Kenapa selalu di lock untuk pembahasan seputar kanesten ???

Started by dipasena, 16 October 2012, 08:06:28 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

kullatiro

edit semestinya judulnya "tepukan air di danau Manasarovar" dengan ini koreksi sudah di lakukan

CHANGE

 [at] oeda

Maaf, saya tidak langsung jawab karena ada kesibukan
May be Yes, May be No adalah jawaban rahasia dan direncanakan ( dan merupakan pola pikir yang sangat standart dari ajaran dogmatif ).

Mungkin syair 50 Dhammapada terlalu susah, maka saya coba posting cerita anak SD untuk kamu baca dan sangat mudah di mengerti.
Sebelum cerita diposting, saya cerita secuil Pengalaman  mengenai manfaat praktek Dhamma. Sesudah mengenal Dhamma maka perilaku yang temperamental dan emosional tinggi menjadi berkurang karena memang terinspirasi dengan ajaran Sang Guru Agung, dan akan terus berproses sampai ke titik yang seharusnya , dan ini di mulai karna terinspirasi dengan Dhammapada syair 50.

Pertanyaan saya adalah Apakah kamu percaya dengan Pengalaman saya. Ini adalah yang saya alami dan belum tentu pernah anda alami.

Jadi menceritakan pengalamanku sama seperti menceritakan bahwa kemarin saya lagi makan mangga harum manis seharga  [at]  80.000 per kg ( kwalitas terbaik ). Kemudian saya menceritakan rasa mangga kepada anda. Jika anda hanya merasakan makan mangga yang seharga  [at]  7.000 per kg ( kwalitas rendah ).

Bagaimana kamu punya kemampuan untuk merasakan apa yang saya rasakan. Pengalamanku hanya merupakan inspirasi, dan kamu mutlak tidak mengetahui pencapaian pengalaman teman-teman DC.

Oleh sebab itu Dhammapada syair 50 saya posting dam sekarang saya ganti cerita anak SD                                                                                                                                                                 


CUCIAN TIDAK BERSIH

Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.

"Cuciannya kelihatan gak bersih ya Pak..", kata sang istri. "..Sepertinya tetangga kita itu gak tahu cara mencuci pakaian yang bener. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus tuh"

Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun...

Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya.

Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya:

"Pak!, Liat deh, sepertinya dia udah belajar cara mencuci yang bener. Udah mau belejar nyuci tuh...bagus deh "

Sang suami berkata, "Aku bangun pagi-pagi sekali hari ini dan MEMBERSIHKAN JENDELA kita sendiri...".

Nah....!! Jelas selama ini ternyata jendela suami istri inilah yang kotor...bukan cucian tetangga mereka.... ^^

That's life..!. Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) kita memandangnya..

Jika HATI kita bersih, maka bersih pula PIKIRAN kita.
Jika PIKIRAN kita bersih, maka bersih pula PERKATAAN kita.
Jika PERKATAAN kita bersih (baik), maka bersih (baik) pula PERBUATAN kita.

Hati, pikiran, perkataan dan perbuatan kita mencerminkan hidup kita.
HATI menentukan PIKIRAN. PIKIRAN menentukan PERKATAAN dan PERBUATAN....

_/\_

CHANGE

Apakah anda mengerti dengan cerita di atas dan semua jawaban dan referensi yang telah diberikan oleh teman DC  atau tetap mau ngotot mengatakan dan berprasangka buruk bahwa CHANGE dan teman DC itu tidak jujur dan menyangkal diri.

Kadang-kadang kamu bisa memberikan lelucon dan humor dengan tehnik plin plan, muter sana-sini, dan plintiran kamu. Dan sejujurnya saya menikmatinya pelawak yang demikian .

Jika anda tidak mengerti cerita anak SD di atas maka baca berikut ini untuk mengungkap kebenarannya , jika sudah mengerti maka cerita keledai membaca diabaikan saja

KELEDAI MEMBACA

Timur Lenk menghadiahi Mullah Nasruddin seekor keledai. Mullah Nasruddin menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk berkata,
"Ajari keledai itu membaca. Dalam dua minggu, datanglah kembali ke mari, dan kita lihat hasilnya."


Mullah Nasruddin berlalu, dan dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar. Mullah Nasruddin menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahnya. Terus menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir. Setelah itu si keledai menatap Mullah Nasruddin.

"Demikianlah," kata Mullah Nasruddin, "Keledaiku sudah bisa membaca."
Timur Lenk mulai menginterogasi, "Bagaimana caramu mengajari dia membaca?"

Mullah Nasruddin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul untuk membalik-balik halaman buku dengan benar."

"Tapi," tukas Timur Lenk tidak puas, "Bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?"
Mullah Nasruddin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca: hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Kalau kita membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, kita disebut setolol keledai, bukan?"

Sesudah membaca cerita ini, saya harap anda tidak spontan menjawab :

oh tidak berprasangka.....

jadi saya (oeda) keledai dan anda ( change ) Nasruddin.
:o

Kalau kamu tetap menjawab dengan metode ini, maka pasti menjadi pertanyaan besar :


SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB  ATAS TERCIPTANYA KELEDAI INI ???????
;D

_/\_


oeda

Quote from: CHANGE on 23 October 2012, 09:55:12 AM
Apakah anda mengerti dengan cerita di atas dan semua jawaban dan referensi yang telah diberikan oleh teman DC  atau tetap mau ngotot mengatakan dan berprasangka buruk bahwa CHANGE dan teman DC itu tidak jujur dan menyangkal diri.

Kadang-kadang kamu bisa memberikan lelucon dan humor dengan tehnik plin plan, muter sana-sini, dan plintiran kamu. Dan sejujurnya saya menikmatinya pelawak yang demikian .

Jika anda tidak mengerti cerita anak SD di atas maka baca berikut ini untuk mengungkap kebenarannya , jika sudah mengerti maka cerita keledai membaca diabaikan saja

KELEDAI MEMBACA

Timur Lenk menghadiahi Mullah Nasruddin seekor keledai. Mullah Nasruddin menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk berkata,
"Ajari keledai itu membaca. Dalam dua minggu, datanglah kembali ke mari, dan kita lihat hasilnya."


Mullah Nasruddin berlalu, dan dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar. Mullah Nasruddin menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahnya. Terus menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir. Setelah itu si keledai menatap Mullah Nasruddin.

"Demikianlah," kata Mullah Nasruddin, "Keledaiku sudah bisa membaca."
Timur Lenk mulai menginterogasi, "Bagaimana caramu mengajari dia membaca?"

Mullah Nasruddin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul untuk membalik-balik halaman buku dengan benar."

"Tapi," tukas Timur Lenk tidak puas, "Bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?"
Mullah Nasruddin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca: hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Kalau kita membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, kita disebut setolol keledai, bukan?"

Sesudah membaca cerita ini, saya harap anda tidak spontan menjawab :

oh tidak berprasangka.....

jadi saya (oeda) keledai dan anda ( change ) Nasruddin.
:o

Kalau kamu tetap menjawab dengan metode ini, maka pasti menjadi pertanyaan besar :


SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB  ATAS TERCIPTANYA KELEDAI INI ???????
;D

_/\_

maaf keledai itu bukan tolol, melainkan keledai itu gak tahu apa-apa/gak menyadari apa yang dilakukan menurut ukuran kebijaksanaan manusia.
begitu juga seringkali kita menunjuk kepada orang lain, seperti cerita anda, bukan pakaian orang lain yang kotor, melainkan jendela sendiri yang kotor.

bukankah saya telah mengingatkan seperti juga ilustrasi cerita, jangan-jangan seperti ilustrasi cucian tidak bersih, anda menyangkali diri anda sendiri secara tidak sadar (karena ego).
itu bisa terjadi pada saya, bisa juga anda. bisa juga kan..?!!!!

seperti syair DP yang anda berikan :
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh orang lain. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh diri sendiri. Dhammapada syair 50

klo menurutmu diluar dari konsep-konsep keyakinan pandangan ajaran yang sudah terbentuk, tulisanku ini apakah ada prasangka (negatif), atau netral/bebas dari prasangka negatif?

oeda

Quote from: emulio on 21 October 2012, 11:45:58 PM
Oeda, saya urun rembuk sedikit.

Ajaran Buddha ringkas kok, intinya adalah sadar dan melihat sesuatu apa adanya.
Bila kamu sudah melihat, maka kamu akan mengerti dengan sendirinya.
Ini adalah realitas yang sama yang dilihat oleh para mystic dari berbagai agama.
Kamu juga bisa melakukannya.

Nibbana dan anatta adalah suatu konsep yang harus dialami sendiri agar mengerti. 
Bahasa adalah alat bantu yang tidak akan bisa menjelaskan konsep ini dengan akurat.
Sama bila kamu disuruh menjelaskan bagaiamana warna biru itu kepada orang yang buta warna,
bagaiamana kamu menjelaskannya warna biru itu?
At best, kamu hanya bisa memberikan deskripsi seadanya. Namun untuk mengalami biru itu, dia sendiri yang harus melihat.

Saya pribadi menyadari anatta ini benar adanya. Dan saya juga menyadari bahwa kita semua terhubung satu sama lain dalam satu kesatuan energi. Kesatuan itu bisa kamu sebut itu tuhan, infinite inteligence, higher self, atau juga hukum alam. Tapi label itu semua menjelaskan konsep yang sama.

bro emulio, seolah-olah anda dan kawan-kawan yang pandai-pandai di sini sudah mengetahui rahasia kebenaran.

'Ajaran Buddha ringkas kok, intinya adalah sadar dan melihat sesuatu apa adanya.
Bila kamu sudah melihat, maka kamu akan mengerti dengan sendirinya.
Ini adalah realitas yang sama yang dilihat oleh para mystic dari berbagai agama.
Kamu juga bisa melakukannya.
'

seakarang saya tanya apa yang anda sadari?!!!!

seperti tulisan mu 'Nibbana dan anatta adalah suatu konsep yang harus dialami sendiri agar mengerti.' dan 'Sama bila kamu disuruh menjelaskan bagaiamana warna biru itu kepada orang yang buta warna, bagaiamana kamu menjelaskannya warna biru itu?
At best, kamu hanya bisa memberikan deskripsi seadanya. Namun untuk mengalami biru itu, dia sendiri yang harus melihat.
',   apa yang sudah kau alami?!!!

seperti juga tulisanmu 'Saya pribadi menyadari anatta ini benar adanya.',    apa kenyataan hasil pencapaianmu? (dikaitkan dengan sebagai  pemenang arus)

saat ini kamu masih sadar kakimu masih menginjak bumi, dan kamu sedang di depan komputer,  aku mau tanyakan kenyataannya, itu realitas atau imaginasi (mu sendiri)?

_/\_

kullatiro

tiga corak umum anicca, anatta dan paticasamupada adalah yang biasa terlihat dalam kehidupan sehari hari.

anicca, anatta dan paticasamupada selalu di berikan beriring, tidak terpisah sendiri saja seperti frame bro oeda lakukan.

karena ada anicca maka anatta dapat terlihat dengan mudah, dan karena ada nya anatta maka ada paticcasamupada (sebab dan akibat/ aksi dan reaksi).

benar manusia mempunyai kebebasan melakukan apa saja tapi setiap tindakan atau perbuatan nya maka akan menimbulkan reaksi di alam semesta ini

Bila dia membunuh sesorang maka secara wajar dia mungkin akan mendapat balas dendam dari sanak saudara yang di bunuh, berurusan dengan yang berwajib dan hukum, dan lain sebagai nya.


Kelana

Keledai itu tolol

KBBI:
Tolol: sangat bodoh; bebal
Bodoh: 1 tidak lekas mengerti; tidak mudah tahu atau tidak dapat (mengerjakan dsb): anak ini -- benar, masakan menghitung lima tambah lima saja tidak dapat; 2 tidak memiliki pengetahuan (pendidikan, pengalaman)

Jadi istilah 'tolol' juga bisa dikatakan tidak tahu akan sesuatu.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

oeda

Quote from: Kelana on 23 October 2012, 11:10:54 AM
Keledai itu tolol

KBBI:
Tolol: sangat bodoh; bebal
Bodoh: 1 tidak lekas mengerti; tidak mudah tahu atau tidak dapat (mengerjakan dsb): anak ini -- benar, masakan menghitung lima tambah lima saja tidak dapat; 2 tidak memiliki pengetahuan (pendidikan, pengalaman)

Jadi istilah 'tolol' juga bisa dikatakan tidak tahu akan sesuatu.

orang tidak tahu bisakah dikatakan tolol?!!!!

oeda

Quote from: kullatiro on 23 October 2012, 11:10:01 AM
tiga corak umum anicca, anatta dan paticasamupada adalah yang biasa terlihat dalam kehidupan sehari hari.

anicca, anatta dan paticasamupada selalu di berikan beriring, tidak terpisah sendiri saja seperti frame bro oeda lakukan.

karena ada anicca maka anatta dapat terlihat dengan mudah, dan karena ada nya anatta maka ada paticcasamupada (sebab dan akibat/ aksi dan reaksi).

benar manusia mempunyai kebebasan melakukan apa saja tapi setiap tindakan atau perbuatan nya maka akan menimbulkan reaksi di alam semesta ini

Bila dia membunuh sesorang maka secara wajar dia mungkin akan mendapat balas dendam dari sanak saudara yang di bunuh, berurusan dengan yang berwajib dan hukum, dan lain sebagai nya.

jadi bagaimana menurut pendapatmu nilai-nilai kebenarannya sehubungan dengan anicca, anatta pada tulisan dibawah ini :
'karena konsepnya segala sesuatu adalah tiada inti diri, apa dan mewakili siapa klo begitu?
mengapa anda kebingungan mengerjakan segala sesuatu, jika segala sesuatu adalah 'tiada inti diri'?
'

_/\_

Kelana

GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

kullatiro

#235
Quote from: oeda on 23 October 2012, 11:17:53 AM
jadi bagaimana menurut pendapatmu nilai-nilai kebenarannya sehubungan dengan anicca, anatta pada tulisan dibawah ini :
'karena konsepnya segala sesuatu adalah tiada inti diri, apa dan mewakili siapa klo begitu?
mengapa anda kebingungan mengerjakan segala sesuatu, jika segala sesuatu adalah 'tiada inti diri'?
'

_/\_

wa bingung? anda menuduh saya bingung? coba yang bingung siapa coba sebut kan? wa sih tidak pernah bingung karena dari awal nya wa sudah melihat hal hal ini dalam kehidupan sehari hari bahwa anicca, anatta dan paticasamupada adalah corak corak yang terdapat dalam kehidupan ini.

dharmapala

Quote from: oeda on 23 October 2012, 10:39:10 AM
bro emulio, seolah-olah anda dan kawan-kawan yang pandai-pandai di sini sudah mengetahui rahasia kebenaran.

'Ajaran Buddha ringkas kok, intinya adalah sadar dan melihat sesuatu apa adanya.
Bila kamu sudah melihat, maka kamu akan mengerti dengan sendirinya.
Ini adalah realitas yang sama yang dilihat oleh para mystic dari berbagai agama.
Kamu juga bisa melakukannya.
'

seakarang saya tanya apa yang anda sadari?!!!!

seperti tulisan mu 'Nibbana dan anatta adalah suatu konsep yang harus dialami sendiri agar mengerti.' dan 'Sama bila kamu disuruh menjelaskan bagaiamana warna biru itu kepada orang yang buta warna, bagaiamana kamu menjelaskannya warna biru itu?
At best, kamu hanya bisa memberikan deskripsi seadanya. Namun untuk mengalami biru itu, dia sendiri yang harus melihat.
',   apa yang sudah kau alami?!!!

seperti juga tulisanmu 'Saya pribadi menyadari anatta ini benar adanya.',    apa kenyataan hasil pencapaianmu? (dikaitkan dengan sebagai  pemenang arus)

saat ini kamu masih sadar kakimu masih menginjak bumi, dan kamu sedang di depan komputer,  aku mau tanyakan kenyataannya, itu realitas atau imaginasi (mu sendiri)?

_/\_

saya mau ikutan ngobrol. jadi menurut anda, ketika kita berbicara tentang anatta, berarti itu seakan kita berbicara imajinasi ? jika memang demikian, silakan dibantah konsep itu. tunjukan yang berbicara kenyataan itu seperti apa ?


oeda

Quote from: oeda on 23 October 2012, 11:17:53 AM
jadi bagaimana menurut pendapatmu nilai-nilai kebenarannya sehubungan dengan anicca, anatta pada tulisan dibawah ini :
'karena konsepnya segala sesuatu adalah tiada inti diri, apa dan mewakili siapa klo begitu?
mengapa anda kebingungan mengerjakan segala sesuatu, jika segala sesuatu adalah 'tiada inti diri'?
'

_/\_

yah saat anda mengerjakan segala sesuatu, karena konsep pencerapan pengetahuan kalian mengenai anatta belaka sebatas segala sesuatu adalah tiada inti diri, apa dan mewakili siapa klo begitu?

mudah sekali kan... mengapa perlu pernak pernik, aturan ini, aturan itu, mengapa kebingungan (mengerjakan pilihan-pilihan) mengerjakan segala sesuatu, jika segala sesuatu adalah 'tiada inti diri'?

dharmapala

#238
Quote from: oeda on 23 October 2012, 11:17:53 AM
jadi bagaimana menurut pendapatmu nilai-nilai kebenarannya sehubungan dengan anicca, anatta pada tulisan dibawah ini :
'karena konsepnya segala sesuatu adalah tiada inti diri, apa dan mewakili siapa klo begitu?
mengapa anda kebingungan mengerjakan segala sesuatu, jika segala sesuatu adalah 'tiada inti diri'?
'

_/\_

bro oeda yang baik, konsep tentang anicca, anatta kan uda di jelaskan rekan2. tapi anda lagi2 mengatakan "apa dan mewakili siapa klo begitu ?"

sangat wajar jika ada rekan2 disini yang mengatakan anda maaf "bodoh", ilustrasi juga sudah di berikan, tp anda menolak ilustrasi tersebut dan mengatakan bahwa contoh itu adalah benda mati.

kita biasa menemukan bahan2 bangunan di toko bangunan, seperti semen, batubata, pasir, besi, kayu, atap genteng, cat dan lain nya. jika bahan2 itu digabungkan maka terbentuk rumah dan kita bisa mengatakan perpaduan bahan2 bangunan tersebut sebagai rumah. rumah tidak mewakili apa pun, namun hanyalah perpaduan bahan2 bagunanan itu.

ketika sebuah rumah, dihancurkan karena sudah mengalami krusakan/kelapukan, maka bahan2 bangunan yg terurai, jadi batuan semen, batubata, potongan kayu, pasir/debu dan lain nya, apakah masih bisa dikatakan sebagai adalah rumah ?

sekali lg itu adalah ilustrasi/analogi atau pengambaran unsur2 yg membentuk menjadi sesuatu, bukan menyamakan manusia dengan rumah, jika terlintas, maka sangat sempit sekali pemikiran nya.

jadi apakah manusia itu ada ? ya, ada/eksis.
mewakili siapa ? ya mewakili diri nya sendiri.
apakah yg duduk sekarang adalah diri kita sendiri dan ada ? ya, ada/eksis.

itu jika dipahami secara umum/general dalam kehidupan sehari-hari. namun ada yang lebih dalam nilai nya, yaitu memahami jati diri sesungguhnya. apa kah itu, ya dengan menyadari bahwa diri kita hanya lah perpaduan unsur2 pembentuk yang akan lapuk dan terurai, tidak ada yg kekal/abadi dari diri kita. kita tidak lah sepenuhnya menguasai diri kita, karena diri kita tidak bisa di kendalikan sesuka hati kita, diri kita tidak bisa kita atur sesuai keinginan/kehendak kita sendiri.

apakah anda mendapatkan esensi nya ?

apakah anda bisa mengendalikan diri anda, agar tidak tua ?
apakah anda bisa mengendalikan diri anda, agar tidak sakit ?
apakah anda bisa mengendalikan diri anda tidak mengalami perubahan fisik ?
apakah anda bisa menjaga perasaan anda sama sepanjang menit/jam/hari/bulan/tahun ?
apakah anda bisa menjaga pikiran anda seimbang (tidak marah, emosi, menangis, senang, sedih, gembira dan lain nya) sepanjang menit/jam/hari/bulan/tahun ?

ternyata itu tidak bisa anda kendalikan, jika tidak bisa anda kendalikan, mengapa anda masih ingin mengatakan bahwa diri anda kekal ? mengapa anda masih ingin mengatakan tubuh anda sepenuhnya milik anda ? mengapa anda masih ingin mengatakan ini adalah imajinasi ?

mohon sanggahan nya dan mohon dijawah, jangan diabaikan atau di kaburkan pembahasan ini. mohon fokus ke diskusi yg sedang berjalan.

kullatiro

#239
Quote from: oeda on 23 October 2012, 11:54:56 AM
yah saat anda mengerjakan segala sesuatu, karena konsep pencerapan pengetahuan kalian mengenai anatta belaka sebatas segala sesuatu adalah tiada inti diri, apa dan mewakili siapa klo begitu?

selain anatta ada anicca dan paticasamupada, juga pengertian anatta tidak di batasi hanya tiada inti diri, hal ini sama dengan  jurus menyate yang di lakukan bro IN dengan memerangkap kita sebagai kaum evolusionist, anda memerangkap kita seakan akan di dalam Budhist hanya ada anatta padahal ada 2 lain nya yaitu anicca dan paticasamupada.

Seperti aku katakan sebelum nya semua di dc sini sangat jelas melihat apa yang anda perbuat seperti di posting anda yang di lock tetsebut wa ada tanyakan "apa masih ada ruang bagi pemahaman yang berbeda dengan diri anda?" seharusnya anda menyadari itu ketika datang dan melakukan post di forum DC ini.