TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS

Started by Sumedho, 02 December 2007, 09:04:29 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

rooney

Quote from: No Pain No Gain on 15 April 2011, 10:31:05 PM
bukannya pelacuran jg memuaskan syahwat?

Yup, memuaskan syahwat mrupakan bentuk kebodohan batin. Namun, pelacur saat berhubungan mungkin kebanyakan hanya pelanggannya saja yg ejakulasi atau bisa dikatakan si pelacur hanya sekedar pasang badan.

No Pain No Gain

Quote from: rooney on 15 April 2011, 10:39:06 PM
Yup, memuaskan syahwat mrupakan bentuk kebodohan batin. Namun, pelacur saat berhubungan mungkin kebanyakan hanya pelanggannya saja yg ejakulasi atau bisa dikatakan si pelacur hanya sekedar pasang badan.

wah kalo ini saya tidak tau...apakah pelacurnya cuman pasang badan atau gimana? blm pengalaman ;D
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

rooney

Quote from: No Pain No Gain on 15 April 2011, 10:44:04 PM
wah kalo ini saya tidak tau...apakah pelacurnya cuman pasang badan atau gimana? blm pengalaman ;D

Hehehe... Ane juga

Berhubung yg cr kpuasan adalah pelanggan, sdh tentu si pelacur hny pelampiasan. Tidak ada kewajiban saling memuaskan spt layaknya suami istri.

No Pain No Gain

Quote from: rooney on 15 April 2011, 10:53:58 PM
Hehehe... Ane juga

Berhubung yg cr kpuasan adalah pelanggan, sdh tentu si pelacur hny pelampiasan. Tidak ada kewajiban saling memuaskan spt layaknya suami istri.

duh2...kk, saya itu masih polos.. ;D
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

M14ka

Oh ya ad yg bs jelasin gak, saya ms bingung di pos pertama ternyata ad kriteria sila 3:
Ada beberapa kategori. Misalnya: tidaklah tepat untuk berhubungan sex dengan orang yang masih mempunyai hubungan dengan anda,yang masih ada pertalian darah dengan diri anda. Secara ketat, dalam pandangan Buddhisme, jika dalam 7 generasi kebelakang anda masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang, maka orang tersebut dipandang tidak pantas untuk menjadi pasangan seksual bagi kita.
Kita tidak pantas berhubungan dengan suami atau istri orang. Jika anda menikah, tidak pantas untuk berhubungan selain dengan istri atau suami anda.
Juga tidak pantas berhubungan seksual dengan anak dibawah umur, anak yang masih berada dalam perlindungan orang tuanya.

Sedangkan psk yg profesional kan katanya ga pilih2 konsumen, so kalo bkn psk melanggar sila kalo berhub dgn psgan org tapi kalo psk ga melanggar sila, gitu kah?

No Pain No Gain

Quote from: M14ka on 15 April 2011, 11:54:58 PM
Oh ya ad yg bs jelasin gak, saya ms bingung di pos pertama ternyata ad kriteria sila 3:
Ada beberapa kategori. Misalnya: tidaklah tepat untuk berhubungan sex dengan orang yang masih mempunyai hubungan dengan anda,yang masih ada pertalian darah dengan diri anda. Secara ketat, dalam pandangan Buddhisme, jika dalam 7 generasi kebelakang anda masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang, maka orang tersebut dipandang tidak pantas untuk menjadi pasangan seksual bagi kita.
Kita tidak pantas berhubungan dengan suami atau istri orang. Jika anda menikah, tidak pantas untuk berhubungan selain dengan istri atau suami anda.
Juga tidak pantas berhubungan seksual dengan anak dibawah umur, anak yang masih berada dalam perlindungan orang tuanya.

Sedangkan psk yg profesional kan katanya ga pilih2 konsumen, so kalo bkn psk melanggar sila kalo berhub dgn psgan org tapi kalo psk ga melanggar sila, gitu kah?

beda penjajah seks komersial dgn selingkuh?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

M14ka

 [at] NPNG
Kk tdk menjawab pertanyaan malah bertanya balik... :hammer:
Pertanyaan kk jg ga relevan, psk itu org, selingkuh kata kerja ga bs dibandingkan wkwkwk...

Landy Chua

Quote from: M14ka on 16 April 2011, 12:14:22 AM
[at] NPNG
Kk tdk menjawab pertanyaan malah bertanya balik... :hammer:
Pertanyaan kk jg ga relevan, psk itu org, selingkuh kata kerja ga bs dibandingkan wkwkwk...

terkadang kita para makhluk super *wanita* , ada situasi tertentu membuat kita "mentoleransi" suami melakukan transaksi dengan PSK .. malah itu menjadi "tidak terlalu buruk"  diantara pilihan "buruk"

misalnya aja : suami yg bekerja di luar negri , 5 atau 10 tahun terikat kontrak kerja , puasa selama 10 tahun ?  :)) katakanlah dia memang niatnya puasa / pemuasan sendiri selama 10 tahun .. tapi bagaimana bila lingkungan nya mendukung utk bertransaksi .. godaan duniawi bukannya susah di elakkan ? bahkan zaman skrg byk eksekutif muda  menjamu patner kerja di pub . diskotek and blabla..

selain itu lebih gampang berurusan dengan PSK ( kasih DUIT = SELESAI ) daripada suami kecantol wanita baik2 yg tidak di tidurinya tapi "dicintainya"  :))



Adhitthana


SILA III : KAMESU MICCHACARA VERAMANI
Menghindari berbuat Asusila

1. Objek yang menyebabkan pelanggaran sila ketiga :
Bagi seorang laki-laki :
a. Wanita yang telah menikah

b. Wanita yang masih dalam pengawasan atau asuhan keluarga
c. Wanita yang dilarang menurut adapt istiadat, peraturan agama, atau hokum Negara/kerajaan
 Yang dilarang karena adat istiadat adalah wanita yang masih dalam satu garis keturunan yang dekat
 Yang dilarang karena peraturan agama adalah wanita yang menjalankan kehidupan suci (brahmacari). Dalam tradisi Theravada wanita disebut di atas adalah Upasika Atthasila, Samaneri dan Bhikkhuni.
 Yang dilaarang karena hokum Negara/kerajaan adalah wanita yang menjadi selir raja.

2. Objek yang menyebabkan pelanggaran sila ketiga :
Bagi seorang wanita :
a. Laki-laki yang telah menikah

b. Laki-laki yang dilarang karena peraturan agama, misalnya : Upasaka, Atthasila, Samanera dan Bhikkhu

3. Pelanggaran sila ketiga
a) Seorang wanita/alki-laki yang berbuat asusila dengan laki-laki/wanita yang terlarang baginya, telah melakukan perzinahan
b) Seorang wanita yg masih di bawah asuhan melakukan perbuatan asusila dengan laki-laki yang tidak merupakan objek terlarang baginya, tidak melanggar sila ini. Tetapi, wanita tersebut dapat dikatakan melanggar Dhamma karena menodai dirinya sendiri, dan menjatuhkan nama baiknya dalam masyarakat.

FAKTOR :
1. Ada objek yang tidak patut di gauli
2. Mempunyai pikiran untuk menyetubuhi objek tersebut
3. Berpikir untuk menyetubuhi
4. Berusaha untuk menyetubui
5. Berhasil Menyetubuhi melalui usaha tersebut

Hal-hal lain yang dikategorikan pelanggaran sila ketiga yang harus juga kita hindari :
1. Berzinah (melakukan hubungan kelamin bukan dengan suami/istrinya)
2. Berciuman dengan lain jenis kelamin yang disertai nafsu birahi
3. Menyenggol, mencolek & sejenisnya yang disertai nafsu birahi

Catatan :
Tujuan sila ketiga ini adalah untuk mencegah perceraian, dan membina keharmonisan serta kepercayaan timbale balik antara suami istri

Bagi PSK?(laki2/wanita) ... bisa melanggar Sila ke 3, jika "bermaen" dengan yang sudah menikah
kalo dengan jomblo ....tidak  ::) :hammer:

Yang benar gimana nieee ??  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

johan3000

Quote from: Landy Chua on 16 April 2011, 12:36:01 AM
terkadang kita para makhluk super *wanita* , ada situasi tertentu membuat kita "mentoleransi" suami melakukan transaksi dengan PSK .. malah itu menjadi "tidak terlalu buruk"  diantara pilihan "buruk"

misalnya aja : suami yg bekerja di luar negri , 5 atau 10 tahun terikat kontrak kerja , puasa selama 10 tahun ?  :)) katakanlah dia memang niatnya puasa / pemuasan sendiri selama 10 tahun .. tapi bagaimana bila lingkungan nya mendukung utk bertransaksi .. godaan duniawi bukannya susah di elakkan ? bahkan zaman skrg byk eksekutif muda  menjamu patner kerja di pub . diskotek and blabla..

selain itu lebih gampang berurusan dengan PSK ( kasih DUIT = SELESAI ) daripada suami kecantol wanita baik2 yg tidak di tidurinya tapi "dicintainya"  :))


kalau kecantol penyakit (AIDS) gimana ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Quote from: No Pain No Gain on 16 April 2011, 12:08:10 AM
beda penjajah seks komersial dgn selingkuh?

kalau KOMERSIAL, ya bro harus sedia duit DIDEPAN...
sedangkan SELINGKUH ada kemungkinan bro yg dibayarin...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

M14ka

Gimana cara membedakan seseorang selingkuh? Sila 3 nya perlu direvisi gak dari tidak pantas berhubungan jadi tidak boleh berselingkuh aja, so kalo kita long distance, bs jadi pembenaran dengan one night stand asal ga kecantol hati gitu ya?

williamhalim

#507
Quote from: dilbert on 15 April 2011, 06:20:59 PM
nilai-nya sama ketika kita mendapati putri kita akan menjual diri-nya untuk pengobatan kita.

Ortu di Indramayu oke saja putri2 mereka bekerja sebagai penghibur tsb.
Beda dengan pendapat ortu lain..

Kenapa ya?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

williamhalim

Quote from: M14ka on 16 April 2011, 06:25:14 AM
Gimana cara membedakan seseorang selingkuh? Sila 3 nya perlu direvisi gak dari tidak pantas berhubungan jadi tidak boleh berselingkuh aja, so kalo kita long distance, bs jadi pembenaran dengan one night stand asal ga kecantol hati gitu ya?

Pertama-tama, apa itu SELINGKUH...?

SELINGKUH adalah:....

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

williamhalim

#509
Quote from: M14ka on 15 April 2011, 09:41:39 PM
Kayanya banyak yg lebih sependapat tidak melanggar sila meskipun sudah punya pasangan, tidak terpaksa ato dipaksa ya udah saya terima aja deh... ◦°◦нeнeнeнe◦°◦ kalo gitu kampanye no free sex ganti aja dengan legalkan prostitusi aja...jd org harus konsisten lo hehehe... (No offense ya soalnya saya sepakat psk uda dianggap netral ◦°◦нeнeнeнe◦°◦ )

1. Profesi PSK = dimata Buddhisme sama saja dengan profesi lainnya, tidak lebih tinggi dan tidak lebih rendah
2. Profesi PSK = tidak disarankan dalam Buddhisme

Dua pernyataan diatas koq kesannya 'tidak konsisten' ya?
Is Oke, tapi jangan lakukan.... gimana nih?  ;D

Begini,

Pertama, Buddhisme tidak pernah menyarankan pekerjaan apapun, baik pekerjaan pelacur, pekerjaan akunting, pekerjaan design grafis, ataupun pekerjaan2 lainnya. Yang Buddhisme ajarkan adalah 'panduan' pekerjaan2 mana yg pantas dan mana yg tidak pantas dilakukan.

Kedua, meskipun pelacuran tidak melanggar sila 3, namun Buddhisme juga mengajarkan kepada kita 'KEBIJAKSANAAN'. Bijaksana mengetahui konsekuensi suatu perbuatan. Kebijaksanaan ini diterapkan untuk seluruh keputusan yg akan kita ambil, termasuk keputusan untuk memilih pekerjaan. Sebelum memilih pekerjaan membantu memuaskan nafsu orang lain ini, kita harus tau konsekuensi perbuatan ini, yakni: resiko tinggi terkena penyakit mematikan dan hancurnya status sosial kita dan keluarga kita dimata masyarakat (dan karena tinggal di Indonesia, yg mempersepsikan pelacur adalah 'bejat' berarti berkemungkinan bisa menghancurkan masa depan kita).

Pada pekerjaan2 lainnya pun sama saja, diperlukan KEBIJAKSANAAN untuk menimbang2 antara konsekuensi dan manfaatnya. Pekerjaan Penitipan Anak misalnya, Pekerjaan ini tidak ada masalah dari status sosial, pendapatan sedang, tapi ada resiko yg cukup tinggi juga, jika si anak terjatuh atau memakan barang2 yg berbahaya... bisa2 kita dituntut pidana kelalaian dan masuk penjara.

Juga konsekuensi jika memilih pekerjaan tambang dalam, penyelam, tentara, pemanjat menara, bisa beresiko kematian.

Jadi, pelacuran meskipun tidak melanggar sila, namun ada 'resiko pekerjaan' yg sangat serius yg harus dipertimbangkan.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)