Rendah diri dan rendah hati itu berbeda kan ?
Rendah diri = Merasa lebih rendah dari orang lain
Rendah hati = Tidak membandingkan diri dengan orang lain.
Kesadaran akan keterbatasan kemampuan diri yang jauh dari kesempurnaan.
Istilah kerennya "Low Profile"
Dalam Buddhisme, sikap membanding2kan diri sendiri dengan orang lain apakah merasa lebih tinggi, setara, bahkan lebih rendah adalah kesombongan.
mudah dimengerti jika merasa lebih tinggi dari orang lain adalah kesombongan.
merasa setara juga masih masuk akal jika dianggap sombong.
tapi merasa lebih rendah dari orang lain, suatu sikap yg kadang2 dipuji oleh masyarakat umum dan disebut rendah hati. mengapa sikap seperti ini juga dianggap sebagai kesombongan? mari kita bahas
Kalo merasa lebih rendah, sepertinya masih termasuk kategori rendah diri :-?baiklah anggaplah rendah diri, kenapa rendah diri termasuk sombong?
baiklah anggaplah rendah diri, kenapa rendah diri termasuk sombong?terus letak kesombongannya dimana om?
sebagai ilustrasi, kasusnya adalah sbb:
"saya adalah seorang yg lebih kaya daripada si anu" -> merasa lebih tinggi
"si anu memang kaya, tapi saya tidak kalah dari dia" -> merasa setara
"si anu adalah orang kaya, bagaimana mungkin saya mampu menyamainya" -> merasa lebih rendah
terus letak kesombongannya dimana om?
bukannya orang yang berpikiran seperti ini malah akan menjadi minder.. ???
Dalam Buddhisme, sikap membanding2kan diri sendiri dengan orang lain apakah merasa lebih tinggi, setara, bahkan lebih rendah adalah kesombongan.
Menurut Buddhisme sikap rendah diri itu adalah termasuk kesombongan (dalam artian yang sebaliknya). Tertulis dalam postingan pertama bro Indra...oh.. iya2.. ;D
Nah, maka dari itu bro Indra tanya kenapa bisa dikatakan kesombongan...
Loh kok diganti jd rendah hati...? Menurutku rendah diri yg jelek, rendah hati yg bgs... Brarti hrsnya rendah diri uda benar dunk? Anyway nice topic HE³³E³;){^⌣^}HE³³E³;)³E³:D
rendah diri termasuk ke dalam merendahkan sesama manusia termasuk dirinya sendiri..karena masuk satu dari 2 hal tersebut maka rendah merupakn kesombongan..
saya kurang paham mengenai yg di bold, merendahkan diri sendiri cukup jelas, tapi bagaimana rendah diri dapat dikatakan merendahkan sesama?
baiklah anggaplah rendah diri, kenapa rendah diri termasuk sombong?
sebagai ilustrasi, kasusnya adalah sbb:
"saya adalah seorang yg lebih kaya daripada si anu" -> merasa lebih tinggi
"si anu memang kaya, tapi saya tidak kalah dari dia" -> merasa setara
"si anu adalah orang kaya, bagaimana mungkin saya mampu menyamainya" -> merasa lebih rendah
Hmmm... Mungkin orang yang rendah diri ada yang pemalu dan ada juga yang pemarah.
Yang pemalu mungkin lebih senang berpangku tangan karena merasa diri tidak mampu. Kalo tipe yang begini dihadapkan pada situasi kerja kelompok, yang golongan rajin memang pasti bakal menganggap si rendah diri ini sombong karena hanya bersantai-santai sementara yang lainnya bekerja.Bro No Pain pernah ampe "walk out" tuh gara-gara hadapain tipe yang kayak begini ;D.
Untuk yang tipe pemarah, orangnya bakal lebih over sensitive :|. Misal si A adalah anak dari keluarga terpandang, sedangkan si B anak seorang sopir. Suatu saat ketika mereka berdua berpapasan, si A tidak sengaja menyenggol si B sehingga si B langsung dengan agresif membentak si A "Kalo jalan liat-liat dong ! Jangan mentang-mentang situ anak orang kaya bisa nabrak orang seenaknya... >:(". Saat disenggol, si B merasa bahwa dia diejek/direndahkan (karena beda kasta) sehingga timbullah respon yang berlebihan. Padahal si A memang tidak sengaja menabrak dirinya.
Hmmm... Mungkin orang yang rendah diri ada yang pemalu dan ada juga yang pemarah.
Yang pemalu mungkin lebih senang berpangku tangan karena merasa diri tidak mampu. Kalo tipe yang begini dihadapkan pada situasi kerja kelompok, yang golongan rajin memang pasti bakal menganggap si rendah diri ini sombong karena hanya bersantai-santai sementara yang lainnya bekerja. Bro No Pain pernah ampe "walk out" tuh gara-gara hadapain tipe yang kayak begini ;D.
Untuk yang tipe pemarah, orangnya bakal lebih over sensitive :|. Misal si A adalah anak dari keluarga terpandang, sedangkan si B anak seorang sopir. Suatu saat ketika mereka berdua berpapasan, si A tidak sengaja menyenggol si B sehingga si B langsung dengan agresif membentak si A "Kalo jalan liat-liat dong ! Jangan mentang-mentang situ anak orang kaya bisa nabrak orang seenaknya... >:(". Saat disenggol, si B merasa bahwa dia diejek/direndahkan (karena beda kasta) sehingga timbullah respon yang berlebihan. Padahal si A memang tidak sengaja menabrak dirinya.
baiklah anggaplah rendah diri, kenapa rendah diri termasuk sombong?
sebagai ilustrasi, kasusnya adalah sbb:
"saya adalah seorang yg lebih kaya daripada si anu" -> merasa lebih tinggi
"si anu memang kaya, tapi saya tidak kalah dari dia" -> merasa setara
"si anu adalah orang kaya, bagaimana mungkin saya mampu menyamainya" -> merasa lebih rendah
kalo ilustrasinya seperti itu, ketiganya menganggap pandangan mereka lah yang paling benar dan tidak menerima pandangan lainnya ;D.
dan bila perbincangan diteruskan mereka hanya akan memberikan berbagai pandangan spekulasi untuk membenarkan pandangan mereka ;D.
jawaban ini saya jawab secara spekulasi setelah membaca brahmajala sutta :P.
ilustrasi itu bukan dalam dialog, tidak ada lawan bicara di situ, itu hanyalah komentar terhadap diri sendiri
berbicara dengan diri sendiri juga akan seperti itu kalo menurut saya sih, mereka akan tetap memegang pandangannya sendiri bukan memahami segala sesuatu itu sebagaimana adanya ;D.
apakah mungkin ke 3 sikap tsb di anggap sombong, karena masih ada "aku" sebagai pembandingSaya setuju dengan yang ini.
apakah mungkin ke 3 sikap tsb di anggap sombong, karena masih ada "aku" sebagai pembandingSaya setuju juga dgn pendapat ini...selama masih membandingkandengan 'aku' atau 'eksitensi diri' dgn kondisi luar maka msh dlm lingkup kesombongan,walaupun ini adalah kesombongan yg 'halus' yg agak sukar disadari.
[at] bro change
kisah yg anda bawakan meskipun bagus tapi OOT. Dalam kisah anda dikatakan bahwa mdrendahan hati adalah lawan dari kesombongan, di mana kerendahan hati harus dikembangkan dan kesombongan harus dikikis. Tapi pandangan buddhks berbeda dgn pandangan umum di mana buddhis memandang bahwa kerendahan hati adalah juga merupakan salah satu bentuk kesombongan.
apakah mungkin ke 3 sikap tsb di anggap sombong, karena masih ada "aku" sebagai pembanding
[at] bro change
maaf, saya ol pake hp jadi blm bisa memenuhi permintaan anda. Mungkin teman2 lain bisa membantu. Kerendahan hati yg saya maksudkan adalah dalam makna spt ilustrasi yg saya berikan di atas. Sementara itu anda boleh membaca makna "mana" dari 10 samyojana.
Dalam Buddhisme, sikap membanding2kan diri sendiri dengan orang lain apakah merasa lebih tinggi, setara, bahkan lebih rendah adalah kesombongan.
Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan.
Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.
How
does the inferior one develop conceit? He considers: “I live self -sufficient.
Why should I show respect to others?” Though inferior to others he will still
be conceited. Conceit should be regarded as madness. It is rooted in greed.
Rendah Hati adalah kesombongan =
Mungkin dengan contoh begini :
Apabila kita diomongin sama orang lain lalu kita diam dengan berpikir biar lah saja orang berkata apapun tentang sy , sy akan diam demi kebaikan.
Dalam artian kita berpikir agar kita dipandang orang lain kalau kita ini adalah orang yang rendah hati. Mungkin karena PEMIKIRAN tersebutlah maka Rendah Hati yang kita buat secara tidak sengaja adalah suatu kesombongan yg ada pada diri kita sendiri........Begitukah....!!!!!! :-?
Biasanya secara terselubung juga tersirat: "Karena aku lebih rendah hati, maka aku lebih baik daripada kamu." Hal ini berarti merasa diri lebih tinggi. Mungkin kasus ini berbeda dengan "merasa diri lebih rendah" dalam pembahasan ini.
Biasanya secara terselubung juga tersirat: "Karena aku lebih rendah hati, maka aku lebih baik daripada kamu." Hal ini berarti merasa diri lebih tinggi. Mungkin kasus ini berbeda dengan "merasa diri lebih rendah" dalam pembahasan ini
Walahh nga ngerti aku, Bukankah dengan Berpikir Kita Merasa Rendah Hati maka akan terjadi sebuah Kesombongan juga, Mohon penjelasannya, maklum msh awam, _/\_
aneh, dalam metta sutta ada seperti ini :
1. Dia yang terampil mengusahakan kesejahteraan, yang ingin mencapai keadaan tenang [Nibbana], harus bertindak demikian ini: dia harus mampu, jujur, sungguh jujur, berucap luhur, lemah lembut, dan rendah hati.
dalam karaniya metta sutta :
"Inilah yang harus dilaksanakan oleh mereka yang tekun dalam kebaikan. Dan telah mencapai ketenangan bathin. Ia harus pandai, jujur, sangat jujur. Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong. Merasa puas, mudah dirawat Tiada sibuk, sederhana hidupnya Tenang indrianya, selalu waspada Tahu malu, tidak melekat pada keluarga Tak berbuat kesalahan walaupun kecil yang dapat dicela oleh para Bijaksana."
ada kontradiksi nih
membandingkan "aku lebih hina dari orang lain" bukanlah sikap rendah hati, tapi merasa rendah diri. oleh karena itu, merasa rendah diri itulah yang disebut dengan kesombongan. benar atau tidak?
1. Dia yang terampil mengusahakan kesejahteraan, yang ingin mencapai keadaan tenang [Nibbana], harus bertindak demikian ini: dia harus mampu, jujur, sungguh jujur, berucap luhur, lemah lembut, dan rendah hati.
Kalau rendah hati yang ini tampaknya lebih berarti "tidak sombong"; sedangkan "rendah hati" yang dimaksud bro Indra tampaknya memang lebih cocok disebut "rendah diri." Mungkin ada kendala bahasa di sini.Awalnya Saya menuliskan rendah diri tapi setelah menerima kritikan Dari pak Rooney, kemudian Saya ralat menjadi rendah hati, terakhir saya koreksi jadi tidak peduli diri atau hati, asalkan merasa rendah saja.
"Mohon penjelasannya, maklum msh awam, _/\_"
Seandainya, ketika anda menulis kata-kata tersebut, pikiran manakah yang muncul dalam diri anda:
(1)"saya masih lebih bodoh dibandingkan dengan orang lain" --Lantas di dalam diri muncul ketakutan dinilai lebih bodoh.
ataukah
(2)"saya mengatakan saya masih awam agar dikatakan rendah hati." Yang berarti "rendah hati" itu baik, karena itu saya lebih baik daripada orang umumnya yang "tinggi hati".
Jawabanya Bukan 1 & 2 bro,...
" Saya masih Bodoh dan tidak tau apa2, sehingga saya ingin mencari tau agar saya dapat mengerti dan dalam pikiran saya tidak muncul ketakutan dinilai orang lain bodoh, karena saya memang benar2 tidak mengetahuinya, hanya berpikir untuk belajar/mencari tau, karena memang hanya itu saja yang timbul dalam pikiran saya _/\_
Jawabanya Bukan 1 & 2 bro,...
" Saya masih Bodoh dan tidak tau apa2, sehingga saya ingin mencari tau agar saya dapat mengerti dan dalam pikiran saya tidak muncul ketakutan dinilai orang lain bodoh, karena saya memang benar2 tidak mengetahuinya, hanya berpikir untuk belajar/mencari tau, karena memang hanya itu saja yang timbul dalam pikiran saya _/\_
Awalnya Saya menuliskan rendah diri tapi setelah menerima kritikan Dari pak Rooney, kemudian Saya ralat menjadi rendah hati, terakhir saya koreksi jadi tidak peduli diri atau hati, asalkan merasa rendah saja.
ini kasus nyata, Sis Raya Ditthi merasa lebih rendah daripada para member lainnya di sini. Ia merasa lebih rendah karena memang kenyataannya demikian, ia memiliki pengetahuan Buddhisme yg sangat minim dan ingin belajar lebih jauh lagi. kalau menuruti definisi "mana" hal ini juga termasuk kesombongan, walaupun tidak masuk dalam kriteria yg dijelaskan oleh Bro Sobat. Bagaimana penjelasan anda, Bro?
Rendah hati ada unsur "bangga"(terselubung) pada diri sendri ....
makanya masih tergolong sombong ;D
Ada cerita seorang Anagami (tingkat kesucian) melihat dan menerawang bathin seseorang .... lalu sedikit berguman : ' hmm, ... masih Sotapanna"
berceloteh seperti ini-pun .... sang Anagami masih memiliki kesombongan
Catatat
Anagami .... tinggal satu kilesa yg belum tuntas yaitu : mana (kesombongan)
kalo Gw ?? ..... jangan ditanya, Soooomboooong bangettttttttttt 8)
gw aja bangga ..... beda dgn TS :P
kumis gw lebih bersih dan teratur =))
Dalam Buddhisme, sikap membanding2kan diri sendiri dengan orang lain apakah merasa lebih tinggi, setara, bahkan lebih rendah adalah kesombongan.Buddhisme melihat kedalam diri sendiri (memperbaiki diri sendiri)... bukan melihat keluar,
mudah dimengerti jika merasa lebih tinggi dari orang lain adalah kesombongan.
merasa setara juga masih masuk akal jika dianggap sombong.
tapi merasa lebih rendah dari orang lain, suatu sikap yg kadang2 dipuji oleh masyarakat umum dan disebut rendah hati. mengapa sikap seperti ini juga dianggap sebagai kesombongan? mari kita bahas
Buddhisme melihat kedalam diri sendiri (memperbaiki diri sendiri)... bukan melihat keluar,
jadi membanding-bandingkan adalah kegiatan yg kurang bermanfaat (SOMBONG).
apakah begitu ? :P
Dari thanks-nya TS atas kutipan Sdr.William_phang atas Abhidhamma, maka saya menganggap topik ini mengenai rendah diri dikatakan sebagai kesombongan bukan mengenai rendah hati.
Jika benar, maka semoga rekan-rekan yang baru baca topik ini tidak terkecoh, dan ada baiknya moderator memperbaiki judul topik ini.
jadi anda mendefinisikan sombong sebagai kegiatan yg kurang bermanfaat? bagaimana dengan membunuh, mencuri, berbohong, dll? semua itu adalah kegiatan yg tidak bermanfaat, apakah itu adalah "sombong" dalam pengertian anda?cara Gautama mencapai Pencerahan adalah bermeditasi dan memperbaikin diri sendiri... bukan membandingkan dgn orang lain.. atau riset bagaimana pencapaian orang lain....
cara Gautama mencapai Pencerahan adalah bermeditasi dan memperbaikin diri sendiri... bukan membandingkan dgn orang lain.. atau riset bagaimana pencapaian orang lain....
nah soal mencuri, membunuh dst... bila dilakukan oleh orang tsb... udah tentu mengetahui akibatnya (karma yg diterima), bukan soal sombong atau tidak....
kita juga gak bilang... ehhh maling ini sombong.... sepeda butut gw gak sekalian di curi.... cuma pilih2 perhiasaan aja...
sombong adalah merasa lebih pintar dari orang lain... (tapi belum tentu benar2 lebih pinter lho).... sedangkan rendah diri dalam konteks sehari-hari adalah negatif.
anda sepertinya tidak mengikuti dari awal, justru dalam topik ini yg dibahas adalah kenapa orang yg merasa lebih bodoh malah dikatakan sombong?
Dalam Buddhisme, sikap membanding2kan diri sendiri dengan orang lain apakah merasa lebih tinggi, setara, bahkan lebih rendah adalah kesombongan.ini menurut bro, sutta atau secara umum diakui oleh Buddhism ? mohon masukannya...
ini menurut bro, sutta atau secara umum diakui oleh Buddhism ? mohon masukannya...
Buddhisme melihat kedalam diri sendiri (memperbaiki diri sendiri)... bukan melihat keluar,
jadi membanding-bandingkan adalah kegiatan yg kurang bermanfaat (SOMBONG).
apakah begitu ? :P
Sedangkan rendah hati tidak ada kesombongan, karena tidak ada penghakiman pada diri sendiri, karena penilaian rendah hati-nya seseorang hanya bisa dilakukan oleh orang lain. Jika seseorang menilai dirinya sendiri sebagai rendah hati maka dengan sendirinya ia bukanlah orang yang rendah hati.
bagaimana jika "saya memang rendah" itu adalah memang fakta "sebagaimana adanya"?
"Kalau saya merasa rendah diri karena sampe umur 32 sekarang saya belum berhasil dan tahu saya cuma orang miskin dan belum bisa sepenuhnya membahagiakan orang tua saya,(perlu diketahui kami cuma 2 bersaudara saya dan kakak perempuan saya), kadang saya rendah diri karena sebagai anak lelaki satu2nya biaya pengobatan orang tua yg lagi sakit juga kadang tidak sanggup saya bayar, (kehidupan suami istri saya ditambah anak 1 juga pas-pasan). dalam hal ini biasanya kakak saya yang kehidupannya lebih baik dan sukses yg sering membantu biaya orang tua. Saya cukup berterima kasih kepadanya. Dan saya sepenuhnya menyadari hal ini bisa terjadi pada saya karena telah masaknya kamma saya pada masa lampau ataupun pada masa kehidupan sebelumnya, tetapi dalam hal ini saya tetap berusaha dengan giat bekerja demi keluarga saya, menambah kebajikan dan kelak bisa lebih banyak membantu biaya orang tua"tdk kk,.kk tidak sombong,..kesombongan itu adalah Ego,..kk tidak ego,.kk mengikuti kehidupan mengalir bukan rendah diri,..cuma kk merasa kurang mampu, masih lebih baik kk daripada orng yang sombong semakin sombong kadang mengatas namakan uang dan kekuasaan,.kakao paling nggak suka orng ky gitu,.dia merasa hebat dg keberhasilannya,..itu baru sombong kk, banyak duit cuma pamer nama divihara, kl namanya nggak disebut marah, jengkel, itu kesombongan kk, seakan2 dia manusia hebat, Buddha aj sebelum menjadi Buddha adalah pangeran kerajaan, malah mengembalikan semua harta duniawi, dan hanya mengenakan baju pertapa, pangeran yang diagungkan merendahkan dirinya menjadi petapa hutan yang kadang makan kadang tdk makan, Siddharta nggak ada "EGO" dan bukan kesombongan. ;D
dari cerita di atas apakah saya dikategorikan manusia sombong ???
yang saya maksud "memahami segala sesuatu itu sebagaimana adanya" itu adalah annica, dhukkha dan anatta ;D.
kalo "saya memang rendah" itu untuk saat ini saja benar, tapi itu juga tidak kekal karena bisa berubah jadi lebih rendah atau lebih tinggi nantinya ;D.
sedangkan kesombongan itu menganggap pandangan dia adalah kekal/tidak berubah, sehingga dia menggenggam pandangan itu dan menjadi biasa dengan pandangan itu tanpa mau menerima pandangan lain ;D.
Merasa "rendah" di awal latihan, saya rasa adalah hal yang wajar,
Sebab kalo tidak merasa "rendah" bisa2 tidak berlatih.
Sama kek kemelekatan, di awal latihan malah musti banyak melekat.
Hanya saja harus pinter2 dengan apa yang dilekati agar menunjang latihan.
Penjelasan rasa rendah diri dari Buddha mungkin untuk peringatan bahwa perasaan tersebut membawa potensi kesombongan.
Jadi sudah diingatkan lebih dulu, dihadang di awal, dengan tujuan tidak menjadi sombong apabila kelak telah berhasil melewati keadaan "rendah."
Memandang diri "rendah", selalu tersirat adanya "perbandingan". Sesuatu dikatakan sebagai rendah, dikarenakan ia dibandingkan dengan sesuatu yang lebih tinggi. Tidak ada sesuatu yang namanya "rendah" atau "tinggi" tanpa adanya perbandingan dengan hal lain yang berada di luar dirinya. Jadi, kalau seseorang melihat sesuatu "sebagaimana adanya" pasti tidak ada yang namanya tinggi dan rendah.
kalo menurut saya perbandingan itu bukan lah suatu kesombongan ;D.
merenungi hukum karma juga sebuah perbandingan dan itu bukan kesombongan tapi menerima kenyataan ;D.
melekati sesuatu yang berubah-ubah sebagai yang tetap itulah kesombongan kalo menurut saya sih ;D.
Kalau dikatakan wajar, saya setuju memang hal demikian adalah wajar: karena umumnya dialami oleh hampir semua orang. Akan tetapi, menurut saya, jika kita merasa diri kita rendah saat menjalankan latihan, maka perasaan rendah diri ini akan menghambat kemajuan latihan kita.
Umumnya, orang yang merasa rendah di awal latihan merasa bahwa orang yang senior adalah lebih tinggi dari dirinya. Pada awalnya hal ini terkesan positif, karena menimbulkan respek kepada yang lebih senior. Namun, jika diteruskan maka akan memberikan dampak yang kurang positif. Misalnya, saat orang tersebut menjadi senior ia kemudian merasa dirinya "tidak rendah lagi" dan berhak menuntut respek yang sama seperti (atau bahkan lebih besar lagi dari) yang ia berikan kepada seniornya terdahulu.
Selain itu, terlalu banyak merasa rendah diri, akan membuat orang tersebut sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain terus, ketimbang berkonsentrasi pada latihannya sendiri. Misalnya, kalau saat retret seseorang terus berpikir "jangan kelihatan tidak serius meditasi karena masih pemula", "mengapa aku tidak mampu duduk selama si A?", atau "Mengapa meditasi si B tampak lebih tenang daripada meditasiku?", atau "Lihat di sampingku itu duduknya tidak gerak, kok aku gerak-gerak melulu" dst., maka orang tersebut hanya sibuk menjaga penampilannya saat latihan dan terdorong pura-pura duduk diam sekadar agar tidak dianggap tidak mampu , ketimbang benar-benar memperhatikan latihannya sendiri. Dengan demikian hal ini akan menghambat latihannya sendiri.
Perbandingan yang disebut sebagai kesombongan apabila membandingkan antara diri dengan orang lain. Jika kita membandingkan antara tiang A dan tiang B, lalu bertanya lebih tinggi mana tiang A atau tiang B? Perbandingan demikian jelas bukan soal kesombongan, karena tidak terkait dengan "diri" dan "bukan-diri/orang lain".
oh begitu yah ;D.
jadi hukum karma itu tidak terkait dengan diri dan bukan diri yah? ;D
baiklah kalo begitu ;D.
Jika perbandingan hanya antara satu obyek A dengan satu obyek lain, Obyek B misalnya, maka belum tentu terkait dengan kesombongan. Misalnya: Mobil A lebih bagus daripada mobil B ===> belum tentu terjadi kesombongan.
Tapi kalau Obyek A dan Obyek B itu terkait dengan unsur "diri" dan "bukan diri/orang lain", maka dapat menjadi kesombongan. Misalnya: Mobil A adalah mobilku, sedangkan mobil B adalah mobil tetanggaku. Mobil A lebih bagus daripada mobil B = Mobilku lebih bagus daripada mobil tetanggaku ==> Terjadi kesombongan.
sementara beberapa pertapa dan brahmana ..... dst, tetapi samana gotama .... dst.
kalo memuji sang buddha seperti yang ada di brahmajala sutta itu berarti termasuk kesombongan yah? ;D
kalo perbandingan itu sesuai dengan kenyataan gimana? ;D
contohnya:
comel: saya memang lebih tampan dari kamu, wel ;D.
bawel: memang sih kamu lebih tampan dari saya, mel ;D.
comel: tapi tenang aja, kamu lebih pinter dari aku ;D.
bawel: iya, saya memang lebih pinter dari kamu ;D.
apakah kesombongan itu sifatnya ada relatif? ;D
Demikian juga pemikiran, saya lebih suci, berbuat baik / berdana lebih banyak, lebih mengetahui dhamma, lebih menguasai praktek meditasi dibandingkan dengan orang lain... (membanding-bandingkan)...Saya pikir kalau dalam konteks 'Abhidhamma', bagaimanapun kita berpikir, masih ada sebuah pandangan kesombongan, ada pandangan 'diri'. Biarpun kita tidak membandingkan, tetap ada 'aku yang tidak membandingkan' secara halus. Jadi sepertinya susah untuk mengatakan pola pikir begini adalah disertai 'kesombongan' sedangkan pola pikir begitu adalah tidak.
Demikian juga pemikiran, saya lebih suci, berbuat baik / berdana lebih banyak, lebih mengetahui dhamma, lebih menguasai praktek meditasi dibandingkan dengan orang lain... (membanding-bandingkan)...
rendah diri bukan kesombongan, rendah diri timbul karena rasa minder / malu pada diri seseorang atas kekurangan yang dia miliki , memang ada sikap membandingkan dengan orang lain, tetapi tidak dapat di samakan dengan kesombongan , karena menurut saya kesombongan adalah sifat / sikap mengunggulkan diri sendiri , kalau tidak salah ya ;D
Memang pengertian arti kata "kesombongan" dalam masyarakat kita seperti itu. Namun, yang kita bicakan adalah makna "kesombongan" (mana) sebagaimana dalam Abhidhamma.oleh sebab itu saya bilang "rendah diri" bukanlah kesombongan bro, tetapi jika orang tersebut "merendahkan diri" dalam tanda kutip secara sengaja untuk menunjukan kelebihan sesungguhnya yang dia miliki bisa dikatakan itu adalah kesombongan :)
saya baru saja membaca syair dhammapada 129 dan 130, dalam syair itu tertulis bahwa:
Semua orang takut akan hukuman; semua orang takut akan kematian. Setelah membandingkan orang lain dengan diri sendiri, hendaklah seseorang tidak membunuh atau mengakibatkan pembunuhan.
Semua orang takut akan hukuman; semua orang mencintai kehidupan. Setelah membandingkan orang lain dengan diri sendiri, hendaklah seseorang tidak membunuh atau mengakibatkan pembunuhan.
dalam kalimat2 diatas, saya menangkap bahwa boleh2 saja membandingkan orang lain dengan diri sendiri, asal dengan tujuan yang baik ;D
bagaimana hubungan kalimat diatas dengan thread ini?
hubungannya ada pada postingan anda ini, Sis. sebelum anda memposting ini, tidak ada hubungannya sama sekalihehehe...
hehehe...
begini loh om indra..
rendah diri itu kan adalah kesombongan, dan sikap rendah diri itu seperti yang telah dibicarakan sebelumnya merupakan hasil dari membandingkan diri sendiri dengan orang lain..
nah dalam kutipan di atas, ada kalimat membandingkan orang lain dengan diri sendiri..
tapi sepertinya emang agak jauh sih hubungannya ya.. ;D
rendah diri bukan kesombongan, rendah diri timbul karena rasa minder / malu pada diri seseorang atas kekurangan yang dia miliki , memang ada sikap membandingkan dengan orang lain, tetapi tidak dapat di samakan dengan kesombongan , karena menurut saya kesombongan adalah sifat / sikap mengunggulkan diri sendiri , kalau tidak salah ya ;D
oleh sebab itu saya bilang "rendah diri" bukanlah kesombongan bro, tetapi jika orang tersebut "merendahkan diri" dalam tanda kutip secara sengaja untuk menunjukan kelebihan sesungguhnya yang dia miliki bisa dikatakan itu adalah kesombongan :)
saya baru saja membaca syair dhammapada 129 dan 130, dalam syair itu tertulis bahwa:
Semua orang takut akan hukuman; semua orang takut akan kematian. Setelah membandingkan orang lain dengan diri sendiri, hendaklah seseorang tidak membunuh atau mengakibatkan pembunuhan.
Semua orang takut akan hukuman; semua orang mencintai kehidupan. Setelah membandingkan orang lain dengan diri sendiri, hendaklah seseorang tidak membunuh atau mengakibatkan pembunuhan.
dalam kalimat2 diatas, saya menangkap bahwa boleh2 saja membandingkan orang lain dengan diri sendiri, asal dengan tujuan yang baik ;D
bagaimana hubungan kalimat diatas dengan thread ini?
rendah diri bukan berarti kesombongan, malah justru rendah diri jauh dr kesan sombong, karena seseorang merasa tidak perlu menunjukkan 'power' (materi/kuasa/jabatan/prestasi) yg dimiliki nya.
rendah diri jg belum tentu seseorang merasa minder/malu pada orang lain. jika seseorang dengan sadar/sengaja merendahkan diri dalam suatu komunitas/pertemuan dengan tujuan pura2 terhadap 'power' yg dimiliki, maka bs dikatakan seseorang tersebut agak bersikap sombong, rendah diri yg bersifat pura2...
berbeda pula dengan sikap rendah diri yg di ajarkan didalam buddhism, seseorang yg pandai akan dhamma/meditasi, dengan penuh kesadaran yg terjaga, seseorang akan bersikap rendah diri dan tidak bersikap sombong, seperti yang tertulis di karaniyametta sutta : "Dan telah mencapai ketenangan bathin. Ia harus pandai, jujur, sangat jujur. Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong."
rendah diri bukan berarti kesombongan, malah justru rendah diri jauh dr kesan sombong, karena seseorang merasa tidak perlu menunjukkan 'power' (materi/kuasa/jabatan/prestasi) yg dimiliki nya.mungkin ada perbedaan antara rendah diri dan rendah hati om, seperti yang telah dibahas oleh rekan2 sebelumnya.
rendah diri jg belum tentu seseorang merasa minder/malu pada orang lain. jika seseorang dengan sadar/sengaja merendahkan diri dalam suatu komunitas/pertemuan dengan tujuan pura2 terhadap 'power' yg dimiliki, maka bs dikatakan seseorang tersebut agak bersikap sombong, rendah diri yg bersifat pura2...
berbeda pula dengan sikap rendah diri yg di ajarkan didalam buddhism, seseorang yg pandai akan dhamma/meditasi, dengan penuh kesadaran yg terjaga, seseorang akan bersikap rendah diri dan tidak bersikap sombong, seperti yang tertulis di karaniyametta sutta : "Dan telah mencapai ketenangan bathin. Ia harus pandai, jujur, sangat jujur. Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong."
mungkin ada perbedaan antara rendah diri dan rendah hati om, seperti yang telah dibahas oleh rekan2 sebelumnya.