Mencapai pencerahan dengan sex?

Started by morpheus, 26 July 2007, 10:58:55 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

GandalfTheElder

QuoteKekna ga masuk di akal... kalo Sang Buddha mengajarkan "Metode Seks".
Metode Seks itu kan termasuk "kemelekatan" dan "kemelekatan" itulah sumber dukkha.

Wah.. ce lily baca dari awal dong..... syarat praktisi yang melakukan karmamudra yaitu sudah tidak memiliki tanha dan kemelekatan lagi.....

Tapi dari tadi saya agak kurang nyaman menggunakan istilah "metode seks" karena ini kesannya merujuk pada Seks Duniawi sebagaimana yang kita ketahui secara umum. Sedangkan Karmamudra bukanlah suatu metode seks seperti yang kita bayangkan.

Sang Buddha tentu dengan terang-terangan, tanpa ada rahasia, membabarkan ajaran Sutra, baik Sutra2 Hinayana maupun Mahayana. Namun tentang Tantra, sikap Beliau beda lagi.

Dari dulu yang diproblemkan adalah soal rahasia-rahasiaan ini...

Namun tentu seseorang yang menyimpan rahasia itu tentu punya motivasi tertentu. Ada yang ingin ajarannya bersifat eksklusif, ada yang ingin ajarannya tidak ingin diketahui banyak orang. Motivasi seperti ini tentu tidak dipuji oleh Sang Buddha.

Lalu apakah motivasi dari Tantra yang dirahasiakan? Ini agar para praktisi tidak salah praktek... sebenarnya tidak ada yang tabu bagi Tantra untuk disebarluaskan... tapi.... apakah pembaca semuanya mengerti? Kalau salah paham gimana? Karena teks-teks Tantra penuh dengan simbolik. Banyak orang yang akan memiliki pandangan salah apabila disebarluaskan, karena mereka tidak dapat memahami simbolik-simbolik itu dengan baik. Kenapa tidak paham? Karena Tantra menggunakan bahasa simbolik yang tidak dapat sepenuhnya dimengerti apabila tidak diberi penjelasan / instruksi oleh master Buddhis yang berkompeten.

Vajrayana Buddhism is esoteric, in the sense that the transmission of certain teachings only occurs directly from teacher to student during an initiation or empowerment and cannot be simply learned from a book. Many techniques are also commonly said to be secret, but some Vajrayana teachers have responded that secrecy itself is not important and only a side-effect of the reality that the techniques have no validity outside the teacher-student lineage.[13] In order to engage in Vajrayana practice, a student should have received such an initiation or permission.

Reginald Ray writes that "If these techniques are not practiced properly, practitioners may harm themselves physically and mentally. In order to avoid these dangers, the practice is kept "secret" outside the teacher/student relationship. Secrecy and the commitment of the student to the vajra guru are aspects of the samaya (Tib. damtsig), or "sacred bond", that protects both the practitioner and the integrity of the teachings."[14]

The teachings may also be considered "self-secret" meaning that even if they were to be told directly to a person, that person would not necessarily understand the teachings without proper context. In this way the teachings are "secret" to the minds of those who are not following the path with more than a curious investigation.[15][16]
'

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

dilbert

#136
kalau bahas pemahaman seorang theravadin dengan pemahaman seorang mahayanis, tidak akan ketemu... lha kalau ajaran di dalam mahayana banyak yang tidak ditemukan di dalam theravada, bagaimana bisa nyambung... BEDA itu...

Misalnya pertanyaan tentang BUDDHA tidak mengajarkan sex untuk pencerahan (menurut theravada)... lha di sutra-nya mahayana (baca : Vajrayana) ada tuh... dan katanya BUDDHA ada ngajar-in... praktek-in lagi sama satu devi siapa namanya ? (tanya bro gandalf.. lebih tahu) hehehehe

Udah Beda kan ? Kalau begitu berarti ada salah satu versi yang SALAH... Yang satu (theravada) mengatakan tidak ada diajarkan tentang sex mencapai pencerahan... sedangkan yang lain (Mahayana baca : Vajrayana) mengatakan ada tantra sex (karmamudra) untuk pencerahan walaupun dengan persyaratan-persyaratan khusus...


VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

chingik

Quote from: Lily W on 11 February 2009, 11:10:56 AM
Quote from: upasaka on 11 February 2009, 09:41:34 AM
Quote from: GandalfTheElder on 11 February 2009, 09:35:38 AM
QuoteSaya agak bingung, karena yang saya tahu Sang Buddha tidak pernah mengajarkan metode seks untuk mencapai Pencerahan. Tapi kenapa aliran Tantrayana merekomendasikannya untuk mencapai Pencerahan. Kalau ini bukan ajaran Sang Buddha, kenapa justru terkandung di dalam Tantrayana sendiri.

Mohon penjelasannya.

Di kalangan Vajrayana, tentu "metode seks" ini diajarkan oleh Sang Buddha Sakyamuni sendiri, Sumber Utama Semua Ajaran. Sang Buddha membabarkan metode ini dalam kitab-kitab Tantra. Dalam membabarkan Tantra Sang Buddha seringkali berwujud sebagai Vajradhara Buddha, yaitu wujud Tantrik dari Buddha Gotama.

Seperti misalnya Guhyasamaja Tantra atau Tathagataguhyaka Sutra yang mencul sekitar 300 M [kitab Tantra paling awal].

_/\_
The Siddha Wanderer

Rupanya Sang Buddha juga mengajarkan toh... hmmm....

Kekna ga masuk di akal... kalo Sang Buddha mengajarkan "Metode Seks".
Metode Seks itu kan termasuk "kemelekatan" dan "kemelekatan" itulah sumber dukkha.

_/\_ :lotus:



Namanya juga metode. Bedakan dulu pengertian metode dengan pemuasan. Contohnya menggunakan Metode Samatha Vipassana tidak berarti melekati Samatha Vipassana. Menggunakan metode Tantric Sex bukan berarti melekati praktik itu. Kalo melekati, ya berarti belum berhasil mencapai esensi dari tujuan praktik itu. Ini yg sering dialami sehingga praktik ini ibarat bodhisatva tanah liat yg menyeberangi sungai, sekali kena air akan meleleh, resikonya sangat besaaar. Jadi Kalo ada yg berhasil, memang salut deh..

K.K.

Quote from: dilbert on 11 February 2009, 11:55:22 AM
kalau bahas pemahaman seorang theravadin dengan pemahaman seorang mahayanis, tidak akan ketemu... lha kalau ajaran di dalam mahayana banyak yang tidak ditemukan di dalam theravada, bagaimana bisa nyambung... BEDA itu...

Misalnya pertanyaan tentang BUDDHA tidak mengajarkan sex untuk pencerahan (menurut theravada)... lha di sutra-nya mahayana (baca : Vajrayana) ada tuh... dan katanya BUDDHA ada ngajar-in... praktek-in lagi sama satu devi siapa namanya ? (tanya bro gandalf.. lebih tahu) hehehehe

Udah Beda kan ? Kalau begitu berarti ada salah satu versi yang SALAH... Yang satu (theravada) mengatakan tidak ada diajarkan tentang sex mencapai pencerahan... sedangkan yang lain (Mahayana baca : Vajrayana) mengatakan ada tantra sex (karmamudra) untuk pencerahan walaupun dengan persyaratan-persyaratan khusus...




Bisa juga dua-duanya "SALAH". Maka kembali lagi, bagi yang cocok, silahkan ikuti. Bagi yang tidak, tidak usah. Dalam Buddhisme 'kan ga ada paksaan. :)

Lily W

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

chingik

Quote from: dilbert on 11 February 2009, 11:55:22 AM
kalau bahas pemahaman seorang theravadin dengan pemahaman seorang mahayanis, tidak akan ketemu... lha kalau ajaran di dalam mahayana banyak yang tidak ditemukan di dalam theravada, bagaimana bisa nyambung... BEDA itu...

Misalnya pertanyaan tentang BUDDHA tidak mengajarkan sex untuk pencerahan (menurut theravada)... lha di sutra-nya mahayana (baca : Vajrayana) ada tuh... dan katanya BUDDHA ada ngajar-in... praktek-in lagi sama satu devi siapa namanya ? (tanya bro gandalf.. lebih tahu) hehehehe

Udah Beda kan ? Kalau begitu berarti ada salah satu versi yang SALAH... Yang satu (theravada) mengatakan tidak ada diajarkan tentang sex mencapai pencerahan... sedangkan yang lain (Mahayana baca : Vajrayana) mengatakan ada tantra sex (karmamudra) untuk pencerahan walaupun dengan persyaratan-persyaratan khusus...


Quote from: dilbert on 11 February 2009, 11:55:22 AM
kalau bahas pemahaman seorang theravadin dengan pemahaman seorang mahayanis, tidak akan ketemu... lha kalau ajaran di dalam mahayana banyak yang tidak ditemukan di dalam theravada, bagaimana bisa nyambung... BEDA itu...

Misalnya pertanyaan tentang BUDDHA tidak mengajarkan sex untuk pencerahan (menurut theravada)... lha di sutra-nya mahayana (baca : Vajrayana) ada tuh... dan katanya BUDDHA ada ngajar-in... praktek-in lagi sama satu devi siapa namanya ? (tanya bro gandalf.. lebih tahu) hehehehe

Udah Beda kan ? Kalau begitu berarti ada salah satu versi yang SALAH... Yang satu (theravada) mengatakan tidak ada diajarkan tentang sex mencapai pencerahan... sedangkan yang lain (Mahayana baca : Vajrayana) mengatakan ada tantra sex (karmamudra) untuk pencerahan walaupun dengan persyaratan-persyaratan khusus...



Mahayana eksoterik saja tidak mengajarkan praktik tantra sex, apalagi Theravada .  ;D
Tapi Mahayana eksoterik tidak menganggap Mahayana esoterik adalah ajaran yg salah, kecuali penafsiran beberapa praktisi eksoterik yg menentangnya. 

N1AR

Quote from: Lily W on 11 February 2009, 12:09:58 PM
Balik ke kalamasutta lah... ;D

_/\_ :lotus:

bukan kamasutra yah he.....

gosipnya kamasutra di tulis oleh orang yg kehidupannya selibat loh he...

<= postnya uda mau nyampai target nih

K.K.

Quote from: N1AR on 11 February 2009, 12:24:49 PM
Quote from: Lily W on 11 February 2009, 12:09:58 PM
Balik ke kalamasutta lah... ;D

_/\_ :lotus:

bukan kamasutra yah he.....

gosipnya kamasutra di tulis oleh orang yg kehidupannya selibat loh he...

<= postnya uda mau nyampai target nih

Di Theravada juga ada Kama Sutta kok, dan emang diucapkan oleh orang yang berselibat (Buddha) ;D

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8877.0

GandalfTheElder

QuoteUdah Beda kan ? Kalau begitu berarti ada salah satu versi yang SALAH... Yang satu (theravada) mengatakan tidak ada diajarkan tentang sex mencapai pencerahan... sedangkan yang lain (Mahayana baca : Vajrayana) mengatakan ada tantra sex (karmamudra) untuk pencerahan walaupun dengan persyaratan-persyaratan khusus...

Hmmm.. saya nggak merasa ada yang salah tuhh...

Apalagi kalo dari belajar dari Vajrayana tuh... urut dari Hinayana [Theravada, Sarvastivada, dsb] lalu ke Mahayana lalu ke Vajrayana....

Tidak ada dan ada bukan berarti salah satu salah atau bertentangan. Misal di negara A cuma ada mawar, di negara B ada mawar sama melati di negara C ada mawar melati anggrek. Nah emang di mana salahnya??

Maka dari itu, saya merasa yang paling sip itu Ekayana deh... Go! Go! Ekayana!!   =D> =D> =D>

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Quote from: GandalfTheElder on 11 February 2009, 12:55:12 PM

Maka dari itu, saya merasa yang paling sip itu Ekayana deh... Go! Go! Ekayana!!   =D> =D> =D>

_/\_
The Siddha Wanderer

maksudnya ekayana magga = empat landasan perhatian murni ? ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

GandalfTheElder

Quote from: Wolverine on 11 February 2009, 12:59:36 PM
Quote from: GandalfTheElder on 11 February 2009, 12:55:12 PM

Maka dari itu, saya merasa yang paling sip itu Ekayana deh... Go! Go! Ekayana!!   =D> =D> =D>

_/\_
The Siddha Wanderer

maksudnya ekayana magga = empat landasan perhatian murni ? ;D

Benernya bukan sih... tapi termasuk juga itu.....  ;D

Dharma itu indah pada awal, pertengahan dan akhir.... demikian juga Dharma itu indah dalam Hinayana [awal], Mahayana [pertengahan] dan Vajrayana [akhir].

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

hatRed

=))

pada ributin ke gnian  :))

neh biar adil, liat dari kacamta hatRed aja ya  8)


kalo diliat2 dari sejarahnya tuh berawal dari si Guru yg dikasih budak 5 cewe ya?

Bayangkan, selama beberapa tahun membhikkhu, melatih pikiran terhadap hasrat seksual, sampai masturbasi terus2an, lalu dalam waktu yg lama akhinya mendapat kesempatan menikmatinya secara fsik  =P~


tapi tunggu dulu, kalau saya langsung menerima dan menikmati mereka (5 cewe) maka saya akan dicemooh dan di hina oleh rekan2 bhikkhu yg lain serta dianggap rendah oleh murid2 saya.

Ah... saya akalin lah... :D , bilang aja ini termasuk meditasi...

bentar tak cari2 dulu sumber2 yg bisa di "main-main" kan .... biar keliatan lebih manteb... ;D

(suatu malam)
Akh.............

Ahirnya bisa juga.... merasakan hal seperti ini...  =P~


=))
i'm just a mammal with troubled soul



nyanadhana

hatRed mau cari consort yah...heheheheh ;D
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

hatRed

consort apa ya?

cari di sederet.com = permaisuri.. :P

oh ya, mengenai yg kalo berhasil itu yg gak ereksi ;D

itu malahan semakin nikmat .... :))

kalau gak salah ingat tuh emang senam buat meningkatkan orgasme adalah dengan cara menahan ereksi selama mungkin.  ;D  (yg alami  yah, bukan yg ilmiah  :)) )
i'm just a mammal with troubled soul



dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 11 February 2009, 12:06:56 PM
Quote from: dilbert on 11 February 2009, 11:55:22 AM
kalau bahas pemahaman seorang theravadin dengan pemahaman seorang mahayanis, tidak akan ketemu... lha kalau ajaran di dalam mahayana banyak yang tidak ditemukan di dalam theravada, bagaimana bisa nyambung... BEDA itu...

Misalnya pertanyaan tentang BUDDHA tidak mengajarkan sex untuk pencerahan (menurut theravada)... lha di sutra-nya mahayana (baca : Vajrayana) ada tuh... dan katanya BUDDHA ada ngajar-in... praktek-in lagi sama satu devi siapa namanya ? (tanya bro gandalf.. lebih tahu) hehehehe

Udah Beda kan ? Kalau begitu berarti ada salah satu versi yang SALAH... Yang satu (theravada) mengatakan tidak ada diajarkan tentang sex mencapai pencerahan... sedangkan yang lain (Mahayana baca : Vajrayana) mengatakan ada tantra sex (karmamudra) untuk pencerahan walaupun dengan persyaratan-persyaratan khusus...



Bisa juga dua-duanya "SALAH". Maka kembali lagi, bagi yang cocok, silahkan ikuti. Bagi yang tidak, tidak usah. Dalam Buddhisme 'kan ga ada paksaan. :)

yang "SALAH" mana satu yang sdr.kainyn ikuti ? atau di luar yang "SALAH" ini ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan