Kehendak Bebas.

Started by sukma, 24 November 2008, 03:45:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Kalau suara hati adalah cetana, mengapa cetana dengan akar buruk bisa menghasilkan buah yang buruk?
Cetana pun dipengaruhi kondisi sebelumnya. Berarti tidak begitu bebas...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Reenzia

Quote from: sukma on 26 November 2008, 04:18:49 PM
Quote from: fran on 26 November 2008, 09:37:37 AM
Apakah "Suara Hati" sama dgn "Suara Tuhan" ?



Tergantung si penaya , apakah dia mau bertanya dengan dasar Teologi atau Ajaran Sang Buddha.?

Menggunakan kesempatan atas pertanyaan Fran diatas, bisa kita lihat betapa banyaknya orang-orang yang bukan mengikuti Ajaran Sang Buddha telah salah memahami atau terlalu dini berbicara Suara Hati manusia tersebut adalah Suara Tuhan.

Seharusnya Suara Hati bukan perintah langsung dari Tuhan mereka yang seolah-olah memberitahukan apa yang harus diperbuat sekarang ini. Manusia harus selalu mencari jalannya sendiri, ia harus mempertimbangkan banyak kepentingan dan mengambil sendiri keputusan yang Adil. Damai, mengenai Tindakkannya....



berarti pengambilan keputusan atas pertimbangan-pertimbangan bisa tetap salah donk? secara gw, sis sukma, dan teman-teman lain belum terlepas dari lobha dosa dan moha kan?

sukma

Quote from: karuna_murti on 26 November 2008, 04:23:24 PM
Kalau suara hati adalah cetana, mengapa cetana dengan akar buruk bisa menghasilkan buah yang buruk?
Cetana pun dipengaruhi kondisi sebelumnya. Berarti tidak begitu bebas...

Suara Hati yang di maksud belum masuk ke level Kehendak, lihat 12 Tahap yang sdh saya Quote sebelumnya ;

6 . Dipertimbngkn entah keinginan itu BOLEH dipenuhi. (Inilah suara hati)

7 . KEHENDAK memutuskan untuk / tidak menuruti keputusan suara hati

Lama saya tidak me reply Thread ini karena sedang mengamati pada Thread Cetana dan Pikiran, tulisan sdr Hudoyo pada reply ke 34 dibawah ini  ;
'cetana' = kehendak. ... 'cetana' itu sendiri tidak terlepas dari 'tanha' = kehausan, 'upadana' = kelekatan dan 'bhava' (proses menjadi).....

K_Murti, semakin lama ku amati .....


hatRed

 [at] sukma

saya males baca replies sebelumnya,

kalau tidak salah saya sudah memberikan pandangan saya tentang kehendak.

tetapi saya tidak tau, dengan suara hati ini.

mungkin sukma bisa menjelaskan apa suara hati ini, kalau bisa dicontohkan agar saya mudah mengerti.

karena saya menangkap sebagai hati nurani. karena saya juga pernah belajar Maitreya. dimana disebutkan tentang hati nurani.
i'm just a mammal with troubled soul



sukma

Quote from: Reenzia on 26 November 2008, 04:29:09 PM
Quote from: sukma on 26 November 2008, 04:18:49 PM
Quote from: fran on 26 November 2008, 09:37:37 AM
Apakah "Suara Hati" sama dgn "Suara Tuhan" ?



Tergantung si penaya , apakah dia mau bertanya dengan dasar Teologi atau Ajaran Sang Buddha.?

Menggunakan kesempatan atas pertanyaan Fran diatas, bisa kita lihat betapa banyaknya orang-orang yang bukan mengikuti Ajaran Sang Buddha telah salah memahami atau terlalu dini berbicara Suara Hati manusia tersebut adalah Suara Tuhan.

Seharusnya Suara Hati bukan perintah langsung dari Tuhan mereka yang seolah-olah memberitahukan apa yang harus diperbuat sekarang ini. Manusia harus selalu mencari jalannya sendiri, ia harus mempertimbangkan banyak kepentingan dan mengambil sendiri keputusan yang Adil. Damai, mengenai Tindakkannya....



berarti pengambilan keputusan atas pertimbangan-pertimbangan bisa tetap salah donk? secara gw, sis sukma, dan teman-teman lain belum terlepas dari lobha dosa dan moha kan?

Noted ; di Masa hidupnya Sang Buddha Sidaharta saja masih berbuat kelalaian kecil, he..he..apa lagi kita.? tentu keputusan atas pertimbangan-pertimbangan manusia masih punya resiko tetap salah...

Reenzia

^:)^ maaf ya sis sukma, sejujurnya dari kmrn saia tidak mengerti apa itu "suara hati"

apa bisa dijelaskan dengan lebih simpel lagi, mengingat saia ini masih penuh dengan moha _/\_

Quote from: sukma on 26 November 2008, 06:25:35 PM

Noted ; di Masa hidupnya Sang Buddha Sidaharta saja masih berbuat kelalaian kecil, he..he..apa lagi kita.? tentu keputusan atas pertimbangan-pertimbangan manusia masih punya resiko tetap salah...

berarti suara hati masih bisa salah [bukan berarti selalu salah atau selalu benar]. benar kah?

hatRed

 [at] all

mungkin saya akan memberikan (seingat saya) tentang hati nurani itu,

hati nurani, merupakan sifat "Lao MU" yang paling absolut, dan paling murni.
dimana sifat ini kalau dilihat dari kacamata awam adalah sifat yang penuh kebaikan
dan setiap orang/bahkan makhluk memiliki hati nurani ini,
hati nurani bersifat universal,
hati nurani bisa dikembangkan oleh mereka yang mempunyai kasih
hati nurani bisa dipendam oleh mereka yang mempunyai benci

karena sifatnya yg absolut dan universal ini, banyak yang mengatakan bahwa "Lao Mu" berada di tiap2 hati nurani.

itulah mengapa Buddha Maitreya di aliran Maitreya menjanjikan surga/nibbana/kasih lao mu terlebih dahulu melalui qiu dao.
karena kasih Buddha Maitreya/Lao Mu yg universal, maka beliau membebaskan semua makhluk dari pintu neraka, tanpa harus bersusah payah.
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

apa saia bisa menganggap bahwa hati nurani adalah praktek dhamma?

andrew

Quote from: sukma on 26 November 2008, 06:25:35 PM

Noted ; di Masa hidupnya Sang Buddha Sidaharta saja masih berbuat kelalaian kecil, he..he..apa lagi kita.? tentu keputusan atas pertimbangan-pertimbangan manusia masih punya resiko tetap salah...


kelalaian kecil apa ya? tolong dikasih tau...


_/\_


sukma

Apakah "Suara Hati" itu.?

Suara hati adalah suatu keinsyafan batin yang mempengaruhi hati kita masing-masing serta menyatakan kepada kita entah suatu keinginan yang telah muncul itu BAIK atau TIDAK BAIK bagi manusia sebagai manusia. Suara hati adalah kompas menuju pemanusiaan sejati, memperlihatkan serta mendorong manusia menuju permanusiaannya yang tulen.

Apakah masih ada nama lain dari "suara hati"?

Suara hati juga di namakan HATI NURANI, yang lain lagi berbicara tentang ANGAN-ANGAN HATI atau HATI SANUBARI.

hatRed

 [at] sukma

hmmm.... kalau begitu sama sperti definisi hati nurani saya,
karena sukma beranggapan suara hati adalah sebagai kompas, begitupula hari nurani, yang memang ada didalam diri semua makhluk, entah ia baik atau orang yang sangat jahat sekalipun ia memiliki hati nurani.

lalu sukma, dari thread ini apa yang ingin dicapai, atau ingin membahas suara hati ini.

kalau bisa, tolong masukkan dalam bentuk kalimat tanya, kalau ingin bertanya.

dan masukkan sebagai statement kalau ingin membahas.
i'm just a mammal with troubled soul



sukma

Quote from: andrew on 26 November 2008, 06:41:57 PM
Quote from: sukma on 26 November 2008, 06:25:35 PM

Noted ; di Masa hidupnya Sang Buddha Sidaharta saja masih berbuat kelalaian kecil, he..he..apa lagi kita.? tentu keputusan atas pertimbangan-pertimbangan manusia masih punya resiko tetap salah...


kelalaian kecil apa ya? tolong dikasih tau...


_/\_



Pernahkan Beliau mengalami luka di kuku jari di kaki? Pernahkan diakhir hayat Beliau memakan gabah.? Aku tidak mau menulis Sang Buddha berbuar salah, tapi "kelalaian kecil" semoga di pahami

sukma

Quote from: Reenzia on 26 November 2008, 06:41:36 PM
apa saia bisa menganggap bahwa hati nurani adalah praktek dhamma?

Koreksi saya bila salah, praktek Dhamma harus melalui proses hati nurani/ suara hati setiap pribadi apakah mereka siap mengikuti suara hati mereka yang merindukan Nibbata.? Jadi, hati nurani bukanlah praktek Dhamma

andrew

Quote from: sukma on 26 November 2008, 06:50:34 PM
Quote from: andrew on 26 November 2008, 06:41:57 PM
Quote from: sukma on 26 November 2008, 06:25:35 PM

Noted ; di Masa hidupnya Sang Buddha Sidaharta saja masih berbuat kelalaian kecil, he..he..apa lagi kita.? tentu keputusan atas pertimbangan-pertimbangan manusia masih punya resiko tetap salah...


kelalaian kecil apa ya? tolong dikasih tau...


_/\_



Pernahkan Beliau mengalami luka di kuku jari di kaki? Pernahkan diakhir hayat Beliau memakan gabah.? Aku tidak mau menulis Sang Buddha berbuar salah, tapi "kelalaian kecil" semoga di pahami

memangnya kalo luka di kuku kaki disebut kelalaian?
makan gabah yang mana ya?

arti kelalaian menurut sukma apa sih? kok luka di kuku kaki dibilang kelalaian?

_/\_

andrew

Quote from: sukma on 26 November 2008, 06:54:30 PM
Quote from: Reenzia on 26 November 2008, 06:41:36 PM
apa saia bisa menganggap bahwa hati nurani adalah praktek dhamma?

Koreksi saya bila salah, praktek Dhamma harus melalui proses hati nurani/ suara hati setiap pribadi apakah mereka siap mengikuti suara hati mereka yang merindukan Nibbata.? Jadi, hati nurani bukanlah praktek Dhamma

nibanna itu apa sih menurut sukma, tolong dijelas kan dong... soalnya baru dengar kali ini...
nibanna berhubungan dengan hati nurani

_/\_