Buddha dan Cinta Kasih

Started by Petrus, 18 November 2008, 01:45:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Petrus



Buddha dan Cinta Kasih

Apakah Cinta Kasih masih relevan dalam ajaran Buddha ?
suatu pertanyaan yang timbul ketika berbicara mengenai "pembunuhan" personalitas dan keinginan (desire)

Mencintai dan mengasihi sesama adalah bentuk dari keinginan dimana untuk mencapai buddha/arahat keinginan seperti ini harus dihilangkan.
I love Buddha atau ada yang menulis I love , adalah slogan yang tidak mengakar dari ajaran Buddhism itu sendiri. Selagi manusia mencintai seseorang dia masih mempunyai keinginan (desire) dan ini bertentangan dengan ajaran pelepasan dari kemelekatan.
Keinginan terhadap apapun termasuk kepada yang positif seperti mencintai sesama tidak dapat membawa sesorang menjadi arahat, karena ini suatu bentuk kemelekatan.

Lalu bagaimana seorang buddhist dapat mencintai sesama tanpa kontradiksi dengan ajarannya ? 



gajeboh angek

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 01:45:25 PM
Keinginan terhadap apapun termasuk kepada yang positif seperti mencintai sesama tidak dapat membawa sesorang menjadi arahat, karena ini suatu bentuk kemelekatan.

Salah.
Ada perbuatan baik yang dilandasi pandangan benar, yang tujuannya menuju terbebasnya dukkha. Mencintai sesama, menolong orang, keyakinan, meditasi, jika dilakukan berdasarkan ketidakserakahan, ketidakbencian, ketidakbodohan, ditujukan untuk berhentinya dukkha adalah hal-hal yang dianjurkan.

_/\_
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

hatRed

Ya, saya setuju

bagaimana kita bisa menghilangkan kemelekatan tersebut

saya jadi ingat tentan buku di Alkitab yang menceritakan Yesus yang berkata kepada Saudagar yang taat kepada ajaran Yesus itu sendiri, tetapi ia belum puas dan menanyakan kepada Yesus bagaimana caranya agar ia menjadi lebih taat lagi, lalu Yesus berkata berikanlah semua uang2mu hartamu kepada rakyat miskin.

contoh bagaimana sebenarnya Kristiani juga ingin menghilangkan kemelekatan
i'm just a mammal with troubled soul



William_phang

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 01:45:25 PM


Buddha dan Cinta Kasih

Apakah Cinta Kasih masih relevan dalam ajaran Buddha ?
suatu pertanyaan yang timbul ketika berbicara mengenai "pembunuhan" personalitas dan keinginan (desire)

Mencintai dan mengasihi sesama adalah bentuk dari keinginan dimana untuk mencapai buddha/arahat keinginan seperti ini harus dihilangkan.
I love Buddha atau ada yang menulis I love , adalah slogan yang tidak mengakar dari ajaran Buddhism itu sendiri. Selagi manusia mencintai seseorang dia masih mempunyai keinginan (desire) dan ini bertentangan dengan ajaran pelepasan dari kemelekatan.
Keinginan terhadap apapun termasuk kepada yang positif seperti mencintai sesama tidak dapat membawa sesorang menjadi arahat, karena ini suatu bentuk kemelekatan.

Lalu bagaimana seorang buddhist dapat mencintai sesama tanpa kontradiksi dengan ajarannya ? 




Metta tidak diikuti dengan kemelekatan.. jd kayaknya argumen anda salah..... Metta yang murni bisa diibaratkan seperti sekuntum bunga yang harum di pinggir jalan...jd siapapun yang datang baik itu orang baik atau jahat pasti akan mencium wangi yang sama...

hatRed

Quote from: karuna_murti on 18 November 2008, 01:52:08 PM
Salah.
Ada perbuatan baik yang dilandasi pandangan benar, yang tujuannya menuju terbebasnya dukkha. Mencintai sesama, menolong orang, keyakinan, meditasi, jika dilakukan berdasarkan ketidakserakahan, ketidakbencian, ketidakbodohan, ditujukan untuk berhentinya dukkha adalah hal-hal yang dianjurkan.

_/\_

iya betul juga dari satu sisi tetapi mungkin menurut petrus perbuatan baik yang dilandasi niat itulah yang menyebabkan seseorang yang belum Ahosi , akan mendapatkan karma dimana ia masih melekat kepada kehidupan dia sendiri
i'm just a mammal with troubled soul



Petrus

saya kutip perkataan Buddha tentang keinginan (desire) dan cinta (love):

Sutta 42  Section  16
Casting Aside Love and Attaining the Way

The Buddha said, "People who cherish love and desire do not see the Way. Just as when you stir clear water with your hand, those who stand beside it cannot see their reflections, so, too, people who are entangled in love and desire have turbidity in their minds, and therefore they cannot see the Way. You Shramanas should cast aside love and desire. When the stains of love and desire disappear, you will be able to see the Way."


Bagaimana bisa mencintai sesama tanpa ada cinta dan keinginan untuk mencintai ?  :-?
Tapi itulah syarat untuk menjadi arahat.

gajeboh angek

harus lihat bahasa aslinya

kadang kadang love yang dimaksud bukan agape, tetapi eros

gitu loh
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

William_phang

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 04:18:59 PM
saya kutip perkataan Buddha tentang keinginan (desire) dan cinta (love):

Sutta 42  Section  16
Casting Aside Love and Attaining the Way

The Buddha said, "People who cherish love and desire do not see the Way. Just as when you stir clear water with your hand, those who stand beside it cannot see their reflections, so, too, people who are entangled in love and desire have turbidity in their minds, and therefore they cannot see the Way. You Shramanas should cast aside love and desire. When the stains of love and desire disappear, you will be able to see the Way."


Bagaimana bisa mencintai sesama tanpa ada cinta dan keinginan untuk mencintai ?  :-?
Tapi itulah syarat untuk menjadi arahat.


Itulah kenapa Buddha mengajarkan Metta...bukan cinta seperti yang masyarakat umum kenal...krn cinta yg umum dikenal itu adalah cinta yg berkondisi......

El Sol

boring...

questionnya itu2 ajah..

-_-"

Petrus

Quote from: karuna_murti on 18 November 2008, 04:22:12 PM
harus lihat bahasa aslinya

kadang kadang love yang dimaksud bukan agape, tetapi eros

gitu loh

saya terkejut sekali anda bisa mengatakan Agape !
bagaimana Agape menurut Buddhism ?

Petrus

Quote from: william_phang on 18 November 2008, 04:24:30 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 04:18:59 PM
saya kutip perkataan Buddha tentang keinginan (desire) dan cinta (love):

Sutta 42  Section  16
Casting Aside Love and Attaining the Way

The Buddha said, "People who cherish love and desire do not see the Way. Just as when you stir clear water with your hand, those who stand beside it cannot see their reflections, so, too, people who are entangled in love and desire have turbidity in their minds, and therefore they cannot see the Way. You Shramanas should cast aside love and desire. When the stains of love and desire disappear, you will be able to see the Way."


Bagaimana bisa mencintai sesama tanpa ada cinta dan keinginan untuk mencintai ?  :-?
Tapi itulah syarat untuk menjadi arahat.


Itulah kenapa Buddha mengajarkan Metta...bukan cinta seperti yang masyarakat umum kenal...krn cinta yg umum dikenal itu adalah cinta yg berkondisi......

bagaimana dengan keinginan untuk mencintai ? bukankah keinginan itu adalah duniawi yg harus dibuang ?

andry

ada sebuah cerita

waktu itu ketika sang buddha mau menyebrang sungai
Ia bertemu dengan seorang petapa
lalu petapa tersebut men-demo-kan bahwa ia menyebrangi sungai.

lalu sang bhagava berkata, sudah berapa lama wahai petapa, anda menghabiskan waktu untuk mendapatkan kekuatan tersebut?
25 tahun, jawabnya.
Saya(buddha) hanya membutuhkan 2 keping , untuk menyebrangi sungai tersebut.
CMIIW ttg ceritanya

with metta
Samma Vayama

andry

Quote from: karuna_murti on 18 November 2008, 04:22:12 PM
harus lihat bahasa aslinya

kadang kadang love yang dimaksud bukan agape, tetapi eros

gitu loh
agape itu anaknya  Dr slump yak?
dan eros itu temennya duta yak?
Samma Vayama

K.K.

Quote from: karuna_murti on 18 November 2008, 04:22:12 PM
harus lihat bahasa aslinya

kadang kadang love yang dimaksud bukan agape, tetapi eros

gitu loh

Agape, Storge, Philia dan Eros dipisahkan berdasarkan keterkondisian objek.
Metta dan Piya dipisahkan karena berbeda akar.

Reenzia

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 04:18:59 PM
saya kutip perkataan Buddha tentang keinginan (desire) dan cinta (love):

Sutta 42  Section  16
Casting Aside Love and Attaining the Way

The Buddha said, "People who cherish love and desire do not see the Way. Just as when you stir clear water with your hand, those who stand beside it cannot see their reflections, so, too, people who are entangled in love and desire have turbidity in their minds, and therefore they cannot see the Way. You Shramanas should cast aside love and desire. When the stains of love and desire disappear, you will be able to see the Way."


Bagaimana bisa mencintai sesama tanpa ada cinta dan keinginan untuk mencintai ?  :-?
Tapi itulah syarat untuk menjadi arahat.


karena cinta dan keinginan untuk mencintai yang anda maksud itu adalah suatu kemelekatan, ada kondisi, dengan syarat