Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha

Started by aitristina, 23 February 2009, 05:44:48 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

lykim176

Dunia tidak runtuh dari langit

an_atta

Quote from: Nyanadhana on 04 April 2009, 11:41:53 AM
lalu ada aliran tidak jelas asal usulnya mengklaim diri sebagai agama Buddha ,kok kalian tidak marah?sampai kitab suci dan sutta Buddha diputar balikkan ,anda tidak marah?
Quote

Quote from: ENCARTA on 04 April 2009, 12:06:38 PM
ha... lotus didepan mata tidak kelihatan. bau tai yg jauh kecium juga


Ini ya aliran yang wangi lotus ??

Wolvie

Quote from: Kainyn_Kutho on 04 April 2009, 09:14:07 AM
Quote from: Wolvie on 03 April 2009, 08:22:40 PM
Biarlah akhirnya hukum karma yang menentukan, buat semuanya.

Silahkan protes dengan negosiasi atau lewat jalur hukum. Jangan merengek-rengek di tengah jalan atas nama dharma dan mengancam dengan hukum karma. Memangnya anda pikir hanya orang lain yang kena hukum karma dan anda (yang menurut anda, adalah pendekar dharma) sendiri tidak kena hukum karma?

Kalau orang menentang dengan dalih dharma, anda bilang sok tahu dharma. Apa anda tidak berkaca sendiri anda sok tahu atau tidak dengan mengancam orang lain akan hukum karma? Atau memang hanya sebatas itulah manfaat yang anda dapat dari belajar ajaran Buddha?
Idihh, galak amat. Makanya baca dong, kan aku dah bilang buat semuanya (ga ada kubilang, eh entar yang bela BB begini2 lho atau yang anti BB entar jadi a, b, c, d). Buat semuanya, bukan buat tertentu, gitu. Lagian sy nyebut gitu karmanya yang bagaimana? Yang buruk, baik, atau yang mana?? . Jadi siapa tuh yang ngancem2 pake hukum karma?? Atau ada yang merasa terancam nih?? ^-^

Aku ga ngaku2 sbg pendekar Dharma tuh, tapi terimakasih muncul anggapan demikian dari Anda :P.

Shining Moon

Ngapain berantem sendiri? Kalo mau pro, ya pro. Kalo kontra, ya kontra. Gitu aja kok repot2...
Life is beautiful, let's rock and roll..

an_atta

#919
yo i, masalahnya kl ada dampak tdk baik dr BB buat keturunan Buddhist y.a.d., yg skrg keberadaan BB itu disupport sm yg pro, boleh dong gw minta nasihat dr mereka gmn cara beresinnya.


Quote from: lykim176 on 04 April 2009, 12:42:41 PM
Quote from: Titin on 04 April 2009, 11:41:53 AM

Nanti kalau saya sudah punya anak & cucu kalo mereka yg msh remaja bingung dgn image Buddha yg ada di vihara dan juga ada di bar, kiranya Sdr Nyanadhana berkenan utk memberikan penjelasan kpd mereka sampai mereka bener2 jelas dan tidak mengasosiasikan Buddha dengan sebuah bar.
Anumodana sebelumnya.

[/color]
Ah Gitu doang pake acara bingung. demo aja tuh skalian pepatah yang berbunyi "kalau kau bertemu Buddha, bunuh saja dia !"
cari biangnya yang pertama ngomong gitu, tuntut skalian anak, cucu dan cicit-cicitnya.
lapor ke PBB skalian.

ini g ga tau nyambungnya gmn, tp g ga liat ada hub-nya antara pembahasan dampak BB dgn statement membunuh Buddha yg artinya jangan melekat bukan?

terus terang, yg no problem dgn keberadaan BB seharusnya sdh pny upekkha yg lbh baik dr g misalnya yg msh pny kekhawatiran thd BB sbg objek luar, tp kok cara ngomng yg pro BB itu ga menunjukkan upekkha yg lbh baik ya ??

Riky_dave

Bagaimana pun setiap agama memiliki HAK dan KEWAJIBANNYA diLUAR HAL SPRITUAL..
Jadi hak2 tersebut harus dihormati OLEH seluruh masyarakat yang katanya MENGERTI tentang HUKUM..Apalagi di Indonesia adalah negara yang BERBASIS HUKUM,walau HUKUMnya sering TIDAK JELAS dan RANCU,rawan menjadi "makanan empuk" bagi para OKNUM" yang PINTAR memanfaatkan KELEMAHAN HUKUM..
Tapi diluar itu,JIKA ada orang yang merasa HAKnya telah dilecehkan secara HUKUM,maka itu boleh kan diajukan ke PENGADILAN?
Saya rasa yang harus dilihat dan dibicarakan sekarang adalah TENTANG REALITANYA,bukan TENTANG HUKUM KAMMANYA...Mungkin bagi sebagian orang,"ITU AKAN KENA KAMMANYA",bagaimana dengan sebagian orang yang "debu"nya masih banyak?
Bukankah perdebatan seperti ini tidak ada gunanya?
Bagaimana bila kita menghormati HUKUM MANUSIA yang telah ada,yang katanya UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN rakyat..
Semua SAMA dimata HUKUM... :)

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

Haihhhh.....
Aku sudah berhenti Angulimala, kamulah yang harus berhenti sekarang..... :D


Kalama Sutta :
4. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau keserakahan (lobha) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang serakah dicengkeram oleh keserakahan dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

5. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau kebencian (dosa) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu akan membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang membenci, dicengkeram oleh kebencian dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

6. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau kegelapan batin (moha) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu akan membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang diliputi kegelapan batin (moha), dicengkeram oleh kegelapan batin dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

7. "Kalau begitu, warga suku Kalama, bagaimana pendapatmu? Apakah hal-hal tersebut baik atau tidak baik?"
"Tidak baik, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut tercela atau tidak tercela?"
"Tercela, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut dibenarkan atau tidak dibenarkan oleh para Bijaksana?"
"Tidak dibenarkan, Yang Mulia."
"Kalau terus dilakukan, apakah itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan?"
"Akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan, Yang Mulia. Demikianlah pendapat kami."
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Wolvie

Quote from: Yuliany Kurniawan on 04 April 2009, 11:56:54 PM
Ngapain berantem sendiri? Kalo mau pro, ya pro. Kalo kontra, ya kontra. Gitu aja kok repot2...

iya bener, thanks udah ngingetin. Cuma kok kadang2 ada kesan kalo beda pendapat ga boleh. Makanya ada yang nanggepin dengan "Silakan protes dengan... Jangan merengek2... dst". Jadi kalo ada pendapat lain itu artinya merengek2 ????? Kalo bicara karma artinya ngancam ????

Sumedho

Buddha Bar Berdiri, Dirjen HAKI Langgar UU Sendiri
Minggu, 05 April 2009, 10:05:12 WIB
Laporan: Firardi Rozy

Jakarta, RMonline. Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dinilai sudah melanggar UU HAKI, terkait dengan berdirinya Buddha Bar di Indonesia.

Menurut Ketua Pembina Forum Anti p*n*staan Agama (FAPA), Sunardjo Sumargono, pelanggaran yang telah dilakukan oleh Dirjen Haki itu, lantaran pasal 5 ayat a berbunyi, tidak memperbolehkan suatu usaha didaftarkan berunsur keagamaan.

Namun, hadirnya Buddha Bar berbanding balik dengan prakteknya. Pasalnya, Buddha Bar yang nyata-nyata membawa nama salah satu agama yang diakui Negara Indonesia, yaitu Budha masih terus berdiri kokoh.

"Buddha Bar juga melanggar Konvensi Paris 1883 dan WTO juga sudah direktifikasi oleh Indonesia", ungkapnya.

Padahal konvensi paris 1883 ditanda tangani 12 negara melarang menggunakan nama yang bersifat agama untuk industri dan merk dagang tetapi Buddha Bar didirikan dan terdaftar dinegara penyenggara konvensi yaitu Paris, Perancis, tempat Buddha Bar.

Bahkan Sunardjo menuturkan, ini satu bukti ini bagian dari pendukung protokol 17. Dimana protol 17 itu, salah satu skenario dari zionisme untuk menghancurkan suatu bangsa melalui konflik agama.

"Ini masuk skenario protokol 17", pungkasnya.

Sementara itu, Sunardjo menegaskan pihaknya akan memboikot Pemilu atau golput, apabila Buddha Bar tidak segera ditutup.

"Jika sebelum 9 April Buddha Bar dan ornamentnya tidak diganti atau ditutup maka FAPA akan menyerukan boikot Pemilu atau Golput", bebernya. [hta]
There is no place like 127.0.0.1

nyanadhana

"Jika sebelum 9 April Buddha Bar dan ornamentnya tidak diganti atau ditutup maka FAPA akan menyerukan boikot Pemilu atau Golput", bebernya.

apa hubungan BB dengan Pemilu yah...makin penasaran....
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanadhana

Quote from: Titin on 04 April 2009, 11:41:53 AM
Quote from: nyanadhana on 03 April 2009, 04:51:11 PM
Pernahkah merenungkan?
1. Pernahkah Buddha Bar bertujuan mempermalukan agama Buddha?
2. Pernahkah Buddha Bar mengajak umat Buddha datang ke bar?
3. Pernahkah Buddha Bar menyruh anda tidak usah ke vihara tapi ke bar saja?
4. Pernahkah Buddha Bar menyuruh anda menyembah patung di dalam bar tersebut?

lalu bedakan tiba2 anda merasa marah dan berkata ribuan umat beragama Buddha marah karena ada patung Buddha dalam bar. lalu anda mulai mengusut siapa oknum yang membantu, lalu anda mengatakan saya membela agama Buddha?

Nanti kalau saya sudah punya anak & cucu kalo mereka yg msh remaja bingung dgn image Buddha yg ada di vihara dan juga ada di bar, kiranya Sdr Nyanadhana berkenan utk memberikan penjelasan kpd mereka sampai mereka bener2 jelas dan tidak mengasosiasikan Buddha dengan sebuah bar.
Anumodana sebelumnya.


lalu ada aliran tidak jelas asal usulnya mengklaim diri sebagai agama Buddha ,kok kalian tidak marah?sampai kitab suci dan sutta Buddha diputar balikkan ,anda tidak marah?


hanya sesuatu yang terlihat seperti gajah,anda marah,sesuatu yang halus dan lebih parasit tapi anda tidak melakukan apa2.

Mohon maaf, kl utk pengetahuan Agama Buddha selain aliran Theravada, saya tidak terlalu mengerti karena ngebingungin jg aliran byk begitu.

lalu , beberapa bhikkhu pelanggar vinaya kenapa diproteksi oleh vihara untuk menjaga nama baik vihara tersebut? kasus homoseksual,kasus pengambilan dana vihara untuk menghidupi keluarga, bhikkhu seperti ini bukanlah bhikkhu yang harus dihormati,lalu kalian tidak marah malah membungkukan badan lagi?

Terus terang saya juga baru tahu ada kejadian2 seperti itu di vihara, ada homoseksual pula....
Kiranya kl Sdr. Nyanadhana tdk keberatan , bisa diberitahu Bhikkhunya yg mana? jadi saya ngga akan membungkukkan badan lg di hadapan Bhikkhu tsb.


lalu lalu lalu ah kita yang beragama Buddha ternyata lebih terinjak2 di dalam daripada oleh orang Prancis hanya saja ntah tujuan mereka marah karena apa?mereka tidak menyadari sebenarnya bukan karena faktor luar,agama Buddha rusak.melainkan faktor dalam.[/color]

dalemnya udah rusak (menurut postingan Sdr Nyanadhana di atas, karena sy jg tdk tahu, blm ehipassiko) sekarang dampak dari tindakan pihak luar dpt mengacaukan image Buddha dgn sebuah Bar yg bukan tdk mungkin membuat anak cucu sebagian dari kita bingung.
Kacau luar dalem....


mohon maaf jika ada kata2 yg kurang berkenan.

Sdri titin yang baik...
mereka yang belajar Dhamma sebenarnya tidak perlu sebuah status,tempat ,dll sebagai sarana latihannya. mereka yang belajar Dhamma bekerja untuk kehidupan. adakah Sang Buddha menyebutkan Vihara saranam gacchami?
anak cucu anda tentu anda bisa memberi pengertian dengan menunjukkan mana yang baik dan buruk,mana yang bijaksana dan tidak bijaksana, selama ini kita selalu mengharapkan yang baik muncul,dan yang tidak baik,kita singkirkan...anda tahu ,dari yang tidak baik itulah kita bisa mengeluarkan perbandingan "ini yang baik".
posisi saya bukan membela BB atau agama Buddha, tapi melihat tujuan berdemo BB itu arahnya tidak jelas dan mengandung unsur kepentingan pribadi. itu yang saya sayangkan.
Hikmah Budhi berdemo dengan alasan Bar ditaruh patung dan ada nama buddha, apakah mereka berkaca...logo mereka bergambar gajah itam memutar roda Dhamma...lalu apakah umat Hindu harus marah?

anda mengkhawatirkan anak cucu anda pergi ke bar...ingatlah anicca....saya lebih takut lagi bila anak cucu saya pergi menemui seorang bhikkhu tapi beliau tidak menjalankan silanya dengan baik,mengajarkan Dhamma untuk berperang bukan berdamai, menyelewengkan dana namun anak cucu saya disuruh diam karena mengtuhankan seorang bhikkhu.

Dhamma itu adalah damai, penuh toleransi dan kita harus selalu ingat latihan kita akan Brahmavihara...Metta,Karuna,Mudita,Upekkha...apakah demo kalian membawa prinsip itu atau ada hal lain di belakangnya.

anda selaku umat Buddha layak marah,itu hak pribadi,namun jangan sampai marahnya berimbas pada hati kalian, Marah hanya akan membuat hati penuh dengki,benci,dendam...dan kita mengurung diri akan sesuatu hal yang kita sendiri tidak jelas arahnya kemana...
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Sumedho

Quote from: nyanadhana on 06 April 2009, 08:02:25 AM
"Jika sebelum 9 April Buddha Bar dan ornamentnya tidak diganti atau ditutup maka FAPA akan menyerukan boikot Pemilu atau Golput", bebernya.

apa hubungan BB dengan Pemilu yah...makin penasaran....
tak ada rotan, akar-pun jadi ;D
There is no place like 127.0.0.1

K.K.

Quote from: Wolvie on 04 April 2009, 08:49:50 PM
Idihh, galak amat. Makanya baca dong, kan aku dah bilang buat semuanya (ga ada kubilang, eh entar yang bela BB begini2 lho atau yang anti BB entar jadi a, b, c, d). Buat semuanya, bukan buat tertentu, gitu. Lagian sy nyebut gitu karmanya yang bagaimana? Yang buruk, baik, atau yang mana?? . Jadi siapa tuh yang ngancem2 pake hukum karma?? Atau ada yang merasa terancam nih?? ^-^

Jangan suka muter2 dan munafik. Akui saja kalau memang pandangan anda adalah orang yang tidak menolak Buddha Bar menanam karma buruk.

Quote from: Wolvie on 03 April 2009, 08:22:40 PM
Ya, aku juga kepikiran hal yang sama. BB bisa dibuka di Indonesia yang katanya negara Pancasila itu ya sedikit banyak mencerminkan moralitas bangsanya juga. Malaysia, Singapura, dan Thailand aja bisa dengan tegas menolak BB tanpa diracuni orang2 yang merasa paling tahu Dharma, tanpa proses bertele2, di Indonesia kok bisa dengan mulusnya berdiri (kalo diriin Vihara apa bisa secepat itu ya ijinnya keluar). Coba aja di sini, BB malah didukung habis2an oleh orang yang, katakanlah buddhist. Masalahnya memang bukan buddhist atau non-buddhist, tapi lebih ke moralnya itu. Bisa aja buddhist tapi bobrok moralnya.

Ini berarti yang tidak tegas menolak adalah "orang-orang yang merasa paling tahu Dharma". Tentu di lain pihak, orang-orang yang tegas menolak adalah "orang-orang yang memang tahu Dharma".


QuoteGw sendiri pun udah speechless dengan orang2 pro BB atau yang memojokkan mereka yang memperjuangkan keyakinannya. Biarlah akhirnya hukum karma yang menentukan, buat semuanya.
Berarti orang-orang yang "merasa paling tahu dharma" ini menghalangi keyakinan anda sampai speechless 'kan? Lalu tiba-tiba muncul "hukum karma" di situ. Apa maksudnya kalau bukan mengatakan "speechless dengan orang yang menanam karma buruk"?
Sama saja dengan mengatakan "Gw sendiri pun udah speechless dengan orang2 pro BB atau yang memojokkan mereka yang memperjuangkan keyakinannya. Biarlah akhirnya TUHAN yang menentukan, buat semuanya." yang isinya "mengancam" orang dengan keadilan Tuhan.


QuoteAku ga ngaku2 sbg pendekar Dharma tuh, tapi terimakasih muncul anggapan demikian dari Anda :P.
Malah bangga pula?


lykim176

Quote from: Titin on 05 April 2009, 09:29:29 AM
yo i, masalahnya kl ada dampak tdk baik dr BB buat keturunan Buddhist y.a.d., yg skrg keberadaan BB itu disupport sm yg pro, boleh dong gw minta nasihat dr mereka gmn cara beresinnya.


Quote from: lykim176 on 04 April 2009, 12:42:41 PM
Quote from: Titin on 04 April 2009, 11:41:53 AM

Nanti kalau saya sudah punya anak & cucu kalo mereka yg msh remaja bingung dgn image Buddha yg ada di vihara dan juga ada di bar, kiranya Sdr Nyanadhana berkenan utk memberikan penjelasan kpd mereka sampai mereka bener2 jelas dan tidak mengasosiasikan Buddha dengan sebuah bar.
Anumodana sebelumnya.

[/color]
Ah Gitu doang pake acara bingung. demo aja tuh skalian pepatah yang berbunyi "kalau kau bertemu Buddha, bunuh saja dia !"
cari biangnya yang pertama ngomong gitu, tuntut skalian anak, cucu dan cicit-cicitnya.
lapor ke PBB skalian.

ini g ga tau nyambungnya gmn, tp g ga liat ada hub-nya antara pembahasan dampak BB dgn statement membunuh Buddha yg artinya jangan melekat bukan?

terus terang, yg no problem dgn keberadaan BB seharusnya sdh pny upekkha yg lbh baik dr g misalnya yg msh pny kekhawatiran thd BB sbg objek luar, tp kok cara ngomng yg pro BB itu ga menunjukkan upekkha yg lbh baik ya ??

sdri Titin, saya mendukung penolakan terhadap BB tapi ada alasannya, sudah saya posting di hikmah budhi tapi sampai sekarang under moderation. jawaban saya terhadap pertanyaan anda kepada sdr nyanadana memang bernada sinis dan saya mohon maaf karena itu, itu bukan karena saya pro  BB tapi karena saya memandang kekahwatiran anda terhadap generasi Buddhis selanjutnya terlalu phobia terhadap patung Buddha di BB, patung Buddha banyak ditemui ditempat-tempat lain yg tidak berlabel Buddha, seperti di hotel, di restoran, dll. bila anak cucu anda nanti bingung terhadap patung Buddha yang ada ditempat-tempat lain selain Vihara saran saya jawab saja, "pernghormatan tertinggi terhadap Buddha adalah dengan menjalankan ajarannya yaitu mengikis lobha, dosa dan moha. jadi biarkan saja patung itu berada dimana saja yang penting batinmu jangan terkotori oleh tiga akar kejahatan."

Dunia tidak runtuh dari langit

coedabgf

#929
Quote from: Sumedho on 06 April 2009, 08:53:39 AM
Quote from: nyanadhana on 06 April 2009, 08:02:25 AM
"Jika sebelum 9 April Buddha Bar dan ornamentnya tidak diganti atau ditutup maka FAPA akan menyerukan boikot Pemilu atau Golput", bebernya.

apa hubungan BB dengan Pemilu yah...makin penasaran....
tak ada rotan, akar-pun jadi ;D

Quote from: Sumedho on 06 April 2009, 06:10:37 AM
Bahkan Sunardjo sumargono menuturkan, ini satu bukti ini bagian dari pendukung protokol 17. Dimana protol 17 itu, salah satu skenario dari zionisme untuk menghancurkan suatu bangsa melalui konflik agama.
"Ini masuk skenario protokol 17", pungkasnya.

Sementara itu, Sunardjo menegaskan pihaknya akan memboikot Pemilu atau golput, apabila Buddha Bar tidak segera ditutup.

"Jika sebelum 9 April Buddha Bar dan ornamentnya tidak diganti atau ditutup maka FAPA akan menyerukan boikot Pemilu atau Golput", bebernya. [hta]

apa alasannya dengan zionisme... yah, koq bahasanya seperti bahasa yang mengibar-ngibarkan bendera nasionalisme merah putih dengan warna hitam-hitam yah....?
memang sapa/darimana yah yang bicara itu? benar masuk tim pembela yang sungguh membela buddhist bukan?
iKuT NGeRumPI Akh..!