News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Mencapai pencerahan dengan sex?

Started by morpheus, 26 July 2007, 10:58:55 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

coedabgf

Saya menambahkan dari sudut pandang pengajaran dari kisah-kisah yang nyata-nyata saja dan bisa dibaca dari sutta-sutta awal yang dimana menceritakan/mencatat dimasa keberadaan guru Buddha Sakyamuni dan murid-murid awal utamanya dengan segala kegiatan dan pengajarannya.
Saya tidak menceritakan sang Guru mencapai pencerahan, tetapi memberikan perbandingan penggambaran dengan menceritakan proses para murid-murid awalnya mencapai pencerahan selama disekitar hidup Buddha Sakyamuni, seperti kassapa melihat Buddha mencium bunga, seperti Ananda pustakawan hidup yang belum tercerahkan pada akhirnya menyerah kelelahan berpikir malah mencapai pencerahan, atau seperti yang lainnya dimasa guru Buddha hidup mencapai pencerahan karena menangkap/mengerti hakekat kebenaran yang diujarkan guru Buddha dimana pada intinya mereka tercerahi, sehingga dapat membedakan, menyadari, dapat melepaskan/menanggalkan segala kemelekatan atas segala bentuk-bentuk konsep-konsep diri/atta yang palsu (yang bersifat anicca dukkha anatta, yang adalah suatu kesia-siaan) dan dapat menyadari potensi keBuddhaan dalam setiap diri, tertampak watak yang sejati (yang biasa disebut hati bodhi, bodhi-cita, sunyata, kebijaksanaan yang non dualisme, murni alami, wajar bebas dari konsep-konsep (atta) aku diri yang sementara, yang disebut True self (keberadaan kebenaran sejati) kehidupan makhluk itu sendiri) dan hidup berjalan didalamnya. Bahkan sampai seorang yang bodoh/pelupa yang mencapai pencerahan oleh karena disuruh melakukan menggosok kain yang kotor.
Semua hal ini pada akhirnya terjadi oleh karena pencerahan dimana timbulnya kebijaksanaan dimana dapat melihat, membedakan hakekat yang palsu (dengan segala kekhayalan kesementaraan dan kesia-siaannya) dengan yang sejati, menyadari potensi keBuddhaan dalam setiap diri, tertampak watak yang sejati (alami, murni, wajar, tidak lenyap, tidak dilahirkan/dimunculkan, bebas dari kekhayalan kesementaraan timbul-tenggelam konsep-konsep (atta) aku diri yang sementara). Bukan dengan cara-cara atau jalan kekhayalan (seolah-olah menjadi suatu kebanggaan kebijaksanaan tetapi mengandalkan kekuatan, bertumpu pada, berasal dari konsep-konsep atta diri)  bahkan lebih parah lagi mencari-cari, mengada-ada didalam cara-cara jalan ketakhayulan.
Entahlah kalau pada masa guru Buddha hidup ada murid-murid yang melakukan praktek-praktek tersebut seperti yang dibahas pada topik ini atau berkembang pada masa-masa sekarang yang saya golongkan sebagai aliran new age (baik seolah-olah dikembangkan dari dasar Buddhisme atau hinduisme atau bahkan banyak dari sumber-sumber pengajaran yang lain) misal pembebasan melalui sex, melalui chi, energi, chakra, kundalini, melalui melekat/penyatuan dengan guru-guru baik yang kelihatan maupun yang dibilang makhluk-makhluk suci dsbnya, bagaimana tanggapan langsung sang guru Buddha terhadap praktek-praktek ini (muridnya), sedangkan semua pengajaran atau pesan moral sudah diujarkan guru Buddha dengan jelas.
Silahkan anda merenungkan, membandingkan dan merujuk dan mencari lagi menggali kebenaran dengan cara-cara yang baik dan benar menurut/dalam ujaran guru Buddha ke kitab-kitab awal.


semoga berguna untuk menambah wawasan lebih baik
good hope and love
coeda
iKuT NGeRumPI Akh..!

GandalfTheElder

Quote from: upasaka on 11 February 2009, 08:29:50 AM
Quote from: GandalfTheElder on 11 February 2009, 08:28:49 AM
Quote from: upasaka on 11 February 2009, 08:24:56 AM
[at] GandalfTheElder

Kalau benar Tantric Sex itu dilakukan tidak dengan dasar nafsu birahi (tanha), lantas apa yang menyebabkan organ seks dari praktisi itu ereksi?

Waduh... kan sudah dibilang di atas kalau tantric sex [karmamudra] yang benar itu nggak akan ejakulasi alias nggak akan orgasme alias nggak akan ereksi.....

_/\_
The Siddha Wanderer

Pak...

Ereksi = *******
Ejakulasi = meleleh

;D

Oh gitu....

Ya gampang aja.... memang ******* selalu karena nafsu?

Pernah denger Mr P yang ******* menantang saat bangun tidur?

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Nevada

#92
[at] coedabgf
Kalau begitu, saya juga ingin bisa mencapai Pencerahan dengan bermain sepak bola. ;D


[at] GandalfTheElder
Setahu saya organ kelamin itu berada dalam keadaan ereksi karena aliran darah bergerak menuju padanya. Ini dipengaruhi oleh kinerja jantung sebagai pemompa darah, dan tentunya juga dipengaruhi oleh hormon dan pikiran dari orang yang bersangkutan. Sebaliknya organ kelamin bisa 'menciut' ketika orang yang bersangkutan merasa ketakutan.

Kalau contoh kejadian di mana Mr. P ereksi saat bangun tidur itu bisa saja dipengaruhi oleh pikiran (mimpi basah) ketika tertidur. Dan bisa juga dipengaruhi oleh menumpuknya urine di kantung kemih.

Memangnya dalam Tantric Sex ada metode lain untuk membuat organ seks dan 'pernak-pernik' lainnya menjadi ereksi?

coedabgf

kutipan dari upasaka :
[at] coedabgf
Kalau begitu, saya juga ingin bisa mencapai Pencerahan dengan bermain sepak bola
.


memang kalau Buddha Sakyamuni atau mereka yang tercerahkan berak, lepas dulu pencerahannya (keBuddhaannya)?
iKuT NGeRumPI Akh..!

GandalfTheElder

QuoteKalau contoh kejadian di mana Mr. P ereksi saat bangun tidur itu bisa saja dipengaruhi oleh pikiran (mimpi basah) ketika tertidur. Dan bisa juga dipengaruhi oleh menumpuknya urine di kantung kemih.

Memangnya dalam Tantric Sex ada metode lain untuk membuat organ seks dan 'pernak-pernik' lainnya menjadi ereksi?

Yap bisa juga terjadi ereksi spontan yang dipengaruhi oleh hormon testosteron, di mana ketika ini terjadi tidak ada rangsangan seksual apapun.

Seharusnya tentu dalam karmamudra ada metode lain untuk membuat organ seks ereksi namun bukan dengan tanha, yang pasti bukan tanha. Lalu apa persisnya itu, saya tidak tahu. Karena saya tentu bukanlah pakar dalam hal ini, namun saya hanya bisa menemukan ini dalam internet:

The fourth exercise is called dharana (fixation). The breath wind is fixated or retained firstly within the middle channel, then in the individual chakras. The emotions, thoughts, and visions of particular deities are also fixed through this. Throughout this exercise the yogi's p*n*s must remain constantly erect. He is now the "lord of the winds" and can let the energies wander through his body at will in order to then fix them in particular locations. This also applies to the entry of the breath into the drops, wherever these are to be found.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

nyanadhana

Tantra Seks itu sudah ada jauh sebelum Buddhisme Tibet ada, tercatat dalam Vedanta untuk melakukan tantra ini,seorang itu memang sudah harus bisa menguasai pikirannya sendiri, dan ketika dilakukan dengan pasangan, ada trik khusus untuk melakukan hal itu tanpa 'lust', jadi pure spiritual,nah tujuan dari itu adalah membuka cakra2 yang nantinya menyatu dengan shusumna (ida pinggala) dan akhirnya menembus kundalini dengan gampang, hanya saja metoda itu bukan seperti yang kita pikirkan untuk mesum mesum ria, kalo gagal alias ejakulasi itu berarti sadhakanya masih gagal.
trus consort itu bukan pelacur yaph, consort itu sama2 berlatih, jadi bukan alat bantu seks. kalo mau gitu beli aja boneka.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Nevada

Berarti benar apa yang dikatakan oleh Candra Mukti dulu...

coedabgf

Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
bisa-bisa guru boleh beristri banyak murid beristri banyak dan masih terus kawin cerai dengan memakai alasan (pembenaran) apapun juga.
guru melakukan pembantaian, murid melakukan pembantaian atau pengrusakan/penghancuran dengan alasan pembenaran juga
tetapi dunia masih dipenuhi oleh, manusia masih (banyak) memiliki hati nurani sebagai pembeda daripada hewan, sehingga dunia masih dapat teratur belum menjadi kacau sempurna.
apa jadinya jika pengajaran pencerahan sang guru dicapai melalui hubungan sex dan banyak murid massal  mempercayainya?
untungnya kisah riwayat hidup guru Buddha dan pengajaran dari kitab asal tidak ada menjelaskannya.
iKuT NGeRumPI Akh..!

Nevada

Quote from: coedabgf on 11 February 2009, 09:12:22 AM
Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
bisa-bisa guru boleh beristri banyak murid beristri banyak dan masih terus kawin cerai dengan memakai alasan (pembenaran) apapun juga.
guru melakukan pembantaian, murid melakukan pembantaian atau pengrusakan/penghancuran dengan alasan pembenaran juga
tetapi dunia masih dipenuhi oleh, manusia masih (banyak) memiliki hati nurani sebagai pembeda daripada hewan, sehingga dunia masih dapat teratur belum menjadi kacau sempurna.
apa jadinya jika pengajaran pencerahan sang guru dicapai melalui hubungan sex dan banyak murid massal  mempercayainya?
untungnya kisah riwayat hidup guru Buddha dan pengajaran dari kitab asal tidak ada menjelaskannya.

Guru itu teladan bagi para murid. Kalau tidak meneladani guru tapi juga bisa berhasil, itu namanya 'kreatif'.

coedabgf

 [at] upasaka

maksudnya apa bro tulisan ini 'Berarti benar apa yang dikatakan oleh Candra Mukti dulu...'
tehadap tulisan saya yah?
iKuT NGeRumPI Akh..!

GandalfTheElder

Quoteapa jadinya jika pengajaran pencerahan sang guru dicapai melalui hubungan sex dan banyak murid massal  mempercayainya?

Emang bisa kita-kita ini ngelakuin karmamudra?  ^-^  ^-^

Ingat karmamudra BUKAN hubungan seksual yang biasa-biasa saja. Hubungan seksual duniawi memakai tanha. Karmamudra tidak menggunakan tanha.

Guru melakukan kekeliruan, murid seharusnya mengkritisinya. Guru melakukan kebenaran, murid juga harus bersikap kritis.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Nevada

Quote from: coedabgf on 11 February 2009, 09:15:57 AM
[at] upasaka

maksudnya apa bro tulisan ini 'Berarti benar apa yang dikatakan oleh Candra Mukti dulu...'
tehadap tulisan saya yah?

Bukan...
Dulu sewaktu Candra Mukti aktif di forum ini, dia bersikeras kalau Pencerahan bisa dicapai lewat jalan lain selain duduk bersila dalam sikap meditasi. Dia meyakini bahwa Pencerahan dapat dicapai melalui aktivitas seks dan membunuh di medan perang.

Nevada

Quote from: GandalfTheElder on 11 February 2009, 09:18:24 AM
Quoteapa jadinya jika pengajaran pencerahan sang guru dicapai melalui hubungan sex dan banyak murid massal  mempercayainya?

Emang bisa kita-kita ini ngelakuin karmamudra?  ^-^  ^-^

Ingat karmamudra BUKAN hubungan seksual yang biasa-biasa saja. Hubungan seksual duniawi memakai tanha. Karmamudra tidak menggunakan tanha.

Guru melakukan kekeliruan, murid seharusnya mengkritisinya. Guru melakukan kebenaran, murid juga harus bersikap kritis.

_/\_
The Siddha Wanderer

Memangnya Sang Buddha itu keliru / kurang teliti yah, sehingga Beliau tidak [lupa] mengajarkan metode seks untuk mencapai Pencerahan?

coedabgf

#103
 [at] upasaka
oh gitu..

[at] gandalf
saya hanya tulis gambaran kemungkinan nyatanya, tapi masih untung kenyataannya seperti yang saya tulis, coba kalau ya...
kutipan ;
Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
bisa-bisa guru boleh beristri banyak murid beristri banyak dan masih terus kawin cerai dengan memakai alasan (pembenaran) apapun juga.
guru melakukan pembantaian, murid melakukan pembantaian atau pengrusakan/penghancuran dengan alasan pembenaran juga
tetapi dunia masih dipenuhi oleh, manusia masih (banyak) memiliki hati nurani sebagai pembeda daripada hewan, sehingga dunia masih dapat teratur belum menjadi kacau sempurna
.
apa jadinya jika pengajaran pencerahan sang guru dicapai melalui hubungan sex dan banyak murid massal  mempercayainya?
untungnya kisah riwayat hidup guru Buddha dan pengajaran dari kitab asal tidak ada menjelaskannya.


apa jadinya umat Buddha?

kalo di kr****n ada COG (children of God), menterjemahkan kasih.
bisa-bisa di Buddhisme ada Temple of enlightment, pencerahan melalui sex  he.. he.. he..!
asik punya kalee yah kalo bisa rasain?!?!
iKuT NGeRumPI Akh..!

GandalfTheElder

QuotePencerahan dapat dicapai melalui ... membunuh di medan perang

Kalau yang beginian mah nggak ada di Sutra maupun Tantra....

Kayanya ini ajaran dari beberapa guru Zen di Jepang....

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.