MMD [pool]

Started by Semit, 06 August 2008, 01:56:09 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

apakah praktik MMD sesuai dengan Buddhisme Theravada?

Sesuai
22 (52.4%)
Tidak sesuai
20 (47.6%)

Total Members Voted: 41

Voting closed: 11 August 2008, 12:01:45 AM

Hikoza83

Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

dilbert

ini kan dunia "maya", siapa yang malu ? hayoooo...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

bond

Datang tidak diundang pulang tak diantar  :P kapan nih farewell partynya  ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Peaceful mind

Masalah yang telalu sederhana untuk menimbulkan kemarahan _/\_ _/\_ _/\_
Peace for all, all for Peace

morpheus

ada dua macam alasan untuk mengundurkan diri:
* kemarahan, mutung, dan lain2 emosi negatif
atau
* merasa kegiatannya tak ada gunanya dan memilih melakukan kegiatan lain yg lebih produktif

semoga yg anda lakukan disebabkan oleh kemungkinan yg kedua seperti cerita dibawah:

Sebagian orang memang tidak kepingin untuk bebas dari
persoalan. Jika mereka tidak memiliki cukup problem yang
bisa dikhawatirkan, mereka akan menyetel sinetron TV untuk
bisa mengkhawatirkan problem tokoh fiksi di TV. Banyak juga
yang merasa ketegangan membuat mereka lebih 'hidup';
beranggapan penderitaan sebagai hal yang nikmat. Mereka
tidak ingin menjadi bahagia, karena mereka begitu melekat
pada beban mereka.

Dua orang bhikkhu merupakan teman dekat selama hidup mereka.
Setelah meninggal, satu terlahir sebagai dewa di sebuah alam
surga yang indah, sementara temannya terlahir sebagai seekor
cacing di dalam sebuah tumpukan kotoran.

Sang dewa segera merasa kehilangan temen lamanya dan
bertanya-tanya di manakah dia terlahir kembali. Dia tidak
bisa menemukannya di alam surganya, jadi dia mulai
mencari-cari temannya di seluruh alam surga yang lain.
Temannya tidak ada di sana. Dengan kekuatan surgawinya, sang
dewa mencari di dunia manusia, namun juga tidak dapat
menemukannya. Pikirnya: pastilah temanku tidak akan terlahir
di alam hewan, tapi dia tetap mengeceknya juga. Tetap tidak
ketemu. Akhirnya sang dewa mencari ke dunia serangga dan
binatang-binatang kecil, dan kejutan... dia menemukan temannya
terlahir sebagai seekor cacing di dalam sebuah tumpukan
kotoran yang menjijikkan!

Ikatan persahabatan mereka begitu kuat sampai-sampai
melewati batas satu kehidupan. Sang dewa merasa dia harus
membebaskan sahabat lamanya ini dari kelahiran yang jelek
ini, tidak perduli karma apa yang akan dihasilkannya.

Sang dewa lalu muncul di depan tumpukan kotoran tersebut dan
memanggil sang sahabat, "Hei, cacing! Apakah kamu ingat aku?
Kita dulu sama-sama bhikkhu di kehidupan lampau dan kamu
adalah sahabatku yang paling dekat. Sementara aku terlahir
kembali di dunia surga yang menyenangkan, kamu terlahir di
tumpukan kotoran sapi ini. Jangan khawatir, karena aku akan
membawamu ke surga bersamaku. Mari, sahabat lama!"

"Tunggu dulu!" kata si cacing, "Apa sih hebatnya alam surga
yang kamu ceritakan itu? Aku sangat bahagia di sini, bersama
kotoranku yang harum, nikmat dan lezat ini. Makasih banyak!"

"Kamu tidak mengerti!" kata sang dewa, dan dia menggambarkan
betapa menyenangkan dan gembiranya berada di alam surga.

"Apakah di sana ada kotoran?", tanya si cacing, langsung ke
tujuan.

"Tentu saja tidak ada!", sang dewa sambil mendengus.

"Kalau begitu, aku gak mau pergi!" jawab si cacing. "Aku
cabut!". Dan si cacing membenamkan dirinya ke tengah-tengah
tumpukan kotoran tersebut.

Sang dewa berpikir, mungkin kalau si cacing sudah melihat
sendiri alam surga itu, dia akan mengerti. Sang dewa lalu
menahan nafas dan memasukkan tangannya ke dalam kotoran
tersebut, mencari-cari si cacing. Begitu ketemu, ditariknya
keluar.

"Hei, jangan ganggu aku!" teriak si cacing. "Toloong! Aku
diculiiiik!". Dan si cacing kecil yang licin itu menggeliat
dan bergerak-gerak sampai terlepas, lalu kembali masuk ke
dalam tumpukan kotoran untuk bersembunyi.

Sang dewa yang baik hati ini kembali merogohkan tangannya ke
dalam kotoran, ketemu dan mencoba menariknya keluar sekali
lagi. Hampir dapat, tapi karena si cacing berlumuran lendir
dan terus menggeliat membebaskan diri, akhirnya terlepas
lagi dan kembali masuk ke dalam kotoran. Berkali-kali sang
dewa mencoba menariknya keluar dan membebaskannya dari
tumpukan kotoran yang menjijikkan tersebut, tetapi si cacing
begitu melekatnya dengan tumpukan kotorannya sehingga selalu
bisa menggeliat kembali!

Akhirnya, sang dewa menyerah dan kembali ke surga,
meninggalkan si cacing bodoh di "tumpukan kotorannya yang
menyenangkan".

Dari buku "Opening the Door of Your Heart"
Ajahn Brahm
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Centy

Quote from: bond on 16 August 2008, 06:49:10 PM
Datang tidak diundang pulang tak diantar  :P kapan nih farewell partynya  ^-^

Emang jelangkung....  ;D ;D ;D

F.T

Quote from: Jinaraga on 16 August 2008, 02:07:49 PM
Quote from: Riky_dave on 15 August 2008, 08:58:38 PM
Tidak perlu lagi,dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri dari DC,:)

Salam,
Riky


Alhamdulilahhhhhh.....  :))

Puji syukurrrrr...  ;D
Pergilah dengan tenang sodara....


sip... umat buddha yang patut di contoh nih ... bagus2.

bagaimana menurut fren's ? , inikah sikap yang di ajarkan sang Buddha ? hm.. mari sama2 bercermin lg .... kalo ga ada cermin besok pinjam ke salon ...

:backtotopic:



Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

Edward

Waw...Nice post om Morp..

Sedikit comment ah...
Gw memank belakangan ini lg jadi rada bego, tapi menurut gw thread ini lucu...Yang satu ngomongin apel, yang satu ngomongin jeruk...

Sepertinya, beberapa member forum sudah kehilangan seni akan indahnya perbedaan pemikiran dan pengetahuan...Bukankan itulah tujuan dibuatnya forum ini?Menjadi jembatan penghubung informasi dan pengetahuan?Kalo jembatannya kaga mo tersambung, ya udh monggo, cari sama yang mo nyambung aj.... :))

Anyway, jadi pembaca pasif untuk beberapa saat itu nikmat lho, biar lihat dengan jelas, kyk lg nonton sinetron aj.... ;D
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

ryu

Justru udah jadi pemaen sinetron lebih rame kakakakak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Pitu Kecil

Quote from: Felix Thioris on 17 August 2008, 12:06:59 AM
Quote from: Jinaraga on 16 August 2008, 02:07:49 PM
Quote from: Riky_dave on 15 August 2008, 08:58:38 PM
Tidak perlu lagi,dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri dari DC,:)

Salam,
Riky


Alhamdulilahhhhhh.....  :))

Puji syukurrrrr...  ;D
Pergilah dengan tenang sodara....


sip... umat buddha yang patut di contoh nih ... bagus2.

bagaimana menurut fren's ? , inikah sikap yang di ajarkan sang Buddha ? hm.. mari sama2 bercermin lg .... kalo ga ada cermin besok pinjam ke salon ...

:backtotopic:


copotin aja cermin di mobil and motor sendiri :))
Smile Forever :)

nyanadhana

Riky_Dave
_/\_ Kalau anda merasa terusir dan terusik oleh semua postingan saya tidak perlu mengundrukan diri, kita sudah dewasa dalam berdiskusi dan saya tidak mengatakan MMD itu jelek atau apa namun sikap perbuatan anda yang saya coba angkat agar anda mengerti dan jikalau nantinya anda posting lagi namun dengan sikap yang lebih dewasa,tentu saya akan mengacungkan jempol.

Sudah saya katakan postingan anda cukup berisi dan mencerminkan anda mengerti Buddha Dhamma namun saya tetap tidak akan toleransi cara kamu membawakan seperti orang mencari masalah kepada member2 disini, diskusi dengan cara dewasa dan jantan. setiap berdiskui coba mengerti apa yang orang lain ingin bahas dan bukannya ntar member nasehatin malah minta kabur..bukan cara seperti itu.itu namanya hit and run.

Oke,lewat thread ini saya sudah cukup[ melihat bagaimana pencerminan hasil MMD nantinya,dan cukup sampai disini saya memberikan komentar soal MMD karena manfaat yang dipertik itu "hampa". _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

tesla

mungkin justru karena Riky belum dewasa kaleee ^-^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

Yang dewasa ajarin dong :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Pitu Kecil

siapa disini yang dewasa ajarin donk :))
Smile Forever :)

tesla

ciri2 dewasa:
dpt menerima kenyataan bahwa kita ini ternyata kekanak2an :hammer:
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~