News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Menguji Kemampuan Analitis

Started by K.K., 21 October 2011, 10:41:51 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: rooney on 21 October 2011, 04:24:42 PM
Dalam perbuatan memberi, ada yang dilakukan dengan rasa hormat, karena rasa kasihan, karena keinginan tertentu, dan karena terpaksa. Mungkin yang dapat dikategorikan sebagai "real dana" adalah yang dilakukan dengan rasa hormat dan rasa kasihan. Sisanya agak diragukan jika dikatakan sebagai dana...
Jika seseorang tidak menaruh hormat pada seorang bhikkhu, juga bukan dimotivasi oleh rasa kasihan, namun pada hari Kathina ia berdana jubah atas anjuran orang lain, misalnya, apakah dana tidak terjadi?

K.K.

Quote from: william_phang on 21 October 2011, 04:24:52 PM
Iya kalo motif diatas saya setuju disebut berdana... tetapi kalo motif yang merugikan diri sendiri (dlm artian perkembangan bathin) misalkan biar terkenal (ato ketika banayk orang lihat baru memberi) atau pun untuk merendahkan si penerima baru tidak dapat disebut berdana...
Jika seseorang memberi untuk mendapatkan nama, apakah kemudian tidak ada kamma baik yang diterima oleh si pemberi?

ryu

misalnya ada pengemis datang, sambil menadahkan tangannya, trus ada pengamen yang nyanyi2, kategori yang mana nih ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

rooney

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 04:31:43 PM
Jika seseorang tidak menaruh hormat pada seorang bhikkhu, juga bukan dimotivasi oleh rasa kasihan, namun pada hari Kathina ia berdana jubah atas anjuran orang lain, misalnya, apakah dana tidak terjadi?

Berarti dia akan berdana dengan batin yang terpaksa. Seharusnya ini bukanlah sebuah dana, namun jika dia memahami bahwa saat kathina adalah berdana pada sangha, maka sudah tentu tidak akan ada rasa terpaksa tersebut dan mungkin akan terjadi dana.

William_phang

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 04:33:02 PM
Jika seseorang memberi untuk mendapatkan nama, apakah kemudian tidak ada kamma baik yang diterima oleh si pemberi?

Kammi baik dari memberi tetap ada tetapi bagi perkembangan bathin mgkn tidak ya krn ini lebh mengembangkan harga diri....

K.K.

Sekilas Info: Kita di sini membahas lebih berdasar pada pemahaman pribadi, tidak selalu harus berpatokan pada teori Buddhisme. Namun untuk lebih jelas tentang jenis dana menurut Buddhisme bisa dilihat di Thread Sekilas Mengenai Berbagai Jenis Dana.

K.K.

Quote from: ryu on 21 October 2011, 04:34:50 PM
misalnya ada pengemis datang, sambil menadahkan tangannya, trus ada pengamen yang nyanyi2, kategori yang mana nih ;D
Nah, ketika seseorang melihat pengemis meminta ataupun pengamen nyanyi, reaksi bathinnya berbeda-beda. Menurut saya, satu perbuatan disertai keadaan bathin tertentu bisa disebut berdana, sementara perbuatan sama disertai keadaan bathin lain, bisa jadi bukan berdana. Kita di sini coba membahas itu dan saya minta pendapat dari teman2 di sini untuk membantu memberikan penguraian menurut pandangan masing-masing.

K.K.

Quote from: rooney on 21 October 2011, 04:36:42 PM
Berarti dia akan berdana dengan batin yang terpaksa. Seharusnya ini bukanlah sebuah dana,
Jika seseorang membunuh dengan bathin terpaksa, apakah tidak disebut pembunuhan?


Quotenamun jika dia memahami bahwa saat kathina adalah berdana pada sangha, maka sudah tentu tidak akan ada rasa terpaksa tersebut dan mungkin akan terjadi dana.
Setuju, jika memang muncul pikiran berdana pada saat memberi, itu menjadi dana.

K.K.

Quote from: william_phang on 21 October 2011, 04:37:02 PM
Kammi baik dari memberi tetap ada tetapi bagi perkembangan bathin mgkn tidak ya krn ini lebh mengembangkan harga diri....
Jika buah berdana dari perbuatan tersebut tetap ada, bukankah berarti perbuatan tersebut bisa disebut berdana, walaupun disertai pikiran lain yang menghambat perkembangan bathin?

rooney

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 04:52:56 PM
Jika seseorang membunuh dengan bathin terpaksa, apakah tidak disebut pembunuhan?

Setuju, jika memang muncul pikiran berdana pada saat memberi, itu menjadi dana.

Pembunuhan dengan batin terpaksa sepertinya sulit untuk tidak disertai dengan keinginan melukai... :-?

stephen chow

Quote from: ryu on 21 October 2011, 04:17:00 PM
meminta persembahan yang 10% tuhh
mang tuhan pernah minta persembahan..   :o

manusia lah yg fitnah tuhan..  :hammer:
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

stephen chow

berdana..
menurut saya berdana ya memberi, jadi apa pun yg kita beri termasuk berdana..
dana baik atau buruk yg kita berikan/hasilnya..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: rooney on 21 October 2011, 04:58:07 PM
Pembunuhan dengan batin terpaksa sepertinya sulit untuk tidak disertai dengan keinginan melukai... :-?
Lantas mengapa berdana dengan bathin terpaksa tidak sulit untuk tidak disertai keinginan memberi?

K.K.