Adakah Kecacatan dalam Sutta Buddhist?

Started by Kokuzo, 17 July 2007, 11:20:21 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

Upaseno

Quote from: ryu on 26 July 2007, 12:11:18 PM
Misalkan ada penambahan atau pengurangan dlm penyusunan sutta untuk menghilangkan yg bisa di pandang merugikan ajaran beliau ada tidak indikasi itu?
THAT'S IT!  Inilah yang perlu dibahas dari pertama kali.

Upaseno

Quote from: 7th on 26 July 2007, 09:25:52 PM
kayanya 5 pelanggaran berat harus jadi 6 tuh...
1 lagi : becandain seorang Bhikku...  ^-^

oh ya ngomong" tentang 5 pelanggaran berat...
bebrapa kali saya baca tuh kok ada yang 6 ya... 1 lagi tuh : berpindah guru/murtad... atau menyebarkan ajaran guru lain...
ada yang dibaca di buku paritta di vihara...
ada yang dikasi tau temen...
ada dari forum...

sebenarnya ada 6 atau 5? kalo 6, apa maksud poin terakhir itu?
apakah tidak boleh berpindah agama?

mohon pencerahan  ^:)^
Siapa yang ngomong ga boleh berpindah agama?  Aku laporin ke Bagian Hak Asasi Manusia.

Dodol dodol...mau aja lahir di alam makluk dodol.... :o

FZ

Quote from: Upaseno on 27 July 2007, 09:28:29 AM
Quote from: 7th on 26 July 2007, 09:25:52 PM
kayanya 5 pelanggaran berat harus jadi 6 tuh...
1 lagi : becandain seorang Bhikku...  ^-^

oh ya ngomong" tentang 5 pelanggaran berat...
bebrapa kali saya baca tuh kok ada yang 6 ya... 1 lagi tuh : berpindah guru/murtad... atau menyebarkan ajaran guru lain...
ada yang dibaca di buku paritta di vihara...
ada yang dikasi tau temen...
ada dari forum...

sebenarnya ada 6 atau 5? kalo 6, apa maksud poin terakhir itu?
apakah tidak boleh berpindah agama?

mohon pencerahan  ^:)^
Siapa yang ngomong ga boleh berpindah agama?  Aku laporin ke Bagian Hak Asasi Manusia.

Dodol dodol...mau aja lahir di alam makluk dodol.... :o
Wah.. Liberal juga nih Bhante..  ^-^

Kokuzo

QuoteSiapa yang ngomong ga boleh berpindah agama?  Aku laporin ke Bagian Hak Asasi Manusia.
Dodol dodol...mau aja lahir di alam makluk dodol....

mangkanya owe nanya Bhante...
soalnya di sebagian sumber ada yang nulis : gak boleh berpindah Guru...
owe ga yakin ma poin 6 ini... cuz yang owe tau cuma 5...

nah kalo itu artinya bukan pindah agama? jadi apa donk?
ato emank poin 6 itu ga pernah ada? so, oran bisa kesimpulan darimana nulis itu?

ryu

Kalo di robah jd boleh pindah agama gimana? Ada peraturan karena ada yg melanggar, kalau tdk ada yg melanggar maka tdk akan ada peraturan. Ayo ada yg tau penambahan dlm sutta yg kira2 bertentangan dlm jalan mulia berunsur 8?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Kelana

Ok intermezonya selesai yaa... ;D

Quote from: Upaseno on 25 July 2007, 12:26:41 PM
Perdebatan demi perdebatan telah dilewati selama 2000 tahun lebih oleh pihak Theravada, Mahayana dan Vajrayana tentang apa sih inti Buddhism.
Beberapa tahun lalu, kalo ga salah tahun 50an, Ketiga tradisi tersebut berkumpul di Srilanka untuk membahas inti ajaran Sang Buddha.  Dan mereka dari tiga pihak, menyetujui ajaran-ajaran tersebut adalah inti ajaran Sang Buddha. 

Bagi teman-teman yang belum tahu apa yang Bhante maksud di atas, silakan baca:
http://bhagavant.com/home.php?link=naskah_dhamma_article&n_id=95


[/quot
Quote from: Upaseno on 27 July 2007, 09:21:59 AM
Quote from: ryu on 26 July 2007, 12:11:18 PM
Misalkan ada penambahan atau pengurangan dlm penyusunan sutta untuk menghilangkan yg bisa di pandang merugikan ajaran beliau ada tidak indikasi itu?
THAT'S IT!  Inilah yang perlu dibahas dari pertama kali.

Wah apa ya? Sepertinya harus benar-benar teliti membaca sutta jika ingin menemukannya. Apakah kisah Sang Buddha berkunjung ke surga Tavatimsa mengajar mantan ibunya, termasuk merupakan penambahan pada sutta? Tapi dimana letak merugikan ajaran Beliau?

Bagaimana kalau masalah Garudhamma yang harus dilakukan oleh bhikkhuni? Beberapa orang mengatakan ada indikasi deskriminasi gender di sini.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

ryu

Bukan indikasi merugikan tapi juga yg menguntungkan (misalnya untuk kepentingan golongan atau aliran tertentu sehingga ada penambahan) sehingga tdk sejalan dgn inti ajaran beliau.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Muten Roshi

apa ukuran bahwa sutta itu cacat? sudahkah seseorang mencapai arahat lalu menilai dan mengkritik sebuah sutta? kalau mengkritik sutta berdasarkan sutta yang lain pertanyaannya apakah sutta yang dipakai untuk mengkritik itu sudah tidak cacat? seorang bhiksu zen yang mencapai  bahkan menyatakan apa yang ditulis di Sutta itu tidak benar.... "sutta hanyalah sebuah jari yang menunjuk ke bulan".....
[url="http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi"]http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi[/url]

FZ

Quote from: Dharmakara on 27 July 2007, 05:04:55 PM
apa ukuran bahwa sutta itu cacat? sudahkah seseorang mencapai arahat lalu menilai dan mengkritik sebuah sutta? kalau mengkritik sutta berdasarkan sutta yang lain pertanyaannya apakah sutta yang dipakai untuk mengkritik itu sudah tidak cacat? seorang bhiksu zen yang mencapai  bahkan menyatakan apa yang ditulis di Sutta itu tidak benar.... "sutta hanyalah sebuah jari yang menunjuk ke bulan".....
Benar.. Saya sangat setuju dengan perkataan Anda jari yang menunjuk Bulan.
Dan bisa Anda analogikan ke post Anda mengenai Nibbana..  [-o<

dipasena

Quote from: Dharmakara on 27 July 2007, 05:04:55 PM
seorang bhiksu zen yang mencapai  bahkan menyatakan apa yang ditulis di Sutta itu tidak benar.... "sutta hanyalah sebuah jari yang menunjuk ke bulan".....

sebenarnya ane jg binun dengan ajaran Zen/Chan [maaf kalo salah tulis] kata2 memang tidak bs di artikel secara langsung, mengandung makna yg dalam, tp apakah yg dimaksud "apa yang ditulis di Sutta itu tidak benar" berarti sutta/sutra itu semua adalah palsu/salah/tidak benar/tipuan/ilusi ? jika demikian kenapa Buddha menyatakan Dhammanya ? ga tau  :?? [jd master Zen jg nih  ^-^]

Kecacatan didalam Sutta jika merujuk pada sejarah penyusunan Tripitaka [entah sejarah ini benar ato tidak] bisa [kemungkinan] terjadi karena adanya keinginan dari beberapa Bhikkhu yg ingin menghapus peraturan2 yg dianggap berat/merugikan. Tapi apakah hanya itu ? bs jd masuknya ajaran2 baru [dari para Bhikkhu yg dianggap suci/senior] kedalam kumpulan2 Sutta di kemudian hari, belum lagi proses penerjemahannya dan alasan lainnya.

tapi apakah Dhamma yg diajarkan Buddha hanya terbatas apa yg tertulis di Sutta ? padahal Buddha pernah mengatakan bahwa Dhamma yg dia ajarkan hanya sebanyak daun didalam gemgamannya, tapi Dhamma yg belum diajarkan sebanyak jumlah daun yg ada di hutan [gile byk amat ya  :o], apakah bs dikatakan bahwa penambahan2 yg terjadi dikemudian hari [ajaran baru dari para Bhikkhu/sarjana Buddhist diwaktu lampau] dikategorikan kedalamnya ?

bagaimana kita bs mengetahui ini daun [Dhamma] yg tergeletak di hutan, yg ini bukan daun [Dhamma] yg tergeletak di hutan ?

mohon sharingnya  _/\_

Kokuzo

sebenarnya ga amsalah daunnya berasal darimana asal bermanfaat bagi kita...
mau daun dari kebon tetangga juga kalo ternyata bermanfaat?  :P

Kelana

Quote from: dhanuttono on 27 July 2007, 08:59:37 PM

bagaimana kita bs mengetahui ini daun [Dhamma] yg tergeletak di hutan, yg ini bukan daun [Dhamma] yg tergeletak di hutan ?

mohon sharingnya  _/\_

Loh... Sdr. Dhanu, bukankah sudah disampaikan oleh Bhante di atas. ^-^
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

ryu

Bukannya anda jg dari tetangga? Khan balik lagi kesini.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Upaseno

Quote from: 7th on 27 July 2007, 10:59:19 AM
QuoteSiapa yang ngomong ga boleh berpindah agama?  Aku laporin ke Bagian Hak Asasi Manusia.
Dodol dodol...mau aja lahir di alam makluk dodol....

mangkanya owe nanya Bhante...
soalnya di sebagian sumber ada yang nulis : gak boleh berpindah Guru...
owe ga yakin ma poin 6 ini... cuz yang owe tau cuma 5...

nah kalo itu artinya bukan pindah agama? jadi apa donk?
ato emank poin 6 itu ga pernah ada? so, oran bisa kesimpulan darimana nulis itu?
Mau pindah agama, mau pindah guru...itu kan hak asasi manusia.