HAM di tibet, waktu dipemerintahi Dalai

Started by Nagaratana, 10 February 2010, 11:29:58 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Nagaratana

Dalam artikel ini, aku mau menceritakan satu sejarah, bagaimana Dalai Lama bisa menjadi musuh dari pemerintah China dan hak asasi manusia di Tibet., ketika Tibet dipemerintahi Dalai Lama sejak 1935-1959.

Sebenarnya, Dalai Lama adalah sebuah gelar kehormatan spiritual dalam Agama Buddha Tibetan (banyak orang memanggil Dalai sebagai Yang Terhormat). Setelah Dalai Lama yang terdahulu meninggal, para bhiksu harus mencari pengganti berikut nya. Dalai Lama yang baru harus disetujui oleh pemerintahan pusat China. Sekarang, Dalai Lama yang dikenal ini adalah Dalai Lama ke empat belas, yang lahir di Provinsi Qinghai, China, bukan di Tibet. Penunjukkan ini disepakati juga oleh pemerintah China pada tahun 1935 ketika China masih dipemerintahi oleh KuoMinTang.

Pada tahun 1949, Partai Komunis mengalahkan KuoMinTang dalam perang sipil, dan tentara komunis memasuki Tibet pada tahun 1950. Awalnya, Dalai Lama mendukung Partai Komunis China, karena Partai Komunis China berjanji untuk sementara tidak berencana untuk menghapuskan perbudakan di Tibet. Pada waktu itu, Tibet adalah kawasan terakhir dimana para budak ikut ambil bagian dalam hukum regional.

Pada tahun 1959, Dalai Lama berpikir bahwa Partai Komunis China sebenarnya hendak menghapuskan perbudakan di Tibet, cepat atau lambat, karena itulah dia melancarkan kudeta militer. Hasilnya adalah tentara-tentara Dalai dikalahkan oleh Tentara Masyarakat Liberal, dan Dalai bersama dengan para pendukungnya kabur ke India.

Pemerintah China-Tibet memutuskan untuk menghapus perbudakan di Tibet, meskipun para pemilik budak di Tibet menolak kuat keputusan ini. Setelah tiba apa yg Pemerintah China sebut sebagai "Reformasi Demokratis", perbudakan sudah dihapus, akan tetapi, banyak pemilik budak yg kabur ke India dan menjadi musuh Pemerintah China. Para pemilik budak dan keluarganya kemudian membentuk kelompok Tibet di daerah pengasingan, dan kebanyakan dari mereka tinggal di India, Nepal, dan negara-negara barat lainnya sebagai para pengungsi.

Beberapa gambar berikut diterbitkan dari arsip, yang mana mencerminkan kehidupan sesungguhnya dari rakyat jelata Tibet ketika di bawah kepemerintahan Dalai.


Gambar pertama menunjukkan dua orang budak Tibet. Tangan dan kaki mereka diikat oleh pemilik budak dalam kasus pelarian.



Apa kamu tahu apa itu? Barang2 itu adalah kulit orang Tibet! Dalai Lama menggunakan kulit manusia untuk melaksanakan beberapa ritual Buddhisme. Para pemilik budak membunuh budak mereka sendiri dan menguliti kulitnya. Di gambar ini, dengan jelas kalau sebelah kiri dan kanan adalah kulit dari anak2, dan yang tengah adalah kulit orang dewasa. Para pemilik budak bersedia menyediakan kulit manusia untuk Dalai, karena mereka percaya kalau mereka akan diberkati oleh Dalai berdasarkan kepercayaan Buddhisme Tibetan.



Gambar ke tiga menunjukkan seorang budak yang tangannya sudah dipotong. Ketika Dalai memerintah Tibet, tulang manusia dibuat menjadi alat instrument keagamaan. Hal yang paling kejam adalah para pemilik budak memotong tangan dan kaki budak mereka hidup2.



Perempuan kecil ini kelaparan sampai mati. Para pemilik budak punya makanan yang cukup dan mereka dengan sengaja membiarkan budak perempuan yang masih kecil ini kelaparan hingga mati, karena mereka mau memakai jantung, hati dan organ lainnya sebagai pengorbanan. Selain itu, tengkoraknya akan dibuat sebagai cawan untuk minuman.



Apakah kamu tahu berapa umur budak perempuan saat gambar ini diambil? Kebanyakan dari kamu mungkin berpikir kalau dia berumur lebih dari 60 tahun. Kenyataannya, budak perempuan ini, Jinyang, berumur 35 tahun saat gambar ini diambil. Tidak diragukan lagi, ini adalah kehidupan perbudakan yang menyebabkan perempuan muda ini menjadi menyedihkan.



Saat aku mengerjakan artikel ini, aku benar-benar merasa sedih karena tragedi rakyat Tibet di bawah kepemerintahan Dalai. Aku masih memiliki banyak gambar yg menyeramkan, dan aku akan menerbitkannya kelak. Apakah kamu mau membiarkan Tibet berada di bawah kepemerintahan Dalai lagi?


http://factandtruth.wordpress.com/2008/03/24/human-rights-of-tibet-when-it-was-governed-by-dalai/

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2601.0.html

Sya mau tahu apa tanggapan kalian tentang ini?

Indra


Tekkss Katsuo


exam

baru kali ini sih baca berita gini, nyimak dulu gan

Adhitthana

Ada sebagian cerita ini pernah gw baca .....
hmmm .... mungkinkah ini orang yg sama  ??? Yang selalu menyebarkan keburukan Dalai Lama dan menyanjung setinggi langit pemeritahan RRC di bawah kekuasan Partai Komunis

Satu yg perlu loe tau ......
Dalai Lama adalah pemegang hadiah nobel perdamaian
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Tekkss Katsuo

kalo emank dia sejahat itu, pasti diselidiki oleh para penyelidik dan dibawa ke hukum PBB karena melanggar HAM.. kok sampai skrg nga dibawa untuk diadili

Adhitthana

  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

truth lover

QuotePerempuan kecil ini kelaparan sampai mati. Para pemilik budak punya makanan yang cukup dan mereka dengan sengaja membiarkan budak perempuan yang masih kecil ini kelaparan hingga mati, karena mereka mau memakai jantung, hati dan organ lainnya sebagai pengorbanan. Selain itu, tengkoraknya akan dibuat sebagai cawan untuk minuman.

Sekarang sudah mudeng, pantas di dalam naskah-naskah suci tibet, salah satu bentuk inisiasi melibatkan upacara minum darah dengan mangkuk yang dibuat dari tengkorak manusia (skull cup) upacara minum darah ini mengingatkan kita pada upacara ritual tetangga yang dengar-dengar katanya adik sepupu :)




yaitu meminum anggur yang merupakan  simbol darah nabi mereka (Mr. J).

Cara orang tibet untuk mendapatkan tengkorak tidak kalah mengerikan dengan tengkoraknya sendiri, dikatakan demikian:

Skull Cups in Tibetan Ritual
Ritual skull cups are traditionally formed from a human skull that has been cut into shape, lined with a metal rim and ornamented. Many skull cups are simply made out of a precious metal in the form of a cranium. They are usually elaborately decorated with artistic designs and Buddhist symbols like lotuses and vajras. Many are fitted with ornamented lids and have feet or a separate base in the form of human skulls.

As the libation vessel of a Vajrayana Buddhist, the skull cup can be seen as a parallel of the clay pot (kumbha in Sanskrit) of the Vedic sacrifice, the alms bowl of the Buddha, and the sacred water vase (kalasha in Sanskrit) of the bodhisattvas. In addition, as a receptacle for sacrificial offerings presented to wrathful deities, the skull cup parallels the tray of auspicious substances like jewels, flowers, or fruit presented to peaceful deities. In its most benign symbolism, as the begging bowl or food vessel of an ascetic, the skull cup serves as a constant reminder of death and impermanence.

When used for esoteric rituals, the history of the cranium's original owner has an important bearing on its ritual potency. The skull of a murder or execution victim is believed to possess the greatest tantric power; the skull of one who has died from a violent or accidental death, or from a virulent illness, possesses a medium magical power; the skull of a person who died peacefully in old age has virtually no occult power. Having great potency are the skulls of children who died during the onset of puberty or were born from the forbidden union of castes, out of wedlock, from sexual misdemeanor, or particularly from incest. The vital force or potential of the skull's previous owner is embodied within the bone as a spirit, rendering it as an effective power object for the performance of rituals.

In the ritual, lamas and other advanced practitioners drink consecrated alcoholic beverages or sometimes even blood from the skull cup, symbolizing the wrathful deity drinking the blood of his or her victim.


Jika digunakan sebagai ritual rahasia (esoteric), sejarah tengkorak kepala memiliki prabawa pada potensi ritualnya. Tengkorak pembunuh atau korban eksekusi dipercayai memiliki kekuatan tantrik yang hebat; tengkorak kepala orang yang mati karena kekerasan atau kematian kecelakaan atau penyakit infeksi atau keracunan memiliki kekuatan  magis menengah; tengkorak orang yang mati dengan damai hampir tak memiliki kekuatan magis samasekali. Yang memiliki potensi luar biasa adalah tengkorak anak-anak yang meninggal waktu masih pubertas, atau yang terlahir dari perkawinan kasta yang dilarang, diluar ikatan perkawinan, pelanggaran seksual, atau dari inses (perkawinan sedarah). kekuatan vital atau potensi pemilik sebelumnya terkandung di dalam tulang sebagai mahluk halus, sehingga menyebabkan tengkorak itu menjadi objek dengan kekuatan efektif untuk melakukan upacara ritual.

Pada ritual, Lama dan praktisi yang sudah maju meminum minuman alkohol suci atau bahkan meminum darah dari mangkuk kepala, yang merupakan simbol dewa angkara murka yang meminum darah dari korbannya
.

http://www.tibetanshop.com/

The truth, and nothing but the truth...

Nevada


truth lover

Quote from: upasaka on 11 February 2010, 05:54:20 PM
[at] truth lover

Info yang menarik.

matur nuwun mas, di indo sudah ada belum praktisi/Lama yang mencapai tingkatan sudah maju/advance yang seperti itu ya?
The truth, and nothing but the truth...

kusalaputto

bro bner ga sih ni beritanya kok kyknya kejem amat dalai lama padahal kan simbol kedamaian ???
trus apa ini propaganda dr pemerintahan cina ???
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

truth lover

Kita tunggu klarifikasi dari para praktisi tantra mas, ritual itu benar atau tidak?
The truth, and nothing but the truth...

Tekkss Katsuo

btw apa itu benar dr dalai lama???? atao dr kelompok tertentu yg ingin menjatuhkan Dalai Lama, ataopun kelompok lain yg tanpa sepengetahuan Dalai Lama mempraktekkan hal demikia,,,, Jika emank dalai lama demikian, tentu saja udh dapat kecaman international

jimmykei

Buddha dalam salah satu sila dengan jelas menolak pembunuhan, perdagangan manusia, perbudakan, dll. hal2 tersebut bukan ajaran Sang Tercerahkan jadi untuk yang bukan member baca trhead ini jgn disalahartikan, ini cuma bahas masalah personal Dalai Lama.
Menurut g kalo Dalai Lama memang begitu ga mungkin dapat nobel perdamaian. bro tekss bijaksana nih

bond

Quote from: kusalaputto on 12 February 2010, 12:32:23 PM
bro bner ga sih ni beritanya kok kyknya kejem amat dalai lama padahal kan simbol kedamaian ???
trus apa ini propaganda dr pemerintahan cina ???

Tepatnya itu adalah propaganda cina untuk menyudutkan Dalai Lama, makanya China mengangkat Dalai lama versi China yang diakui..

Pemberi nobel juga bukanlah org bodoh. Masa kejahatan HAM berat bisa masuk nobel perdamaian. Makanya yg buat artikel itu psikopat politik ^-^.

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada