Energi tercipta ??, Bagaimanakah konsep anatta ?

Started by Johsun, 24 April 2008, 09:31:30 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bond

#45
Kebanyakan ngimpi, memang cape lho. Pernahkah kita ngimpi dikejar anjing atau hantu, setelah bangun cape  :))
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Johsun

sama gw juga dulunya pernah mmpi seperti tenggelam di
laut, rasanya sesak nafas, untung keburu bangun,
pas bangun, rupanya gw tidurnya tlungkup,
hidung gw tertutup bantal tidur,
wah benar2 sesak nafas.
CMIIW.FMIIW.

Johsun

Quote"O Bhikkhu, terimalah satu 'Teori tentang Roh kekal abadi' (Attavada), apabila dengan menerimanya tidak akan timbul kekecewaan, ratap tanggis, penderitaan, penderitaan, kesedihan dan kemalangan

ya, Bhante yang mulia, saya akan menerima teori
tentang adanya Roh yang kekal abadi.
itulah Roh percikan dari Brhaman.
ya, Bhante saya menerimanya.

Quotetetapi, O Bhikkhu, apakah kamu melihat ada satu 'teori tentang roh yang kekal abadi' yang demikian itu, dimana dengan menerimanya tidak lagi akan timbul kekecewaan, ratap-tangis, penderitaan, kesedihan dan kemalangan?'

tentu saja tidak Bhante yang Mulia,
bila aku hanya menerima teori tentang adanya
Roh dari Brhaman itu,
itu tidaklah cukup untuk menghilangkan
pendritaan, kekecewaan, dan kesedihan
serta kemalanganku"
bila hanya dengan menerima teori itu tidaklah
cukup, tetapi haruslah mencari jalan untuk
mengenal Roh Brhaman yang ada didalam
diriku sendiri.
yaitu dengan cara mempelajari DharmaMu
yang Agung, serta mempraktekkan DharmaMu
ya Bhante.
CMIIW.FMIIW.

Johsun

#48
maaf ye , sebenarnya ini sudah dari kemarin, tetapi saya mau ngepost ragu juga sih, karena sya percaya adanya Sumber dari Semua Roh Hidup yaitu Tuhan, gak apa ya?
Kalau gak boleh bilang kata-kata Tuhan , nanti saya hapus...

Quotesamakan persepsi dulu yah. pancakhanda yg kamu maksud apa?

Pancakhanda yang saya maksud adalah Rupa dan Nama, yaitu ada kesadaran, Pikiran, Perasaan dan Pencerapan, ditambah Jasmani(unsur api, tanah, udara, dan air). Ditambah lagi satu yaitu adanya suatu "Roh" "unsur kehidupan" semua makhluk.
dan Roh bukan unsur Rupa dan Nama.


Quotepertama, itu sudah bukti bahwa roh butuh telinga utk mendengar. dan hal itu membuktikan juga roh yg kamu maksud bergantung pada tubuh. kalau bergantung pada tubuh, pada saat tubuh mati, maka roh juga mati. CMIIW.
soal telinga ajaib, saya ga tau juga 

Yap, roh masih terikat oleh tubuh jasmani dan jiwa. Dan selama masih terikat pada tubuh, tubh kita bisa merasakan efeknya bila salah satu indera kita rusak, misalnya telinga kalau tuli kita tidak akan bisa mendengar. Kalau tidak tuli kita bisa mndengar. Kalau buta kita tidak bisa melihat, tetapi kalau tidak buta kita bisa melihat.
Jadi selama roh masih terikat dijasmani, jasmani lah yang merasakan buta dan tuli/ sakit / sehat/ mati. Tetapi roh tidak akan sakit dan tidak akan matii/tidak akan musnah.
Wah jadi kayak energi saja 'roh' ini.
Mungkin ya, Roh bagaikan Listrik yang selalu menyala. Lalu Jasmani bagaikan Hardware komputer. Dan 4 khanda bagaikan software komputer.
Bila slah satu hardware kkomputer yg tidak bagus/rusak Acnya(Jantung rusak/stroke), maka komputerlah yang akan padam. Dan rusak(tubuh mati). Tetapi Listrik (penyambung) tetap ada diluar(Roh unsur kehidupan tetap menyala)
Demikian pula, bila salah satu softwarenya rusak(kena virus)=(pikiran kacau/gila), tetapi hardwarenya tetap nyala, dan listrik tetap ada(jasmani masih hidup, dan Roh pun tetap ada).
Dan bila hardware rusak parah, maka software pun ikut tak bisa berfungsi.
Berarti tubuh memegang peranan yang sangat penting.
Tetapi bila listrik tidak ada, jangan harap hardware dan software bisa nyala dan berfungsi.
Dan listrik memegang peranan yang sangat penting.

Artinya bila tubuh rusak parah, maka 4 khanda pun tidak bisa brfungsi.(pikiran bisa lenyap, kesadaran bisa hilang, perasaan bisa kosong, dan pencerapan bisa hilang).
Berarti tubuh memegang peran yang penting.
Tetapi bila Roh kehidupan tidak ada, jangan harap tubuh dan 4 khanda bisa nyala dan hidup.
Dan roh juga pnya peranan penting.
Dengan adanya listrik misalnya, karena hardware lama sudah rusak. Lalu hardware lama misalnya dibuang, lalu diganti dengan komputer(hardware sekaligus sofware yang baru). Dengan listrik yang sama pada tempatnya, lalu dicolokkan ke kmpter baru itu maka komputer dan laptop baru akan berfungsi dengan baik. Istilahnya Re-Birth. / Punarbhava./kelahiran kembali.



Roh 'unsur kehidupan' yang ada pada tubuh dan jiwa manusia itu Roh nya sama dengan Roh 'unsur kehidupan' yang terdapat pada tumbuhan. Hnya tumbuhan tidak dikaruniai oleh 4 khanda. Tumbuhan memiliki unsur air, tanah, udara, dan panas, tetapi tidak memiliki 4 khanda(perasaan, pikiran, kesadaran, atau pencerapan) seperti yang dimliki oleh manusia. Tetapi tumbuhan selalu membesar dan bertambh tinggi oleh karena adanya sang Roh 'unsur kehidupan' dan didkung oleh tanah yang subur, adanya air yang cukup dan cahya matahari yang baik. Bila tidak ada unsur Roh itu maka tanaman tidak akan bertambah tinggi dan besar dan berbunga dan berbuah. Tumbuhan dikategorikan sebagai makhluk hidup tetapi tidak termasuk dalam 31 alam kehidupan. Tumbuhan adalah makhluk hidup karena memiliki roh kehidupan. Ttetapi tidak ada 4 khanda. Seperti bunga rafles, ia mengeluarkan bau busuk dan tidak sedap. Tetapi dikodratkan(mengikuti hukumnya)  bila ada serangga yang bermain2 sekitar situ maka akan ditelan bunga itu. Padahal dia sama sekali tidak memiliki kesadaran atau pikiran, dan tidak termasuk mkhluk hidup 31 alam khdipan.
Demikian pula dengan daun putri malu, bila kita menyentuhnya maka daun-daunnya akan
Tertutup rapat, tampak seolah2 malu, ia mengikuti kodrat atau hukumnya sebagai daun itu, Siapakah dibalik pembuat hukum / kodrat alam itu? Tuhan.
Demikian pula roh yang ada pada binatang, secara jasmaniah binatang berbeda, demikian pula 4 khanda yang ada pada binatang, 4 khanda binatang jauh lebih lemah dari pada yang dimiliki manusia. Kesadaran binatang  kemungkinan 30% dibanding manusia, pikirannya 20%, ingatannya 20%, perasaannya 20%. Tetapi bila hwannya makin kecil maka kesadarannya lebih kecil lagi, seperti nyamuk, lalat, kesadarannya kemungkinan tinggal 0,1%, pikiran 0,1%, ingatan 0,1%, perasaan 0,1%, jadi sama sekali tidak ada pikiran apa-apa, tetapi ia bekerja sesuai hukum kodratnya yang diatur oleh Tuhan. Kodratnya seekor lalat yang mana akan datang menghinggapi seekor bangkai dan tempat yang busuk. Si lalat tidak akan mendatangi tempat yang punya aroma wangi-wangian.
Lalu binatang yang lebih kecil, amuba, plankton, bakteri, hwan bersel satu, sama sekali tidak ada 4 khanda(pikiran, kesadaran, pencerapan, ingatan), yang ada hnya tubuh kecil, dan adanya suatu Roh kehidpan. Dan berfungsi sesuai kodratnya, contoh plankton bermanfaat bagi semua kehidupan dilautan, dan bakteri bermanfaat mengurai benda-benda, seperti kotoran manusia disepti tank, bila tidak ada bakteri, maka akan terjadi penumpukan, karena ada bakteri maka kotoran diuraikan, demikan pula fungsi bakteri yang lain. Dan itu semua semacam ada kodrat dari Yang Maha Esa. Demikian pula halnya seekor belerang, walau dia tidak punya akal dan pikiran, ia bekerja sesuai kodaratnya, ia mengumpulkan kayu-kayu dihutan lalu dibawa kesungai-sungai yang jernih, lalu kayu-kayu itu dikumpulkan ditengah bebatuan sungai, sehingga makin lama makin banyak kayunya sehingga terbentuk sebuah bendungan. Dimana air sungai bendungan mengalir kebawah sungai dengan tratur. Itulah kodarat hidup yang diatur oleh Tuhan.

Quotesetelah parinibbana tidak ada lagi pancakhanddha.
apakah Buddha ada atau tidak setelah parinibbana. pertanyaan ini tidak dijawab Buddha.
hal ini tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Ah, yang benar  tesla, sang Buddha tidak menjelaskan lagi ya, ada atau tidak ada pancaKhanda. Kalau begitu begini deh pandangan gw yah?
nah kemugkinan seperti inilah yang kumaksud, setelha Parinibbana tidak ada lagi unsur PancaKhanda, (tidak ada unsur pikiran, kesadaran, perasaan, dan ingatan) dan jasmani. Jadi apakah yang merasakan Nibbana yang Damai Abadi itu, apakah pikiran yang mnjadi Buddha?
Apakah kesadaran yang mjadi Buddha diNirvana?
Apakah perasaan yang mnjadi Buddha diNirvana?
Apakah ingatan yang menjadi Buddha diNirvana?
Kalau sang Buddha tidak menjawab, ya kemungkinan setelah Parinibbana tidak ada lagi pancakhanda. Yang ada hanya kembali ke Sumber semua Cahaya dan Roh kehidupan, yaitu Tuhan YME. Kembali bersatu ke tubuh Tuhan Yng Maha Besar.(sebesar semesta alam bahkan membungkus seluruh alam semesta).  Yang berada dimanapun dari sekecil zat yang paling kecil / inti atom sampai seluas semesta raya, kehadiran Tuhan ada saat ini, dan ada dimanapun.
Dan Tuhan M Esa sendiri itu adalah tidak dapat dijelaskan, tidak dapat terbayangkan oleh akal dan Pikiran. Sehingga ada ayat "Damai Sejahtera Tuhan melampaui akal dan pikiran".
Dan sang Buddha bersatu ke Tubuh Tuhan yang Damai Sejahteranya melampaui akal dan pikiran" yaitu suatu "Kebahagiaan Tertinggi" dan "Kedamaian Abadi".

Quotesatu2nya cara untuk mengerti yah merealisasikan nibbana (melenyapkan LDM).

Saya rasa merealisasikan Nibbana tidak hanya cukup dengan lenyapkan LDM,
Lobha, dosa, dan moha, karena menurut saya mah keknya ada  juga orang yang tmpaknya tidak memiliki LDM, misalnya seorang idiot, dalam hatinya tidak ada dosa, dan lobha, hnya satu yang kurang yaitu moha. Ya dalam hal ini dia tidak mampu merealisasikan nibbana. Ok lah kalau begitu.
Lalu saya lihat seorang penyandang cacat lumpuh, dalam hatinya sudah pasrah total, mau ngapa kek dah terserah, sehingga tidak ada kemungkinan dosa(kebencian)yang muncul dalam hatinya pada orang lain. Karena dia sama sekali tidak berani membenci orang lain, karena dia sudah cacat. Mana lagi berani membenci. Lalu bila disinggung lobha kepadanya, dia sudah tidak punya nafsu lagi untuk serakah, karena dia sudah tahu apa lagi yang msti dikejar, karena dia mah sudah cacat, bicara mengenai moha, ini mungkin yang paling pnting, tahu mana yang baik dn buruk. Karena dia sudah cacat, mah dia sudah tahu kalau mencuri itu akan dihakimi, dan dipukuli, dan kalau dia beribadah dia sudah tahu dia berbuat baik dan dia bersedekah semampunya kepada orang yang lebih miskin. Jadi istilahnya kemugkinan dia sudah bisa membedakan baik dan buruk.
Jadi dia sudah merealisasikan Nibbana dengan melenyapkan LDM. Tetapi apakah sgitu saja merealisasikan LDM?? Menrut saya tidak cukup sampai disitu saja, melainkan berputar arah untuk lbih maju, jadi mnurut saya bila ingin merealisasikan Nibbana , mka selangkah lebih baik adalah
1. upaya untuk memancarkan Metta Karuna (lawan dari Dosa)terus menerus didalam batinnya kepada orang2 terdekat, lalu orang2 yang tidak dikenal, lalu kepada orang2 yang tampak membenci/memusuhi kita dan selanjutnya sampai kepada makhluk yang merayap dibumi, dilautan dan di udara, bahkan melebihi itu.
2. upaya yang dilakukan untuk senantiasa berkorban materi dan non materi (amal dana=ada 4 macam??) demi orang2 terdekat lalu orang2 yang tidak dikenal, lalu kepada orang2 yang memusuhi kita dan selanjutnya sampai kepada makhluk yang merayap dibumi, dilautan dan di udara, bahkan melebihi itu, sehingga bila demikian sifat kikir akan dihilangkan, yang mana bersifat lawan dari lobha.
3. upaya pengembngan batin melalui samadhi dan pengembangan Prajna (yaitu memiliki pengertian dan pikirn yang benar) yaitu lawan dari Moha.
Kalau pengertian benar dan pikrian benar, saya masih belum mengetahui apa ciri-ciri Prajna itu, mohon yang lain yang tahu menjelaskan apa ciri2 Prajna.
Mnurutku lebih tepat untuk merealisasikan Nibbana seprti itu loh, tidak hanya sebatas melenyapkan LDM. (menurutku??)


QuoteEmpat minggu setelah Sang Buddha memperoleh kesadaran Agung, ketika duduk di bawah pohon yang rindang, Beliau berpikir sbb : "Aku telah menyelami kesunyataan yang dalam sekali, sulit untuk dilihat, sulit untuk dimengerti....yang hanya dapat di selami oleh para bijaksana...
Orang yang masih dipengaruhi oleh hawa nafsu dan diselubungi kegelapan batin tidak mungkin melihat Kesunyataan ini yg bertentangan sekali dengan pendapat orang banyak. Kesunyataan itu luhur sekali, dalam, halus dan sulit untuk dimengerti".

ya, mnurutku sang Buddha telah melihat Tuhan didalam diriNya, sehingga Kebahagiaan melihat Tuhan didalam diri itu adalah tidak dapat dimengerti oleh siapapun kecuali oleh para Bijaksana.

QuoteO Bhikkhu, terimalah satu 'Teori tentang Roh kekal abadi' (Attavada)??

Terima kasih Bhante Yang Mulia, saya menerima teori ini,  tentang Atma Roh dari Hyangwidi.

Quotetetapi, O Bhikkhu, apakah kamu melihat ada satu 'teori tentang roh yang kekal abadi' yang demikian itu, dimana dengan menerimanya tidak lagi akan timbul kekecewaan, ratap-tangis, penderitaan, kesedihan dan kemalangan?'

Ya, Bhante Yang Mulia, bila saya hanya dengan menerima saja adanya teori itu saja tidaklah cukup untuk  dapat melenyapkan segala ratap tangis, pnderitaan, ksedihan dan kemalangan.

QuoteMenurut Jhonson....Apa penyebab mimpi itu?

mnurut saya apa yang tlah disampaikan oleh Bhikku Nagasena adalah suatu kebenaran mengenai terjadinya mimpi.
Kalau menurut saya, tambah lagi sedikit, mimpi dapat terjadi ketika saat seseorang hendak berangkat tidur, tetapi pikirannya tidak terlalu tenang, atau ada sesuatu hal  yang dipikirkannya. Dan saat sudah mulai memasuki lenyapnya kesadaran, pikiran, dan perasaan , dalam waktu yang tidak ditentukan, akan muncul mimpi-mimpi. Mimpi2 tersebut bisa muncul karena saat mau tidur, dia banyak berpikir2 sehingga menyebabkan terjadinya mimpi.

Dan kadar mimpi sendiri, ada kuat, sedang dan lemah.
Apabila kadar mimpinya sangat kuat, kita akan mengingatnya walau sudah beraktifitas.
Kadar sedang, kita mengingatnya namun terpecah-pecah jalan ceritanya.
Kadar lemah, kita jadi lupa sama apa yang kita mimpikan.

Dan dalam mimpi, waktu menjadi relatif.
Misalnya kita bermimpi seolah2 jalan ceritanya sangat panjang seperti berjam2, padahal kita tertidur Cuma 10 menit.
Lalu kita tertidur selama delapan jam, tapi cerita mimpinya sangat sedikit atau rasanya Cuma  5 mnit.
Tapi mimpi 5 menit itu bisa jadi adalah 8 jam waktu normal kita.
Kemungkinan ya dalam mimpi waktu jadi relatif.

Oh ya, sebenarnya bila kita tidur tanpa mimpi apapun, kemungkinan kita berada didalam Jhana IV, yaitu di Alam Brhama Tanpa Pikiran(Asannisatta).
Jadi tidak perlu susah2 deh, dengan tidur saja kita sudah mencapai Alam Brhama Tanpa Pikiran. (Asannasatta).
Sehingga  para Anagami enggan untuk terlahir dialam Asannisatta ini, karena membuang-buang waktu. Dan bila terlahir ke alam ini, kemungkinan seperti Tidur yang panjang yaitu mencapai usia 500 Maha Kalpa.
Dan apabila sudah berusia 500 Maha Kalpa, maka Ia meninggal dari Alam ini, karena telah muncul pikiran.
Tampaknya kebalikan dari dunia manusia ya, saat kita meninggal, pikiran malah lenyap. Sebaliknya bila muncul yang namanya pikiran, maka ia dinyatakan meninggal dialam Asanisaata, terbalik dengan dunia ini. (CMIIW)

Maaf ya kepanjangan, sory ya bila anda semua puyeng membacanya.
Karena mungkin bolak balik tidak tersusun, kalau  anda jadi pusing.
Sory. cmiiw
CMIIW.FMIIW.

Hendra Susanto


Johsun

CMIIW.FMIIW.

Hendra Susanto


Johsun

oh begitu.. gak apa deh..
terlalu banyak, buat pajangan saja, he he he
CMIIW.FMIIW.

tesla

Quote from: JHONSON on 06 May 2008, 06:17:06 PM
Quotepertama, itu sudah bukti bahwa roh butuh telinga utk mendengar. dan hal itu membuktikan juga roh yg kamu maksud bergantung pada tubuh. kalau bergantung pada tubuh, pada saat tubuh mati, maka roh juga mati. CMIIW.
soal telinga ajaib, saya ga tau juga 

Yap, roh masih terikat oleh tubuh jasmani dan jiwa. Dan selama masih terikat pada tubuh, tubh kita bisa merasakan efeknya bila salah satu indera kita rusak, misalnya telinga kalau tuli kita tidak akan bisa mendengar. Kalau tidak tuli kita bisa mndengar. Kalau buta kita tidak bisa melihat, tetapi kalau tidak buta kita bisa melihat.
Jadi selama roh masih terikat dijasmani, jasmani lah yang merasakan buta dan tuli/ sakit / sehat/ mati. Tetapi roh tidak akan sakit dan tidak akan matii/tidak akan musnah.
oh... jadi setelah kematian, roh dapat hidup tanpa nutrisi?
perlu telinga fisik untuk mendengar, tetapi tidak butuh nutrisi utk bertahan hidup...
jgn2 kamu jg berpikir setelah kematian, roh akan mengeluarkan 'kaki ajaib' nya utk berpindah tempat...
atau punya kemampuan ajaib utk terbang... ^-^

Quote
Wah jadi kayak energi saja 'roh' ini.
energi sendiri pada dasarnya adalah tidak ada...
ini penjelasan ilmiahnya kalau kamu tertarik...

teori atom einstein, e = mc2 ---> membuktikan bahwa energi berbanding lurus dengan massa

hukum 'massa sesudah dan sebelum reaksi adalah sama', artinya setelah energi dihasilkan ternyata massa tidak berkurang lho...

lebih lanjut lagi setelah reaksi, energi tsb tidak dapat dirasakan lagi :) energi listrik, kinetik, atau apapun hanya dirasakan manfaatnya pada saat ini, tidak sebelumnya, tidak sesudahnya.
simplenya ketika kita mematikan switch lampu, lampu seketika juga akan mati, karena energi listrik saat itu berhenti :)
jadi energi itu sebenarnya hanyalah pengkondisian dari massa

Quote
Mungkin ya, Roh bagaikan Listrik yang selalu menyala. Lalu Jasmani bagaikan Hardware komputer. Dan 4 khanda bagaikan software komputer.
Bila slah satu hardware kkomputer yg tidak bagus/rusak Acnya(Jantung rusak/stroke), maka komputerlah yang akan padam. Dan rusak(tubuh mati). Tetapi Listrik (penyambung) tetap ada diluar(Roh unsur kehidupan tetap menyala)
Demikian pula, bila salah satu softwarenya rusak(kena virus)=(pikiran kacau/gila), tetapi hardwarenya tetap nyala, dan listrik tetap ada(jasmani masih hidup, dan Roh pun tetap ada).
Dan bila hardware rusak parah, maka software pun ikut tak bisa berfungsi.
jam dinding saya mendapatkan energi dari battery :)
kebetulan battery nya perlu 3 biji
kalau saya ambil 2 biji ke mobil tamiya, trus pasang 2 biji yg baru... sebenarnya intinya yg mana yah??

Quote
Berarti tubuh memegang peranan yang sangat penting.
Tetapi bila listrik tidak ada, jangan harap hardware dan software bisa nyala dan berfungsi.
Dan listrik memegang peranan yang sangat penting.
yah, dalam Buddhisme (versi Gotama), tubuh fisik kasar (bukan yg dibentuk melalui abhinna yah) ini membutuhkan ahara. ahara = nutrisi.

Quote
Artinya bila tubuh rusak parah, maka 4 khanda pun tidak bisa brfungsi.(pikiran bisa lenyap, kesadaran bisa hilang, perasaan bisa kosong, dan pencerapan bisa hilang).
Berarti tubuh memegang peran yang penting.
Tetapi bila Roh kehidupan tidak ada, jangan harap tubuh dan 4 khanda bisa nyala dan hidup.
Dan roh juga pnya peranan penting.
Dengan adanya listrik misalnya, karena hardware lama sudah rusak. Lalu hardware lama misalnya dibuang, lalu diganti dengan komputer(hardware sekaligus sofware yang baru). Dengan listrik yang sama pada tempatnya, lalu dicolokkan ke kmpter baru itu maka komputer dan laptop baru akan berfungsi dengan baik. Istilahnya Re-Birth. / Punarbhava./kelahiran kembali.
kasus jam dinding & mobil tamiya itu rebirthnya gimana tuh? ^-^

Quote
Roh 'unsur kehidupan' yang ada pada tubuh dan jiwa manusia itu Roh nya sama dengan Roh 'unsur kehidupan' yang terdapat pada tumbuhan. Hnya tumbuhan tidak dikaruniai oleh 4 khanda. Tumbuhan memiliki unsur air, tanah, udara, dan panas, tetapi tidak memiliki 4 khanda(perasaan, pikiran, kesadaran, atau pencerapan) seperti yang dimliki oleh manusia. Tetapi tumbuhan selalu membesar dan bertambh tinggi oleh karena adanya sang Roh 'unsur kehidupan' dan didkung oleh tanah yang subur, adanya air yang cukup dan cahya matahari yang baik. Bila tidak ada unsur Roh itu maka tanaman tidak akan bertambah tinggi dan besar dan berbunga dan berbuah. Tumbuhan dikategorikan sebagai makhluk hidup tetapi tidak termasuk dalam 31 alam kehidupan. Tumbuhan adalah makhluk hidup karena memiliki roh kehidupan. Ttetapi tidak ada 4 khanda. Seperti bunga rafles, ia mengeluarkan bau busuk dan tidak sedap. Tetapi dikodratkan(mengikuti hukumnya)  bila ada serangga yang bermain2 sekitar situ maka akan ditelan bunga itu. Padahal dia sama sekali tidak memiliki kesadaran atau pikiran, dan tidak termasuk mkhluk hidup 31 alam khdipan.
awan di langit juga dari kecil jadi besar. apakah termasuk juga? ^-^

Quote
Demikian pula dengan daun putri malu, bila kita menyentuhnya maka daun-daunnya akan
Tertutup rapat, tampak seolah2 malu, ia mengikuti kodrat atau hukumnya sebagai daun itu, Siapakah dibalik pembuat hukum / kodrat alam itu? Tuhan.
pemikiran klasik bahwa dalam setiap fenomena ada pelaku dibalik itu...
apakah kamu berpikir ada pasukan Tuhan yg sedang mutar roda supaya bumi ber-rotasi? ^-^

Quote
... Itulah kodarat hidup yang diatur oleh Tuhan.
pemanasan global... itulah kodarat hidup yg diatur oleh Tuhan ^-^

Quote
nah kemugkinan seperti inilah yang kumaksud, setelha Parinibbana tidak ada lagi unsur PancaKhanda, (tidak ada unsur pikiran, kesadaran, perasaan, dan ingatan) dan jasmani. Jadi apakah yang merasakan Nibbana yang Damai Abadi itu, apakah pikiran yang mnjadi Buddha?
Apakah kesadaran yang mjadi Buddha diNirvana?
Apakah perasaan yang mnjadi Buddha diNirvana?
Apakah ingatan yang menjadi Buddha diNirvana?
Kalau sang Buddha tidak menjawab, ya kemungkinan setelah Parinibbana tidak ada lagi pancakhanda. Yang ada hanya kembali ke Sumber semua Cahaya dan Roh kehidupan, yaitu Tuhan YME. Kembali bersatu ke tubuh Tuhan Yng Maha Besar.(sebesar semesta alam bahkan membungkus seluruh alam semesta).  Yang berada dimanapun dari sekecil zat yang paling kecil / inti atom sampai seluas semesta raya, kehadiran Tuhan ada saat ini, dan ada dimanapun.
Dan Tuhan M Esa sendiri itu adalah tidak dapat dijelaskan, tidak dapat terbayangkan oleh akal dan Pikiran. Sehingga ada ayat "Damai Sejahtera Tuhan melampaui akal dan pikiran".
Dan sang Buddha bersatu ke Tubuh Tuhan yang Damai Sejahteranya melampaui akal dan pikiran" yaitu suatu "Kebahagiaan Tertinggi" dan "Kedamaian Abadi".
yah... cerita soal mungkin...
mungkin ga mungkin, semua itu mungkin saja

Quote
Saya rasa merealisasikan Nibbana tidak hanya cukup dengan lenyapkan LDM,
Lobha, dosa, dan moha, karena menurut saya mah keknya ada  juga orang yang tmpaknya tidak memiliki LDM,
tentu saja ada. para Buddha & arahat lah.

Quote
misalnya seorang idiot, dalam hatinya tidak ada dosa, dan lobha, hnya satu yang kurang yaitu moha. Ya dalam hal ini dia tidak mampu merealisasikan nibbana. Ok lah kalau begitu.
Lalu saya lihat seorang penyandang cacat lumpuh, dalam hatinya sudah pasrah total, mau ngapa kek dah terserah, sehingga tidak ada kemungkinan dosa(kebencian)yang muncul dalam hatinya pada orang lain. Karena dia sama sekali tidak berani membenci orang lain, karena dia sudah cacat. Mana lagi berani membenci. Lalu bila disinggung lobha kepadanya, dia sudah tidak punya nafsu lagi untuk serakah, karena dia sudah tahu apa lagi yang msti dikejar, karena dia mah sudah cacat, bicara mengenai moha, ini mungkin yang paling pnting, tahu mana yang baik dn buruk. Karena dia sudah cacat, mah dia sudah tahu kalau mencuri itu akan dihakimi, dan dipukuli, dan kalau dia beribadah dia sudah tahu dia berbuat baik dan dia bersedekah semampunya kepada orang yang lebih miskin. Jadi istilahnya kemugkinan dia sudah bisa membedakan baik dan buruk.
saya bisa melihat masih banyak LDM pada orang cacat, mungkin tidak relevan bagimu.
yah... bagi saya juga tidak penting memusingkan LDM orang lain... ;)
LDM itu ada yg kasar sekali dan ada yg halus sekali...
pancasila saja cuma meredam LDM yg kasar...
dalam pancasila, yg paling halus yah musavada...
kalau sudah sempurna melaksanakan sila, coba yg lebih halus lagi atthasila & dasasila.

Quote
Jadi dia sudah merealisasikan Nibbana dengan melenyapkan LDM. Tetapi apakah sgitu saja merealisasikan LDM?? Menrut saya tidak cukup sampai disitu saja, melainkan berputar arah untuk lbih maju, jadi mnurut saya bila ingin merealisasikan Nibbana , mka selangkah lebih baik adalah
1. upaya untuk memancarkan Metta Karuna (lawan dari Dosa)terus menerus didalam batinnya kepada orang2 terdekat, lalu orang2 yang tidak dikenal, lalu kepada orang2 yang tampak membenci/memusuhi kita dan selanjutnya sampai kepada makhluk yang merayap dibumi, dilautan dan di udara, bahkan melebihi itu.
2. upaya yang dilakukan untuk senantiasa berkorban materi dan non materi (amal dana=ada 4 macam??) demi orang2 terdekat lalu orang2 yang tidak dikenal, lalu kepada orang2 yang memusuhi kita dan selanjutnya sampai kepada makhluk yang merayap dibumi, dilautan dan di udara, bahkan melebihi itu, sehingga bila demikian sifat kikir akan dihilangkan, yang mana bersifat lawan dari lobha.
3. upaya pengembngan batin melalui samadhi dan pengembangan Prajna (yaitu memiliki pengertian dan pikirn yang benar) yaitu lawan dari Moha.
yah bolehlah...
yg penting dilaksanakan :)

Quote
Kalau pengertian benar dan pikrian benar, saya masih belum mengetahui apa ciri-ciri Prajna itu, mohon yang lain yang tahu menjelaskan apa ciri2 Prajna.
Mnurutku lebih tepat untuk merealisasikan Nibbana seprti itu loh, tidak hanya sebatas melenyapkan LDM. (menurutku??)
salah satunya bisa mendeteksi LDM yg halus.
selalu sadar (sati) sehingga dapat mewaspadai bahaya LDM yg dapat timbul.

Quote
Terima kasih Bhante Yang Mulia, saya menerima teori ini,  tentang Atma Roh dari Hyangwidi.

Ya, Bhante Yang Mulia, bila saya hanya dengan menerima saja adanya teori itu saja tidaklah cukup untuk  dapat melenyapkan segala ratap tangis, pnderitaan, ksedihan dan kemalangan.
biar lebih pusing:
Bilamana engkau bertanya kepadaku apakah 'setelah meninggal Tathagata tetap ada'. Tetapi aku tidak mengatakan demikian. Dan aku tidak berpendapat begini atau begitu. Aku tidak berpendapat lain. Aku tidak membantahnya. Dan aku tidak mengatakan kedua-duanya.

Bilamana engkau bertanya kepadaku apakah 'setelah meninggal Tathagata tidak ada', baiklah, bila aku pikir 'setelah meninggal Tathagata tidak ada', aku akan menjawab 'setelah meninggal Tathagata tidak ada'. Tetapi aku tidak mengatakan demikian. Dan aku tidak berpendapat begini atau begitu. Aku tidak berpendapat lain. Aku tidak membantahnya. Dan aku tidak mengatakan kedua-duanya.

Bilamana engkau bertanya kepadaku apakah 'setelah meninggal Tathagata ada dan tidak ada' -baiklah, bila aku pikir 'setelah meninggal Tathagata ada dan tidak ada', aku akan menjawab 'setelah meninggal Tathagata ada dan tidak ada'. Tetapi aku tidak mengatakan demikian. Dan aku tidak berpendapat begini atau begitu. Aku tidak berpendapat lain. Aku tidak membantahnya. Dan aku tidak mengatakan kedua-duanya.

Bilamana engkau bertanya kepadaku apakah 'setelah meninggal Tathagata bukan ada maupun bukan tidak ada' - baiklah, bila aku pikir 'setelah meninggal Tathagata bukan ada maupun bukan tidak ada', aku akan menjawab 'setelah meninggal Tathagata bukan ada maupun tidak ada'. Tetapi aku tidak mengatakan demikian. Dan aku tidak berpendapat begini dan begitu. Aku tidak berpendapat lain. Aku tidak membantahnya. Dan aku tidak mengatakan kedua-duanya.


Quote
Maaf ya kepanjangan, sory ya bila anda semua puyeng membacanya.
Karena mungkin bolak balik tidak tersusun, kalau  anda jadi pusing.
Sory. cmiiw
cari panadol dulu... (joke ;D)
_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

gajeboh angek

Bro Johnson, apakah pandangan anda sudah anda buktikan?
Atau kalau belum apakah ada didukung oleh ajaran Sang Buddha?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Lily W

Quote from: JHONSON on 06 May 2008, 06:17:06 PM
QuoteMenurut Jhonson....Apa penyebab mimpi itu?
mnurut saya apa yang tlah disampaikan oleh Bhikku Nagasena adalah suatu kebenaran mengenai terjadinya mimpi.
Kalau menurut saya, tambah lagi sedikit, mimpi dapat terjadi ketika saat seseorang hendak berangkat tidur, tetapi pikirannya tidak terlalu tenang, atau ada sesuatu hal  yang dipikirkannya. Dan saat sudah mulai memasuki lenyapnya kesadaran, pikiran, dan perasaan , dalam waktu yang tidak ditentukan, akan muncul mimpi-mimpi. Mimpi2 tersebut bisa muncul karena saat mau tidur, dia banyak berpikir2 sehingga menyebabkan terjadinya mimpi.

Setau saya...kesadaran itu muncul padam...
Bro Jhonson bisa jelaskan ttg  (kata2 yg di bold itu) :
1. lenyapnya kesadaran, pikiran, dan perasaan itu?
2. Berpikir-pikir itu apa? bukankah berpikir itu juga merupakan kesadaran?


Quote
Oh ya, sebenarnya bila kita tidur tanpa mimpi apapun, kemungkinan kita berada didalam Jhana IV, yaitu di Alam Brhama Tanpa Pikiran(Asannisatta).
Jadi tidak perlu susah2 deh, dengan tidur saja kita sudah mencapai Alam Brhama Tanpa Pikiran. (Asannasatta).
Sehingga  para Anagami enggan untuk terlahir dialam Asannisatta ini, karena membuang-buang waktu. Dan bila terlahir ke alam ini, kemungkinan seperti Tidur yang panjang yaitu mencapai usia 500 Maha Kalpa.
Dan apabila sudah berusia 500 Maha Kalpa, maka Ia meninggal dari Alam ini, karena telah muncul pikiran.
Tampaknya kebalikan dari dunia manusia ya, saat kita meninggal, pikiran malah lenyap. Sebaliknya bila muncul yang namanya pikiran, maka ia dinyatakan meninggal dialam Asanisaata, terbalik dengan dunia ini. (CMIIW)
NGACO....

Quote
Maaf ya kepanjangan, sory ya bila anda semua puyeng membacanya.
Karena mungkin bolak balik tidak tersusun, kalau  anda jadi pusing.
Sory. cmiiw
yg tulis yg pusing duluan... :)) :)) :))

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Lily W

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

tesla

Quote from: Lily W on 07 May 2008, 10:26:08 AM
Quote
Oh ya, sebenarnya bila kita tidur tanpa mimpi apapun, kemungkinan kita berada didalam Jhana IV, yaitu di Alam Brhama Tanpa Pikiran(Asannisatta).
Jadi tidak perlu susah2 deh, dengan tidur saja kita sudah mencapai Alam Brhama Tanpa Pikiran. (Asannasatta).
Sehingga  para Anagami enggan untuk terlahir dialam Asannisatta ini, karena membuang-buang waktu. Dan bila terlahir ke alam ini, kemungkinan seperti Tidur yang panjang yaitu mencapai usia 500 Maha Kalpa.
Dan apabila sudah berusia 500 Maha Kalpa, maka Ia meninggal dari Alam ini, karena telah muncul pikiran.
Tampaknya kebalikan dari dunia manusia ya, saat kita meninggal, pikiran malah lenyap. Sebaliknya bila muncul yang namanya pikiran, maka ia dinyatakan meninggal dialam Asanisaata, terbalik dengan dunia ini. (CMIIW)
NGACO....
menurut saya bukan ngaco... tapi sudah desperately ga capai jhana... ^-^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Johsun

jadi maksud alam jhana IV itu bagaimana?
alam brhama tanpa pikiran??
katanya para anagami enggan terlahir ke alam ini?
karena hanya buang2 waktu??

mohon penjelasan

namaste ^:)^
CMIIW.FMIIW.

SandalJepit

dulu waktu gue masih kecil ada satu pertanyaan yang sampai hari ini saya belum pernah ketemu jawabannya: kalau ada makhluk hidup memiliki roh, dimana letaknya Roh? di kepala? di perut? di mata? di telinga..???

saya kira koq ada hubungannya dengan konsep Budhisme, dimana makhluk hidup itu tidak memiliki roh...
konsep reinkarnasi di Budhisme setau saya: makhluk hidup langsung berubah menjadi bentuk lain, sedangkan di Hinduisme: ada roh yang berpindah menuju makhluk hidup lain