MMD [pool]

Started by Semit, 06 August 2008, 01:56:09 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

apakah praktik MMD sesuai dengan Buddhisme Theravada?

Sesuai
22 (52.4%)
Tidak sesuai
20 (47.6%)

Total Members Voted: 41

Voting closed: 11 August 2008, 12:01:45 AM

Kelana

Quote
-Ada kecenderungan MMD menolak Sutta-Sutta yang tidak sesuai dengan MMD dengan dalih Sutta itu tidak keluar dari mulut Sang Buddha, penambahan oleh para penghapal (Dhammacakka, Angulimala, dll).

Membiarkan pikiran bebas dengan dalih "menunggu" kemunculan "sang sadar" ternyata kadang kala membuat seseorang jadi linglung sendiri. Oh Dhamma...Dhamma.. engkau sungguh licin, seseorang akan terluka ketika ia salah memegangmu.  :)

GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

tesla

Quote from: Sumedho on 11 August 2008, 08:35:35 PM
inilah dukkha. berhentilah riky, berhenti. Keinginan itu tidak akan habis dikejar.
Dunia tidak akan bisa dan habis engkau rubah sesuai keinginan mu.
Nanti engkau akan "tahu" kenapa itu boleh dan tidak boleh.

^-^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

fran

 [at]  Riky
Mengutip dari cerita/pengalaman mas Riky, kayaknya skrg tanpa disadari mas Riky adalah cewek tsb..
Hanya waktu yg bisa membuktikan bahwa yg selama ini menasehati, mengkritik mas Riky itu sebenarnya adalah guru dan sahabat yg sayang ama mas Riky..
Akan tetapi org yg mas Riky anggap guru dan teladan, yg senantiasa membiarkan, membenarkan, bahkan mendukung apa yg mas Riky lakukan tanpa berani memberikan teguran dan nasihat, maka org tsb sebenarnya bukanlah guru dan sahabat yg baik..

Celoteh ini muncul setelah membaca dan terinspirasi dari cerita mas Riky sendiri..

Trims atas sharing ceritanya...




Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

ryu

Wah kasian betul tuh cewe, coba kalo aye ada disono :whistle:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: fran on 11 August 2008, 11:06:57 PM
[at]  Riky
Mengutip dari cerita/pengalaman mas Riky, kayaknya skrg tanpa disadari mas Riky adalah cewek tsb..
Hanya waktu yg bisa membuktikan bahwa yg selama ini menasehati, mengkritik mas Riky itu sebenarnya adalah guru dan sahabat yg sayang ama mas Riky..
Akan tetapi org yg mas Riky anggap guru dan teladan, yg senantiasa membiarkan, membenarkan, bahkan mendukung apa yg mas Riky lakukan tanpa berani memberikan teguran dan nasihat, maka org tsb sebenarnya bukanlah guru dan sahabat yg baik..

Celoteh ini muncul setelah membaca dan terinspirasi dari cerita mas Riky sendiri..

Trims atas sharing ceritanya...





setuju dengan mas fran, kadang rotan diperlukan untuk menyadarkan seorang anak, tapi kalo masih bandel sih ya angkat kaki dah :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: Sumedho on 11 August 2008, 08:35:35 PM
inilah dukkha. berhentilah riky, berhenti. Keinginan itu tidak akan habis dikejar.
Dunia tidak akan bisa dan habis engkau rubah sesuai keinginan mu.
Nanti engkau akan "tahu" kenapa itu boleh dan tidak boleh.
Salah suhu harusnya gini nih :
aku sudah lama berhenti. Engkaulah yang masih terus berlari. Apa yang kaucari? Berhentilah." 8)
:)) :)) :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: Riky_dave on 11 August 2008, 07:41:26 PM
Quote from: ryu on 10 August 2008, 07:32:56 PM
Quote from: fran on 10 August 2008, 07:26:58 PM
Quote from: hudoyo on 09 August 2008, 06:57:31 PM
...
Riky sama sekali tidak membeo saya ... Riky bicara dari pemahaman intelektualnya sendiri, yang sudah terbuka dan tidak akan pernah tertutup lagi selamanya, sekalipun didorong oleh egonya yang kuat.
...

Mengejar, memperdalam dan meningkatkan intelektual, sangatlah berbahaya jika tidak dibarengi dgn menambah kebijaksanaan..

Cobalah haus akan kebijaksanaan, maka intelektual kita akan berguna bagi semuanya..

Sudahkah kita mencari guru2 dan literatur2 yg bisa mengajarkan kebijaksanaan ?
guru2 dan literaturpun akhirnya ditinggalkan juga, yang penting melihat diri sendiri, maka kebijaksanaan akan muncul dengan sendirinya asalkan pikiran bisa berhenti :)
Ampun Sang Setan :) (Oh iya,setelah ultimatum dari Tuhan masih diizinkan kah memanggil Ryu dengan sebutan Setan? Kalau tidak diizinkan nanti saya ubah deh...:)) )
Saya tambahkan sedikit ya :
Saya tidak pernah mengejar,memperdalam dan meningkatkan intelektual saya sedikit pun ,kan sudah dibilang di MMD harus "melepaskan" semua teori yang ada om...
Jadi disana tidak ada lagi "kemelekatan" pada teori mana pun...
Baik teori sang Bhagava atau teori Dhamma yang manapun...
Bagi saya habis baca ya baca,habis dengar ya dengar,ntar kalau dibutuhkan tiba2 keingat ya syukur,kagak keingat ya alhamdullilah...
Bukan masalah kok...
Haus kebijaksanaan?Bagaimana orang yang bijaksana masih "melekat" pada pandangan untuk "memiliki" kebijaksanaan?
Kebijaksaan seperti kata Ryu berasal dari diri kita sendiri...
Yang ada itu "pengalaman" dan "pengetahuan",silakan jika anda berminat mencari "pengetahuan" sebanyak2nya tapi saya tidak berminat...

Salam,
Riky
Ya selama itu berguna buat anda ya monggo, maap ya kalo selama ini aye menyerang ke pribadi ente karena postingan2 ente yang dulu sering lho menyerang pribadi orang laen juga kakakak, ente sering bilang ke yang lain dan memvonis para peteori belum praktek, dan ente selalu bilang apa sudah praktek? makanya aye pun ingin bertanya kepada ente apakah ente sudah praktek?? hasil praktek ente seperti apa??
dah ah peace men kakakakak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

nyanadhana

 _/\_ kenapa celoteh saya mesti dihapus, apakah celoteh saya kurang mengena di hati anda, secara terang2an disini , anda layaknya orang kesetanan menghina dan menjungkirbalikkan Buddha Dhamma namun anda selalu menganggapnya benar. dan apa yang anda anggap benar dipaksakan agar orang lain menerima anda.

Satu hal,sejago apapun seorang guru atau siapapun yang berbicara Dhamma namun ketika dibawakan dengan tidak baik maka Dhamma itu sudah busuk ibarat menawarkan apel kepada orang-orang tapi dengan mulut kasar,meskipun apel itu cukup manis tapi orang lain sudah merasa tidak ingin memakannya.

Intelek dengan pemahaman ke dalam,mungkin anda cuman bermain di level intelek yang ingin dianggap hebat dalam Dhamma tapi sikap perbuatan,pikiran dan ucapan sama sekali tidak menunjukkan level pemahaman Dhamma anda.

Thanks, melihat diskusi ini , saya merasa cukup untuk memberikan judgement bahwa praktek kosong tapi teori plus plus.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Centy

Posting pertama :
Setelah mengamati threat ini beberapa hari, saya coba menanggapi dari sisi pandangan saya. Tapi sebelumnya mohon diingat bahwa posting saya ini sama sekali tidak bermaksud menambah polemik baru, atau memancing di air keruh (krn saya tidak melihat adanya ikan dalam threat ini, yg ada cuma monyet, bebek, beo, banci, setan dan tuhan :)), apabila ada pihak/kubu yang kurang berkenan atas pandangan saya.

Kalau kita perhatikan pertanyaan voting dalam threat ini "Apakah praktik MMD sesuai dengan Buddhisme Theravada?" Saya pribadi punya pandangan yg mirip dengan rekan CKRA, karena dari pengamatan saya, diakui bahwa MMD  "mengutip" sebagian (mungkin yg dimaksud adalah bagian metode meditasi) dari ajaran Buddhisme dan Krishnamurti yang kemudian menjadi MMD. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa MMD tidak sesuai dengan Buddhisme, karena diantara Buddhisme dan Krishnamurti tentu saja ada perbedaan walaupun dikatakan ada kemiripan. Apalagi MMD lahir dari kombinasi Buddhisme dan Krishnamurti.
Namun demikian bukan berarti MMD itu jelek. Saya sendiri belum pernah mempelajari MMD, baru baca2 dari testimony yg sepertinya bermanfaat juga. Oleh karena itu saya tidak menanggapi MMD lebih jauh utk menghindari voting2 berikutnya :). Selanjutnya dipersilakan masing2 pembaca utk menarik kesimpulan sendiri.

Mengenai voting :
Terlepas dari pihak/kubu mana yang menang atau kalah dalam voting ini, sebenarnya saya sendiri tidak setuju dengan voting ini karena :
1. Terbukti menjadi diskusi yg tidak sehat karena saling berusaha menjatuhkan pandangan pihak/kubu lawan dengan cara2 yg cenderung menghina dan menyakiti. Saya memang bukan ahli dalam ajaran Buddha, Dhamma dan Sangha, tapi apa yg saya tangkap dalam ajaran BDS diajarkan untuk menghindari hal2 spt itu.
2. Voting ini juga tidak ada metodologi ilmiahnya dan responden 42 org tidak bisa dikatakan mewakili seluruh umat agama buddha.

Namun demikian, kita ambil sisi positif dari threat ini, yg mana kita bisa belajar utk menghargai pendapat org walaupun berseberangan, bukan dengan cara memaksakan pendapat kita utk diterima org lain. Boleh kritis tapi dengan cara yg santun.
Saya percaya tujuan utama dari diskusi ini bukan mencari "sesuai" atau "tidak sesuai", tapi lebih kepada kemajuan agama buddha dan "metodologi meditasi". Skrg sudah terbukti dhamma memang mengundang utk dibuktikan, dapat diselami oleh bijaksana, sayangnya kita semua belum bijaksana, makanya sampai skrg belum ketemu jawabannya hahaha......

Demikian kontribusi dari seorang pemula, mohon maaf kalo ade sale sale kate, karena ini posting pertama, dan moga2 gak di BRP moderator.

Salam
Centy

K.K.

Quote from: Riky_dave on 11 August 2008, 08:13:30 PM
Ini saya ceritakan sedikit pengalaman pribadi saya dikalangan sekolah saya,semoga anda bisa memahami apa maksud dari pengalaman saya, yang memperkuat pandangan saya tentang "apa ada" nya yang anda kaitkan secara sepihak dengan "bicara semuanya",padahal kedua hal itu sangat berbeda dan bertolak belakang menurut saya :)

Disekolah saya, dikelas saya ada seorang cewek yang cantik dan wajahnya polos banget...Sekelas semuanya terpesona oleh "kecantikan dan keluguan" sang cewek tersebut dan saya juga sempat "terlena" oleh kecantikannya....
Sang cewek juga mendapatkan predikit dikelas saya sebagai "cewek tercantik" "tercute" dan bla2 saya sudah lupa...
Ketika itu lama kelamaan saya menyadari ada yang "aneh" dengan cewek ini sebut saja namanya si A,si A itu selalu "berpura2" manis didepan semua orang,lama kelamaan yang nampak bagi saya adalah "kebaikan" yang "disengaja" alias "berpura2",lantas kemudian saya ceritakan kepada teman saya yang sedang "jatuh cinta" sama cewek tersebut..Berdasarkan informasi yang saya ketahui bahwa cewek itu tidak sebaik yang mereka kira...Tapi apa yang terjadi?Tidak ada 1pun yang mempercayai ucapan saya bahkan sebagaian orang balik menyerang saya dan mencela saya..
Saya pikir bahwa itu bukan masalah bagi saya(Dan saya tidak peduli jika saya tidak memiliki teman,saya lebih menghargai "kebenaran" daripada sebuah pertemanan yang berisi "kebohongan" dan "kemunafikan",jika saya seperti sebagian orang yang hanya suka "menjilat",saya tidak berani lagi bertemu dengan Raja Neraka :)) ).Saya hanya berkata,"Waktu akan membuktikan segalanya"...
Ketika itu juga saya berkata bahwa,"Sudah, urusan apapun tentang cewek ini dan anda saya tidak mau tahu lagi dan terserah apa kata anda tentang diri saya,saya sebagai teman anda hanya berusaha memberitahukan anda bahwa anda kurasa ditipu sama cewek ini"...
Kemudian selang beberapa waktu maka "belang" cewek ini akhirnya terkuak juga,ketika saya kelas 3sma saat ini akhirnya semua "kata2" saya terdahulu kepada dia terbukti semuanya...Tidak ada yang luput,semuanya persis seperti apa yang saya katakan..
Lantas kemudian?Teman2 saya yang pernah mencela saya,malahan kembali berteman saya dan saya menjadi disengani,"Saya hanya berkata jangan melihat apa yang diucapkan dan siapa yang mengucap,coba lihat apa ISI ucapan tersebut,apakah berguna atau tidak bagi diri sendiri?Jika tidak berguna cuek saja,jika berguna maka coba renungkan sendiri,buat apa menghina orang lain jika suatu saat nanti kita yang akan menjadi malu atas perbuatan kita sendiri?"

Saya baru tahu akhir2 ini bahwa sang cewek rupanya juga tahu saya mengetahui "kebusukannya" apa kata sang cewek tersebut kepada sahabat baiknya tentang diri saya?
Sang cewek berkatam,"Saya benci banget melihat riky"..
Saya langsung mendengar pernyataan ini dari sahabat baik sang cewek tersebut...
Sekarang sahabat baiknya juga didepaknya bak HABIS MANIS SEPAH DIBUANG...
Ketika saya mendengar hal tersebut saya hanya diam dan tersenyum karena saya tahu bahwa dari dulu dia membenci saya tapi saya ragu apakah benar atau tidak atau mungkin saya yang terlalu sensitif oleh sebab itu saya tidak berkata apa2 kecuali menyapa dia dan ngobrol bersama cewek tersebut jika dia mengajak bicara...
Sekarang "kebenaran" sudah terkuak lagi,malahan apa yang terjadi?Dia masih berpura2 lugu dan sok manis dihadapan saya dan merasa bahwa tidak ada apa2 dan dia tidak berbuat kesalahan apapun...
Didalam batin saya,saya berpikir,"Astaga cewek 1 ini,benar2 tidak tahu malu,sudah bilang saya dari belakang,bilang benci saya,sekarang berpura2 manis didepan saya."
Padahal bila mau dibilang sebagian(Termaksuk cowok yang saya bilang diatas yang sedang "jatuh cinta" sama cewek itu,karena dia sendiri sudah "ehipassiko" ucapan saya ^-^) sudah tau "jahat"nya cewek ini...
Mereka menyebutnya sebagai,"Cewek bermuka 1000"...

Bagi saya,jadi orang jangan "keenakan" membuat hal yang buruk menjadi indah selalu,karena disitu kita tidak bisa melihat keburukan diri sendiri dan menuntut melihat keindahan selalu....Maka ketika melihat keburukan kita menolak,mencerca dan memberontak...Dan pada saat berbuat buruk pun kita menjadi tidak sadar lagi karena selalu ditimpali dengan kata2 indah,sehingga tidak berasa lagi jika berbuat buruk...
Dan anda mau menerima atau menolak pengalaman saya itu adalah hak penuh anda diluar tanggung jawab saya...
Saya sudah berusaha mengklarifikasi segala tindakan saya,jika anda masih menolak itu adalah hak anda dan bukan menjadi urusan saya lagi...
Anda adalah tentang apa yang anda pikirkan,dan saya adalah tentang apa yang saya pikirkan...
Jika bertolak belakang itu adalah hal yang sangat wajar,dan yang menjadi ketidakwajaran adalah jika tidak ada lagi rasa saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang ada baik perbedaan dari segi  pandangan hidup,falsafah hidup,sikap dll..


Lucu juga  ;D
Nanti kalau suatu saat Riky_dave sudah berkeluarga dan punya anak yang ngompol sembarangan, ngomong sembarangan, bertindak liar, tidak mau belajar, tidak usah diajari apapun. Biarkan saja dia "apa adanya".

Kemudian kalau mengetahui kemunafikan orang lain, tidak perlu memberi tahu dan menasehati orang itu, tetapi membicarakan kejelekannya kepada orang banyak.

Kamu sungguh jenaka, Riky_dave. Kalau Raja Neraka bertanya, "kenapa kamu melakukan hal 'A'?", tinggal kamu jawab, "itulah saya apa adanya, tidak munafik dan tanpa kepalsuan". Kalau ditanya, "kenapa tidak berusaha menjadi lebih baik?", tinggal kamu jawab, "karena saya menjunjung tinggi kebenaran". Hebat juga. Kalau saya jadi Raja Neraka juga pasti akan kehabisan kata-kata. :)



dilbert

kadang orang kalau "ngerti" dharma, jadi malah sesat. seperti orang yang "ngerti" hukum tapi suka mencari celah celah dimana hukum bisa dimanipulasi.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Arale

wah nunggu bang hudoyo deh kalau gitu

bang Kaynin, Tuhan aja sudah sampai kehabisan kata-kata :))
"N'cha"

ryu

Quote from: Centy on 12 August 2008, 08:19:29 AM
Posting pertama :
Setelah mengamati threat ini beberapa hari, saya coba menanggapi dari sisi pandangan saya. Tapi sebelumnya mohon diingat bahwa posting saya ini sama sekali tidak bermaksud menambah polemik baru, atau memancing di air keruh (krn saya tidak melihat adanya ikan dalam threat ini, yg ada cuma monyet, bebek, beo, banci, setan dan tuhan :)), apabila ada pihak/kubu yang kurang berkenan atas pandangan saya.

Kalau kita perhatikan pertanyaan voting dalam threat ini "Apakah praktik MMD sesuai dengan Buddhisme Theravada?" Saya pribadi punya pandangan yg mirip dengan rekan CKRA, karena dari pengamatan saya, diakui bahwa MMD  "mengutip" sebagian (mungkin yg dimaksud adalah bagian metode meditasi) dari ajaran Buddhisme dan Krishnamurti yang kemudian menjadi MMD. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa MMD tidak sesuai dengan Buddhisme, karena diantara Buddhisme dan Krishnamurti tentu saja ada perbedaan walaupun dikatakan ada kemiripan. Apalagi MMD lahir dari kombinasi Buddhisme dan Krishnamurti.
Namun demikian bukan berarti MMD itu jelek. Saya sendiri belum pernah mempelajari MMD, baru baca2 dari testimony yg sepertinya bermanfaat juga. Oleh karena itu saya tidak menanggapi MMD lebih jauh utk menghindari voting2 berikutnya :). Selanjutnya dipersilakan masing2 pembaca utk menarik kesimpulan sendiri.

Mengenai voting :
Terlepas dari pihak/kubu mana yang menang atau kalah dalam voting ini, sebenarnya saya sendiri tidak setuju dengan voting ini karena :
1. Terbukti menjadi diskusi yg tidak sehat karena saling berusaha menjatuhkan pandangan pihak/kubu lawan dengan cara2 yg cenderung menghina dan menyakiti. Saya memang bukan ahli dalam ajaran Buddha, Dhamma dan Sangha, tapi apa yg saya tangkap dalam ajaran BDS diajarkan untuk menghindari hal2 spt itu.
2. Voting ini juga tidak ada metodologi ilmiahnya dan responden 42 org tidak bisa dikatakan mewakili seluruh umat agama buddha.

Namun demikian, kita ambil sisi positif dari threat ini, yg mana kita bisa belajar utk menghargai pendapat org walaupun berseberangan, bukan dengan cara memaksakan pendapat kita utk diterima org lain. Boleh kritis tapi dengan cara yg santun.
Saya percaya tujuan utama dari diskusi ini bukan mencari "sesuai" atau "tidak sesuai", tapi lebih kepada kemajuan agama buddha dan "metodologi meditasi". Skrg sudah terbukti dhamma memang mengundang utk dibuktikan, dapat diselami oleh bijaksana, sayangnya kita semua belum bijaksana, makanya sampai skrg belum ketemu jawabannya hahaha......

Demikian kontribusi dari seorang pemula, mohon maaf kalo ade sale sale kate, karena ini posting pertama, dan moga2 gak di BRP moderator.

Salam
Centy

Gak akan di BRP kok, Aye grepe dah :)) soalnya aye disebut2 tuh :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

nyanadhana

Mana mungkin si riky bisa kembali lagi,kata bapaknya ia sudah terbuka pemahamannya,sudah merasakan sensasinya sekarang ia berkata-kata kasar walaupun dengan menggunakan bendera Dhamma juga saya rasa percuma,karena ternyata integrasi yang tidak sempurna pada pikiran,ucapan dan perbuatan.
Saya ingin bertanya apakah praktisi meditasi itu semuanya arogan dan terkadang bergaya lebih,kok saya menilai dari beberapa Bhikkhu yang ada di Thailand yang pernah menjadi guru saya sendiri semua mengajar dengan pemahaman yang baik dan tidak membawa emosi peserta walaupun kadang ada ketidakcocokan namun bhikkhu itu selalu melihat kebutuhan semua murid-muridnya dan begitu juga kepada mereka yang baru ingin menjajaki Dhamma.
dan hampir semua Bhikkhu terkenal seperti Ajahn Chah tidak pernah sombong dengan Dhamma yang diperoleh malah ia menunjukkan kepada kita realitas kebenaran melalui kebijaksanaan kata-kata.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

K.K.

Quote from: nyanadhana on 12 August 2008, 09:26:16 AM
Mana mungkin si riky bisa kembali lagi,kata bapaknya ia sudah terbuka pemahamannya,sudah merasakan sensasinya sekarang ia berkata-kata kasar walaupun dengan menggunakan bendera Dhamma juga saya rasa percuma,karena ternyata integrasi yang tidak sempurna pada pikiran,ucapan dan perbuatan.
...

Bagaimanapun, saya harap Riky_dave bisa berubah menjadi lebih baik.