Kehendak Bebas.

Started by sukma, 24 November 2008, 03:45:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sukma

Salam kenal buat semua pencinta Forum DhammaCitta .! =D> , membaca topic
Debat Perbedaan Theravada dan Mahayana (termasuk Tantra).. ditengah diskusi muncul suatu kata : "Kehendak Bebas" yang di turunkan oleh Petrus ;

Petrus
Perjalanan panjang dari pencarian Siddharta akhirnya dapat dipecahkan dari para filsuf Christian, bahwa kehendak bebas lah yang menyebabkan kejahatan.
Sama seperti pencerahan manusia ketika Galileo menemukan bahwa bumi mengelilingi matahari.
Seandainya Siddharta mengetahui hal ini, maka beliau pasti akan mempercayai konsep akan adanya Supreme Being/The Creator/God

dan ditanggapi oleh Dilbert
sdr.petrus benar sekali menyatakan bahwa Kehendak bebaslah yang menyebabkan kejahatan... Tetapi jangan memandang dari satu sisi saja... kehendak bebaslah juga bisa menyebabkan kebajikan...
Jika setiap individu memiliki KEBEBASAN BERKEHENDAK... Lha apa peran dari yang anda katakan SUPREME BEING/THE CREATOR/GOD itu ?? Tidak perlu dibahas bukan... karena setiap individu memiliki KEBEBASAN BERKEHENDAK... seperti yang diucapkan oleh BUDDHA...

Setiap makhluk mewarisi karma-nya masing-masing seperti roda pedati yang mengikuti pedati kemanapun... Karena setiap makhluk BEBAS BERKEHENDAK, bebas BERBUAT, maka semua PERBUATAN itu memiliki KONSEKUENSI sendiri sendiri yang harus diterima oleh PEMBUAT-nya. TIDAK ADA  yang namanya UJIAN dan HADIAH dari TUHAN... Semuanya adalah HASIL dari PERBUATAN MASING-MASING AKIBAT KEBEBASAN BERKEHENDAK

dan satu lagi ditanggapi oleh
Upasaka
Kehendak bebas itu bisa dijadikan kejahatan kalau ia merusak. harap dibedakan artinya antara 'bebas' dan 'merusak'. Sang Buddha memberikan kehendak bebas pada semua orang namun dengan mengundang penyadaran akan konsekuensinya. Di satu aspek lain, Sang Buddha juga kadang memberi peraturan yg memberi batasan bagi orang2. Antara lain contoh vinaya (peraturan kebhikkhuan). Sang Buddha memberi batasan kehendak pada orang lain untuk menuntun orang lain agar tidak menyerempet dari jalan yg Beliau tentukan

Membaca ungkapan diatas mengenai "KEHENDAK BEBAS" telah membuat saya lebih ingin bertanya ; tentu ada tahapan dari Awal sampai ke suatu Tindakkan bagi manusia dalam memakai "Kehendak bebas" nya
, adakah yang bisa memberi ulasan yang rasional.?

Salam.




hatRed

Kehendak Bebas,

dari namanya aja dah bebas,
aye kalo dah bebas ngapain aja, mo bunuh orang gek, mo rampok orang gek, mo nganggur gek

gak masalah, toh namanya bebas (gak ada konsekuensi lahir batin) , emang sih bener juga aye bebas nologn orang, bebas hormati orang tua, bebas berdana juga.

tapi kan namanya juga manusia mo nya nyang enak enak aja.


Makanya ada nyang namanya "Kebebasan yang Bertanggung Jawab" (nyang ini aneh neh, kalo disuruh tanggung jawab mah namanya gak bebas lagi =))  )
i'm just a mammal with troubled soul



sukma

Quote from: hatRed on 24 November 2008, 03:57:52 PM
Kehendak Bebas,

dari namanya aja dah bebas,
aye kalo dah bebas ngapain aja, mo bunuh orang gek, mo rampok orang gek, mo nganggur gek

gak masalah, toh namanya bebas (gak ada konsekuensi lahir batin) , emang sih bener juga aye bebas nologn orang, bebas hormati orang tua, bebas berdana juga.

tapi kan namanya juga manusia mo nya nyang enak enak aja.


Makanya ada nyang namanya "Kebebasan yang Bertanggung Jawab" (nyang ini aneh neh, kalo disuruh tanggung jawab mah namanya gak bebas lagi =))  )

Tolong dilihat "KEHENDAK BEBAS" yang ada pada setiap mahluk manusia sebagai HUKUM ALAM / KARMA.

hatRed

ooo...

kalau gitu,

emm...............  ya setiap orang yang melakukan dengan
kehendak (aka. Cetana) pasti akan berujung dengan terciptanya Karma.
walau kehendak/cetana nya dia itu bebas apa enggak.

jadi mo
KEHENDAK BEBAS kek
KEHENDAK DIPAKSAKAN kek
KEHENDAK BAIK kek
KEHENDAK JAHAT kek

ujung ujungya ya tumimbal lahir. (kalo dia blon nibbana)
i'm just a mammal with troubled soul



sukma

Quote from: hatRed on 24 November 2008, 04:22:59 PM
ooo...

kalau gitu,

emm...............  ya setiap orang yang melakukan dengan
kehendak (aka. Cetana) pasti akan berujung dengan terciptanya Karma.
walau kehendak/cetana nya dia itu bebas apa enggak.

jadi mo
KEHENDAK BEBAS kek
KEHENDAK DIPAKSAKAN kek
KEHENDAK BAIK kek
KEHENDAK JAHAT kek

ujung ujungya ya tumimbal lahir. (kalo dia blon nibbana)

Saya balikkan cara hatRed memahami "KEHENDAK BEBAS" yang ujungnya tumimbal lahir. Bgm bila  orang mencapai Nibbana dengan Kehendak Bebas.?

Edward

Kehendak bebas yg gw mengerti dlm Buddhism mnrt gw yaitu suatu kebebasan untuk melakukan sesuatu, karena sebenarnya tidak ada yg namanya SI HAKIM yang MAHA XXX yg akan memberikan hadiah atau hukuman jika melakukan perbuatan buruk/baik. Yang ada hanyalah, perbuatan yang baik, akan mendorong terjadinya perbuatan baik juga, tetapi perbuatan baik tersebut dapat terjadi jika terdapat berbagai faktor2 pendukung untuk terjadinya perbuatan baik tersebut.

"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

sukma

Quote from: Edward on 24 November 2008, 05:34:41 PM
Kehendak bebas yg gw mengerti dlm Buddhism mnrt gw yaitu suatu kebebasan untuk melakukan sesuatu, karena sebenarnya tidak ada yg namanya SI HAKIM yang MAHA XXX yg akan memberikan hadiah atau hukuman jika melakukan perbuatan buruk/baik. Yang ada hanyalah, perbuatan yang baik, akan mendorong terjadinya perbuatan baik juga, tetapi perbuatan baik tersebut dapat terjadi jika terdapat berbagai faktor2 pendukung untuk terjadinya perbuatan baik tersebut.



Ada kesalahan dalam memahami "Kehendak Bebas" buat topic ini karena penyampaian saya mungkin kurang mendetail. Kehendak Bebas pada habitat manusia, baik manusia itu adalah Sidharta Gautama, Mohammed. Yesus....etc. Jadi, baik manusia itu beriman ; Buddhis, Islam, kr****n,Hindu,bahkan Atheis, intinya semuanya habitat manusia mempunyai Kehendak Bebas, mungkin saya akan memulai dengan Suara Hati sebelum masuk ke tingkat Kehendak Bebas.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Kehendak bebas murni adalah hal yang absurd, sama juga dengan determinisme.

Sang Buddha mengajarkan jalan tengah, dengan pemikiran bahwa kehendak tergantung oleh sebab sebelumnya. Sebagai contoh, orang lumpuh berkehendak berjalan, ini adalah hal yang mustahil.

Demikian juga, bukan berarti tidak ada pilihan akan segala sesuatu.

Bukan kehendak bebas, bukan pula determinisme, melainkan jalan tengah.

_/\_
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

sukma

Quote from: karuna_murti on 25 November 2008, 09:41:38 AM
Kehendak bebas murni adalah hal yang absurd, sama juga dengan determinisme.

Sang Buddha mengajarkan jalan tengah, dengan pemikiran bahwa kehendak tergantung oleh sebab sebelumnya. Sebagai contoh, orang lumpuh berkehendak berjalan, ini adalah hal yang mustahil.

1 .Boleh ya saya tampil beda dengan mengungkapkan "Kehendak Bebas" Tidak Absurd.

2 .Contoh Sang Buddha diatas bisa saya terima khususnya "....dengan pemikiran bahwa kehendak bebas tergantung oleh sebab sebelumnya"

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Sang Buddha mengajarkan sebab musabab yang saling bergantung, kehendak pun tergantung keadaan sebelumnya. Jadi, apakah hal ini bisa dinamakan kehendak bebas? ;D

Akan tetapi bukan pula determinisme, karena ada pilihan. ;D

Jadi gak bebas-bebas amat, juga gak ditentukan amat. ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

sukma

Sang Buddha mengajarkan sebab musabab yang saling bergantung, kehendak pun tergantung keadaan sebelumnya. Jadi, apakah hal ini bisa dinamakan kehendak bebas?  ;D

:), sangat bisa di namakan "Kehendak Bebas" itulah sebabnya kita terlahir dengan Karma menjadi manusia...


Akan tetapi bukan pula determinisme, karena ada pilihan. ;D

:) yup, "karena ada pilihan" maka disebut kehendak bebas, coba kita mulai dari "Suara Hati- Hati Nurani" sebelum ke level "Kehendak Bebas"  :)

Jadi gak bebas-bebas amat, juga gak ditentukan amat. ;D

Justru sangat-sangat bebas sebagai kelahiran menjadi manusia memiliki Kehendak Bebas yang sangat diperlukan untuk mencapai Nirwana  :)

sukma

12 tahap proses terjadinya "Tindakkan" pada diri setiap manusia ;

1. Ada suatu kebutuhan .

2, Lantas kebutuhan itu disadari.

3.Sesuatu yang bisa memuaskan kebutuhan itu ditangkap indera ; kesan.

4. Muncul keinginan hendak memiliki / memperoleh hal itu.

5. Dipertimbangkan entah keinginan itu MUNGKIN dipenuhi.

6. Dipertimbangkan entah keinginan itu BOLEH dipenuhi . Inilah "Suara Hati"

7. Kehendak memutuskan untuk atau tidak menuruti keputusan suara hati.

8. Menyusul pelaksanaan lahiriah dari keputusan "Kehendak"

9. Orang lain/atasan mulai mengetahui perbuatan itu.

10.Ditambah berita acara resmi pada perbuatan lahiriah itu.

11.Keputusan kehendak (7) dan perbuatan lahiriah (8) dinilai kembali.

12. Kehendak meg-iya-kan atau menyesali perbuatannya.



12 Tahapan ini lah proses  "Kehendak Bebas" yang terjadi pada semua manusia. :o

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Hi Sukma, boleh tahu dari mana referensi suara hati / hati nurani?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

markosprawira

baru tau ada Suara Hati........  :o

kalo saat ini sih, saya taunya Suara Perut (soalnya udh mau makan siang  :P )


sukma

Quote from: karuna_murti on 25 November 2008, 11:27:20 AM
Hi Sukma, boleh tahu dari mana referensi suara hati / hati nurani?

Sebelum menjawab pertanyaan k_murti, izinkan saya membut satu pertanyaan ini ; Apa ada perbedaan antara "suara hati yang jujur" dan "suara hati yang benar".?