Dari BUDHA Hingga YESUS

Started by Mas Tidar, 11 June 2011, 09:09:00 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Rico Tsiau

Quote from: abgf on 11 May 2012, 10:27:38 AM
bro rico, pada kisah zen tentang 'guru menuang air teh apada gelas tamu yang sudah terisi penuh' diatas, siapa yang tidak mencurahkan kebaikan, siapa sesungguhnya menolak/tidak menerima?

errr...

begini, saya menanyakan yoh 14:6 berbanding Allah Bapa yang diyakini sebagai Maha Adil dan Maha Kasih, dan saya mengajukan ketidak cocokan antara keduanya term tersebut.
ketika anda menunjukkan ilustrasi master zen tersebut dengan gelas teh yang terus menerus diisi, anda bermaksud bahwa anugerah telah diberikan oleh Bapa, namun siapa yang sesungguhnya menolak/menerima kebaikan (anugerah) begitukah maksud anda?
ini saya simpulkan bahwa saya lah yang tidak mau menerima anugerah, so jangan salahkan pemberi anugerah. begitukah saudaraku abgf?

K.K.

Ketika murid datang kepada guru, maka si murid wajib mengosongkan cangkir tehnya agar bisa diisi dengan teh si guru. Tapi sungguh konyol kalau salesman teh datang ke rumah-rumah orang yang sudah punya teh, menuntut orang yang sudah punya teh tersebut mengosongkan cangkirnya.

Kecuali salesman itu merasa dirinya guru.

Rico Tsiau

saudara abgf, saya lihat sekarang anda sedang ofline.

tapi ini saya titip tanya sedikit jika anda sudah punya waktu untuk menjawab.

[ [at] post saya diatas]

jika benar begitu lah kondisi anugerah yang anda maksud, lalu bagaimana dengan keyakinan ajaran anda bahwa 'bahkan keimanan itu juga adalah anugerah dan merupakan bagian dari rencana-Nya'
artinya sebelum anda lahir anda sudah ditakdirkan untuk tidak percaya. jika sudah takdirnya demikian, bagaimana manusia bisa dikatakan menolak anugerah? nah ini mematahkan semua argumen anda diatas yang anda ilustrasikan dengan master zen.

_/\_

K.K.

#513
Quote from: Rico Tsiau on 11 May 2012, 10:43:50 AM
saudara abgf, saya lihat sekarang anda sedang ofline.

tapi ini saya titip tanya sedikit jika anda sudah punya waktu untuk menjawab.

[ [at] post saya diatas]

jika benar begitu lah kondisi anugerah yang anda maksud, lalu bagaimana dengan keyakinan ajaran anda bahwa 'bahkan keimanan itu juga adalah anugerah dan merupakan bagian dari rencana-Nya'
artinya sebelum anda lahir anda sudah ditakdirkan untuk tidak percaya. jika sudah takdirnya demikian, bagaimana manusia bisa dikatakan menolak anugerah? nah ini mematahkan semua argumen anda diatas yang anda ilustrasikan dengan master zen.

_/\_
Untuk lebih menyegarkan ingatan sang salesman yang telah lepas dari cangkang pandangan, saya bantu kutipkan ayatnya:

Yohanes 17:12
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Demikianlah ada orang yang memang ditentukan memiliki gelas kosong yang siap menerima anugerah, dan ada juga yang telah ditentukan memiliki gelas penuh untuk menuju kebinasaan.

Rico Tsiau

Quote from: Kainyn_Kutho on 11 May 2012, 10:40:48 AM
Ketika murid datang kepada guru, maka si murid wajib mengosongkan cangkir tehnya agar bisa diisi dengan teh si guru. Tapi sungguh konyol kalau salesman teh datang ke rumah-rumah orang yang sudah punya teh, menuntut orang yang sudah punya teh tersebut mengosongkan cangkirnya.

Kecuali salesman itu merasa dirinya guru.

betul..

dan buat bro abgf, AFAIK contoh history master zen dengan cangkir tehnya adalah bukan tentang penolakan kebaikan tapi pada pengertian seperti yang di uraikan oleh bro Kainyn diatas. tapi jika anda membuatnya untuk kondisi contoh lain yang dalam hal ini penolakan kebaikan (anugerah) saya bisa menerima dan memaklumi. saya anggap contoh sebagai contoh, history sebagai history.

baik, semoga anda bisa memberikan tanggapan. saya dan atau kami menunggu.

Che Yong

Quote from: abgf on 11 May 2012, 08:28:04 AM
kenapa saya lihat pada setiap forum buddhism semua isinya hanya isi pikiran sendiri saja, tidak sadar meninggikan diri sendiri,
menuruti pikiran logika atau intelektual sendiri.
bukankah kalian harus melepaskan bukannya memegahkan atta diri?

berteori banyak tetapi nol prakteknya. apa yang kalian contohkan praktek kalian menurut teori ajaran Sakyamuni Buddha? sama sekali tidak ada. bertolak belakang kualitas menurut ajaran dan kenyataan keadaan kondisi batin kalian.
kenyataan loh. renungkan baik-baik, pelan-pelan dan dalam-dalam.  :x
saya hanya ingin menshare pikiranku, saya belum menyatakan pandanganku ini benar
sudah kukatakan bahwa ini hanya dugaan, bisa salah dan bisa saja benar.
karena topiknya adalah dari Buddha hingga yesus,
saya menshare pikiranku bukan untuk dipercaya, tapi dikaji.

boleh dong apabila ini pikiranku ditanggapi oleh saudara2 buddhis,
karena apabila saya salah maka mereka akan membimbingku dan memberitahu apa yang benar,
apabila saya langsung menyatakan bahwa ini benar dan saya sharing ke forum kalian itu baru namanya meninggikan atma dan buta .

btw kmu harusnya belajar lagi, postingan ini jelas tidak berhubungan dengan atma, kilesa, kedengkian ataupun yang lain.
saya tidak iri dengan yesus. saya tidak iri dengan alah. karena saya sudah mendapatkan banyak kebahagiaan disini dan sekarang.

sayatidak pernah membunuh orang lain, saya sudah dari lama berlatih menghindari sesuatu yang tidak benar. Itu kemajuan batinku selama ini yang dapat saya pertanggungjawabkan yang kamu bilang saya hanya berteori saja.

btw kalau aku posting untuk dikaji, kenapa kamu yang intelek tidak mengkaji dan langsung menyatakan mosi ketidaksetujuan?
---------------------------------------------------------------------------
kamu bilang bahwa kami yang menuruti kata hati sendiri adalah manusia yang meninggikan atma.
saya tanya sekarang. berarti manusia yang tidak menuruti hati sendiri adalah orang suci ya?
justru jadikanlah pulau bagi dirimu sendiri. Jangan pernah sekali2 menyerahkan hidupmu pada yang lainnya(apalagi mereka yang tidak bijaksana).
Karena apapun masa depan kamu adalah berada ditanganmu. Bukan ditangan yang lainnya.
Manusia adalah tuan bagi dirinya sendiri. Untuk meperoleh kemajuan, maka seseorang hendaknya mencari teman yang baik yang bisa menasehatinya.
Untuk ia sendiri pertimbangkan, bukan yang lainnya pertimbangkan.
Jika berbicara atma, seharusnya anda belajar dulu. Anda belajar yang benar, jangan memakai kata atma untuk sebagai "bisa" untuk menghancurkan lawan bicara, tapi pakai untuk kau kaji sendiri.

saya juga menganalisa bukan memakai mata yang buta dan radikal.
dari dulu sudah kita ketahui jelas2 analisa yang buta dan tidak masuk akal adalah manusia yang langsung menerima doktrin orang lain tanpa analisa.
bahkan bisa saja membunuh orang demi agamanya. Itu baru meninggikan atma. coba aja kamu pertimbangkan apakah benar atau salah.


abgf

Quote from: Rico Tsiau on 11 May 2012, 10:35:10 AM
errr...

begini, saya menanyakan yoh 14:6 berbanding Allah Bapa yang diyakini sebagai Maha Adil dan Maha Kasih, dan saya mengajukan ketidak cocokan antara keduanya term tersebut.
ketika anda menunjukkan ilustrasi master zen tersebut dengan gelas teh yang terus menerus diisi, anda bermaksud bahwa anugerah telah diberikan oleh Bapa, namun siapa yang sesungguhnya menolak/menerima kebaikan (anugerah) begitukah maksud anda?
ini saya simpulkan bahwa saya lah yang tidak mau menerima anugerah, so jangan salahkan pemberi anugerah. begitukah saudaraku abgf?

benar....

Rico Tsiau

#517
Quote from: abgf on 12 May 2012, 10:53:57 AM
benar....

lalu bagaimana dengan pertanyaan saya setelah itu?

Quotejika benar begitu lah kondisi anugerah yang anda maksud, lalu bagaimana dengan keyakinan ajaran anda bahwa 'bahkan keimanan itu juga adalah anugerah dan merupakan bagian dari rencana-Nya'
artinya sebelum anda lahir anda sudah ditakdirkan untuk tidak percaya. jika sudah takdirnya demikian, bagaimana manusia bisa dikatakan menolak anugerah? nah ini mematahkan semua argumen anda diatas yang anda ilustrasikan dengan master zen.

dan bro Kainyn membantu saya dengan ayatnya.

Quote from: Kainyn_Kutho on 11 May 2012, 10:47:58 AM
Untuk lebih menyegarkan ingatan sang salesman yang telah lepas dari cangkang pandangan, saya bantu kutipkan ayatnya:

Yohanes 17:12
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Demikianlah ada orang yang memang ditentukan memiliki gelas kosong yang siap menerima anugerah, dan ada juga yang telah ditentukan memiliki gelas penuh untuk menuju kebinasaan.

monggo di simak lagi bro, itu lah yang saya maksud anda tidak atau belum menjawab saya.

abgf

#518
Quote from: Che Yong on 11 May 2012, 08:30:34 PM
saya hanya ingin menshare pikiranku, saya belum menyatakan pandanganku ini benar
sudah kukatakan bahwa ini hanya dugaan, bisa salah dan bisa saja benar.
karena topiknya adalah dari Buddha hingga yesus,
saya menshare pikiranku bukan untuk dipercaya, tapi dikaji.

boleh dong apabila ini pikiranku ditanggapi oleh saudara2 buddhis,
karena apabila saya salah maka mereka akan membimbingku dan memberitahu apa yang benar,
apabila saya langsung menyatakan bahwa ini benar dan saya sharing ke forum kalian itu baru namanya meninggikan atma dan buta .

btw kmu harusnya belajar lagi, postingan ini jelas tidak berhubungan dengan atma, kilesa, kedengkian ataupun yang lain.
saya tidak iri dengan yesus. saya tidak iri dengan alah. karena saya sudah mendapatkan banyak kebahagiaan disini dan sekarang.

sayatidak pernah membunuh orang lain, saya sudah dari lama berlatih menghindari sesuatu yang tidak benar. Itu kemajuan batinku selama ini yang dapat saya pertanggungjawabkan yang kamu bilang saya hanya berteori saja.

btw kalau aku posting untuk dikaji, kenapa kamu yang intelek tidak mengkaji dan langsung menyatakan mosi ketidaksetujuan?
---------------------------------------------------------------------------
kamu bilang bahwa kami yang menuruti kata hati sendiri adalah manusia yang meninggikan atma.
saya tanya sekarang. berarti manusia yang tidak menuruti hati sendiri adalah orang suci ya?
justru jadikanlah pulau bagi dirimu sendiri. Jangan pernah sekali2 menyerahkan hidupmu pada yang lainnya(apalagi mereka yang tidak bijaksana).
Karena apapun masa depan kamu adalah berada ditanganmu. Bukan ditangan yang lainnya.
Manusia adalah tuan bagi dirinya sendiri. Untuk meperoleh kemajuan, maka seseorang hendaknya mencari teman yang baik yang bisa menasehatinya.
Untuk ia sendiri pertimbangkan, bukan yang lainnya pertimbangkan.
Jika berbicara atma, seharusnya anda belajar dulu. Anda belajar yang benar, jangan memakai kata atma untuk sebagai "bisa" untuk menghancurkan lawan bicara, tapi pakai untuk kau kaji sendiri.

saya juga menganalisa bukan memakai mata yang buta dan radikal.
dari dulu sudah kita ketahui jelas2 analisa yang buta dan tidak masuk akal adalah manusia yang langsung menerima doktrin orang lain tanpa analisa.
bahkan bisa saja membunuh orang demi agamanya. Itu baru meninggikan atma. coba aja kamu pertimbangkan apakah benar atau salah.

maaf bro che yong....
saya menulis ditujukan untuk secara umum saja.

tapi untuk tulisan bro che yong pada reply #489, saya ada pertanyaan nich saat ini,
itu, tulisan bro che yong mengira-ngira/menduga-duga bukan?

abgf

#519
Quote from: Rico Tsiau on 12 May 2012, 10:58:57 AM
2. lalu bagaimana dengan pertanyaan saya setelah itu?

jika benar begitu lah kondisi anugerah yang anda maksud, lalu bagaimana dengan keyakinan ajaran anda bahwa 'bahkan keimanan itu juga adalah anugerah dan merupakan bagian dari rencana-Nya'
artinya sebelum anda lahir anda sudah ditakdirkan untuk tidak percaya. jika sudah takdirnya demikian, bagaimana manusia bisa dikatakan menolak anugerah? nah ini mematahkan semua argumen anda diatas yang anda ilustrasikan dengan master zen.

1. dan bro Kainyn membantu saya dengan ayatnya.
Quote from: Kainyn_Kutho on 11 May 2012, 10:47:58 AM
Untuk lebih menyegarkan ingatan sang salesman yang telah lepas dari cangkang pandangan, saya bantu kutipkan ayatnya:

Yohanes 17:12
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Demikianlah ada orang yang memang ditentukan memiliki gelas kosong yang siap menerima anugerah, dan ada juga yang telah ditentukan memiliki gelas penuh untuk menuju kebinasaan.

monggo di simak lagi bro, itu lah yang sama maksud anda tidak atau belum menjawab saya.

mudah koq jawabannya.

1. ini versi inggrisnya saya kutipkan :
Yoh 17 : 12 :
'While I was with them in the world, I kept them in Your name. Those that You have given Me I have kept, and none of them is lost, but the son of perdition, that the Scripture might be fulfilled.'

silahkan rangkumkan segala makna kata 'perdition', apakah merujuk kepada apa yang dipertanyakan pemikiran no. 1.
ulah siapa dan dari apakah/manakah atau kualitas apakah munculnya kualitas pemikiran tersebut kenyataannya sesungguhnya?

2. berkaitan dengan semua nilai kebenaran yang kita sudah bicarakan dari awal, saya ada pertanyaan untuk sdrku rico, kualitas keBuddhaan/Nibanna setiap makhluk itu ada sejak kapan?
belum ada lalu diadakan oleh makhluk?
dari tidak ada menjadi ada?
ada karena kebetulan, dan dimengerti/dicapai atau dimunculkan oleh logika?

atau tidak ada (ketiadaan/nil)?

Rico Tsiau

#520
Quote from: abgf on 12 May 2012, 11:19:15 AM
mudah koq jawabannya.

1. ini versi inggrisnya saya kutipkan :
Yoh 17 : 12 :
'While I was with them in the world, I kept them in Your name. Those that You have given Me I have kept, and none of them is lost, but the son of perdition, that the Scripture might be fulfilled.'

silahkan rangkumkan segala makna kata 'perdition', apakah merujuk kepada apa yang dipertanyakan pemikiran no. 1.
ulah siapa dan dari apakah/manakah atau kualitas apakah munculnya kualitas pemikiran tersebut kenyataannya sesungguhnya?


apakah anda bermaksud menyatakan alkitab terjemahan dalam bahasa indonesia salah?
dan harus mengacu pada alkitab dalam bahasa inggris?
atau coba anda terjemahkan yoh 17:12 dalam bahasa indonesia versi anda sendiri.

oh ya kemudian, supaya tidak memusingkan. dan supaya anda tidak muter2. anda bisa terima gak jika kelak dalam diskusi saya menggunakan referensi dari sini ? <--- Klik plss..

kesimpulan, disini saya hanya bisa melihat anda memcoba mencari pembenaran saja.

Quote from: abgf on 12 May 2012, 11:19:15 AM
2. berkaitan dengan semua nilai kebenaran yang kita sudah bicarakan dari awal, saya ada pertanyaan untuk sdrku rico, kualitas keBuddhaan/Nibanna setiap makhluk itu ada sejak kapan?
belum ada lalu diadakan oleh makhluk?
dari tidak ada menjadi ada?
ada karena kebetulan, dan dimengerti/dicapai atau dimunculkan oleh logika?

sebenarnya saya sedikit tidak mengerti dengan istilah kualiatas kebuddhaan/nibbana yang anda maksud ketika dia dihubungkan dengan ada sejak kapan?
Nibbana tidak diciptakan, dilahirkan, dst
lalu apakah ada awal akhir?

lagian rasanya diskusi kita tentang anugerah belum selesai tuh. jangan alihkan topik dulu ya...

will_i_am

Quote from: abgf on 12 May 2012, 11:19:15 AM
2. berkaitan dengan semua nilai kebenaran yang kita sudah bicarakan dari awal, saya ada pertanyaan untuk sdrku rico, kualitas keBuddhaan/Nibanna setiap makhluk itu ada sejak kapan?
belum ada lalu diadakan oleh makhluk?
dari tidak ada menjadi ada?
ada karena kebetulan, dan dimengerti/dicapai atau dimunculkan oleh logika?

atau tidak ada (ketiadaan/nil)?

ini seperti bertanya, manusia ada sejak kapan??
awal dunia itu kapan??
jawaban seperti itu tidak dibahas oleh Sang Buddha
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

dipasena

Quote from: will_i_am on 12 May 2012, 02:46:34 PM
ini seperti bertanya, manusia ada sejak kapan??
awal dunia itu kapan??
jawaban seperti itu tidak dibahas oleh Sang Buddha

lebih tepat nya lg si mas bro pengecut kanesten tersebut seperti orang papua yg primitif n tinggal di pendalaman, tiba2 di jelaskan tentang ilmuwan yg bertitle profesor n menemukan hukum energi.

lagu si mas bro pengecut kanesten tersebut dengan kepolosan dan kebodohan nya, yg dikarenakan keterbatasan kemampuan nya untuk menalar hal itu dan karena yg ia ketahui cm lah koteka itu bagus, lalu bertanya pengetahuan/kualitas seorang profesor itu ada sejak kapan ?

karena klo dia dan kelompok nya ga tau, berarti pengetahuan/kualitas seorang profesor itu cm lah omong kosong...

ya kira2 begitu lah, klo orang dengan kebodohan nya yg disebabkan terbatas nya kemampuan dia, jd muncul lah pemahaman baru yg di benarkan oleh nya dan dianggap sebagai kebenaran yg muncul karena kebodohan nya sendiri...

satu kata aja untuk mas bro kanesten pengecut, ci-lo-ko.. !!

abgf

Quote from: dato' tono on 12 May 2012, 05:54:47 PM
lebih tepat nya lg si mas bro pengecut kanesten tersebut seperti orang papua yg primitif n tinggal di pendalaman, tiba2 di jelaskan tentang ilmuwan yg bertitle profesor n menemukan hukum energi.

lagu si mas bro pengecut kanesten tersebut dengan kepolosan dan kebodohan nya, yg dikarenakan keterbatasan kemampuan nya untuk menalar hal itu dan karena yg ia ketahui cm lah koteka itu bagus, lalu bertanya pengetahuan/kualitas seorang profesor itu ada sejak kapan ?

karena klo dia dan kelompok nya ga tau, berarti pengetahuan/kualitas seorang profesor itu cm lah omong kosong...

ya kira2 begitu lah, klo orang dengan kebodohan nya yg disebabkan terbatas nya kemampuan dia, jd muncul lah pemahaman baru yg di benarkan oleh nya dan dianggap sebagai kebenaran yg muncul karena kebodohan nya sendiri...

satu kata aja untuk mas bro kanesten pengecut, ci-lo-ko.. !!

apa sich ini topik kebenaran yang dibicarakan dalam tulisannya?
gak jelas kualitas/tujuan diskusi kebenarannya.
eh ada yang ucapan terima kasih lagi. makin ngawur saja/makin gak jelas.
hanya tereakan-tereakan kenceng penuh emosi.

abgf

abgf selalu memberitahukan (menulis) kenyataan loh. syukur-syukur bisa terlihat oleh diri.
baik kan... maksud abgf....?!!!!