Mencapai pencerahan dengan sex?

Started by morpheus, 26 July 2007, 10:58:55 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: GandalfTheElder on 12 February 2009, 04:37:24 PM
QuoteMasalahnya, Biologi itu ga dirahasiakan. Dan tidak ada inisiasi ataupun orang yang mau belajar biologi harus difilter dulu oleh sarjana.
Orang tidak sekolah pun, dengan usaha sungguh-sungguh mempelajarinya bisa mengerti terlepas dia diakui atau tidak oleh para sarjana.

OK, berarti Bhante/Rinpoche ga pasti lebih suci/pinter dari umat. Nah, bisa atau tidak bahkan umat lain (bukan Buddhist) juga lebih suci dan lebih pinter daripada Bhante/Rinpoche?

Hahh... pertanyaan anda melenceng..... apa kaitannya dengan umat agama lain bisa lebih suci atau kagak? Ini saya gak akan jawab, krn OOT.

Melenceng? Begini maksudnya: jika seorang umat ataupun bukan Buddhist bisa lebih pinter dari Bhante atau Rinpoche, sementara ajaran itu tertutup hanya untuk kalangan tertentu, bukankah Buddha seperti memberikan suatu rumus untuk disimpan oleh anak SD sementara di luar sana BISA SAJA ada anak SMP dan SMU?

Seorang yang sudah SMP ataupun SMU sebetulnya 'kan tidak perlu inisiasi dari anak SD, bukan? Jadi saya melihat jika memang "bisa saja ada orang bukan Buddhist lebih suci/pinter daripada Bhante/Rinpoche", kerahasiaan yang dianjurkan Buddha ini kurang bijaksana.
Bijaksana JIKA memang tidak ada non-Buddhist yang lebih pinter dari Buddhist.




QuoteNah justru itu.... yang gak dirahasiakan, orang saja sampai mesti tanya ke ahli.... apalagi yang rahasia.
Tidak kok. Kalau ga ada rahasia, orang bisa otodidak dan melakukan penelitian sendiri. Konon, banyak pemusik otodidak yang lebih hebat bahkan dari guru musik. Mengapa? Karena seni musik tidak dirahasiakan dan bisa dipraktikkan semua orang.  


GandalfTheElder

QuoteInilah sikap yg lebih saya hargai, dari pada belum apa-apa sudah mencemooh sana sini.

:jempol: :jempol: :jempol:

Jujur, saya lelah njawabin semua pertanyaan temen2 di forum ini.... bayangkan.... satu hari ini saja saya udah dikeroyok berpuluh-puluh pertanyaan dari berbagai member.... capekk bro.... internet saya gak mati2 dari pagi sampai sore ngeladenin pertanyaan.....

Kebanyakan berusaha membicarakan sesuatu yang sebenarnya belum bisa dicapai dan dipahami olehnya.... *geleng2*

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

truth lover

#272
mas Gandalf jangan sewot dong..

QuoteApakah Karmamudra bukan bercinta dengan wanita? lantas dengan siapa mas?

Apa bedanya bila sama-sama dirahasiakan? maksud saya sama rahasianya itu loh mas Gandalf.

Buddha yang mana? Buddha Tsongkhapa dan Gampopa? karena sudah jelas sekali berbeda ajaran Buddha Shakyamuni dan Tsongkhapa yang juga menganggap dirinya Buddha, Tsongkhapa yang juga menganggap dirinya Buddha, mengarang kitab suci sendiri yang bernama Lamrim yang jelas berbeda sekali isinya dengan ajaran Shakyamuni Buddha yang tertuang dalam kitab suci Tipitaka.

Mengenai karmamudra... sudah saya jawab di postingan2 sebelumnya.
Saya membaca postingan mas Gandalf sebelumnya, yan mengatakan bahwa karma mudra tidak melakukan hubungan seks? menurut siapa mas? setahu saya seks yang dilakukan oleh kalangan vajrayana adalah seks beneran bukan bohongan, hanya pada waktu sebelum mengeluarkan semen dialihkan tenaganya (menurut buku anuttara Yoga Tantra). Tetapi yang jelas bila pada hubungan sudah terjadi penetrasi maka jelas itu dikatakan hubungan seksual entah keluar semen (sperma) atau tidak.

Nah di Anguttara Nikaya itu, Sang Buddha mengatakan ketiga hal tersebut rahasia karena apa?
Quote1. Bercinta dengan wanita = ini dirahasiakan karena malu
ini benar, tetapi memalukan bila dilakukan oleh seorang pertapa yang katanya menjauhkan diri dari keduniawian.
Quote2. Mantra para brahmana= bisa-bisa dia lebih sakti ketimbang gue
sama rahasianya sama esoteric doctrine nya vajrayana.
Quote3. Pandangan salah = karena takut ketahuan kalau salah
Apakah pencapaian kesucian dengan seks itu pandangan benar?
QuoteNah motivasi dari rahasia di atas adalah rasa takut, iri hati dan malu.
saya mengambil kesimpulan lain lagi mas Gandalf, rahasia disebabkan tahu itu perbuatan tak pantas bagi pertapa, merasa malu akan hal itu dan takut ketahuan maka dirahasiakan.

QuoteKalau kitab Tantra, motivasi rahasianya beda lagi..... kenapa rahasia? Ini demi kebahagiaan sang praktisi sendiri agar tidak salah praktek.... Apabila sang praktisi memang sudah siap batinnya, maka tentu dengan senang hati ajaran Tantra diberikan padanya demi kemajuan batin.
Maka dari itu motivasinya adalah kebahagiaan semua makhluk
Kelihatan perbedaannya? Yang satunya takut, malu dan iri hati, yang satunya lagi demi kebahagiaan semua makhluk.

Menurut saya ini adalah "pembenaran belaka"

QuoteAnda tahu apa itu lamrim? Lamrim adalah sebuah karya yang disusun oleh Tsongkhapa dengan tujuan menyusun sabda-sabda Sang Buddha secara berurutan. Kadang kita tidak tahu bagaimana mengaplikasikan ajaran Sang Buddha dalam hidup kita dengan tepat, nah Tsongkhapa dengan Lamrimnya berusaha untuk menyajikan ajaran sang Buddha secara terstruktur, dengan tak lupa mengutip sabda Sang Buddha dalam sutra-sutra. Jadi ya bukan kitab yang karang-karangan.

Anda kentara sekali belum membaca buku Pembebasan Di Tangan Kita.... baca dulu bukunya baru anda paham.... jangan seenaknya berbicara kalau Lamrim itu berbeda sekali isinya dengan ajaran Shakyamuni Buddha.
Apakah mas Gandalf mengatakan Lamrim itu sama dengan Tipitaka? Atau Tipitaka itu sama dengan Lamrim? bila benar demikian coba tolong tunjukkan di Tipitaka Sang Buddha mengajarkan pencapaian pencerahan dengan hubungan seksual bersama wanita.

QuoteLalu... kapan yah Tsongkhapa ngaku-ngaku dirinya Buddha?
Lantas pencerahan yang dicapai oleh Tsongkhapa itu sebagai apa? sebagai Samyaksambuddha, Pratyeka Buddha atau Arahat? atau Buddha jenis lain lagi?

  _/\_
The truth, and nothing but the truth...

K.K.

Kalau ga setuju, ragu-ragu dan mempertanyakan, berarti mencemooh yah? Sungguh suatu sikap "ehipassiko".


truth lover

Quote from: GandalfTheElder on 12 February 2009, 04:20:24 PM
QuoteApakah di Vajrayana diajarkan Samatha dan Vipasyana? yang katanya adalah basic?

Ada dong.... Maka mantapin dulu Vipasyana sama Samatha...

_/\_
The Siddha Wanderer

Dimana mas? kitab sucinya apa?
The truth, and nothing but the truth...

morpheus

ehehehehe....

kalo bicara hukum indonesia, ya pake kuhp.
kalo bicara hukum amrik, ya pake undang2 amrik.

bicara hukum amrik pake kuhp jelas capek dan gak nyambung :))
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

GandalfTheElder

QuoteMelenceng? Begini maksudnya: jika seorang umat ataupun bukan Buddhist bisa lebih pinter dari Bhante atau Rinpoche, sementara ajaran itu tertutup hanya untuk kalangan tertentu, bukankah Buddha seperti memberikan suatu rumus untuk disimpan oleh anak SD sementara di luar sana BISA SAJA ada anak SMP dan SMU?

Seorang yang sudah SMP ataupun SMU sebetulnya 'kan tidak perlu inisiasi dari anak SD, bukan? Jadi saya melihat jika memang "bisa saja ada orang bukan Buddhist lebih suci/pinter daripada Bhante/Rinpoche", kerahasiaan yang dianjurkan Buddha ini kurang bijaksana.
Bijaksana JIKA memang tidak ada non-Buddhist yang lebih pinter dari Buddhist.

La anda mau belajar Tantra Buddhis atau Tantra Non-Buddhis?

Ini sama saja seperti anda belajar agama Buddha sama umat K, ya gak mungkin toh.

QuoteTidak kok. Kalau ga ada rahasia, orang bisa otodidak dan melakukan penelitian sendiri. Konon, banyak pemusik otodidak yang lebih hebat bahkan dari guru musik. Mengapa? Karena seni musik tidak dirahasiakan dan bisa dipraktikkan semua orang.  

Ya itu kan seni musik.... beda lagi sama ajaran agama kan?

Kalau memang anda tidak puas dengan contoh biologi, maka saya tarik contoh tersebut.

Agama tidak main hebat-hebatan, tapi kebijaksanaan yang harus dikembangkan... ini bedanya! Pengetahuan dan kebijaksanaan ya harus dibedakan.

Maka dari itu rahasia di sini digunakan untuk keperluan pengembangan kebijaksanaan yang tepat bagi praktisi... jadi jangan sampai salah jalan....

Jangan menganggap Rinpoche sebagai ahli pengetahuan.... namun sebagai ahli kebijaksanaan. Inilah yang saya maksud dengan bertanya pada ahli. Jadi ahli-nya yang saya maksud, bukan apakah yang diajarkan itu rahasia atau tidak.

Lagipula tantra itu juga optional kok.... kalau anda ingin mencapai Anuttara Samyaksambodhi dalam satu kehidupan saja... maka praktekkan Tantra.... kalau tidak mau ya anda bisa ambil Jalan Bodhisattva yang umum aja.... Ya monggo.... Terserah anda.....

_/\_
The Siddha Wanderer

Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Lily W

Quote from: dilbert on 12 February 2009, 03:55:12 PM
Quote from: truth lover on 12 February 2009, 03:37:41 PM
Anguttara Nikaya III,129.

Tiga hal ini O para Bhikkhu, dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka. Apakah tiga hal itu? bercinta dengan wanita, mantra para brahmana dan pandangan salah.
Sebaliknya, tiga hal ini, O para bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia. Apakah tiga itu? Lingkaran rembulan, lingkaran matahari, serta Dhamma dan vinaya yang disampaikan oleh Tathagata.

Inilah sebab-nya kalau saya suka yang begini begini... soalnya semua jelas dan tiada rahasia rahasia...

kakakakakaka... betul juga ya kalau bercinta dengan wanita (yang bukan muhrim) itu rahasia rahasia... jadi ingat pengalaman...

Yg rahasia-rahasia py..kekna lebih seru yaah? :)) :)) :))
Pantesan banyek misua yg keluar jalur... =)) =)) =))

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

GandalfTheElder

QuoteDimana mas? kitab sucinya apa?

Sutra2 Hinayana dan Mahayana.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

K.K.

Quote from: morpheus on 12 February 2009, 05:02:34 PM
ehehehehe....

kalo bicara hukum indonesia, ya pake kuhp.
kalo bicara hukum amrik, ya pake undang2 amrik.

bicara hukum amrik pake kuhp jelas capek dan gak nyambung :))


Bukannya hukum dharma itu universal?

GandalfTheElder

QuoteKalau ga setuju, ragu-ragu dan mempertanyakan, berarti mencemooh yah? Sungguh suatu sikap "ehipassiko".

Emang saya bilang anda mencemooh??

Lagipula..... orang yang bener ragu-ragu dan bener-bener ingin tahu... akan sangat kelihatan gaya bertanyanya kok!

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

chingik

Quote from: dilbert on 12 February 2009, 04:45:37 PM
Quote from: chingik on 12 February 2009, 04:38:55 PM
Praktik Karmamudra bagi para Mahayanis Eksoterik pun belum bisa mereka pahami. Tetapi mereka "tidak menolak pun tidak menerima".
Inilah sikap yg lebih saya hargai, dari pada belum apa-apa sudah mencemooh sana sini.
Jangan membandingkan kontradiktif ucapan Buddha pada satu kesempatan dgn kesempatan lain. Dalam satu kanon saja bisa terkesan saling kontradiktif. Itulah sebabnya mengapa bisa muncul perdebatan Milindapanha dng Nagasena. Begitu juga mengapa bisa muncul komentar Prajnaparamita Sastra dari Nagarjuna. Mengapa? Karena ucapan Buddha terkesan saling kontradiktif, maka perlu ada kitab2 komentar.
Utk memahami Tantra juga begitu, kita perlu belajar dari para guru dan kitab komentar. Bila tidak sanggup, bukan ajarannya yg salah, tetapi kapasitas kita yg blm memadai.
Sama seperti dalam Theravada sendiri, bila Perumah tangga blm sanggup menjadi bhikkhu, mereka tidak menganggap kehidupan sex itu menjijikan, malah sangat melekat, menikmatinya dan tidak sanggup menjadi bhikkhu. Dan para bhikkhu sendiri melihat perumah tangga yg masih melekat pada kehidupan sex berpandangan sebaliknya.


tertarik dengan pernyataan bahwa dalam satu kanon ada pernyataan yang kontradiktif...

coba ambil kasus pali kanon... bisa sdr.chingik post sutra sutra yang kontradiktif ?
Baca saja Milindapanha, pertanyaan sang raja tertuju pada masalah2 kontradiktif ajaran Buddha. Cuma kitab ini telah dijelaskan oleh Nagasena. Kalo tidak, siapa yg sanggup berdebat dgn raja? Ya kan?

dilbert

Quote from: Lily W on 12 February 2009, 05:03:19 PM
Quote from: dilbert on 12 February 2009, 03:55:12 PM
Quote from: truth lover on 12 February 2009, 03:37:41 PM
Anguttara Nikaya III,129.

Tiga hal ini O para Bhikkhu, dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka. Apakah tiga hal itu? bercinta dengan wanita, mantra para brahmana dan pandangan salah.
Sebaliknya, tiga hal ini, O para bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia. Apakah tiga itu? Lingkaran rembulan, lingkaran matahari, serta Dhamma dan vinaya yang disampaikan oleh Tathagata.

Inilah sebab-nya kalau saya suka yang begini begini... soalnya semua jelas dan tiada rahasia rahasia...

kakakakakaka... betul juga ya kalau bercinta dengan wanita (yang bukan muhrim) itu rahasia rahasia... jadi ingat pengalaman...

Yg rahasia-rahasia py..kekna lebih seru yaah? :)) :)) :))
Pantesan banyek misua yg keluar jalur... =)) =)) =))

_/\_ :lotus:

ada salah si triis juga tuh... kalau tidak misua-nya kan gak keluar jalur... hukum sebab akibat... hhahahahaahhaha
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

truth lover

author=chingik link=topic=219.msg149590#msg149590 date=1234431535]
QuotePraktik Karmamudra bagi para Mahayanis Eksoterik pun belum bisa mereka pahami. Tetapi mereka "tidak menolak pun tidak menerima".
Inilah sikap yg lebih saya hargai, dari pada belum apa-apa sudah mencemooh sana sini.
Jangan membandingkan kontradiktif ucapan Buddha pada satu kesempatan dgn kesempatan lain. Dalam satu kanon saja bisa terkesan saling kontradiktif. Itulah sebabnya mengapa bisa muncul perdebatan Milindapanha dng Nagasena
.

QuoteBegitu juga mengapa bisa muncul komentar Prajnaparamita Sastra dari Nagarjuna.
mas Chingik setahu saya Prajnaparamita sastra bukan dianggap sebagai komentar, tetapi termasuk kitab suci dalam kalangan Mahayana. Tolong dibedakan antara kitab komentar dan kitab suci.

QuoteMengapa? Karena ucapan Buddha terkesan saling kontradiktif, maka perlu ada kitab2 komentar.
Utk memahami Tantra juga begitu, kita perlu belajar dari para guru dan kitab komentar. Bila tidak sanggup, bukan ajarannya yg salah, tetapi kapasitas kita yg blm memadai.
Sama seperti dalam Theravada sendiri, bila Perumah tangga blm sanggup menjadi bhikkhu, mereka tidak menganggap kehidupan sex itu menjijikan, malah sangat melekat, menikmatinya dan tidak sanggup menjadi bhikkhu. Dan para bhikkhu sendiri melihat perumah tangga yg masih melekat pada kehidupan sex berpandangan sebaliknya.
Setahu saya ini hanya terjadi pada bhikkhu yang telah memiliki pencapaian tertentu, bukan semua bhikkhu.
The truth, and nothing but the truth...

chingik

Quote from: Kainyn_Kutho on 12 February 2009, 04:55:07 PM
Kalau ga setuju, ragu-ragu dan mempertanyakan, berarti mencemooh yah? Sungguh suatu sikap "ehipassiko".


kalo ga setuju , ragu-ragu dan mempertanyakan, ooo..itu bukan mencemooh kok.
Tapi coba track semua isi thread di dalam sini, ada yg memberi komentar2 yg secara tidak langsung mencemooh. Itu yg diharapkan utk tidak terjadi. Hehe...tul ga..