Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?

Started by ryu, 23 September 2010, 07:51:19 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

adi lim

Quote from: henrychan on 22 October 2010, 01:26:17 PM
Quote

sekarang ada lembaga yg dengan sengaja menciptakan istilah2 contohnya WINAYA (pake W) ini, mungkin saja tujuannya memang untuk membingungkan umat, karena biasanya orang2 yg bingung akan lebih mudah di-BrainWash

hehe. Bro Indra. Gak usah membalikkan fakta.

Pada kenyataannya, yang pandai melakukan 'brainwash' adalah kelompok sektarian bro.
Dengan mengatakan 'ini paling benar', yang beda dari ini 'pasti salah', bahkan sesama mazhab sendiri. 
Jauh lebih mudah menjadi 'fanatik' ketimbang 'terbuka'.
Dan itu berlaku di semua agama.  Yang melakukan 'brainwash' adalah kelompok 'sektarian'

Di Buddhayana sulit sekali untuk mem-brainwash orang, karena kita memilih untuk selalu terbuka, mencari 'inti ajaran' bukan kosmetika 'ritual dan intelektual semata'.

Sebagai cendekiawan / intelektual Buddhis, anda semua semestinya tahu sejarah perkembangan agama Buddha di Indonesia. Dan tahu istilah2 mana yang lebih dulu digunakan di masa-masa awal.
Apakah Wihara atau vihara? Apakah Waisak atau Vesak? Apakah Biksu/biku atau Bhikkhu?
Apakah triratna atau tiratana, apakah tripitaka atau tipitaka?
Siapa yang kemudian melakukan 'brainwash', dan mengatakan bahwa hanya vihara, vesak, bhikkhu yang benar?
Anda pasti cukup tahu itu. Dan banyak dari anda semua yang ada di forum ini melanjutkan tradisi 'brainwash' tersebut.


brainwash ?
jadi BIKU gitaris dan photographer memang sudah mendapat persetujuan MBI atau memang MBI sengaja menarik umat dengan BIKU gitaris ? ;D

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Indra

 [at]  Ryu, kalo foto2 soal cewek keknya sih udah gak perlu ditambah lagi di sini, kita udah tahu kebusukan yg ini yg memang dilegalkan oleh MBI seperti halnya dengan gitar. apakah ada kebusukan jenis lainnya?

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: Indra on 22 October 2010, 02:23:21 PM
[at]  Ryu, kalo foto2 soal cewek keknya sih udah gak perlu ditambah lagi di sini, kita udah tahu kebusukan yg ini yg memang dilegalkan oleh MBI seperti halnya dengan gitar. apakah ada kebusukan jenis lainnya?
ada ;D , blessing kamera wkwkwkwkwk

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra

Quote from: ryu on 22 October 2010, 02:36:06 PM
Quote from: Indra on 22 October 2010, 02:23:21 PM
[at]  Ryu, kalo foto2 soal cewek keknya sih udah gak perlu ditambah lagi di sini, kita udah tahu kebusukan yg ini yg memang dilegalkan oleh MBI seperti halnya dengan gitar. apakah ada kebusukan jenis lainnya?
ada ;D , blessing kamera wkwkwkwkwk



in baru berita segerrrr... jadi melakukan TRADING juga legal? dan melakukan blessing untuk menaikkan harga jual? astaga ....

The Ronald

...

andry

 _/\_  << ciri umat buddha yg baek...

Ada baiknya.. judul di atas di ganti menjadi

opsi 1: Apakah ada aturan "sesosok mahluk yang menyerupai bhante" boleh main gitar?

opsi 2: Apakah ada aturan bagi seseorang botak dan berjubah dan mengaku dirinya bhante, boleh main gitar? dan menyenangkan panca indera nya?


Thx atas perhatiannyo..

_/\_
Samma Vayama

Indra

Quote from: andry on 22 October 2010, 03:35:44 PM
_/\_  << ciri umat buddha yg baek...

Ada baiknya.. judul di atas di ganti menjadi

opsi 1: Apakah ada aturan "sesosok mahluk yang menyerupai bhante" boleh main gitar?

opsi 2: Apakah ada aturan bagi seseorang botak dan berjubah dan mengaku dirinya bhante, boleh main gitar? dan menyenangkan panca indera nya?


Thx atas perhatiannyo..

_/\_

[MBI]menurut saya ralat cukup dengan mengganti kata BHANTE menjadi BANTE[/MBI]

N1AR

hebat yah nih bhante tajir nih
lensa nya aja 30jt uii....

K.K.

Quote from: henrychan on 22 October 2010, 01:26:17 PM
Quote

sekarang ada lembaga yg dengan sengaja menciptakan istilah2 contohnya WINAYA (pake W) ini, mungkin saja tujuannya memang untuk membingungkan umat, karena biasanya orang2 yg bingung akan lebih mudah di-BrainWash

hehe. Bro Indra. Gak usah membalikkan fakta.

Pada kenyataannya, yang pandai melakukan 'brainwash' adalah kelompok sektarian bro.
Dengan mengatakan 'ini paling benar', yang beda dari ini 'pasti salah', bahkan sesama mazhab sendiri. 
Jauh lebih mudah menjadi 'fanatik' ketimbang 'terbuka'.
Dan itu berlaku di semua agama.  Yang melakukan 'brainwash' adalah kelompok 'sektarian'

Di Buddhayana sulit sekali untuk mem-brainwash orang, karena kita memilih untuk selalu terbuka, mencari 'inti ajaran' bukan kosmetika 'ritual dan intelektual semata'.

Sebagai cendekiawan / intelektual Buddhis, anda semua semestinya tahu sejarah perkembangan agama Buddha di Indonesia. Dan tahu istilah2 mana yang lebih dulu digunakan di masa-masa awal.
Apakah Wihara atau vihara? Apakah Waisak atau Vesak? Apakah Biksu/biku atau Bhikkhu?
Apakah triratna atau tiratana, apakah tripitaka atau tipitaka?
Siapa yang kemudian melakukan 'brainwash', dan mengatakan bahwa hanya vihara, vesak, bhikkhu yang benar?
Anda pasti cukup tahu itu. Dan banyak dari anda semua yang ada di forum ini melanjutkan tradisi 'brainwash' tersebut.
Anda sepertinya terstigma dengan 'tidak campur = fanatik; campur-campur = toleran'. Jika sekarang sudah ada campur biku + pengamen + fotografer, mungkin tidak butuh waktu lama sampai kelompok 'pikiran terbuka' anda bercampur baur dengan perompak serta pemerkosa. Maju terus MBI, perintis pemikiran terbuka! Kalau sudah ada Striptease di MBI, saya akan sering-sering mampir. Kalau striptease tidak didukung berarti anda 'sektarian', picik, fanatik, dan pemikiran tertutup. Ingat, striptease yang bertema damma juga Upaya Kausalya.
:D


johan3000

Quote from: andry on 22 October 2010, 03:35:44 PM
_/\_  << ciri umat buddha yg baek...

Ada baiknya.. judul di atas di ganti menjadi

opsi 1: Apakah ada aturan "sesosok mahluk yang menyerupai bhante" boleh main gitar?

opsi 2: Apakah ada aturan bagi seseorang botak dan berjubah dan mengaku dirinya bhante, boleh main gitar? dan menyenangkan panca indera nya?


Thx atas perhatiannyo..

_/\_

ahhh jangan sembarang ganti judul deh... yg cukur rata itu BIKU atau bukan ? dari wihara mana ?....
apa pangkatnya ? apakah ketua wihara ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Quote from: henrychan on 22 October 2010, 01:26:17 PM
Quote

sekarang ada lembaga yg dengan sengaja menciptakan istilah2 contohnya WINAYA (pake W) ini, mungkin saja tujuannya memang untuk membingungkan umat, karena biasanya orang2 yg bingung akan lebih mudah di-BrainWash

hehe. Bro Indra. Gak usah membalikkan fakta.

Pada kenyataannya, yang pandai melakukan 'brainwash' adalah kelompok sektarian bro.
Dengan mengatakan 'ini paling benar', yang beda dari ini 'pasti salah', bahkan sesama mazhab sendiri. 
Jauh lebih mudah menjadi 'fanatik' ketimbang 'terbuka'.
Dan itu berlaku di semua agama.  Yang melakukan 'brainwash' adalah kelompok 'sektarian'

Di Buddhayana sulit sekali untuk mem-brainwash orang, karena kita memilih untuk selalu terbuka, mencari 'inti ajaran' bukan kosmetika 'ritual dan intelektual semata'.

Sebagai cendekiawan / intelektual Buddhis, anda semua semestinya tahu sejarah perkembangan agama Buddha di Indonesia. Dan tahu istilah2 mana yang lebih dulu digunakan di masa-masa awal.
Apakah Wihara atau vihara? Apakah Waisak atau Vesak? Apakah Biksu/biku atau Bhikkhu?
Apakah triratna atau tiratana, apakah tripitaka atau tipitaka?
Siapa yang kemudian melakukan 'brainwash', dan mengatakan bahwa hanya vihara, vesak, bhikkhu yang benar?
Anda pasti cukup tahu itu. Dan banyak dari anda semua yang ada di forum ini melanjutkan tradisi 'brainwash' tersebut.



apakah dari dulu MBI pernah menegor, menyeberangkan BIKU ?
adakah klausul2 tertentu utk hal tsb (penegoran BIKU) ?

jangan2 MBI mau negor, ehhhh malah ditegor balik habis2an sama BIKU yg konon mengetahui kelemahan MBI ?

mohon infonya dehhh?

kalau seperti kasus ini gimana cara melapor yg baik menurut MBI ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya