News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Mencapai pencerahan dengan sex?

Started by morpheus, 26 July 2007, 10:58:55 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

nyanabhadra

Quote from: El Sol on 26 March 2008, 04:08:15 AM
deleted...

menurut gw..personally..

kenapa kita suka membahas yg seperti itu? karena..sex = pemuasan nafsu bisa tercerahkan..

sedangkan guru kt...Sang Buddha Gotama mengajarkan pemuasan nafsu/sex tidak akan membuat kita tercerahkan..

simple~~

Bro El sol, "pemuasan nafsu" (tanda kutip), jangan terlalu naif kalau pemuasan nafsu bisa mencerahkan tanpa daya upaya dan pemahaman tepat sesungguhnya tentang realitas dan shunyata.

kalau memang pernyataanmu benar bahwa "Pemuasan nafsu bisa tercerahkan" maka yang akan cerah duluan tampaknya umat yang berkeluarga!
kalau gitu ngapain dung saya masuk anggota sangha????

Jadi bukan "pemuasan nafsu" rendah sebagaimana yg anda mengerti.

makanya saya sebut, ada instruksi dan visualisasi untuk "counter attack" (merontokkan pandangan salah, kemelekatan, dll), sekali lagi, cara ini tidak sembarang diajarkan kepada mereka yg belum siap, saya rasa sudah ada yg menyatakan demikian sebelumnya.

seperti "upaya kausalya".

memang seolah-olah bertolak belakang 2 teori di atas; saya bisa ambil contoh lain dari ajaran Buddha yg bertolak belakang seperti menjelaskan tentang shunyata dan anicca.

pertama Buddha menjelaskan semua fenomena dunia ini apa adanya terlihat, terdengar, tersentuh, tercicipi, dll oleh 5 kumpulan (panca skandha), fenomena eksternal itu ada, dan berfungsi sebagai mana yang kita mengerti. (dari sudur samvriti; kenyataan yang kita pahami terhalang oleh berbagai delusi).
contoh meja, kursi dan sebagainya.

setelah itu Buddha menjelaskan Meja, Kursi, dan sebagainya itu tidak ada (Paramartha), dari objek tidak bisa berdiri sendiri, dan kita hanya memberikan label kepada fenomena2 itu. meja, kursi dsb yang dimengerti oleh mereka yang masih byk delusi adalah pengertian yg sangat dangkal; meja, kursi, dsb yg dimengerti oleh para Arya adalah fenomena yg sesungguhnya.

jadi samvriti dan paramartha bertolak belakang toh? dan ini semua berasal dari ajaran Buddha, dan masih byk lagi hal2 yang "bertolak belakang" (pakai tanda kutip) yang perlu kita eksplorasi, dan punya manfaat masing2 utk orang2 yg berbeda, dan setelah kita mengerti, maka itu pun bukan sebuah hal yang bertolak belakang lagi.

begitu juga fenomena tentang "pemuasan nafsu" yang kita mengerti adalah tindakan yang sangat "rendah" dan sama sekali berlainan dengan pengertian yang dipahami oleh para Arya.

terus terang, praktik itu tidak untuk orang biasa....namun "pengenceran" ajaran terjadi di seluruh penjuru di zaman demikian, praktik tinggi hanya utk mereka yg sudah siap.

kita hanya sekedar tau teori ini tentu saja tidak masalah, kalau kita memberikan komentar, saya juga merasa tak berada di posisinya, integral bukan teori untuk anak TK, apalagi mengajarkan mereka bagaimana menghitung volume kubus dengan teori integral.

oyah pertama Siddharta juga menikah dan mengalami sendiri kehidupan rumah tangga, ini untuk menunjukkan kepada kita bahwa kehidupan rumah tangga tidak memberikan hasil yang "memuaskan", kemudian beliau kabur ditengah malam, kembali lagi memberitahu kepada kita untuk hidup berkelana dan berlatih sepenuhnya. dua hal bertolak belakang tidak? semua ini upaya kausalya bodhisatwa untuk memberitahu kepada kita.
namun saya tidak menyarankan anda untuk meninggalkan sanak keluarga, istri, dll......kalau anda belum siap, kalau anda siap.....silakan..go ahead  ;)

dengan penuh rasa hormat,


nyanadhana

Bhante Upaseno,
terima kasih untuk pemahaman mendalamnya,soal sexual intercourse setelah jadi Arahant,hehehehe. ::) berarti saya harus capai Arahat dulu,sampai saat itu aku juga udah ga nafsu.hehehe.

Bhiksu Nyanabhadra,
maaf saya agak buta soal tantra,pernyataan sex= pencerahan pernah saya baca dalam beberapa artikel,dan dikatakan sebagai tantra tertinggi dimana Padmasambhava mempraktekkannya dengan 5 wanita yang kebetulan adalah pemberian raja.
Sedikit oon,saya pikir Sang Buddha tidak pernah berbuat hal begituan agar dia menjadi seorang Buddha,toh dengan praktek 6 tahun kesengsaraan juga tidak disebutkan bahwa Pangeran Siddhatta mengerjakan sex.
maaf aku ga tahu praktek tantra seperti itu,Sang Buddha mengatakan bahwa sexual intercourse sebenarnya adalah racun yang lebih sulit disembuhkan daripada kecanduan narkoba atau judi dkknya.
Mungkin dalam praktek tantra adalah menghilangkan racun dengan racun. sebenarnya ada logikanya hanya saja buat umat awam itu bakal jadi bahan tertawaan yang sangat panjang,dan aku ga tahu siapa yang populerin bahwa dalam Tantra harus ada sex,mungkin gara2 lihat patung Yamantaka dan beberapa gambar Buddha dimana ada wanita jongkok didepannya.

Well,apapun itu,seperti kata Bhante,kalo mau gitu-gituan biar cerah,capai dulu Arahat baru ngomong lagi.  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

bond

#32
Saya pernah diskusi di forum tetangga mengenai sadhana ini, bahwa jika seorang bhikkhu ingin melakukan sadhana ini maka ia harus melepas jubah.(sudah ngawur)

Pertanyaan saya, mereka melulu bilang rahasia dan rahasia. Orang ngesex tentu aja rahasia2an. Dhamma yg benar mana ada yg dirahasiaiin. Menurut saya pribadi sesat lah.Kalau memang ngak ngesex, cukup bilang tidak, dan jelaskan caranya secara umum untuk menghindari persepsi salah. Dan selama ini tidak ada yg bisa menjelaskan dengan gamblang.

Dari dulu sampai sekarang para praktisi suciwan entah itu dari Hindu, Buddha ataupun Karesten bahkan Kaum Sufi sangat menekankan Brahmacariya.Bahkan Sang Buddha sendiri mengatakan bahwa mereka yg belum mematahkan belenggu sex ibarat jembatan yg patah untuk mencapai kebenaran seutuhnya. Para Arya , Pendiri agama, dan Sang Buddha sendiri tidak pernah takut dikritik, karena mereka yakin apa yg diajarkan mengandung manfaat.

Dan kalau saja banyak pengikut sadhana ini menghindari pembahasan karena takut salah tafsir, hanya alasan belaka dari suatu kesesatan. Kalau memang benar kenapa tidak di jelaskan secara umum. Bukankah hal yg baik untuk menjelaskan praktik yg baik?.Sekali sesat tetap sesat . Selama ngak jelas juga tetap sesat.

Kalau memang tidak sesat, saya mau nanya, apakah melatih sadhana ini diperlukan pasangan lawan jenisnya alias berduaan ?




_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Loh, Nyanabhadra masih samanera kan? Sudah balik ke India lagi? Atau masih di Bandung? Kalau sudah jadi Bhikkhu, Anumodana
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

El Sol

Quote
Bro El sol, "pemuasan nafsu" (tanda kutip), jangan terlalu naif kalau pemuasan nafsu bisa mencerahkan tanpa daya upaya dan pemahaman tepat sesungguhnya tentang realitas dan shunyata.

kalau memang pernyataanmu benar bahwa "Pemuasan nafsu bisa tercerahkan" maka yang akan cerah duluan tampaknya umat yang berkeluarga!
kalau gitu ngapain dung saya masuk anggota sangha?
salah tangkep yg gw maksud...

sorry gw tulisnya gk jelas...

yg gw maksud adalah sex= pemuasan nafsu dianggap bisa mencerahkan sedangkan guru kita Sang Buddha Gotama mengajarkan yg sebaliknya..hanya dengan Sila, Samadhi dan Panna saja bisa tercerahkan...

nyanadhana

mistik agama orang lain ga perlu dicampur ke dalam agama Buddha
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

El Sol

Quote from: nyanadhana on 26 March 2008, 08:34:35 AM
patung Yamantaka dan beberapa gambar Buddha dimana ada wanita jongkok didepannya.

wanitanya bukan jongkok..tapi dipeluk dan..mereka lage nge***t.. :|

nyanadhana

 :)) cuman istilah halusnya aja El Sol,huehehehhe
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanabhadra

Quote from: nyanadhana on 26 March 2008, 08:34:35 AM
Bhante Upaseno,
terima kasih untuk pemahaman mendalamnya,soal sexual intercourse setelah jadi Arahant,hehehehe. ::) berarti saya harus capai Arahat dulu,sampai saat itu aku juga udah ga nafsu.hehehe.

deleted....

Terdapat sedikit perbedaan, setiap manusia boleh pilih jalur manapun yg ingin mereka lalui, jalur arahat, pratekya, dan bodhisatwa.
Mereka yang berkeinginan untuk melewati jalur bodhisatwa, tidak dianjurkan utk mencapai Arhat, karena disebutkan sebagai "total personal personal peace", dan itu perlu upaya kuat untuk masuk ke jalur bodhisatwa, dan ceritanya bakal panjang.

Menurut "Jamchub Sempai Sa" yaitu Bodhisatvabhumi (Karya Asanga) ataupun Madyamakavatara "Uma la Jugpa" (Karya Chandrakirti), mereka yg berlatih di jalur bodhisatwa akan melewati 10 tingkat, yang salah satunya di Dharsanamarga tingkat ke-1 sampai 6, ia telah mencapai tingkat Arya yang setara dengan Arhat (Nirvana), namun diteruskan hingga tingkat ke-10 selesai, maka dikatana pencerahan sempurna.

Kalau ga salah ingat, jika telah menjadi Arahat, salah satu kejadian seperti turunnya Bodhisatwa maitreya ke Jambudvipa akan mengetarkan para Arahat untuk masuk ke jalur bodhisatwa, dan mulai dari level ke-6 bodhisatwabhumi.

itu yang saya ingat.

Namun, kalau memang mau melalui jalur Arahat, ini sudah merupakan jalan sempurna yang sangat sulit dicapai, dan ini merupakan kecenderungan dan pilihan masing2 praktisi.


nyanadhana

 _/\_ pernyataan Bhante Upaseno mungkin lebih bermaksud bukan untuk hal pencapaian namun pelatihan tingkatan batin,"kalo mau sexual intercourse capai dulu Arhat" adalah sebuah istilah,capai dulu penerangan baru pandangi keinginan sex itu apakah masih ada apa ngga.
<begitu aja yang aku mengerti dan menyangkut topik yang dibahas mengenai sex>
mungkin Bhante Upaseno bisa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pernyataan dia. Salam Dhamma
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanabhadra

Quote from: nyanadhana on 26 March 2008, 08:34:35 AM

deleted...

Bhiksu Nyanabhadra,
maaf saya agak buta soal tantra,pernyataan sex= pencerahan pernah saya baca dalam beberapa artikel,dan dikatakan sebagai tantra tertinggi dimana Padmasambhava mempraktekkannya dengan 5 wanita yang kebetulan adalah pemberian raja.
Sedikit oon,saya pikir Sang Buddha tidak pernah berbuat hal begituan agar dia menjadi seorang Buddha,toh dengan praktek 6 tahun kesengsaraan juga tidak disebutkan bahwa Pangeran Siddhatta mengerjakan sex.
maaf aku ga tahu praktek tantra seperti itu,Sang Buddha mengatakan bahwa sexual intercourse sebenarnya adalah racun yang lebih sulit disembuhkan daripada kecanduan narkoba atau judi dkknya.
Mungkin dalam praktek tantra adalah menghilangkan racun dengan racun. sebenarnya ada logikanya hanya saja buat umat awam itu bakal jadi bahan tertawaan yang sangat panjang,dan aku ga tahu siapa yang populerin bahwa dalam Tantra harus ada sex,mungkin gara2 lihat patung Yamantaka dan beberapa gambar Buddha dimana ada wanita jongkok didepannya.

Well,apapun itu,seperti kata Bhante,kalo mau gitu-gituan biar cerah,capai dulu Arahat baru ngomong lagi.  _/\_

Klarifikasi, saya masih samanera.
Padmashambava tidak pernah dianggap sebagai manusia sejak lahirnya, karena dia dianggap sebagai manusia telah sempurna yang merupakan emanasi dari para Buddha; ini adalah anggapan orang zaman dahulu dan banyak orang yg percaya hingga saat ini.
Bagi saya, saya tidak terlalu yakin bahwa beliau adalah Buddha ataupun makhluk tercerahkan, bagi saya beliau sangat berjasa bagi perkembangan ajaran Buddha di India maupun Tibet.

Mengenai consort, ini adalah pilihan masing-masing, saya tetap pegang teguh dengan apa yg Buddha ajarkan, bahwa hidup selibat, menjalankan dharma-vinaya dengan sebaik-baiknya, studi dan latihan, akan membawa pada berbagai jenis pembebasan sesuai dengan aspirasi yg kita letakkan dari awal.

Menurut Theravada maupun Mahayana, Siddharta tidak hanya berlatih selama 6 tahun, namun ini menyangkut kehidupan2 sebelumnya sebagai karir bodhisatwa dan pengumpulan dan penyempurnaan.

Bodhisatwa ingin memberikan petunjuk kepada kita bahwa hidup mewah dan menikmati segala kemewahan tidak membawa pada realisasi sempurna dan begitu juga menyiksa diri tidak membuhkan hasil, maka beliau berhenti dengan menempuh "jalur tengah".

Umat yang tidak mau bertanya dan mencari tahu, maka selamanya akan tertawa.  Ada yang tahu, barangkali boleh memberitahu mereka, dan kalau tidak berhasil juga boleh coba lagi, kalau tak berhasil juga, selamat berjuang....... ;)
Saya rasa ini forum utk diskusi saling mendukung dan melengkapkan dengan semangat dharma-vinaya.


Memang ada dugaan percampuran tantra hindu dan tantra Buddha, saya tidak tahu persis, namun banyak yang mirip antara kedua tantra tersebut. saya tidak berani bilang Buddhis mengadopsi tantra hindu atau justru tantra hindu mengadopsi tantra buddhis.

Oleh karena itu, kita punya tugas untuk mencari tahu dan pelajari dengan penuh semangat ehipasiko, upaya kausalya dan dibarengi dengan prajna. untuk sementar saya rasa demikian dulu.

bow,

nyanadhana

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanadhana

kalo bisa,ada satu pertanyaan lagi soal api Homa menurut samanera,mungkin bisa dijawab di bagian Mahayana mengenai pertanyaan yang saya tanyakan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanabhadra

Quote from: bond on 26 March 2008, 11:15:41 AM
deleted...

Kalau memang tidak sesat, saya mau nanya, apakah melatih sadhana ini diperlukan pasangan lawan jenisnya alias berduaan ?

_/\_

Sudah dijelaskan di posting sebelumnya, kami sebagai monastik tidak "menyentuh " wanita sama sekali! sudah jelas-jelas vinaya yang diturunkan oleh Buddha menitik beratkan pada hidup selibat.

kalau mau sebagai praktisi umat biasa, silakan bersama istri yang sah.

kalau ada bhiksu apalagi samanera yg "menyentuh" wanita, sudah jelas dia sudah bukan monastik lagi, walaupun masih berkepala gundul dan berjubah.

"menyentuh" dalam arti melakukan hubungan intim, bukan sekedar menyentuh doang....mohon mengerti, agar tidak terjadi ambiguitas.

bow and respect,

bond

Quote from: nyanabhadra on 26 March 2008, 02:49:03 PM
Quote from: nyanadhana on 26 March 2008, 08:34:35 AM
Bhante Upaseno,
terima kasih untuk pemahaman mendalamnya,soal sexual intercourse setelah jadi Arahant,hehehehe. ::) berarti saya harus capai Arahat dulu,sampai saat itu aku juga udah ga nafsu.hehehe.

deleted....

Terdapat sedikit perbedaan, setiap manusia boleh pilih jalur manapun yg ingin mereka lalui, jalur arahat, pratekya, dan bodhisatwa.
Mereka yang berkeinginan untuk melewati jalur bodhisatwa, tidak dianjurkan utk mencapai Arhat, karena disebutkan sebagai "total personal personal peace", dan itu perlu upaya kuat untuk masuk ke jalur bodhisatwa, dan ceritanya bakal panjang.


Kalau ga salah ingat, jika telah menjadi Arahat, salah satu kejadian seperti turunnya Bodhisatwa maitreya ke Jambudvipa akan mengetarkan para Arahat untuk masuk ke jalur bodhisatwa, dan mulai dari level ke-6 bodhisatwabhumi.

itu yang saya ingat.


Maksudnya Arahat yg telah mencapai Nibbana(masih hidup) atau yg Parinibbana?

Kalau sudah arahat dan Bodhistava Metteya datang utk menjadi Buddha,arahat terlahirkan lagi utk masuk jalur bodhisatva , bukankah arahat sudah tidak terlahirkan lagi ?

Keliatannya ada perbedaan dari sutta yg ada dengan yg Bhante jelaskan.

Apakah para arahat jaman Buddha dipankara, ada yg terlahir lagi sebagai bodhisatva, jika ya, mengapa Sang Buddha tidak pernah menjelaskan hal ini?

Jika arahat bisa dilahirkan kembali, kenapa dalam kitab suci Tipitaka dikatakan Arahat tidak terlahirkan kembali kontradiksi bukan.

_/\_

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada