KITA ATHEISSS ????

Started by truth seeker, 15 July 2008, 03:43:11 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Petrus

Quote from: FoxRockman on 11 November 2008, 08:06:05 PM
dewa ada di Buddhism.. itu sebagai makhluk yang terlahir di alam bahagia.. dan sayangnya tidak meminta kepada mereka juga.. sama halnya juga tidak meminta2 kepada makhluk adikodrati yang dinamakan Tuhan
apa peranan dan manfaat Deva tsb terhadap manusia ?

Brado

Quote from: Petrus on 11 November 2008, 08:35:27 PM
Jadi, semua yang gila itu berasal dari dunia ini, bukan dari Tuhan

???
Lalu dari siapa ? paling-paling juga menuduh setan sebagai pelakunya, iya kan ?
Padahal setan itu katanya juga hasil ciptaanNya, koq bisa membelot ?
Itulah anehnya, konsep maha pencipta, maha sempurna, tetapi hasil ciptaanNya tak sempurna
Benar banyak cacat produknya neh..  ^-^

Forte

intermezzo.. gw hargai usaha bro petrus menjawab :)

Petrus

Quote from: Lokkhitacaro on 11 November 2008, 08:49:57 PM
Lalu dari siapa ? paling-paling juga menuduh setan sebagai pelakunya, iya kan ?
Padahal setan itu katanya juga hasil ciptaanNya, koq bisa membelot ?
Itulah anehnya, konsep maha pencipta, maha sempurna, tetapi hasil ciptaanNya tak sempurna
Benar banyak cacat produknya neh..  ^-^
agak sulit menjelaskan setan bagi yang tidak bisa menerima Tuhan
nanti kalo kondusif saya bikin topik tersendiri saja.

El Sol

#184
Quote from: Petrus on 11 November 2008, 08:49:24 PM
Quote from: FoxRockman on 11 November 2008, 08:06:05 PM
dewa ada di Buddhism.. itu sebagai makhluk yang terlahir di alam bahagia.. dan sayangnya tidak meminta kepada mereka juga.. sama halnya juga tidak meminta2 kepada makhluk adikodrati yang dinamakan Tuhan
apa peranan dan manfaat Deva tsb terhadap manusia ?
apa manfaatnya kutu bagi manusia?... apa manfaatnya kutub utara bagi manusia?... apa manfaatnya binatang yg gk bisa dimakan untuk manusia?..

apa manfaatnya manusia?...

cape deh...

kalo nanya yg bener..

semua barang ato makhluk itu ada bukan demi manusia..please deh!..

El Sol

Quote from: Petrus on 11 November 2008, 08:52:52 PM
Quote from: Lokkhitacaro on 11 November 2008, 08:49:57 PM
Lalu dari siapa ? paling-paling juga menuduh setan sebagai pelakunya, iya kan ?
Padahal setan itu katanya juga hasil ciptaanNya, koq bisa membelot ?
Itulah anehnya, konsep maha pencipta, maha sempurna, tetapi hasil ciptaanNya tak sempurna
Benar banyak cacat produknya neh..  ^-^
agak sulit menjelaskan setan bagi yang tidak bisa menerima Tuhan
nanti kalo kondusif saya bikin topik tersendiri saja.

haiizz..

Di karesten mana ada yg ribet seh..-_-"

wong kayak baca dongeng gitu..

yg ribet itu..kalian mencoba memaksakan teori kalian supaya fit sama logika..

orang yg sering mikir a.k.a pinter..pasti tao kalo teori2 di Karesten itu MAKSA banget...

truth lover

#186
Quote from: Heruka on 11 November 2008, 07:58:11 PM
Terimakasih buat tanggapannya yg cepat. Lebih lanjut, kenapa orang ini menjadi gila? Atau dalam keyakinan anda yg mempercayai Tuhan Yg Maha Tahu Lagi Maha Kuasa, kenapa mereka diciptakan di dunia ini hanya untuk menjadi gila? Seperti ajaran keyakinan anda, manusia diciptakan sesuai bentuk dan rupa Tuhannya. Apakah mereka ini semacam product error dari Tuhan tersebut? Tuhan juga bisa salahkah? Bagaimana dengan orang yg sejak dilahirkan adalah cacat, buta sejak lahir, tidak mempunyai lubang anus, dsbnya. Product error dari Tuhankah mereka itu?
Quotekita bedakan :
1. "Gila" akibat fisik yang tidak sempurna, eg. Autisme.
2. Gila karena psikis/roh

Quoteno.1 banyak penyebabnya yang tidak terpikirkan. Bukan kesalahan siapa-siapa, bisa dilahirkan dari orang tua yang sehat. bisa jadi kombinasi gen yang tidak cocok dari kedua orang tua. Atau karena incest dari nenek moyang, anak-anak Adam dan Hawa.

Dari awalnya apa Tuhan tidak tahu bahwa saya akan mengatakan dia lebih bodoh dari saya? karena kalau saya yang menciptakan dan saya serba tahu, maka tentu saya akan menciptakan banyak adam dan hawa, supaya hal diatas (incest) tidak terjadi, dan tak akan dikatakan bodoh.   :)

QuoteYang diciptakan Tuhan pertama kali adalah Adam dan Hawa yang sempurna, selanjutnya adalah keturunan daging mereka. Tuhan tidak menciptakan daging keturunan Adam dan Hawa tapi memberikan Roh Kehidupan.
"sesuai gambar dan rupa Tuhan" artinya diciptakan sempurna (sebagai manusia) karena Tuhan selalu menginginkan yang sempurna termasuk diberikan kehendak bebas.

wah sempurna?  yang bener? apakah lahir cacat sempurna? Diberikan kehendak bebas? kalau begitu saya ingin mengajarkan Tuhan anda, belajarlah toleran seperti umat Buddha, biarkan setiap manusia memilih agamanya sendiri, dan toleran bila mereka memilih agama yang tidak Dia sukai, jangan murka, ajarkan dia jangan pencemburu dong malu ah, saya tidak pencemburu, jadi saya lebih baik dari Tuhan anda ya?  :))

jadi roh kehidupan masuk setelah jabang bayi terbentuk atau sebelum jabang bayi terbentuk? apakah roh kehidupan dan fisik terpisah atau bersatu? saya bertanya karena nampaknya anda ahli roh nih   :)

Quote2. gila yang ini, bisa dari kebencian yang hebat.

Jadi, semua yang gila itu berasal dari dunia ini, bukan dari Tuhan

There you go, paling tidak anda mulai mengerti bahwa kebencian bukan dari Tuhan.tapi masih ada pertanyaan lagi, bila bukan dari Tuhan apakah dari manusia atau setan?

Bagaimana pandangan Buddhism sendiri mengenai orang gila ? saya rasa sama seperti pandangan anda, bahwa kegilaan dari manusia itu sendiri, bisa dari keserakahan/hawa nafsu atau kebencian

The truth, and nothing but the truth...

Heruka

Quote from: Petrus on 11 November 2008, 08:35:27 PM
Quote from: Heruka on 11 November 2008, 07:58:11 PM
Terimakasih buat tanggapannya yg cepat. Lebih lanjut, kenapa orang ini menjadi gila? Atau dalam keyakinan anda yg mempercayai Tuhan Yg Maha Tahu Lagi Maha Kuasa, kenapa mereka diciptakan di dunia ini hanya untuk menjadi gila? Seperti ajaran keyakinan anda, manusia diciptakan sesuai bentuk dan rupa Tuhannya. Apakah mereka ini semacam product error dari Tuhan tersebut? Tuhan juga bisa salahkah? Bagaimana dengan orang yg sejak dilahirkan adalah cacat, buta sejak lahir, tidak mempunyai lubang anus, dsbnya. Product error dari Tuhankah mereka itu?
kita bedakan :
1. "Gila" akibat fisik yang tidak sempurna, eg. Autisme.
2. Gila karena psikis/roh

no.1 banyak penyebabnya yang tidak terpikirkan. Bukan kesalahan siapa-siapa, bisa dilahirkan dari orang tua yang sehat. bisa jadi kombinasi gen yang tidak cocok dari kedua orang tua. Atau karena incest dari nenek moyang, anak-anak Adam dan Hawa.
Yang diciptakan Tuhan pertama kali adalah Adam dan Hawa yang sempurna, selanjutnya adalah keturunan daging mereka. Tuhan tidak menciptakan daging keturunan Adam dan Hawa tapi memberikan Roh Kehidupan.
"sesuai gambar dan rupa Tuhan" artinya diciptakan sempurna (sebagai manusia) karena Tuhan selalu menginginkan yang sempurna termasuk diberikan kehendak bebas.


2. gila yang ini, bisa dari kebencian yang hebat.

Jadi, semua yang gila itu berasal dari dunia ini, bukan dari Tuhan

Bagaimana pandangan Buddhism sendiri mengenai orang gila ?


1. Maaf sdr Petrus, saya kurang setuju dengan pernyataan bahwa Adam dan Hawa diciptakan begitu sempurna. Pernahkah anda memikirkan bila nenek moyang anda itu begitu sempurna, kenapa Hawa begitu mudahnya terjebak dalam rayuan ular iblis laknat itu? Pada saat momen pertama dimana Hawa tergerak keinginannya, kehendaknya untuk memakan buah apel pengetahuan tersebut (yg jelas2 dilarang oleh empunya : Tuhan anda) telah menandakan ia tidaklah sempurna. Sesuatu hanya bisa dikatakan sempurna apabila tidak ada setitik kecacatan pun ketika berlangsungnya suatu proses dan diuji dengan waktu. Ataukah seperti yg dikatakan bro Edward bahwa ciptaan Tuhan itu ada "bug" nya? Jikalau demikian.... dimanakah tanda bukti Ke-maha-sempurna-an Tuhan?
Mengenai kehendak bebas, saya mempunyai pemikiran sendiri. Karena Tuhan dikatakan sebagai Maha Mengetahui, pada saat manusia ditawarkan dengan kehendak bebas untuk memilih sesuai pilihan sendiri... apapun pilihan tersebut, Tuhan telah mengetahui terlebih dahulu apa pilihan mereka! Jika pilihan manusia2 malang tersebut ternyata di jalan yg tidak benar, menurut anda... patutkah Tuhan membiarkan mereka bergelut dalam kesesatan tersebut? Kontradiksi tidak dengan sifat Tuhan yg dikatakan sebagai Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang? 

2. Mengenai gila, Buddhisme sendiri mengenal dengan adanya hukum karma vipaka (sebab akibat). Selain dampak kehidupan sosial yg turut mempengaruhi, ini juga bisa berhubungan lebih jauh ke dalam tidak saja dengan kehidupan masa sekarang, namun jauh menembus ke perbuatan kelam dikehidupan masa lalu. Terlepas dari pro dan kontra mengenai tumimbal lahir, hal ini menjadi fair karena telah menanggalkan adanya sosok adi kuasa yg Maha Kuasa. Lebih fair karena sesuai dengan prinsip tabur tuai, apa yg anda tanam itulah yg akan anda petik. Who's to blame? Not God.. But, guess who?

CKRA

#188
Rekan Petrus,

Kita ini sekarang ibarat sedang berada di pantai dan berdiskusi tentang alam. Tapi sayang sekali kita tidak bertatapan muka. Kami yang ada disini sedang memandang ke laut lepas dan menceritakan kepada anda tentang laut lepas itu seperti apa. Tapi anda tidak memandang ke arah yang sama  dengan kami. Anda membelakangi kami. Jadi yang berhadapan adalah punggung kita. Anda sendiri memandang tebing jurang di pinggir pantai. Bagaimanapun kami menjelaskan tentang laut lepas anda akan bersikeras mengatakan bahwa alam itu adalah sebuah tebing jurang. Seandainya anda bersedia menoleh ke belakang sekali saja maka anda akan melihat kalau laut lepas itu indah sekali, sama seperti yang kami lihat. Kamipun tidak mau bila anda minta untuk menoleh ke belakang karena kami sudah melihat keindahan laut lepas sehingga kami tidak mau lagi melihat tebing jurang.

Jadi kalau kita memandang ke arah yang berbeda tapi membicarakan topik yang sama tidak mungin akan ada kesepakatan. Sampai dunia kiamatpun (kalau memang ada  :) ) tidak akan ketemu. Lebih baik disudahi saja karena tidak membawa manfaat apapun.

_/\_

JJ Lee_

Quote from: CKRA on 11 November 2008, 09:27:47 PM
Rekan Petrus,

Kita ini sekarang ibarat sedang berada di pantai dan berdiskusi tentang alam. Tapi sayang sekali kita tidak bertatapan muka. Kami yang ada disini sedang memandang ke laut lepas dan menceritakan kepada anda tentang laut lepas itu seperti apa. Tapi anda tidak memandang ke arah yang sama  dengan kami. Anda membelakangi kami. Jadi yang berhadapan adalah punggung kita. Anda sendiri memandang tebing jurang di pinggir pantai. Bagaimanapun kami menjelaskan tentang laut lepas anda akan bersikeras mengatakan bahwa alam itu adalah sebuah tebing jurang. Seandainya anda bersedia menoleh ke belakang sekali saja maka anda akan melihat kalau laut lepas itu indah sekali, sama seperti yang kami lihat. Kamipun tidak mau bila anda minta untuk menoleh ke belakang karena kami sudah melihat keindahan laut lepas sehingga kami tidak mau lagi melihat tebing jurang.

Jadi kalau kita memandang ke arah yang berbeda tapi membicarakan topik yang sama tidak mungin akan ada kesepakatan. Sampai dunia kiamatpun (kalau memang ada  :) ) tidak akan ketemu. Lebih baik disudahi saja karena tidak membawa manfaat apapun.

_/\_

Bro CKRA, aku juga setuju dengan anda.  _/\_

nobby_ta

El Sol  ^:)^

Kl modal percaya aja ga cukup di Buddhist. Harus datang dan buktikan sendiri (ehipassiko). ^-^


Petrus

Quote from: Heruka on 11 November 2008, 09:10:14 PM
1. Maaf sdr Petrus, saya kurang setuju dengan pernyataan bahwa Adam dan Hawa diciptakan begitu sempurna. Pernahkah anda memikirkan bila nenek moyang anda itu begitu sempurna, kenapa Hawa begitu mudahnya terjebak dalam rayuan ular iblis laknat itu? Pada saat momen pertama dimana Hawa tergerak keinginannya, kehendaknya untuk memakan buah apel pengetahuan tersebut (yg jelas2 dilarang oleh empunya : Tuhan anda) telah menandakan ia tidaklah sempurna. Sesuatu hanya bisa dikatakan sempurna apabila tidak ada setitik kecacatan pun ketika berlangsungnya suatu proses dan diuji dengan waktu. Ataukah seperti yg dikatakan bro Edward bahwa ciptaan Tuhan itu ada "bug" nya? Jikalau demikian.... dimanakah tanda bukti Ke-maha-sempurna-an Tuhan?
Mengenai kehendak bebas, saya mempunyai pemikiran sendiri. Karena Tuhan dikatakan sebagai Maha Mengetahui, pada saat manusia ditawarkan dengan kehendak bebas untuk memilih sesuai pilihan sendiri... apapun pilihan tersebut, Tuhan telah mengetahui terlebih dahulu apa pilihan mereka! Jika pilihan manusia2 malang tersebut ternyata di jalan yg tidak benar, menurut anda... patutkah Tuhan membiarkan mereka bergelut dalam kesesatan tersebut? Kontradiksi tidak dengan sifat Tuhan yg dikatakan sebagai Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang? 

Kehendak bebas itu sendiri sempurna.
Kalau tuhan tidak memberikan kehendak bebas, maka Tuhan tidak menciptakan sesuatu yang sempurna.
Ketika manusia memilih dosa, maka Tuhan sudah mempersiapkan rencana penyelamatan. Christianity adalah ajaran tetang penyelamatan manusia oleh Tuhan.
Dari kekuasaanNya yang Mahatahu, Tuhan pasti tahu, tapi apa yang ada di pikiran Tuhan tidak sama dengan pikiran kamu

Quote2. Mengenai gila, Buddhisme sendiri mengenal dengan adanya hukum karma vipaka (sebab akibat). Selain dampak kehidupan sosial yg turut mempengaruhi, ini juga bisa berhubungan lebih jauh ke dalam tidak saja dengan kehidupan masa sekarang, namun jauh menembus ke perbuatan kelam dikehidupan masa lalu. Terlepas dari pro dan kontra mengenai tumimbal lahir, hal ini menjadi fair karena telah menanggalkan adanya sosok adi kuasa yg Maha Kuasa. Lebih fair karena sesuai dengan prinsip tabur tuai, apa yg anda tanam itulah yg akan anda petik. Who's to blame? Not God.. But, guess who?
why God ? you don't believe in God and we don't blame our God.
curse yourself ? what a good teaching
you know what, when i was a child, a friend of mine was a disabled, his mother used to curse him, she said it's his Karma.
I knew my friend was so sad to be cursed like that.

Will you say the same if you have a disabled son ? blame yourself son !




Petrus

Quote from: CKRA on 11 November 2008, 09:27:47 PM
Rekan Petrus,

Kita ini sekarang ibarat sedang berada di pantai dan berdiskusi tentang alam. Tapi sayang sekali kita tidak bertatapan muka. Kami yang ada disini sedang memandang ke laut lepas dan menceritakan kepada anda tentang laut lepas itu seperti apa. Tapi anda tidak memandang ke arah yang sama  dengan kami. Anda membelakangi kami. Jadi yang berhadapan adalah punggung kita. Anda sendiri memandang tebing jurang di pinggir pantai. Bagaimanapun kami menjelaskan tentang laut lepas anda akan bersikeras mengatakan bahwa alam itu adalah sebuah tebing jurang. Seandainya anda bersedia menoleh ke belakang sekali saja maka anda akan melihat kalau laut lepas itu indah sekali, sama seperti yang kami lihat. Kamipun tidak mau bila anda minta untuk menoleh ke belakang karena kami sudah melihat keindahan laut lepas sehingga kami tidak mau lagi melihat tebing jurang.

Jadi kalau kita memandang ke arah yang berbeda tapi membicarakan topik yang sama tidak mungin akan ada kesepakatan. Sampai dunia kiamatpun (kalau memang ada  :) ) tidak akan ketemu. Lebih baik disudahi saja karena tidak membawa manfaat apapun.

_/\_

saya memandang jauh melampaui ruang dan waktu, bung !
anda masih melingkar dan beputar-putar ditempat itu juga   :(

CKRA

#193
Quote from: Petrus on 11 November 2008, 10:13:07 PM
Quote from: CKRA on 11 November 2008, 09:27:47 PM
Rekan Petrus,

Kita ini sekarang ibarat sedang berada di pantai dan berdiskusi tentang alam. Tapi sayang sekali kita tidak bertatapan muka. Kami yang ada disini sedang memandang ke laut lepas dan menceritakan kepada anda tentang laut lepas itu seperti apa. Tapi anda tidak memandang ke arah yang sama  dengan kami. Anda membelakangi kami. Jadi yang berhadapan adalah punggung kita. Anda sendiri memandang tebing jurang di pinggir pantai. Bagaimanapun kami menjelaskan tentang laut lepas anda akan bersikeras mengatakan bahwa alam itu adalah sebuah tebing jurang. Seandainya anda bersedia menoleh ke belakang sekali saja maka anda akan melihat kalau laut lepas itu indah sekali, sama seperti yang kami lihat. Kamipun tidak mau bila anda minta untuk menoleh ke belakang karena kami sudah melihat keindahan laut lepas sehingga kami tidak mau lagi melihat tebing jurang.

Jadi kalau kita memandang ke arah yang berbeda tapi membicarakan topik yang sama tidak mungin akan ada kesepakatan. Sampai dunia kiamatpun (kalau memang ada  :) ) tidak akan ketemu. Lebih baik disudahi saja karena tidak membawa manfaat apapun.

_/\_

saya memandang jauh melampaui ruang dan waktu, bung !
anda masih melingkar dan beputar-putar ditempat itu juga   :(

Saya memang masih berputar-putar dalam lingkaran samsara, dan saya sedang melatih diri supaya bisa keluar.  :)

Bagaimana dengan anda? Apa yang anda lihat setelah melampaui ruang dan waktu itu? Menjadi lebih bijaksana?

El Sol