News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

KITA ATHEISSS ????

Started by truth seeker, 15 July 2008, 03:43:11 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Edward

Quote from: Petrus on 11 November 2008, 10:10:10 PM

why God ? you don't believe in God and we don't blame our God.
curse yourself ? what a good teaching
you know what, when i was a child, a friend of mine was a disabled, his mother used to curse him, she said it's his Karma.
I knew my friend was so sad to be cursed like that.

Will you say the same if you have a disabled son ? blame yourself son !

Melihat cerita yang kurang lengkap ini, secara sekilas ada kesalahpahaman dalam menghadapi yang namanya karma...Karma bukanlah sekedar "hukuman"..Dan gw ragu apakah ada yg namanya "hukuman" dalam Buddhism..Yang ada adalah akibat..
Dan karma bukanlah untuk disesali atao dibanggakan, tetapi untuk disadari...Jika yang terjadi adalah karma baik atau buruk, sadari dan terimalah!Masa lalu sudah lewat, tidak ada yg perlu disesali...Dan karena kita ini makhluk bebas, pilihan ada di tangan kita, mo semakin menderita karena meratapi karma, atau maju terus dan berbahagia dengan apapun kondisi kita..

Jika saat ini gw lumpuh, dan nyokap bilang, " itu karma u!"
Maka gw akan memjawab, "yes, mother...It's my own karma"
Jika saat ini gw menang undian 3 miliar, dan nyokap bilang," itu karma u!"
Maka gw akan jawab,"yes mother...It's my own karma."
Apakah yg membedakan 2 kondisi di atas?Menurut gw tidak ada...Kedua kondisi tersebut dapat membawa gw kedalam penderitaan maupun kebahagiaan secara seimbang dan bersamaan..
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

truth lover

#196
Quote from: El Sol on 11 November 2008, 10:25:34 PM
pnya gw dbalas ding...

punya saya juga nih mas El Sol, belum dijawab tuh    ::)

PR bagi anda bung Petrus, coba renungkan siapa yang membuat semua kekacauan ini? Bila Tuhan anda maha kuasa, dia hanya tinggal mengatakan abrakadabra dan semua orang di bumi menjadi keristen atau katoklik atau apapun agama pilihannya, beres kan?

dia sendiri yang menciptakan iblis, setan dsbnya. bila dia ingin manusia menyembah dia, atau berbuat sesuai keinginannya mengapa tidak langsung simsalabim, beres kan? tak perlu mengutus evangelist sampai kedesa-desa sehingga menimbulkan ketegangan sosial dimana-mana (ambon dan poso) dan menumpahkan darah dimana-mana (ingat sejarah hitam katoklik) yang dikembangkan dengan kekerasan di Eropa dan di banyak bagian lain di dunia.

Entah anda tahu atau tidak tahu kekejian yang dilakukan oleh gereja katoklik yang dilakukan semasa katoklik masih kuat mencengkeramkan kukunya di Eropa? Nyawa manusia yang dituduh tukang sihir atau bidaah, akhirnya harus berakhir di tiang salib dan dibakar hidup-hidup, dengan alasan untuk membersihkan jiwanya.

Sekarang setelah gereja Katoklik kehilangan kukunya di Eropa, tidak lagi berteriak untuk menyalib dan membakar hidup-hidup manusia, tetapi bicara kasih. bukankah itu perbuatan munafik? atau gereja katoklik Roma sudah sadar akan kekejiannya, seperti juga sadar terhadap kesalahan yang dilakukan terhadap Galileo Galilei?

belum lagi nyawa the Templars yang merupakan pembela gereja pada waktu inkuisisi (perang salib), mereka (the templars) yang membela gereja akhirnya habis dibantai oleh gereja yang mereka bela. mereka dihianati oleh junjungannya sendiri (yaitu gereja katoklik Roma). mengerikan   :-SS  mungkin anda belum sejauh itu mempelajari mengenai sejarah perkembangan agama anda?

atas nama mereka yang menjadi korban kekejian gereja katoklik.

truth lover
The truth, and nothing but the truth...

SaddhaMitta

Quote from: truth lover on 12 November 2008, 12:11:12 AM
Quote from: El Sol on 11 November 2008, 10:25:34 PM
pnya gw dbalas ding...

punya saya juga nih mas El Sol, belum dijawab tuh    ::)


tunggu giliran... sabar napa...
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Anestan

Quote from: El Sol on 11 November 2008, 10:25:34 PM
pnya gw dbalas ding...
gampang jawabannya... hehehe...
itu mah rahasia Tuhan ... hahahah...... :hammer:

bond

Kalau si Petrus disini cuma niatnya memasukan ajaran K, yang mana ini adalah forum Buddhist maka satu hal yg harus disadari bahwa ADAM dan HAWA dari 2 orang bisa banyak berarti telah terjadi incest dan Petrus sendiri menyatakan seperti quote di bawah ini :

Quoteby Petrus
kita bedakan :
1. "Gila" akibat fisik yang tidak sempurna, eg. Autisme.
2. Gila karena psikis/roh

no.1 banyak penyebabnya yang tidak terpikirkan. Bukan kesalahan siapa-siapa, bisa dilahirkan dari orang tua yang sehat. bisa jadi kombinasi gen yang tidak cocok dari kedua orang tua. Atau karena incest dari nenek moyang, anak-anak Adam dan Hawa.

Artinya turunan nya bisa jadi banyak yg idiot. Jadi kalau sampe punya niat tidak baik masuk forum ini, bisa jadi karena masalah incest akhirnya pikirannya nyasar kesini  ^-^

Tapi kalo niatnya untuk berdiskusi dengan sehat maka welcome. Dan  ini thread khusus Buddhist pemula bagi yg serius untuk mempelajari ajaran Buddha.  _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Loh, petrus sendiri mengatakan kisah penciptaan jangan ditafsirkan literal

adam & hawa & jatuh dalam dosa -> gak literal

buat apa disiapkan rencana penyelamatan?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Heruka

Quote from: Petrus on 11 November 2008, 10:10:10 PM
Quote from: Heruka on 11 November 2008, 09:10:14 PM
1. Maaf sdr Petrus, saya kurang setuju dengan pernyataan bahwa Adam dan Hawa diciptakan begitu sempurna. Pernahkah anda memikirkan bila nenek moyang anda itu begitu sempurna, kenapa Hawa begitu mudahnya terjebak dalam rayuan ular iblis laknat itu? Pada saat momen pertama dimana Hawa tergerak keinginannya, kehendaknya untuk memakan buah apel pengetahuan tersebut (yg jelas2 dilarang oleh empunya : Tuhan anda) telah menandakan ia tidaklah sempurna. Sesuatu hanya bisa dikatakan sempurna apabila tidak ada setitik kecacatan pun ketika berlangsungnya suatu proses dan diuji dengan waktu. Ataukah seperti yg dikatakan bro Edward bahwa ciptaan Tuhan itu ada "bug" nya? Jikalau demikian.... dimanakah tanda bukti Ke-maha-sempurna-an Tuhan?
Mengenai kehendak bebas, saya mempunyai pemikiran sendiri. Karena Tuhan dikatakan sebagai Maha Mengetahui, pada saat manusia ditawarkan dengan kehendak bebas untuk memilih sesuai pilihan sendiri... apapun pilihan tersebut, Tuhan telah mengetahui terlebih dahulu apa pilihan mereka! Jika pilihan manusia2 malang tersebut ternyata di jalan yg tidak benar, menurut anda... patutkah Tuhan membiarkan mereka bergelut dalam kesesatan tersebut? Kontradiksi tidak dengan sifat Tuhan yg dikatakan sebagai Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang? 

Kehendak bebas itu sendiri sempurna.
Kalau tuhan tidak memberikan kehendak bebas, maka Tuhan tidak menciptakan sesuatu yang sempurna.
Ketika manusia memilih dosa, maka Tuhan sudah mempersiapkan rencana penyelamatan. Christianity adalah ajaran tetang penyelamatan manusia oleh Tuhan.
Dari kekuasaanNya yang Mahatahu, Tuhan pasti tahu, tapi apa yang ada di pikiran Tuhan tidak sama dengan pikiran kamu

Satu hal yg memprihatinkan itu disini, sdr Petrus. Bearti rencana penyelamatan Tuhan tersebut bertopang diatas penderitaan seluruh umat manusia. Pertama2 Tuhan yg Maha Tahu mengetahui pilihan seorang manusia yg salah, namun dia biarkan dengan dalil nantinya pun diberikan skenario Penyelamatan. Namun masalahnya adalah disini sdr Petrus, ketika Tuhan menawarkan rencana Penyelamatan tersebut, sebenarnya sudah ada angka fix ataupun Tuhan sendiri sudah tahu siapa saja yg akan diselamatkan (saya jadi teringat dengan 144.000 orang pilihan). Jadi... apa point keunggulan dari kehendak bebas ini? Jika... umat manusia hanya menjadi aktor dalam sebuah permainan?


Quote from: Petrus on 11 November 2008, 10:10:10 PM
Quote from: Heruka on 11 November 2008, 09:10:14 PM
2. Mengenai gila, Buddhisme sendiri mengenal dengan adanya hukum karma vipaka (sebab akibat). Selain dampak kehidupan sosial yg turut mempengaruhi, ini juga bisa berhubungan lebih jauh ke dalam tidak saja dengan kehidupan masa sekarang, namun jauh menembus ke perbuatan kelam dikehidupan masa lalu. Terlepas dari pro dan kontra mengenai tumimbal lahir, hal ini menjadi fair karena telah menanggalkan adanya sosok adi kuasa yg Maha Kuasa. Lebih fair karena sesuai dengan prinsip tabur tuai, apa yg anda tanam itulah yg akan anda petik. Who's to blame? Not God.. But, guess who?
why God ? you don't believe in God and we don't blame our God.
curse yourself ? what a good teaching
you know what, when i was a child, a friend of mine was a disabled, his mother used to curse him, she said it's his Karma.
I knew my friend was so sad to be cursed like that.

Will you say the same if you have a disabled son ? blame yourself son !





Dear Petrus...
First of all, my deeply simpathy for your childhood friend for his/her unfortunate physical condition..
As a devoted Lord Buddha's followers... we never curse ourselves no matter what hard times we are going thorough. 'Karma' is not a punishment, but just a simply law of what you did it is what will you get. It is why I mention about who's to blame when all the obstacles, miserable things happening in our lifes.. Not to some great force so called "God".. God never exist. But try to open your heart and think deeply in your heart, it is because ourselves is the main factor for all the bad luck happened?
I can not understand how a Father could let his child drowning in the suffering mud, while He just sitting above and simply give us something so called "free will".

Kokuzo

Mungkin aja 'kedatangan mesias kedua kalinya' juga tidak literal...
Hayo...

Tolak ukur apa yang anda pake buat nentuin hal dalam alkitab buat dicerna literal ato ngga?

Petrus

Quote from: Heruka on 12 November 2008, 09:50:49 AM
Satu hal yg memprihatinkan itu disini, sdr Petrus. Bearti rencana penyelamatan Tuhan tersebut bertopang diatas penderitaan seluruh umat manusia. Pertama2 Tuhan yg Maha Tahu mengetahui pilihan seorang manusia yg salah, namun dia biarkan dengan dalil nantinya pun diberikan skenario Penyelamatan. Namun masalahnya adalah disini sdr Petrus, ketika Tuhan menawarkan rencana Penyelamatan tersebut, sebenarnya sudah ada angka fix ataupun Tuhan sendiri sudah tahu siapa saja yg akan diselamatkan (saya jadi teringat dengan 144.000 orang pilihan). Jadi... apa point keunggulan dari kehendak bebas ini? Jika... umat manusia hanya menjadi aktor dalam sebuah permainan?
tafsir yang salah dari protestant.

Quote
Dear Petrus...
First of all, my deeply simpathy for your childhood friend for his/her unfortunate physical condition..
As a devoted Lord Buddha's followers... we never curse ourselves no matter what hard times we are going thorough. 'Karma' is not a punishment, but just a simply law of what you did it is what will you get. It is why I mention about who's to blame when all the obstacles, miserable things happening in our lifes.. Not to some great force so called "God".. God never exist. But try to open your heart and think deeply in your heart, it is because ourselves is the main factor for all the bad luck happened?
I can not understand how a Father could let his child drowning in the suffering mud, while He just sitting above and simply give us something so called "free will".
if you can, you are God.

Kokuzo

Quote from: Petrus on 12 November 2008, 10:25:18 AM
Quote from: Heruka on 12 November 2008, 09:50:49 AM
Satu hal yg memprihatinkan itu disini, sdr Petrus. Bearti rencana penyelamatan Tuhan tersebut bertopang diatas penderitaan seluruh umat manusia. Pertama2 Tuhan yg Maha Tahu mengetahui pilihan seorang manusia yg salah, namun dia biarkan dengan dalil nantinya pun diberikan skenario Penyelamatan. Namun masalahnya adalah disini sdr Petrus, ketika Tuhan menawarkan rencana Penyelamatan tersebut, sebenarnya sudah ada angka fix ataupun Tuhan sendiri sudah tahu siapa saja yg akan diselamatkan (saya jadi teringat dengan 144.000 orang pilihan). Jadi... apa point keunggulan dari kehendak bebas ini? Jika... umat manusia hanya menjadi aktor dalam sebuah permainan?
tafsir yang salah dari protestant.

atas dasar apa loe nyebut tafsir protestan salah?
dan atas dasar apa tafsir katholik yg bener?

(lagi)jika isi alkitab tidak bisa ditafsirkan secara literal, atas dasar apa buat munculin penafsiran yang bener? roh kudus? weleh2...

William_phang

#205
[
Quote
Dear Petrus...
First of all, my deeply simpathy for your childhood friend for his/her unfortunate physical condition..
As a devoted Lord Buddha's followers... we never curse ourselves no matter what hard times we are going thorough. 'Karma' is not a punishment, but just a simply law of what you did it is what will you get. It is why I mention about who's to blame when all the obstacles, miserable things happening in our lifes.. Not to some great force so called "God".. God never exist. But try to open your heart and think deeply in your heart, it is because ourselves is the main factor for all the bad luck happened?
I can not understand how a Father could let his child drowning in the suffering mud, while He just sitting above and simply give us something so called "free will".
if you can, you are God.

[/quote]


Koq plin-plan sih.....katanya Tuhannya cuma 1 koq kl manusia mempunyai kualitas tersebut jd Tuhan berarti Tuhannya jadi banyak ntar..cuma orang yang mempunyai kualitas bathin yg demikian pun tidak mempunyai yang MAHA xxxxx (tafsir sendiri..hehhe) dan semua ini bisa dilatih asal ada kemauan, tekad, dan semangat yang kuat... membinggungkan pola pikir begini....

Orang katholik berdoa memohon Tuhan memberikan kualitas bathin tersebut krn saya meilhat hal ini setiap hari dirumah saya...cm sampai kapan Tuhan bisa memberikan kualitas bathin tersebut???....apakah ada jaminan??... dan biasanya sesudah berdoa selesai ga berapa tetap udah uring2an lagi..... Semestinya kitalah yg harus melatih diri kita bukan dengan memohon....hehhehe.... ini yg susah dilihat kayaknya....

Hendra Susanto

teman2 se-Dhamma,

semoga diskusi ini tidak membuat kita merosot dalam Dhamma ;D

Lily W

Quote from: william_phang on 12 November 2008, 10:41:14 AM
Koq plin-plan sih.....katanya Tuhannya cuma 1 koq kl manusia mempunyai kualitas tersebut jd Tuhan berarti Tuhannya jadi banyak ntar..cuma orang yang mempunyai kualitas bathin yg demikian pun tidak mempunyai yang MAHA xxxxx (tafsir sendiri..hehhe) dan semua ini bisa dilatih asal ada kemauan, tekad, dan semangat yang kuat... membinggungkan pola pikir begini....

Orang katholik berdoa memohon Tuhan memberikan kualitas bathin tersebut krn saya meilhat hal ini setiap hari dirumah saya...cm sampai kapan Tuhan bisa memberikan kualitas bathin tersebut???....apakah ada jaminan??... dan biasanya sesudah berdoa selesai ga berapa tetap udah uring2an lagi..... Semestinya kitalah yg harus melatih diri kita bukan dengan memohon....hehhehe.... ini yg susah dilihat kayaknya....

:jempol:

AKU adalah Arsitek dari nasibku... ;D

Soal memohon... jadi ingat dulu ada seorang penceramah (K) yang datang ke kantorku... katanya kalau kita tidak memohon kepada Tuhan, maka Tuhan tidak akan tahu kita memohon.
Nah lho....bukankah tuhan itu maha tahu..... hehehe... :))

_/\_ :lotus:




~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Mr. Bagus

sepertinya kita terlalu mengagetkan saudara kita (atau Buddhism yang mengagetkannya, kok ada Agama yang tidak mengagungkan Tuhan namun tidak Atheist  :-? ). mungkin alangkah baiknya membaca terlebih dahulu buku Keyakinan Umat Buddha sebelum berdiskusi. sebab pertanyaan abang petrus agak mendasar, dan sudah banyak dibahas/diposting di DC. mungkin minat baca perlu ditumbuhkan terhadap pengetahuan tentang Dhamma (itupun kalo memang ingin tahu tentang Buddhism  :x )

mungkin juga link2 yang telah diberikan tidak dibaca  ^-^
sebaiknya postingan di thread ini kita akhiri saja, dan berikan kesempatan dahulu bagi abang petrus untuk mengetahui titik2 lemah dari pelajaran/ilmu pengetahuan/praktek yang diperkenalkan oleh Buddha (our Great Teacher)  _/\_

untuk memudahkan klik link ini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2265.0
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

hendrako

Quote from: Mr. Bagus on 12 November 2008, 06:55:57 PM
sepertinya kita terlalu mengagetkan saudara kita (atau Buddhism yang mengagetkannya, kok ada Agama yang tidak mengagungkan Tuhan namun tidak Atheist  :-? ). mungkin alangkah baiknya membaca terlebih dahulu buku Keyakinan Umat Buddha sebelum berdiskusi. sebab pertanyaan abang petrus agak mendasar, dan sudah banyak dibahas/diposting di DC. mungkin minat baca perlu ditumbuhkan terhadap pengetahuan tentang Dhamma (itupun kalo memang ingin tahu tentang Buddhism  :x )

mungkin juga link2 yang telah diberikan tidak dibaca  ^-^
sebaiknya postingan di thread ini kita akhiri saja, dan berikan kesempatan dahulu bagi abang petrus untuk mengetahui titik2 lemah dari pelajaran/ilmu pengetahuan/praktek yang diperkenalkan oleh Buddha (our Great Teacher)  _/\_

untuk memudahkan klik link ini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2265.0

Secara kebetulan buku "Keyakinan Umat Buddha" tulisan Sri Dhammananda adalah buku pertama yg saya baca tentang Buddhism. Dan rupanya memang memang buku yang tepat untuk pemula yang ingin mengetahui sebenarnya tentang keyakinan umat Buddha. Walaupun tidak gampang bagi saya untuk dapat langsung mengerti isinya karena sebagian besar konsep yang ada adalah hal yang sama sekali asing, pada saat itu.

Setuju dengan bro Bagus atas rekomendasinya.
yaa... gitu deh