Jumpa fans Ajahn Brahm TB Gramedia Emporium Pluit 20 Mar 2011

Started by ndrosubiyanto, 13 March 2011, 10:00:14 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Mr. Wei

 
Quote from: dhanuttono on 13 March 2011, 10:02:45 PM
maaf, cm bertanya, oh bro wei panitia nya ? kalimat ajakan dalam iklan itu siapa yg nyusun materi nya ?

aa tertarik dengan kalimat terakhir "meskipun kami juga menyediakan kursi VIP bagi umat yang mampu membayar tiket. Gunanya? Gak munafik, bantu2 tutupin biaya sewa gedung lah..." >> kenapa ga di adakan di vihara saja ? free tentunya...

Kenapa gak di vihara? Biar bisa nampung banyak umat, di gedung VPDS paling hanya bisa menampung 1500 orang, sedangkan menurut panitia kalau yang ceramah AB dan gratis pasti akan membludak. Daripada umat2 datang dan kecewa karena gak dapat tempat duduk, kami beranikan untuk adakan di Central Park yang memuat 4000++ orang, konsekuensinya ya panitia cukup pusing juga sih cari dana ;D

ryu

Quote from: bodhi on 13 March 2011, 09:52:27 PM
keliatan blom ada yg contact bpk handaka  :o
ada yang komen :

QuoteAris Darmawan Wew, uda kayak artis ya pake jumpa fans hahaha...

Aris Darmawan Sepertinya ada, tapi kurang cocok pakai kata jumpa fans sih...


blom di tanggapi tuh
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Mr. Wei

Quote from: bodhi on 13 March 2011, 10:11:35 PM
nah ada Mr. Wei salah satu panitia, cb di minta no hp handaka  :-[

Untuk nomor hp Handaka secara personal mungkin saya gak bisa share karena privasi ya, tapi di website Ehipassiko ada diterakan nomor HP 085888503388, dihubungi aja dan ditanya yang masih kurang jelas, daripada nebak2 di sini kan :)

ryu

Quote from: mr weibekerjasama dengan EF. Kenapa dengan EF? Karena kami (panitia) menganggap link untuk mendatangkan AB ya via mereka.

bayar berapa nih ke EF, jadi EF itu kek promotor biku yak ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Mr. Wei

Kalau bayar2 ke EF itu saya kurang tahu karena saya gak di bagian bendahara/dana ;D. Tapi tentunya kami mengapresiasi bantuan (atau apapun bahasanya) EF untuk mendatangkan AB (butuh biaya tiket pesawat dan akomodasi kan).
Kalau promotor, wah gak berani ngomong ^-^. Kami hanya mengajak pihak2 yang bisa diajak kerjasama untuk mendatangkan penceramah2 kaliber seperti Maha Bhiksu Hai Tao, Mehm Tim Mon (lupa nulis namanya yang benar), Pa'uk Sayadaw, Bhante Pannavaro, dsb. Dan sesuai visi kami, Dhamma untuk semua kalangan, jadi gratis.

bodhi

Quote from: ryu on 13 March 2011, 10:14:22 PM
ada yang komen :


blom di tanggapi tuh

wow komentar dimana itu kk?

Quote from: Mr. Wei on 13 March 2011, 10:16:06 PM
Untuk nomor hp Handaka secara personal mungkin saya gak bisa share karena privasi ya, tapi di website Ehipassiko ada diterakan nomor HP 085888503388, dihubungi aja dan ditanya yang masih kurang jelas, daripada nebak2 di sini kan :)

nah.. ayo silahkan di telepon bagi yang merasa butuh bertanya.. jangan sampai tersesat di jalan  :-[
M14ka: "the nature of things are unstable.. "

ryu

Quote from: bodhi on 13 March 2011, 10:24:26 PM
wow komentar dimana itu kk?

nah.. ayo silahkan di telepon bagi yang merasa butuh bertanya.. jangan sampai tersesat di jalan  :-[
ya di FB nya lah, masa di sini
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

bodhi

oh di facebooknya

tinggal di tunggu komentar dr panitia di fbnya  :-[

atau mungkin ada yang berniat telpon nomer di atas  :-[
M14ka: "the nature of things are unstable.. "

Wijayananda

#113
Quote from: Umat Awam on 13 March 2011, 07:34:45 PM
nah, kalo ini mungkin saja.. ;D namun kalo pake kata jumpa fans sebagai marketing tools nya keknya kurang cocok deh.. hehehe..

Ada yang mau nanya langsung ke pihak pengurus dan Bhantenya ?? ;D
Mungkin ini juga ada hubungan dgn AB bahwa beliau seorang penulis buku juga,jadi kalau tanda tangan buku sih ok2 aja...kalau kata2 'jumpa fans' mungkin kalimat yg dianggap lbh sering didengar dan lbh banyak diterima masyarakat secara umum dari berbagai kalangan,bukan hanya utk umat Buddha aja,jadi utk general(umum)..cmiiw :-)

adi lim

Quote from: Mr. Wei on 13 March 2011, 10:04:59 PM
[at] Aa: isi pesan itu bukan buatan panitia Micro Retreat VPDS, mungkin dari AB lalu diserahkan ke EF (lalu diterjemahkan) dan dijadikan promosi untuk roadshow mereka atau memang bukan buatan AB (yang jelas bukan buatan panitia), bahkan saya pun sebagai panitia baru tau hari ini.

:jempol:

ya 'dibuka terus aja' biar jelas/clear
pembahasan bukan mau cara 'kesalahan' tapi ungkap kebenaran supaya kesalahan yang sudah terjadi bisa di perbaiki oleh yang si pelaku.

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: Mr. Wei on 13 March 2011, 10:13:03 PM

Kenapa gak di vihara? Biar bisa nampung banyak umat, di gedung VPDS paling hanya bisa menampung 1500 orang, sedangkan menurut panitia kalau yang ceramah AB dan gratis pasti akan membludak. Daripada umat2 datang dan kecewa karena gak dapat tempat duduk, kami beranikan untuk adakan di Central Park yang memuat 4000++ orang, konsekuensinya ya panitia cukup pusing juga sih cari dana ;D

di sarankan jika mengundang Bhikkhu utk Dhammadesana paling ideal adalah di Vihara,
gunakan kapasitas yang ada, persiapan diatur sesuai dengan situasi dan kapasitas yang memang terbatas, tujuan Dhammadesana bukan 'menjaring umat/peserta ribuan'
lebih baik yang datang cuma beberapa orang, tapi serius mempraktekan Dhamma yang dibabarkan,
dari pada menjaring ribuan umat tapi umat yang datang hanya mendengar, tertawa, pulang, besok lupa.

Dhammadesana itu bagus  :jempol:
tapi cara pembabaran Dhammadesana tidak sesuai dengan apa yang 'seharusnya' akhirnya akan tidak efektif
tujuan dari Dhammadesana adalah mengulang sutta-sutta, pendengar diingatkan lagi praktek Dhamma dan alangkah baiknya Dhammadesana bisa direnungkan oleh pendengar/peserta dan pendengar bisa berubah dan mengerti. proses inilah yang efektif.
bukan dengan cara seperti bak selebritis, pakai tanda tangan segala.

saya melihat tujuan panitia mengadakan acara2 demikian (bak selibritis) sudah bukan demi pembabaran Dhamma tapi lebih memikirkan nama/pamor dan malah keuntungan.

maaf bukan ditujukan utk panitia Micro Retreat VPDS saja
tapi semua panitia yang suka mengundang Bhikkhu kemudian dipromosi seperti selebritis.

idealnya pembabaran Dhamma harus diagungkan/dihormati bukan acaranya

semoga bermanfaat  _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

dipasena

Quote from: adi lim on 14 March 2011, 05:56:54 AM
di sarankan jika mengundang Bhikkhu utk Dhammadesana paling ideal adalah di Vihara,
gunakan kapasitas yang ada, persiapan diatur sesuai dengan situasi dan kapasitas yang memang terbatas, tujuan Dhammadesana bukan 'menjaring umat/peserta ribuan'
lebih baik yang datang cuma beberapa orang, tapi serius mempraktekan Dhamma yang dibabarkan, dari pada menjaring ribuan umat tapi umat yang datang hanya mendengar, tertawa, pulang, besok lupa.

Dhammadesana itu bagus  :jempol:
tapi cara pembabaran Dhammadesana tidak sesuai dengan apa yang 'seharusnya' akhirnya akan tidak efektif tujuan dari Dhammadesana adalah mengulang sutta-sutta, pendengar diingatkan lagi praktek Dhamma dan alangkah baiknya Dhammadesana bisa direnungkan oleh pendengar/peserta dan pendengar bisa berubah dan mengerti. proses inilah yang efektif.
bukan dengan cara seperti bak selebritis, pakai tanda tangan segala.

saya melihat tujuan panitia mengadakan acara2 demikian (bak selibritis) sudah bukan demi pembabaran Dhamma tapi lebih memikirkan nama/pamor dan malah keuntungan.

maaf bukan ditujukan utk panitia Micro Retreat VPDS saja
tapi semua panitia yang suka mengundang Bhikkhu kemudian dipromosi seperti selebritis.

idealnya pembabaran Dhamma harus diagungkan/dihormati bukan acaranya

semoga bermanfaat  _/\_

untuk masalah ini ada benarnya, beberapa taon lalu aa ikut talk show, di salah satu hotel terbesar di sby, alasan krn jumlah peserta ribuan... ok la tempat menujang, elit, bagus... tp ketika acara dimulai 15-30menit, peserta hanya sibuk dgn urusan masing2, ngobrol, main hp dsb... akhirnya suara pmbicara tidak terdengar jlas, pdhal pembicara bhante sri pannavaro mahathera, jd ga efektif, cm ksan aja yg berbekas wah abis dr talk show ma bhante senior di tmpat wah... klo ditanya apa yg dbhas ? aa rasa hnya mreka yg duduk di bagian depan yg bs menerima materi pembahasan itu pun klo ga ngantuk n ngobrol sendiri...

emang idealnya adalah vihara... mncari dhamma yg tepat n sesuai, ya di vihara... ini cm pandangan aa pribadi...

johan3000

Quote from: dhanuttono on 14 March 2011, 07:46:02 AM
untuk masalah ini ada benarnya, beberapa taon lalu aa ikut talk show, di salah satu hotel terbesar di sby, alasan krn jumlah peserta ribuan... ok la tempat menujang, elit, bagus... tp ketika acara dimulai 15-30menit, peserta hanya sibuk dgn urusan masing2, ngobrol, main hp dsb... akhirnya suara pmbicara tidak terdengar jlas, pdhal pembicara bhante sri pannavaro mahathera, jd ga efektif, cm ksan aja yg berbekas wah abis dr talk show ma bhante senior di tmpat wah... klo ditanya apa yg dbhas ? aa rasa hnya mreka yg duduk di bagian depan yg bs menerima materi pembahasan itu pun klo ga ngantuk n ngobrol sendiri...

emang idealnya adalah vihara... mncari dhamma yg tepat n sesuai, ya di vihara... ini cm pandangan aa pribadi...

Nihhh butuh sound system yg lebih handal.... dan panitia yg agressive utk menegor bahkan mengeluarkan pengacau dari ruang tsb.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Mr. Wei

Quote from: adi lim on 14 March 2011, 05:56:54 AM
di sarankan jika mengundang Bhikkhu utk Dhammadesana paling ideal adalah di Vihara,
gunakan kapasitas yang ada, persiapan diatur sesuai dengan situasi dan kapasitas yang memang terbatas, tujuan Dhammadesana bukan 'menjaring umat/peserta ribuan'
lebih baik yang datang cuma beberapa orang, tapi serius mempraktekan Dhamma yang dibabarkan,
dari pada menjaring ribuan umat tapi umat yang datang hanya mendengar, tertawa, pulang, besok lupa.

Dhammadesana itu bagus  :jempol:
tapi cara pembabaran Dhammadesana tidak sesuai dengan apa yang 'seharusnya' akhirnya akan tidak efektif
tujuan dari Dhammadesana adalah mengulang sutta-sutta, pendengar diingatkan lagi praktek Dhamma dan alangkah baiknya Dhammadesana bisa direnungkan oleh pendengar/peserta dan pendengar bisa berubah dan mengerti. proses inilah yang efektif.
bukan dengan cara seperti bak selebritis, pakai tanda tangan segala.

saya melihat tujuan panitia mengadakan acara2 demikian (bak selibritis) sudah bukan demi pembabaran Dhamma tapi lebih memikirkan nama/pamor dan malah keuntungan.

maaf bukan ditujukan utk panitia Micro Retreat VPDS saja
tapi semua panitia yang suka mengundang Bhikkhu kemudian dipromosi seperti selebritis.

idealnya pembabaran Dhamma harus diagungkan/dihormati bukan acaranya

semoga bermanfaat  _/\_

Saya setuju bahwa memang idealnya Dhammadesana dilakukan di vihara. Saya sangat setuju dengan pemikiran ini. Tapi pertimbangan kami adalah, dengan pembicara setenar AB, kapasitas 1500 orang tentu tidak akan mencukupi, gak mungkin kan karena tempatnya penuh, kami memulangkan umat2 yang datang belakangan? Bisa2 mereka kecewa. Maka itu kami mencoba untuk menggunakan ballroom Central Park dengan kapasitas 4000++ orang agar bisa mencukupi kebutuhan umat.
Quote from: dhanuttono on 14 March 2011, 07:46:02 AM
untuk masalah ini ada benarnya, beberapa taon lalu aa ikut talk show, di salah satu hotel terbesar di sby, alasan krn jumlah peserta ribuan... ok la tempat menujang, elit, bagus... tp ketika acara dimulai 15-30menit, peserta hanya sibuk dgn urusan masing2, ngobrol, main hp dsb... akhirnya suara pmbicara tidak terdengar jlas, pdhal pembicara bhante sri pannavaro mahathera, jd ga efektif, cm ksan aja yg berbekas wah abis dr talk show ma bhante senior di tmpat wah... klo ditanya apa yg dbhas ? aa rasa hnya mreka yg duduk di bagian depan yg bs menerima materi pembahasan itu pun klo ga ngantuk n ngobrol sendiri...

emang idealnya adalah vihara... mncari dhamma yg tepat n sesuai, ya di vihara... ini cm pandangan aa pribadi...

Perlu dilihat, masalah itu terjadi karena umat kebanyakan atau faktor lainnya, misal sound system yang suaranya kurang jernih, kurang keras; atau suhu ruangannya kurang nyaman. Kami di VPDS (baik di vihara maupun untuk acara AB nanti) selalu memerhatikan sound system dan AC secara khusus, bahkan di VPDS dulu kami membuka 'kursus gak resmi' dalam mengoperasikan sound system bagi para pengurus yang berminat, karena sound system itu faktor yang sangat penting.
Kami juga dalam setiap kebaktian selalu menghimbau agar umat menghindari ngobrol selama kebaktian dan menghimbau untuk menonaktifkan atau mensilentkan hape. Bagi yang ingin menelepon, kami himbau untuk keluar dulu teleponnya agar tidak mengganggu orang lain.

adi lim

Quote from: Mr. Wei on 14 March 2011, 09:32:43 AM
Saya setuju bahwa memang idealnya Dhammadesana dilakukan di vihara. Saya sangat setuju dengan pemikiran ini. Tapi pertimbangan kami adalah, dengan pembicara setenar AB, kapasitas 1500 orang tentu tidak akan mencukupi, gak mungkin kan karena tempatnya penuh, kami memulangkan umat2 yang datang belakangan? Bisa2 mereka kecewa. Maka itu kami mencoba untuk menggunakan ballroom Central Park dengan kapasitas 4000++ orang agar bisa mencukupi kebutuhan umat.

hidup ini bisa tidak bisa memuaskan semua pihak.
kalau memang kapasitas tidak cukup ! ya udah seadanya !
yang datang belakangan harus terima, mereka terlambat mau pulang, mau duduk diluar, mau tunggu di luar itu terserah masing2, mau kecewa itu juga urusan masing2.

waktu acara Dhammadesana dengan banyak manusia bolak balik masuk ruangan, apakah hal yang baik ?
di sutta Tipitaka, menceritakan jika waktu Dhammadesana dibabarkan oleh sang Bhagava, para siswa-i Bhikkhu, para Dewata yang hadir tidak ada yang bersuara dan dengan hening mendengarkan, itu karena penghormatan terhadap DHAMMA
benar2 sangat di AGUNGKAN.

semoga bermanfaat

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.