MMD [pool]

Started by Semit, 06 August 2008, 01:56:09 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

apakah praktik MMD sesuai dengan Buddhisme Theravada?

Sesuai
22 (52.4%)
Tidak sesuai
20 (47.6%)

Total Members Voted: 41

Voting closed: 11 August 2008, 12:01:45 AM

nyanadhana

sayang sekali saya gak melihat satupun salesman obat rambut di thread ini hehehe

coba anda crosscheck dari awal

konon kabarnya, seorang brahmin yg terpesona melihat penampilan buddha menawarkan putrinya untuk dikawini.
buddha menjawab:
"dalam melihat, gak ada napsu seks
jadi bagaimana mungkin aku mau (tubuh) ini, yg berisi air kencing dan kotoran?
aku tidak akan mau menyentuhnya walau dengan kaki..."

konon sejak saat itu, anak putri magandiya sangat marah dan dendam kepada sang buddha.
sedangkan magandiya dan istri yg bisa melihat kebenaran di ajaran beliau, mencapai tingkat kesucian...


perumpaan kasar ini betul namun Sang Buddha tidak membabarkan DhammaNya dengan emosi yang membludak dan tampak intelek saja. lihat beberapa postingan mereka yang diluar dari thread ini,terkadang mereka terang-terangan menyerang langsung seorang member dan kemudian melakukan tabrak lari.

saya pikir prinsip b3 ada benernya juga sih, cuman hanya benar untuk diri sendiri dan diarahkan ke dalam...
kita tidak bisa menilai orang lain dengan b3, kecuali bisa membaca pikiran orang lain...


alasan klise kita tidak bisa membaca pikiran orang lain tapi kita bisa melihat integrasi ajaran dalam setiap langkahnya. coba anda perhatikan ulang semua tulisan mereka, anda menilai sendiri.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

morpheus

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 August 2008, 01:53:50 PM
Perumapamaan Magandiya itu tidak "kena" di sini, karena di sini tidak ada yang bisa membaca "kematangan bathin" orang lain seperti Buddha Gotama. Jadi rasanya tidak ada yang mau dihina dan dicaci maki oleh saya di sini dengan alasan saya tahu itu berguna buat dia ataupun dengan kata2 menjengkelkan dari saya, orang itu akan mencapai anagami.
Quote from: nyanadhana on 13 August 2008, 01:57:11 PM
perumpaan kasar ini betul namun Sang Buddha tidak membabarkan DhammaNya dengan emosi yang membludak dan tampak intelek saja. lihat beberapa postingan mereka yang diluar dari thread ini,terkadang mereka terang-terangan menyerang langsung seorang member dan kemudian melakukan tabrak lari.
bang nyana, bang kainyn,
perumpamaan yg saya cantumkan dimaksudkan untuk diarahkan ke dalam, yaitu dari sisi si brahmin, bukan dari sisi sang buddha.
tidak perlu melihat apakah diseberang itu buddha ataupun orang lain, bukankah lebih penting memperhatikan perkembangan batin kita sendiri? perkembangan batin orang lain, bukan urusan kita...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

nyanadhana

Kalo itu menurut anda berarti sah sah saja mereka berkoak koak kesetanan disini dan tidak ada yang perlu dinasehati karena semua orang harus lebih memperhatikan dirinya sendiri. jujur,saya agak eneg di room beberapa hari ini sejak postingan menjadi-jadi namun saya rasa sudah cukup untuk "diam" :|
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

K.K.

Quote from: morpheus on 13 August 2008, 02:27:29 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 August 2008, 01:53:50 PM
Perumapamaan Magandiya itu tidak "kena" di sini, karena di sini tidak ada yang bisa membaca "kematangan bathin" orang lain seperti Buddha Gotama. Jadi rasanya tidak ada yang mau dihina dan dicaci maki oleh saya di sini dengan alasan saya tahu itu berguna buat dia ataupun dengan kata2 menjengkelkan dari saya, orang itu akan mencapai anagami.
Quote from: nyanadhana on 13 August 2008, 01:57:11 PM
perumpaan kasar ini betul namun Sang Buddha tidak membabarkan DhammaNya dengan emosi yang membludak dan tampak intelek saja. lihat beberapa postingan mereka yang diluar dari thread ini,terkadang mereka terang-terangan menyerang langsung seorang member dan kemudian melakukan tabrak lari.
bang nyana, bang kainyn,
perumpamaan yg saya cantumkan dimaksudkan untuk diarahkan ke dalam, yaitu dari sisi si brahmin, bukan dari sisi sang buddha.
tidak perlu melihat apakah diseberang itu buddha ataupun orang lain, bukankah lebih penting memperhatikan perkembangan batin kita sendiri? perkembangan batin orang lain, bukan urusan kita...

Ya, saya sih memang sejujurnya tidak terlalu peduli dengan perkembangan bathin orang lain (yang tidak saya ketahui), tetapi hanya mengatakan bahwa merasa terganggu saja jika orang lain yang "terlalu memperhatikan" perkembangan bathin saya, yang saya rasa mereka juga tidak tahu.


Centy

Berdiam dalam brahma.....  :)

tesla

Quote from: nyanadhana on 13 August 2008, 12:38:37 PM
oh "ular berkepala dua" berarti masih ada konsep dualitas dalam praktek orang yang sudah "diam".ajaran yang dibawakan akan tertampak pada sikap ucapan,tubuh dan pikiran dan hal ini telah diwujudnyatakan oleh Buddha, J Khrisnamurti dan guru2 besar lainnya dalam ajaran mereka. tapi bisakah anda menilai ucapan mereka yang katanya "berbobot lebih" tapi disampaikan dengan metoda koboi seperti itu?

sejauh yg saya tahu, Riky tidak pernah menyebutkan bahwa dirinya memiliki bobot ataupun pencapaian lebih dari yg lain.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

#651
Quote from: nyanadhana on 13 August 2008, 02:37:58 PM
Kalo itu menurut anda berarti sah sah saja mereka berkoak koak kesetanan disini dan tidak ada yang perlu dinasehati karena semua orang harus lebih memperhatikan dirinya sendiri. jujur,saya agak eneg di room beberapa hari ini sejak postingan menjadi-jadi namun saya rasa sudah cukup untuk "diam" :|

let it go... let it go... :)

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 August 2008, 03:14:27 PM
Ya, saya sih memang sejujurnya tidak terlalu peduli dengan perkembangan bathin orang lain (yang tidak saya ketahui), tetapi hanya mengatakan bahwa merasa terganggu saja jika orang lain yang "terlalu memperhatikan" perkembangan bathin saya, yang saya rasa mereka juga tidak tahu.

let it go... let it go...

suhu mode
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

morpheus

ini yg saya maksud dengan problem komunikasi tadi. anda memakai istilah "emosi yang membludak" dan "berkaok-kaok kesetanan". bagaimana bisa tahu mereka emosinya membludak? bagaimana bisa tahu berkaok2? apakah ada kata yg terdengar dari postnya? apakah ada muka merah yg terlihat? saya pikir ini emang kelemahan komunikasi lewat tulisan. pembaca bisa jadi membayangkan sesuatu yg sebenernya blom tentu terjadi...

di lain pihak penulis juga perlu belajar agar tulisannya tidak disalahpersepsikan sebagai "emosional", seperti menghindari pake sejibun huruf besar, sejibun huruf bold dan garis bawah, dll...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

CKRA

Quote from: Centy on 12 August 2008, 05:14:59 PM
Sudah...sudah... Jangan diterusin lagi komentar2 yg bisa menjadi polemik baru lagi. Coba latih diri masing2 untuk menahan diri :). Beberapa waktu lalu saya pernah mendengar ceramah bhante dari Australia (Bhante Dhammika namanya kalo gak salah) yang intinya dia ingin menyampaikan "How to transform anger to equidiminity/uppekha", sayangnya saya tidak punya rekaman ceramahnya, kalo ada mungkin bisa dishare disini :).

Salam
Centy
Quote from: Indra on 12 August 2008, 05:27:54 PM
Bro Centy, di quote aja yang dianggap penting, gak perlu seluruhnya, mungkin cukup jawaban atas "HOw TO" nya aja. _/\_

Saya coba menafsirkan. Anger atau kemarahan memiliki energi yang sangat besar. Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka energi tersebut tidak dapat dihilangkan. Tetapi energi tersebut dapat ditransformasikan menjadi energi lain. Kalau selama ini yang kita lihat adalah energi kemarahan itu ditransformasikan dalam bentuk posting yang begitu bersemangat mematahkan argumentasi lawan dengan kurang mengindahkan kaidah-kaidah yang ada maka energi itu sebenarnya dapat ditransformasikan menjadi aksi nyata untuk membuktikan pendapatnya tanpa perlu mencaci pihak lain.

Contohnya seorang pemuda yang bekerja di suatu perusahaan dan dia merasa sudah berkontribusi sangat besar terhadap keuntungan perusahaan. Tetapi bukannya menghargai upayanya, perusahaan tersebut malah memberhentikan dirinya. Dalam keadaan demikian, amarah dengan energi yang sangat besar timbul dalam dirinya. Namun dia tidak menggunakan energi itu untuk memaki-maki atau berusaha membakar perusahaan itu. Tetapi dia menggunakan energi tersebut sebagai motivasi untuk membuktikan kepada lawannya bahwa dia memang mampu dengan berwiraswasta dan dalam waktu beberapa tahun kemudian dia memiliki perusahaan yang lebih maju dari perusahaan tempat dia bekerja sebelumnya. Dia telah menggunakan energi kemarahannya untuk hasil yang positif.

Mungkin rekan-rekan MMD yang merasa diperlakukan tidak adil dalam forum ini dapat menggunakan energi yang ada untuk membuktikan sesuatu kepada "lawannya". Seperti halnya rekan Semit dan rekan lainnya yang saya lihat sudah meninggalkan ruang ini karena keadaan yang sudah kurang kondusif maka saya juga mohon diri sejenak. Saya tidak meminta rekan-rekan MMD juga melakukan hal yang sama, tapi mundur untuk menang mungkin dapat dipertimbangkan.

Salam,
CKRA

tesla

bagus sekali postingannya rekan CKRA, saya rangkum sbb:

"anggaplah ini lecutan yg memacumu untuk lebih maju" :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

fran

Seorang pemilik anjing mulai memberi minyak ikan dalam dosis besar untuk anjingnya karena ia mendengar bahwa baik untuk anjing. Setiap hari kepala anjing yang selalu melawan itu ia jepit dengan lututnya, ia buka paksa mulutnya dan memasukan minyak ikan itu ke dalam kerongkongannya.
Suatu hari anjing itu lepas  dan menumpahkan minyak di lantai. Orang itu heran, karena anjing itu kembali dan menjilati minyak yang tumpah itu. Pada waktu itu ia menyadari bahwa yang ditolak oleh anjing itu bukanlah minyaknya, akan tetapi cara memberikannya.

-------------------------------------------------------------------------------
Demikian juga dengan memberikan nasehat atau pelajaran, bukan nasehat atau pelajarannya yang salah atau tidak berguna, tetapi bagaimana kita menyampaikannya dengan cara yang tepat. Penyampaian yang keras, salah dan menyinggung perasaan, hanya akan menimbulkan penolakan dan kesalah-pahaman



Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

fran

Pada suatu ketika ada seorang guru yang dihormati orang. Setiap hari sekelompok orang berdiri di depan pintu rumahnya untuk mencari nasehat, mengharapkan penyembuhan atau berkat dari orang suci itu. Dan setiap kali guru berbicara, orang-orang akan mematuhi ucapannya dan menelan semua kata-katanya. Namun diantara pendengarnya itu ada orang yang tidak baik yang selalu mencari kesempatan untuk menentang sang guru. Ia mencari kelemahan-kelemahan guru dan menertawakan kekurangan-kekurangan itu.

Murid-murid guru itu tidak senang akan dia dan mulai menganggapnya sebagai jelmaan setan. Pada suatu hari 'setan' itu jatuh sakit dan mati. Semua orang merasa lega, secara lahiriah mereka kelihatan berduka cita, akan tetapi dalam hati mereka senang karena kata-kata guru yang begitu inspiratif tidak akan diganggu lagi dan tingkah lakunya yang mengandung kecaman tidak akan dikritik lagi oleh orang yang tidak sopan itu.

Orang-orang terkejut melihat sang guru tenggelam dalam duka cita sejati yang mendalam pada saat penguburan. Kemudian ketika ditanya oleh seorang murid apakah ia berduka cita atas nasib kekal orang yang mati itu, ia berkata, "Tidak, tidak. Mengapa saya harus berduka cita atas teman kita yang sekarang ada di surga ? Saya berduka cita untuk diri saya sendiri. Orang itu adalah satu-satunya kawan saya. Disini saya dikelilingi oleh orang-orang yang menghormati saya. Ia yang satu-satunya menentang saya. Saya takut setelah kepergiannya, saya tidak berkembang lagi. Dan ketika guru itu mengucapkan kata-kata ini, ia menangis tersedu-sedu.


------------------------------------------------------------------------------------------------
Pandangan orang bijaksana dan orang biasa selalu berbeda.
Orang biasa menganggap hal-hal yang menentang mereka sebagai musuh, tetapi orang bijaksana berpikir hal itu adalah guru bagi mereka untuk menuju kebebasan sejati.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

J.W

 [at]  bro fran
Hai bro... long thaim no si...hau ar yu??
Wahh...selamat ketemu kembali di forum ini yah :P .Kesan jinaraga kepada bro fran, dimana ada bro.., pst akan membawa kesejukan..hehe.


Centy

#658
Lho koq sepi????..... :o. Kemana semua??
Ayo dong rekan2 semua, Bro Semit, Hudoyo, Riky, Ryu, Suchamda, Felix, moderator Sumedho, dll... kita ramein lagi threat ini, tp gak pake berantem lagi ya, pake yg logis, ilmiah, dan lucu2 juga boleh  ;D ;D

Sumedho

terkesima sama bro frans :))
There is no place like 127.0.0.1