MMD [pool]

Started by Semit, 06 August 2008, 01:56:09 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

apakah praktik MMD sesuai dengan Buddhisme Theravada?

Sesuai
22 (52.4%)
Tidak sesuai
20 (47.6%)

Total Members Voted: 41

Voting closed: 11 August 2008, 12:01:45 AM

nyanadhana

Karena orang tidak melihat ke belakang untuk belajar dari pengalamannya,ia tidak berubah di masa kini,bagaimana menyuruh ia berhenti di masa kini sedangkan masa lalu semua kekotorannya hanya dianggap nihil? dan bagaimana masa depan ditentukan dari masa kini bisa tercipta hal yang lebih baik.semua hanya kebohongan batin.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

tesla

#631
Quote from: nyanadhana on 13 August 2008, 10:55:04 AM
Bukankah disini ada rekan seperti CKRA,cakra,Centy dan rekan lain yang telah mengatakan hal serupa dengan saya, sebagus apapun Dhamma yang dibawakan bila tidak menjaga sikap itu samanya menawarkan buah apel dengan kata-kata kasar sehingga orang lain tidak mau menerima apel itu dan membusuk disana.

justru riky bisa jadi guru yg baik lho... (catatan biar ga ambigu: bisa jadi = mungkin, bukan akan menjadi :P )

bahwa kita tidak dapat percaya pada "pembawa informasi"...
kebanyakan (mayoritas) orang akan mendengarkan sesuatu karena melihat "siapa yg menyampaikan", "kata-kata yg menyenangkan", "penampilan yg menyampaikan", dll...
hal begini sangat dimanfaatkan oleh para marketer lho...

kalama sutta mengajarkan kita utk melihat isi (apa yg disampaikan), bukan carrier (pembawa pesannya) lho... :)

hanya saja, kapan kita bisa keluar dari kebanyakan (mayoritas) itu (dan berjalan sesuai dg jalan kita sendiri)?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

nyanadhana

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

morpheus

Quote from: nyanadhana on 13 August 2008, 10:55:04 AM
Bukankah disini ada rekan seperti CKRA,cakra,Centy dan rekan lain yang telah mengatakan hal serupa dengan saya, sebagus apapun Dhamma yang dibawakan bila tidak menjaga sikap itu samanya menawarkan buah apel dengan kata-kata kasar sehingga orang lain tidak mau menerima apel itu dan membusuk disana.
pemikiran saya kok terbalik ya...
sebagus apapun sikap yg jualan, lebih baik cermati betul2 apa yg dijualnya...
kita gak bisa baca pikiran orang lain dan gak bisa menebak apa niatnya...
dan ini berlaku dalam bidang apapun...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

nyanadhana

pemikiran saya kok terbalik ya...
sebagus apapun sikap yg jualan, lebih baik cermati betul2 apa yg dijualnya...
kita gak bisa baca pikiran orang lain dan gak bisa menebak apa niatnya...
dan ini berlaku dalam bidang apapun...


Apa yang dijualnya dibarengi dengan sikap yang jualan akan menentukan apakah kita akan membeli.menjual dengan kata-kata kasar sama saja dengan mempermalukan barang dagangan sendiri apalagi barang dagangan ada embel Dhammanya,pikiran orang lain bisa dibaca ketika diwujudkan dalam hal nyata yaitu tulisan.niat yang terkandung disini sudah sangat jelas dan sering dipertanyakan rekan disini,hanya dibawa muter muter saja.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

tesla

sdr. nyana melihat dalam hal apakah kita akan membeli atau tidak membeli
sedangkan saya & sdr. morpheus melihat dalam hal apakah barang yg dijual bermanfaat atau tidak
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: nyanadhana on 13 August 2008, 12:03:41 PM
pikiran orang lain bisa dibaca ketika diwujudkan dalam hal nyata yaitu tulisan.niat yang terkandung disini sudah sangat jelas dan sering dipertanyakan rekan disini,hanya dibawa muter muter saja.
menurut saya tidak.
ucapan dan tindakan dapat dipalsukan >:D
makanya ada peribahasa "ular berkepala 2" ketika Anda baru menyadari bahwa udah tertipu selama ini :))
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Centy

Quote from: tesla on 13 August 2008, 10:43:00 AM
maksudnya benar-salah hajar aja posting...
jgn takut dapat BRP ;D


Quote from: ryu on 13 August 2008, 10:48:04 AM
Quote from: tesla on 13 August 2008, 10:43:00 AM
maksudnya benar-salah hajar aja posting...
jgn takut dapat BRP ;D
Iye kaya aye, salah juga dapet GRP :))


OK deh kalo gitu :D

morpheus

Quote from: nyanadhana on 13 August 2008, 12:03:41 PM
Apa yang dijualnya dibarengi dengan sikap yang jualan akan menentukan apakah kita akan membeli.menjual dengan kata-kata kasar sama saja dengan mempermalukan barang dagangan sendiri apalagi barang dagangan ada embel Dhammanya,pikiran orang lain bisa dibaca ketika diwujudkan dalam hal nyata yaitu tulisan.niat yang terkandung disini sudah sangat jelas dan sering dipertanyakan rekan disini,hanya dibawa muter muter saja.
ini yg sering menjadi masalah dalam komunikasi, terutama kalo anda udah punya istri hehehe...

apa yg masuk ke dalam indra kita, dalam hal ini adalah tulisan, tidak keliatan seperti apa adanya. sebelum tulisan itu kita cerna, segala ingatan, prasangka, kepercayaan, value bahkan kondisi badan bisa mempengaruhi apa yg kita baca... sekali lagi, sungguh susah menebak apa yg menjadi niat orang lain, kita gak bisa baca pikirannya...

mungkin saja, orang dengan niat yg baik dan berkata jujur, bisa terdengar sangat menyebalkan dan kasar...
demikian juga, orang yg niatnya gak baik, bisa terdengar sangat sejuk dan menyenangkan...

sebagai orang yg blum suci, sungguh susah untuk tidak terpengaruh penampilan luar. oleh karena itu satu2nya cara adalah dengan terus mengingat untuk selalu berpikir objektif, mengubah paradigma kita yg dulunya sangat mementingkan penampilan luar berubah menjadi mementingkan isi ketimbang penampilan luarnya... istilah kerennya, ragukan dulu semuanya, liat isinya tanpa prasangka, baru dipikir2. singkatnya ragu pangkal cerah hehehe...

kalo abis dipikir2 emang tetep jelek, ya kasih tau aja baik2... gak perlu menirunya...
kotoran ayam gak bisa dibersihkan dengan kotoran sapi...

gitu juga dengan problem gambar2 dan kata2. saya pikir kuncinya terletak pada latar belakang dan standard masing2. mungkin bagi beberapa orang kata2 lugas dan gambar binatang tidak apa2, malah bisa mencerahkan. namun bagi sebagian orang lainnya itu sangat menyakitkan dan kasar. bagi sebagian orang sindiran2 jauh lebih baik dan manis ketimbang kata2 kasar, namun bagi sebagian lainnya sindiran2 lebih menjijikkan daripada kata2 kasar.

selama masih berkutat dengan pikiran emang begitu lah kehidupan kita, sangat susah untuk melihat apa adanya, tanpa filter, tanpa prasangka...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

nyanadhana

oh "ular berkepala dua" berarti masih ada konsep dualitas dalam praktek orang yang sudah "diam".ajaran yang dibawakan akan tertampak pada sikap ucapan,tubuh dan pikiran dan hal ini telah diwujudnyatakan oleh Buddha, J Khrisnamurti dan guru2 besar lainnya dalam ajaran mereka. tapi bisakah anda menilai ucapan mereka yang katanya "berbobot lebih" tapi disampaikan dengan metoda koboi seperti itu?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

jhendrik

Apakah kita dapat percaya pada penjual obat penumbuh rambut tetapi dia sendiri berkepala botak? Kalau apa yang dia jual tidak bisa diterapkan pada diri dia sendiri bagaimana kita bisa yakin itu bisa diterapkan pada diri kita?

williamhalim

Jadi teringat lagi dgn diskusi lampau yg pernah kita bahas, yg sangat relevan dgn bahasan ini adalah: Prinsip B3, yaitu:
~ Niat baik
~ dilakukan secara benar
~ hasilnya disikapi dengan bijaksana

'Niat yg baik' belumlah mencukupi bila tidak direalisasikan dengan cara-cara yg benar. Suatu niat yg baik tidak akan bermanfaat bagi orang banyak jika disampaikan dengan cara2 yg kurang bagus. Untuk inilah, Sang Buddha mengajarkan kita perlunya pikiran, ucapan dan perbuatan benar. Ajaran Sang Buddha tersebut terdengar amat klise dan mudah, namun ternyata sungguh sulit untuk mempraktekkannya dalam kehidupan kita.

B3 (niat baik, dilakukan dengan benar dan disikapi hasilnya dengan bijaksana) seringkali diistilahkan dengan: satisampajanna (kesadaran yg ditunjang oleh kebijaksanaan).

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

morpheus

#642
Quote from: jhendrik on 13 August 2008, 12:48:46 PM
Apakah kita dapat percaya pada penjual obat penumbuh rambut tetapi dia sendiri berkepala botak? Kalau apa yang dia jual tidak bisa diterapkan pada diri dia sendiri bagaimana kita bisa yakin itu bisa diterapkan pada diri kita?
andai saja masalahnya sesederhana penjual obat rambut, bang
sayang sekali saya gak melihat satupun salesman obat rambut di thread ini hehehe ;D

konon kabarnya, seorang brahmin yg terpesona melihat penampilan buddha menawarkan putrinya untuk dikawini.
buddha menjawab:
"dalam melihat, gak ada napsu seks
jadi bagaimana mungkin aku mau (tubuh) ini, yg berisi air kencing dan kotoran?
aku tidak akan mau menyentuhnya walau dengan kaki..."


konon sejak saat itu, anak putri magandiya sangat marah dan dendam kepada sang buddha.
sedangkan magandiya dan istri yg bisa melihat kebenaran di ajaran beliau, mencapai tingkat kesucian...

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/snp/snp.4.09.than.html
http://www.buddhanet.net/e-learning/buddhism/lifebuddha/2_9lbud.htm

bayangkan kalo saat itu sang brahmin dan istri maen marah2, tersinggung dan balas memaki sang buddha...
bayangkan kalo saat itu sang brahmin dan istri menilai sang buddha dengan prinsip b3...
apa yg didapatnya?

saya pikir prinsip b3 ada benernya juga sih, cuman hanya benar untuk diri sendiri dan diarahkan ke dalam...
kita tidak bisa menilai orang lain dengan b3, kecuali bisa membaca pikiran orang lain...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

jhendrik

Quote from: morpheus on 13 August 2008, 01:18:30 PM
Quote from: jhendrik on 13 August 2008, 12:48:46 PM
Apakah kita dapat percaya pada penjual obat penumbuh rambut tetapi dia sendiri berkepala botak? Kalau apa yang dia jual tidak bisa diterapkan pada diri dia sendiri bagaimana kita bisa yakin itu bisa diterapkan pada diri kita?
andai saja masalahnya sesederhana penjual obat rambut, bang
sayang sekali saya gak melihat satupun salesman obat rambut di thread ini hehehe ;D


Tapi yang mulai botak karena baca thread ini sudah banyak, dik he he  ;D

K.K.

Memang tidak bisa ditinjau dari satu sisi (apakah penjualnya atau barang yang dijualnya).
Kadang orangnya meragukan, tetapi barangnya bagus. Contohnya seseorang yang tidak bisa berhenti merokok karena sudah terlanjur kecanduan, menasehati orang lain supaya tidak merokok. Tapi memang alangkah bagusnya kalo yang menyuruh tidak merokok memang tidak merokok.

Perumapamaan Magandiya itu tidak "kena" di sini, karena di sini tidak ada yang bisa membaca "kematangan bathin" orang lain seperti Buddha Gotama. Jadi rasanya tidak ada yang mau dihina dan dicaci maki oleh saya di sini dengan alasan saya tahu itu berguna buat dia ataupun dengan kata2 menjengkelkan dari saya, orang itu akan mencapai anagami.

Quote~ Niat  baik
~ dilakukan secara benar
~ hasilnya disikapi dengan bijaksana
Yang ini setuju. Untuk pengembangan diri di masa depan.