News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Menguji Kemampuan Analitis

Started by K.K., 21 October 2011, 10:41:51 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: Forte on 21 October 2011, 01:00:04 PM
jawaban simpel aja ya

palak : ada pertanyaan yang ditujukan kepada korban untuk memilih opsi yang diberikan..
kenapa bisa ada pertanyaan ? karena biasa objectnya belum jelas

jambret / perkosa / rampok : tidak ada pertanyaan.. karena object yang diinginkan jelas..

apa maksud object jelas :
1. palak : belum tentu yang dipalak memiliki duit.. (object tidak jelas)
2. perkosa : sudah ada object berupa wanita dan sex
3. jambret : sudah ada object berupa barang yang dibawa korban apa itu tas / apa
4. rampok : sudah ada object berupa uang, makanya biasanya perampokan dilakukan skala besar seperti di bank
Ya, ini juga dari sudut pandang objek-nya, lumayan jelas. Kalau palak, ketika perbuatan itu dilakukan, belum berkenaan langsung dengan 'perpindahan-tangan' dari objek.

Kalau perkosa/jambret/rampok, ketika perbuatan terjadi, maka objek telah ikut dalam prosesnya.


cumi polos

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 01:35:35 PM
Ya, ini juga dari sudut pandang objek-nya, lumayan jelas. Kalau palak, ketika perbuatan itu dilakukan, belum berkenaan langsung dengan 'perpindahan-tangan' dari objek.

Kalau perkosa/jambret/rampok, ketika perbuatan terjadi, maka objek telah ikut dalam prosesnya.

bro KK, coba dari sudut pandang pencegahannya.... spt risk management gitu
merryXmas n happyNewYYYY 2018

K.K.

Quote from: dhammadinna on 21 October 2011, 01:05:40 PM
Kalo baca sekilas di DC-FB, sepertinya kesalahpahaman muncul dari bagian yang di-bold.

Dari pernyataan yang di-bold tsb, orang akan berargumen begini: kalau penjahatnya menjambret langsung lari, memang tidak ada kesempatan untuk melawan. Tapi berbeda kalau penjahat tidak bisa langsung meloloskan diri begitu saja, jadi korban masih bisa melawan.

Padahal intinya bukan sekadar melawan/tidak melawan, tapi lebih ke 'ada atau tidaknya pilihan yang diberikan penjahat.'
Betul, yang saya tekankan adalah kondisi bathin si korban dalam pemalakan ini bisa memutuskan untuk memberi atau tidak memberi. Mengenai apa yang terjadi berikutnya, apakah orangnya pasrah, mengejar, jambretnya dihakimi massa, atau bahkan di-suplex sama si korban, tidak menjadi fokus saya.

[spoiler]
[/spoiler]

K.K.

Quote from: rooney on 21 October 2011, 01:32:45 PM
Reaksinya agak beda.

Kalo dipalak, biasanya orang akan mengatakan tidak punya uang atau sedikit menolak. Setelah itu jika dipaksa lagi barulah mungkin akan melawan atau menyerah.
Kalo dijambret, mau tidak mau langsung ada reaksi spontan untuk berteriak atau mengejar si penjambret. Biasanya korban lebih berani daripada pelaku jambret disini.

Jadi kalau dipalak ada reaksi perlawanan, kalau dijambret reaksinya pengejaran dan perlawanan  ;D
OK. Bagaimana jika ketika dipalak, lalu kemudian seseorang berpikir: "daripada ribut2, mendingan kasih aja, cuma 1000 perak doang." Bukankah ada kesempatan untuk munculnya pikiran untuk memberi?

rooney

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 01:42:29 PM
OK. Bagaimana jika ketika dipalak, lalu kemudian seseorang berpikir: "daripada ribut2, mendingan kasih aja, cuma 1000 perak doang." Bukankah ada kesempatan untuk munculnya pikiran untuk memberi?

Oh iya benar, ada juga yang bereaksi seperti itu...

K.K.

Quote from: william_phang on 21 October 2011, 01:32:55 PM
Untuk kasus pemalakan iya kita bisa memilih mana yang lebih bermanfaat, apakah memberi atau tidak...krn biasanya berlangsung dengan lebih santai.. kalo emang memberikan lebih bermanfaat ya beri saja...

sedangkan yang lainnya itu berlansung dalam kondisi yg menegangkan kecuali jambret (krn langsung di rebut gitu aja) jd agak susah mempertimbangkan manfaat.. kelo pasti akan dibunuh (kasus perampokan bersenjata) ya bagaimanapun harus melawan untuk mempertahankan nyawa....
Saya singkat:

Palak: ada pilihan memberi atau tidak memberi.
  Setelah memberi ... (biasanya selesai)
  Setelah tidak memberi, maka ada tindakan lanjutan dari si pemalak, yang kemudian baru dipertimbangkan lagi reaksi kita.

Jambret/rampok/perkosa: tidak ada pilihan memberi atau tidak memberi, yang ada adalah merebut kembali/melawan atau pasrah saja.

Bisakah disebut demikian?

William_phang

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 01:48:40 PM
Saya singkat:

Palak: ada pilihan memberi atau tidak memberi.
  Setelah memberi ... (biasanya selesai)
  Setelah tidak memberi, maka ada tindakan lanjutan dari si pemalak, yang kemudian baru dipertimbangkan lagi reaksi kita.

Jambret/rampok/perkosa: tidak ada pilihan memberi atau tidak memberi, yang ada adalah merebut kembali/melawan atau pasrah saja.

Bisakah disebut demikian?

iya bisa di singkat demikian

K.K.

Quote from: teko on 21 October 2011, 01:39:29 PM
bro KK, coba dari sudut pandang pencegahannya.... spt risk management gitu
Wah, sekali lagi saya tidak bahas pada 'risk-management', tapi secara sekilas, semua hal tersebut kita hindari dengan mengenal kondisinya. Misalnya menghindari berpenampilan 'banyak duit' atau meletakkan tas/dompet/barang berharga di tempat yang mudah diambil.

Untuk pemerkosaan, selalu hindari tempat yang mendukung pemerkosaan itu terjadi, dan untuk wanita, tidak ada salahnya belajar bela diri, tidak perlu jadi wonder woman, minimal bisa untuk ngabur menyelamatkan diri.

K.K.

Quote from: rooney on 21 October 2011, 01:48:24 PM
Oh iya benar, ada juga yang bereaksi seperti itu...
Dalam penjambretan/perampokan, bisakah muncul reaksi ingin memberi tersebut?

[spoiler]NB: niat memberi = memberikan apa yang kita punya.
Merelakan/pasrah = membiarkan apa yang telah terambil.[/spoiler]

rooney

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 01:55:52 PM
Dalam penjambretan/perampokan, bisakah muncul reaksi ingin memberi tersebut?

[spoiler]NB: niat memberi = memberikan apa yang kita punya.
Merelakan/pasrah = membiarkan apa yang telah terambil.[/spoiler]
Kalo jambret, sangat kecil kemungkinannya menurut saya.
Kalo rampok, masih ada kemungkinan yang besar tergantung bagaimana cara perampokannya.

M14ka

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 01:55:52 PM
Dalam penjambretan/perampokan, bisakah muncul reaksi ingin memberi tersebut?

[spoiler]NB: niat memberi = memberikan apa yang kita punya.
Merelakan/pasrah = membiarkan apa yang telah terambil.[/spoiler]

Tidak, yg bisa itu merelakan/pasrah.... ;D

K.K.

Quote from: rooney on 21 October 2011, 02:00:22 PM
Kalo jambret, sangat kecil kemungkinannya menurut saya.
Kalo rampok, masih ada kemungkinan yang besar tergantung bagaimana cara perampokannya.
Apakah maksudnya karena perbedaan waktu dalam proses menyadarinya di mana jambret adalah sekejap, dan hanya dalam sekejap itu (antara proses sadar sedang dijambret, namun belum terambil sepenuhnya) kita bisa mengembangkan kerelaan, maka kita memberikan dijambret; sementara kalau merampok, lebih dilakukan dalam relatif lebih lambat, sehingga kesempatan untuk mengembangkan kerelaan itu lebih luas?

Wolvie

#27
oh gitu, sy malah baru ngerti, kirain selama ini palak = nodong. pake anceman senjata tajem..

terus klo ada bangsat niat masuk rumah kosong (gak ada penghuninya) buat nyolong, namanya bukan rampok dong? karena ga ada yang dia ancem, istilahnya apa ya klo kaya gini, maling?

rooney

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 02:04:26 PM
Apakah maksudnya karena perbedaan waktu dalam proses menyadarinya di mana jambret adalah sekejap, dan hanya dalam sekejap itu (antara proses sadar sedang dijambret, namun belum terambil sepenuhnya) kita bisa mengembangkan kerelaan, maka kita memberikan dijambret; sementara kalau merampok, lebih dilakukan dalam relatif lebih lambat, sehingga kesempatan untuk mengembangkan kerelaan itu lebih luas?

Iya, menurut saya itu sangat berpengaruh. Kalo dijambret, akan ada efek shock dan kemungkinan besar tidak akan ada rasa pasarah atau kerelaan untuk melepaskan barang berharga yang diambil. Kalo dirampok, orang akan lebih memilih menyelamatkan nyawa (jika tidak mungkin melawan) mereka sehingga dapat meuncul kerelaan untuk melepaskan.

K.K.

Quote from: Wolvie on 21 October 2011, 02:06:36 PM
oh gitu, sy malah baru ngerti, kirain selama ini palak = nodong. pake anceman senjata tajem..

terus klo ada bangsat niat masuk rumah kosong (gak ada penghuninya) buat nyolong, namanya bukan rampok dong? karena ga ada yang dia ancem, istilahnya apa ya klo kaya gini, maling?
Iya, itu maling alias garong. Ga selalu harus kosong, tapi pada saat penghuninya lengah.