Dari BUDHA Hingga YESUS

Started by Mas Tidar, 11 June 2011, 09:09:00 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

DeNova

Biar tidak pada panas and sedikit cool down pembahasannya saia mau bagikan sedikit cerita....
Seorang guru dengan 4 muridnya yang sedang diajarnya. Guru tersebut menggambar garis sepanjang 50 cm yang sejajar. Lalu dia mengajukan pertanyaan ke pada semua muridnya itu, "coba kalian buat garis yang satu lebih panjang dari garis yang lain. Murid pertama maju ke depan papan tulis dan menghapus 10 cm dari panjang garis kedua sehingga tersisa 40 cm garis kedua, begitu juga dengan murid kedua dan ketiga. Sang guru tidak berkomentar dan hanya tersenyum. Tiba saat murid ke 4, atau si bijak maju ke depan berbeda dengan ke 3 temannya, dia menggambarkan garis sepanjang 50 cm yang dia tambahkan ke garis kedua sehingga tampak garis kedua lebih panjang dari garis pertama. Sang guru pun tertawa dan memuji murid keempat sambil berkata, tidak perlu mengurangi nilai (menjelek2kan) produk lain untuk meninggikan nilai produk kita....
Kita tunjukkan saja kalau produk kita berkualitas maka otomatis konsumen akan memilih produk kita daripada kompetitor...
Be happy and peace!!!

dipasena

sekedar intermezo, dato' abis menerawang dan berdoa kepada gusti babe, trus gusti babe membisikan sesuatu ke dato', setelah dato' menalar bisikan gusti babe, dato' menyimpulkan nya dalam sebuah tulisan...

silakan dibaca di thread berikut : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,21494.msg399678.html#msg399678

selanjutnya terserah admin saja lah... ;D

abud

 [at]  dato tono, kamu itu ahli juga bersilat akitabiah dan paham dharma. Boleh itu kamu melakukan penjajakan dengan buddha josaphat lewat emailnya : buddhajosaphat [at] yahoo.com atau debat terbuka kelihatan lebih ok. Saya yg fasilitasi agar kalian berdua bisa saling ketemu. Apalagi kamu khan rindu ama dia?  :P

Jadi sekalian bisa divideokan atau ditranskripkan buat arsip perpustakaan DC.  ;D

Bagaimana setuju? Saya pernah bertanya padanya, kenapa tidak berdebat di DC? Katanya kurang nyaman berdebat di rumah orang, apalagi tuan rumahnya not welcome. Jadi kelihatan dia lebih suka jalur pribadi atau debat terbuka.

Saya yakin dato tono pasti beranikan apalagi julukanmu nabe aa?   ;D
_/\_

Indra


Mas Tidar

bukannya diskusi ditopik ini terbuka untuk umum
dan banyak mata langsung melihat secara langsung kredibilitas si penggembala domba sebagai juru selamat.
Kami yakin seyakin yakinnya, kami sebagai anak domba yang tersesat perlu diselamatkan  ;D

klo mau bertemu secara pribadi yah terserah masing2 indipidu deh ...  _/\_
menurut kami DC amat sangat welcome dengan si mas bro penggembala domba kalau tidak welcome topik ini sudah di-lock dan tidak bisa diutak atik lagi,
lebih jauh lagi para oknum yg terlibat bisa diseberangkan ke pantai seberang yg tak akan pernah kebali lagi di DC ini. Bukti yang lain, topik ini sudah berjalan sekian lama-nya ...


Quote from: abud on 13 May 2012, 10:17:04 PM
[at]  dato tono, kamu itu ahli juga bersilat akitabiah dan paham dharma. Boleh itu kamu melakukan penjajakan dengan buddha josaphat lewat emailnya : buddhajosaphat [at] yahoo.com atau debat terbuka kelihatan lebih ok. Saya yg fasilitasi agar kalian berdua bisa saling ketemu. Apalagi kamu khan rindu ama dia?  :P

Jadi sekalian bisa divideokan atau ditranskripkan buat arsip perpustakaan DC.  ;D

Bagaimana setuju? Saya pernah bertanya padanya, kenapa tidak berdebat di DC? Katanya kurang nyaman berdebat di rumah orang, apalagi tuan rumahnya not welcome. Jadi kelihatan dia lebih suka jalur pribadi atau debat terbuka.

Saya yakin dato tono pasti beranikan apalagi julukanmu nabe aa?   ;D
_/\_
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

abgf

#560
Quote from: Che Yong on 13 May 2012, 06:31:55 PM
Oh tentu saja postingan saya itu tidak kutunjukkan buat kamu dan tidak menyalahi ucapan benar.
Bila seorang anak punya melihat mainan, dan ia belum bisa memainkannya. Maka ia pasti utak atik mainan itu.
Apabila ia sudah utak atik sana sini belum bisa memainkannya. Ia seharusnya tanya ke ibu atau guru nya bagaimana cara memainkannya.

Maka ibu/guru akan kasitau cara memainkannya.
Apabila anak mau tanya lebih lanjut darimana kah mainan itu, kenapa ia bisa dibuat seperti itu itu,
maka si anak akan mengerti lebih banyak lagi tentang mainan itu dan tentu saja lebih cerdas ketimbang mereka yang biasa2 saja.
Terlebih lagi kepada mereka yang sok tahu tapi ga bisa apa2.

Sudah seharusnya anak2 bertanya apa saja tentang apa yang mereka lihat, masalah mereka kepada ibunya atau senior.
Yang penting berhubungan dengan perkembangan dan pertumbuhan mereka. 
Bagi saya, tidak ada sesuatu yag mistik dan tabu yang tdak boleh dipertanyakan selama hal itu berhubungan dengan kebaikan diri sendiri.
Berhubungan dengan kebaikan orang lain dan bersama. Berhubungan dengan hal penting(nasib masa depan, dll).

Apabila anak2 tidak boleh bertanaya apapun. Maka mereka pantas saja iri kepada anak yang cerdas tersebut.
Anak yang cerdas tidak bakalan iri kepada anak2 yang tidak tau apa2 terlebih2 pada mereka yang sok tau. Kenapa?
Tidak perlu saya jelaskan lagi.

Didalam forum ini. Saya adalah anak nya. Dan saya berharap mereka para senior disini lah bagaikan ibuku
(yang jelas bukan kamu abgf karena saya melihat kamu kurang kompeten baik dalam buddhis) .
Karena mereka dapat membimbing saya, apa yang benar dan salah.
Krena banyak ilmu yang saya dapat disini yang dipost oleh senior2(saya sudah membaca2 postingan senior2 DC yang bermanfaat, sebelum saya register).

Apabila anak kecil menduga2 tentang suatu mainan, ia tidak katakan kepada senior("Bu menurut saya mainan ini seperti ini, benar atau tidak?, cara memainkannya benar atau tidak" dll)
Langsung ia terangkan kepada temannya bahwa dugaan ia itu benar dan bahkan ia ajarkan lagi. Maka
anak itu adalah orang yang sok tau dan buta. Dan pantas kamu kasi referensi itu.
Karena kenapa? Ia tidak tahu apa2 dan sok kasi tau orang lain.

bro che yong...
sering kita menjadi tidak netral dalam memandang/menilai sesuatu oleh karena tidak menyadari kita diliputi oleh dosa karena lobha..... sehingga tidak jernih menilai,....
tulisanmu tidak ada hubungannya/tidak membuat masalah bagi saya.
saya menulis hal ini sebagai sesama teman yang baik
Quote from: abgf on 13 May 2012, 05:25:05 PM
terima kasih atas tanggapan yang baik bro che yong....
untuk menambah wawasan/pengetahuan, silahkan baca tulisan pada topik http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22375.0.html

_/\_
coba renungkan baik-baik,
bagaimana kualitas batinmu saat menulis pernyataanmu?
dan tulisanku pada http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22375.0.html
bukan hanya untuk menunjuk orang lain, tetapi terkena untuk diri sendiri juga.

seperti juga tulisanku pada topik http://dhammacitta.org/forum/index.php?action=post;quote=399607;topic=21494.165
Quote from: ariyakumara on 13 May 2012, 07:51:11 AM
Malam minggu kemaren aku menjadi panitia dlm suatu acara besar perusahaanku yg mengundang banyak tamu penting. Acaranya sangat menarik dengan dilengkapi musik dan nyanyian yg menghipnotis pikiran dan merangsang indera. Walaupun dlm diriku ada ketertarikan thd hal2 demikian, tetapi juga memandang hal2 tsb sbg sesuatu yg tidak memuaskan (dukkha). Apakah ini sebuah pengalaman samvega atau hanya pandanganku yg terlalu negatif akan kehidupan ini?

Quote from: abgf on 13 May 2012, 12:51:39 PM

umat terjebak konsepsi diri sendiri. bukan kualitas kebenaran ajaran Buddha Sakyamuni. buktinya siapa dirinya yang berani menyatakan sotapanna?

hati-hati bro... pikiran ((kemelekatan) atta diri) itu licik, melandaskan/mencari alasan pembenaran seolah-olah sejalan/sesuai ajaran Sakyamuni Buddha. padahal karena pesimistis dari kejenuhan pengalaman hidup.

padahal netral loh klo dihubungkan dengan penderitaan terhadap diri anda.

sebagai sahabat yang baik, aku hanya mengingatkan tentang pikiran. apalagi aku tahu sahabat sbagai murid/pembina.

seperti yang telah saya tulis, sering kali kita tidak menyadari oleh karena diliputi oleh lobha (kemelekatan kepada keakuan/kesombongan diri tersembunyi bisa jadi itupun sehubungan dengan intelektual)..... sehingga tidak jernih menilai tulisan saya,....tapi kalau salah menangkap seperti dibawah ini,
Quote from: ariyakumara on 13 May 2012, 07:46:20 PM
Waduh, sejak kapan saya sudah Sotapanna... Kagak nyambung komennya, harus dibuatkan thread baru.

NB: Dari gaya tulisannya sepertinya saya pernah mengetahui anda....
tidak ada maksud saya menulis untuk merendahkan. tetapi saya membuat gaya tulisan perbandingan, sehingga kita dapat semakin jelas melihat jelas kenyataan.

paling gak... saya semakin mendapat berlimpah kebaikan (double kebaikan).
melepas karma baik dan mendapatkan (pelunasan hutang piutang) karma buruk.
kan... menurut pencerapan kebenaran teman-teman, semua bukan kebetulan.
aku orang yang beruntung klo begitu.  :)
_/\_

abgf

Quote from: Mas Tidar on 13 May 2012, 10:59:47 PM
bukannya diskusi ditopik ini terbuka untuk umum
dan banyak mata langsung melihat secara langsung kredibilitas si penggembala domba sebagai juru selamat.
Kami yakin seyakin yakinnya, kami sebagai anak domba yang tersesat perlu diselamatkan  ;D

klo mau bertemu secara pribadi yah terserah masing2 indipidu deh ...  _/\_
menurut kami DC amat sangat welcome dengan si mas bro penggembala domba kalau tidak welcome topik ini sudah di-lock dan tidak bisa diutak atik lagi,
lebih jauh lagi para oknum yg terlibat bisa diseberangkan ke pantai seberang yg tak akan pernah kebali lagi di DC ini. Bukti yang lain, topik ini sudah berjalan sekian lama-nya ...

benar mas tidar...
bagaimana mod....?
tidak ada tulisan yang perlu dihapus jika itu merupakan suatu pertanyaan dan  jawaban.
daripada hanya sebatas tulisan sepihak yang berteriak-teriak penuh emosi yang sia-sia yang tiada makna.

abud

Quote from: Mas Tidar on 13 May 2012, 10:59:47 PM
bukannya diskusi ditopik ini terbuka untuk umum
dan banyak mata langsung melihat secara langsung kredibilitas si penggembala domba sebagai juru selamat.
Kami yakin seyakin yakinnya, kami sebagai anak domba yang tersesat perlu diselamatkan  ;D

klo mau bertemu secara pribadi yah terserah masing2 indipidu deh ...  _/\_
menurut kami DC amat sangat welcome dengan si mas bro penggembala domba kalau tidak welcome topik ini sudah di-lock dan tidak bisa diutak atik lagi,
lebih jauh lagi para oknum yg terlibat bisa diseberangkan ke pantai seberang yg tak akan pernah kebali lagi di DC ini. Bukti yang lain, topik ini sudah berjalan sekian lama-nya ...


Kalo mengembalakan domba tentu dikandang sendiri(gereja), tapi kalo masih kambing apa perlu digembalakan? ;D
Kambing kan bisa hidup mandiri, tak perlu gembala, bisa mandi sendiri saat hujan( hujan yg alami, tak ada campur tangan pencipta), gitukan maunya kambing? Dan sifat kambing rasanya seperti :-)

abgf

seru juga nih klo jadi tanya jawab...

posisi abgf pasti di tengah-tengah.

komentator yang adil dech bagi kedua belah pihak. pasti, guaranted!!!!

bagaimana mod dan dukungan kawan-kawan... jadi diselenggarakan terbuka.....?!!!!

K.K.

Topik ini juga akan dimoderasi lebih ketat, jadi berlaku peraturan yang sama:

Mohon semua membahas dengan objektif, kalau mengemukakan pendapat/argumen, pakai referensi yang disepakati. Bahas Ajaran Kr1sten pakai Alkitab atau doktrin yang disepakati secara luas (seperti keputusan konsili); bahas Buddhisme pakai Tipitaka/Tripitaka dan komentar. Jika memang hanya pendapat, tuliskan hanya pendapat dan jangan dipakai sebagai tolok ukur kebenaran yang disepakati. Ini diskusi bukan adu mulut seenak perut.

Pembahasan yang tidak mampu mencantumkan referensi ataupun dasar argumentasi yang valid jika diminta, akan saya hapus. Di samping itu juga, kurangilah mencaci-maki, tidak perlu banyak menilai orang lain atau meninggikan diri sendiri. Banyaklah bercermin.


K.K.

Mengajukan debat terbuka antar kepercayaan, memang kurang tepat dilakukan di 'kandang' salah satunya. Juga tidak tepat dilakukan di tempat orang yang mengaku netral padahal memihak. Saran saya, lakukanlah di tempat Atheis yang memang menolak kedua kepercayaan itu, jadi kecenderungan penilainya adalah objektif.


Rico Tsiau

sepertinya diskusi saya dengan saudara abgf tidak berjalan sesuai harapan.

[at]  bro abgf, mungkin ada baiknya saya hentikan diskusi dengan anda. karena saya nilai anda tidak serius untuk memulai diskusi yang baik.

terima kasih sudah mampir dimari bro, moga2 anda betah dan nyaman.

_/\_

Menander

Quote from: abud on 14 May 2012, 08:25:06 AM

Kalo mengembalakan domba tentu dikandang sendiri(gereja), tapi kalo masih kambing apa perlu digembalakan? ;D
Kambing kan bisa hidup mandiri, tak perlu gembala, bisa mandi sendiri saat hujan( hujan yg alami, tak ada campur tangan pencipta), gitukan maunya kambing? Dan sifat kambing rasanya seperti :-)

Di dalam buddhis tidak mengenal istilah domba, penggembala maupun kambing

namun di buddhis diibaratkan guru dan murid dimana murid bebas untuk bertanya untuk belajar setelah itu menganalisa, memecahkan masalah sendiri pada waktu menghadapi soal ujian, dsb, bila si murid sudah dewasa & mempunyai pengetahuan yang memumpuni tak menutup kemungkinan untuk menjadi guru

bedakan dengan penggembala dan domba (kr****n), si domba hanyalah hewan yg bisa pasrah kepada penggembala, segala sesuatunya terdoktrin mengikuti kehendak penggembala, para domba hanya tahu dunianya sebatas kandang domba saja, mau selamat dicukur/disembelih juga kehendak penggembala si juru selamat/(?) nya domba

apakah anda manusia, domba, atau domba dalam tubuh manusia?
Saya adalah Menander I, Sang Raja Indo-Yunani yang suka blak-blak an. Penguasa dataran India, Baktria, dan sampai Eropa.

dipasena

hahaha... ga perlu buat kloning baru, tunjukan jati diri ente, jgn jd looser. ato situ aja lsng main2 ma dato', kenapa harus menunggu si mas bro a-su yg cm bs lari dr debat ?

mas bro, di forum ini dato' sdh beberapa kali menjajal debat dengan si buddhajosphat alias mas bro a-su, dato' jg pernah kasih email dato' langsung dilanjutkan saja... bahkan email dato' jelas koq dhanuttono [at] yahoo.com bahkan pernah dato' layangkan di blog si mas bro dede.

ah yg bener, tuan rumah nya not welcome ? ah emang si mas bro a-su aja yg lari dari debat yg sedang berjalan...

kenapa dato' lebih prefer di forum ini, karena mulut besar dia yg tiba2 masuk ke forum n menjajakan barang dagangan (mirip barang murahan) si brewok berhubungan dengan buku Buddha hingga Yesus...

kenapa ga mulai dari ente aja yg mulai berdebat ma ane, ente kan nulis nya jago, kesannya hebat n merupakan domba yg di urapi brewok pula... gmn klo kita lsng mulai, berhubung si abgf agak terganggu bathin nya...

dato' tunggu...



Quote from: abud on 13 May 2012, 10:17:04 PM
[at]  dato tono, kamu itu ahli juga bersilat akitabiah dan paham dharma. Boleh itu kamu melakukan penjajakan dengan buddha josaphat lewat emailnya : buddhajosaphat [at] yahoo.com atau debat terbuka kelihatan lebih ok. Saya yg fasilitasi agar kalian berdua bisa saling ketemu. Apalagi kamu khan rindu ama dia?  :P

Jadi sekalian bisa divideokan atau ditranskripkan buat arsip perpustakaan DC.  ;D

Bagaimana setuju? Saya pernah bertanya padanya, kenapa tidak berdebat di DC? Katanya kurang nyaman berdebat di rumah orang, apalagi tuan rumahnya not welcome. Jadi kelihatan dia lebih suka jalur pribadi atau debat terbuka.

Saya yakin dato tono pasti beranikan apalagi julukanmu nabe aa?   ;D
_/\_


dipasena

Quote from: Kainyn_Kutho on 14 May 2012, 08:48:12 AM
Mengajukan debat terbuka antar kepercayaan, memang kurang tepat dilakukan di 'kandang' salah satunya. Juga tidak tepat dilakukan di tempat orang yang mengaku netral padahal memihak. Saran saya, lakukanlah di tempat Atheis yang memang menolak kedua kepercayaan itu, jadi kecenderungan penilainya adalah objektif.


wahhh...ini ide yg tepat... dato' setuju... dato' uda 2 kali debat ma kanesten di forum atheis, lagi2 ujung2 nya ngacir. tp bole jg, dato' tunggu kesediaan para kanesten, group atheis indonesia FB adalah tempat yg tepat.