Energi tercipta ??, Bagaimanakah konsep anatta ?

Started by Johsun, 24 April 2008, 09:31:30 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

SandalJepit

sedangkan kalau konsep anatta / tanpa aku, sehubungan dengan konsep reinkarnasi seperti apa sih? tanpa aku, lantas kalau tanpa aku, siapakah yang bereinkarnasi? kalau tanpa aku  apakah hukum kamma tidak berlaku lagi? misalnya dalam kehidupan ini kita banyak membunuh makhluk hidup, lantas kehidupan mendatang, karena tanpa aku, maka tidak perlu menanggung kamma pembunuhan?


Johsun

Om Mani Padme Hum,
wakakakaka
tidak apa juga sih percaya roh ada atau tidak?
percaya ada roh, tidak terlalu pengaruh besar bagi perkembangan batin.
tidak percaya adanya roh, juga tidak terlalu pengaruh besar bagi perkembangan batin.
baik percaya atau tidak , yang penting samadhi. atau meditasi.
umat hindu percaya adanya roh, namun tetap melakukan meditasi sebagai keutamaan.

begini ada kisah; pernah dengar tidak ya;
tentang seorang ahli astronomi yang berpidato, ia bilang surga dan neraka, atau yang namanya malaikat dan tuhan itu sebenarnya tidak ada, kenapa bisa begitu? karena selama ini ia meneliti dengan seksama atas angkasa raya dengan peralatan yang sangat canggih, tidak satupun tempat yang menjadi rumah bagi malaikat, diseluruh pelosok angkasa ini.
lalu para pendengar sorak sorai dan tepuk tangan untuk profesor ini.

lalu datang lagi seorang dokter ahli bedah, juga mengatakan hal yang sama, dan mengatakan pada pendengar, kalau roh itu tidak ada sama sekali. selama ini dia telah membedah seluruh anatomi tubuh manusia, baik dimulai dari otak, jantung, limpa, ginjal, dsb??
dia blang sama sekali tidak ada yang namanya roh manusia, karena tidak tampak dimanapun dibagian anatomi tbuh manusia??
sekali lagi tepuk tangan pendengar.

datanglah seorang nenek kepada profesor itu.
apakah kamu tidak pernah melihat malaikat dan Tuhan itu berada dan tidak mempercayai keberadaan Mereka? tentu saja aku tidak percaya karena tidak pernah melihatnya.
nenek: apakah kamu pernah melihat bentuk udara itu bagaimana? dapatkah kamu bilang udara itu tidak ada??
si prof diam, lalu tepuk tangan dari pendengar untuk nenek ini.

nenek datang pada dokter. selama ini apakah anda tidak percaya adanya roh itu ada? tidak, karena selama membedah tidak pernah terlihat dibagian tbuh manapun.
kalau begitu, dokter apakah kamu sangat cinta dan sayang pada isteri dan anak2mu? tentu saja aku mencintai mereka.
kalau begitu, dokter, coba buktikan dimanakah letak cinta itu berada, apakah cinta itu ada dijantung, atau diginjal atau dibagian tubuh yang lain??
dokter pun terdiam.
tepuk tangan pendengar.
===============================================================
tidak apa juga sih percaya roh ada atau tidak?
percaya ada roh, tidak terlalu pengaruh besar bagi perkembangan batin.
tidak percaya adanya roh, juga tidak terlalu pengaruh besar bagi perkembangan batin.
baik percaya atau tidak , yang penting samadhi. atau meditasi.
umat hindu percaya adanya roh, namun tetap melakukan meditasi sebagai keutamaan.


CMIIW.FMIIW.

Sumedho

contoh yg  nga pas sih, itu dinilai dari sudut umum. Kalau dari sudut buddhism maka tentang cinta itu bisa dijelaskan dan tentang udara, pernah belajar fisika kan ? :P

Pandangan tentang ada tidaknya roh itu sangat penting karena ini merupakan kunci dari pandangan benar dalam Buddhisme.
There is no place like 127.0.0.1

Kelana

Menarik....konsep Hindu huh??

Quoteinfonya ada diberita metro tv,
ia bersamadhi duduk dibawah pohon bodhi.
sehingga menjadi liputan berita.
dan dikunjungi oleh banyak orang, dan
mempersembahkan bunga2 kepadanya.
namun ia hnya diam.

Ram Bahadur maksud Sdr, Jhonson?
Anda mengatakan hampir satu tahun tidak makan dan tetap hidup. Baru satu tahun :D
Dalam konteks spiritual, ini belum merupakan suatu bukti adanya roh yang anda maksud. Kecuali ia tidak makan dan minum seumur hidup, dan tetap hidup, maka ini baru membuktikan adanya roh yang anda maksud.
Apakah Ram benar-benar tidak makan? Hal ini masih kontroversi. Politik sampai uud menyelimuti kasus ini. Discovery Channel pernah meliput untuk menyelidiki hal ini, namun gagal mengungkapkannya karena sudah diusir oleh keluarganya. Kenapa diusir?
Kemudian juga Ram pernah diketemukan tidak berada di tempatnya duduk (jalan-jalan) dan tidak ada yang tahu keberadaannya? (Hmm... mungkin dia ke McD  ;D )
Dikatakan juga Ram pernah berlatih tummo sehingga bisa bertahan hidup tanpa proses memakan makanan biasa.


Quote from: JHONSON on 26 April 2008, 10:32:49 PM

yang saya maksud itu adalah
anatta itu tidak adaa jiwa yang kekal, kalau Roh lain dengan jiwa, kalau jiwa termasuk unsur pancakahnda sedangkan Roh tidak termasuk
unsur PancaKhanda

mnurutku, Roh fungsinya fleksibel,sesuai apa yang dialami oleh tubuh.
kalau tidak ada telinga/tuli, ya tidak dapat mendengar. kecuali sudah melihat Roh itu, maka mungkin ada telinga ajaib, walau tuli.


Sdr. Jhonson, jika roh fungsinya hanya sekedar fleksibel sesuai apa yang dialami oleh tubuh, hal ini adalah hal yang sia-sia (mubazir) di dunia ini dan jika ada tuhan  ataupun system yang menciptakan hal yang sia-sia (mubazir) ini ada maka dapat dikatakan bukanlah tuhan / sistem yang baik. Padahal konon tuhan itu dikatakan adalah sempurna, dan seperti yang kita perhatikan (jika anda perhatikan), maka sistem dalam semesta ini saling melengkapi satu dengan yang lain, tidak ada yang tumpang tindih.

Kenapa mubazir? Karena adanya panca skanda sudah bisa melakukan apa yang ada dalam konsep roh anda tersebut, dan fungsi roh yang anda sebutkan sudah ada pada panca skanda.

Jadi, apa yang utarakan adalah baseless, kecuali anda bisa menyebutkan fungsi lain dari roh, misalnya: dengan adanya roh maka kita bisa merubah selamanya dari cara kerja panca skanda.

Dan seperti yang dikatakan suhu Medho, dalam Bdudhisme pandangan adanya roh adalah pandangan keliru yang akan berakhir pada penderitaan, langsung maupun tidak langsung, cepat atau lambat.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

K.K.

Quotetidak apa juga sih percaya roh ada atau tidak?
percaya ada roh, tidak terlalu pengaruh besar bagi perkembangan batin.
tidak percaya adanya roh, juga tidak terlalu pengaruh besar bagi perkembangan batin.
baik percaya atau tidak , yang penting samadhi. atau meditasi.
umat hindu percaya adanya roh, namun tetap melakukan meditasi sebagai keutamaan.

begini ada kisah; pernah dengar tidak ya;
tentang seorang ahli astronomi yang berpidato, ia bilang surga dan neraka, atau yang namanya malaikat dan tuhan itu sebenarnya tidak ada, kenapa bisa begitu? karena selama ini ia meneliti dengan seksama atas angkasa raya dengan peralatan yang sangat canggih, tidak satupun tempat yang menjadi rumah bagi malaikat, diseluruh pelosok angkasa ini.
lalu para pendengar sorak sorai dan tepuk tangan untuk profesor ini.

lalu datang lagi seorang dokter ahli bedah, juga mengatakan hal yang sama, dan mengatakan pada pendengar, kalau roh itu tidak ada sama sekali. selama ini dia telah membedah seluruh anatomi tubuh manusia, baik dimulai dari otak, jantung, limpa, ginjal, dsb??
dia blang sama sekali tidak ada yang namanya roh manusia, karena tidak tampak dimanapun dibagian anatomi tbuh manusia??
sekali lagi tepuk tangan pendengar.

datanglah seorang nenek kepada profesor itu.
apakah kamu tidak pernah melihat malaikat dan Tuhan itu berada dan tidak mempercayai keberadaan Mereka? tentu saja aku tidak percaya karena tidak pernah melihatnya.
nenek: apakah kamu pernah melihat bentuk udara itu bagaimana? dapatkah kamu bilang udara itu tidak ada??
si prof diam, lalu tepuk tangan dari pendengar untuk nenek ini.

nenek datang pada dokter. selama ini apakah anda tidak percaya adanya roh itu ada? tidak, karena selama membedah tidak pernah terlihat dibagian tbuh manapun.
kalau begitu, dokter apakah kamu sangat cinta dan sayang pada isteri dan anak2mu? tentu saja aku mencintai mereka.
kalau begitu, dokter, coba buktikan dimanakah letak cinta itu berada, apakah cinta itu ada dijantung, atau diginjal atau dibagian tubuh yang lain??
dokter pun terdiam.
tepuk tangan pendengar.


Wah, ada lagi yah model kaya' begini?

Kalo saya jadi profesornya, saya akan ajak nenek 'mabuk' itu ke kipas angin dan memberi tahu bahwa orang buta, orang tuli ataupun orang tidak percaya adanya udara, tetap bisa merasakan udara.
Sedangkan orang yang sedang melamun adanya malaikat dan Tuhan, tidak bisa menunjukkan adanya Malaikat dan Tuhan dengan cara apapun kepada orang yang tidak percaya.

Kalo untuk perumpamaan ke dua, maka saya akan berkata pada dokter itu bahwa dia seperti orang bodoh mencari api di dalam batu api.


Ada2 aja kerjaan orang mabok. Yang tidak bisa dibuktikan, disamakan dengan tidak bisa dilihat.


K.K.

JHONSON,

Quoteyang saya maksud itu adalah
anatta itu tidak adaa jiwa yang kekal, kalau Roh lain dengan jiwa, kalau jiwa termasuk unsur pancakahnda sedangkan Roh tidak termasuk
unsur PancaKhanda

mnurutku, Roh fungsinya fleksibel,sesuai apa yang dialami oleh tubuh.
kalau tidak ada telinga/tuli, ya tidak dapat mendengar. kecuali sudah melihat Roh itu, maka mungkin ada telinga ajaib, walau tuli.

Jika roh tidak termask unsur pancakhanda, lalu apa?
Jika fungsinya sesuai yang dialami tubuh, berarti roh itu hanya bersifat pasif?
Jika orang tuli/buta sejak lahir, dan tidak memiliki telinga ajaib ini, lalu apa kepentingan adanya roh dalam manusia?

gajeboh angek

Bro Jhonson, kalau ada "sesuatu" selain panca skhanda, entah itu roh, jiwa, atman, atta, laomu, atau apapun, itu adalah pandangan salah. Bahwa ada sesuatu inti, itu telah dibantah berulang kali oleh Sang Buddha.

Jalan mulia beruas delapan dimulai dari pandangan benar, diantaranya adalah anatta.
Tanpa pandangan benar, apakah mungkin ada perkembangan batin?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Hendra Susanto


SandalJepit

Quote from: JHONSON on 23 May 2008, 11:13:06 PM

datanglah seorang nenek kepada profesor itu.
apakah kamu tidak pernah melihat malaikat dan Tuhan itu berada dan tidak mempercayai keberadaan Mereka? tentu saja aku tidak percaya karena tidak pernah melihatnya.
nenek: apakah kamu pernah melihat bentuk udara itu bagaimana? dapatkah kamu bilang udara itu tidak ada??
si prof diam, lalu tepuk tangan dari pendengar untuk nenek ini.

nenek datang pada dokter. selama ini apakah anda tidak percaya adanya roh itu ada? tidak, karena selama membedah tidak pernah terlihat dibagian tbuh manapun.
kalau begitu, dokter apakah kamu sangat cinta dan sayang pada isteri dan anak2mu? tentu saja aku mencintai mereka.
kalau begitu, dokter, coba buktikan dimanakah letak cinta itu berada, apakah cinta itu ada dijantung, atau diginjal atau dibagian tubuh yang lain??
dokter pun terdiam.
tepuk tangan pendengar.
===============================================================
tidak apa juga sih percaya roh ada atau tidak?
percaya ada roh, tidak terlalu pengaruh besar bagi perkembangan batin.
tidak percaya adanya roh, juga tidak terlalu pengaruh besar bagi perkembangan batin.
baik percaya atau tidak , yang penting samadhi. atau meditasi.
umat hindu percaya adanya roh, namun tetap melakukan meditasi sebagai keutamaan.

iya memang, kita sendiri juga gak bisa membuktikan tentang adanya roh atau tidak adanya roh. umat hindu maupun buddha yang sama-sama masih "gelap" padangannya, tentu saja cuma bisa berteori saja. btw saya juga mengagumi orang hindu yang hidup pada jaman Buddha, mereka bisa secara terbuka menerima ajaran-ajaran Buddha walaupun agak bertentangan dengan konsep mereka.


eh. .saya bukan masalahin percaya atau tidak percaya roh/atta/ paham tentang adanya aku, hm kalau menurut saya atta / aku itu tetap ada, namun dia tidak bertempat di dalam tubuh.
aneh kan?

saya pernah baca sutra yang menyatakan bahwa atta/ aku itu tidak berada di luar dan didalam tubuh , nanti saya carikan sutranya.... ;)



aditya

_/\_,
Saya hanya ingin menambahkan bahwa -- Paradigma kita akan membentuk pandangan hidup kita. Pandangan hidup akan membentuk perilaku kita.

Konsep an-atta adalah salah satu paradigma buddhisme, yang membuat buddhisme berbeda dengan yang lain. Yang pada saatnya akan membedakan juga perilaku dari seorang buddhist dan seorang tidak.

Banyak memang dari kita yg tau ttg konsep ini, tetapi sebenarnya perilaku kita - lah yang memberitahukan secara pasti apakah paradigma kita adalah paradigma seorang buddhist. Inilah yang membedakan apakah seseorang masih berpandangan yang kurang tepat atau tidak....

BTW, tidak mengetahui konsep ini sama sekali dan saddha thd hal tsb, juga seperti 'orang buta' , ntar jg pasti ga tau mau melangkah kemana-mana....

So, menurut sy ....
Mengetahui konsep anatta dan saddha terhadap hal tsb adalah penting.
Menjadikannya sebagai cara berpikir kita adalah lebih penting.
Mempraktekkannya dalam perilaku kita adalah yang terpenting. :)
Dan ini harus dilakukan setahap demi setahap untuk kemajuan bathin kita.

Analogi menarik.. :)
Pernah belajar hukum pembiasan di fisika kan?
Kalo kita melihat seekor ikan di sebuah telaga yang jernih...
Maka yang terlihat kita dari darat sebenarnya adalah hasil pembiasan cahaya
dimana cahaya terbiaskan karena melewati dua medium yang berbeda kerapatannya

Ikan yang terlihat oleh kita bukan ikan yg sebenarnya...
Ikan yang sebenarnya masih berada di tempat yang lebih dalam lagi dari yg kita lihat....

Orang yang ga memahami konsep anatta seperti orang yang mau menangkap ikan di tempat yang terlihat saja. Dia tak akan pernah mendapatkan ikan meski mencari sekuat tenaga. Lha wong ikannya ga ada disana kok... :)

Orang yang memahami konsep anatta tp tak mempraktekkannya dalam perilaku sehari-hari seperti orang yang tahu bahwa letak ikan yang sebenarnya bukan di tempat yang terlihat. Tapi dia tak mau terjun ke telaga untuk menangkap ikan tsb. Dia juga tak akan pernah mendapatkan ikan tsb.

Anda mau cari ikan dimana? :)

SandalJepit

agama Buddha menolak kedua konsep anatta dan atta, dan menciptakan suatu konsep lain tentang keberadaan makhluk 

Hendra Susanto

Quote from: SandalJepit on 15 June 2008, 09:19:17 PM
agama Buddha menolak kedua konsep anatta dan atta, dan menciptakan suatu konsep lain tentang keberadaan makhluk 

maksudnya apaan nech?? bahasa loe tinggi banget...

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

gajeboh angek

Mungkin salah referensi ya.
Memang ada beberapa kesempatan Sang Buddha tidak menjawab apakah atta atau anatta, tapi karena yang bertanya memang tidak bisa dikasih tahu apa-apa. Dikasih tahu yang benar malah pikirannya akan menolak dan akibat pandangan salah tersebut akan masuk neraka. Makanya, Sang Buddha memilih diam.

Tapi pada kesempatan lain, selalu dikatakan Anatta, dan sebab musabab yang saling bergantung.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

williamhalim

Quote from: karuna_murti on 16 June 2008, 10:09:05 AM
Mungkin salah referensi ya.
Memang ada beberapa kesempatan Sang Buddha tidak menjawab apakah atta atau anatta, tapi karena yang bertanya memang tidak bisa dikasih tahu apa-apa. Dikasih tahu yang benar malah pikirannya akan menolak dan akibat pandangan salah tersebut akan masuk neraka. Makanya, Sang Buddha memilih diam.

Tapi pada kesempatan lain, selalu dikatakan Anatta, dan sebab musabab yang saling bergantung.

Penjelasan Bro Karuna ini betul sekali.
Pada banyak kesempatan bediskusi, seringkali orang2 melayangkan ide bahwa Sang Buddha tidak mengajarkan Atta ataupun Anatta. Pandangan ini biasanya terpicu oleh sutta yg menceritakan saat Sang Buddha diam saja ketika ditanya oleh seorang petapa apakah Atta itu ada / tidak ada.

Ringkasan ceritanya sbb:
~ Ketika Sang Buddha sedang duduk, Beliau didatangi oleh sorang petapa yg menanyakan apakah Atta itu ada / tidak ada. Sang Buddha diam saja. Petapa itu menanyakan sampai beberapa kali, dan Sang Buddha tetap diam. Akhirnya petapa tsb pergi dengan kecewa. Ketika si petapa sudah pergi, Ananda bertanya kenapa Sang Buddha diam saja. Sang Buddha menjawab: "Kalau kujawab bahwa Atta itu TIDAK ADA, pasti jawabanku akan membingungkan dia dikarenakan ajarannya sendiri bahwa Atta itu ada. Jika aku menjawab bahwa Atta itu ADA, jawabanku tidak sesuai dengan yg kuajarkan selama ini."

Ceritanya kira-kira begitu, namun terlihat jelas disini bahwa apa yg kita anggap sebagai Atta (jiwa yg kekal, roh yg bisa berpindah2, yg melandasi timbulnya pemahaman ego) sebenarnya nihil, alias tidak ada apa2..... cuman saja Sang Buddha memilih saat dan kondisi yg tepat untuk bisa menjawab hal2 begini, tergantung audience-nya.

Bagi kita sendiri, kita harus berusaha mengikis pandangan adanya roh yg kekal. Kita harus berusaha mengikis pandangan bahwa adanya jiwa / atta dalam tubuh ini. Pengikisan pandangan ini perlahan2 akan mengikis ego kita juga. Mungkin perlu waktu yg lama sekali bagi kita untuk merelasisasi pemahaman ANATTA ini, namun tetap harus dilatih dan dikondisikan dari sekarang.....

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)