Gay&Lesbi Buddhisme(Aturan Moral)

Started by Lily W, 02 April 2010, 10:19:07 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Lily W

Quote from: naviscope on 05 April 2010, 11:08:37 AM
Quote from: Lily W on 05 April 2010, 11:05:59 AM
Quote from: johan3000 on 04 April 2010, 04:28:33 PM
group tsb G&L sebenarnya ada
member yg bener2 G&L atau tidak?

trus status mereka bisa terlihat gak ?
dan mungkin foto2 mungkin boleh gw browsing2 gitu?

thanks atas infonya.

Mau kenalan ama GAY itu? orgnya ganteng lho.....nanti aku suggestion ke FB Bro Sacheng yah...:))

_/\_ :lotus:

=)) =)) =))

sekalian suggestion utk join ke forum group tsb  ^-^

OK... sebaiknya Bro Sacheng siapkan celana baja dulu agar pantatnya tidak di colek ama GAY tsb...=))

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Indra

Quote from: Lily W on 05 April 2010, 10:56:42 AM

Menurut analisaku.... yg buat group ini adalah GAY/LESBI...soalnya dia membenarkan GAY/LESBI di dlm Buddhism. Buddhism itu jelas2 mengajarkan kita (buddhis) agar  mengikis LDM dan bukan malah menambah LDM.

_/\_ :lotus:

melanjutkan analisa anda, TS yg membawa topik ini ke forum DC apakah dapat dianggap bahwa TS adalah Gay/Lesbi atau karena hanya membawa bukan membuat, minimal memiliki kecenderungan GL. setujukah anda?

Riky_dave

#227
Quote from: dhammasiri on 04 April 2010, 10:42:04 PM
Saya tidak sempat membaca semuanya. Tetapi, kalau di dalam Sangha jenis kelamin itu harus jelas, lelaki atau perempuan. Orang-orang yang tidak jelas jenis kelaminnya tidak akan diizinkan masuk sangha. Jangankan yang lesbi atau gay, meskipun lelaki kalau alat kelaminnya dipotong juga tidak boleh masuk sangha. So, saya tidak setuju untuk mengatakan bahwa sang Buddha tidak setuju dengan status pria atau wanita.
Sebelum terjun dengan bebas saya sangat mengharapkan para member untuk bisa membaca buku dengan judul Sexuality in Ancient India oleh LPN Perera. Buku ini adalah hasil riset teantang prilaku seksual sesuai data yang terdapat dapat Vinaya Pitaka Pali. Thanks.

hebat sekali,bahkan seorang Ven Ajahn Chah yang belajar tipitaka juga harus kalah dengan anda...Boleh saya minta rujukan anda?secara pasti? :D

setahu saya dalam buku Ven Ajahn Chah disana ditulis dengan jelas makhluk itu gabungan dari apa![Nama Rupa] :D
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

The Ronald

Quote from: Kainyn_Kutho on 05 April 2010, 11:06:17 AM

Buddhisme, bukan "melegalkan" perilaku menyimpang tersebut, tetapi memberi pandangan bahwa sikap tersebut bukan tanpa sebab, bukan "Rencana Tuhan", bukan pula kenyataan acak (random), tetapi memiliki sebab dan berkondisi. Dan semua hal yang berkondisi tidak kekal. Dengan demikian, tidak perlu merasa diri terkutuk, namun berjuanglah untuk berubah. Di lain pihak, orang lain tidak juga perlu melihat mereka sebagai orang buangan, namun sebagai sesama makhluk dengan keterkondisan berbeda.

yah bagus jika begitu...

tp yg buat group gay dan lesbian..mempunyai tujuan berbeda

Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 06:18:52 PM
Quoteyah demikian lah, apakah anda punya teman yg banci, atau punya teman yg tomboy saat kecil?
apakah dia tetap tomboy/banci saat ini?
aku punya 1, dari sd.. sampe sma.. aku masih menyebutnya banci... saat ini dia tidak lagi ke banci2an

banci atau tidak banci,bukan urusan saya,saya mengajari tentang BATIN...anda harus tahu bahwa yang namanya batin itu sulit sekali untuk dipaksakan berubah,anda mencintai gula,tetapi anda disuruh maka garam,anda mungkin bisa memakan garam,tetapi dengan penuh penderitaan anda memakan garam tersebut...kenapa sih harus diajarkan untuk MELAWAN ARUS?

saya sudah bilang,analogikan terbalik saja...gay disuruh jadi bukan gay,dan bukan gay disuruh jadi gay..bisakah??

see..artinya dia akan membawa yg gay..menjadi seorg gay tulen, dan yg lesbi menjadi lesbi yg tulen... bukannya justru mengajari bahwa pemuasan napsu indra tidaklah bermanfaat
...

Lily W

Quote from: Edward on 04 April 2010, 06:33:59 PM
menurut gw, judulnya terlalu rancu, sehingga kontroversial...
"Gay & Lesbi Buddhisme (aturan moral)"

terkesan seperti ajang kumpul2 gay / lesbi dengan kedok buddhisme

Ga lama lagi akan ada BUDDHA BAR GAY/LESBI.... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

ryu

Quote from: Riky_dave on 05 April 2010, 11:18:41 AM
Quote from: dhammasiri on 04 April 2010, 10:42:04 PM
Saya tidak sempat membaca semuanya. Tetapi, kalau di dalam Sangha jenis kelamin itu harus jelas, lelaki atau perempuan. Orang-orang yang tidak jelas jenis kelaminnya tidak akan diizinkan masuk sangha. Jangankan yang lesbi atau gay, meskipun lelaki kalau alat kelaminnya dipotong juga tidak boleh masuk sangha. So, saya tidak setuju untuk mengatakan bahwa sang Buddha tidak setuju dengan status pria atau wanita.
Sebelum terjun dengan bebas saya sangat mengharapkan para member untuk bisa membaca buku dengan judul Sexuality in Ancient India oleh LPN Perera. Buku ini adalah hasil riset teantang prilaku seksual sesuai data yang terdapat dapat Vinaya Pitaka Pali. Thanks.

hebat sekali,bahkan seorang Ven Ajahn Chah yang belajar tipitaka juga harus kalah dengan anda...Boleh saya minta rujukan anda?secara pasti? :D

setahu saya dalam buku Ven Ajahn Chah disana ditulis dengan jelas makhluk itu gabungan dari apa! :D
riky, dikatakan itu aturan dalam sangha.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra

Quote from: Riky_dave on 05 April 2010, 11:18:41 AM
Quote from: dhammasiri on 04 April 2010, 10:42:04 PM
Saya tidak sempat membaca semuanya. Tetapi, kalau di dalam Sangha jenis kelamin itu harus jelas, lelaki atau perempuan. Orang-orang yang tidak jelas jenis kelaminnya tidak akan diizinkan masuk sangha. Jangankan yang lesbi atau gay, meskipun lelaki kalau alat kelaminnya dipotong juga tidak boleh masuk sangha. So, saya tidak setuju untuk mengatakan bahwa sang Buddha tidak setuju dengan status pria atau wanita.
Sebelum terjun dengan bebas saya sangat mengharapkan para member untuk bisa membaca buku dengan judul Sexuality in Ancient India oleh LPN Perera. Buku ini adalah hasil riset teantang prilaku seksual sesuai data yang terdapat dapat Vinaya Pitaka Pali. Thanks.

hebat sekali,bahkan seorang Ven Ajahn Chah yang belajar tipitaka juga harus kalah dengan anda...Boleh saya minta rujukan anda?secara pasti? :D

setahu saya dalam buku Ven Ajahn Chah disana ditulis dengan jelas makhluk itu gabungan dari apa! :D

setuju dengan Sdr. Dhammasiri, Jenis kelamin memang penting, tapi GL bukan masalah jenis kelamin, seorang gay memiliki jenis kelamin yg jelas yaitu laki-laki.

Riky_dave

Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:50:42 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:48:26 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:47:57 PM
Quote from: Riky_dave on 04 April 2010, 09:41:04 PM
Quote from: ryu on 04 April 2010, 09:26:40 PM
"Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Bila keserakahan, bencian dan kebodohan batin muncul di dalam diri seseorang, apakah hal itu menyebabkan kesejahteraannya atau kerugiannya?"49  - "Kerugiannya, Tuan." - "Suku Kalama, orang yang serakah, membenci dan bodoh batinnya, yang dikuasai oleh keserakahan, kebencian dan kebodohan batin, yang buah-pikirnya dikendalikan oleh hal-hal itu, akan menghancurkan kehidupan, mengambil apa yang tidak diberikan, melakukan perilaku seksual yang salah dan pembicaraan yang salah; dia juga akan mendorong orang lain untuk melakukan demikian pula. Apakah hal itu akan menyebabkan kerugian dan penderitaannya untuk masa yang lama?" - "Ya, Tuan."

:"Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Apakah hal-hal itu bermanfaat atau tidak bermanfaat?" - "Tidak bermanfaat, Tuan" - "Tercela atau tidak tercela?" - "Tercela, Tuan." - "Dikecam atau dipuji oleh para bijaksana?" - "Dikecam, Tuan." - "Jika dilaksanakan dan dipraktekkan, apakah hal-hal ini menyebabkan kerugian dan penderitaan atau tidak, atau bagaimana?" - "Jika dilaksanakan dan dipraktekkan, hal-hal ini menuju ke kerugian dan penderitaan. Demikian tampaknya hal ini bagi kami."
"Untuk alasan inilah, suku Kalama, maka kami mengatakan: Janganlah begitu saja mengikuti tradisi lisan... "

Makasih atas suttanya..pertanyaan saya adalah "apakah yang disebut sebagai prilaku seksual yang salah?" :D
anda tahu kalau Gay dan Lesbi melakukan hubungan seks seperti apa?

Tahu...tahu hampir semuanya..
=)) loe udah cukup umur yak buat tahu semua =))

Maap,bagi saya tabu tentang seks bukan tabu,tetapi melakukan seks yang tidak tepat adalah tabu...apa yang diajarkan oleh Buddha soal seks yang tidak tepat?sepertinya anda sendiri tahu apa makna dari Buddha !

Buddha jelas tidak mengajarkan bahwa sebuah pernikahan ditujukan untuk memperoleh anak,kalau ada ,saya kepingin baca sabda Buddha tentang hal ini..anda ahli kan dalam mencari sutta? :D

Mohon bantuannya :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Quote from: Indra on 05 April 2010, 11:23:27 AM
Quote from: Riky_dave on 05 April 2010, 11:18:41 AM
Quote from: dhammasiri on 04 April 2010, 10:42:04 PM
Saya tidak sempat membaca semuanya. Tetapi, kalau di dalam Sangha jenis kelamin itu harus jelas, lelaki atau perempuan. Orang-orang yang tidak jelas jenis kelaminnya tidak akan diizinkan masuk sangha. Jangankan yang lesbi atau gay, meskipun lelaki kalau alat kelaminnya dipotong juga tidak boleh masuk sangha. So, saya tidak setuju untuk mengatakan bahwa sang Buddha tidak setuju dengan status pria atau wanita.
Sebelum terjun dengan bebas saya sangat mengharapkan para member untuk bisa membaca buku dengan judul Sexuality in Ancient India oleh LPN Perera. Buku ini adalah hasil riset teantang prilaku seksual sesuai data yang terdapat dapat Vinaya Pitaka Pali. Thanks.

hebat sekali,bahkan seorang Ven Ajahn Chah yang belajar tipitaka juga harus kalah dengan anda...Boleh saya minta rujukan anda?secara pasti? :D

setahu saya dalam buku Ven Ajahn Chah disana ditulis dengan jelas makhluk itu gabungan dari apa! :D

setuju dengan Sdr. Dhammasiri, Jenis kelamin memang penting, tapi GL bukan masalah jenis kelamin, seorang gay memiliki jenis kelamin yg jelas yaitu laki-laki.

Akhirnya jenis kelamin hanya membedakan kan?sama seperti antara baik dan jahat,itu hanya label untuk membedakan!!pada intinya apakah Buddha memandang seseorang sebagai laki-laki atau perempuan?bukankah Buddha sendiri melontarkan pernyataan bahwa makhluk hanya gabungan dari Nama Rupa?Bahwa panca upadana khanda lha yang menyebabkan kelahiran berulang?

Atau ada yang mau memutar balikkan sutta Buddha?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

The Ronald

tp bro indra... dia tidak bisa melatih diri, jika sekelilingnya adalah pria..
itu sebabnya, bhikhu dan bhikuni di pisah
dan itu sebabnya gay dan lesbi tidak di perbolehkan masuk ke dalam sangha
bagi yg normal..dia harus melatih diri..untuk tidak bersentuha, menatap wanita
bagi yg gay..di dalam kumpulan pria2  yg hanya tertutup dgn beberapa helai jubah..gimana dia melatih diri?
...

Riky_dave

Quote from: ryu on 05 April 2010, 11:22:53 AM
Quote from: Riky_dave on 05 April 2010, 11:18:41 AM
Quote from: dhammasiri on 04 April 2010, 10:42:04 PM
Saya tidak sempat membaca semuanya. Tetapi, kalau di dalam Sangha jenis kelamin itu harus jelas, lelaki atau perempuan. Orang-orang yang tidak jelas jenis kelaminnya tidak akan diizinkan masuk sangha. Jangankan yang lesbi atau gay, meskipun lelaki kalau alat kelaminnya dipotong juga tidak boleh masuk sangha. So, saya tidak setuju untuk mengatakan bahwa sang Buddha tidak setuju dengan status pria atau wanita.
Sebelum terjun dengan bebas saya sangat mengharapkan para member untuk bisa membaca buku dengan judul Sexuality in Ancient India oleh LPN Perera. Buku ini adalah hasil riset teantang prilaku seksual sesuai data yang terdapat dapat Vinaya Pitaka Pali. Thanks.

hebat sekali,bahkan seorang Ven Ajahn Chah yang belajar tipitaka juga harus kalah dengan anda...Boleh saya minta rujukan anda?secara pasti? :D

setahu saya dalam buku Ven Ajahn Chah disana ditulis dengan jelas makhluk itu gabungan dari apa! :D
riky, dikatakan itu aturan dalam sangha.

Sayang GL bukanlah anggota Sangha dengan peraturan monastiknya ,GL boleh kan menjadi upasaka upasika?GL boleh kan menjalankan Atthagansila?atau tidak boleh dikarenakan segenlitir umat Buddha yang berusaha menggunakan sutta Buddha dengan menyeleweng dan menekan kaum terdiskriminasi ini?

Apakah ini ajaran Buddha?

Dimana Metta yang dibombandir itu?

Dimana Panna yang dibombandir itu?

Hanya segini kualitas moral Umat Buddha?

Setiap hari mettacittena,metta ini ,metta itu...setiap hari kasih lotus lha,apa lha..padahal sendiri tidak paham artinya apa,hanya ikutan2 doang...nampaknya mirip seperti burung beo... :D
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

The Ronald

Quotepada intinya apakah Buddha memandang seseorang sebagai laki-laki atau perempuan?
YA...itu sebabnya ada sangha bhikhuni, dan itu sebabnya ada pemisahan anatar sangha bhikhuni dan bhikhu, adan itu sebabnya tambahan vinaya bagi sangha bhikhuni..apa sebabnya..karena buddha tau..bhikhuni itu wanita..bukan pria
...

Riky_dave

Quote from: The Ronald on 05 April 2010, 11:26:28 AM
tp bro indra... dia tidak bisa melatih diri, jika sekelilingnya adalah pria..
itu sebabnya, bhikhu dan bhikuni di pisah
dan itu sebabnya gay dan lesbi tidak di perbolehkan masuk ke dalam sangha
bagi yg normal..dia harus melatih diri..untuk tidak bersentuha, menatap wanita
bagi yg gay..di dalam kumpulan pria2  yg hanya tertutup dgn beberapa helai jubah..gimana dia melatih diri?

Anda tahu darimana GL tidak bisa melatih diri?Anda mempunyai teman GL berapa banyak?Anda tahu kehidupan GL?anda jangan mendiskrimasikan sesuatu yang bahkan anda sendiri tidak tahu.. :D
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

naviscope

Quote from: Lily W on 05 April 2010, 11:21:33 AM
Quote from: Edward on 04 April 2010, 06:33:59 PM
menurut gw, judulnya terlalu rancu, sehingga kontroversial...
"Gay & Lesbi Buddhisme (aturan moral)"

terkesan seperti ajang kumpul2 gay / lesbi dengan kedok buddhisme

Ga lama lagi akan ada BUDDHA BAR GAY/LESBI.... ;D

_/\_ :lotus:

Aw... Aw...

peluang bisnis tuh, belum ada yang daftar merek nya, kita daftarin dulu yukk, biar dapat loyalty
tar difranchise keseluruh dunia  ^-^
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Lily W

Quote from: Indra on 05 April 2010, 11:16:00 AM
Quote from: Lily W on 05 April 2010, 10:56:42 AM

Menurut analisaku.... yg buat group ini adalah GAY/LESBI...soalnya dia membenarkan GAY/LESBI di dlm Buddhism. Buddhism itu jelas2 mengajarkan kita (buddhis) agar  mengikis LDM dan bukan malah menambah LDM.

_/\_ :lotus:

melanjutkan analisa anda, TS yg membawa topik ini ke forum DC apakah dapat dianggap bahwa TS adalah Gay/Lesbi atau karena hanya membawa bukan membuat, minimal memiliki kecenderungan GL. setujukah anda?

Itu analisa anda sendiri.... aku berhak tidak menjawabnya...;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are