News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Menguji Kemampuan Analitis

Started by K.K., 21 October 2011, 10:41:51 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: hendrako on 24 October 2011, 12:08:26 PM
Kriteria silaken disimpulken dari contoh yang diberiken.

Dari contoh keracunan diatas efeknya tetap ganda
Sakit karena bogem tetap buruk dan
Selamat dari keracunan adalah yang baik (terutama karena bogemnya emang diniatin untuk menyembuhkan).
Kurang lebih sama dengan kasus pencuri berdana, rangkaian perbuatan yang berbeda dengan hasil masing2 yang berbeda.

Pada kasus lain apabila seseorang keracunan dan ada musuhnya yang langsung memberi bogem, trus dia muntah dan racun hilang.
Sang musuh hanya memberi yang buruk. Sementara kesembuhan orang yang keracunan semata-mata vipaka baik dimana vipaka buruk yaitu di bogem adalah faktor penunjang vipaka baik. Sang pembogem tidak ada niat baik, jadi tidak ada hasil baik bagi beliau. Apalagi, pas muntah orang tersebut tetap dibogem abis2an... :))
Jadi, buruk itu ditinjau dari niat atau hasil?

stephen chow

Quote from: hendrako on 24 October 2011, 12:08:26 PM
Kriteria silaken disimpulken dari contoh yang diberiken.

Dari contoh keracunan diatas efeknya tetap ganda
Sakit karena bogem tetap buruk dan
Selamat dari keracunan adalah yang baik (terutama karena bogemnya emang diniatin untuk menyembuhkan).
Kurang lebih sama dengan kasus pencuri berdana, rangkaian perbuatan yang berbeda dengan hasil masing2 yang berbeda.

Pada kasus lain apabila seseorang keracunan dan ada musuhnya yang langsung memberi bogem, trus dia muntah dan racun hilang.
Sang musuh hanya memberi yang buruk. Sementara kesembuhan orang yang keracunan semata-mata vipaka baik dimana vipaka buruk yaitu di bogem adalah faktor penunjang vipaka baik. Sang pembogem tidak ada niat baik, jadi tidak ada hasil baik bagi beliau.
maksudnya?
apakah memberi bogem kepada orang yg keracunan untuk menolong supya yg keracunan sembuh termasuk karma buruk yg memberi bogem?
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

hendrako

yaa... gitu deh

dhammadinna

waww... cepet amat pertambahan postingannya.. saya tunggu sampe reda dulu-lah ;D

hendrako

Quote from: stephen chow on 24 October 2011, 12:12:45 PM
maksudnya?
apakah memberi bogem kepada orang yg keracunan untuk menolong supya yg keracunan sembuh termasuk karma buruk yg memberi bogem?

Yup, dan juga karma baik karena niat menyembuhkan, efek ganda.
yaa... gitu deh

K.K.

Quote from: dhammadinna on 24 October 2011, 12:11:53 PM
Saya kira maksud Kainyn sebelumnya itu seperti koruptor/pencuri, yang mendanakan sebagaian hasil curiannya. Tapi setelah dipikir-pikir, memang hasil curian yang telah berhasil dicuri, berarti adalah milik si pencuri itu.
Saya memang sengaja pasang perangkapnya, ampun, sis! ^:)^ 
Hal ini karena orang sering menganggap barang yang dicuri dari A, selamanya milik si A, padahal tentu saja sudah jadi milik si pencuri, dalam kekuasaannya si pencuri.



QuoteNekkhama =  melepaskan keduniawian ya? wah, bingung juga saya ???

Jadi, apakah sumedha dalam hal ini "melepas"? karena tidak memikirkan tentang penerima? intinya, dia memberi karena tidak ada keinginan untuk memiliki lagi?
Kalau menurut saya, kita bisa melepas sesuatu tanpa men-tekadkannya diberikan pada pihak lain. Jika kita tekadkan pada pihak lain dan ada pihak lain tersebut yang menerimanya, maka baru terjadi dana.

hendrako

yaa... gitu deh

stephen chow

Quote from: dhammadinna on 24 October 2011, 12:11:53 PM

Jadi, apakah sumedha dalam hal ini "melepas"? karena tidak memikirkan tentang penerima? intinya, dia memberi karena tidak ada keinginan untuk memiliki lagi?
menurut saya..  :jempol:
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

stephen chow

Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

K.K.

Quote from: hendrako on 24 October 2011, 12:18:23 PM
Niat.
Jika niat baik, hasilnya buruk, maka apakah itu dana yang baik atau dana yang buruk?

hendrako

Quote from: Kainyn_Kutho on 24 October 2011, 12:20:46 PM
Jika niat baik, hasilnya buruk, maka apakah itu dana yang baik atau dana yang buruk?

Tetap dana yang baik.
Tapi tetap lebih baik dana yang baik dengan hasil yang baik.
yaa... gitu deh

stephen chow

Quote from: hendrako on 24 October 2011, 12:17:25 PM
Yup, dan juga karma baik karena niat menyembuhkan, efek ganda.
apakah seorang dokter gigi cabut gigi orang, dan orang yg di cabut giginya teriak kesakitan..
apakah dokter melakukan karma buruk karena memberi kesakitan dan melakukan karma baik mencabut gigi orang supaya ke depannya gk sakit gigi lagi?
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

K.K.

Quote from: dhammadinna on 24 October 2011, 12:15:59 PM
waww... cepet amat pertambahan postingannya.. saya tunggu sampe reda dulu-lah ;D
Karena memang formatnya analisa kasus, jadi banyak tanya jawab. Otomatis posting biasa tidak panjang, tapi frekuensinya banyak. Sebetulnya seperti ini cocok sekali kalau didiskusikan secara temu muka langsung.

hendrako

Quote from: stephen chow on 24 October 2011, 12:20:10 PM
kok beda ya? mana yg benar bang.. :-?

Pemberi bogem tentu tahu kalo bogem itu menyakitkan, jadi pada saat membogem emang ada pikiran bogem ini akan menyakitkan sekaligus untuk menyembuhkan.
yaa... gitu deh

hendrako

#134
Quote from: stephen chow on 24 October 2011, 12:22:49 PM
apakah seorang dokter gigi cabut gigi orang, dan orang yg di cabut giginya teriak kesakitan..
apakah dokter melakukan karma buruk karena memberi kesakitan dan melakukan karma baik mencabut gigi orang supaya ke depannya gk sakit gigi lagi?

Yup, tetap efek ganda.
Tapi jelas jauh lebih baik daripada mencabut gigi orang yang masih sehat sekedar bersenang-senang untuk membuat orang itu terlihat ompong.
yaa... gitu deh