News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Energi tercipta ??, Bagaimanakah konsep anatta ?

Started by Johsun, 24 April 2008, 09:31:30 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Johsun

konsep anatta juga menbinggungkan?
tidak ada diri yang kekal. atau jiwa yang kekal.
setahu saya paham hinduiwme, kalau diri ada 3 unsur yaitu jasmani, 4 khanda, dan satu lagi yang paling utama yaitu roh. jadi ada 3 macam, jasmani, jiwa, dan roh.
yang dimaksud roh ini mungkin katanya saat kita tertidur lelap? saat tidak ada pikiran, tidak ada kesadaran, tidak ada bentuk perasaan, tidak ada pencerapan, jadi yang bekerja hnya jasmani. dan yang mbmbuat jasmani dan jantung bisa berdetak sepanjang malam itu adalah roh. roh dari Brhman. sebagai atma.
katenya itulah yang menjadi Buddha.
kalau tidak ada itu, entah ape yang jadi Buddha? entah ape yang mencapai nirvana yang damai, entah ape yang merasa kebahagiaan serta damai abadi?
kalau tetap bilang pikiran yang mencapai kedamaian abadi? tetaplah pikiran termasuk pancakhanda manamungkin disebut sebagai buddha.
kalau dibilang kesadaran yang mencapai kedamaian abadi? tetaplah kesadaran itu masuk dalam pancakanda mana bisa disebut kesadaran adalah buddha.
kalau dibilang persaaan yang mencapai kedamaian abadi dan nibbana? tetaplah perasaan itu termasuk dalam pancakanda mana bisa disebut perasaan itu sebagai buddha.
kalau dibilang pencerapan itu yangmncapai nibbna? tetaplah pencerapan itu termasuk dalam pancakanda mana mungkin bisa dissbut buddha. lalu setelah mencapai parinibbana apakah yang mancapai nibbana???
apakah pancakahanda yang mencapai nibbana?
menurutku lebih tepatnya konsep hinduisme lebih tepat menjawab ini?
katanya yang mencapai nibbana bukanlah pancakhanda, dan yang merasakan kedamaian abadi bukanlah unsur pancakhanda, melainkan adanya roh. roh dari Hyang widi wasa.

jadi menrutku seprti itu loh, kalau ada yang lain yang bisa menernagkan gimana???
CMIIW.FMIIW.

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

tesla

Quote from: JHONSON on 25 April 2008, 11:09:37 PM
konsep anatta juga menbinggungkan?
tidak ada diri yang kekal. atau jiwa yang kekal.
jgn khawatir fren,
kalau tidak dapat diterima, tolak saja dulu :)
memang begitulah seharusnya ber-ehipassiko.

Quote
setahu saya paham hinduiwme, kalau diri ada 3 unsur yaitu jasmani, 4 khanda, dan satu lagi yang paling utama yaitu roh. jadi ada 3 macam, jasmani, jiwa, dan roh.
yang dimaksud roh ini mungkin katanya saat kita tertidur lelap? saat tidak ada pikiran, tidak ada kesadaran, tidak ada bentuk perasaan, tidak ada pencerapan, jadi yang bekerja hnya jasmani.
kalau tidak ada kesadaran dalam tidur, alarm bisa ga laku yah...
buktinya alarm berguna juga tuh buat bangunin orang2.
hal itu karena walau dalam tidur ada kesadaran. dan tetap ada kontak indra.
pencerapan juga ada fren, kalau yg diputar adalah music, pd umumnya orang tetap tidur. tapi kalau alarm berbunyi, bisa jadi bangun. pencerapan yg membedakan bunyi yg kuat & lemah.

Quote
dan yang mbmbuat jasmani dan jantung bisa berdetak sepanjang malam itu adalah roh. roh dari Brhman. sebagai atma.
silahkan telusuri sendiri...
coba ga makan dan minum, andalin saja roh dari Brahma tsb :)

Quote
katenya itulah yang menjadi Buddha.
kalau tidak ada itu, entah ape yang jadi Buddha? entah ape yang mencapai nirvana yang damai, entah ape yang merasa kebahagiaan serta damai abadi?
kalau tetap bilang pikiran yang mencapai kedamaian abadi? tetaplah pikiran termasuk pancakhanda manamungkin disebut sebagai buddha.
dari pada percaya 'katenya' (nya siapa?), lebih baik coba aja :)
ayo jadi Buddha :lotus:

Quote
kalau dibilang kesadaran yang mencapai kedamaian abadi? tetaplah kesadaran itu masuk dalam pancakanda mana bisa disebut kesadaran adalah buddha.
... bla bla bla
apakah pancakahanda yang mencapai nibbana?

menurutku lebih tepatnya konsep hinduisme lebih tepat menjawab ini?
katanya yang mencapai nibbana bukanlah pancakhanda, dan yang merasakan kedamaian abadi bukanlah unsur pancakhanda, melainkan adanya roh. roh dari Hyang widi wasa.

setahu saya di zaman Buddha (Brahmanisme, skr Hindu) sendiri, ada yg mempercayai adanya atman (eternalis), ada pula yg mempercayai tidak ada atman (nihilisme). ke2 kelompok ini memiliki alasan2 akan kebenaran tsb. anatta bukan berarti nihilisme ataupun eternalis. walau anatta berarti tidak ada atta, tetapi tidak berarti nihilisme. :)

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

williamhalim

#18
Quote from: JHONSON on 25 April 2008, 11:09:37 PM
konsep anatta juga menbinggungkan?
tidak ada diri yang kekal. atau jiwa yang kekal.
.... entah ape yang jadi Buddha? entah ape yang mencapai nirvana yang damai, entah ape yang merasa kebahagiaan serta damai abadi?
kalau tetap bilang pikiran yang mencapai kedamaian abadi? tetaplah pikiran termasuk pancakhanda manamungkin disebut sebagai buddha.
kalau dibilang kesadaran yang mencapai kedamaian abadi? tetaplah kesadaran itu masuk dalam pancakanda mana bisa disebut kesadaran adalah buddha.
...dst...
kalau dibilang pencerapan itu yangmncapai nibbna? tetaplah pencerapan itu termasuk dalam pancakanda mana mungkin bisa dissbut buddha. lalu setelah mencapai parinibbana apakah yang mancapai nibbana???
apakah pancakahanda yang mencapai nibbana?
.... katanya yang mencapai nibbana bukanlah pancakhanda, dan yang merasakan kedamaian abadi bukanlah unsur pancakhanda, melainkan adanya roh. roh dari Hyang widi wasa.

jadi menrutku seprti itu loh, kalau ada yang lain yang bisa menernagkan gimana???

Perhatikan tulisan yg saya bold.
Bro Johnson menulis: MENCAPAI NIBBANA

Jika kita menulis MENCAPAI, maka pemahaman kita akan Nibbana menjadi suatu 'tempat'. Ada suatu tempat yg menjadi tujuan, tujuan yg harus dicapai suatu saat nanti. Pemakaian kata 'mencapai' ini, secara tidak langsung akan membelokkan pemahaman kita.

Menurut saya, untuk kata Nibbana lebih baik kita padankan dengan: MEREALISASI NIBBANA.

Jadi, Nibbana adalah suatu 'ketidakterkondisian batin'. Dengan kata lain: Suatu keadaan dimana batin kita tidak terkondisi oleh bahan bakar LDM.

Tidak ada tempat yg harus dicapai, tidak dimana-mana, melainkan ditubuh yg panjangnya 5 depa ini (atau 7 depa yah? saya lupa  ;D). Disinilah awal dukkha dan disini jualah dukkha akan diakhiri.

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

SandalJepit

jadi gimana sih annatta itu?  saya sih paham kalau konsep tiada aku yang kekal, misalnya kadang-kadang kita reinkarnasi jadi dewa, kadang-kadang juga reinkarnasi jadi manusia, kalau anatta itu kyk gimana ?

williamhalim

#20
Quote from: SandalJepit on 26 April 2008, 01:45:03 PM
jadi gimana sih annatta itu?  saya sih paham kalau konsep tiada aku yang kekal, misalnya kadang-kadang kita reinkarnasi jadi dewa, kadang-kadang juga reinkarnasi jadi manusia, kalau anatta itu kyk gimana ?


Untuk memahami anatta secara intelektual:

~ anatta bisa diibaratkan sungai, aliran yg berubah terus setiap detiknya, bergabungnya segala kotoran dan air hujan, membentuk air yg baru, berbeda dengan air sebelumnya, mengalir terus. Ia air yg sama dari hulu ke hilir, juga tidak sama, karena sudah berakumulasi dengan campuran baru.

~ anatta bisa diibaratkan arus listrik. Muncul dan lenyap sekejap, berlangsung terus menerus, arus listrik pada suatu titik tidak sama dengan arus listrik sebelum dan sesudahnya.

Begitu juga apa yg kita anggap 'atta' /jiwa, sebenarnya adalah citta (pikiran) yg muncul dan segera lenyap, digantikan oleh citta baru yg segera akan padam lagi. Citta baru terkondisi oleh citta sebelumnya dan dipengaruhi pula oleh input2 yg baru. Begitu pula citta yg selanjutnya adalah trend dari citta sekarang, tapi tidak sama dengan citta sekarang. Itu adalah citta yg sepenuhnya baru. Citta timbul dan padam, seperti cahaya yg timbul dan lenyap berkesinambungan tanpa jeda.

Saat suatu citta timbul, citta ini sudah membawa persepsi citta lama (disebut trend/kecenderungan), citta yg baru ini berpadu dengan persepsi baru, membentuk suatu trend citta baru yg terakumulasi.

timbul dan padam, berkesinambungan, selalu berakumulasi membentuk trend yg baru.

Citta yg timbul dan padam berkesinambungan ini membentuk suatu ilusi akan adanya 'jiwa' yg kekal, membentuk 'AKU', sehingga ego timbul. Hampir mirip dengan sebuah film yg sebenarnya adalah potongan2 gambar yg jumlahnya jutaan.

Secara intelektual bisa ditulis begini, namun untuk dapat 'memahami' diperlukan perenungan dan praktik sati secara terus menerus.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

ryu

 [at] sandal jepit : juga bedakan reinkarnasi dengan rebirth.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

SandalJepit

Quote from: willibordus on 26 April 2008, 02:11:35 PM
Quote from: SandalJepit on 26 April 2008, 01:45:03 PM
jadi gimana sih annatta itu?  saya sih paham kalau konsep tiada aku yang kekal, misalnya kadang-kadang kita reinkarnasi jadi dewa, kadang-kadang juga reinkarnasi jadi manusia, kalau anatta itu kyk gimana ?


Untuk memahami anatta secara intelektual:

~ anatta bisa diibaratkan sungai, aliran yg berubah terus setiap detiknya, bergabungnya segala kotoran dan air hujan, membentuk air yg baru, berbeda dengan air sebelumnya, mengalir terus. Ia air yg sama dari hulu ke hilir, juga tidak sama, karena sudah berakumulasi dengan campuran baru.

~ anatta bisa diibaratkan arus listrik. Muncul dan lenyap sekejap, berlangsung terus menerus, arus listrik pada suatu titik tidak sama dengan arus listrik sebelum dan sesudahnya.

Begitu juga apa yg kita anggap 'atta' /jiwa, sebenarnya adalah citta (pikiran) yg muncul dan segera lenyap, digantikan oleh citta baru yg segera akan padam lagi. Citta baru terkondisi oleh citta sebelumnya dan dipengaruhi pula oleh input2 yg baru. Begitu pula citta yg selanjutnya adalah trend dari citta sekarang, tapi tidak sama dengan citta sekarang. Itu adalah citta yg sepenuhnya baru. Citta timbul dan padam, seperti cahaya yg timbul dan lenyap berkesinambungan tanpa jeda.

Saat suatu citta timbul, citta ini sudah membawa persepsi citta lama (disebut trend/kecenderungan), citta yg baru ini berpadu dengan persepsi baru, membentuk suatu trend citta baru yg terakumulasi.

timbul dan padam, berkesinambungan, selalu berakumulasi membentuk trend yg baru.

Citta yg timbul dan padam berkesinambungan ini membentuk suatu ilusi akan adanya 'jiwa' yg kekal, membentuk 'AKU', sehingga ego timbul. Hampir mirip dengan sebuah film yg sebenarnya adalah potongan2 gambar yg jumlahnya jutaan.

Secara intelektual bisa ditulis begini, namun untuk dapat 'memahami' diperlukan perenungan dan praktik sati secara terus menerus.

::


jadi sebenarnya "reinkarnasi" itu terjadi lebih cepat daripada sekedar hidup dan mati aja ya? 
dalam artian, seseorang dipengaruhi oleh "kamma"  tidak memahami tubuhnya ini bukanlah benda padat , tapi merupakan "bayangan semu" saja . tiap saat "bayangan semu" ini berubah-ubah, sesuai dengan kamma nya, nanti kalau saat meninggal, sebenarnya yang terjadi bukan reinkarnasi ya? melainkan "bayangan semu" yang  berubah menjadi bentuk lain, sesuai kamma?



Lex Chan

Nyontek Milinda Panha:

Rebirth itu ibarat keju yang terbuat dari susu.
Keju tidak dapat dikatakan sama dengan susu, tetapi keju juga tidak dapat dikatakan berbeda dari susu..
Begitu pula dengan kehidupan. Kehidupan masa ini (keju) adalah akibat dari kehidupan masa lalu (susu), tetapi kehidupan masa ini (keju) tidak dapat dikatakan sama atau berbeda dari kehidupan masa lalu (susu).

* joke mode on *
Setelah itu, kejunya jadi basi.. ^-^
Keju basi tidak dapat dikatakan sama dengan keju segar, tetapi keju basi juga tidak dapat dikatakan berbeda dari keju segar.. ;D
* joke mode off *
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

Johsun

QuoteNibbana bukan tempat lho.

Benar lho, Nibbana bukan tempat, namun "Roh" tidak memerlukan tempat lho.


Quote
jgn khawatir fren,
kalau tidak dapat diterima, tolak saja dulu 
memang begitulah seharusnya ber-ehipassiko
thank u tesla, memang seharusnya berehipassiko dlu,
tetapi masalh iini susah juga ya ehipssiko, gak bisa kelihatan sih.
Cuma sekedar bagaimana cara kita "memandang" hal ini.
Sementara aku lebih menerima adanya roh,tetapi tidak menolak  paham anatta. Yaitu ada 3 unsur: jasmani, jiwa dan roh(dari Brhamn).


Quotekalau tidak ada kesadaran dalam tidur, alarm bisa ga laku yah...
buktinya alarm berguna juga tuh buat bangunin orang2.
hal itu karena walau dalam tidur ada kesadaran. dan tetap ada kontak indra.
pencerapan juga ada fren, kalau yg diputar adalah music, pd umumnya orang tetap tidur. tapi kalau alarm berbunyi, bisa jadi bangun. pencerapan yg membedakan bunyi yg kuat & lemah.

Setahu gw, dalam tidur mana ada kesadaran??
Coba ada tidak "aku" ingin begini ?? "aku" ingin begitu
Sudah kosong, sudah "tiada" aku ini. Ketika tidur! Kecuali ada mimpi.
Kalau ada alarm berbunyi sehingga bisa terbangun dan tersadar dari tidur mah mungkin karena ada "roh" yang masih berada didalam jiwa dan jasmnani.
Coba kalau "roh"nya sudah tidak berada didalam jiwa dan jasmani,
Walau buka music "ROCK" sekalipun gak akan bangun-bangun tuh ma.


Quotesilahkan telusuri sendiri...
coba ga makan dan minum, andalin saja roh dari Brahma tsb 

ya, mungkin gak bisa sih?? Karena sang Roh msih melekat didalam tubuh, sedangkan tubuh memerlukan makanan dan minuman. Tetapi Roh sama sekali tidak memerlukan makanan dan minuman. Nah Roh inilah yang punya fungsi untuk mengalirkan darah dari ujung kepala sampai ujung kaki, begitu juga jantung kita selalu berdetak-detak tanpa henti sepanjang hari, bulan, tahun, sampai seumur hidup, begitu pula dengan rambut, bulu, kuku yang selalu tumbuh, karena ada Roh yang melekat pada tubuh.
Seandainya  didalam tubuh tdak ada yang ditempati Roh, maka tubuh adalah mayat.
Tetapi ssaya ingat lho, ada seorang guru yang bertapa didalam goa selama bertahun-tahun, tanpa makan dan minum, mungkin andalin Roh dari Brhma kali ya?
Begitu juga ada seorang anak yang bersamadhi dekat India sana, selama hampir 1 tahun lho, tanpa makan dan minum, kerjanya duduk seharian semalamam sampai mau setahun, tapi tidak mati lho, kenapa ya? Andalin Roh dari Brhama kali ya??


Quotesetahu saya di zaman Buddha (Brahmanisme, skr Hindu) sendiri, ada yg mempercayai adanya atman (eternalis), ada pula yg mempercayai tidak ada atman (nihilisme). ke2 kelompok ini memiliki alasan2 akan kebenaran tsb. anatta bukan berarti nihilisme ataupun eternalis. walau anatta berarti tidak ada atta, tetapi tidak berarti nihilisme. 


ya, setahu saya sih begitu, Hinduisme anggap bahwa mereka mempercayai adanya atman yang kekal, ada pula yang tidak mempercayai adanya atman yang kekal, maksudnya setelah mati, menjadi kosong(tidak ada, seperti Tidur, smpai selama2nya).
Tetapi mungkin sekarang jadi lebih berkembang (konsep hindu bali), yaitu ada unsur pancakhanda(anatta), namun juga menerima adanya sang Roh dari Brhaman. Inilah yang dapat kuterima.


QuoteJika kita menulis MENCAPAI, maka pemahaman kita akan Nibbana menjadi suatu 'tempat'. Ada suatu tempat yg menjadi tujuan, tujuan yg harus dicapai suatu saat nanti. Pemakaian kata 'mencapai' ini, secara tidak langsung akan membelokkan pemahaman kita.
Menurut saya, untuk kata Nibbana lebih baik kita padankan dengan: MEREALISASI NIBBANA.
Jadi, Nibbana adalah suatu 'ketidakterkondisian batin'. Dengan kata lain: Suatu keadaan dimana batin kita tidak terkondisi oleh bahan bakar LDM.
Menurut saya, untuk kata Nibbana lebih baik kita padankan dengan: MEREALISASI NIBBANA.

Mencapai Penerangan Sempurna??
Merealisasi Nibbana?? Kalau sudah wafat, gimana bisa merealisasi Nibbana??
Nibbana adalah Ketidakterkondisian batin?? Batin itu apa/Batin yang mana yang tidak berkondisi??
Suatu keadaan dimana batin kita tdak terkondisi? Batin yang mana yang tidak berkondisi??




Quoteanatta bisa diibaratkan sungai, aliran yg berubah terus setiap detiknya, bergabungnya segala kotoran dan air hujan, membentuk air yg baru, berbeda dengan air sebelumnya, mengalir terus. Ia air yg sama dari hulu ke hilir, juga tidak sama, karena sudah berakumulasi dengan campuran baru.
~ anatta bisa diibaratkan arus listrik. Muncul dan lenyap sekejap, berlangsung terus menerus, arus listrik pada suatu titik tidak sama dengan arus listrik sebelum dan sesudahnya.
.

Anatta bisa diibaratkan arus listrik, muncul dan lenyap??
Nibbana termasuk Anatta??
Apakah yang mencapai Kebuddhaan??

Mohon pencerahan. Thank u.



CMIIW.FMIIW.

tesla

Quote from: SandalJepit on 26 April 2008, 07:21:13 PM
jadi sebenarnya "reinkarnasi" itu terjadi lebih cepat daripada sekedar hidup dan mati aja ya?
tergantung definisi "reinkarnasi" dulu yah...
reinkarnasi dalam pemahaman umum, adalah perpindahan roh/atta/jiwa/inti suatu mahkluk pada saat kematian jasmaninya untuk menempati jasmani baru.

reinkarnasi demikian ditolak oleh Buddha.
dalam ajaran Buddha, tidak ada yg berpindah, semua itu hanyalah proses sebab-akibat.
kita sekarang ini adalah akibat dari akumulasi perbuatan kita di masa lalu.
istilah yg lebih tepatnya adalah rebirth, lahir-kembali, tumimbal-lahir.

memang benar, proses rebirth yg lebih halus daripada lahir & mati sebenarnya terjadi dg sangat cepat.
misalnya pada satu waktu, kita bisa saja adalah orang yg sangat murah hati, di saat lain kita adalah orang yg serakah. kalau teoritisnya menurut abhidhamma, kesadaran itu muncul dan hilang dalam kecepatan lebih dari 1trilyun kali per satu kedipan mata. sedangkan materi (termasuk tubuh) hilang dan muncul juga dg kecepatan 17x lebih lambat dari proses kesadaran.

Quote
dalam artian, seseorang dipengaruhi oleh "kamma"  tidak memahami tubuhnya ini bukanlah benda padat , tapi merupakan "bayangan semu" saja . tiap saat "bayangan semu" ini berubah-ubah, sesuai dengan kamma nya, nanti kalau saat meninggal, sebenarnya yang terjadi bukan reinkarnasi ya? melainkan "bayangan semu" yang  berubah menjadi bentuk lain, sesuai kamma?
sesuai kamma dan kondisi2 nya juga :)
kalau ada kamma tetapi belum ada kondisi mendukung, kamma tersebut tidak berbuah sampai ada kondisi yg pas nanti.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: JHONSON on 26 April 2008, 08:23:59 PM
Cuma sekedar bagaimana cara kita "memandang" hal ini.
Sementara aku lebih menerima adanya roh,tetapi tidak menolak  paham anatta. Yaitu ada 3 unsur: jasmani, jiwa dan roh(dari Brhamn).
mana bisa kedua2nya... ^-^
yg satu, roh (atta)
yg satu lagi, tanpa roh (anatta).
keduanya bertolak belakang :)

Quote
Setahu gw, dalam tidur mana ada kesadaran??
Coba ada tidak "aku" ingin begini ?? "aku" ingin begitu
Sudah kosong, sudah "tiada" aku ini. Ketika tidur! Kecuali ada mimpi.

Kalau ada alarm berbunyi sehingga bisa terbangun dan tersadar dari tidur mah mungkin karena ada "roh" yang masih berada didalam jiwa dan jasmnani.
oh... jadi kita dapat mendengar karena ada roh ya?
kalau ga ada sistem pendengaran (telinga), masih bisa mendengarkan gak yah?

Quote
ya, mungkin gak bisa sih?? Karena sang Roh msih melekat didalam tubuh, sedangkan tubuh memerlukan makanan dan minuman. Tetapi Roh sama sekali tidak memerlukan makanan dan minuman. Nah Roh inilah yang punya fungsi untuk mengalirkan darah dari ujung kepala sampai ujung kaki, begitu juga jantung kita selalu berdetak-detak tanpa henti sepanjang hari, bulan, tahun, sampai seumur hidup, begitu pula dengan rambut, bulu, kuku yang selalu tumbuh, karena ada Roh yang melekat pada tubuh.
Seandainya  didalam tubuh tdak ada yang ditempati Roh, maka tubuh adalah mayat.
Tetapi ssaya ingat lho, ada seorang guru yang bertapa didalam goa selama bertahun-tahun, tanpa makan dan minum, mungkin andalin Roh dari Brhma kali ya?
Begitu juga ada seorang anak yang bersamadhi dekat India sana, selama hampir 1 tahun lho, tanpa makan dan minum, kerjanya duduk seharian semalamam sampai mau setahun, tapi tidak mati lho, kenapa ya? Andalin Roh dari Brhama kali ya??
wah... ga tau...
belum punya pengalaman begini :)
boleh tau, dapat info darimana soal anak yg tidak makan & minum selama setahun tidak mati?

Quote
Mencapai Penerangan Sempurna??
Merealisasi Nibbana?? Kalau sudah wafat, gimana bisa merealisasi Nibbana??
kalau belum merealisasikan nibbana, setelah wafat yah rebirth.
setelah rebirth usaha lagi buat merealisasikan nibbana :)

QuoteBatin itu apa?
yg tadi kamu sebut pancakhandha dikurangi rupa khandha

Quote
Batin yang mana yang tidak berkondisi??
yg tak berkondisi adalah nibbana

Quote
Suatu keadaan dimana batin kita tdak terkondisi? Batin yang mana yang tidak berkondisi??
bathin yg bebas dari lobha, dosa & moha

Quote
Nibbana termasuk Anatta??
semua fenomena adalah tanpa inti (anatta), baik samsara ataupun nibbana

Quote
Apakah yang mencapai Kebuddhaan??
dari yg bathin terkontaminasi oleh Lobha, Dosa & Moha (LDM) menjadi bebas dari LDM, itulah bahasa konseptualnya mencapai kebuddhaan

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

Keknya jadi OOT nih bahas energi jadi ke yang laen :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

andry

karena kata Buddha, ada yang "tidak tercipta" demikian halnya dengan Energi juga "tidak tercipta" kalau begitu gimana donk, berarti sang Buddha Parinibbana jdi Energi ya???

referensinya bro, biar tidak ambigu.... btw yg saya tangkap disini , ialah tuhan dlm konsep bvuddhisme. masalah sang buddha parinibanna jadi energi, terus terang  saya tidak tahu, sebab saya belum mencicipi sedikit pun nibanna. jika pun saya menjawabnya,ini semua hanyalah perputaran pikiran kita..


wah gawat nih kalau aku suatu hari jadi Energi, bisa dipaekai sesuka hati oleh manusia, jadi Energi panas, dingin, jadi listrik, dsb??

mm. gawat juga yah.. haha.. but whatever mati juga belom bro..ingat juga belum tentu... btw, ada baiknya anda mencari deskripsi "energi" itu tidak hanya dari satu sumber..

begitu juga sama tidak ya Energi = Tuhan???
sama-sama tidak tercipta, tidak musnah, dan yang Kekal/absolut?
kalau mati jadi energi donk kita ini?? gawat?? Sad


Eiit, tuhan yg anda maksud ini apa dulu?
kalau mati jadi energi?? tahu dari mana anda? haha..
tnang bro j, pelan2 saja... nanti juga nyampai..
Semoga membantu sedikit
Samma Vayama

tesla

Quote from: ryu on 26 April 2008, 09:49:12 PM
Keknya jadi OOT nih bahas energi jadi ke yang laen :)
oh... bro ryu ga tau yah...
skr lagi trend lho :))
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~