Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...

Started by Edward, 21 February 2009, 03:52:27 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

naviscope

Quote from: ryu on 28 April 2009, 11:11:16 AM
Semoga praktisi Theravada makin pintar berdebat dan lidahnya makin setajam silet.

aye praktisi Mahayana lho =))

begitu tah? :P

bukan nya sudah berubah haluan...

mo kenderaan apa yang penting sampai tujuan toh.... :P
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Nevada

Quote from: naviscope<<<  bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain
bisakah seorang hinayana melakukan hal demikian???

saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan.
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?

apakah seorang hinayana akan mendonorkan ginjal untuk ibu-nya?
itu tindakan untuk menunda pencapaian nibbana?
apakah bisa dilakukan?

Kenapa tidak...? Praktisi Theravada bukanlah robot yang sudah diprogram untuk menyepelekan kejadian di luar.


Quote from: naviscopebantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk???
<<< bukan nya seorang hinayana lebih memfocuskan untuk mencapai pembebasan bagi dirinya sendiri dulu, baru urus orang lain???
sendiri masih belum bebas, apakah masih ada waktu untuk urus orang lain?

Kenapa tidak? Banyak bhikkhu di STI yang sekarang juga fokus menjadi bhikkhu pengkhotbah. Itu kan termasuk menolong makhluk lain.

Jangan mengambil pemikiran sempit dengan menganggap praktisi Theravada adalah orang yang memakai kaca mata kuda, tidak peduli kanan-kiri.


No offense juga,
:)

ryu

Quote from: naviscope on 28 April 2009, 01:28:57 PM
Quote from: ryu on 28 April 2009, 11:11:16 AM
Semoga praktisi Theravada makin pintar berdebat dan lidahnya makin setajam silet.

aye praktisi Mahayana lho =))

begitu tah? :P

bukan nya sudah berubah haluan...

mo kenderaan apa yang penting sampai tujuan toh.... :P

Sekarang aliran MARA =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: naviscope on 28 April 2009, 01:26:21 PM
Kalau saya melihat bantuan seorang Bodhisattva adalah bantuan berupa pikiran dan fisik. Terutama masalah fisik, yang saya tangkap adalah : "bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain, bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk (menjadi Samyaksambuddha)."

<<<  bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain
bisakah seorang hinayana melakukan hal demikian???
Tanpa jadi mahayana atau theravada pun seseorang bisa saja melakukannya berdasarkan hati nuraninya

Quotesaya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan.
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?
jawabannya sama dengan di atas

Quote
apakah seorang hinayana akan mendonorkan ginjal untuk ibu-nya?
itu tindakan untuk menunda pencapaian nibbana?
apakah bisa dilakukan?
orang tidak mengenal ajaran Buddha pun bisa melakukannya kenapa pikiran anda theravada tidak akan melakukannya? apa karena ada doktrin tertentu?

Quote
bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk???
<<< bukan nya seorang hinayana lebih memfocuskan untuk mencapai pembebasan bagi dirinya sendiri dulu, baru urus orang lain???
sendiri masih belum bebas, apakah masih ada waktu untuk urus orang lain?
Orang yang menggapai-gapai (menyelamatkan diri) dalam rawa untuk menyelamatkan orang lain yang mengapai-gapai dalam rawa adalah tidak mungkin; orang yang tidak berada dalam rawa dapat menyelamatkan orang yang menggapai-gapai dalam rawa adalah mungkin. Orang tidak terlatih, tidak disiplin dan tidak mencapai nibbana akan melatih, mendisiplinkan dan membimbing orang lain untuk mencapai nibbana adalah tidak mungkin; orang yang terlatih, disiplin dan telah mencapai nibbana bila melatih, mendisiplinkan dan membimbing orang lain untuk mencapai nibbana adalah mungkin.

Quote
no offense,

navis
sama no offense :)

RYU
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

sobat-dharma

Quote from: upasaka on 28 April 2009, 01:44:40 PM
Quote from: naviscope<<<  bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain
bisakah seorang hinayana melakukan hal demikian???

saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan.
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?

apakah seorang hinayana akan mendonorkan ginjal untuk ibu-nya?
itu tindakan untuk menunda pencapaian nibbana?
apakah bisa dilakukan?

Kenapa tidak...? Praktisi Theravada bukanlah robot yang sudah diprogram untuk menyepelekan kejadian di luar.


Quote from: naviscopebantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk???
<<< bukan nya seorang hinayana lebih memfocuskan untuk mencapai pembebasan bagi dirinya sendiri dulu, baru urus orang lain???
sendiri masih belum bebas, apakah masih ada waktu untuk urus orang lain?

Kenapa tidak? Banyak bhikkhu di STI yang sekarang juga fokus menjadi bhikkhu pengkhotbah. Itu kan termasuk menolong makhluk lain.

Jangan mengambil pemikiran sempit dengan menganggap praktisi Theravada adalah orang yang memakai kaca mata kuda, tidak peduli kanan-kiri.


No offense juga,
:)


Kalau begitu saya menyimpulkan bahwa sebenarnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Ikrar Bodhisattva tidak masuk akal bukan? :) Toh, kalau benar anda berpandangan demikian, berarti menunda realisasi nibbana bukanlah hal yang buruk bukan?

Tapi kalau tidak salah anda mengatakan bahwa tindakan demikian "belum cukup matang" batinnya. Sedangkan tindakan segera merealisasi nibbana adalah tindakan yang "matang ".

Apakah dengan demikian bhikkhu2 yang menjadi penceramah tersebut "belum matang" batinnya? Seorang yang mengorbankan ginjalnya demi ibunya "belum matang" batinnya?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

naviscope

Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

dilbert

Quote from: naviscope on 28 April 2009, 01:26:21 PM
Kalau saya melihat bantuan seorang Bodhisattva adalah bantuan berupa pikiran dan fisik. Terutama masalah fisik, yang saya tangkap adalah : "bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain, bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk (menjadi Samyaksambuddha)."

<<<  bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain
bisakah seorang hinayana melakukan hal demikian???

saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan.
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?

apakah seorang hinayana akan mendonorkan ginjal untuk ibu-nya?
itu tindakan untuk menunda pencapaian nibbana?
apakah bisa dilakukan?


bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk???
<<< bukan nya seorang hinayana lebih memfocuskan untuk mencapai pembebasan bagi dirinya sendiri dulu, baru urus orang lain???
sendiri masih belum bebas, apakah masih ada waktu untuk urus orang lain?

no offense,

navis

membantu orang tidak dalam konteks membantu orang mencapai pembebasan... yang sdr.navis katakan adalah menolong dalam harfiah seorang awam (puthujana), menolong secara fisik... SIAPA SAJA DAPAT MELAKUKAN-NYA... tidak hanya mahayana atau theravada.... siapa saja bisa...

Konteks-nya kan yang ditanyakan adalah MENOLONG MAKHLUK MENCAPAI PEMBEBASAN (NIBBANA) ??? Apa yang ini bisa ??
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dilbert

Quote from: sobat-dharma on 28 April 2009, 02:31:00 PM
Quote from: upasaka on 28 April 2009, 01:44:40 PM
Quote from: naviscope<<<  bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain
bisakah seorang hinayana melakukan hal demikian???

saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan.
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?

apakah seorang hinayana akan mendonorkan ginjal untuk ibu-nya?
itu tindakan untuk menunda pencapaian nibbana?
apakah bisa dilakukan?

Kenapa tidak...? Praktisi Theravada bukanlah robot yang sudah diprogram untuk menyepelekan kejadian di luar.


Quote from: naviscopebantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk???
<<< bukan nya seorang hinayana lebih memfocuskan untuk mencapai pembebasan bagi dirinya sendiri dulu, baru urus orang lain???
sendiri masih belum bebas, apakah masih ada waktu untuk urus orang lain?

Kenapa tidak? Banyak bhikkhu di STI yang sekarang juga fokus menjadi bhikkhu pengkhotbah. Itu kan termasuk menolong makhluk lain.

Jangan mengambil pemikiran sempit dengan menganggap praktisi Theravada adalah orang yang memakai kaca mata kuda, tidak peduli kanan-kiri.


No offense juga,
:)


Kalau begitu saya menyimpulkan bahwa sebenarnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Ikrar Bodhisattva tidak masuk akal bukan? :) Toh, kalau benar anda berpandangan demikian, berarti menunda realisasi nibbana bukanlah hal yang buruk bukan?

Tapi kalau tidak salah anda mengatakan bahwa tindakan demikian "belum cukup matang" batinnya. Sedangkan tindakan segera merealisasi nibbana adalah tindakan yang "matang ".

Apakah dengan demikian bhikkhu2 yang menjadi penceramah tersebut "belum matang" batinnya? Seorang yang mengorbankan ginjalnya demi ibunya "belum matang" batinnya?

kata siapa ikrar seorang bodhisatva tidak masuk akal ?? Kan hanya dikatakan bahwa jika seorang bodhisatva masih berkutat / masih memikirkan keinginan untuk menyelamatkan makhluk (membebaskan makhluk untuk mencapai pembebasan) itu... maka tidak akan merealisasikan ke-BUDDHA-an... itu saja...
NB : untuk kesekalian kali-nya, LIHAT SUTRA INTAN... Posisi Bodhisatva menurut pandangan Mahayana itu seperti apa, jelas diterangkan di dalam SUTRA INTAN...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

naviscope

Quote from: dilbert on 28 April 2009, 02:38:05 PM
Quote from: naviscope on 28 April 2009, 01:26:21 PM
Kalau saya melihat bantuan seorang Bodhisattva adalah bantuan berupa pikiran dan fisik. Terutama masalah fisik, yang saya tangkap adalah : "bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain, bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk (menjadi Samyaksambuddha)."

<<<  bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain
bisakah seorang hinayana melakukan hal demikian???

saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan.
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?

apakah seorang hinayana akan mendonorkan ginjal untuk ibu-nya?
itu tindakan untuk menunda pencapaian nibbana?
apakah bisa dilakukan?


bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk???
<<< bukan nya seorang hinayana lebih memfocuskan untuk mencapai pembebasan bagi dirinya sendiri dulu, baru urus orang lain???
sendiri masih belum bebas, apakah masih ada waktu untuk urus orang lain?

no offense,

navis

membantu orang tidak dalam konteks membantu orang mencapai pembebasan... yang sdr.navis katakan adalah menolong dalam harfiah seorang awam (puthujana), menolong secara fisik... SIAPA SAJA DAPAT MELAKUKAN-NYA... tidak hanya mahayana atau theravada.... siapa saja bisa...

^
^

yup siapa saja bisa, tapi itu bukan kah merupakan penundaan pencapaian nibbana
kalau hitung2an pake kalkulator, bukan-nya yg hinayana
akan lebih perhitungan?

"
saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan."
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?
  ^-^

yang saya ambil contoh ini bodhisattva avalokitesvara loh,
kalau begitu, toh aliran hinayana, pada saatnya toh berubah haluan donk, menapaki jalan bodhisattva???
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

sobat-dharma

Quote from: dilbert on 28 April 2009, 02:41:23 PM

kata siapa ikrar seorang bodhisatva tidak masuk akal ?? Kan hanya dikatakan bahwa jika seorang bodhisatva masih berkutat / masih memikirkan keinginan untuk menyelamatkan makhluk (membebaskan makhluk untuk mencapai pembebasan) itu... maka tidak akan merealisasikan ke-BUDDHA-an... itu saja...
NB : untuk kesekalian kali-nya, LIHAT SUTRA INTAN... Posisi Bodhisatva menurut pandangan Mahayana itu seperti apa, jelas diterangkan di dalam SUTRA INTAN...

Kata bro upasaka. Betul begitu kan bro?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Nevada

Quote from: sobat-dharmaKalau begitu saya menyimpulkan bahwa sebenarnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Ikrar Bodhisattva tidak masuk akal bukan? :) Toh, kalau benar anda berpandangan demikian, berarti menunda realisasi nibbana bukanlah hal yang buruk bukan?

Tapi kalau tidak salah anda mengatakan bahwa tindakan demikian "belum cukup matang" batinnya. Sedangkan tindakan segera merealisasi nibbana adalah tindakan yang "matang ".

Apakah dengan demikian bhikkhu2 yang menjadi penceramah tersebut "belum matang" batinnya? Seorang yang mengorbankan ginjalnya demi ibunya "belum matang" batinnya?

Bukan. :)
Alasannya sudah saya uraikan di postingan sebelumnya.

Orang yang menunda perealisasian Nibbana itu orang yang belum cukup matang untuk menjalani penghidupan suci. Hatinya selalu tergerak melihat perubahan dunia ini. Di satu sisi, buruk karena menghambat pencapaian Nibbana. Di satu sisi, baik karena mau menolong makhluk lain. jadi ini hanyalah masalah persepsi, dan tergantung dari sudut mana kita memandangnya.

Seperti yang dikatakan Bro Dilbert dan Ryu, untuk kesekian kalinya saya tanyakan :

"Pertolongan seperti apakah yang hanya bisa dilakukan Bodhisattva (versi Mahayana)...?"

"Sejauh apakah pertolongan yang dapat diberikan?"

"Apakah menolong makhluk lain sampai mengantar mereka menuju Nirvana?"

K.K.

Quote from: dilbert on 28 April 2009, 11:05:48 AM
sdr.kainyn... saya setuju dengan anda. dan saya rasa dari awal, kita kita tidak pernah bermain kata-kata (seperti yang dituduhkan)... yang kita tanyakan adalah berdasarkan logis berpikir berdasarkan konsep konsep. Dan saya tetap konsisten dengan pernyataan saya bahwa dalam sutra-sutra Mahayana sendiri terjadi in-konsistensi ajaran. Tidak nyambung. misalnya Sutra Hati dan Sutra Intan di satu pihak dengan sutra Saddharmapundarika dan sutra lainnya di pihak lain.

Ya, serba salah. Saya hanya tanya batas "Hinayana" dan "Mahayana", bisa nyasar ke "Theravada". Lalu ada yang tanya "kesadaran" dan "Anitya", tidak dijawab malah putar-putar sampai ke ke-"anitya"-an "anitya" itu sendiri. Kalau begini, entah dari mana harus bahas. Lalu kalau bicara terus terang juga dibilang sengaja "menyerang" atau "berjihad". Jadi sebetulnya thread ini untuk menjawab kritik atau apa yah?


ryu

Quote from: naviscope on 28 April 2009, 02:44:11 PM
Quote from: dilbert on 28 April 2009, 02:38:05 PM
Quote from: naviscope on 28 April 2009, 01:26:21 PM
Kalau saya melihat bantuan seorang Bodhisattva adalah bantuan berupa pikiran dan fisik. Terutama masalah fisik, yang saya tangkap adalah : "bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain, bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk (menjadi Samyaksambuddha)."

<<<  bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain
bisakah seorang hinayana melakukan hal demikian???

saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan.
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?

apakah seorang hinayana akan mendonorkan ginjal untuk ibu-nya?
itu tindakan untuk menunda pencapaian nibbana?
apakah bisa dilakukan?


bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk???
<<< bukan nya seorang hinayana lebih memfocuskan untuk mencapai pembebasan bagi dirinya sendiri dulu, baru urus orang lain???
sendiri masih belum bebas, apakah masih ada waktu untuk urus orang lain?

no offense,

navis

membantu orang tidak dalam konteks membantu orang mencapai pembebasan... yang sdr.navis katakan adalah menolong dalam harfiah seorang awam (puthujana), menolong secara fisik... SIAPA SAJA DAPAT MELAKUKAN-NYA... tidak hanya mahayana atau theravada.... siapa saja bisa...

^
^

yup siapa saja bisa, tapi itu bukan kah merupakan penundaan pencapaian nibbana
kalau hitung2an pake kalkulator, bukan-nya yg hinayana
akan lebih perhitungan?

"
saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan."
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?
  ^-^

yang saya ambil contoh ini bodhisattva avalokitesvara loh,
kalau begitu, toh aliran hinayana, pada saatnya toh berubah haluan donk, menapaki jalan bodhisattva???
Selama masih bisa menolong kenapa tidak? apa point di sini anggapan anda hinayana "tidak bisa menolong" atau "tidak mau menolong" ?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dilbert

Quote from: naviscope on 28 April 2009, 02:44:11 PM
Quote from: dilbert on 28 April 2009, 02:38:05 PM
Quote from: naviscope on 28 April 2009, 01:26:21 PM
Kalau saya melihat bantuan seorang Bodhisattva adalah bantuan berupa pikiran dan fisik. Terutama masalah fisik, yang saya tangkap adalah : "bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain, bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk (menjadi Samyaksambuddha)."

<<<  bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain
bisakah seorang hinayana melakukan hal demikian???

saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan.
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?

apakah seorang hinayana akan mendonorkan ginjal untuk ibu-nya?
itu tindakan untuk menunda pencapaian nibbana?
apakah bisa dilakukan?


bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk???
<<< bukan nya seorang hinayana lebih memfocuskan untuk mencapai pembebasan bagi dirinya sendiri dulu, baru urus orang lain???
sendiri masih belum bebas, apakah masih ada waktu untuk urus orang lain?

no offense,

navis

membantu orang tidak dalam konteks membantu orang mencapai pembebasan... yang sdr.navis katakan adalah menolong dalam harfiah seorang awam (puthujana), menolong secara fisik... SIAPA SAJA DAPAT MELAKUKAN-NYA... tidak hanya mahayana atau theravada.... siapa saja bisa...

^
^

yup siapa saja bisa, tapi itu bukan kah merupakan penundaan pencapaian nibbana
kalau hitung2an pake kalkulator, bukan-nya yg hinayana
akan lebih perhitungan?

"
saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan."
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?
  ^-^

yang saya ambil contoh ini bodhisattva avalokitesvara loh,
kalau begitu, toh aliran hinayana, pada saatnya toh berubah haluan donk, menapaki jalan bodhisattva???

Tidak ada yang namanya menunda nibbana tuh bro navis... yang ada realisasi nibbana, terealisasi atau tidak realiasasi ? Seseorang arahat yang masih hidup tentunya masih bisa memberikan bantuan/pertolongan... tetapi tentunya pertolongan bukan dalam artian membebaskan/mensucikan makhluk hidup.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ryu

Quote from: dilbert on 28 April 2009, 02:59:38 PM
Quote from: naviscope on 28 April 2009, 02:44:11 PM
Quote from: dilbert on 28 April 2009, 02:38:05 PM
Quote from: naviscope on 28 April 2009, 01:26:21 PM
Kalau saya melihat bantuan seorang Bodhisattva adalah bantuan berupa pikiran dan fisik. Terutama masalah fisik, yang saya tangkap adalah : "bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain, bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk (menjadi Samyaksambuddha)."

<<<  bantuan untuk berkorban (termasuk nyawa) untuk makhluk lain
bisakah seorang hinayana melakukan hal demikian???

saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan.
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?

apakah seorang hinayana akan mendonorkan ginjal untuk ibu-nya?
itu tindakan untuk menunda pencapaian nibbana?
apakah bisa dilakukan?


bantuan membimbing Dharma, bantuan untuk menjadi dewa pelindung, bantuan untuk menjadi berkat bagi semua makhluk???
<<< bukan nya seorang hinayana lebih memfocuskan untuk mencapai pembebasan bagi dirinya sendiri dulu, baru urus orang lain???
sendiri masih belum bebas, apakah masih ada waktu untuk urus orang lain?

no offense,

navis

membantu orang tidak dalam konteks membantu orang mencapai pembebasan... yang sdr.navis katakan adalah menolong dalam harfiah seorang awam (puthujana), menolong secara fisik... SIAPA SAJA DAPAT MELAKUKAN-NYA... tidak hanya mahayana atau theravada.... siapa saja bisa...

^
^

yup siapa saja bisa, tapi itu bukan kah merupakan penundaan pencapaian nibbana
kalau hitung2an pake kalkulator, bukan-nya yg hinayana
akan lebih perhitungan?

"
saya ambil contoh
ketika kita harus berjalan lurus kedepan
tiba2 ditengah perjalanan kita mendengar anak meminta pertolongan."
apakah kita akan berjalan trus ato kita akan menunggu mencapai nibbana?
  ^-^

yang saya ambil contoh ini bodhisattva avalokitesvara loh,
kalau begitu, toh aliran hinayana, pada saatnya toh berubah haluan donk, menapaki jalan bodhisattva???

Tidak ada yang namanya menunda nibbana tuh bro navis... yang ada realisasi nibbana, terealisasi atau tidak realiasasi ? Seseorang arahat yang masih hidup tentunya masih bisa memberikan bantuan/pertolongan... tetapi tentunya pertolongan bukan dalam artian membebaskan/mensucikan makhluk hidup.
Tambahan, Arahat berbuat baik pun juga bukan untuk menambah karma Baiknya juga :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))