Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?

Started by ryu, 23 September 2010, 07:51:19 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

henrychan

Quote from: Indra on 13 October 2010, 03:21:58 PM
Quote from: henrychan on 13 October 2010, 03:12:14 PM
Quote from: Indra on 13 October 2010, 02:16:02 PM
Quote from: ryu on 13 October 2010, 02:06:10 PM
Quote from: henrychan on 13 October 2010, 01:57:22 PM
Quote from: ryu on 13 October 2010, 01:47:06 PM
btw di vihara EG itu panduannya tipitaka bukan sih? apakah mereka mempunyai tipitaka? dan apakah mereka pernah membacanya?

Mungkin belum semua.
Kayaknya mereka jauh lebih malas ketimbang bro ryu yang sudah membaca semua tipitaka. hehe.

ohhh pantes aja, berarti divihara itu belajar main gitar, pesbuk dan foto ya, hmmm ok deh, aliran disono berarti bener2 modern, mantap deh.

dan bagaimana pulak dengan bagian pendidikan di MBI? apakah juga tidak membaca tipitaka dan hanya belajar main gitar, pesbuk dan foto?

Ya. memang masih jauh lah bro.
Belajar sih belajar, cuma dasar otak bebal dan memang bukan manusia yang kompeten, ya mau gimana lagi, ya masih jauh lah dengan bro2 yang otaknya cemerlang dan sudah 'cerah'.

Apalagi dipaksa sibuk balas2an di milis ini. Makin habislah waktu buat belajar. hehe
Kalau ditinggalin, nanti katanya gak punya aturan, gak berani menghadapi kritikan. 
Nanti semua orang di majelis disalah-salahin lagi. hehe.


jawaban yg sangat menunjukkan kualitas anda. Tidak perlu saya komentari ;D

mungkin saya perlu mengingatkan. ini adalah forum yg diakses oleh ratusan ribu orang di seluruh dunia, dan untuk thread ini saja ada 7915 pembaca sampai saat saya mengetik ini. ada cukup banyak penonton, jadi sebaiknya Bro henry merenungkan kembali tulisan yg anda ketik sebelum click POST, jangan sampai mempermalukan diri sendiri dan MBI.

Terimakasih atas nasihatnya.
Tetapi kenapa juga harus malu, menyatakan diri masih bodoh dan kurang?
Mungkin anda saja yang tidak terbiasa. Atau mungkin di milis ini itu merupakan 'tabu'?
Gak papa deh, toh memang kita berbeda dari banyak hal. hehe.

adi lim

Quote from: Indra on 13 October 2010, 03:21:58 PM
Quote from: henrychan on 13 October 2010, 03:12:14 PM
Quote from: Indra on 13 October 2010, 02:16:02 PM
Quote from: ryu on 13 October 2010, 02:06:10 PM
Quote from: henrychan on 13 October 2010, 01:57:22 PM
Quote from: ryu on 13 October 2010, 01:47:06 PM
btw di vihara EG itu panduannya tipitaka bukan sih? apakah mereka mempunyai tipitaka? dan apakah mereka pernah membacanya?

Mungkin belum semua.
Kayaknya mereka jauh lebih malas ketimbang bro ryu yang sudah membaca semua tipitaka. hehe.

ohhh pantes aja, berarti divihara itu belajar main gitar, pesbuk dan foto ya, hmmm ok deh, aliran disono berarti bener2 modern, mantap deh.

dan bagaimana pulak dengan bagian pendidikan di MBI? apakah juga tidak membaca tipitaka dan hanya belajar main gitar, pesbuk dan foto?

Ya. memang masih jauh lah bro.
Belajar sih belajar, cuma dasar otak bebal dan memang bukan manusia yang kompeten, ya mau gimana lagi, ya masih jauh lah dengan bro2 yang otaknya cemerlang dan sudah 'cerah'.

Apalagi dipaksa sibuk balas2an di milis ini. Makin habislah waktu buat belajar. hehe
Kalau ditinggalin, nanti katanya gak punya aturan, gak berani menghadapi kritikan. 
Nanti semua orang di majelis disalah-salahin lagi. hehe.


jawaban yg sangat menunjukkan kualitas anda. Tidak perlu saya komentari ;D

mungkin saya perlu mengingatkan. ini adalah forum yg diakses oleh ratusan ribu orang di seluruh dunia, dan untuk thread ini saja ada 7915 pembaca sampai saat saya mengetik ini. ada cukup banyak penonton, jadi sebaiknya Bro henry merenungkan kembali tulisan yg anda ketik sebelum click POST, jangan sampai mempermalukan diri sendiri dan MBI.

malu juga masih bisa diubah asal mau berubah cara pandangannya ! ^:)^

jangan2 ....... ! tidak tahu malu !  :))

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Indra

Quote from: henrychan on 13 October 2010, 03:48:18 PM
Quote from: Indra on 13 October 2010, 03:21:58 PM
Quote from: henrychan on 13 October 2010, 03:12:14 PM
Quote from: Indra on 13 October 2010, 02:16:02 PM
Quote from: ryu on 13 October 2010, 02:06:10 PM
Quote from: henrychan on 13 October 2010, 01:57:22 PM
Quote from: ryu on 13 October 2010, 01:47:06 PM
btw di vihara EG itu panduannya tipitaka bukan sih? apakah mereka mempunyai tipitaka? dan apakah mereka pernah membacanya?

Mungkin belum semua.
Kayaknya mereka jauh lebih malas ketimbang bro ryu yang sudah membaca semua tipitaka. hehe.

ohhh pantes aja, berarti divihara itu belajar main gitar, pesbuk dan foto ya, hmmm ok deh, aliran disono berarti bener2 modern, mantap deh.

dan bagaimana pulak dengan bagian pendidikan di MBI? apakah juga tidak membaca tipitaka dan hanya belajar main gitar, pesbuk dan foto?

Ya. memang masih jauh lah bro.
Belajar sih belajar, cuma dasar otak bebal dan memang bukan manusia yang kompeten, ya mau gimana lagi, ya masih jauh lah dengan bro2 yang otaknya cemerlang dan sudah 'cerah'.

Apalagi dipaksa sibuk balas2an di milis ini. Makin habislah waktu buat belajar. hehe
Kalau ditinggalin, nanti katanya gak punya aturan, gak berani menghadapi kritikan. 
Nanti semua orang di majelis disalah-salahin lagi. hehe.


jawaban yg sangat menunjukkan kualitas anda. Tidak perlu saya komentari ;D

mungkin saya perlu mengingatkan. ini adalah forum yg diakses oleh ratusan ribu orang di seluruh dunia, dan untuk thread ini saja ada 7915 pembaca sampai saat saya mengetik ini. ada cukup banyak penonton, jadi sebaiknya Bro henry merenungkan kembali tulisan yg anda ketik sebelum click POST, jangan sampai mempermalukan diri sendiri dan MBI.

Terimakasih atas nasihatnya.
Tetapi kenapa juga harus malu, menyatakan diri masih bodoh dan kurang?
Mungkin anda saja yang tidak terbiasa. Atau mungkin di milis ini itu merupakan 'tabu'?
Gak papa deh, toh memang kita berbeda dari banyak hal. hehe.


mengatakan bodoh tentu saja bukan hal memalukan, sebenarnya tidak ada apapun yg memalukan dalam kata-kata, tapi bagaimana anda menyampaikannya itulah yg menjadi tontonan di sini. sedangkan saya, saya bukan menteri pendidikan, saya juga tidak punya MBI, saya tidak punya reputasi yg harus dijaga, jadi saya bebas mau ngomong apapun juga, tapi terserah anda, saya hanya mengingatkan barangkali anda lupa.

nah karena anda toh sudah memaklumi ini, ayo mari kita lanjutkan! kita mulai dengan "bagaimana cara anda menafsirkan sutta itu menjadi "umat awam adalah Sangha"?

Kelana

Sedikit info :
---
Aṅguttaranikāyo

Catukkanipātapāḷi

7. Sobhanasuttaṃ

7. ''Cattārome, bhikkhave, viyattā vinītā visāradā bahussutā dhammadharā dhammānudhammappaṭipannā saṅghaṃ sobhenti. Katame cattāro? Bhikkhu, bhikkhave, viyatto vinīto visārado bahussuto dhammadharo dhammānudhammappaṭipanno saṅghaṃ sobheti. Bhikkhunī, bhikkhave, viyattā vinītā visāradā bahussutā dhammadharā dhammānudhammappaṭipannā saṅghaṃ sobheti. Upāsako, bhikkhave, viyatto vinīto visārado bahussuto dhammadharo dhammānudhammappaṭipanno saṅghaṃ sobheti. Upāsikā, bhikkhave, viyattā vinītā visāradā bahussutā dhammadharā dhammānudhammappaṭipannā saṅghaṃ sobheti. Ime kho, bhikkhave, cattāro viyattā vinītā visāradā bahussutā dhammadharā dhammānudhammappaṭipannā saṅghaṃ sobhentī''ti. ........"

(tipitaka.org)
----

Silahkan dilanjutkan diskusinya. _/\_

GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Indra

^ sepertinya memang merujuk pada komunitas Sangha, tapi yg dimaksudkan juga adalah penghias komunitas, bukan "adalah Sangha"

johan3000

Quote from: Indra on 13 October 2010, 03:21:58 PM
Quote from: henrychan on 13 October 2010, 03:12:14 PM
Quote from: Indra on 13 October 2010, 02:16:02 PM
Quote from: ryu on 13 October 2010, 02:06:10 PM
Quote from: henrychan on 13 October 2010, 01:57:22 PM
Quote from: ryu on 13 October 2010, 01:47:06 PM
btw di vihara EG itu panduannya tipitaka bukan sih? apakah mereka mempunyai tipitaka? dan apakah mereka pernah membacanya?

Mungkin belum semua.
Kayaknya mereka jauh lebih malas ketimbang bro ryu yang sudah membaca semua tipitaka. hehe.

ohhh pantes aja, berarti divihara itu belajar main gitar, pesbuk dan foto ya, hmmm ok deh, aliran disono berarti bener2 modern, mantap deh.

dan bagaimana pulak dengan bagian pendidikan di MBI? apakah juga tidak membaca tipitaka dan hanya belajar main gitar, pesbuk dan foto?

Ya. memang masih jauh lah bro.
Belajar sih belajar, cuma dasar otak bebal dan memang bukan manusia yang kompeten, ya mau gimana lagi, ya masih jauh lah dengan bro2 yang otaknya cemerlang dan sudah 'cerah'.

Apalagi dipaksa sibuk balas2an di milis ini. Makin habislah waktu buat belajar. hehe
Kalau ditinggalin, nanti katanya gak punya aturan, gak berani menghadapi kritikan. 
Nanti semua orang di majelis disalah-salahin lagi. hehe.


jawaban yg sangat menunjukkan kualitas anda. Tidak perlu saya komentari ;D

mungkin saya perlu mengingatkan. ini adalah forum yg diakses oleh ratusan ribu orang di seluruh dunia, dan untuk thread ini saja ada 7915 pembaca sampai saat saya mengetik ini. ada cukup banyak penonton, jadi sebaiknya Bro henry merenungkan kembali tulisan yg anda ketik sebelum click POST, jangan sampai mempermalukan diri sendiri dan MBI.

utk MBI, silahkan kesini ya.......
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18345.msg303817#msg303817
sehingga tidak ganggu yg lagi main quitar.....

everyone is invited... :x :x
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Indra

 [at] henrychan, kotak anda sudah bertambah, wondering... bagaimana tanggapan anda ketika anda mencapai kotak 5 :))

K.K.

Quote from: upasaka on 13 October 2010, 10:42:11 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 October 2010, 09:30:52 AM
1 Vocalist, 1 atau 2 guitarist, 1 bassist, 1 drummer. Genre: death metal.
Lirik tidak perlu seperti lagu dhamma, toh semua fenomena juga dhamma.

Personilnya "biku" atau non-biku, nih? Fokus komersil atau tidak?
Apa bedanya 'biku' dengan umat awam? Sama-sama ga pakai vinaya selama sadar 'kan?

100% non komersil, karena memang bukan musisi profesional. Tapi tentu saja menerima dana dari umat, dari kamera, gitar, Rolex sampai Roll Royce juga OK.


Mokau Kaucu

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 October 2010, 05:17:56 PM

Apa bedanya 'biku' dengan umat awam? Sama-sama ga pakai vinaya selama sadar 'kan?




Ini kalimat berasal darimana?  Sidang pembunuh sebagai terdakwa juga biasa ditanyakan oleh jaksa/hakim," apakah terdakwa melakukan perbuatannya dengan sadar?"  Jadi boleh ya membunuh dengan sadar?

Menipu dengan sadar?  Berjinah dengan sadar?

Wah, wah, wah, dari sekedar main gitar dengan sadar,  bisa keterusan sadar kemana mana.   ^:)^ ^:)^ ^:)^
~Life is suffering, why should we make it more?~

Indra

Quote from: dtgvajra on 13 October 2010, 05:28:02 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 October 2010, 05:17:56 PM

Apa bedanya 'biku' dengan umat awam? Sama-sama ga pakai vinaya selama sadar 'kan?




Ini kalimat berasal darimana?  Sidang pembunuh sebagai terdakwa juga biasa ditanyakan oleh jaksa/hakim," apakah terdakwa melakukan perbuatannya dengan sadar?"  Jadi boleh ya membunuh dengan sadar?

Menipu dengan sadar?  Berjinah dengan sadar?

Wah, wah, wah, dari sekedar main gitar dengan sadar,  bisa keterusan sadar kemana mana.   ^:)^ ^:)^ ^:)^

memang pembelaan yg sangat lemah, tapi cuma itulah yg bisa dilakukan oleh lembaga pembela biku bergitar

K.K.

Quote
7. Sobhanasuttaü Ý Adornments

001.07. Bhikkhus, these four are wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community. Which four?

Bhikkhus, a bhikkhu who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a bhikkhuni who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a male lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a female lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, these four wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community.

The wise, confident, learned bearers of the Teaching,
Are the adornments to the Community
A bhikkhu who is virtuous, a learned bhikkhuni,
A male lay disciple and a female lay disciple with faith
They are adornments to the Community.
Dalam sutta ini memang konteks Sangha yang dikatakan adalah keseluruhan umat yang terdiri dari bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, dan upasika. Moralitas dan kebijaksanaan dari anggota-anggotanyalah yang menghiasi/memperindah keseluruhan sangha itu sendiri.


K.K.

Quote from: dtgvajra on 13 October 2010, 05:28:02 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 October 2010, 05:17:56 PM

Apa bedanya 'biku' dengan umat awam? Sama-sama ga pakai vinaya selama sadar 'kan?




Ini kalimat berasal darimana?  Sidang pembunuh sebagai terdakwa juga biasa ditanyakan oleh jaksa/hakim," apakah terdakwa melakukan perbuatannya dengan sadar?"  Jadi boleh ya membunuh dengan sadar?

Menipu dengan sadar?  Berjinah dengan sadar?

Wah, wah, wah, dari sekedar main gitar dengan sadar,  bisa keterusan sadar kemana mana.   ^:)^ ^:)^ ^:)^
Itulah pelajaran yang saya dapat dari berdiskusi dengan beberapa orang di sini. Penentuan pelanggaran vinaya/hinaya/winaya bukan masalah perilaku, namun tergantung alasan di balik perilaku tersebut. Juga yang terpenting adalah kesadaran, seperti kalau sedang pegang-pegang wanita, jika mindful, yah tidak melanggar vinaya.

So, ketika kita semua mindful (yang sebetulnya mindful atau tidak, siapa yang tahu), maka tidak ada aturan yang membedakan antara biku dan perumahtangga.

Mokau Kaucu

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 October 2010, 05:55:53 PM
Quote
7. Sobhanasuttaü Ý Adornments

001.07. Bhikkhus, these four are wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community. Which four?

Bhikkhus, a bhikkhu who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a bhikkhuni who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a male lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a female lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, these four wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community.

The wise, confident, learned bearers of the Teaching,
Are the adornments to the Community
A bhikkhu who is virtuous, a learned bhikkhuni,
A male lay disciple and a female lay disciple with faith
They are adornments to the Community.
Dalam sutta ini memang konteks Sangha yang dikatakan adalah keseluruhan umat yang terdiri dari bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, dan upasika. Moralitas dan kebijaksanaan dari anggota-anggotanyalah yang menghiasi/memperindah keseluruhan sangha itu sendiri.



Demikianlah adanya.   #:-S #:-S
~Life is suffering, why should we make it more?~

K.K.

Quote from: dtgvajra on 13 October 2010, 06:03:51 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 October 2010, 05:55:53 PM
Quote
7. Sobhanasuttaü Ý Adornments

001.07. Bhikkhus, these four are wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community. Which four?

Bhikkhus, a bhikkhu who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a bhikkhuni who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a male lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a female lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, these four wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community.

The wise, confident, learned bearers of the Teaching,
Are the adornments to the Community
A bhikkhu who is virtuous, a learned bhikkhuni,
A male lay disciple and a female lay disciple with faith
They are adornments to the Community.
Dalam sutta ini memang konteks Sangha yang dikatakan adalah keseluruhan umat yang terdiri dari bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, dan upasika. Moralitas dan kebijaksanaan dari anggota-anggotanyalah yang menghiasi/memperindah keseluruhan sangha itu sendiri.



Demikianlah adanya.   #:-S #:-S
Yang berarti memang henrychan tidak salah bahwa kumpulan upasaka-upasika bisa disebut sangha. Namun, saya berani bertaruh makan siang selama sebulan bahwa biku yang tidak patuh vinaya, bermain gitar, hunting cewek untuk foto-foto, serta umat awam yang mendukung dan membenarkan biku tersebut, tidaklah termasuk dalam kategori "bhikkhu" dan "upasaka/upasika" yang dimaksud dalam sutta.

Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 October 2010, 06:13:34 PM
Quote from: dtgvajra on 13 October 2010, 06:03:51 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 October 2010, 05:55:53 PM
Quote
7. Sobhanasuttaü Ý Adornments

001.07. Bhikkhus, these four are wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community. Which four?

Bhikkhus, a bhikkhu who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a bhikkhuni who is wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a male lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, a female lay disciple wise, disciplined, confident, learned, a bearer of the Teaching, living accordingly is an adornment to the Community.

Bhikkhus, these four wise, disciplined, confident, learned, bearers of the Teaching, living accordingly are adornments to the Community.

The wise, confident, learned bearers of the Teaching,
Are the adornments to the Community
A bhikkhu who is virtuous, a learned bhikkhuni,
A male lay disciple and a female lay disciple with faith
They are adornments to the Community.
Dalam sutta ini memang konteks Sangha yang dikatakan adalah keseluruhan umat yang terdiri dari bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, dan upasika. Moralitas dan kebijaksanaan dari anggota-anggotanyalah yang menghiasi/memperindah keseluruhan sangha itu sendiri.



Demikianlah adanya.   #:-S #:-S
Yang berarti memang henrychan tidak salah bahwa kumpulan upasaka-upasika bisa disebut sangha. Namun, saya berani bertaruh makan siang selama sebulan bahwa biku yang tidak patuh vinaya, bermain gitar, hunting cewek untuk foto-foto, serta umat awam yang mendukung dan membenarkan biku tersebut, tidaklah termasuk dalam kategori "bhikkhu" dan "upasaka/upasika" yang dimaksud dalam sutta.


sehubungan dengan hal ini, "wong cilik" di thread sebelah menuliskan suatu ulasan yg menarik
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=16277.msg261968#msg261968