Kehendak Bebas.

Started by sukma, 24 November 2008, 03:45:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

pujianto

Quote from: bond on 25 November 2008, 04:26:56 PM
Itu namanya kehendak om money come to my home :))

Jadi OOT nih :))


mestinya Oom money mana Oom
Semoga semua makhluk berbahagia

pujianto

Quote from: Lily W on 25 November 2008, 05:58:51 PM
Quote from: markosprawira on 25 November 2008, 05:01:16 PM
[at] sukma : di dunia sehari2, bnyk org yg merasa sah aja mengambil barang org lain kok...

pejabat mengambil uang rakyat
anggota dpr menggunakan fasilitas umrah yg seharusnya utk pengawas
tentara/polisi gratis kalo naek angkutan umum

Disini anda bisa melihat bhw ilustrasi tidak bisa digunakan karena hanya bersumber dari asumsi pribadi saja.

jadi penasaran mengenai HATI :
- boleh tau benda apakah itu dan ada dimana?
- bisa anda tunjukkan secara fisik dan nyata?
- HATI yang kalau pake asumsi anda bnyk digunakan, kemanakah akan pergi kalau meninggal?
- mana yg lebih baik, HATI-HATI jika menyeberang, ataukan HATI jika menyeberang?


mohon penjelasannya walau jadi OOT.........

Sukma yang baik....

Bisa tolong dijawab pertanyaan Bro Markos itu (yang di quote/di bold itam)?

Anumodana...._/\_

:lotus:

yang aye tahu seh di tukang sate ada sate daging ada hati
Semoga semua makhluk berbahagia

pujianto

Quote from: Lily W on 25 November 2008, 06:09:54 PM
[at]  Pujianto....

Apakah tu termasuk kehendak bebas?

[at]  Om Karuna... banyak yang mau jadi asistenmu... :))

_/\_ :lotus:


dijamin kehendak bebas karena tanpa paksaan, cuma tergiur aja hehehehehe
Semoga semua makhluk berbahagia

sobat-dharma

AN 11.2
Cetana Sutta
An Act of Will
Translated from the Pali by
Thanissaro Bhikkhu

"For a person endowed with virtue, consummate in virtue, there is no need for an act of will, 'May freedom from remorse arise in me.' It is in the nature of things that freedom from remorse arises in a person endowed with virtue, consummate in virtue.

"For a person free from remorse, there is no need for an act of will, 'May joy arise in me.' It is in the nature of things that joy arises in a person free from remorse.

"For a joyful person, there is no need for an act of will, 'May rapture arise in me.' It is in the nature of things that rapture arises in a joyful person.

"For a rapturous person, there is no need for an act of will, 'May my body be serene.' It is in the nature of things that a rapturous person grows serene in body.

"For a person serene in body, there is no need for an act of will, 'May I experience pleasure.' It is in the nature of things that a person serene in body experiences pleasure.

"For a person experiencing pleasure, there is no need for an act of will, 'May my mind grow concentrated.' It is in the nature of things that the mind of a person experiencing pleasure grows concentrated.

"For a person whose mind is concentrated, there is no need for an act of will, 'May I know & see things as they actually are.' It is in the nature of things that a person whose mind is concentrated knows & sees things as they actually are.

"For a person who knows & sees things as they actually are, there is no need for an act of will, 'May I feel disenchantment.' It is in the nature of things that a person who knows & sees things as they actually are feels disenchantment.

"For a person who feels disenchantment, there is no need for an act of will, 'May I grow dispassionate.' It is in the nature of things that a person who feels disenchantment grows dispassionate.

"For a dispassionate person, there is no need for an act of will, 'May I realize the knowledge & vision of release.' It is in the nature of things that a dispassionate person realizes the knowledge & vision of release.

"In this way, dispassion has knowledge & vision of release as its purpose, knowledge & vision of release as its reward. Disenchantment has dispassion as its purpose, dispassion as its reward. Knowledge & vision of things as they actually are has disenchantment as its purpose, disenchantment as its reward. Concentration has knowledge & vision of things as they actually are as its purpose, knowledge & vision of things as they actually are as its reward. Pleasure has concentration as its purpose, concentration as its reward. Serenity has pleasure as its purpose, pleasure as its reward. Rapture has serenity as its purpose, serenity as its reward. Joy has rapture as its purpose, rapture as its reward. Freedom from remorse has joy as its purpose, joy as its reward. Skillful virtues have freedom from remorse as their purpose, freedom from remorse as their reward.

"In this way, mental qualities lead on to mental qualities, mental qualities bring mental qualities to their consummation, for the sake of going from the near to the Further Shore."
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

sobat-dharma

Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

sukma

Quote from: Lily W on 25 November 2008, 05:58:51 PM
Quote from: markosprawira on 25 November 2008, 05:01:16 PM
[at] sukma : di dunia sehari2, bnyk org yg merasa sah aja mengambil barang org lain kok...

pejabat mengambil uang rakyat
anggota dpr menggunakan fasilitas umrah yg seharusnya utk pengawas
tentara/polisi gratis kalo naek angkutan umum

Disini anda bisa melihat bhw ilustrasi tidak bisa digunakan karena hanya bersumber dari asumsi pribadi saja.

jadi penasaran mengenai HATI :
- boleh tau benda apakah itu dan ada dimana?
- bisa anda tunjukkan secara fisik dan nyata?
- HATI yang kalau pake asumsi anda bnyk digunakan, kemanakah akan pergi kalau meninggal?
- mana yg lebih baik, HATI-HATI jika menyeberang, ataukan HATI jika menyeberang?


mohon penjelasannya walau jadi OOT.........

Sukma yang baik....

Bisa tolong dijawab pertanyaan Bro Markos itu (yang di quote/di bold itam)?

Anumodana...._/\_

:lotus:

"Di lubuk hati nuraninya manusia menemukan hukum, yang tidak diterimanya dari dirinya sendiri, tetapi harus ditaatinya. Semua (koreksi : suara) hati itu selalu menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan untuk menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan dalam lubuk hatinya: jauhkanlah ini, elakkanlah itu.
Hati nurani ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar sucinya...

Hati nurani itu selalu aktif. Ketika kita melihat seseorang yang kejam dan berdarah dingin, itu tidak berarti hati nuraninya tidak aktif, tapi: 1) dia melawan hati nuraninya, 2) hati nuraninya telah tumpul (tidak mati, tapi tumpul. Yang jahat dianggap tidak jahat).

Hati nurani tidak sama dengan kebenaran. Kenyataan bahwa hati nurani harus memilah apakah sesuatu itu benar atau salah menunjukkan bahwa hati nurani tidak identik dengan kebenaran (ataupun bahwa hati nurani akan tahu pasti yang benar itu apa [karena kalau hati nurani tahu pasti yang benar itu apa tentunya tidak perlu ada proses discernment atau menimbang apakah perbuatan tertentu itu baik atau jelek])

Sampai jumpa dan dilanjutkan besok....


andrew

Quote from: sukma on 25 November 2008, 09:03:38 PM

Hati nurani ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar sucinya...

Sampai jumpa dan dilanjutkan besok....



sukma boleh tau referensi pemikiran ini dari mana ?

sukma sebelum berdiskusi kalo boleh , saya ingin tau latar belakang sukma, pemikiran keagamaannya dari mana ? buddhis? di luar buddhis? theravada? mahayana? vajrayana ? atau apa?

saya bertanya bukan maksud mengkotak-kotakan...

tapi alangkah baiknya sebelum memulai berdiskusi , sukma memperkenalkan diri dulu, seperti sdr petrus ( ka****k ) , sdr chandra dan sdri dewi ( muslim ) ...

atau sukma sengaja memisteruskan diri... dan membuat seakan-akan sebagai seorang buddhis... padahal yang disampaikan sangat asing buat kami yang buddhis disini




_/\_

andrew

Quote from: sukma on 25 November 2008, 11:58:43 AM
Quote from: Reenzia on 25 November 2008, 11:51:04 AM


anda dari aliran maitreya? :o

Hi Reenzia, yang kita bicarakan "Kehendak Bebas, Suara Hati" kedua point basic ini ada di setiap manusia baik dia itu Sang Buddha, Kristus, Mohammed, maupun aliran Maitreya, Hinayana,etc...jadi sementara ini jangan dikotakkan terlalu dini saya dari aliran mana demi tidak menyempitkan tujuan diskusi kita.

saya lihat Reenzia tidak bertujuan mengkotak -kotakan...

tapi bertanya , tentang kemisterusan anda,  yang sepertinya anda dengan sengaja berusaha menyembunyikan dari mana pemikiran anda berasal...

karena walaupun anda mengatakan suara hati adalah point basic yang ada dalam diri sang buddha,  kenyataannya kami disini yang belajar ajaran buddha tau, dibuddhis tidak ada istilah suara hati...

jadi wajar bila reenzia bertanya, ( bukan mengkotakkan )

jadi silahkan menjawab ...

kecuali memang anda sengaja menyembunyikan latar belakang anda? sehingga berdiplomasi bila ditanya latar belakang anda, ...

apa tidak lebih mengherankan? apa tujuan anda sampai harus menyembunyikan latar belakang pemikiran anda?

_/\_

Reenzia

#68
Quote from: sukma on 25 November 2008, 09:03:38 PM
"Di lubuk hati nuraninya manusia menemukan hukum, yang tidak diterimanya dari dirinya sendiri, tetapi harus ditaatinya. Semua (koreksi : suara) hati itu selalu menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan untuk menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan dalam lubuk hatinya: jauhkanlah ini, elakkanlah itu.
Hati nurani ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar sucinya...

Hati nurani itu selalu aktif. Ketika kita melihat seseorang yang kejam dan berdarah dingin, itu tidak berarti hati nuraninya tidak aktif, tapi: 1) dia melawan hati nuraninya, 2) hati nuraninya telah tumpul (tidak mati, tapi tumpul. Yang jahat dianggap tidak jahat).

Hati nurani tidak sama dengan kebenaran. Kenyataan bahwa hati nurani harus memilah apakah sesuatu itu benar atau salah menunjukkan bahwa hati nurani tidak identik dengan kebenaran (ataupun bahwa hati nurani akan tahu pasti yang benar itu apa [karena kalau hati nurani tahu pasti yang benar itu apa tentunya tidak perlu ada proses discernment atau menimbang apakah perbuatan tertentu itu baik atau jelek])

Sampai jumpa dan dilanjutkan besok....

kedua kalinya anda membuat saia binun :hammer:

berdasarkan kalimat anda yang saya bold itu....

anda menyatakan bahwa suara hati selalu menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan untuk menghindari apa yang jahat?

padahal dibawahnya anda menyatakan hati nurani harus memilah apakah sesuatu itu benar atau salah, yang itu berarti hati nurani tidak selalu benar

gini aja deh biar jelas, to de point aja.... menurut anda apakah suara hati itu selalu benar?

Reenzia

Quote from: Lily W on 25 November 2008, 05:50:22 PM
Sukma dari tadi menyimpang terus dari Buddhisme... ingat, lagi di topik buddhisme lho... ;D

[at] Reenzia.... :jempol: Mengarahkan postingan Sukma ke Buddhisme...;D

_/\_ :lotus:

terima kasih kembali... _/\_
Quote from: sukma on 25 November 2008, 05:53:40 PM
Reenzia ;
yg kesimpulannya kemungkinan anda bisa mencapai nibbana tanpa guru, buku dan pembuktian adalah sangat kecil
apa lagi anda berpikir hanya dengan mengikuti kata hati maka bisa mencapai nibbana, fiuuuuuuuh

::) , Usahakanlah untuk tak menilai segala sesuatu hanya dengan otak, karena otak hanyalah salah satu dari organ tubuh kita, ada juga perasaan, suara hati. ^:)^

"suara hati" yang anda maksudkan disini sebenarnya apa sih? apakah itu adalah "pendapat pribadi"?

sukma

Quote from: sobat-dharma on 25 November 2008, 07:49:48 PM
Diskusi coal cetana, lihat di sini:

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2951.15

Soal Cetana
Quote from: sobat-dharma on 25 November 2008, 07:49:48 PM
Diskusi coal cetana, lihat di sini:

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2951.15

Sobat-dharma, topic Cetana itu adalah jalan menuju Enlightment....Thanks buat menunjukkan topic tersebut

sukma

Sdr Andrew, kedua reply 66 & 67 on yesterday sdh sy baca dan sangat paham permintaan anda, k_murti,

Pertama-tama, saya sama sekali tidak ada maksud menyembunyikan diri dan membuat diri misterius seperti yang anda tulis diatas.dan sejak awal tulisan saya di topic ini sama sekali tidak berbicara dalam hal Mempromosikan & Memojokkan Agama Islam, Hindu, Buddhis, kr****n,atau Aliran Kpercayaan lain.

Andrew, pertanyaan anda ini ; apa tujuan anda sampai harus menyembunyikan latar belakang pemikiran anda?

Latar belakang pemikiran aku sederhana saja, yaitu ,Melihat Proses Pikiran, Perasaan, Suara Hati sampai si manusia tersebut Memutuskan atau Tidak Menyetujui Tindakan 12 tahap di bawah ini ;

Ada 12 tahap perbuatan manusia yang seutuhnya /lengkap yang nanti akan kita uraikan satu persatu ;

1. Ada suatu kebutuhan .

2, Lantas kebutuhan itu disadari.

3.Sesuatu yang bisa memuaskan kebutuhan itu ditangkap indera ; kesan.

4. Muncul keinginan hendak memiliki / memperoleh hal itu.

5. Dipertimbangkan entah keinginan itu MUNGKIN dipenuhi.

6. Dipertimbangkan entah keinginan itu BOLEH dipenuhi . Inilah "Suara Hati"

7. Kehendak memutuskan untuk (tidak) menuruti keputusan suara hati.

8. Menyusul pelaksanaan lahiriah dari keputusan "Kehendak"

9. Orang lain/atasan mulai mengetahui perbuatan itu.

10.Ditambah berita acara resmi pada perbuatan lahiriah itu.

11.Keputusan kehendak (7) dan perbuatan lahiriah (8) dinilai kembali.

12. Kehendak meg-Iya-kan atau menyesali perbuatannya.

kedua belas point diatas, sesudah aku diberi oleh sdr sobat-Dharma tentang topic Cetayana sangat membuka dan membantu saya dalam cara mengamati diri.



Lily W

Quote from: pujianto on 25 November 2008, 06:19:06 PM
Quote from: Lily W on 25 November 2008, 06:09:54 PM
[at]  Pujianto....

Apakah tu termasuk kehendak bebas?

[at]  Om Karuna... banyak yang mau jadi asistenmu... :))

_/\_ :lotus:


dijamin kehendak bebas karena tanpa paksaan, cuma tergiur aja hehehehehe

Nah... itu LOBHA... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

sukma

 Pertanyaan Reenzia ;

1 .gini aja deh biar jelas, to de point aja.... menurut anda apakah suara hati itu selalu benar?

2 ."suara hati" yang anda maksudkan disini sebenarnya apa sih? apakah itu adalah "pendapat pribadi"?


Reenzia, kenapa kita tidak melihat Objek PENILAIAN SUARA HATI.?, tidak kah 12 tahal proses yang saya tulis diatas bisa dibahas satu persatu.? Sehingga menjawab pertanyaan anda nomor 1 diatas.

"Suara Hati" yang di bahas di sini BUKAN  PENDAPAT PRIBADI saya, tetapi unsur ini ada di setiap pribadi manusia.

markosprawira

Apa dasar dari 12 tahapan perbuatan manusia?tolong sebutkan sutta, sutra atau apapun yang berhubungan dengan Theravada dan/atau Mahayana (termasuk Vajrayana)

Jika Sukma memang tidak bisa menjawab dengan jelas dan hanya berputar2 saja maka topik akan dipindahkan karena sudah tidak sesuai aturan....

mohon dimengerti........