Menurut saya, agar diskusi ini lebih enak untuk diikuti, point pembahasannya dipersempit saja, difokuskan pada satu topik saja, agar pembahasan tidak melebar kemana-mana dan mengaburkan inti (point), tujuan yang ingin dicapai,
kalau saya pribadi memilih untuk memfokuskan pada hal yang sederhana saja, yaitu perkataan LSY bahwa dirinya telah mencapai Anuttara samyak samboddhi.
dari point ini yaitu anuttara samyak samboddhi, mungkin ada baiknya kita menyamakan persepsi dahulu, yaitu apakah yang dimaksud telah mencapai anuttara samyak samboddhi itu berati telah menjadi seorang Sammasambuddha? ataukah sebutan Anutara samyaksamboddhi yang dimaksud adalah hanya berupa "gelar" yang diberikan oleh manusia?
Saya sangat setuju dengan saudara diamond,
LSY mengklaim bahwa dirinya telah mencapai anuttara samyak samboddhi, kalau ini berati ia mengklaim dirinya adalah seorang samma sambuddha. padahal kita tahu bahwa :
1. Hyang Buddha pernah mengatakan hanya ada 7 samma sambuddha di kappa ini, dimana Maitreya adalah sammasambuddha terakhir sesudah sammasambuddha Sidaharta gautama. perlu ditekankan, bahwa yang diakatakan di sini adalah sammasambuddha, bukan pacceka Buddha atau Sravaka Buddha.
2. seorang Samma sambuddha terlahir dengan 32 tanda manausia agung, sebagai tanda dari kesempurnaan parami yang telah dikumpulkan dari kehidupan-kehidupan lampau, 32 tanda manusia agung sebagai syarat mutlak untuk menjadi seorang sammasambuddha. lain hal-nya dengan pacceka Buddha atau sravaka Buddha yang bisa saja terlahir tanpa 32 tanda manusia agung. meskipun kemudian Hyang Buddha mengajarkan untuk tidak melekat pada ciri-ciri fisik, yaitu 32 tanda manusia agung yang dimiliki Hyang Buddha. mungkin ini dimaksudkan agar Umat buddha lebih memfokuskan diri utuk mempraktekan Dharma yang diajarkan beliau, bukannya melekat atau menggantungkan diri pada Hyang Buddha. Tapi tetap saja, seorang Sammasambuddha harus mempunyai 32 tanda manusia agung, sebagai tanda kesempurnaan parami yang ia miliki, tidak memiliki 32 tanda manusia agung, berati belum mempunyai parami yang cukup untuk menjadi seorang sammasambuddha. ibarat sebuah pohon yang harus berbunga dahulu, untuk kemudian diserbuki baru bisa menghasilkan buah dan biji, tidak mungkin muncul buah dan biji tanpa didahului bunga.
3. seorang Sammasambuddha tidak akan terlahir/ muncul di dunia dimana ajaran dari sammasambuddha sebelumnya masih ada.
ini semua adalah perkataan yang diucapkan oleh Buddha Sidharta gautama, sebagai seorang sammasambuddha yang telah umat Buddha akui bersama dan menjadi junjungan umat Buddha di seluruh dunia dari dulu hingga sekarang.
dari point ini saja sudah terlihat ketidak sesuaian ajaran LSY dengan ajaran guru junjungan kita, Buddha Sidharta gautama.
Dharma yang diajarkan Hyang Buddha tidak lekang waktu dan ruang, zaman boleh terus berubah atau bertambah modern, namun menurut pendapat saya, Dharma yang diajarkan oleh Hyang Buddha akan selalu relevan di Zaman apapun, bahkan sampai akhir dunia ini, atau terbentuk lagi dunia baru hingga waktu yang tak terhingga.
mengapa?
karena memang Dharma yang diajarkan adalah suatu kebenaran alam semesta, dimana sebuah kebenaran adalah tetap kebenaran, seperti teori tentang Hukum karma, Tumimbal lahir, tengah , alam-alam kehidupan, sebab Dukkha, jalan menuju lenyapnya Dukkha yaitu jalan tengah berunsur 8. tidak akan berubah di Zaman apapun.
Bahkan semua sammasambuddha juga mengajarkan hal yang sama, mengapa, karena memang itulah kebenarannya, seperti halnya ilmu fisika atau matematik yang akan selalu sama diajarkan oleh guru manapun di seluruh dunia.
apakah ucapan seorang Sammasambuddha bisa keliru atau tidak kredibel?
yang berubah dan mengalami penyesuaian dengan kebudayaan masing-masing negara adalah peraturan-peraturan, seperti aturan pindapata, pakaian yang dikenakan oleh Bhikku, tata-cara ritual (upacara keagamaan), bukan Dharma Hyang Buddha.
bisakah LSY membuktikan bahwa dirinya memang seorang sammasambuddha? baik dari segi ucapan, perilaku, perbuatan, kesucian, keagungan, ciri-ciri fisik. sebab kalau ternyata dirinya tidak dapat membuktikan, maka berati ia telah membohongi umat-umatnya.
maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. saya berkomentar disini bertujuan untuk mencari tahu kebenaran, bukan untuk memojokan seseorang atau kelompok tertentu.