Jumpa fans Ajahn Brahm TB Gramedia Emporium Pluit 20 Mar 2011

Started by ndrosubiyanto, 13 March 2011, 10:00:14 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Jadi inget cerita ajahn chah, ketika diminta untuk memercikan air ke umat, beliau berkata biar umat senang dan gak kepanasan maka di kepret sama air tuh para umatnya =)) =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

whatthe

Quote from: bond on 14 March 2011, 10:43:53 AM
Supaya tidak seperti konser lain kali  anda yang menjadi ketua panitia dan menjadi penyelenggaranya saja agar acaranya sesuai yang anda harapkan. Ditunggu kesediaanya...
jika saya mempunyai kemampuan menjadi ketua panitia, akan saya lakukan yg seperti saya harapkan bro bond, tapi maklum saya hanyak umat awam yang ingin mendengar ceramah bhikkhu sekaliber Ajahn Brahm. Tetapi setelah saya tau diadakan disebuah mall yg boleh masuk oleh umat yg mempunyai tiket, bukannya itu aneh? mungkin buat saya saja yg aneh. hehehe

Quote from: Mr. Wei on 14 March 2011, 10:42:33 AM
Bro whatthe, untuk acara yang kapan? Tangggal 27 Maret yang diadakan oleh VPDS bukan?
ya Mr. Wei, yang tanggal 27 Maret.
What is the world mean? It's unlimited, unrecognized. So why you stucking here?

Mr. Wei

Memang wajib untuk memiliki tiket agar bisa masuk, tetapi tidak ada persyaratan apapun untuk mendapatkan tiket itu kecuali niat untuk menghubungi panitia dan mengambil tiketnya ;D
Sampai bertemu di Central Park nanti ya bro whatthe :)

rooney

Quote from: morpheus on 14 March 2011, 10:06:22 AM
kalo anda merasa tidak mencela dan bukan fundamentalis, ya berarti anda gak perlu merasa. gampang kan?

tujuan menjadi bhikkhu itu adalah menjadi pertapa, menurut doktrin theravada hanya ada 2: vipassana dhura dan dhamma dhura.

namun tidak bisa dipungkiri juga bhikkhu hidup di masyarakat, tinggal di vihara yang ada di tengah masyarakat, hidup dari makanan yang didanakan umat, juga mengajarkan dan sekaligus belajar dhamma bersama dengan umat. bhikkhu gak bisa mengurung diri di tengah2 kalangan eksklusif bhikkhu saja, atau mungkin hanya bergaul dengan para arahat saja, mereka mau gak mau harus berinteraksi dengan masyarakat, bersosialisasi.

sebagai resiko hidup sosial itu, ya tentunya wajar saja kalo muncul pengidolaan dan permintaan untuk foto bersama, tanda tangan buku dan ramah tamah. justru sangat kaku kalo bhikkhu menolak permintaan untuk bersosialisasi dan menjadi anti-sosial. dari sisi bhikkhu, tidak ada vinaya yang dilanggar. dari sisi fans, mungkin mereka merasa senang dan merasa mendapat banyak inspirasi. terlepas apa nama acaranya, dalam session ramah tamah itu selama si bhikkhu bisa mengarahkan yg lobha menjadi alobha, yg dosa menjadi adosa dan yg moha menjadi amoha, itu udah sangat bagus...

kita gak bisa mentalibankan dan memaksakan ideal bahwa segala yang berbau lobha, dosa, moha itu harus diharamkan dan tidak boleh disentuh. dengan ide talibanisasi gitu, ntar kalo gitu bhante kotbah di kamar aja, pake kamera dibroadcast ke dhammasala, soalnya ntar bhante bisa keliatan paha cewe putih mulus atau dada busung perawan manis. mungkin para donatur makanan bhante dicela gara2 ngasih makanan lezat, yang bisa membangkitkan lobha dan ego, cukup bubur hambar saja. atau gimana kalo anjali ke bhante dilarang aja sekalian, karena bisa bikin ego gede? gimana kalo cewek ke vihara dibungkus jubah aja? pemadaman nafsu itu ada di dalam, bukan ala taliban yaitu yg di luar bisa membangkitkan nafsu harus dibungkus rapat2 dan dilarang secara fisik.

di sini lagi2 saya merasa ada pemaksaan ideal kepada pihak lain, harus begini, harus begitu dan ini adalah gejala awal fundamentalisme dan pemaksaan kehendak pada orang lain. saat anda berhadapan dengan masyarakat, ideal tidak bisa dipaksakan. masyarakat terbentuk dari individu2 yang majemuk dan kelas pemahaman yg berbeda2. asal ada upaya untuk mengarahkan mereka ke arah yang lebih maju, itu udah cukup....

Sepertinya komen anda agak sedikit keluar dari substansi. Apakah disini kita membahas mengenai tutup menutupi aurat ala taliban ? Semua orang juga tau kalo Tanda tangan, jumpa fans, foto bersama, adalah FAN SERVICE !
Kenapa seorang bhikku harus diarahkan pada fan service ?
Menurut anda kalo bhikku tidak melayani fan service sama aja dengan anti sosialisasi atau malah yang lebih buruk lagi mentalibankan diri ?

Sepertinya arti bersosialisasi makin lama jadi makin melenceng dari substansi ya  :-?

Jumpa fans
fansign
Foto bersama (masih wajar)
Kapan launching album perdana ?  ;D


MARI KITA BERINOVASI !!!!  =))

ryu

^^ yeah mungkin biku sekarang "harus" mengikuti pasar, mengikuti keinginan umat, harus ikuti jaman (masa kalah sama buda idup, tapi emang kalah keknya soal karya) , jadi saling membutuhkan, biku butuh di biayai, umat butuh tandatangan dan foto2 bareng =)) , biku kalau ga terkenal keknya sengsara ya gak kaya biku ini yang di elu2kan, di adakan jumpa fans, kasihan sekali biku2 yang tidak terkenal swungguh perjuangan dalam samsara sangatlah susah, padahal ada cara yang lebih hebat dan mudah dan jalan2 ke nirwana dan ada guru agung nih yang bisa memberikan caranya =)) =)) =))

haizzzzzzz
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Mr. Wei

Kalau menurut saya, kayaknya EF memang terlalu over dalam mengekspos AB dan dibuat se-menjual mungkin... AB lebih terkenal sebagai penulis buku daripada sebagai bhikkhu dan guru meditasi jadinya.

Indra

Quote from: Mr. Wei on 14 March 2011, 11:10:40 AM
Kalau menurut saya, kayaknya EF memang terlalu over dalam mengekspos AB dan dibuat se-menjual mungkin... AB lebih terkenal sebagai penulis buku daripada sebagai bhikkhu dan guru meditasi jadinya.

Dhamma menjadi komoditi bisnis, udah biasa. Sangha juga bisa jadi komoditi. sayang Sang Buddha sudah tidak ada

bodhi

http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/162732_479762547831_87982747831_5847037_4243466_n.jpg
A. Sesi I (Micro Retreat)

Tanggal /Jam : Minggu, 27 Maret 2011. Pukul: 12.30- Pk 16.30 (registrasi ulang dimulai pukul : 12.00)

   1. Perkenalan meditasi,langkah awal dan metode
   2. Latihan meditasi 30 menit (duduk di kursi)
   3. Bagaimana mengatasi hambatan-hambatan meditasi
   4. Latihan meditasi 30 menit (duduk di kursi)
   5. Tanya Jawab.

B. Sesi II (Ceramah Dhamma) GRATIS!

Tanggal /Jam : Minggu, 27 Maret 2011. Pukul: 17.00- Pk 21.00 (registrasi ulang dimulai pukul 16.00)

   1. Paduan Suara VPDS (Juara lomba Svayamvara Dharma Gita tingkat nasional tahun 2010 mewakili kontingen DKI Jakarta)
   2. Ceramah Dhamma
   3. Berdana langsung kepada Ajahn Brahm untuk kebutuhan Dhamma dan Sangha
   4. Praktek Meditasi makan (Makan Malam disediakan Gratis oleh Panitia)
   5. Pemercikan Tirta.

pendaftaran udah dibuka dari tgl 8 desember, sesi penuh udah full tinggal sesi dhammatalk, hari H tinggal 13 hari lagi, lalu apa yang mau di rubah?  ^-^

orang yang sudah mendaftar tentunya memiliki tingkat pemahaman tentang dhamma yang berbeda dan kita sendiri nggak tau info di fb ehipassiko tentang jumpa fans dan tanda tangan yang dibicarakan disini sudah dibaca berapa banyak orang, kita juga nggak tau ada info apalagi yang sudah beredar dari mulut ke mulut, dari sms ke sms dll sebagainya, lalu karena menurut pemahaman yang merasa kata "jumpa fans dan tanda tangan buku" tidaklah pantas lalu ingin hal tersebut diluruskan? serius deh bos, cari lagi arti dan asal kata fans dan idol jangan cuma mengandalkan pemahaman yang mungkin berasal dari perasaan personal... jikalau tidak pantas kata jumpa fans dipergunakan toh posisinya ga berubah, ajahn bhram sebagai pembicara yang dikagumi banyak orang dan banyak orang yang menyukai tulisan, dhammatalk dan hal lainnya juga disebut fans (sekali lagi cari arti dan asal katanya, jangan mau jadi pemalas yah  :-[), ajahn bhram sebagai seorang guru berjumpa dengan fansnya, kalau ingin meluruskan segala sesuatu sesuai dengan peraturan dan vinaya dll sebaiknya jangan pake kata rasanya ga pantas, koq kaya artis aja, blablabla.. verifikasi semua bos, jangan timpang  :-[

trus tanda tangan ga pantas buat seorang bhikku karena tidak sesuai dengan tugas dan kewajiban seorang bhikku? tertera ga sih di dalam vinaya? dan apakah pasti itu perbuatan yang salah dan tidak bermanfaat? taukah anda bagi beberapa orang yang sudah membaca dan menyukai tulisan beliau, memiliki buku yang tertera tanda tangan penulisnya bisa meningkatkan saddha mereka terhadap dhamma? buat yang bisa memiliki kesadaran bahwa pemberian tanda tangan bisa menyebabkan kemelekatan tentu ga mau minta tanda tangan, tapi bagaimana dengan orang yang belum memiliki kesadaran seperti itu? bagaimana bagi mereka yang sadar tapi tidak melekat dengan hal tersebut? rasa manis di lidah anda belum tentu manis di lidah orang lain bukan?  :) acara tanda tangan juga bukan sesuatu yang diharuskan bukan?

terbayang kalau mereka yang sudah berharap dapat berfoto dan mendapat tanda tangan tiba tiba tidak boleh karena katanya tidak sesuai? bisa memicu orang lain menciptakan pikiran tidak baik, perasaan tidak senang... jangan bilang itu bukan urusan anda ketika memang anda sendiri yang memicunya  :)

alangkah lebih baik buat yang memang menginginkan dhamma teaching dilakukan dengan baik, sesuai dengan peraturan bhikku, pada tempat yang sesuai, waktu yang sesuai dll untuk dapat terlibat dalam organisasi yang mendatangkan guru guru berkualitas, bagi yang merasa tidak ada waktu, tidak memiliki kesempatan jangan berkecil hati, tiap organisasi pasti ada panitia dan ketuanya, silahkan cari dan hubungi mereka... dan jikalau saran anda tidak diterima pun jangan berkecil hati karena niat anda toh sudah bagus, tidak perlu membuat tindakan yang hanya menambah beban pikiran dan hati anda terlebih kalau diliputi lobha, dosa, bahkan moha  :)

kalaupun masih tidak terima lagi, silahkan bentuk organisasi sendiri dan undang guru berkualitas sesuai dengan peraturan yang dirasa penting dan perlu menurut anda  :)

may all beings be happy :)

M14ka: "the nature of things are unstable.. "

stephen chow

Ini mungkin yg terjadi di muka bumi ini, lama2 ajaran Buddha akan lenyap perlahan2, mungkin seperti cara2 yg salah seperti ini yg akan membuat hancurnya ajaran Buddha tapi masi ada waktu 2.500 tahun lagi..
Dari cara seperti ini mesti di survei lagi dari semua sisi, apakah manfaat yg di dapat yg baik yg lebih banyak atau yg buruk yg lebih bnyak..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

bodhi

disini saya cuma mau memberikan sisi lain dari topik yang sedang dibicarakan bahwa tidak semua yang kita pikirkan itu juga pasti benar, maksud saya acara ini sudah akan berjalan beberapa hari lagi jadi jika memang ada yang dirasa tidak pas mungkin bisa dilakukan di kegiatan mendatang, bisa juga terlibat di organisasi seperti saya sebutkan di atas atau kegiatan berguna lain yang dapat menyebarkan dhamma bagi semua orang dll.. bumi kita bulat, terdapat 360*, banyak sudut yang dapat kita lihat dan semuanya indah   _/\_
M14ka: "the nature of things are unstable.. "

ryu

fan service seorang biku :
memimpin upacara keagamaan
memberikan dhamma
memberikan tandatangan
membuat buku
foto2 bareng
bernyanyi/konser
dll
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Mr. Wei

Quote from: Indra on 14 March 2011, 11:13:12 AM
Dhamma menjadi komoditi bisnis, udah biasa. Sangha juga bisa jadi komoditi. sayang Sang Buddha sudah tidak ada

Dulu, saya sempat ngobrol dengan HV. Saya bertanya mengenai EF yang menjual buku dan marketingnya 'menjual banget',.

HV menjawab, perihal marketingnya yang terkesan komersil, mungkin terbawa karena dia sendiri aslinya orang marketing (bro Indra dan bbrp rekan di sini mungkin uda tau kalau dia ini adalah seorang eksportir-importir obat), sedangkan EF memang dipromosikan oleh beliau sendiri, jadi terbawa.
Mengenai pengambilan profit, HV menjelaskan bahwa ia ingin ada yang bisa full-time melayani Dhamma. Bhikkhu memiliki keterbatasan dalam vinaya, sehingga cobalah dibuat EF ini yang isinya adalah beberapa orang2 yang full-time menciptakan produk2 Dhamma. Tentunya mereka yang full time perlu uang juga untuk hidup, dan EF pun menggaji mereka.
Lalu mengenai sumber income HV, HV mengatakan bahwa ia mengurusi ekspor-impor obat2an. Selain itu ia juga memiliki sejumlah uang yang ia depositokan dan bunganya digunakan untuk sehari2 HV.

Pernyataan HV tentu tidak 100% sama dengan pendapat saya. Tapi terlepas dari HV jujur kepada saya atau tidak, saya masih mampu menerima pendapat HV tersebut.

Lalu perihal katanya dalam laporan keuangan EF banyak yang 'ilang', itu saya tidak tahu dan belum sempat menanyakan kepada HV.

Perihal eksploitasi AB, saya juga belum sempat menanyakan karena saya belum sempat bertemu dengan HV lagi... Tapi tentunya saya juga akan menanyakan jika ada kesempatan.

rooney

Quote from: bodhi on 14 March 2011, 11:23:31 AM
orang yang sudah mendaftar tentunya memiliki tingkat pemahaman tentang dhamma yang berbeda dan kita sendiri nggak tau info di fb ehipassiko tentang jumpa fans dan tanda tangan yang dibicarakan disini sudah dibaca berapa banyak orang, kita juga nggak tau ada info apalagi yang sudah beredar dari mulut ke mulut, dari sms ke sms dll sebagainya, lalu karena menurut pemahaman yang merasa kata "jumpa fans dan tanda tangan buku" tidaklah pantas lalu ingin hal tersebut diluruskan? serius deh bos, cari lagi arti dan asal kata fans dan idol jangan cuma mengandalkan pemahaman yang mungkin berasal dari perasaan personal... jikalau tidak pantas kata jumpa fans dipergunakan toh posisinya ga berubah, ajahn bhram sebagai pembicara yang dikagumi banyak orang dan banyak orang yang menyukai tulisan, dhammatalk dan hal lainnya juga disebut fans (sekali lagi cari arti dan asal katanya, jangan mau jadi pemalas yah  :-[), ajahn bhram sebagai seorang guru berjumpa dengan fansnya, kalau ingin meluruskan segala sesuatu sesuai dengan peraturan dan vinaya dll sebaiknya jangan pake kata rasanya ga pantas, koq kaya artis aja, blablabla.. verifikasi semua bos, jangan timpang  :-[

Yup, memang ga timpang kok. Ini acara KHUSUS jumpa fans di emporium pluit,  kenapa dicampur sama yang di CP ?

Quoteterbayang kalau mereka yang sudah berharap dapat berfoto dan mendapat tanda tangan tiba tiba tidak boleh karena katanya tidak sesuai? bisa memicu orang lain menciptakan pikiran tidak baik, perasaan tidak senang...   :)

Waduh, kenapa bhikku jadi tugasnya untuk menyenangkan umat ? Memikirkan umat itu baik, namun ada substansinya. Kalo sudah masuk ranah FAN SERVICE, hmmmm sepertinya sudah memasuki dunia keartisan deh...  ^-^


Quotejangan bilang itu bukan urusan anda ketika memang anda sendiri yang memicunya

Saya tidak minta tanda tangan loh  ^-^ , ga tau ya ini permintaan umat atau memang pihak penyelenggara yang mengadakan  :-?

morpheus

Quote from: rooney on 14 March 2011, 10:59:15 AM
Semua orang juga tau kalo Tanda tangan, jumpa fans, foto bersama, adalah FAN SERVICE !
Kenapa seorang bhikku harus diarahkan pada fan service ?
Menurut anda kalo bhikku tidak melayani fan service sama aja dengan anti sosialisasi atau malah yang lebih buruk lagi mentalibankan diri ?
terlepas dari namanya, session itu tidak lain esensinya adalah session ramah tamah dengan umat dan simpatisan alias seorang bhikkhu berjumpa dan mungkin bertanya-jawab dengan simpatisan dan umat. acara tanda tangan buku oleh author itu sudah sangat jamak di dunia luas dan bukan hal yg negatif. apakah buddhis pingin menyempitkan diri menjauhi segala aktifitas sosial seperti itu? itu yg saya maksud dengan fundamentalisme.

mari kita liat essensi acaranya sebelum menuduh ini itu.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

rooney

Quote from: morpheus on 14 March 2011, 12:09:16 PM
terlepas dari namanya, session itu tidak lain esensinya adalah session ramah tamah dengan umat dan simpatisan alias seorang bhikkhu berjumpa dan mungkin bertanya-jawab dengan simpatisan dan umat. acara tanda tangan buku oleh author itu sudah sangat jamak di dunia luas dan bukan hal yg negatif. apakah buddhis pingin menyempitkan diri menjauhi segala aktifitas sosial seperti itu? itu yg saya maksud dengan fundamentalisme.

mari kita liat essensi acaranya sebelum menuduh ini itu.

Esensi yang terlupakan :

Meningkatkan sales  ;D
Membuat hati umat senang  ;D
Dapat kenang-kenangan  ;D