HAM di tibet, waktu dipemerintahi Dalai

Started by Nagaratana, 10 February 2010, 11:29:58 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

jimmykei

Quote from: Tekkss Katsuo on 12 February 2010, 10:21:24 PM
^
Benar atau tidak di Tibet pernah terjadi perbudakan?

Jikalau hal itu pernah terjadi, itu berada diluar pengetahuan dari Dalai Lama........ (tp saya jg tdk bisa yakin 100% kalo dalai Lama itu benar benar baik, karena belum bertemu dan belum mendengar apa yg dia ajarkan, tp saya jg tdk bisa mengejudge bahwa dia itu tdk benar hanya karena sebuah tulisan dr org lain dan dari gambar yg bisa diambil dimana sajaaa).............

Benar atau tidak di tantra ada ritual meminum minuman keras atau darah dari tengkorak manusia?

Jikalau hal itu terjadi, maka aliran tantra tersebut bukan lah aliran tantra yg selama ini diajarkan dan tdk termasuk dalam Buddhism, bisa saja org mengunakan nama tantra untuk melakukan kejahatan, Dhamma tdk bisa mengontrol manusia, hanya manusia yg bisa mengontrol diri mereka sendiri, Dhamma tdk bisa membuat seorg menjadi bijaksana, hanya manusia yg bisa memahami Dhamma dan mempraktekkan Dhamma menjadi Bijaksana.


Benar atau tidak ada upacara memberikan persembahan organ tubuh manusia kepada dewa/Bodhisatva/Buddha pada tantrayana


Jikalau hal itu dilakukan oleh segelintir org tertentu, belum tentu mereka dari aliran tantra, mereka bisa saja memakai nama tantra untuk melakukan praktek yang salah, dgn kata lain aliran sesat

_/\_

keren ;D
GRP for you man

Tekkss Katsuo

 :'( :'( :'( makasihhhh Guru Bond dan Jimmy. GRP dan Thanks send back  :))

Tekkss Katsuo

Truth lover, sepertinya saya jg udh menjawab pertanyaan ente dari jawaban yg saya berikan, walaupun anda kemudian memberikan argument lain, namun argument tersebut jg sudah terjawab  :x :x :x ,,,
Jika karena segelintir org yg ingin menghancurkan nama Buddha Dhamma, menfitnah Buddha Dhamma, memajang foto foto bahwa pada jaman Buddha dan didalam ajaran Buddha terdapat penyimpangan seperti yg anda katakan diatas (ini hanya jikalau) , apakah kita harus mentah mentah menerima kalo hal itu benar.? jika hal demikian diterima oleh setiap org secara mentah mentah tanpa berpikir panjang, dan mempertimbangkan dari segala sudut kebenaran dr berita tersebut, maka Buddha Dhamma sudah tdk ada saaat ini. seperti halnya yg dilakukan oleh oknum kaum aliran tertentu dgn menfitnah dan memberi kesaksian palsu bahwa Buddha Dhamma itu sesat, penyembah setan dan lain lain..........

  :)) :)) :))

K.K.

Quote from: bond on 12 February 2010, 06:31:58 PM
Artinya bukan Dalai Lama yg melakukan perbudakan bukan?
Apa maksud pemerintahan Dalai? apakah Dalai Lama 14 atau apa?
Lalu Dalai lama lahir tahun 1935 dan dikatakan kudeta militer 1959 berarti umurnya 24..lucu umur segitu bisa kudeta...yg paling mungkin dia boneka saja untuk kepentingan kudeta.
Dalai Lama sebelumnya yang melakukan pemberontakan.


QuoteDan saya pernah menonton film Kundun, justru Chinalah yg menginvasi Tibet. Apa mungkin sebuah negara menjadi China tanpa perlawanan? Yang mungkin China invasi dan muncul perlawanan ini yg saya tau. Dari segi kekuatan militer mustahil tiba2 china masuk dan diterima militernya lalu di kudeta.:D Ini logika politik. Kalau tidak ada masalah mengapa china ke sana, alasan membasmi perbudakan atau mencaplok negara :D
China masuk ke tibet dengan kekuatan militer yg besar, tentara tibet hanya menahan serangan, kalau kudeta artinya melancarkan serangan terlebih dahulu. Apa mungkin tibet tentaranya yg secuil mau kudeta..ada2 saja bukan..senjatanya saja cuma bedil  :))
Daerah China adalah berdasarkan dahulu penyatuan China di bawah dinasti Qing, dan Tibet, atau sebagian dari Tibet, termasuk daerah kekuasaan China tersebut. Tahun 1913, Dalai Lama ke 13 melakukan pemberontakan dan mengusir pemerintahan Qing. Ini yang sungguh sangat jarang disebutkan media barat. Kemudian tahun 1950 China merebut kembali (dalam bahasa propaganda barat: INVASI) Tibet.

China mau mencaplok negara? Kalau memang demikian, kira-kira kenapa Taiwan tidak kunjung dicaplok juga?


QuoteDan jika nobel diberikan untuk kepentingan barat tentu itu bisa dimaklumi tetapi China juga melakukan propaganda bukan? dua sisi yg harus kita lihat
Betul, China juga melakukan propaganda.


QuoteDan ketiga kalau Dalai Lama 14 menyetujui perbudakan, maka kejahatan HAM pasti akan tercium dan protes tidak hanya dari cina tapi seluruh dunia bukan.? Lalu apakah Dia mengajarkan itu dalam ajarannya.? Yang saya tau dia mengajarkan cinta kasih.
Entahlah dengan Dalai Lama ke 14.

Dari Wikipedia:
"The Dalai Lama accepted the 1951 Seventeen Point Agreement for the Peaceful Liberation of Tibet with the People's Republic of China. However, he moved to Kalimpong in India and, with the help of American government organised pro-independence literature and the smuggling of weapons into Tibet."

"Sang Dalai Lama menerima 17 poin persetujuan pada tahun 1951 untuk pembebasan damai Tibet dengan RRC. Namun, ia pindah ke Kalimpong di India, dan dengan bantuan pemerintah Amerika, membentuk literatur pro-kemerdekaan dan penyelundupan senjata ke Tibet."

Sekadar info, dalam 17 poin persetujuan itu, otonomi telah diberikan. Namun kemudian "permintaan" Dalai Lama berkembang menjadi kemerdekaan.


Dari Wikipedia, diambil dari New York Times, 2 Oktober 1998
"During October 1998, the Dalai Lama's administration acknowledged that it received US$1.7 million a year in the 1960s from the U.S. Government through the Central Intelligence Agency (CIA), and had also trained an army in Colorado (USA)."

"Pada Oktober 1998, administrasi Dalai Lama menyatakan bahwa telah menerima 1.7 Juta US$ setahun pada tahun 1960-an dari pemerintah A.S. melalui Central Intelligence Agency (CIA), dan juga telah melatih sebuah pasukan di Colorado (AS)."

Bagaimana pendapat rekan-rekan? Apakah kira-kira Nobel diberikan dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut?


K.K.

Quote from: ryu on 12 February 2010, 09:57:37 PM
Kalau upacara memberikan bangkai ke ikan atau ke burung itu masuk aliran apa ya?

Kalau tidak salah itu memang tradisi di Tibet. Tubuh ini terdiri dari 4 unsur, maka cara penguraiannya juga dengan bantuan 4 unsur:
1. tanah: dikubur
2. air: dihanyutkan (dan dimakan ikan)
3. api: dibakar
4. angin: dibiarkan di ruangan terbuka

Untuk yang ke empat itu, biasa mayat dicincang, diberi campuran madu, mentega, dan bahan lain, agar burung bangkai memakannya dan mempercepat proses. 

K.K.

Quote from: truth lover on 12 February 2010, 06:25:49 PM
benar mas Kai, Mahatma gandhi tidak dapat hadiah nobel, tapi uskup Belo (timtim) dan uskup desmond Tutu (afsel) dapat hadiah nobel. opo tumon?

pantas bila dipertanyakan motif pemberian nobel perdamaian.

;D


Nobel, Grammy, Academy (yang memberikan 4 nominasi pada film Kundun yang disebutkan Bro bond), "miss universe/world" dan sebagainya yang berhubungan dengan media luas, perlu betul-betul diselidiki. Pihak berkuasa tidak akan membiarkan media yang berpengaruh tersebut "keluar dari jalur" yang menguntungkan mereka.


Sebetulnya pembicaraan ini adalah mengenai pribadi dan politik yang (entah sengaja atau tidak sengaja) terhubung dengan agama, yaitu Buddhisme Tibetan. Dengan terhubungnya (atau dihubung-hubungkannya) kedua hal ini, kadang orang jadi susah melihat dengan objektif.


bond

#51
Quote from: ryu on 13 February 2010, 06:47:02 AM
Quote from: bond on 12 February 2010, 10:39:32 PM
Quote from: ryu on 12 February 2010, 10:30:39 PM
Quote from: Riky_dave on 12 February 2010, 10:16:30 PM
Quote from: ryu on 12 February 2010, 09:57:37 PM
Kalau upacara memberikan bangkai ke ikan atau ke burung itu masuk aliran apa ya?

bukannya aliran Buddhisme?dikatakan ada cara menghargai jasmani ini?tibetan bukan itu?yang nanti bangkai nya dipotong2 dan dikasih ke hewan makan,dan seterusnya..?
apakah pernah diajarkan Buddha? apakah hanya Tantra/tibetan saja yang melakukan upacara ini atau hanya ada setempat?

Gue koq liat di vihara2 theravada ada yg juga upacariinn fang shen ya..di mahayana juga ada, apa ada di ajaran Buddha upacara fangshen? ;D

Sekalian numpang tanya. Apa ada ajaran Buddha ngajarin berak? ;D kalau ngak ada berarti ngak diajarin berarti jangan berak dong, kalao berak berarti tidak sesuai ajaran Buddha  :))

Apakah seperti itu memaknai ajaran Sang Buddha? ;D
Astaga.... Kembali lagi membandingkan dengan aliran lain, apakah tidak bisa fokus dengan aliran ini?
Soal Tahi ada kok, Kata Buddha Tahi itu jangan Di makan, gak tau kalau aliran Ko Bond ada gak ajarannya kalau tahi itu boleh di makan?

Lho Acek yang tanya "apakah pernah diajarkan Sang Buddha (dalam hal upacara memberi makan bangkai kepada hewan lain). ?"
Nah saya menjawab dengan sebuah perbandingan, apakah tidak boleh? dan apakah itu tidak fokus cek? Pertanyaannya ajaran Buddha yang mana?
Apakah saya menjawab harus sesuai keinginan penanya..ada-ada saja nih acek ganteng. ck..ck  ^-^

Buddha memang mengajarkan Tahi tapi tidak mengajarkan berak? ngak nyambung jadinya..ditanya berak jawabnya tahi..aya2 wae
Saya tidak punya ajaran, entah ajaran ryuyana mungkin ada ngajarin tentang berak dan tahi boleh dimakan? ;D
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Salah satunya politik. Selain taiwan, kalau tibet sampai merdeka maka bisa jadi pintu masuk yang lain untuk amerika...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ryu

Quote from: bond on 13 February 2010, 09:45:53 AM
Quote from: ryu on 13 February 2010, 06:47:02 AM
Quote from: bond on 12 February 2010, 10:39:32 PM
Quote from: ryu on 12 February 2010, 10:30:39 PM
Quote from: Riky_dave on 12 February 2010, 10:16:30 PM
Quote from: ryu on 12 February 2010, 09:57:37 PM
Kalau upacara memberikan bangkai ke ikan atau ke burung itu masuk aliran apa ya?

bukannya aliran Buddhisme?dikatakan ada cara menghargai jasmani ini?tibetan bukan itu?yang nanti bangkai nya dipotong2 dan dikasih ke hewan makan,dan seterusnya..?
apakah pernah diajarkan Buddha? apakah hanya Tantra/tibetan saja yang melakukan upacara ini atau hanya ada setempat?

Gue koq liat di vihara2 theravada ada yg juga upacariinn fang shen ya..di mahayana juga ada, apa ada di ajaran Buddha upacara fangshen? ;D

Sekalian numpang tanya. Apa ada ajaran Buddha ngajarin berak? ;D kalau ngak ada berarti ngak diajarin berarti jangan berak dong, kalao berak berarti tidak sesuai ajaran Buddha  :))

Apakah seperti itu memaknai ajaran Sang Buddha? ;D
Astaga.... Kembali lagi membandingkan dengan aliran lain, apakah tidak bisa fokus dengan aliran ini?
Soal Tahi ada kok, Kata Buddha Tahi itu jangan Di makan, gak tau kalau aliran Ko Bond ada gak ajarannya kalau tahi itu boleh di makan?

Lho Acek yang tanya "apakah pernah diajarkan Sang Buddha (dalam hal upacara memberi makan bangkai kepada hewan lain). ?"
Nah saya menjawab dengan sebuah perbandingan, apakah tidak boleh? dan apakah itu tidak fokus cek? Pertanyaannya ajaran Buddha yang mana?
Apakah saya menjawab harus sesuai keinginan penanya..ada-ada saja nih acek ganteng. ck..ck  ^-^

Buddha memang mengajarkan Tahi tapi tidak mengajarkan berak? ngak nyambung jadinya..ditanya berak jawabnya tahi..aya2 wae
Saya tidak punya ajaran, entah ajaran ryuyana mungkin ada ngajarin tentang berak dan tahi boleh dimakan? ;D
dutiyampi, astaga...., apa salahnya saya bertanya begitu, tinggal jawab khan itu bukan ajaran buddha atau ajaran Buddha, itu misalnya hanya tradsi seperti jawaban ini :

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 February 2010, 09:31:48 AM
Quote from: ryu on 12 February 2010, 09:57:37 PM
Kalau upacara memberikan bangkai ke ikan atau ke burung itu masuk aliran apa ya?

Kalau tidak salah itu memang tradisi di Tibet. Tubuh ini terdiri dari 4 unsur, maka cara penguraiannya juga dengan bantuan 4 unsur:
1. tanah: dikubur
2. air: dihanyutkan (dan dimakan ikan)
3. api: dibakar
4. angin: dibiarkan di ruangan terbuka

Untuk yang ke empat itu, biasa mayat dicincang, diberi campuran madu, mentega, dan bahan lain, agar burung bangkai memakannya dan mempercepat proses. 
soal pertanyaan ajaran buddha yang mana sudah jelas kan ini sedang membahas Tibet, masa mau membahas Theravada?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

dalam jataka theravada, bodhisatta yang terlahir sebagai raja rela memberikan daging tubuhnya sendiri untuk santapan burung sebagai pengganti mangsa yang ia lepaskan.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ryu

Quote from: gachapin on 13 February 2010, 10:15:08 AM
dalam jataka theravada, bodhisatta yang terlahir sebagai raja rela memberikan daging tubuhnya sendiri untuk santapan burung sebagai pengganti mangsa yang ia lepaskan.
nah jawaban ini khan lebih enak ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

bond

#56
Quote from: ryu on 13 February 2010, 10:08:28 AM
Quote from: bond on 13 February 2010, 09:45:53 AM
Quote from: ryu on 13 February 2010, 06:47:02 AM
Quote from: bond on 12 February 2010, 10:39:32 PM
Quote from: ryu on 12 February 2010, 10:30:39 PM
Quote from: Riky_dave on 12 February 2010, 10:16:30 PM
Quote from: ryu on 12 February 2010, 09:57:37 PM
Kalau upacara memberikan bangkai ke ikan atau ke burung itu masuk aliran apa ya?

bukannya aliran Buddhisme?dikatakan ada cara menghargai jasmani ini?tibetan bukan itu?yang nanti bangkai nya dipotong2 dan dikasih ke hewan makan,dan seterusnya..?
apakah pernah diajarkan Buddha? apakah hanya Tantra/tibetan saja yang melakukan upacara ini atau hanya ada setempat?

Gue koq liat di vihara2 theravada ada yg juga upacariinn fang shen ya..di mahayana juga ada, apa ada di ajaran Buddha upacara fangshen? ;D

Sekalian numpang tanya. Apa ada ajaran Buddha ngajarin berak? ;D kalau ngak ada berarti ngak diajarin berarti jangan berak dong, kalao berak berarti tidak sesuai ajaran Buddha  :))

Apakah seperti itu memaknai ajaran Sang Buddha? ;D
Astaga.... Kembali lagi membandingkan dengan aliran lain, apakah tidak bisa fokus dengan aliran ini?
Soal Tahi ada kok, Kata Buddha Tahi itu jangan Di makan, gak tau kalau aliran Ko Bond ada gak ajarannya kalau tahi itu boleh di makan?

Lho Acek yang tanya "apakah pernah diajarkan Sang Buddha (dalam hal upacara memberi makan bangkai kepada hewan lain). ?"
Nah saya menjawab dengan sebuah perbandingan, apakah tidak boleh? dan apakah itu tidak fokus cek? Pertanyaannya ajaran Buddha yang mana?
Apakah saya menjawab harus sesuai keinginan penanya..ada-ada saja nih acek ganteng. ck..ck  ^-^

Buddha memang mengajarkan Tahi tapi tidak mengajarkan berak? ngak nyambung jadinya..ditanya berak jawabnya tahi..aya2 wae
Saya tidak punya ajaran, entah ajaran ryuyana mungkin ada ngajarin tentang berak dan tahi boleh dimakan? ;D
dutiyampi, astaga...., apa salahnya saya bertanya begitu, tinggal jawab khan itu bukan ajaran buddha atau ajaran Buddha, itu misalnya hanya tradsi seperti jawaban ini :

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 February 2010, 09:31:48 AM
Quote from: ryu on 12 February 2010, 09:57:37 PM
Kalau upacara memberikan bangkai ke ikan atau ke burung itu masuk aliran apa ya?

Kalau tidak salah itu memang tradisi di Tibet. Tubuh ini terdiri dari 4 unsur, maka cara penguraiannya juga dengan bantuan 4 unsur:
1. tanah: dikubur
2. air: dihanyutkan (dan dimakan ikan)
3. api: dibakar
4. angin: dibiarkan di ruangan terbuka

Untuk yang ke empat itu, biasa mayat dicincang, diberi campuran madu, mentega, dan bahan lain, agar burung bangkai memakannya dan mempercepat proses.  
soal pertanyaan ajaran buddha yang mana sudah jelas kan ini sedang membahas Tibet, masa mau membahas Theravada?

Tatiyampi Astaga juga cek....Anda bertanya hak Anda dan saya juga boleh dong menjawab apa yg saya pikir perlu perbandingan..masa jawaban harus mengikuti penanyaDan itu hak saya untuk menjawab . Kalau Anda jeli jawaban saya dengan perbandingan telah menyiratkan itu tradisi dan ajaran adalah berbeda. Tapi tidak tahu kalau Acek ganteng menafsirkannya lain, coba deh liat persepsi ente  :)).

Lucu juga masa jawaban harus disamakan. Beda ya beda, sama ya sama. Luar beda bisa isi sama, luar beda dan isi beda juga bisa. Gitu lho mas cek ganteng.

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

bond

Quote
Quote
Dan saya pernah menonton film Kundun, justru Chinalah yg menginvasi Tibet. Apa mungkin sebuah negara menjadi China tanpa perlawanan? Yang mungkin China invasi dan muncul perlawanan ini yg saya tau. Dari segi kekuatan militer mustahil tiba2 china masuk dan diterima militernya lalu di kudeta.Cheesy Ini logika politik. Kalau tidak ada masalah mengapa china ke sana, alasan membasmi perbudakan atau mencaplok negara Cheesy
China masuk ke tibet dengan kekuatan militer yg besar, tentara tibet hanya menahan serangan, kalau kudeta artinya melancarkan serangan terlebih dahulu. Apa mungkin tibet tentaranya yg secuil mau kudeta..ada2 saja bukan..senjatanya saja cuma bedil  laugh
Daerah China adalah berdasarkan dahulu penyatuan China di bawah dinasti Qing, dan Tibet, atau sebagian dari Tibet, termasuk daerah kekuasaan China tersebut. Tahun 1913, Dalai Lama ke 13 melakukan pemberontakan dan mengusir pemerintahan Qing. Ini yang sungguh sangat jarang disebutkan media barat. Kemudian tahun 1950 China merebut kembali (dalam bahasa propaganda barat: INVASI) Tibet.

China mau mencaplok negara? Kalau memang demikian, kira-kira kenapa Taiwan tidak kunjung dicaplok juga?

Sekalipun memberontak kita harus melihat sebabnya , mengapa? Dynasty qing itu sangat korup(pernah saya tulis). Wajar memberontak..dibelahan dunia manapun itu terjadi. Pernyataan saya diatas adalah tentang Dalai Lama 14 yg ditulis artikel itu.Mengenai Dalai 13 saya tidak tahu bagaimana pemberontakan yang ditempuh, apakah ada pasukan bhikkhu2 juga atau awam. Karena setau saya jaman Dalai Lama 13 ada raja dan ada Dalai lama.

Kenapa china tidak mencaplok Taiwan, karena Taiwan kalau diserang Amerika yang dihadapi(karena Taiwan ada perjanjian khusus dengan Taiwan). Ini membuat China berpikir dua kali bila menyerang Taiwan. Sementara Tibet hanya sebuah negara kecil tidak ada apa2nya dan tidak ada kesepakatan militer dengan negara lain dijamannya.  Dibelahan manapun didunia pasti juga terjadi memerdekakan diri karena suatu alasan diluar itu benar atau tidak. Itulah politik.

Quote
Sebetulnya pembicaraan ini adalah mengenai pribadi dan politik yang (entah sengaja atau tidak sengaja) terhubung dengan agama, yaitu Buddhisme Tibetan. Dengan terhubungnya (atau dihubung-hubungkannya) kedua hal ini, kadang orang jadi susah melihat dengan objektif.

Betul sekali saya setuju. Dinegara manapun biasanya sedikit banyak  akan ada hubungan erat dengan agama mayoritas. Dan biasanya ketika berbicara kearah agama tersebut maka kesempatan menyudutkan dan menjelekan agama tersebut muncul yakni dalam topik ini tibetan buddhism yang identik dengan Tantra Buddhism(artinya ajaran sebenarnya tidak demikian). Padahal ajaran asli belum tentu demikian hanya karena oknumnya saja.
Sama halnya terjadi demonstrasi para Bhikkhu2 myanmar yg memasuki ranah politik juga. Kalau mau di politisasi maka banyak pro dan kontra sehingga menjadi tidak objektif.

Quote
Salah satunya politik. Selain taiwan, kalau tibet sampai merdeka maka bisa jadi pintu masuk yang lain untuk amerika...
Ini juga alasan mengapa China mati2an mempertahankan Tibet dengan cara apapun  _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

ryu

Quote from: bond on 13 February 2010, 10:16:56 AM
Quote from: ryu on 13 February 2010, 10:08:28 AM
Quote from: bond on 13 February 2010, 09:45:53 AM
Quote from: ryu on 13 February 2010, 06:47:02 AM
Quote from: bond on 12 February 2010, 10:39:32 PM
Quote from: ryu on 12 February 2010, 10:30:39 PM
Quote from: Riky_dave on 12 February 2010, 10:16:30 PM
Quote from: ryu on 12 February 2010, 09:57:37 PM
Kalau upacara memberikan bangkai ke ikan atau ke burung itu masuk aliran apa ya?

bukannya aliran Buddhisme?dikatakan ada cara menghargai jasmani ini?tibetan bukan itu?yang nanti bangkai nya dipotong2 dan dikasih ke hewan makan,dan seterusnya..?
apakah pernah diajarkan Buddha? apakah hanya Tantra/tibetan saja yang melakukan upacara ini atau hanya ada setempat?

Gue koq liat di vihara2 theravada ada yg juga upacariinn fang shen ya..di mahayana juga ada, apa ada di ajaran Buddha upacara fangshen? ;D

Sekalian numpang tanya. Apa ada ajaran Buddha ngajarin berak? ;D kalau ngak ada berarti ngak diajarin berarti jangan berak dong, kalao berak berarti tidak sesuai ajaran Buddha  :))

Apakah seperti itu memaknai ajaran Sang Buddha? ;D
Astaga.... Kembali lagi membandingkan dengan aliran lain, apakah tidak bisa fokus dengan aliran ini?
Soal Tahi ada kok, Kata Buddha Tahi itu jangan Di makan, gak tau kalau aliran Ko Bond ada gak ajarannya kalau tahi itu boleh di makan?

Lho Acek yang tanya "apakah pernah diajarkan Sang Buddha (dalam hal upacara memberi makan bangkai kepada hewan lain). ?"
Nah saya menjawab dengan sebuah perbandingan, apakah tidak boleh? dan apakah itu tidak fokus cek? Pertanyaannya ajaran Buddha yang mana?
Apakah saya menjawab harus sesuai keinginan penanya..ada-ada saja nih acek ganteng. ck..ck  ^-^

Buddha memang mengajarkan Tahi tapi tidak mengajarkan berak? ngak nyambung jadinya..ditanya berak jawabnya tahi..aya2 wae
Saya tidak punya ajaran, entah ajaran ryuyana mungkin ada ngajarin tentang berak dan tahi boleh dimakan? ;D
dutiyampi, astaga...., apa salahnya saya bertanya begitu, tinggal jawab khan itu bukan ajaran buddha atau ajaran Buddha, itu misalnya hanya tradsi seperti jawaban ini :

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 February 2010, 09:31:48 AM
Quote from: ryu on 12 February 2010, 09:57:37 PM
Kalau upacara memberikan bangkai ke ikan atau ke burung itu masuk aliran apa ya?

Kalau tidak salah itu memang tradisi di Tibet. Tubuh ini terdiri dari 4 unsur, maka cara penguraiannya juga dengan bantuan 4 unsur:
1. tanah: dikubur
2. air: dihanyutkan (dan dimakan ikan)
3. api: dibakar
4. angin: dibiarkan di ruangan terbuka

Untuk yang ke empat itu, biasa mayat dicincang, diberi campuran madu, mentega, dan bahan lain, agar burung bangkai memakannya dan mempercepat proses. 
soal pertanyaan ajaran buddha yang mana sudah jelas kan ini sedang membahas Tibet, masa mau membahas Theravada?

Tatiyampi Astaga juga cek....Anda bertanya hak Anda dan saya juga boleh dong menjawab apa yg saya pikir perlu perbandingan..masa jawaban harus mengikuti penanyaDan itu hak saya untuk menjawab . Kalau Anda jeli jawaban saya dengan perbandingan telah menyiratkan itu tradisi dan ajaran adalah berbeda. Tapi tidak tahu kalau Acek ganteng menafsirkannya lain, coba deh liat persepsi ente  :)).

Lucu juga masa jawaban harus disamakan. Beda ya beda, sama ya sama. Luar beda bisa isi sama, luar beda dan isi beda juga bisa. Gitu lho mas cek ganteng.


gitu ya? yo wis deh, memang hak ko bond deh mo jawab apa juga.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Tekkss Katsuo

btw kenapa ada segelintir org yg ingin menjatuhkan dalai lama? apa yg dalai lama lakukan pada kalian shg begitu terkesan ingin menjatuhkan  ;D? ataokah ini hanya perasaanku saja  :x ? terus kenapa jg sebagian org selalu mengaitkan upacara upacara tertentu dgn Buddhism? apakah ingin menjatuhkan Buddhism jg  ? atao hanya perasaanku jg  ;D ;D ;D ?

maaf jika ada kata kata yg tdk berkenan