Ketika buddhist berdosa

Started by Petrus, 12 November 2008, 07:35:18 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

SaddhaMitta

#60
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?

DELETED ...

mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?


itu menurut hati nurani anda. menurut hati nurani saya beda.  boleh kan?

kalo boleh terima kasih. semoga anda berbahagia.

_/\_
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

SaddhaMitta

#61
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:36:22 PM
Quote from: Hendra Susanto on 12 November 2008, 09:22:14 PM
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:11:33 PM
Quote from: andrew on 12 November 2008, 09:03:27 PM
di buddhis tidak ada minta ampun, minta ampun kepada siapa ? nyamuk yang sudah di bunuh?
seorang buddhis , seorang yang berpikir dewasa, bertanggung jawab pada semua yang telah diperbuat.
segala sesuatu pasti punya akibat, memangnya menurut petrus itu aneh?

DELETED ...

mungkin member disini orang yang tidak pernah gagal alias orang suci. :-?


diawal perkenalan anda mengatakan ingin berdiskusi, semakin kesini bukan berdiskusi malah menjatuhkan beginikah contoh umat terpilih :-?


biar aja, kalo nga buru-buru kabur, paling nasibnya sama seperti Rys Davids,

pendeta dari inggris yang  tujuannya  menjatuhkan agama buddha,

eh ujung-ujungnya jadi Buddhis, malah menerjemahkan kitab tipitaka ke dalam bahasa inggris, yang buat agama buddha menyebar ke barat



_/\_

Sadhu...Sadhu...Sadhu....

_/\_
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

k4r1mun

Quote from: Petrus on 12 November 2008, 08:54:43 PM
Quote from: FoxRockman on 12 November 2008, 08:41:48 PM
apakah melakukan perbuatan baik sama dengan perhitungan matematika ?
bisa tidak hitung kasih ibu bro petrus kepada bro ?
jika bro bisa hitung.. baru pertanyaan ini bisa dijawab :)
lagi-lagi kamu yg jawab.
bukankah disana yang memberikan ukuran "sejemput" garam dan "segelas" air, ini ukuran matematik.

Air sesungai gangga saja tidak bisa menghilangkan garam sama sekali.
Walaupun bertobat dan minta ampun tetap saja akibat sudah menunggu  :(

Kalau membunuh 1 ekor nyamuk, apakah akibatnya nanti menjadi seekor semut ? ada hitung-hitungannya ?


Bro Petrus, kalau menurut saya, prinsip bahwa segala tindakan buruk kita selama hidup akan diampuni apabila kita percaya dan minta keampunan pada Tuhan malah merupakan konsep yang salah dan menyesatkan.

Salah bagaimana? akan saya coba berikan perumpamaan:
Apabila ada seorang sebut saja A memukul orang lain sebut saja B, sehingga B sakit/benjol/berdarah. Setelah sadar A akan mendapatkan balasan dari B, kemudian A meminta ampun pada C atas segala perbuatan jahat yang dilakukan pada B dan C mengampuni A. Apakah B juga akan mengampuni A setelah itu? Apakah B diyakinkan tidak akan melakukan pembalasan apapun terhadap A? Bagaimana bisa C mengampuni A ketika perbuatan jahat A tidak dilakukan kepada C? Sama halnya seperti konsep pengampunan, bagaimana bisa Tuhan memaafkan perbuatan salah kita ketika kita tidak berbuat salah kepada Dia tapi kepada orang lain? Apakah Anda tidak diajarkan sewaktu kecil untuk memohon maaf pada orang yang diperbuat salah?

Menyesatkan bagaimana? Saya katakan menyesatkan karena semankin banyak orang percaya akan konsep ini, maka semankin orang akan untuk tidak jera dalam melakukan perbuatan jahat. Hal ini dikarenakan mereka akan selalu berfikir "Ah, gpp kita berbuat jahat... toh pada akhirnya sebelum kita meninggal dan meminta ampun pada Tuhan maka segala dosa kita akan terampuni" Padahal pada kenyataan, tidak benar seperti itu.

Dalam agama Budha, diajarkan bahwa segala sesuatu itu selalu akan ada akibatnya. Berbuat baik akan ada kamma baik, berbuat jahat akan ada kamma jahat. Segala sesuatu yang kita lakukan selalu berhubungan dengan kamma. Ini selalu mengingatkan para pemeluk agama Budha untuk selalu memikirkan apa yang akan dilakukannya dan untuk menghindari perbuatan jahat.

Semoga pengalaman bro Petrus yang singkat di sini ini (kalau memang sudah tidak akan aktif lagi) dapat bermanfaat bagi kehidupan Anda. Semoga perbuatan baik yang Anda lakukan dapat berbuah kamma baik dan dapat mengenal agama Budha lebih dalam lagi.

Salam _/\_

SaddhaMitta

#63
Quote from: Petrus on 12 November 2008, 09:45:19 PM
Terima kasih telah menjawab pertanyaan2 saya.

DELETED ...


mas, lu cowok. gw ini cewek.

gw cewek aja berani bertanggung jawab dengan kesalahan-kesalahan yang pernah gw lakuin. gak pernah tuh minta-minta diampunin. Gw berani buat berani tanggung jawab.

Lu itu cowok tapi lembek benar. berani berbuat gak berani tanggung jawab. kalo udah salah minta di ampunin. pake pengakuan dosa segala. udah ngaku nagis-nangis besok ulangi lagi. udah itu pangakuan lagi. ulangin lagi... gak capek  ?  

maaf kalo kata-kata saya ada menyinggung

_/\_
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

SaddhaMitta

Buat saudara Petrus. Ehipassiko aja deh...

Mari Datang, Lihat dan Buktikan. kalau anda tak terkagum-kagum... uang kembali. (maaf kalo emang saya pake janji. kalau anda memang suka di beri janji-janji)

_/\_
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Enlighted

Petrus? apakah posisi kamu sekarang? atheis? Kr***** atau sejenis lainnya?
minta pengenalan dulu sebelum diskusi lebih jaoh.....

nobby_ta

#66
Petrus said that DELETED ...

Saran saya, lebih baik Anda melakukan sarannya Sdra. Hendra.
Ketahuilah, pahamilah, belajarlah dulu tentang agama Buddha. Anggap aja itu sebagai pelajaran baru bagi anda.
Pikirkan baik2, renungkan baik2 dengan menggunakan akal sehat anda sebagai manusia.

Jangan gunakan kekerasan hati Anda.
Belajar agama Buddha tidak mengharuskan anda beragama Buddha.
Ajaran Buddha bukan milik umat Buddha saja. Karena ajara Buddha mengenai kehidupan. Hanya saja umat Buddha yang mempelajari ajaran Buddha.

Jangan gunakan kekerasan hati Anda.
Bukankah dengan kekerasan hati Anda, Anda telah marah kepada kami, memandang rendah kami.
Bukankah itu dosa (K*****). Semoga arti dosa bagi Anda tidak sekecil sesuai dengan hurufnya yg cuma 4 kata.
Karena kami berlatih untuk tidak melakukan hal yg tidak baik melalui ucapan, pikiran, dan tingkah laku.

Kl Anda mengklaim, ajaran Dia adalah ajaran yg paling kasih & paling adil.
Benarkah hanya dengan pengampunan saja, orang yg membunuh 1 juta orang, membunuh 1 orang, membunuh nyamuk hanya dengan berdoa & percaya dapat diampuni dan mendapatkan tempat di surga?!
Di Buddhist, tidak sesederhana itu hukumnya. Malah ada 26 alam bahagia contohnya dewa. Sehingga masing2 keadaan orang, makhluk berbeda2.
Inilah yg menjelaskan, ada orang terlahir kaya tp cacat, miskin tp pintar, jelek, mati usia muda, cakep dll.

Jangan gunakan kekerasan hati Anda.
Saya tau Anda seperti ini karena takut Anda durhaka terhadap Dia, takut Anda tidak mendapat tempat lagi di kerajaanNya.
Karena saya pernah ada di tempat Anda sebelumnya.

Kalau Anda berminat, bisa dimulai dengan baca2 buku, dll seperti yg sudah direkomendasikan teman2 diatas.
Kemudian Anda bisa berdikusi dengan tetua2 di forum ini. Pasti yg lain membantu anda dalam mengerti Dhamma (ajaran Buddha).

Semoga Anda berbahagia.
_/\_

Nevada

saya hanya ingin menambahkan penjelasan tentang perbuatan buruk (atau dalam istilah awam disebut dosa) dan akibat buruknya (atau dalam istilah awam disebut hukumannya) dan penanggulangannya (atau dalam istilah awam disebut pengampunan)...

Perlu diketahui, Buddhisme bukan tidak memberlakukan sistem "pengampunan". Tapi memang tidak ada sistem pengampunan di Alam Semesta ini. Semua adalah sistem konsekuensi. Tidak ada hadiah ataupun hukuman, terlebih lagi pengampunan. Minta ampun pada seseorang yg berwewenang (aparat atau atasan) pun sebenarnya bukan termasuk sistem pengampunan. Orang yang memberi pengampunan itu sebenarnya sedang mengambil reaksi dalam bentuk konsekuensi  atas apa yang sudah terjadi.

Kalau Sdr. Petrus sesekali masih mengunjungi forum dan thread ini, semoga Anda bisa lebih mencerap semua kalimat2 kami. Kami tidak bermaksud mencela Agama Anda, namun kami menganggap ini adalah forum terbuka yang wajar untuk mengeluarkan setiap argumen di pikiran kami masing2.

Salam  _/\_

andry

 [at] atas:man itu baby u?lagi meditation pose kah?
Samma Vayama

Nevada

Quote from: andry on 13 November 2008, 10:00:10 AM
[at] atas:man itu baby u?lagi meditation pose kah?

bukan, itu foto engkong g lg masuk alam jhana...  ;D

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

andry

Samma Vayama

naviscope

Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

rika

maunya nanya....trus jawabannya harus sesuai dengan isi otaknya....cape dehhh......tidak memperkaya batin malah bikin LDM....dr baca aja udah bikin g emosi apalagi mikir mo balasnya.........tapi jawaban teman2 dc sangat memuaskan....biarlah dia seorang yang tidak puas yg penting ada byk orang yg terpuaskan.....

_/\_

Petrus

Kebenaran itu menyakitkan, jadi lebih baik di DELETE, ya mod  :(