Saran, Kritik dan masukkan

Started by Effendy, 13 December 2007, 07:22:41 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Effendy

Namo Buddhaya,
Salam Damai dan Sejahtera seluruh umat di dunia,

Dikarenakan umur Dhammacitta PEDULI ini masih sangat muda, dan belum berpengalaman
dan para moderator Dhammacitta PEDULI juga masih sangat muda, dan belum berpengalaman
Kami sangat senang dan terbantu, jika teman, saudara mau meluangkan waktunya sedikit untuk memberikan Idea, Saran, bahkan kritikan kepada kami.

Kami sangat yakin dan percaya, idea, saran dan kritikan yang diberikan akan membantu kami untuk tumbuh menjadi lebih dewasa dan waspada.

Terima kasih

_/\_ _/\_ _/\_

Dhammacitta PEDULI
Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan

Effendy

#1
Sehubungan dengan pihak moderator Dhammacitta PEDULI masih < 1 bulan,

Mohon bantuan dari temen-temen dalam bentuk ide, mengenai :
APAKAH PERLU perincian tabungan BCA, untuk keperluan Dhammacitta PEDULI, di attach kan ke website??

Atas pendapat yang akan diberikan, kami mengucapkan banyak terima kasih

  _/\_



Dhammacitta PEDULI
Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan

hengki

Halo Efendi dan para moderator,
Saya ada sedikit usul. Sorry gak bisa bantu soalnya lain daerah. Saya di Jakarta dulu sama teman2 suka kasih baju hangat, baju bekas, sedikit uang, makanan, dll ke para gelandangan yg tidur di emperan toko.
Mereka kan orang yg benar2 susah dan menderita hidupnya. Bila hujan mereka kebasahan dan kedinginan, bila malam hari kedinginan, dll. Bahkan mungkin mereka tidur dengan perut kosong. Sangat menyedihkan keadaan mereka.
Jadi menurut hemat saya, mereka termasuk orang2 yang pantas kita tolong karena memang benar2 membutuhkan uluran tangan dari kita semua.

Saya hanya bisa sumbang ide aja.
Marilah kita isi hidup kita dengan berbuat kebajikan untuk orang banyak agar kelak di kemudian hari setelah kita tua, kita tidak menyesal mengapa dulu sewaktu kita masih muda dan ada kemampuan baik materi maupun tenaga tidak dimanfaatkan se-baik2nya untuk Berbuat Kebajikan.

Selamat Berbuat Baik. Cia Yo

Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Pitu Kecil

Bro Hengki.
Saran yang bagus sekali, saya juga kepikirin untuk melakukan hal itu semenjak saya melakukan pembagian paket Bazaar dalam Bazaar Amal Vihara Borobudur medan kemarin, saya juga membagikan kepada orang2 yang kurang lebih pantas mendapatkannya.

saya juga berencana untuk melakukan hal itu, tapi lewat dari bulan 2 dahulu banyak kerjaan yang harus saya lakukan. tidak sempat untuk survey.

Terima Kasih.

Salam Metta

Na Mo A Mi Tuo Fo
Smile Forever :)

hengki

Ada teman saya dari ka****k anggota KKIT (Kerabat Kerja Ibu Teresa)
Mereka setiap bulan mengadakan kegiatan di satu tempat yang lokasinya sama terus dan umumnya di daerah2 yang mayoritas orang tidak mampu berupa pembagian nasi dan lauk pauk kepada kira2 200 - 300 orang. Tempatnya di salah satu rumah penduduk setempat dan penduduk yg susah datang membawa piring dan teman saya memberikan nasi dan lauk pauk.

Ada pula kelompok lain dari KKIT juga yang setiap bulan mereka berkeliling membagikan nasi bungkus kepada para pengamen, pengemis, tukang sapu jalanan, tukang sampah, dll.

Kegiatan mereka sangat bagus dan pantas untuk kita tiru.
Untuk kegiatan yang membagikan nasi dan lauk pauk di satu tempat yang sama terus menerus memang agak sulit karena harus minta ijin RT, RW setempat dan harus ada kenalan orang setempat karena kalau tidak malah bisa disalah mengerti oleh warga sekitar dan malah berbahaya buat kita.

Ini sekedar masukan aja.
Semoga bermanfaat
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Pitu Kecil

ada yang tahu tidak di medan, lokasi mana saja Pengemis, pengamen, tukang sapu dan tukang sampah mereka berkumpul?

nanti saya coba survey kesana.

Kegiatan yang sangat bagus sekali, patut kita tiru.
saya sangat senang sekali masih ada yang memperhatikan mereka.

Thanks bro hengki masukan yang sangat bagus sekali.

_/\_
Smile Forever :)

Sumedho

ide bagus bro hengki.

cuma menurut saya yang susah itu menjaga semangat agar tetap konsisten. kalau saya lihat bro lothar dari dulu tetap konsisten. salut  _/\_
There is no place like 127.0.0.1

hengki

iya benar, yang susah memang konsisten.
makanya perlu ada dukungan dari teman2 biar bisa terus semangat.
Kegiatan KKIT itu sudah berjalan cukup lama, kalau tidak salah sudah lebih dari 5 tahun dan setiap bulan mereka rutin melaksanakannya. Salut sama mereka.
Semangat mereka patut kita tiru.
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Pitu Kecil

Terima Kasih atas dukungan teman2 karena adanya kalian asya tetap akan maju dan tidak akan menyerah sesuai dengan ikrar Ti Cang Wang Phu Sat.

setelah saya selesai baksos di Panti Jompo Binjai Brahrang akan saya survey dan cari info mengenai hal itu.

Terima Kasih masukkan nya Bro Hengki.

_/\_

Na Mo A Mi Tuo Fo
Smile Forever :)

Ginny

 [at] ko medho : ko medho juga byk membantu mempertemukan kami semua disini. tanpa ko medho. ginny juga gak kenal orang-orang yang luar biasa seperti lothar, ko hengki, ko effendy juga yang lainnya.
ko medho terima kasih banyak-banyak ya.. usaha koko benar-benar indah

Ginny

 [at] lothreng : ginny salut benar ama kamu masih sangat muda punya jiwa dan semangat sosial yang tinggi. setiap menit kehidupan di isi dengan kebajikan. kalo ada kesempatan pengen barengan buat baik nih. anda orang yang luar biasa. semoga anda berbahagia
sadhu..sadhu..sadhu..

Ginny

 [at] ko hengki : koko juga punya jiwa sosial tinggi. ampe terpikir membantu mereka yang benar-benar membutuhkan. ko hengki ginny juga terbuka matanya buat rajin meditasi karena koko. thx ya ko..

Sumedho

Niru ajahn chah,  ^-^

Suatu ketika seorang pengunjung bertanya pada Ajahn Chah apakah ia seorang Arahat.
Ajahn Chah menjawab,
"Saya seperti pohon di hutan. Burung datang ke pohon, hinggap di dahan, dan makan buah. Bagi burung, buahnya mungkin  manis atau asam atau lainnya. Tetapi pohon itu tidak mengetahui apapun. Burung itu berkata manis atau berkata asam, tetapi dari sudut pandang pohon itu, hal ini hanyalah celoteh burung."
There is no place like 127.0.0.1

Pitu Kecil

Smile Forever :)

Effendy

Quote from: hengki on 15 January 2008, 08:33:26 PM
Ada teman saya dari ka****k anggota KKIT (Kerabat Kerja Ibu Teresa)
Mereka setiap bulan mengadakan kegiatan di satu tempat yang lokasinya sama terus dan umumnya di daerah2 yang mayoritas orang tidak mampu berupa pembagian nasi dan lauk pauk kepada kira2 200 - 300 orang. Tempatnya di salah satu rumah penduduk setempat dan penduduk yg susah datang membawa piring dan teman saya memberikan nasi dan lauk pauk.

Ada pula kelompok lain dari KKIT juga yang setiap bulan mereka berkeliling membagikan nasi bungkus kepada para pengamen, pengemis, tukang sapu jalanan, tukang sampah, dll.

Kegiatan mereka sangat bagus dan pantas untuk kita tiru.
Untuk kegiatan yang membagikan nasi dan lauk pauk di satu tempat yang sama terus menerus memang agak sulit karena harus minta ijin RT, RW setempat dan harus ada kenalan orang setempat karena kalau tidak malah bisa disalah mengerti oleh warga sekitar dan malah berbahaya buat kita.

Ini sekedar masukan aja.
Semoga bermanfaat

Terima kasih sekali atas usulannya...
Memang sedang menjadi pertimbangan diantara kita (Moderator Dhammacitta PEDULI) dikarenakan tentang limitasi lokasi pengumpulan barang dan posko barang tersebut di sortir, dimana barang barang yang disumbangkan oleh para donator.
Sekitar 2 bulan yang lalu, terjadi diskusi antara para moderator, yang membahas tentang sumbangan dalam bentuk barang kepada orang yang membutuhkan, kembali lagi mungkin terjadi masalah ditempat penyimpanannya.

Mohon dukungan dan pendapat dari saudara-saudara
Terima kasih


Dhammacitta PEDULI


Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan