Dari BUDHA Hingga YESUS

Started by Mas Tidar, 11 June 2011, 09:09:00 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

will_i_am

Quote from: Mas Tidar on 03 December 2011, 07:06:35 PM
Bro a-su yang lebih hebat drpd teman2 sebangsa dan setanah air di forum DC ini
terbukti, tetap bersikukuh dan kembali lagi ke DC Forum dengan "pandangan" benar-nya.... 

saking hebatnya bisa menunjukkan kesaktian jilat ludah sendiri(abhinna umat K)...

Quote from: sugianto budiman on 03 October 2011, 06:09:31 PM
Saya barusan dapat balasan e-mail dari BJ, dan dia bersedia bertemu dan memberikan waktu bagi saya untuk berdiskusi. Ternyata banyak juga para kawan2 Buddhis yang tertarik dan menuliskan email ke BJ untuk bertemu setelah membaca di blog Dede....... Saya ada kemukakan tanya jawab di DC, saran dia....jangan diterusin.....karena bukan bloq "Kristiani". Tidak ada manfaatnya jika berdiskusi dengan cara seperti itu, kecuali saya ada keraguan tentang kekr****nan, baru blog DC bermanfaat.......... Ya, benar juga.......karena saya lebih percaya Yesus dan segala pengajaran, maka saya harus say good bye to my fellow brothers........Ciao......

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Mas Tidar

Quote from: HokBen on 03 December 2011, 08:27:14 PM
seru juga yah topik ini...
pengen join reply2 tapi udah rame :(

penonton: ingin tontonan tambah rame, silakan gabung...
mumpung bandar belum buka voor voor-an
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

yanfei

Quote from: Mas Tidar on 03 December 2011, 09:45:12 PM
penonton: ingin tontonan tambah rame, silakan gabung...
mumpung bandar belum buka voor voor-an
geser dikit mas, aye kan mau nonton juga =))

Mas Tidar

Quote from: yanfei on 03 December 2011, 09:53:49 PM
geser dikit mas, aye kan mau nonton juga =))


pliss, pliss
take a seat & enjoy the show...

aniwe, tukang popcorn udah lewat kah ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

ryu

cangcimen, cangcimen, cangcimen
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

will_i_am

ane juga mau ikut nonton...  :D :D
tiket masuknya bayar ke siapa yah??

Quote from: ryu on 03 December 2011, 09:58:49 PM
cangcimen, cangcimen, cangcimen
apaan tuh??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

will_i_am

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

adi lim

Quote from: will_i_am on 03 December 2011, 03:35:18 PM
yang hebat kita ato bro a-su??

yang pasti mas sugi bukan memberi jawaban yg hebat :), karena masih senang mengkhayal dengan 'tuan alah sang penciptanya'.
shingga jawaban2 bolak balik beberapa kali, masih seputar itu2 aja dengan kehebatan 'tuan alah sang pencipta', capek deh  !

mungkin ini yang namanya batin gelap. ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

will_i_am

Quote from: adi lim on 04 December 2011, 06:13:35 AM
yang pasti mas sugi bukan memberi jawaban yg hebat :), karena masih senang mengkhayal dengan 'tuan alah sang penciptanya'.
shingga jawaban2 bolak balik beberapa kali, masih seputar itu2 aja dengan kehebatan 'tuan alah sang pencipta', capek deh  !

mungkin ini yang namanya batin gelap. ^-^
jawabannya perasaan emang engga ada yang memuaskan...
yang satu berbobot, yang satu lagi muter2...
udah dikasi penjelasan, ditanya lagi...
kalo dijawab, dibilang udah tau...
#-o #-o #-o

mungkin imannya belum kuat kali ya, makanya engga dibantu tuhan agar bisa menang??
coba doa 7 hari 7 malam, pasti nabi dato' tak berkutik...
=)) =)) =))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

yanfei

Padahal uda dijelaskan oleh nabi dato, tetep aja jurus gasing yg selalu muter2 yg jadi andalan dikeluarkan

Penjelasan mengenai mengapa ambapali bisa mencapai arahat, mas sugi harus tau konsep hukum karma itu sendiri

Dikutip dari buku truth of nature
Apa peranan hukum karma dalam agama BUDDHA?
Banyak orang barat yg menulis tentang agama Buddha dan sepertinya mereka sangat bangga terhadap bab-bab yg membahas karma dan kelahiran kembali. Tetapi penjelasan mereka keliru, mereka seringkali salah. Orang2 barat tsb mencoba menjelaskan karma, tetapi mereka semua mengatakan bahwa karma baik itu dan karma buruk itu buruk. "Lakukanlah kebajikkan, kebajikkan didapat. Lakukanlah keburukkan, keburukkan didapat" itu saja sama persis dengan doktrin setiap agama. Ini bukan hukum karma yg diajarkan dalam agama Buddha.

Demikian pula dengan kelahiran kembali. Mereka menulis pembahasan ttg kelahiran kembali seakan2 mereka melihat dgn mata kepala mereka sendiri orang2 yg sama dilahirkan kembali. Mereka salah memahami pesan utama Buddha, yg mengajarkan bahwa †iϑαќ  ada "aku" atau "diri." Meskipun skrg ini saya duduk disini, namun sesungguhnya tidak ada siapapun. Jika tidak ada siapapun, lalu siapa yg mati? Apa yg lahir kembali? Buddha mengajarkan bahwa †iϑαќ  ada "aku" atau "diri". Jadi kelahiran dan kematian adalah keadaan dari kebenaran relatif. Para penulis buku berjudul "ajaran Buddha" umumnya salah menjelaskan karma dan kelahiran kembali.

Harap perhatikan baik2 tentang karma. Dalam prinsip Buddhis karma selalu dikaitkan dgn penghentian karma, bukan hanya tentang karma dan akibatnya seperti yg juga ditemukan diagama2 lain. Utk dpt dikatakan sbg pembahasan karma yg termasuk agama Buddha maka harus dibahas ttg penghentian karma.

Seorg sabbakarmakkhayam-patto adalah seseorg yg telah menghentikan seluruh karmanya. Buddha mengajarkan bahwa karma berakhir karena padamnya keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin. Ini mudah diingat. Karma terhenti jika keserakahan, kebencian dan kegelapan batin sudah †iϑαќ  ada lagi. Ini terjadi ketika kekotoran batin lenyap. Jika keserakahan, kebencian dan kegelapan batin masih ada karma juga masih ada. Jika keserakahan, kebencian dan pandangan salah sudah †iϑαќ  ada lagi demikian jg karma, †iϑαќ  ada lagi karma yg dihasilkan saat ini sehingga †iϑαќ  ada lagi karma baru pd masa yg akan dtg. Jadi karma lalu, karma skrg dan karma yg akan dtg sudah †iϑαќ  ada lagi. Ketika seorg mengakhiri keserakahan, kebencian dan kegelapan batin, karmanya jg berakhir. Demikian menjelaskan karma. Penjelasan karama seperti inilah yg layak disebut sebagai ajaran Buddhis.

Sesungguhnya ada jenis karma yg ketiga. Umumnya, kita dan byk org yg hanya mengenal dua jenis karma; karma baik dan karma buruk. Jarang sekali ada yg memahami jenis karma yg ketiga. Buddha menyebut jenis karma pertama sbg karma hitam atau karma buruk, dan karma yg kedua adalah karma putih atau karma baik. Karma yg tidak bisa disebut hitam maupun putih adalah karma yg menghentikan karma hitam dan karma putih. Karma jenis ketiga adalah sebuah metoda utk menghentikan karma hitam dan karma putih. Buddha menggunakan istilah "karma hitam","karma putih" dan "karma bukan hitam dan bukan putih". Karma jenis ketiga inilah prinsip karma yg sesuai dgn prinsip Buddhis. Seperti yg sudah dibahas sebelumnya, menghentikan keserakahan, kebencian dan kegelapan batin, berarti menghentikan karma. Jadi, karma jenis ketiga ini adalah akhir dari keserakahan, kebencian dan kegelapan batin; dgn kata lain, ini adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan. Kapan pun kita berperilaku dan berlatih sesuai dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan, hasilnya adalah karma jenis ketiga. Karma ini †iϑαќ  hitam dan juga †iϑαќ  putih, namun dpt mengakhiri karma hitam dan karma putih. Ia melampaui dunia (lokuttara), jauh diatas baik dan buruk.

Karma jenis ketiga †iϑαќ  pernah dibahas oleh org2 barat dibab ttg karma dan kelahiran kembali. Mereka semua salah, uraian mereka sama sekali †iϑαќ  sesuai dgn prinsip2 dlm agama Buddha. Agar tulisan mereka sesuai dgn prinsip2 Buddhis, mereka harus membahas karma jenis ketiga, karma yg mampu menghentikan keserakahan, kebencian dan kegelapan batin. Dgn demikian seluruh karma hitam dan putih semuanya berakhir.

Skrg marilah kita bahas lebih lanjut karma jenis ketiga ini. Dalam hal ini, Buddha mengatakan, "Semuanya menjadi begitu jelas, aku pahami melalui kebijaksanaan tertinggiku." Ajaran ini jelas2 berbeda. Yg tercerahkan †iϑαќ  mengutip penjelasan ttg karma jenis ketiga ini dari keyakinan atau agama yg lain. Beliau menemukan dan memahaminya lewat kebijaksanaan-Nya lalu mengajarkannya kpd semua org. Kita harus selalu ingat bahwa ajaran ttg karma jenis ketiga ini adalah prinsip2 Buddhis ttg karma yg sesungguhnya. Panduan apapun juga yg membahas ttg karma, buku apa saja yg berbicara ttg "karma dan kelahiran kembali", harus berdasarkan prinsip2 diatas.

Pelajari lebih mendalam dan tumbuhkan minat utk mempelajari penjelasan Buddhis ttg karma. Pembahasan ttg karma baik dan buruk dpt ditemukan dlm ajaran semua agama. Demikian juga dalam agama Buddha. Perbuatan baik menghasilkan kebaikkan dan perbuatan buruk menghasilkan keburukkan. Semuanya menjelaskan hal yg sama. Namun Buddha mengatakan bahwa melakukan karma baik saja †iϑαќ  akan melenyapkan penderitaan mental secara total, karena seseorg melakukan kebaikkan dan masih berharap buah dari karma baik tsb sehingga ia melekat pd karma baiknya. Dgn kata lain, karma baik masih menyebabkan seseorg tetap berada didlm siklus kelahiran dan kematian meskipun ia mendptkan kelahiran yg baik. Ia †iϑαќ  merasakan kebahagiaan dan kedamaian total, Nibbana.

Jadi, karma jenis ketiga adalah karma yg khusus diajarkan oleh Buddha, yg melenyapkan seluruh karma dan mengakhiri keserakahan, kebencian dan kegelapan batin. Melalui karma jenis ketiga inilah seseorg mencapai Nibbana.

adi lim

Quote from: will_i_am on 04 December 2011, 10:16:35 AM
jawabannya perasaan emang engga ada yang memuaskan...
yang satu berbobot, yang satu lagi muter2...
udah dikasi penjelasan, ditanya lagi...
kalo dijawab, dibilang udah tau...
#-o #-o #-o

mungkin imannya belum kuat kali ya, makanya engga dibantu tuhan agar bisa menang??
coba doa 7 hari 7 malam, pasti nabi dato' tak berkutik...
=)) =)) =))

didoakan sampai mulut dower juga tidak akan tunduk
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Wolvie

Quote from: will_i_am on 03 December 2011, 09:09:38 PM
saking hebatnya bisa menunjukkan kesaktian jilat ludah sendiri(abhinna umat K)...


sembari ngomel2 dikeroyok

will_i_am

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

ryu

 [at]  yanfei, koreksi, ada 4 :

8. "Punna, terdapat empat jenis kamma yang dibabarkan oleh saya setelah
pencapaian Penerangan Agung dengan pengetahuan langsung (abhinna).
Apakah empat kamma (perbuatan) itu ?

Ada perbuatan gelap dengan akibat gelap,
ada perbuatan terang dengan akibat terang,
ada perbuatan gelap dan terang dengan akibat gelap dan terang,
ada perbuatan bukan gelap dan bukan terang dengan akibat bukan gelap pun bukan terang menuju kepada lenyapnya kamma.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))