Buddha dan Cinta Kasih

Started by Petrus, 18 November 2008, 01:45:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

k4r1mun

Sdr. Petrus, bedakan antara cinta dan nafsu, antara love dan desire. Ini adalah 2 hal yang berbeda.
Cinta yang harus dihindari adalah cinta yang berdasarkan nafsu. Baik itu nafsu untuk memiliki, nafsu untuk menguasai dan nafsu lainnya. Cinta yang murni adalah cinta tanpa kondisi. Cinta yang dapat terjadi tanpa adanya keinginan untuk menerima balasan dari cinta yang diberikan. Ini lah cinta yang menurut saya (please CMIIW para senior) dipancarkan oleh Sang Buddha kepada semua mahluk hidup bukan hanya manusia namun semua mahluk hidup.

Jadi tidak ada kemelekatan atau aku di dalam cinta kasih yang diberikan oleh Buddha.

Salam

hatRed

Quote from: ryu on 18 November 2008, 06:29:47 PM
"pembunuhan" personal? Sepertinya tidak ada deh, apa yang di bunuh lha wong yang disebut aku itu hanya ilusi :)

lo kok jadi ada yg bicara "pembunuhan" personal??? dari mana datangya ini??
tolong dong dikasih quote atas pernyataan apa, dan bila memang mao menyatakan statement, tolong dong dijelasin lagi
i'm just a mammal with troubled soul



Petrus

Quote from: ryu on 18 November 2008, 06:29:47 PM
"pembunuhan" personal? Sepertinya tidak ada deh, apa yang di bunuh lha wong yang disebut aku itu hanya ilusi :)
berarti personalitas/pribadi kamu sudah terbunuh, kamu tidak ada siapa-siapanya, sama dengan guk-guk, sama dengan meong meong...... :))

William_phang

Quote from: hatRed on 18 November 2008, 06:37:16 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 06:29:47 PM
"pembunuhan" personal? Sepertinya tidak ada deh, apa yang di bunuh lha wong yang disebut aku itu hanya ilusi :)

lo kok jadi ada yg bicara "pembunuhan" personal??? dari mana datangya ini??
tolong dong dikasih quote atas pernyataan apa, dan bila memang mao menyatakan statement, tolong dong dijelasin lagi

Ada dari posting bro petrus coba baca lagi dari awal..hehe

Petrus

Quote from: hatRed on 18 November 2008, 06:35:14 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 06:32:30 PM


Cara paling gampang untuk menjadi Arahat adalah panggil tukang hipnotis minta dihipnotis. Hilang semua ke AKU an anda.

hahaha........ lol nice joke

hati-hati istri dirumah bisa diambil sama si tukang hipnotis, sudah tidak ada rasa memiliki .... ^-^

William_phang

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 06:37:50 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 06:29:47 PM
"pembunuhan" personal? Sepertinya tidak ada deh, apa yang di bunuh lha wong yang disebut aku itu hanya ilusi :)
berarti personalitas/pribadi kamu sudah terbunuh, kamu tidak ada siapa-siapanya, sama dengan guk-guk, sama dengan meong meong...... :))

Kalo gitu ya saran saya adalah anda membaca dulu pengalaman seorang mantan biarawati katholik:
The Experience of No-Self: A Contemplative Journey - Bernadette Roberts

dan ada koq terjemahannya oleh pak Hudoyo... mgkn bro Riky bisa kasih info lebih detail...


hatRed

Menambahkan saja::
saya membaca sebuah buku bernuansa kristiani berjudul "I kissed dating GoodBye"

disitu saya menangkap bahwa cinta sebenarnya adalah bagaimana kita mencintai semua orang secara universal, dan bagaimana bukan cinta sesaat, tetapi karena kita mengasihinya.

jadi saat dua pasang kekasih mengatakan "saya mencintaimu" seharusnya diralat menjadi saya mengasihimu karena begitulah cinta menurut kristiani.

tetapi dalam Buddhisme Cinta tidak hanya sekedar mengasihi, bahkan Cinta yang tidak berkondisi, tidak bersyarat atau apapun yang kalian katakan. karena Cinta adalah suatu bentuk kemelekatan yang tentunya masih terikat nafsu. maka itu secara tidak langsung cita2 Buddhisme adalah menghilangkan Cinta ini. dan jangan salah paham dengan menghilangkan Cinta berarti kita menjadi Jahat.
i'm just a mammal with troubled soul



ryu

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 06:37:50 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 06:29:47 PM
"pembunuhan" personal? Sepertinya tidak ada deh, apa yang di bunuh lha wong yang disebut aku itu hanya ilusi :)
berarti personalitas/pribadi kamu sudah terbunuh, kamu tidak ada siapa-siapanya, sama dengan guk-guk, sama dengan meong meong...... :))
hehehehe, ya saya sudah lahir baru koq :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

andrew

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 01:45:25 PM


Buddha dan Cinta Kasih

Apakah Cinta Kasih masih relevan dalam ajaran Buddha ?
suatu pertanyaan yang timbul ketika berbicara mengenai "pembunuhan" personalitas dan keinginan (desire)

Mencintai dan mengasihi sesama adalah bentuk dari keinginan dimana untuk mencapai buddha/arahat keinginan seperti ini harus dihilangkan.
I love Buddha atau ada yang menulis I love , adalah slogan yang tidak mengakar dari ajaran Buddhism itu sendiri. Selagi manusia mencintai seseorang dia masih mempunyai keinginan (desire) dan ini bertentangan dengan ajaran pelepasan dari kemelekatan.
Keinginan terhadap apapun termasuk kepada yang positif seperti mencintai sesama tidak dapat membawa sesorang menjadi arahat, karena ini suatu bentuk kemelekatan.

Lalu bagaimana seorang buddhist dapat mencintai sesama tanpa kontradiksi dengan ajarannya ? 




tidak ada kontradiksi tentang cinta dengan ajaran buddhis,

ada penjelasan yang cukup apik, tentang cinta dalam buddhis, yang diungkapkan oleh seorang perempuan inggris dengan latar belakang kr****n, yang kemudian dia memeluk buddhism...

dengan kesungguhan hati menekuni buddhism dalam sebuah gua di pegunungan himalaya selama 12 tahun seorang diri.

ungkapan cinta dalam buddhism oleh seorang perempuan inggris bernama Diana Perry yang kemudian setelah menjadi buddhis lebih dikenal dengan nama Tenzin palmo



"We mistake love and attachment. We think they are the same thing, but actually, they are opposites.
Love is 'I want you to be happy.' Attachment is 'I want you to make me happy."


_/\_

Petrus

Quote from: william_phang on 18 November 2008, 06:42:35 PM
Kalo gitu ya saran saya adalah anda membaca dulu pengalaman seorang mantan biarawati katholik:
The Experience of No-Self: A Contemplative Journey - Bernadette Roberts
dan ada koq terjemahannya oleh pak Hudoyo... mgkn bro Riky bisa kasih info lebih detail...

Seharusnya Bernadette itu baca tulisan saya. kasihan dia kehilangan personalitasnya.

anda mau kehilangan personalitas ? Hilang lho, lenyap tidak ada lagi yg namanya william, mau ? ......... :-?


William_phang

#85
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 07:06:07 PM
Quote from: william_phang on 18 November 2008, 06:42:35 PM
Kalo gitu ya saran saya adalah anda membaca dulu pengalaman seorang mantan biarawati katholik:
The Experience of No-Self: A Contemplative Journey - Bernadette Roberts
dan ada koq terjemahannya oleh pak Hudoyo... mgkn bro Riky bisa kasih info lebih detail...

Seharusnya Bernadette itu baca tulisan saya. kasihan dia kehilangan personalitasnya.

anda mau kehilangan personalitas ? Hilang lho, lenyap tidak ada lagi yg namanya william, mau ? ......... :-?



Pada kenyataan tidak ada yg namanya William... William itu hanya nama saja untuk keperluan sosialisasi.... dan sebutan untuk perpaduan dari nama dan rupa saja.....hehhe... Nah kalo gitu manakah yg dinamakan Petrus???

Petrus

Quote from: ryu on 18 November 2008, 06:46:08 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 06:37:50 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 06:29:47 PM
"pembunuhan" personal? Sepertinya tidak ada deh, apa yang di bunuh lha wong yang disebut aku itu hanya ilusi :)
berarti personalitas/pribadi kamu sudah terbunuh, kamu tidak ada siapa-siapanya, sama dengan guk-guk, sama dengan meong meong...... :))
hehehehe, ya saya sudah lahir baru koq :))

ryu, saya khawatir anda tidak mengerti apa itu pribadi/personalitas.
anda itu tidak ada duanya didunia, unik, mahluk satu-satunya didunia.
coba sekarang anda lihat sekeliling ada gak yang sama dengan anda.
masak mau dihilangkan pribadi yang unik ini.

Reenzia

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 07:06:07 PM

Seharusnya Bernadette itu baca tulisan saya. kasihan dia kehilangan personalitasnya.

anda mau kehilangan personalitas ? Hilang lho, lenyap tidak ada lagi yg namanya william, mau ? ......... :-?



hilang personalitas kan bukan hilang "ting"...yg artinya hilang tanpa bekas kyk disihir :hammer:
tapi hilang ke-Aku-an-nya, coba baca ulang dari awal lg deh, sepertinya penjelasan teman-teman dari awal tadi tidak diperhatikan oleh anda :hammer:


Petrus

Quote from: william_phang on 18 November 2008, 07:10:06 PM
Pada kenyataan tidak ada yg namanya William... William itu hanya nama saja untuk keperluan sosialisasi.... dan sebutan untuk perpaduan dari nama dan rupa saja.....hehhe... Nah kalo gitu manakah yg dinamakan Petrus???

yang namanya Petrus adalah yang sedang menulis ini dan tidak sama dengan yang bakal menjawab tulisannya.
manusia yang bernama petrus punya keunikan sendiri, tidak sama dengan manusia yang bernama william.
dua orang kembar indentik pun tidak sama tingkah laku dan keinginannya.

andrew

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 07:10:44 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 06:46:08 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 06:37:50 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 06:29:47 PM
"pembunuhan" personal? Sepertinya tidak ada deh, apa yang di bunuh lha wong yang disebut aku itu hanya ilusi :)
berarti personalitas/pribadi kamu sudah terbunuh, kamu tidak ada siapa-siapanya, sama dengan guk-guk, sama dengan meong meong...... :))
hehehehe, ya saya sudah lahir baru koq :))

ryu, saya khawatir anda tidak mengerti apa itu pribadi/personalitas.
anda itu tidak ada duanya didunia, unik, mahluk satu-satunya didunia.
coba sekarang anda lihat sekeliling ada gak yang sama dengan anda.
masak mau dihilangkan pribadi yang unik ini.



hilang ke-aku-an dalam buddhis itu, berbeda dengan yang kamu pahami petrus...   :)


_/\_