TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS

Started by Sumedho, 02 December 2007, 09:04:29 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Reenzia


hatRed

Quote from: Reenzia on 30 January 2009, 06:02:55 PM
[at] hatred

mati nggak? [krn gak bersosialisasi]


mati, ya pasti donk,

karena gak bersosialisasi mungkin aja,

cth kasus, terkena penyakit yg dia gak bisa sembuhin sendiri, hanya dokter dan rs yg bisa nyembuhin.

btw, naganya kenapa ??? kok mesti dibangunin :-w ntar disembur lagi g :))
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

:hammer:

kalo mati mah mati krn penyakit, bukan mati karena gak bersosialisasi, swt dah

saia kalo sakit pun perlunya ke RS diberi obat dll, bukan perlu bersosialisasi, kenalan, pdkt sama dokternya :hammer: :))

kan lucu naganya :))

Riky_dave

Quote from: Reenzia on 28 January 2009, 07:54:46 PM
[at] bro riky

legal bukan berarti harus dilakukan kan?
masalah perdagangan legal itu masalah pemerintah dan masyarakatnya
berarti pemerintah mengizinkan perdagangan hewan
Legal berati "diperbolehkan"...kayak pancasila gitu lho,kami "menghindari" bukan kami "harus"..benar gk?

Quotetapi bila kita sebagai umat buddhist, ternyata pembunuhan adalah melanggar pancasila
dan kita sendiri tak melakukan perdagangan dan perdagangan hewan
maka kita pun tak melanggar hukum pemerintah donk?
emank nya ada yg blg kalo gak melakukan perdangangan hewan adalah melanggar hukum?

masalah hukum pemerintah bertentangan atau tidak dengan buddhist ya itu urusan yg bikin hukum

lagian bedakan antara buddhist dan hukum
buddhist hanya menyarankan, mau atau tidak itu urusan individu, toh hasilnya dipetik sendiri
sedangkan hukum bersifat memaksa, tak dituruti pasti akan ditindak sesuai hukum yg berlaku

dan tak melakukan perdagangan hewan tak termasuk melanggar hukum

Jangan OOT ya...
Coba baca pernyataan ini "Kalau saya bilang, tidak. Tetapi harus dilihat hukum negara yang berlaku. Di Indonesia itu tidak boleh, dan karena Buddhis itu diajarkan mengikuti hukum negara, maka sebaiknya kita juga tidak melanggarnya. "

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Reenzia

tak melakukan perdagangan memang tak melanggar hukum negara kok

Equator

Quote from: nyanadhana on 30 January 2009, 04:29:58 PM
Quote from: Equator on 30 January 2009, 04:07:14 PM
Quote from: dilbert on 30 January 2009, 03:37:52 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

Bisa saja, itu berarti lelakinya penderita impotensi..

impotensi itu hanya berlaku kalo dia ingin "main" dengan pasangannya, kan masih ada jari jari tangan...kekekekek...

iya nanti dibilang bukan pada lubang yang tepat lagi..  ^-^
jari tuh lubang tepatnyanya di hidung buat ngorek upil choi  ;D
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

tadi jam 9.00 ada pernikahan di vihara
suaminya umur 79, dan istrinya umur 70

=))
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

dan gw baca di jepang, ada wanita menikah muda
setelah menopause, masih perawan juga... karena suaminya gila kerja...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

bond

Quote from: nyanadhana on 30 January 2009, 04:29:58 PM
Quote from: Equator on 30 January 2009, 04:07:14 PM
Quote from: dilbert on 30 January 2009, 03:37:52 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

Bisa saja, itu berarti lelakinya penderita impotensi..

impotensi itu hanya berlaku kalo dia ingin "main" dengan pasangannya, kan masih ada jari jari tangan...kekekekek...

dr.Boyke nih :))
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Brado

Quote from: Wolverine on 31 January 2009, 09:21:02 AM
dan gw baca di jepang, ada wanita menikah muda
setelah menopause, masih perawan juga... karena suaminya gila kerja...

jangan2 suaminya penyuka sejenis, dia married cuma buat nyari status doank, biar dikira cowok tulen, bisa aja kan ?

skylark

Quote from: dharmmapada I,5Kebencian tak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian.
Tetapi, kebencian akan berakhir bila dibalas dengan tidak membenci.
Inilah satu hukum abadi

Brado

Quote from: Wolverine on 31 January 2009, 09:19:54 AM
tadi jam 9.00 ada pernikahan di vihara
suaminya umur 79, dan istrinya umur 70

=))

Rasanya tidak terdengar aneh koq
Biasanya usia segitu sudah tidak memikirkan tentang unsur seksualitas lagi, namun lebih kepada care terhadap pasangan saat usia senja seperti teman curhat, berbagi dan saling menjaga

williamhalim

Barusan ubek2 disini untuk melengkapi data berbicara di milis SP.
Untung ketemu artikel ini, jadi bisa kasih pendapat bhante sedikit... krn pendapat sy sendiri diserang habis disitu... muter2 terus.

Topiknya adalah Prostitusi Menurut Perspektif Buddhist.
http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/messages/100231?viscount=-30&l=1

Inti pendapat saya adalah:

Pelacur tidak melanggar sila apapun, juga berhubungan dengan pelacur, tapi tindakan/pekerjaan tsb tidak lah bijaksana (pendapat sy ini tentu saja masih bisa berkembang luas tergantung sikon: apakah bersuami atau isteri, penyakit, kesetiaan, dll yg semakin membuat diskusi menjadi luas, melebar dan tidak fokus).

Pendapat sy tersebut ternyata ditentang hampir oleh seluruh anggota SP, hanya 2 atau 3 yg se ide.

Satu hal lagi sy tambahkan di milis tsb: pendapat bahwa pelacur adalah pekerjaan hina, sudah membudaya dalam masyrakat kita sehingga sulit ditentang. Pendapat yg berbeda dianggap sesat. Pandangan ini -imo- dominan dipengaruhi oleh agama samawi (Krn-Ism) yg ajarannya lbh berfokus kpd perintah-larangan, social-look, dan syahwat.

Ternyata di forum ini pun diskusi soal ini berpanjang2 yah...

::



Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

dilbert

Quote from: williamhalim on 14 April 2011, 01:02:29 PM
Barusan ubek2 disini untuk melengkapi data berbicara di milis SP.
Untung ketemu artikel ini, jadi bisa kasih pendapat bhante sedikit... krn pendapat sy sendiri diserang habis disitu... muter2 terus.

Topiknya adalah Prostitusi Menurut Perspektif Buddhist.
http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/messages/100231?viscount=-30&l=1

Inti pendapat saya adalah:

Pelacur tidak melanggar sila apapun, juga berhubungan dengan pelacur, tapi tindakan/pekerjaan tsb tidak lah bijaksana (pendapat sy ini tentu saja masih bisa berkembang luas tergantung sikon: apakah bersuami atau isteri, penyakit, kesetiaan, dll yg semakin membuat diskusi menjadi luas, melebar dan tidak fokus).

Pendapat sy tersebut ternyata ditentang hampir oleh seluruh anggota SP, hanya 2 atau 3 yg se ide.

Satu hal lagi sy tambahkan di milis tsb: pendapat bahwa pelacur adalah pekerjaan hina, sudah membudaya dalam masyrakat kita sehingga sulit ditentang. Pendapat yg berbeda dianggap sesat. Pandangan ini -imo- dominan dipengaruhi oleh agama samawi (Krn-Ism) yg ajarannya lbh berfokus kpd perintah-larangan, social-look, dan syahwat.

Ternyata di forum ini pun diskusi soal ini berpanjang2 yah...

::





dari milis samaggi pindah ke DC...

^:)^
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1