Kenapa selalu di lock untuk pembahasan seputar kanesten ???

Started by dipasena, 16 October 2012, 08:06:28 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

oeda

Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 12:02:36 PM
bro oeda yang baik, konsep tentang anicca, anatta kan uda di jelaskan rekan2. tapi anda lagi2 mengatakan "apa dan mewakili siapa klo begitu ?"

sangat wajar jika ada rekan2 disini yang mengatakan anda maaf "bodoh", ilustrasi juga sudah di berikan, tp anda menolak ilustrasi tersebut dan mengatakan bahwa contoh itu adalah benda mati.

kita biasa menemukan bahan2 bangunan di toko bangunan, seperti semen, batubata, pasir, besi, kayu, atap genteng, cat dan lain nya. jika bahan2 itu digabungkan maka terbentuk rumah dan kita bisa mengatakan perpaduan bahan2 bangunan tersebut sebagai rumah. rumah tidak mewakili apa pun, namun hanyalah perpaduan bahan2 bagunanan itu.

ketika sebuah rumah, dihancurkan karena sudah mengalami krusakan/kelapukan, maka bahan2 bangunan yg terurai, jadi batuan semen, batubata, potongan kayu, pasir/debu dan lain nya, apakah masih bisa dikatakan sebagai adalah rumah ?

sekali lg itu adalah ilustrasi/analogi atau pengambaran unsur2 yg membentuk menjadi sesuatu, bukan menyamakan manusia dengan rumah, jika terlintas, maka sangat sempit sekali pemikiran nya.

jadi apakah manusia itu ada ? ya, ada/eksis.
mewakili siapa ? ya mewakili diri nya sendiri.
apakah yg duduk sekarang adalah diri kita sendiri dan ada ? ya, ada/eksis.

itu jika dipahami secara umum/general dalam kehidupan sehari-hari. namun ada yang lebih dalam nilai nya, yaitu memahami jati diri sesungguhnya. apa kah itu, ya dengan menyadari bahwa diri kita hanya lah perpaduan unsur2 pembentuk yang akan lapuk dan terurai, tidak ada yg kekal/abadi dari diri kita. kita tidak lah sepenuhnya menguasai diri kita, karena diri kita tidak bisa di kendalikan sesuka hati kita, diri kita tidak bisa kita atur sesuai keinginan/kehendak kita sendiri.

apakah anda mendapatkan esensi nya ?

apakah anda bisa mengendalikan diri anda, agar tidak tua ?
apakah anda bisa mengendalikan diri anda, agar tidak sakit ?
apakah anda bisa mengendalikan diri anda tidak mengalami perubahan fisik ?
apakah anda bisa menjaga perasaan anda sama sepanjang menit/jam/hari/bulan/tahun ?
apakah anda bisa menjaga pikiran anda seimbang (tidak marah, emosi, menangis, senang, sedih, gembira dan lain nya) sepanjang menit/jam/hari/bulan/tahun ?

ternyata itu tidak bisa anda kendalikan, jika tidak bisa anda kendalikan, mengapa anda masih ingin mengatakan bahwa diri anda kekal ? mengapa anda masih ingin mengatakan tubuh anda sepenuhnya milik anda ? mengapa anda masih ingin mengatakan ini adalah imajinasi ?

mohon sanggahan nya dan mohon dijawah, jangan diabaikan atau di kaburkan pembahasan ini. mohon fokus ke diskusi yg sedang berjalan.

saya mengerti konsep kalian. makanya guru Buddha menyatakan bukan nihilisme, bukan paham kekekalan.

sekarang bisa anda jelaskan hal tersebut (bukan nihilisme, bukan paham kekekalan),  sehubungan seperti yang kalian sering ilustrasikan sebagai nyala api dan batang lilinnya. !!! dan seperti yang kullatiro tulis juga keberadaan kehidupan hanya sebagai proses dan hasil, anicca dan paticasamupada.

CHANGE


Quote from: oeda on 23 October 2012, 10:11:29 AM
maaf keledai itu bukan tolol, melainkan keledai itu gak tahu apa-apa/gak menyadari apa yang dilakukan menurut ukuran kebijaksanaan manusia.
begitu juga seringkali kita menunjuk kepada orang lain, seperti cerita anda, bukan pakaian orang lain yang kotor, melainkan jendela sendiri yang kotor.



Perumpanaan yang sederhana aja masih tidak bisa dipahami, maka jawaban saya

SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB  ATAS TERCIPTANYA KELEDAI INI ?   :jempol:


dharmapala

Quote from: oeda on 23 October 2012, 12:12:41 PM
saya mengerti konsep kalian. makanya guru Buddha menyatakan bukan nihilisme, bukan paham kekekalan.

sekarang bisa anda jelaskan hal tersebut, sehubungan seperti yang kalian sering ilustrasikan sebagai nyala api dan batang lilinnya. !!!

saya malah sangat mengharapkan sangahan seperti yg biasa anda dengungkan di DC bkn cm mengatakan "saya mengerti konsep kalian" tapi setelah itu anda membuat pernyataan sepihak lain nya dan membuat sensasi2 lain nya dengan membolak balik esensi ajaran buddhist.

sebuah lilin yang dibakar oleh api, akan menghasilkan panas yang secara perlahan-lahan membakar sumbu dan melelehkan badan lilin sampai akhirnya sumbu lilin habis terbakar dan lilinnya meleleh/mencair (habis badan lilinnya)

itu adalah ilustrasi/analogi atau pengambaran atas kehidupan manusia. usia manusia akan terus bertambah (dalam pemahaman umum di masyarakat) namun tidak pernah kita sadari bahwa sebenarnya usia manusia yang berkurang seiring dengan waktu yang terus berjalan.

badan lilin dan sumbu itu ibarat tubuh jasmani kita. api itu ibarat bathin kita. baik lilin maupun api terus menerus mengalami proses perubahan sampai akhirnya lilin dan sumbu nya habis, maka tidak ada lagi bahan bakar untuk api tetap hidup, sehingga api itu akan padam, bukan lenyap/hilang. api tersebut akan bisa nyala kembali jika ia mendapatkan bahan bakar lain nya yang sesuai dengan nya yaitu badan lilin baru.

jika api tersebut lenyap/hilang setelah badan lilin dan sumbu habis terbakar, maka kita bisa mengatakan nihilisme.
jika api tersebut terus menerus menyala, sedangkan badan lilin dan sumbu sebagai bahan bakar nya tidak terbakar/meleleh, maka kita bisa mengatakan kekekalan.

jika badan lilin dan sumbu habis terbakar, selanjutnya ada yang menyimpan api setelah padam, maka itu dikatakan imajinasi tingkat tinggi yang di buat indah seakan api itu terjaga, karena api tidak akan bisa menyala tanpa ada nya bahan bakar.

mohon sanggahan nya dan mohon dijawah, jangan diabaikan atau di kaburkan pembahasan ini. mohon fokus ke diskusi yg sedang berjalan.

oeda

Quote from: CHANGE on 23 October 2012, 12:24:47 PM
Perumpanaan yang sederhana aja masih tidak bisa dipahami, maka jawaban saya

SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB  ATAS TERCIPTANYA KELEDAI INI ?   :jempol:

sejujurnya aku gak ngerti 'gambaran' yang ada dipikiranmu.

oeda

Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 12:33:28 PM
badan lilin dan sumbu itu ibarat tubuh jasmani kita. api itu ibarat bathin kita. baik lilin maupun api terus menerus mengalami proses perubahan sampai akhirnya lilin dan sumbu nya habis, maka tidak ada lagi bahan bakar untuk api tetap hidup, sehingga api itu akan padam, bukan lenyap/hilang. api tersebut akan bisa nyala kembali jika ia mendapatkan bahan bakar lain nya yang sesuai dengan nya yaitu badan lilin baru.

mohon sanggahan nya dan mohon dijawah, jangan diabaikan atau di kaburkan pembahasan ini. mohon fokus ke diskusi yg sedang berjalan.

jadi api lilin dan batang lilin mewakili keberadaan apa/siapa?

dharmapala

Quote from: oeda on 23 October 2012, 02:25:33 PM
jadi api lilin dan batang lilin mewakili keberadaan apa/siapa?

api dan lilin, mewakili lilin itu sendiri, bukan siapa2...

maaf, apa yg ingin anda nyatakan disini ? mohon di share, agar semakin jelas obrolan kita.

oeda

Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 02:31:47 PM
api dan lilin, mewakili lilin itu sendiri, bukan siapa2...

maaf, apa yg ingin anda nyatakan disini ? mohon di share, agar semakin jelas obrolan kita.

baiklah anda tegaskan, ada atau tidak keberadaan (kehidupan) diri sehubungan pemahaman anda terhadap anatta?
jelaskan batasannya... sehubungan dengan contoh api dan batang lilin....

dharmapala

Quote from: oeda on 23 October 2012, 02:37:26 PM
baiklah anda tegaskan, ada atau tidak keberadaan (kehidupan) diri sehubungan pemahaman anda terhadap anatta?
jelaskan batasannya... sehubungan dengan contoh api dan batang lilin....

ada atau tidak keberadaan (kehidupan) diri ?

jawaban saya, ada. sudah saya paparkan diatas

"jadi apakah manusia itu ada ? ya, ada/eksis.
mewakili siapa ? ya mewakili diri nya sendiri.
apakah yg duduk sekarang adalah diri kita sendiri dan ada ? ya, ada/eksis.

itu jika dipahami secara umum/general dalam kehidupan sehari-hari
"

batasan nya adalah bentuk tubuh manusia seperti yang anda liat sehari2 disekitar anda.

maaf, apa yg ingin anda nyatakan disini ? mohon di share, agar semakin jelas obrolan kita.


oeda

Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 02:46:12 PM
ada atau tidak keberadaan (kehidupan) diri ?

jawaban saya, ada. sudah saya paparkan diatas

"jadi apakah manusia itu ada ? ya, ada/eksis.
mewakili siapa ? ya mewakili diri nya sendiri.
apakah yg duduk sekarang adalah diri kita sendiri dan ada ? ya, ada/eksis.

itu jika dipahami secara umum/general dalam kehidupan sehari-hari
"

batasan nya adalah bentuk tubuh manusia seperti yang anda liat sehari2 disekitar anda.

maaf, apa yg ingin anda nyatakan disini ? mohon di share, agar semakin jelas obrolan kita.

seperti ilustrasi nyala lilin dan batang lilin yang telah habis,
masih adakah kehidupan, mewakili keberadaan kehidupan setiap masing-masing diri sebagai kehidupan diri yang unik masing-masing?

dharmapala

Quote from: oeda on 23 October 2012, 02:52:02 PM
seperti ilustrasi nyala lilin dan batang lilin yang telah habis,
masih adakah kehidupan, mewakili keberadaan kehidupan setiap masing-masing diri sebagai kehidupan diri yang unik masing-masing?

bro oeda yang baik. saya simpulkan pertanyaan anda, mohon di koreksi jk salah.

1. apakah maksud anda, apakah ada kehidupan selanjutnya setelah kematian dalam buddhist ?
2. apakah maksud anda, setelah kehidupan selanjutnya, individu mewakili diri nya sendiri sebagai pribadi yang unik ? dalam artian individu nya berbeda antara kehidupan sekarang dan kehidupan selanjutnya.

maaf, klo boleh saya tebak, anda beragama kris.ten ya ? karena kalimat "kehidupan diri yang unik masing-masing" ini sering di ucapkan oleh rekan kris.ten, tidak menjadi masalah, cuma ingin mengetahui saja.


kullatiro

#250
Bung oeda ini memang belum memperkenalkan diri di forum perkenalan, juga agama yang di anutnya belum di nyatakan aturan main disini adalah mentakan agama yang di anut nya bagi pendatang baru di forum Buddhisme dengan Agama,
Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat
Lain

Kelana

Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 02:46:12 PM
ada atau tidak keberadaan (kehidupan) diri ?

jawaban saya, ada. sudah saya paparkan diatas

"jadi apakah manusia itu ada ? ya, ada/eksis.
mewakili siapa ? ya mewakili diri nya sendiri.
apakah yg duduk sekarang adalah diri kita sendiri dan ada ? ya, ada/eksis.

itu jika dipahami secara umum/general dalam kehidupan sehari-hari
"

batasan nya adalah bentuk tubuh manusia seperti yang anda liat sehari2 disekitar anda.

maaf, apa yg ingin anda nyatakan disini ? mohon di share, agar semakin jelas obrolan kita.


Yang bersangkutan ingin menggiring ajaran Anatta ke konsep "pinggiran ekstrem" kemudian mempertentangkannya.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

kullatiro

wa sih tunggu pernyataan agamanya moga moga tidak sampai ayam berkokok tiga kali.

dharmapala

Quote from: Kelana on 23 October 2012, 05:17:14 PM
Yang bersangkutan ingin menggiring ajaran Anatta ke konsep "pinggiran ekstrem" kemudian mempertentangkannya.

apa itu konsep "pinggiran ekstrem" ? tapi lebih baik jangan di vonis dulu, biar kan saja di ikuti ke arah mana pembahasan ini, agar semakin menarik tentu nya sblum di lock admin ;D

Kelana

Quote from: dharmapala on 23 October 2012, 05:28:29 PM
apa itu konsep "pinggiran ekstrem" ? tapi lebih baik jangan di vonis dulu, biar kan saja di ikuti ke arah mana pembahasan ini, agar semakin menarik tentu nya sblum di lock admin ;D

Salah satu pinggiran ekstrem adalah nihilism, yang menyatakan bahwa setelah kehidupan ini selesai maka sudah selesai, tidak ada apa-apa.
Arah tujuan yang bersangkutan sudah dapat jelas dilihat di "Tiada Inti Diri" Menurut Bung Oeda http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23169.0.html . Pembicaraan di sini hanyalah dimanfaatkan oleh ybs untuk meneruskan pembicaraannya yang telah di lock.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -