Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: EVO on 26 December 2007, 09:37:59 AM

Title: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 26 December 2007, 09:37:59 AM
hehhehe ;D
mau ikutan ko bond
buat  ;Dsubject baru semalam baru terpikir nih
dah tak pikirin engak ketemu jawabanya :o

mohon bantuannya yah!
bagaimana membedakan pikiran dan perasaan :(
saya sering bosan-> pikiran ku atau perasaan ku :'(
mungkin ada cth lain.......

hmmm jadi apa itu PERASAAN dan apa itu PIKIRAN ???
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 26 December 2007, 09:42:57 AM
hmmm... lama2 jadi bahas istilah bahasa nih...

perasaan itu sensasi setelah kontak object
pikiran itu adalah gerakan

:hammer: jawabanku kok ngaco yach?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Buddhism on 26 December 2007, 09:47:53 AM
perasaan tuh sensitif,. klo pikiran tuh lebih menjurus ke keadaan sebenarnya,.logika gt deh..

katanya cwek tuh lebih cenderung menggunakan emosi(perasaan) sedangkan cwok lebih cenderung ke logika..
itu menurut gw sih,. asal aja  :whistle:
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 26 December 2007, 09:54:45 AM
Pikiran adalah hasil dari berpikir /lalu lalang mengenai suatu objek/hal dalam angan2

Perasaan adalah yg dialami atau dinikmati.

karena pikiran2 muncul maka perasaan pun muncul

seperti kita berpikir biru(mengandung persepsi warna) lalu dari situ muncul senangnya atas indahya warna biru itu, nah senang itu adalah perasaan


_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 26 December 2007, 09:59:42 AM
lalu cinta itu pikiran atau perasaan?

kalau benci itu apa?

diterima ama co jadi senang dan cinta ;D
diputusin jadi kesal dan benci :(
kok bisa dengan orang yang sama kita bisa mencintainya sekaligus membencinya :'(

ini contoh yang biasa terjadi.......
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 26 December 2007, 10:06:06 AM
kalo menurut sutta, perasaan/vedana itu ada 3, suka, tidak suka dan netral.

nah, selebihnya, adalah permainan dari pikiran deh :)

kata perasaan menurut umum itu sangat kompleks. Tergantung 'perasaan/vedana', ingatan lama (pengalaman), pengharapan, dst.

gini contohnya, saya merasakan bahagia. -> ini suka, tapi dicampur oleh pemikiran/kehendak dan ingatan lama (baca: pengalaman) jadilah sensasi bahagia itu.

coba saja perhatikan perasaan (dalam artian umum), nanti bisa dipilah sampe mendasar menjadi, suka, tidak suka, netral.

sensasi ketika Bosan -> ada keinginan untuk mencari sesuatu yang baru. tapi tidak tercapai, maka muncullah rasa tidak suka.

sensasi cinta umum -> ingin dekat, ingin memiliki, ingin bersama, ingin membahagiakan. itulah cinta :))

::)

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Buddhism on 26 December 2007, 10:07:01 AM
 [at] metta : dari dulu, beginilah cinta..penderitaannya tiada akhir  =))

[at] bond : jadi ko? yang saya tangkap neh..perasaan itu timbul setelah adanya pemikiran yah?
tanpa pemikiran tidak akan ada perasaan yah?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 26 December 2007, 10:09:15 AM
itu perasaan...

kok bisa orang mencintai sekaligus membenci?
bisa donk... ada bagian yg dicintai, ada juga bagian yg dibenci...


seperti ada orang yg tidak suka keramaian, tapi dia juga benci sendirian
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 26 December 2007, 10:12:46 AM
cinta itu perasaan, ketika kamu bilang " perasaan cinta saya sungguh dalam terhadap kamu" atau pikiran cinta saya sungguh dalam terhadap kamu"?

Benci= rasa tidak suka. Bidadari pun akan dibilang hantu :))

Cinta duniawi(org pacaran/suami istri) cintanya bercampur nafsu, benci,kemelekatan.Jadi tidak murni 100% ada take and give. Ketika kita bilang " Aku cinta padamu" sesungguhnya "puaskanlah nafsu cintaku"

Kalo Cinta yg murni 100 % only giving without any expectation.Karena dia mengerti To give is to take.

_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Buddhism on 26 December 2007, 10:17:43 AM
 [at]  bond : two thumbs up
tp prakteknya rada sulit yah?  :'(

wah,. blajar banyak..Thanks
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: huihui on 26 December 2007, 10:19:00 AM
 _/\_ buat Metta

setahu ku ....
Pikiran itu adalah penggerak dari segalanya, tergantung pikiran kita dibawa kemana. dan itu sangat mempengaruhi perasaan, kl pikiran itu dibawa yang ke negative perasaan otomatis juga jadi negativ, tapi kl pikiran dibawa ke positif, perasaan pun otomatis jadi positif.....

kl putus sama co nggak harus benci sama tuh cowo, walaupun meskipun itu cowo nyebelin, tapi usahakan jangan sampai kita kembali menanam pikiran buruk buat benci itu cowo, yang ada malah kita malah tanam karma buruk lagi sama itu cowo dan bisa jadi akan terulang kembali kasus yang sama di kehidupan yang akan datang.

yah anggap aja kita berhutang karma sama dia, mungkin di kehidupan yang lampau kita yang berbuat seperti itu ke cowo kita... yah walaupun agak sulit untuk di praktekkan sebenarnya, tapi waktu lah yang jawab nanti.

jadi banyak2lah meditasi untuk melatih pikiran...

_/\_ sekiranya nyambunglah yah jawaban huihui  ^-^
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 26 December 2007, 10:23:31 AM
Quote from: Buddhism on 26 December 2007, 10:07:01 AM
[at] metta : dari dulu, beginilah cinta..penderitaannya tiada akhir  =))

[at] bond : jadi ko? yang saya tangkap neh..perasaan itu timbul setelah adanya pemikiran yah?
tanpa pemikiran tidak akan ada perasaan yah?

Dimana ada pemikiran di situ ada perasaan.

Proses berjalannya ini adalah muncul dan lenyap, ketika kita amati proses ini, maka kita dapat mengerti anicca.

_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 26 December 2007, 10:27:44 AM
bagaimana kita dapat
membedakan dan memilah  melihat dengan jelas:( ::)
mana yang perasaan dan mana yang pikiran ::)

karna antara pikiran itu saling berkaitan dengan perasaan
kadang saya binggung membedakannya.
seperti Sang Buddha yang dapat membedakan mana yg benda, suara dll


Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 26 December 2007, 10:43:32 AM
Quote from: metta on 26 December 2007, 10:27:44 AM
bagaimana kita dapat
membedakan dan memilah  melihat dengan jelas:( ::)
mana yang perasaan dan mana yang pikiran ::)

karna antara pikiran itu saling berkaitan dengan perasaan
kadang saya binggung membedakannya.
seperti Sang Buddha yang dapat membedakan mana yg benda, suara dll




Metta harus belajar Vipasana, dari situ anda bisa membedakan,dan memilah dengan jelas. Karena ini harus dialami sendiri. ketika saya bilang Fanta ini manis, pertanyaan berikutnya seberapa manis? jawabannya anda coba sendiri fantanya.Alat untuk mengamati dan membedakan adalah dengan kesadaran, mengamati lalu lalangnya pikiran, perasaan,dll. dari situ kamu bisa mengetahuinya

Gampangnya coba kamu pikirin/bayangkan ibu kamu sekarang, nah itu pikiran. Setelah kamu bayangkan tentang ibumu,apa yg kamu rasakan/kamu alami(sayang, benci,cinta atau yg lainnya) nah itu dia perasaan.



_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: mei_lee on 26 December 2007, 11:05:20 AM
Quote from: metta on 26 December 2007, 09:37:59 AM
hehhehe ;D
mau ikutan ko bond
buat  ;Dsubject baru semalam baru terpikir nih
dah tak pikirin engak ketemu jawabanya :o

mohon bantuannya yah!
bagaimana membedakan pikiran dan perasaan :(
saya sering bosan-> pikiran ku atau perasaan ku :'(
mungkin ada cth lain.......

hmmm jadi apa itu PERASAAN dan apa itu PIKIRAN ???


mau tak coba jawab ya..
IMO, itu merupakan perasaan... dr perasaan itu mengirimkan signal ke pikiran untuk bilang : bosan
sehingga pikiran tersebut jd nurut aje ma perasaan..
pikiran itu menjalankan perintah si "aku", dan perasaan itu sendiri... kalo gak salah awal mula dr munculna ke inginan itu perasaan kan?? dr yang 12rantai itu low yang avijja pacaya sankara.. daaan sebagai na.. jd awalna ya dr perasaan ^^V
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 26 December 2007, 11:09:49 AM
sayang, benci, cinta atau lainnya, itu adalah perasaan menurut istilah secara umum. kalau bisa, lihat sampe lebih dalam lagi, apakah perasaan itu. kemungkinan ada 3.
pleasant (sukhā)
unpleasant (dukkhā)
neither pleasant nor unpleasant (adukkham-asukhā, sometimes referred to as "neutral")

Vedanā is a word in Sanskrit and Pāli meaning "feeling" or "sensation". It refers to the pleasant, unpleasant and neutral sensations that occur when our internal sense organs come into contact with external sense objects and the associated consciousness.

dan attachment pada vedana inilah yg membuat kita masih di samsara :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 26 December 2007, 11:26:18 AM
 ^:)^ ^:)^ ^:)^ mo terjemahkan engak ngerti :o
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 26 December 2007, 11:33:40 AM
Vedana -> Perasaan
Suka / nyaman (sukhā)
tidak suka / tidak nyaman (dukkhā)
bukan suka ataupun tidak suka (adukkham-asukhā, biasanya dikenal dengan 'netral')

Vedana adalah sebuah akta dalam bahasa sansekerta dan pali yang berarti 'perasaan' atau 'sensasi'. Kata tersebut merujuk pada suka, tidak suka atau netral yang terjadi ketika indra kita terjadi kontak dengan objek muncul kesadaran pada indra tsb.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 26 December 2007, 11:46:05 AM
kesadaran yg berhubungan dengan ....

misalnya kalau kita ngomong tentang mata, associated conciousness nya yah kesadaran mata.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 26 December 2007, 12:04:06 PM
ok thanks bro
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 26 December 2007, 12:59:44 PM
sip thanks ;D ;D ;D
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: mushroom_kick on 26 December 2007, 02:01:48 PM
pikiran ntu proses kerja.
perasaan ntu hasil proses kerja.
;D ;D ;D
Itu IMO. _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 01 January 2008, 04:03:05 PM
hmmmm kalau ada yang mengatakan kita ganteng/cantik
apa reaksi kita????

nah reaksi itu pikiran atau perasaan???
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: FZ on 01 January 2008, 04:15:49 PM
Saya coba menjawab dari hasil diskusi dengan bro Gun tadi
Tolong bro Gun / yang lain koreksi bila ada kesalahan

Dari hasil diskusi tadi, saya menangkap bahwa perasaan itu sifatnya pasif.
Hasil dari perasaan ada 2 : senang / tidak senang
Setelah itu secara halus sekali, pikiran akan ikut "bersuara"
dengan mengomentari perasaan tadi, seperti "Wah.. Makasih ya.."
Dalam hal ini akan menimbulkan vipaka yang sifatnya positif
Jadi reaksi yang muncul biasanya adalah kita melekat pada pujian tersebut dan ingin dipuji terus-terusan. Itu yang dinamakan dengan lobha-mula-citta

Dan reaksi itu apakah berasal dari pikiran saja / perasaan saja. IMO dari kedua nya, keduanya adalah hopeng (pinjam istilah bro Gun) dan saling beriringan.

Dan sebaliknya, bila misalnya EVO mengatakan.. :
waduh.. hedi.. u jelek amat dengan badan gendut..
Nah dalam hal ini perasaan akan menjadi : tidak senang
Pikiran juga akan main dengan mengatakan misalnya :
Ah.. kayak u cantik aja.. ngaca dulu donk..
Dalam hal ini akan menimbulkan vipaka negatif.
Dan reaksi yang muncul adalah kita menolak sindiran tadi dengan contohnya tadi si hedi membalas menyuruh EVO ngaca agar dia sadar diri sedikit dan sindiran itu hilang (menolak objek sindiran). Ini disebut Dosa-Mula-Citta

Mohon koreksi dan tambahannya.. Maklum masih nubi.. :P
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Buddhism on 01 January 2008, 04:16:20 PM
ada yang pernah ngalamin?
(MISALNYA) ortu lo suruh ini itu,.
trus ada suara yang mengatakan : duh bikin capek aja,.
tapi ada satu lagi yang mengatakan : ya dah, bantuin mereka lah..

nah,. kata temen gw, salah satunya itu adalah suara hati,.dan satunya lagi adalah pikiran kita.
Apakah suara hati = perasaan? klo tdk sama trus bedanya apa yah?
Thanks
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Hendra Susanto on 01 January 2008, 04:17:00 PM
IMO
ada kemungkinan ge-er trus bales senyum n say thank u
ge-er adalah perasaan
senyum adalah pikiran dan dilanjutkan dengan action say thank u

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 01 January 2008, 04:23:46 PM
hmm mulai ada sedikit titik
bisa membedakan perasaan dan pikiran

berarti pikiran - perasaan atau
perasaan - pikiran atau
perasaan - pikiran - perasaan atau sebaliknya?????

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 01 January 2008, 04:26:44 PM
Quote from: FoxRockman on 01 January 2008, 04:15:49 PM
Saya coba menjawab dari hasil diskusi dengan bro Gun tadi
Tolong bro Gun / yang lain koreksi bila ada kesalahan

Dari hasil diskusi tadi, saya menangkap bahwa perasaan itu sifatnya pasif.
Hasil dari perasaan ada 2 : senang / tidak senang
Setelah itu secara halus sekali, pikiran akan ikut "bersuara"
dengan mengomentari perasaan tadi, seperti "Wah.. Makasih ya.."
Dalam hal ini akan menimbulkan vipaka yang sifatnya positif
Jadi reaksi yang muncul biasanya adalah kita melekat pada pujian tersebut dan ingin dipuji terus-terusan. Itu yang dinamakan dengan lobha-mula-citta

Dan reaksi itu apakah berasal dari pikiran saja / perasaan saja. IMO dari kedua nya, keduanya adalah hopeng (pinjam istilah bro Gun) dan saling beriringan.

Dan sebaliknya, bila misalnya EVO mengatakan.. :
waduh.. hedi.. u jelek amat dengan badan gendut..
Nah dalam hal ini perasaan akan menjadi : tidak senang
Pikiran juga akan main dengan mengatakan misalnya :
Ah.. kayak u cantik aja.. ngaca dulu donk..
Dalam hal ini akan menimbulkan vipaka negatif.
Dan reaksi yang muncul adalah kita menolak sindiran tadi dengan contohnya tadi si hedi membalas menyuruh EVO ngaca agar dia sadar diri sedikit dan sindiran itu hilang (menolak objek sindiran). Ini disebut Dosa-Mula-Citta

Mohon koreksi dan tambahannya.. Maklum masih nubi.. :P


wah penting sekali ya menyadari pikiran kita
ternyata bisa menimbulkan vipaka
pantas kita harus menjaga pikiran kita....
berarti meditasi penting nih :) :) :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: FZ on 01 January 2008, 04:32:51 PM
 [at] Buddhism

Saya tadi coba tanya juga soal suara hati dan pikiran..
Apa se bedanya.. karena maklum saya juga mendapatkan pendidikan katholik di bangku sekolah dulu jadi doktrin2 katholik masih banyak yang ditelan bulat2..

Menurut yang saya tangkap, suara hati dan pikiran itu sebenarnya tidak berbeda.
Jika boleh saya analisa dengan kemampuan abhidhamma yang pas2an :P
Yang terjadi adalah begini :

Quote from: Buddhism
(MISALNYA) ortu lo suruh ini itu,.
trus ada suara yang mengatakan : duh bikin capek aja,.
tapi ada satu lagi yang mengatakan : ya dah, bantuin mereka lah..

Awal menerima object yaitu orang tua berteriak agar kita menolong mereka
yang muncul adalah PERASAAN TIDAK SENANG.
Setelah itu pikiran awal mulai mengomentari.. "Ah malas lah/ Duh bikin capek saja"
Tapi setelah itu muncullah karuna-citta, pikiran akan belas kasih seperti ini..
Makanya akan muncul juga "ya udah deh.. Gw bantu aja"

Semua yang terjadi sangatlah halus.. dan saya yang masih nubi juga belajar mengenali.. dan cukup mengasyikkan

Semoga bisa dipahami dan dikoreksi..




Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: FZ on 01 January 2008, 04:35:10 PM
Quote from: EVO on 01 January 2008, 04:23:46 PM
hmm mulai ada sedikit titik
bisa membedakan perasaan dan pikiran

berarti pikiran - perasaan atau
perasaan - pikiran atau
perasaan - pikiran - perasaan atau sebaliknya?????


Sesuai dengan jawaban saya u/ Buddhism.
Saya berpendapat : Perasaan-Pikiran-Pertimbangan(Pikiran)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 01 January 2008, 04:58:38 PM
Quote from: Hendra Susanto on 01 January 2008, 04:17:00 PM
IMO
ada kemungkinan ge-er trus bales senyum n say thank u
ge-er adalah perasaan
senyum adalah pikiran dan dilanjutkan dengan action say thank u



singkat
tepat sasaran
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 01 January 2008, 05:04:33 PM
QuoteSaya coba menjawab dari hasil diskusi dengan bro Gun tadi
Tolong bro Gun / yang lain koreksi bila ada kesalahan

Dari hasil diskusi tadi, saya menangkap bahwa perasaan itu sifatnya pasif.
Hasil dari perasaan ada 2 : senang / tidak senang
Setelah itu secara halus sekali, pikiran akan ikut "bersuara"
dengan mengomentari perasaan tadi, seperti "Wah.. Makasih ya.."
Dalam hal ini akan menimbulkan vipaka yang sifatnya positif
Jadi reaksi yang muncul biasanya adalah kita melekat pada pujian tersebut dan ingin dipuji terus-terusan. Itu yang dinamakan dengan lobha-mula-citta

Dan reaksi itu apakah berasal dari pikiran saja / perasaan saja. IMO dari kedua nya, keduanya adalah hopeng (pinjam istilah bro Gun) dan saling beriringan.

Dan sebaliknya, bila misalnya EVO mengatakan.. :
waduh.. hedi.. u jelek amat dengan badan gendut..
Nah dalam hal ini perasaan akan menjadi : tidak senang
Pikiran juga akan main dengan mengatakan misalnya :
Ah.. kayak u cantik aja.. ngaca dulu donk..
Dalam hal ini akan menimbulkan vipaka negatif.
Dan reaksi yang muncul adalah kita menolak sindiran tadi dengan contohnya tadi si hedi membalas menyuruh EVO ngaca agar dia sadar diri sedikit dan sindiran itu hilang (menolak objek sindiran). Ini disebut Dosa-Mula-Citta

Mohon koreksi dan tambahannya.. Maklum masih nubi.. Tongue

Apakah berarti orang yang mencapai kesucian itu tidak mengalami lagi rasa suka dan tidak suka?  Hambar donk....^-^
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: FZ on 01 January 2008, 05:40:55 PM
Quote from: Suchamda on 01 January 2008, 05:04:33 PM
QuoteSaya coba menjawab dari hasil diskusi dengan bro Gun tadi
Tolong bro Gun / yang lain koreksi bila ada kesalahan

Dari hasil diskusi tadi, saya menangkap bahwa perasaan itu sifatnya pasif.
Hasil dari perasaan ada 2 : senang / tidak senang
Setelah itu secara halus sekali, pikiran akan ikut "bersuara"
dengan mengomentari perasaan tadi, seperti "Wah.. Makasih ya.."
Dalam hal ini akan menimbulkan vipaka yang sifatnya positif
Jadi reaksi yang muncul biasanya adalah kita melekat pada pujian tersebut dan ingin dipuji terus-terusan. Itu yang dinamakan dengan lobha-mula-citta

Dan reaksi itu apakah berasal dari pikiran saja / perasaan saja. IMO dari kedua nya, keduanya adalah hopeng (pinjam istilah bro Gun) dan saling beriringan.

Dan sebaliknya, bila misalnya EVO mengatakan.. :
waduh.. hedi.. u jelek amat dengan badan gendut..
Nah dalam hal ini perasaan akan menjadi : tidak senang
Pikiran juga akan main dengan mengatakan misalnya :
Ah.. kayak u cantik aja.. ngaca dulu donk..
Dalam hal ini akan menimbulkan vipaka negatif.
Dan reaksi yang muncul adalah kita menolak sindiran tadi dengan contohnya tadi si hedi membalas menyuruh EVO ngaca agar dia sadar diri sedikit dan sindiran itu hilang (menolak objek sindiran). Ini disebut Dosa-Mula-Citta

Mohon koreksi dan tambahannya.. Maklum masih nubi.. Tongue

Apakah berarti orang yang mencapai kesucian itu tidak mengalami lagi rasa suka dan tidak suka?  Hambar donk....^-^
Saya rasa begini bro Suchamda..
Tetapi dalam hal ini object yang ada itu mampir dan disadari dengan upekkha(keseimbangan batin) jadi tidak menimbulkan adanya kemelekatan / penolakan. Dan base dari upekkha itu adalah kebijaksanaan(panna). Sedangkan hambar yang Anda maksudkan mungkin maksudnya adalah tidak berperasaan. Basenya adalah penolakan


Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Kelana on 01 January 2008, 05:54:04 PM
Pendapat saya.
Perasaan adalah sesuatu yang muncul setelah pikiran merespon/menanggapi suatu kontak yang terjadi pada diri kita (indera).
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 01 January 2008, 06:20:33 PM
QuoteTetapi dalam hal ini object yang ada itu mampir dan disadari dengan upekkha(keseimbangan batin) jadi tidak menimbulkan adanya kemelekatan / penolakan.

Upekkha berarti tidak pada suka maupun duka. So bener donk dugaan saya. Berarti seorang arahat adalah seorang yang tidak berperasaan, gitu?  ^-^
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: FZ on 01 January 2008, 06:22:41 PM
Quote from: Suchamda on 01 January 2008, 06:20:33 PM
QuoteTetapi dalam hal ini object yang ada itu mampir dan disadari dengan upekkha(keseimbangan batin) jadi tidak menimbulkan adanya kemelekatan / penolakan.

Upekkha berarti tidak pada suka maupun duka. So bener donk dugaan saya. Berarti seorang arahat adalah seorang yang tidak berperasaan, gitu?  ^-^
Saya telah edit.. biar menjadi jelas..
Base nya beda Bro Suchamda..
Kalau pada Upekkha, base nya adalah panna
Sedangkan kalau tidak berperasaan, base nya adalah penolakan.
Apakah kebijaksanaan sama dengan penolakan ?
Jika tidak sama.. maka jawaban Arahat adalah seorang yang tidak berperasaan juga sudah terjawab. :)

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 01 January 2008, 06:52:49 PM
dari tadi saya juga merenung nih
apa beda keseimbangan batin (upekha) dengan tidak mempunyai perasaan.

misalnya gini:
saya punya teman dekat.....lalu dia membuat saya sedih
terus saya sadari oh saya sedih...lalu saya berpikir
mungkin dia ada masalah hingga sikap dia begitu atau mungkin dia lagi bad mood.
dan hati saya engak mikir lagi....dan saya tidak sedih lagi.
tapi teman menangkapnya saya ini tidak berperasaan...

bagaimana nih keseimangan batin dengan tidak berperasaan :( :( :(

atau ada org yg kita cintai meninggalkan kita
ya kita menyadari segala sesuatu itu anicca
lalu hati kita tdk sedih lagi...
ini tdk berperasaan atau upekha???
saya tau pasti jawabnnya upekha...
tapi coba deh rasakan dulu...pelan - pelan
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 01 January 2008, 07:04:42 PM
Quotebagaimana nih keseimangan batin dengan tidak berperasaan   

atau ada org yg kita cintai meninggalkan kita
ya kita menyadari segala sesuatu itu anicca
lalu hati kita tdk sedih lagi...
ini tdk berperasaan atau upekha???
saya tau pasti jawabnnya upekha...
tapi coba deh rasakan dulu...pelan - pelan

RASAKAN PELAN - PELAN YAH :) :) :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: ryu on 01 January 2008, 07:06:31 PM
Mungkin arahat itu punya perasaan tapi dapat mengendalikannya dengan kebijaksanaan, dan tidak terikat dengan perasaan itu.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Pitu Kecil on 01 January 2008, 08:47:10 PM
Quote from: ryu on 01 January 2008, 07:06:31 PM
Mungkin arahat itu punya perasaan tapi dapat mengendalikannya dengan kebijaksanaan, dan tidak terikat dengan perasaan itu.

Setuju  _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 01 January 2008, 08:56:22 PM
Arahat memiliki perasaan yaitu perasaan yg netral. Selama masih hidup sebagai manusia, Seorang Arahat sekalipun, unsur2 nama dan rupa masih bekerja. _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 01 January 2008, 09:31:01 PM
Kita sedang mencoba membicarakan suatu ranah yang belum kita ketahui. Semuanya sekedar spekulasi.
Apabila sekedar secara teoritis (misal: via abhidhamma), bicarakanlah secara teknis. Tapi ingatlah, itupun hanya merupakan satu bagian kecil dari keluasan paham dalam Buddhism.

Saya rasa, tidak ada yang bisa memberikan jawaban definitif (pasti). Oleh karena itu bisa menimbulkan potensi perdebatan sia2. Mohon sati-nya. (Bila Sati, maka harusnya sadar bahwa semua ini adalah sekedar belief).
Kecuali bila member disini ada yg sudah mencapai arahat, atau bisa menghidupkan kembali Sariputra atau Milarepa untuk dihadirkan di milis ini; saya persilakan untuk memberi kesaksian.  :))
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Pitu Kecil on 01 January 2008, 09:35:31 PM
Quote from: Suchamda on 01 January 2008, 09:31:01 PM
Kita sedang mencoba membicarakan suatu ranah yang belum kita ketahui. Semuanya sekedar spekulasi.
Apabila sekedar secara teoritis (misal: via abhidhamma), bicarakanlah secara teknis. Tapi ingatlah, itupun hanya merupakan satu bagian kecil dari keluasan paham dalam Buddhism.

Saya rasa, tidak ada yang bisa memberikan jawaban definitif (pasti). Oleh karena itu bisa menimbulkan potensi perdebatan sia2. Mohon sati-nya. (Bila Sati, maka harusnya sadar bahwa semua ini adalah sekedar belief).
Kecuali bila member disini ada yg sudah mencapai arahat, atau bisa menghidupkan kembali Sariputra atau Milarepa untuk dihadirkan di milis ini; saya persilakan untuk memberi kesaksian.  :))

Sebuah Perenungan bagiku. Thanks  _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 01 January 2008, 09:47:30 PM
Quote from: Suchamda on 01 January 2008, 09:31:01 PM
Kita sedang mencoba membicarakan suatu ranah yang belum kita ketahui. Semuanya sekedar spekulasi.
Apabila sekedar secara teoritis (misal: via abhidhamma), bicarakanlah secara teknis. Tapi ingatlah, itupun hanya merupakan satu bagian kecil dari keluasan paham dalam Buddhism.

Saya rasa, tidak ada yang bisa memberikan jawaban definitif (pasti). Oleh karena itu bisa menimbulkan potensi perdebatan sia2. Mohon sati-nya. (Bila Sati, maka harusnya sadar bahwa semua ini adalah sekedar belief).
Kecuali bila member disini ada yg sudah mencapai arahat, atau bisa menghidupkan kembali Sariputra atau Milarepa untuk dihadirkan di milis ini; saya persilakan untuk memberi kesaksian.  :))


=D> =D> =D>   apa ada penjelasan lagi  :) :) :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 01 January 2008, 09:49:41 PM
QuoteSebuah Perenungan bagiku. Thanks


He...he... saya sekedar '[mode vipassana: on]'  dan interupsi bentar aja kok ;D
Tujuan kita disini berdiskusi adalah untuk bergaul sambil mengasah pengertian. Jadi jangan karena komentar saya kemudian jadi diam, silakan kalau mau diteruskan, minimal untuk 'rame-rame' asal kemudian jangan menimbulkan permusuhan atau membeku pada pengertian yg dianggap "final". Keep open mind. ;D
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Pitu Kecil on 01 January 2008, 09:52:29 PM
Quote from: Suchamda on 01 January 2008, 09:49:41 PM
QuoteSebuah Perenungan bagiku. Thanks


He...he... saya sekedar '[mode vipassana: on]'  dan interupsi bentar aja kok ;D
Tujuan kita disini berdiskusi adalah untuk bergaul sambil mengasah pengertian. Jadi jangan karena komentar saya kemudian jadi diam, silakan kalau mau diteruskan, minimal untuk 'rame-rame' asal kemudian jangan menimbulkan permusuhan atau membeku pada pengertian yg dianggap "final". Keep open mind. ;D

setuju jangan ada menimbulkan permusuhan, saya sih kagak pandai hal yang seperti itu pengetahuan Dhamma masih sangat sedikit, tapi semenjak masuk di forum udah dapat menambah wawasan yang positif.

Thanks  _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 01 January 2008, 10:05:23 PM
QuoteUpekkha berarti tidak pada suka maupun duka. So bener donk dugaan saya. Berarti seorang arahat adalah seorang yang tidak berperasaan, gitu?

upekkha adalah keseimbangan batin yg terlepas dari keinginan memiliki ataupun keiginan menolak.

arahat tidak memiliki perasaan 'senang' yg disebabkan oleh rasa ingin memiliki. namun memiliki perasaan 'senang' (kebahagiaan) yg disebabkan oleh yg faktor batin yg lain (mis. mudita).

CMIIW, saya jg belum arahat...
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Kelana on 01 January 2008, 11:08:35 PM
Quote from: Suchamda on 01 January 2008, 05:04:33 PM
Apakah berarti orang yang mencapai kesucian itu tidak mengalami lagi rasa suka dan tidak suka?  Hambar donk....^-^

Pemikiran saya,
Tergantung definisi suka dan tidak suka itu seperti apa.
Jika pertanyaannya mengenai rasa suka dan tidak suka menyangkut keinginan memiliki ataupun menolak dengan sangat, jelas orang yang mencapai kesucian tertinggi (saya tambahkan kata "tertinggi"), pastilah tidak mengalami lagi rasa suka dan tidak suka seperti itu. Mengapa? Karena rasa suka dan tidak suka adalah manifestasi dari lobha (keinginan untuk memiliki karena rasa suka) dan dosa (keinginan untuk menolak karena tidak suka).

Jika dikatakan tidak memiliki rasa suka maupun tidak suka apapun jenisnya, apakah hambar? Tergantung dari sudut pandang siapa. Dari sudut pandang kita yang masih memperdulikan dualitas, mungkin, hambar dan tidak hambar menjadi masalah. Tapi apakah bagi mereka yang mencapai kesucian tertinggi tetap memperdulikan hambar dan tidak hambar? Lagipula, tidak adanya rasa suka dan tidak suka bukan berarti tidak memiliki perasaan sehingga batin jadi kering kerontang. "Kebahagiaan" yang timbul dari ketenangan batin ini juga suatu perasaan.

Dan apakah vedana (perasaan) yang merupakan satu kesatuan dari batin akan hilang ketika saat pencerahan? I dun think so.

Jadi kita sebaiknya bedakan antara tidak memiliki rasa suka dan tidak suka dengan tidak memiliki perasaan.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 02 January 2008, 12:08:42 AM
Quoteupekkha adalah keseimbangan batin yg terlepas dari keinginan memiliki ataupun keiginan menolak.

[at] Tesla.
Ya, bagus. Saya setuju dengan yang ini.
Tapi ada pertanyaan lanjutan : Apakah bila diperlukan untuk melanggar sila, seorang arahat pun tidak menolak melakukan sesuatu itu? ^-^

QuoteDan apakah vedana (perasaan) yang merupakan satu kesatuan dari batin akan hilang ketika saat pencerahan? I dun think so.

[at] Kelana.
Saya pun berpikiran demikian. Selama masih manusia, maka memiliki nama-rupa (agregat pancakandha), tentu faktor perasaan tetap intact.

PS : Selebihnya adalah just my own personal way to stimulate thinking and discussion.
Menurut saya penting, terutama untuk mencegah rekan2 terjebak pada pandangan sempit, bilamana ada seorang setengah gila (yang kehilangan kemampuan afektifnya) mengatakan telah mencapai kearahatan dan mengajarkan hal itu kepada yang lain to follow him.  :))
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sukma Kemenyan on 02 January 2008, 12:13:38 AM
Bagaimana mungkin melanggar sila bila tak ada kehendak ?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 02 January 2008, 06:07:05 AM
*arahant mode* :P

arahant tentu masih ada vedana/perasaan donk. yang hilang adalah kemelekatannya terhadap sesuatu yang enak, tidak enak ataupun netral. kondisi batinnya telah mantap karena telah melihat kenyataan dan telah berhenti 'berlari'
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 02 January 2008, 09:32:47 AM
QuoteYa, bagus. Saya setuju dengan yang ini.
Tapi ada pertanyaan lanjutan : Apakah bila diperlukan untuk melanggar sila, seorang arahat pun tidak menolak melakukan sesuatu itu?
saya sendiri masih belum jelas definisi baku pancasila buddhist. bisa tolong dijabarkan dengan specifik? sila pertama saja.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 02 January 2008, 09:48:51 AM
QuoteBagaimana mungkin melanggar sila bila tak ada kehendak ?

Kehendak adalah cetana, salah satu komponen dalam cetasika, yg kalau tidak salah masuk dalam golongan universal factor. Selama masih dalam status manusia yg memiliki nama-rupa, tentu tidak lenyap begitu saja. Kehendak tentu masih ada.

Jadi gimana nih?  ^-^

[mode antagonis : on] ;D
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 02 January 2008, 10:01:42 AM
konon sih katanya, seorang arahant tidak membuat kamma baru lagi. Jadi sudah tidak ada cetana disana. katanya sih namanya kiriya yang non resultant.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 02 January 2008, 10:01:56 AM
Quotearahant tentu masih ada vedana/perasaan donk. yang hilang adalah kemelekatannya terhadap sesuatu yang enak, tidak enak ataupun netral. kondisi batinnya telah mantap karena telah melihat kenyataan dan telah berhenti 'berlari'

Wah, dari jawabannya saya menduga suhu medhok ini minimal dah pernah mencicipi nih ...he...he... ;D


_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 02 January 2008, 10:12:37 AM
Quote from: Suchamda on 02 January 2008, 10:01:56 AM
Quotearahant tentu masih ada vedana/perasaan donk. yang hilang adalah kemelekatannya terhadap sesuatu yang enak, tidak enak ataupun netral. kondisi batinnya telah mantap karena telah melihat kenyataan dan telah berhenti 'berlari'

Wah, dari jawabannya saya menduga suhu medhok ini minimal dah pernah mencicipi nih ...he...he... ;D


_/\_
kek orang makan lada abis itu dikasih tahu pedes cabe, lalu bisa bayangin lah pedes cabe... walaupun belon tentu bener, bisa dikira2x :))

the taste of nibbana *sluurrpss*   ^-^
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 02 January 2008, 10:14:56 AM
Quotekonon sih katanya, seorang arahant tidak membuat kamma baru lagi. Jadi sudah tidak ada cetana disana. katanya sih namanya kiriya yang non resultant.

Hmmm.....saya harus konfirmasi dengan buku dulu deh.
Memang benar bahwa citta yang dilakukan sudah masuk golongan kiriya, akan tetapi toh tetap citta selalu beriringan dengan cetasika. Nah , cetana itu salah satu faktor dalam cetasika. Jadi menurut saya bukan berarti tidak ada cetana (kehendak).
Saya mesti study lebih cermat lagi nih, sori kalau salah. ^:)^

Menurut saya, gampangnya adalah begini menjelaskan soal orang yg mencapai kesucian:
Citta yg bersangkutan sudah 'lompat' dalam golongan lokuttara citta, magga dan phala. Meskipun demikian cetasika akan tetap selalu menyertai citta.
Jadi, tentu kita tidak bisa menilai seorang yg telah mencapai kesucian sekedar dari penampilan luarnya (mis: tindak-tanduk yg dilakukan) karena kita tidak bisa tahu kondisi apa yang terjadi di dalam citta / batinnya.(*
Demikian juga, selama mode consciousness kita berfungsi dalam mode lokiye, maka tidak mungkin bagi kita untuk menalar bagaimana seorang arahat berada (abiding).

(* mengapa hal ini penting utk kita sadari?
Karena membuat karma buruk kepada seorang yg telah mencapai kesucian itu besar sekali efeknya, maka kita harus lebih berhati-hati untuk tidak bertindak sembarangan kepada seorang praktisi Dhamma. Karena kita never know apakah dia itu jangan-jangan sudah di tataran kesucian. ;D

Ini jawaban sementara saya.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 02 January 2008, 10:27:40 AM
Silakan buka www.sunlun-meditation.com.mm
Beliau diyakini seorang Arahat masa yg terdekat saat ini walaupun sudah almarhum.Dan Ven. Sunlun ini merupakan salah satu guru dari 7 TIPITAKADARA yg tersisa saat ini(mereka yg dapat mengingat dengan sempurna seluruh isi Tipitaka, kitab komentar dan kitab sub komentar)
Atau buka www.luangta.com , baca ttg arahat Ajahn Luangta Maha Boowa(94 tahun-masih hidup). Kalau saja kita belom menjadi Arahat, alangkah baiknya mencari arahat yg masih hidup atau yg baru meninggal dan membaca kisahnya. Bahkan di Milinda Panha dikatakan seorang Arahat bisa lalai dalam sila hanya sila yg bersifat sangat minor.
_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 02 January 2008, 10:33:54 AM
Quote from: EVO on 01 January 2008, 06:52:49 PM
dari tadi saya juga merenung nih
apa beda keseimbangan batin (upekha) dengan tidak mempunyai perasaan.
misalnya gini:
saya punya teman dekat.....lalu dia membuat saya sedih
terus saya sadari oh saya sedih...lalu saya berpikir
mungkin dia ada masalah hingga sikap dia begitu atau mungkin dia lagi bad mood.
dan hati saya engak mikir lagi....dan saya tidak sedih lagi.
tapi teman menangkapnya saya ini tidak berperasaan...
bagaimana nih keseimangan batin dengan tidak berperasaan :( :( :(
atau ada org yg kita cintai meninggalkan kita
ya kita menyadari segala sesuatu itu anicca
lalu hati kita tdk sedih lagi...
ini tdk berperasaan atau upekha???
saya tau pasti jawabnnya upekha...
tapi coba deh rasakan dulu...pelan - pelan

Inilah Kebijaksanaan (Panna).
Kamu (EVO) dapat menyadari ketidakkekalan dari segala sesuatu yang kamu nikmati dalam kehidupan ini dan kamu berusaha untuk tidak melekat terhadap segala sesuatu yang tidak menyenangkan dalam hidupmu.

_/\_ :lotus:
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 02 January 2008, 10:39:44 AM
QuoteInilah Kebijaksanaan (Panna).
Kamu (EVO) dapat menyadari ketidakkekalan dari segala sesuatu yang kamu nikmati dalam kehidupan ini dan kamu berusaha untuk tidak melekat terhadap segala sesuatu yang tidak menyenangkan dalam hidupmu.


bagaimana membedakan "konsisten" dengan melekat
heheheh saya tidak mau melekat sementara saya harus konsisten

 
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 02 January 2008, 10:41:05 AM
QuoteKarena membuat karma buruk kepada seorang yg telah mencapai kesucian itu besar sekali efeknya, maka kita harus lebih berhati-hati untuk tidak bertindak sembarangan kepada seorang praktisi Dhamma. Karena kita never know apakah dia itu jangan-jangan sudah di tataran kesucian.
Kalo saya sih, daripada susah2x milih2x bertindak pada praktisi dhamma, lebih baik langsung saja selalu berhati2x dalam bertindak kepada siapapun. nothing to lose.

Jagalah sati, jangan kau nodai, jagalah sati, lentera hidup ini  :P
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 02 January 2008, 10:45:50 AM
Quote from: mushroom_kick on 26 December 2007, 02:01:48 PM
pikiran ntu proses kerja.
perasaan ntu hasil proses kerja.
;D ;D ;D
Itu IMO. _/\_

Karena Pikiran maka timbul Perasaan ( senang/tidak senang dll)

 _/\_ :lotus:
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 02 January 2008, 11:04:22 AM
QuoteKalo saya sih, daripada susah2x milih2x bertindak pada praktisi dhamma, lebih baik langsung saja selalu berhati2x dalam bertindak kepada siapapun. nothing to lose.

Yup, tadi sudah terpikir untuk ditulis cuman udah telanjur 'send'.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 02 January 2008, 11:11:18 AM
tapi masih mending di forum bro, kalo di milis lebih kaco lagi, nga bisa ngedit tulisan lama. Apalagi kalo salah kirim punya :P
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 02 January 2008, 11:17:44 AM
QuoteKarena Pikiran maka timbul Perasaan ( senang/tidak senang dll)

Menurut saya, perasaan tidak selalu harus muncul setelah pikiran.
Vedana dirasakan oleh rupa pada saat 5 pintu indera kontak dengan obyek, saat munculnya kesadaran 5 indera yang mana berikutnya adalah menjadi persepsi (sanna). Disitu vedana memang hanya dikenal sebagai suka, tidak suka dan netral. Kesadaran indera ini pada berikutnya masuk ke dalam pintu indera pikiran. Perasaan yang muncul karena kontak pintu pikiran dengan obyek pikiran, ini sudah termasuk proses berikutnya yang lebih kompleks. Persekutuan antara beberapa momen pikiran dalam rantaian proses pikiran ini menghasilkan suatu bentukan perasaan yang lebih kompleks karena bentukan-bentukan citta yang berbeda-beda tercerap sebagai sebuah konglomerat.
Jadi bila kita melihat proses yang lebih detail lagi, kurang tepat kalau dikatakan bahwa perasaan muncul semata-mata setelah pikiran.

Cmiiw.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 02 January 2008, 11:53:05 AM
IMO juga gitu, perasaan dahulu baru pikiran
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 02 January 2008, 12:09:25 PM
seperti ayam & telur

dalam satu rangkaian, telur -> ayam

dalam rangkaian panjang, ayam -> telur
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 02 January 2008, 12:11:44 PM
 :)) :)) :)) :)) :)) :))
kapan nih ada yang dah sampai arahat ;D ;D ;D ;D
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 02 January 2008, 12:28:08 PM
Quoteseperti ayam & telur

dalam satu rangkaian, telur -> ayam

dalam rangkaian panjang, ayam -> telur

Tidak bisa dianalogikan demikian.
Analogi Telur vs Ayam adalah problema kontinyitas dalam semesta keseluruhan, sedangkan permasalahan kita adalah hal yang diskrit dan partikular dalam satu kejadian.

Kita bisa mendekati issue ini dari 2 sudut : sudut teori (aka abhidhamma) atau sudut pengalaman langsung / pengamatan).
Bila dari pengamatan langsung, tentu kita harus mempertanyakan dahulu kaliber orang yg mengamati.
Problema ini teratasi bila kita melihatnya dalam kerangka teori, karena teori itu dibuat oleh orang-orang yang kita percayai telah memiliki kaliber yang hebat.

Problema yg sdr.Tesla hadapi adalah dikarenakan memandang issue ini dalam aspek bentukan konglomeratnya. Dimana hal itu bisa terjadi peralihan persepsi antara "Perasaan baru Pikiran" dan "Pikiran baru Perasaan". Hal itu semata disebabkan karena pengarahan awareness kita yang berbeda fokus. (Coba lihat topik "Game Persepsi dan Buddhism" (http://www.dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1228.0).
Dalam kehidupan sehari-hari, kedua fenomen tersebut dapat kita rasakan. Tapi hal itu adalah samutti sacca (relative truth), yang mana tergantung kemana awareness kita arahkan. Tentu saja hal ini subyektif.
Dalam kasus ini, kita mencoba mengarah kepada pengertian paramattha sacca (absolut truth), yang mana adalah obyektif.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: FZ on 02 January 2008, 12:39:33 PM
Quote from: Suchamda on 02 January 2008, 12:28:08 PM
Kita bisa mendekati issue ini dari 2 sudut : sudut teori (aka abhidhamma) atau sudut pengalaman langsung / pengamatan).

Ini menarik.. So menurut Bro Suchamda..
Abhidhamma itu teori hafalan / harus dipraktekkan dengan mengamati batin(pengalaman langsung) ?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 02 January 2008, 12:47:30 PM
mmm...

Akan sangat membingungkan jika kita masih memakai kata 'pikiran'. Karena arti kata pikiran ini masih bermacam-macam tergantung konteks pembicaraan. Dan pengertian 'pikiran' juga berbeda antara ilmu psikologi, pengertian Abhidhamma, pengertian umum, dsbnya...

Untuk saat ini, saya menghindari menggunakan kata 'pikiran' dalam merujuk bentukan2 mental kita (karena penggunaanya yg sangat luas dan bias). Jikalau dipaksakan saya akan berkata: PIKIRAN = BATIN

Jadi jika merujuk ke penjelasan Abhidhamma, BATIN / PIKIRAN terdiri dari:
~ pencerapan: merah, kuning, hijau, harum, suara trompet dsbnya.
~ perasaan: senang / tidak senang / netral
~ bentukan mental (sankara): faktor2 batin. Disinilah terdapat Cetana (kehendak) yg melahirkan Kamma (kebencian, kegundahan, kemarahan, kesombongan dsbnya).
~ Kesadaran: sadar akan sesuatu, mengetahui objek.

Banyak yg mengatakan 'pikiran' adalah kesadaran, ada juga yg mengatakan 'pikiran' sama dengan perasaan, ada juga yg menyamakan pikiran dengan cetana. Jadi, sebenarnya kata "PIKIRAN" sendiri merujuk kepada BATIN (pali=nama).  

Jadi, sesuai dengan judul topik ini PIKIRAN DAN PERASAAN, Hmmm, maka penjelasannya adalah:
~ Pikiran adalah Batin (mencakup keseluruhan mental kita, termasuk perasaan).
~ Perasaan adalah: suka / tidak suka / netral (yg jika dimelekati akan segera diikuti oleh cetana yg menimbulkan kamma)

Jadi, kalau menilik ke Abhidhamma, tidak ada kerancuan lagi antara PERASAAN dan PIKIRAN.

Satisampajanna,
willi

::
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 02 January 2008, 12:49:03 PM
QuoteTidak bisa dianalogikan demikian.
Analogi Telur vs Ayam adalah problema kontinyitas dalam semesta keseluruhan, sedangkan permasalahan kita adalah hal yang diskrit dan partikular dalam satu kejadian.

karena hal itulah saya menuliskan "dalam satu rangkaian, telur -> ayam". ditinjau dari permasalahan diskrit & partikular dalam 1 kejadian, yaitu dalam kehidupan 1 ekor ayam, adalah benar telur terlebih dahulu.
kita lupakan analogi & kembali ke topik, pikiran & perasaan.

QuoteProblema yg sdr.Tesla hadapi adalah dikarenakan memandang issue ini dalam aspek bentukan konglomeratnya.
menurut saya tidak demikian, jawaban saya adalah menjelaskan kedua2 persepsi tsb.

1. yg dipost oleh sdri. Lily, "Karena Pikiran maka timbul Perasaan ( senang/tidak senang dll)"

2. yg dipost oleh sdr. Sumedho, "IMO juga gitu, perasaan dahulu baru pikiran"

QuoteDalam kasus ini, kita mencoba mengarah kepada pengertian paramattha sacca (absolut truth), yang mana adalah obyektif.
kedua2nya adalah samutti sacca
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sukma Kemenyan on 02 January 2008, 12:50:48 PM
um.... Uppheka tidak berperasaan ?
errr.....  ???

Bukannya Upehekka itu justru berperasaan ?
Namun... Tindakan/Reaksi-nya yg menunjukan uphekka (batin stabil) atau tidak...
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 02 January 2008, 01:04:45 PM
Quote from: Suchamda on 02 January 2008, 11:17:44 AM
..... Persekutuan antara beberapa momen pikiran dalam rantaian proses pikiran ini menghasilkan suatu bentukan perasaan yang lebih kompleks karena bentukan-bentukan citta yang berbeda-beda tercerap sebagai sebuah konglomerat.

Bro...
Saya masih ga gerti....:-?
Bisa tolong jelaskan kalimat yg di bold itu?^:)^  

Oh ya, Ketika kita berpikir dan kontak dengan objek, apakah di situ ada perasaan?

Anumodana atas penjelasannya....

   _/\_ :lotus:
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 02 January 2008, 01:10:36 PM
upekha itu keseimbangan batin mbah, bukan perasaan.
upekha itu lebih ke respon dari suatu kejadian, setelah perasaan muncul.

mis, keluarga meninggal ato dihina ato jadi juara ato jadi terkenal, perasaan enak, tidak enak itu muncul, tetapi batin tetap seimbang, tidak stress, marah, benci, lupa daratan, sombong, dst...
cmiiw
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sukma Kemenyan on 02 January 2008, 01:13:29 PM
Quote from: Lily W on 02 January 2008, 01:04:45 PM
Oh ya, Ketika kita berpikir dan kontak dengan objek, apakah di situ ada perasaan?
Kalau menilik dari tipe-tipe perasaan... (suka, tidak-suka, netral)...

Kelihatannya pasti ada perasaan
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 02 January 2008, 01:14:15 PM
keknya gitu mbah
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Gun@saro on 02 January 2008, 02:30:04 PM
Vedana atau perasaan bisa muncul & berhubungan dengan fisik maupun mental, dgn varian:
~ somanassa-vedana
~ domanassa-vedana
~ sukkha-vedana
~ dukkhu-vedana
~ uppekkha-vedana

Vedana merupakan salah satu dari 52 faktor mental (cetasika).
Pada setiap citta (kesadaran) yg muncul, setidaknya ada 7 cetasika yang pasti muncul juga; salah satu dari ketujuh faktor mental itu adalah vedana (perasaan).

Namun jika dilihat dari pertanyaan topik awal ini; arah pembahasan adalah kepada perbedaan antara perasaan (mental) & pikiran... Jadi secara "bahasa" umum maupun pembahasannya; perasaan mental sifatnya lebih pada kondisi "pasiv" ketika kita menerima kontak indera dengan obyeknya... Bahasa "gaulnya", ada kesan seperti "being given", gitu. Sedangkan pikiran atau berpikir merupakan proses merangkai ide, gagasan, rencana atau apa saja & dia berkaitan erat dengan perasaan yang baru timbul dari hasil kontak tersebut...

Yah, tergantung jenis pembahasannya ~ nampaknya yang membuka topik diskusi ini lebih kepada pemilahan sederhana secara umum, yah? CMIIW...
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 05 January 2008, 10:00:01 AM
pertanyaan selanjut nya  ;D ;D ;D
biar nih otak bisa terbuka :) :) :)

bagaimana kita bisa menerima penderitaan???
bagaimana mengurangi penderitaan???
bagaimana mengakhiri penderitaan???
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 05 January 2008, 10:04:06 AM
Quotepertanyaan selanjut nya  Grin Grin Grin
biar nih otak bisa terbuka Smiley Smiley Smiley

bagaimana kita bisa menerima penderitaan???
bagaimana mengurangi penderitaan???
bagaimana mengakhiri penderitaan???

Mau jawaban panjang atau jawaban pendek?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 05 January 2008, 10:05:59 AM
kedua duannya boleh :) :) :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 05 January 2008, 10:13:11 AM
Quote from: EVO on 05 January 2008, 10:00:01 AM
pertanyaan selanjut nya  ;D ;D ;D
biar nih otak bisa terbuka :) :) :)

bagaimana kita bisa menerima penderitaan???
bagaimana mengurangi penderitaan???
bagaimana mengakhiri penderitaan???

1.Memahami 4 kesunyataan


2. Terima dan jalani hidup ini apa adanya(menjadi alamiah,mandarinnya= CE RAN)

3. Lepaskan penderitaan itu sendiri melalui panna
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 05 January 2008, 10:17:27 AM
ko 4 kesunyataan itu apa aja???
wa ada tanya tuh di sarapan pagi :) :) :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 05 January 2008, 10:31:29 AM
Quotebagaimana kita bisa menerima penderitaan???
bagaimana mengurangi penderitaan???
bagaimana mengakhiri penderitaan???

QuoteMau jawaban panjang atau jawaban pendek?
Quotekedua duannya boleh
Jawaban panjang : cari dan baca-baca buku buddhism dari tingkat dasar, menengah dan advance.
Jawaban pendek  : belajarlah Dharma secara akurat dan praktekkan.

:)) :))
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 05 January 2008, 11:30:10 AM
Quote from: EVO on 05 January 2008, 10:17:27 AM
ko 4 kesunyataan itu apa aja???
wa ada tanya tuh di sarapan pagi :) :) :)

4 Kesunyataan mulia terdiri dari:
1. DUKKHA, dukkha
2. DUKKHA SAMUDAYA, Sumber Dukkha
3. DUKKHA NIRODHA, Terhentinya Dukkha
4. MAGGA, Jalan yang menuju ke terhentinya dukkha

_/\_ :lotus:
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 05 January 2008, 11:41:58 AM
Quote from: EVO on 05 January 2008, 10:00:01 AM
bagaimana kita bisa menerima penderitaan???
hmmm, dengan tidak menolak penderitaan.

Quote from: EVO on 05 January 2008, 10:00:01 AM
bagaimana mengurangi penderitaan???
dengan mengurangi penyebabnya juga.

Quote from: EVO on 05 January 2008, 10:00:01 AMbagaimana mengakhiri penderitaan???
dengan tidak menyediakan kondisi agak penderitaan itu muncul.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 05 January 2008, 01:44:18 PM
Quote from: Sumedho on 05 January 2008, 11:41:58 AM
Quote from: EVO on 05 January 2008, 10:00:01 AM
bagaimana kita bisa menerima penderitaan???
hmmm, dengan tidak menolak penderitaan.

Quote from: EVO on 05 January 2008, 10:00:01 AM
bagaimana mengurangi penderitaan???
dengan mengurangi penyebabnya juga.

Quote from: EVO on 05 January 2008, 10:00:01 AMbagaimana mengakhiri penderitaan???
dengan tidak menyediakan kondisi agak penderitaan itu muncul.

Sangat tegas dan jelas.

Anumodana Bro
  _/\_

::

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Kelana on 06 January 2008, 07:34:03 PM
Thanks atas pernyataan dan penjelasan Sis Lily, dan Bro Willibordus, dan Gun [at] , yang membuat saya semakin yakin bahwa pikiran memang mendahului perasaan.
Hal ini karena ada kesesuaian dengan apa yang pernah saya alami dan renungkan. Kadang kala pada momen-momen tertentu (khususnya waktu hujan) timbul perasaan yang tiba-tiba muncul, padahal sepertinya tidak sedang memikirkan sesuatu. Tetapi setelah saya mengamati, mencari penyebabnya saya menemukan bahwa secara tidak sadar saya menerima sensasi dari suasana yang terbentuk disekitar saya, seperti suara hujan, hembusan angin, cahaya yang remang-remang, bau tanah yang basah. Dan secara tidak sadar pula pikiran saya bekerja (saya tidak tahu secara jelas how) dan sepertinya "mengusik" memori pikiran dan dar! muncul perasaan.

Ini hanya pengalaman saya yang sesuai dengan 3 suhu ini, mungkin berbeda dengan rekan yang lain.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 06 January 2008, 10:07:10 PM
QuoteDan secara tidak sadar pula pikiran saya bekerja (saya tidak tahu secara jelas how) dan sepertinya "mengusik" memori pikiran dan dar! muncul perasaan.

kalau dalam 1 rangkaian, perasaaan lah yg lebih dulu muncul.

kita tunggu bro suchamda utk menjelaskan saja... ;D
saya tidak bijaksana dalam memilih kalimat seperti bro suchamda
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Kelana on 06 January 2008, 10:51:07 PM
Quote from: tesla on 06 January 2008, 10:07:10 PM
kalau dalam 1 rangkaian, perasaaan lah yg lebih dulu muncul.

kita tunggu bro suchamda utk menjelaskan saja... ;D
saya tidak bijaksana dalam memilih kalimat seperti bro suchamda

Ok deh, saya juga ingin dengar dari para pakarnya, dan apakah ada sesuatu yang mising dalam pengamatan saya. :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 06 January 2008, 11:22:29 PM
diambil dari wiki: http://en.wikipedia.org/wiki/Twelve_Nidanas

Quote
Ignorance conditions creations, activities

Activities condition consciousness

Consciousness conditions body and mind

Body and mind condition the twelve domains
    During rebirth, the four psychic aggregates condition the sixth domain as simultaneity, reciprocity, support, association, result, existence and non-disparition.

Twelve domains condition contact
    The five physical domains condition the five physical contacts as support, anteriority, faculty, dissociation, existence and non-disparition. The mental domain conditions the mental contact as simultaneity, reciprocity, support, result, intake, faculty, association, existence and non-disparition. The visible domain conditions contact with the eye as object, anteriority, existence and non-disparition. The other exterior domains represent the same conditions : for example sound for the contact with the ear.

Contact conditions sensation
    This description considers only the 32 sensations associated to resulting states. Contact with the eye, the nose, the ear, the mouth or the body conditions the sensations which are supported by the associated sensibilities as simultaneity, reciprocity, support, result, intake, association, existence and non-disparition. Contact with the eye, nose, ear, mouth and body also conditions the other sensations as strong support.

Sensation conditions lust
    The only case is the resulting and nice-to-have sensation conditioning craving as a strong support.

Desire conditions attachment
    Sensorial lust conditions as strong support sensorial attachment. Sensorial lust conditions other attachments as simultaneity, reciprocity, support, association, existence, non-disparition and causal conditions.

Attachment condition becoming
    Every attachment conditions every becoming. The four attachments condition pure physical becoming and non-physical becoming ( see dhyana and arupajhanas ) as strong support. Attachment conditions beneficial physical becoming as strong support. Attachment conditions pernicious becomings as simultaneity, reciprocity, support, association, existence, non-disparition and causal conditions.

Becoming conditions birth
    Becoming conditions the birth as a karma and strong support condition.

And birth conditions sickness, old age and death
    Birth conditions both old age, sickness, death, sorrow as an extreme strong support condition.

yg dimaksud perasaan mungkin adalah sensation, kemudian dari perasaaan ini muncul attachment, menurut saya mulai dari attachment itu sudah mengacu ke pikiran.
"pikiran" yg saya maksud adalah kemampuan berpikir, analisa, persepsi.

kalau "pikiran" dalam konteks seperti yg dijelaskan oleh bro gunasaro, maka lebih cocok diartikan sebagai Consciousness (yg ke3).
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 07 January 2008, 05:42:26 AM
ada perbedaan pemaknaan kata perasaan nih

kalo vedana ada yg mengartikan "sensation" atau "feeling"

dan sepertinya kata itu tidak mengacu untuk menjelaskan kata2x "perasaan" dalam bahasa indonesia. rasa iri, rasa benci, rasa lain2xnya yang kompleks.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 07 January 2008, 07:00:26 AM
Perasaan (vedana) adalah faktor mental yang merasakan suatu obyek. Suatu mode afektif dimana obyek dialamin (experienced). Kata Pali "vedana" tidak merujuk pada suatu emosi (suatu yang muncul sebagai suatu fenomena kompleks yang tersusun dari berbagai faktor mental), tetapi suatu perasaan yang muncul dari pengalaman mentah (bare quality), yang mana adalah suka, tidak suka dan netral.
Bilamana faktor mental lain mengalami obyek secara tidak langsung, vedana mengalami obyek secara langsung.

(Source : Abhidhammatha Sangaha "Comprehensive Manual of Abhidhamma", Bikkhu Bodhi)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 07 January 2008, 07:08:28 AM
231. Oleh karena itu, apa yang disebut "perasaan muncul dari kontak" "
Perasaan muncul dari kontak dgn indera mata, kontak dgn indera telinga, kontak dgn indera hidung, kontak dengan indera lidah, kontak dengan indera tubuh, kontak dengan indera pikiran (mind).

(The Book of Analysis (Vibhanga), Pali Text Society)

Jadi,
vedana adalah suatu perasaan yang muncul dari persentuhan dengan indera, termasuk indera pikiran. Indera pikiran yang dimaksud disini sebetulnya adalah Mind (consciousness, citta), bukan thoughts (mano). Proses ini terjadinya secara mikro, bukan seperti yang kita alami sehari-hari. Apa yang kita alami sehari-hari sudah menjadi suatu proses kompleks berupa bentukan konglomerat dan ilusif.
Dalam pencerapan sehari-hari pada saat kita berpikir dan kemudian merasakan adanya perasaan, proses itu dimulai dari banyak rangkaian mental yang terdiri dari banyak moment2 pikiran (mind moment, cittavitthi) yang berbeda2.

Memang harus diakui, bahwa penjelasan dengan bahasa Indonesia sangat tidak memadai dan membingungkan. Misal, banyak perbedaan makna dalam menjelaskan proses mind, thoughts, consciousness, awareness tapi dalam bahasa Indonesia cuma muncul dalam satu kata "pikiran". Tentu saja ambigu.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 07 January 2008, 07:33:55 AM
thanks all...
saya mulai bisa membedakan sedikit apa itu pikiran dan perasaa.
ini saya sadari ketika saya meditasi...
tadi pagi saya meditasi mencoba untuk sambil buka musik...
dan hasilnya saya susah untuk konsentrasi...
Quote from: Suchamda on 07 January 2008, 07:08:28 AM
231. Oleh karena itu, apa yang disebut "perasaan muncul dari kontak" "
Perasaan muncul dari kontak dgn indera mata, kontak dgn indera telinga, kontak dgn indera hidung, kontak dengan indera lidah, kontak dengan indera tubuh, kontak dengan indera pikiran (mind).

(The Book of Analysis (Vibhanga), Pali Text Society)

dari tidak konsentrasi itu timbul perasaan tidak enak...dan cd saya matikan.
dan saya lanjut lagi meditasi.fokus pada obyek dan rasa tidak enak telah berganti dgn rasa tenang.
sepertinya saya bisa mengamati ternyata perasaan kita terpengaruh dari indra kita.dari indra memberi renspon pada pikiran dan timbullah rasa(senang/tidak senang)
diantara indra-pikiran dan rasa itu ada semacam kesadaran yg mengatur indra-pikiran dan perasaan itu.
benar engak kira-kira pemahaman saya ini ???


tapi ada kala nya tampa berpikir tampa melihat tiba-tiba ada perasaan tdk nyaman...nah yang ini saya belum memahami :)

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 07 January 2008, 08:50:50 AM
QuotePerasaan (vedana) adalah faktor mental yang merasakan suatu obyek. Suatu mode afektif dimana obyek dialamin (experienced). Kata Pali "vedana" tidak merujuk pada suatu emosi (suatu yang muncul sebagai suatu fenomena kompleks yang tersusun dari berbagai faktor mental), tetapi suatu perasaan yang muncul dari pengalaman mentah (bare quality), yang mana adalah suka, tidak suka dan netral.
Bilamana faktor mental lain mengalami obyek secara tidak langsung, vedana mengalami obyek secara langsung.

(Source : Abhidhammatha Sangaha "Comprehensive Manual of Abhidhamma", Bikkhu Bodhi)

Quote from: Suchamda on 07 January 2008, 07:08:28 AM
231. Oleh karena itu, apa yang disebut "perasaan muncul dari kontak" "
Perasaan muncul dari kontak dgn indera mata, kontak dgn indera telinga, kontak dgn indera hidung, kontak dengan indera lidah, kontak dengan indera tubuh, kontak dengan indera pikiran (mind).

(The Book of Analysis (Vibhanga), Pali Text Society)

Jadi,
vedana adalah suatu perasaan yang muncul dari persentuhan dengan indera, termasuk indera pikiran. Indera pikiran yang dimaksud disini sebetulnya adalah Mind (consciousness, citta), bukan thoughts (mano). Proses ini terjadinya secara mikro, bukan seperti yang kita alami sehari-hari. Apa yang kita alami sehari-hari sudah menjadi suatu proses kompleks berupa bentukan konglomerat dan ilusif.
Dalam pencerapan sehari-hari pada saat kita berpikir dan kemudian merasakan adanya perasaan, proses itu dimulai dari banyak rangkaian mental yang terdiri dari banyak moment2 pikiran (mind moment, cittavitthi) yang berbeda2.

Memang harus diakui, bahwa penjelasan dengan bahasa Indonesia sangat tidak memadai dan membingungkan. Misal, banyak perbedaan makna dalam menjelaskan proses mind, thoughts, consciousness, awareness tapi dalam bahasa Indonesia cuma muncul dalam satu kata "pikiran". Tentu saja ambigu.

Anumodana, Bro Suchamda...
Penjelasan ini sangat membantu.
Karna "perasaan" dan juga "pikiran" yg kita gunakan dalam bahasa sehari2 sedikit banyak berbeda dengan "perasaan" dan "pikiran" yg dijelaskan dalam kitab Pali. Jadi untuk mendiskusikan "perasaan" dan "pikiran" harus dibuat dulu kesepakatan: "perasaan " macam apa yg ingin didiskusikan, dan juga "pikiran" jenis apa yg ingin didiskusikan.

Apa yg disampaikan Sdr. Suchamda diatas sudah sangat menjelaskan definisi Vedana (perasaan) dan untuk pikiran, seperti yg juga sy jelaskan pd postingan sebelumnya, sangat banyak artinya, hampir seluruh pengalaman batin bisa saja diterjemahkan sebagai pikiran, sedangkan di Indonesia semuanya dijadikan satu, yaitu: pikiran saja.

_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 09:29:56 AM
Quote from: tesla on 06 January 2008, 10:07:10 PM
QuoteDan secara tidak sadar pula pikiran saya bekerja (saya tidak tahu secara jelas how) dan sepertinya "mengusik" memori pikiran dan dar! muncul perasaan.

kalau dalam 1 rangkaian, perasaaan lah yg lebih dulu muncul.

kita tunggu bro suchamda utk menjelaskan saja... ;D
saya tidak bijaksana dalam memilih kalimat seperti bro suchamda

Coba bro latihan duduk dan amati objek pikiran dan perasaan 3 hari saja dalam meditasi metode vipasana. 1 jam saja latihannyapada pagi hari dan sore hari, nanti anda akan tau.

Sebenarnya yg membuat bingung adalah karena kemunculan dari kontak indria,kesadaran indria(kesadaran mata,telinga dll),munculnya pikiran dan perasaan itu dalam kecepatan yg tinggi dan hampir bersamaan jadi terlihat seakan2 bersamaan atau perasaan terlebih dahulu, nah dengan vipasana anda bisa melihat mana yg dulu.
Hal ini ada di Milinda panha juga ,bahwa pikiran muncul terlebih dahulu baru perasaan.

Pengalaman batin adalah perasaan.Perasaan= Yg dialami.





_/\_Anumodana
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 07 January 2008, 10:02:24 AM
QuoteHal ini ada di Milinda panha juga ,bahwa pikiran muncul terlebih dahulu baru perasaan.

Pengalaman batin adalah perasaan.Perasaan= Yg dialami.

sekali lagi seperti yg bro sumedho, bro suchamda & bro willi (dkk, yg tak disebut jgn marah :P ) katakan, sebaiknya kita harus memperjelas terlebih dahulu mana yg 'perasaan' ataupun mana yg 'pikiran'. dalam konteks bahasa indonesia sangatlah membinggungkan.

QuotePengalaman batin adalah perasaan.Perasaan= Yg dialami.
perasaan yg dibahas sebelumnya adalah vedana dalam bahasa Pali, penjelasan bro bond, pengalaman bathin dalam bahasa Palinya apa?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 12:52:36 PM
Quote from: willibordus on 07 January 2008, 08:50:50 AM
.

Apa yg disampaikan Sdr. Suchamda diatas sudah sangat menjelaskan definisi Vedana (perasaan) dan untuk pikiran, seperti yg juga sy jelaskan pd postingan sebelumnya, sangat banyak artinya, hampir seluruh pengalaman batin bisa saja diterjemahkan sebagai pikiran, sedangkan di Indonesia semuanya dijadikan satu, yaitu: pikiran saja.

_/\_

Kalo pengalaman bathin saya kutip dari tulisan Bro Wili,kalo bahasa palinya ngak tau. ;D. Mungkin disini ada yg atau bahasa palinya. Tapi yg pasti semua bentuk pengalaman adalah "merasakan" yg kemudian membentuk persepsi, nah dari persepsi ini kemudian masuk ke bawah sadar(bhavanga). Ini cuma garis besarnya.
Contoh : Anda melihat bunga, terjadi kontak mata, dan muncul pikiran ttg ciri2 bunga, dan anda merasakan kagum, tidak suka dan lain2 yg kemudian membentuk persepsi ini indah atau tidak, nah persepsi yg muncul akan masuk /atau terekam dalam bawah sadar(bhavanga), ketika melihat bunga lagi, maka apa yg telah membentuk persepsi dalam bhavangga akan muncul ke dalam pikiran kita(citta)dan yg mungkin berseteru dengan citta yg baru mengenai bunga alin yg dilihat, dan muncul perasaan ttg bunga dan kemudian muncul persepsi lagi.dst. Yg pasti Citta mendahului vedana.

Sebenarnya yg dimaksud disini adalah Pikiran(Citta) dan Perasaan (vedana).
_/\_ :P
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Predator on 07 January 2008, 01:53:12 PM
Quote from: bond on 07 January 2008, 12:52:36 PM
Quote from: willibordus on 07 January 2008, 08:50:50 AM
.

Apa yg disampaikan Sdr. Suchamda diatas sudah sangat menjelaskan definisi Vedana (perasaan) dan untuk pikiran, seperti yg juga sy jelaskan pd postingan sebelumnya, sangat banyak artinya, hampir seluruh pengalaman batin bisa saja diterjemahkan sebagai pikiran, sedangkan di Indonesia semuanya dijadikan satu, yaitu: pikiran saja.

_/\_

Kalo pengalaman bathin saya kutip dari tulisan Bro Wili,kalo bahasa palinya ngak tau. ;D. Mungkin disini ada yg atau bahasa palinya. Tapi yg pasti semua bentuk pengalaman adalah "merasakan" yg kemudian membentuk persepsi, nah dari persepsi ini kemudian masuk ke bawah sadar(bhavanga). Ini cuma garis besarnya.
Contoh : Anda melihat bunga, terjadi kontak mata, dan muncul pikiran ttg ciri2 bunga, dan anda merasakan kagum, tidak suka dan lain2 yg kemudian membentuk persepsi ini indah atau tidak, nah persepsi yg muncul akan masuk /atau terekam dalam bawah sadar(bhavanga), ketika melihat bunga lagi, maka apa yg telah membentuk persepsi dalam bhavangga akan muncul ke dalam pikiran kita(citta)dan yg mungkin berseteru dengan citta yg baru mengenai bunga alin yg dilihat, dan muncul perasaan ttg bunga dan kemudian muncul persepsi lagi.dst. Yg pasti Citta mendahului vedana.

Sebenarnya yg dimaksud disini adalah Pikiran(Citta) dan Perasaan (vedana).
_/\_ :P

maksudnya pengalaman bathin=Nanna (dibaca nyana) kah ??
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 07 January 2008, 02:02:27 PM
QuoteSebenarnya yg dimaksud disini adalah Pikiran(Citta) dan Perasaan (vedana).

yg ini lebih rumit lagi... ^:)^

kalau dalam pikiran = citta, maka perasaan (vedana) adalah salah satu bentuk dari cetasika, dimana: citta + cetasika = nama.

jadi citta & cetasika selalu muncul bersama-sama...
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 07 January 2008, 02:43:33 PM
QuoteTapi yg pasti semua bentuk pengalaman adalah "merasakan" yg kemudian membentuk persepsi, nah dari persepsi ini kemudian masuk ke bawah sadar(bhavanga).

Bhavanga bukan bawah sadar.
Bawah sadar adalah bagian dari teori psikoanalisa Freud, bukan Buddhism.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 07 January 2008, 02:48:34 PM
Quotemaksudnya pengalaman bathin=Nanna (dibaca nyana) kah

Nyana (ñana) adalah pengetahuan pandangan terang, atau wisdom.
Pengalaman batin tidak bisa serta merta disebut nyana.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 03:09:26 PM
Quote from: Suchamda on 07 January 2008, 02:43:33 PM
QuoteTapi yg pasti semua bentuk pengalaman adalah "merasakan" yg kemudian membentuk persepsi, nah dari persepsi ini kemudian masuk ke bawah sadar(bhavanga).

Bhavanga bukan bawah sadar.
Bawah sadar adalah bagian dari teori psikoanalisa Freud, bukan Buddhism.

Jadi bhavanga apa bro?Mungkin saya salah artiin( apa yg saya dengar dari Sayalay Dipankara artinya ya itu (bawah sadar)atau coba lihat http://www.palikanon.com/english/wtb/b_f/bhavanga_sota.htm

_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 03:13:19 PM
Quote from: tesla on 07 January 2008, 02:02:27 PM
QuoteSebenarnya yg dimaksud disini adalah Pikiran(Citta) dan Perasaan (vedana).

yg ini lebih rumit lagi... ^:)^

kalau dalam pikiran = citta, maka perasaan (vedana) adalah salah satu bentuk dari cetasika, dimana: citta + cetasika = nama.

jadi citta & cetasika selalu muncul bersama-sama...


Perasaan bukan salah satu bentuk dari cetasika(bentuk2 pikiran) tetapi merupakan suatu rangkaian. _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 07 January 2008, 03:15:47 PM
QuotePerasaan bukan salah satu bentuk dari cetasika(bentuk2 pikiran).

No.
Vedana is cetasika.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 03:36:37 PM
Yes u are right, I'm wrong, vedana part of cetasika :-[. _/\_

Coba liat http://www.angelfire.com/nb/kmbb/tutorialAD4.htm (sudah saya copy dibawah)bandingkan dengan milinda panha dan pengalaman sendiri, bahwa pikiran lebih dahulu dari perasaan.Perumpamaan: Kalo kita nyalain lampu dan muncul cahaya, pencet saklar= kontak, arus listrik =pikiran, cahaya =perasaan, nah mana yg lebih dulu arus listrik apa cahaya atau bersamaan?



Pengertian Cetasika

Faktor batin, penyerta,komponen, elemen batin.
Analogi : bilangan 6 -> faktor-faktornya berapa (6,3,2,1) , Roti , Mobil
Sifat Cetasika
1. Munculnya bersamaan dengan Citta
2. Padamnya bersamaan dengan Citta
3. Objeknya sama dengan Citta
4. Landasannya sama dengan Citta
Faktor-faktor tersebut punya kegunaan khusus sehingga mencerminkan perilaku, tetapi munculnya bareng, dan disini di terangkan satu persatu hanya untuk kepentingan 'penerangan'.
Pembagian Cetasika
Lihat skema
Hubungan antara Citta dan Cetasika dengan Pancakkhandha
Pancakkhandha
1. Vinnanakkhandha : kel. perpaduan kesadaran ( Citta 89/121 )
2. Vedanakkhandha : kel. perpaduan perasaan ( Vedana Cetasika 1 )
3. Sannakkhandha : kel. perpaduan pencerapan ( Sanna Cetasika 1)
4. Sankharakkhandha : kel. perpaduan bentuk-bentuk batin ( Cetasika 50 )
5. Rupakkhandha : kel. perpaduan materi ( Rupa 28 )
Arahat -> masih Pancakkhandha ,tetapi terbebas dari panca-upadanakkhandha (jadi ,cara menanggapi pancakkhandha berbeda dengan kita). Yang terbebas dari pancakkhandha adalah Nibbana.
Hubungan antara Citta dan Cetasika dengan Sacca 4
Sacca 4
1. Tentang Dukkha : Lokiya Citta 81, Cetasika 51, Rupa 28
2. Sebab Dukkha : Lobha Cetasika 1
3. Terhentinya Dukkha : Nibbana
4. Jalan menuju terhentinya Dukkha : Magga Citta 4 s/d 20
Hubungan antara Citta dan Cetasika dengan Tilakkhana
Tilakkhana
1. Sabbe Sankhara Anicca : Citta 89, Cetasika 52, Rupa 28
2. Sabbe Sankhara Dukkha : Citta 89, Cetasika 52, Rupa 28
3. Sabbe Dhamma Anatta : Citta 89, Cetasika 52, Rupa 28, Nibbana
Deskripsi Cetasika dan pengertiannnya
Cetasika terdapat 52 jenis, dan dikelompokkan menjadi 3 bagian :
1. Annasamana Cetasika 13 (13 Cetasika umum)
a) Sabbacittasadharana cetasika 7 , yaitu 7 cetasika yang terdapat di semua jenis citta
" Phassa : Kontak. Istilah kontak ini bukan berarti kontak secara fisik. Kontak merupakan faktor batin yang pekerjaannya seperti sebuah pilar yang bertindak sebagai pendukung yang kuat untuk struktur gedung secara keseluruhan. Manifestasinya bersamaan dengan landasan, objek dan kesadaran. Walaupun disebutkan pertama kali, bukan berarti kontak ini adalah yang pertama. Pembahasan kontak pertama kali ini hanya untuk kepentingan pengajaran, tidak ada hubungannya dengan urutan kemunculannya.
" Vedana : Perasaan. Perasaan merupakan padanan kata yang lebih tepat untuk vedana dibandingkan dengan sensasi seperti yang sering dijumpai. Seperti halnya kontak, perasaan merupakan sebuah kekayaan penting bagi setiap kesadaran. Perasaan dapat berwujud menyenangkan, tidak menyenangkan, netral (bukan menyenangkan juga bukan tidak menyenangkan) Perasaan merupakan faktor batin yang merasakan objek ketika objek itu 'kontak' dengan indera.
" Sanna : Pencerapan / persepsi, Arti kata sanna sangat bervariasi tergantung konteks pembahasannya. Untuk menghindari kebingungan, sebaiknya digunakan istilah khusus yang digunakan di dalam hubungan ini sebagai faktor batin yang universal. Karakteristik utama dari sanna ini adalah kognisi atas objek dengan cara menandai, seperti biru, hitam, dan sebagainya. Proseduralnya mirip rekognisi seorang tukang kayu terhadap jenis kayu tertentu dengan tanda-tanda yang dibuatnya , mirip seorang ahli batuan yang dapat membedakan berbagai jenis permata dengan tanda-tandanya. Antara sanna, vinnana dan panna dapat diumpamakan dengan seorang anak kecil, seorang dewasa, dan seorang dewasa ahli kimia di dalam melihat uang logam. Bagi seorang anak kecil ia hanya berpersepsi sebuah uang logam. Orang dewasa melihatnya dengan mengetahui nilai uang itu, dan bagi ahli kimia , ia melihat bahwa uang itu terdiri dari bahan kimia logam-logam tertentu.
" Cetana : Kehendak, merupakan faktor batin yang berfungsi di dalam koordinasi dan akumulasi. Cetana mengkoordinasikan faktor-faktor batin yang berhubungan dengannya dalam berespon terhadap objek. Seperti seorang koordinator yang memenuhi tugasnya dan mengatur pekerjaan orang lainnya, demikian pula, cetana memenuhi fungsinya dan mengatur fungsi faktor batin lain yang berhubungan dengannya .Cetana memegang peranan penting di dalam semua jenis aksi . Baik moral, maupun immoral. Di dalam kondisi lokiya, cetana merupakan faktor batin yang signifikan sedangkan di lokuttara, panna yang signifikan.
" Ekaggata : Konsentrasi terhadap satu objek, merupakan faktor batin yang mengkosentrasikan batin terhadap satu objek . Faktor batin ini membuat kokoh batin di dalam mengalami objek.
" Jivitindriya : Penghidup batin, merupakan faktor batin yang melebur kehidupan ke dalam faktor-faktor batin yang berhubungan dengannya , Walaupun cetana menentukan aktivitas dari semua faktor batin , jivitindriya yang meng-infusi kehidupan ke dalam cetana dan faktor batin lainnya.
" Manasikara : Perhatian, adalah faktor batin yang mengarahkan faktor batin lainnya kepada objek secara spontan, (memberi arahan , ibarat provokator)
b) Pakinnaka cetasika 6 , adalah 6 cetasika yang muncul di sebagian besar citta, faktor batin khusus
" Vitakka : Pengarahan kepada objek, merupakan faktor batin yang memiliki ciri khusus mengarahkan faktor batin kepada objek, (pengerahan faktor-faktor batin ke arah objek mengerahkan, menggerakan)
" Vicara : Perenungan kepada objek, merupakan faktor batin yang memiliki ciri khusus merenungkan objek , (menambatkan , memantapkan)
" Adhimokkha : Keputusan, faktor batin yang memutuskan atau memilih.
" Viriya : Semangat ~ effort , faktor batin yang membangkitkan, menggugah semangat (energi batin) , dalam jangka panjang dapat menimbulkan daya tahan batin ( injurent ), yaitu ulet, tekun
" Piti : Kegiuran, faktor batin yang tergiur kepada objek
" Chanda : Harapan untuk melakukan, (bukan kehendak untuk berbuat) ; ada 3 jenis
- Kamacchanda -> harapan untuk nafsu-nafsu indera (immoral)
- Kattukamyatta -> harapan untuk berbuat (unmoral)
- Dhammachanda -> harapan untuk mencapai suatu pencapaian dhamma (moral)
Perbedaan antara cetana dengan chanda , chanda tidak ada sifat mengkoordinir
Tambahan :
1. 13 cetasika umum ini dapat dianalogikan sebagai pengacara.
2. sebagai pengacara dapat memihak siapa saja ~ [viriya,chanda] netral
3. fungsi cetana hanya mengkoordinirkan (bukan menggerakkan, bukan menyerang)
4. semua cetasika 7 umum bekerja bebarengan
5. ibarat pasukan tempur (tapi untuk hal mengalami objek) vitakka[menyerang], vicara[mengepung], adhimokkha[memutuskan], dst (juga lebah)
6. cetasika-cetasika yang muncul kelihatannya 'sama' , tetapi hakekat yang sesungguhnya sudah berbeda [analogi susu -> keju] oleh sebab itu , menjadi arahat tidak bisa secara 'instant' co: Bhikkhu Ananda yang paling dekat dengan S.B. saat itu masih tetap sotapana, mengapa ? karena kualitas batin berbeda (pemupukannya).
7. Semua harus ditempuh secara bertahap ,tapi dimana di pupuknya ?
8. penjelasan tentang vedana ada lima.
9. jadi perasaan menyenangkan bisa kusala maupun akusala, bukan hanya kusala.
2) Akusala Cetasika 14
" Mocatuka cetasika : 4 cetasika kelompok Moha:
¢ Moha cetasika: kebodohan batin/kegelapan batin, faktor batin yang menyebabkan batin tidak dapat melihat objek secara jelas dan membutakan batin sehingga tidak dapat melihat jelas kusala maupun akusala.
¢ Ahirika cetasika: tidak malu akan kejahatan, faktor batin yang menyebabkan batin tidak malu berbuat jahat. Anottappa cetasika: tidak takut akibat perbuatan jahat, faktor batin yang menyebabkan batin tidak menyadari akibat perbuatan jahat. Anottappa harus dibedakan dari tidak takut dalam pengertian umum. Buddha tidak menganjurkan untuk menakuti individu apa pun termasuk "God".
¢ Uddhacca cetasika: kegelisahan/ ketidaktenangan batin, faktor batin yang tidak dapat memegang objek dengan baik.
" Lotika cetasika : 3 cetasika kelompok Lobha
¢ Lobha cetasika: keserakahan, faktor batin yang menyebabkan terikat terhadap objek
¢ Ditthi cetasika: pandangan. Di dalam Buddha Dhamma, ditthi apabila berdiri sendiri, maka diartikan miccha ditthi, pandangan keliru. Moha dan ditthi seyogyanya dibedakan. Moha seperti awan yang menutupi objek, sehingga tidak dapat melihat jelas, sedangkan ditthi tidak menutupi objek, ditthi dapat melihat objek, namun memegang objek secara salah. Ditthi adalah lawan dari Nana, kebijaksanaan. Ditthi menolak sifat alamiah dan memandang secara salah, sedangkan Nana memandang objek sebagaimana sifat sesungguhnya.
¢ Mana cetasika: membandingkan dengan pihak lain
" Docatuka cetasika: 4 cetasika kelompok Dosa
¢ Dosa cetasika: kebencian, faktor batin yang menolak objek.
¢ Issa cetasika: faktor batin yang menyebabkan iri / cemburu terhadap objek (bersifat objektif)
¢ Macchariya cetasika: kekikiran faktor batin yang menyebabkan kikir atas sesuatu yang dimiliki (bersifat subjektif)
¢ Kukkucca cetasika: kekhawatiran, faktor batin yang menyebabkan menyesal terhadap perbuatan yang telah dilakukan, yaitu menyesal atas kejahatan yang telah dilakukan atau menyesal atas perbuatan baik yang tidak dilakukan. Kekhawatiran ini adalah kekhawatiran terhadap sesuatu yang telah lewat (lampau).
" Thina-Middha cetasika 2:
¢ Thina cetasika: kemalasan, kesakitan batin, faktor batin yang merupakan lawan dari Viriya, faktor batin ini sering disebut citta-gelanna bertentangan dengan cittakammannata, daya penyesuaian batin.
¢ Middha cetasika: kelambanan, tidak aktif, inert, faktor batin yang merupakan lawan dari viriya, faktor batin ini sering disebut kaya-gelanna yang bertentangan dengan kayakammannata, daya penyesuaian tubuh batin. Di dalam hal ini, tubuh batin yang dimaksud bukanlah tubuh fisik, melainkan faktor-faktor batin yang terdiri dari vedana, sanna dan faktor-faktor batin lainnya).
Vicikiccha cetasika: keraguan, skeptis, faktor batin yang menimbulkan keraguan. Sebagai satu dari rintangan batin (nivarana), vicikiccha bukan berarti ragu terhadap Buddha, Dhamma, Sangha dan seterusnya, tetapi merupakan sikap batin yang tidak mampu untuk memutuskan
3) Sobhana cetasika 25 (25 faktor batin yang indah):
" Sobhanasadharana cetasika 19 (19 faktor batin indah yang terdapat di semua jenis kusala citta)
" Virati cetasika 3 (3 faktor batin yang bertanggung jawab di dalam 3 jenis pantangan)
" Appamanna cetasika 2 (2 faktor batin tanpa batas)
" Pannindria cetasika 1 (satu factor batin kebijaksanaan)
19 Jenis faktor batin indah yang terdapat di semua jenis kusala citta, terdiri dari:
" Saddha = factor batin keyakinan berdasarkan pengetahuan.
" Sati = perhatian terhadap objek sesuai kondisi yang sesungguhnya.
" Hiri = kebalikan dari Ahirika (lihat ahirika)
" Ottappa = kebalikan dari anottappa (lihat anottappa)
" Alobha = kebalikan dari lobha (lihat lobha cetasika). Alobha merupakan factor batin yang bertanggung jawab di dalam sikap murah hati.
" Adosa = kebalikan dari dosa (lihat dosa cetasika). Adosa merupakan factor batin yang bertanggung jawab terhadap sikap batin cinta kasih terhadap semua mahluk (metta di dalam brahma vihara / appamanna 4)
" Tatramajjhattata = factor batin yang bertanggung jawab dalam sikap seimbang di dalam menghadapi kondisi yang bergejolak (upekkha di dalam brahma vihara /appamanna 4).
" Kayapassaddhi dan cittapassaddhi = factor batin yang bertanggung jawab di dalam ketenangan factor-faktor batin (kaya) dan kesadaran (citta). Faktor batin ini lawan dari kegelisahan dan kekhawatiran.
" Kayalahuta dan cittalahuta = factor batin yang bertanggung jawab di dalam keringanan / kecepatan factor-faktor batin dan kesadaran di dalam memanggapi objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari thina-middha yang menyebabkan sikap berat batin di dalam menanggapi objek.
" Kayamuduta dan cittamuduta = factor batin yang bertanggung jawab di dalam menyingkirkan rigiditas (thambha) dalam factor-faktor batin dan kesadaran ketika menanggapi objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari miccha-ditthi dan mana yang menimbulkan rigiditas.
" Kayakammannata dan cittakammannata = factor batin yang bertanggung jawab di dalam adaptabilitas / penyesuaian factor-faktor batin dan kesadaran terhadap objek yang dialami. Faktor batin ini merupakan lawan dari sisa rintangan batin lainnya.
" Kayapagunnata dan cittapagunnata = factor batin yang bertanggung jawab di dalam keahlian factor batin dan kesadaran di dalam memperlakukan objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari sikap batin yang tidak yakin dan seterusnya. Faktor batin ini menekan kesakitan factor batin dan kesadaran.
" Kayujukata dan cittujukata = factor batin yang bertanggung jawab di dalam keterusterangan factor batin dan kesadaran di dalam menanggapi objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari sikap munafik dan ketidakterusterangan.
Virati cetasika 3 = 3 faktor batin pantangan
" Samma vaca cetasika = factor batin yang bertanggung jawab di dalam berpantangnya batin terhadap tindakan ucapan yang salah, fitnah, kasar, sia-sia.
" Samma kammanta cetasika = factor batin yang bertanggung jawab di dalam berpantangnya batin terhadap tindakan perbuatan jasmani yang keliru seperti membunuh, mencuri, berprilaku seksual yang salah.
" Samma ajiva cetasika = factor batin yang bertanggung jawab di dalam berpantangnya batin terhadap tindakan penghidupan yang salah seperti menjual senjata, makanan/minuman yang melemahkan kewaspadaan, racun, mahluk hidup.
Appamanna cetasika 2 = factor batin tanpa batas. Faktor batin ini disebut juga sebagai brahma vihara.
" Karuna cetasika = factor batin yang bertanggung jawab terhadap sikap belas kasihan terhadap semua mahluk yang menderita.
" Mudita cetasika = factor batin yang bertanggung jawab terhadap sikap 'appreciate' akan kusala kamma / kusala vipaka yang terjadi pada mahluk lain.
Pannindriya cetasika = factor batin bijaksana di dalam memandang hakekat sesungguhnya segala sesuatu




Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 04:20:52 PM
Quote from: tesla on 07 January 2008, 04:10:18 PM
Quote from: bond on 07 January 2008, 03:13:19 PM
Quote from: tesla on 07 January 2008, 02:02:27 PM
QuoteSebenarnya yg dimaksud disini adalah Pikiran(Citta) dan Perasaan (vedana).

yg ini lebih rumit lagi... ^:)^

kalau dalam pikiran = citta, maka perasaan (vedana) adalah salah satu bentuk dari cetasika, dimana: citta + cetasika = nama.

jadi citta & cetasika selalu muncul bersama-sama...


Perasaan bukan salah satu bentuk dari cetasika(bentuk2 pikiran) tetapi merupakan suatu rangkaian. _/\_

kembali lagi, 'perasaan' seperti apa yg bro maksud.
kalau 'marah' itu dah kombinasi complex, yg saya maksud adalah hanya vedana.

Begini bro, Marah =jenis vedana yg terdiri dari kombinasi yg complex.
Jenis2 perasaan adalah bagian dari vedana.

_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 04:25:01 PM
Selain citta ada  ngak bahasa pali yg sering dipakai untuk pikiran?Kalo ngomongin bahasa sedikit rumit. Tapi setidaknya kita harus bisa menangkap arti pikiran itu sendiri.Lalu direnungkan dgn mendalam.
_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 07 January 2008, 04:25:59 PM
ooops... saya udah delete reply saya... saya ga baca postingan page 8 tadi... jadi ga nyambung...  ^:)^ ^:)^ ^:)^

btw:
QuoteJenis2 perasaan adalah bagian dari vedana.
??? sorry ga ngerti...

maksud bro 'marah, sedih, senang' kondisi emosi adalah bagian vedana? setahu saya tidak deh... vedana hanya sukha, dukkha, upekkha. kalau disuruh menjabarkan marah, terus terang saya masih jauh dari keadaan sanggup dalam menjabarkannya. ^:)^
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 07 January 2008, 04:29:19 PM
Quote from: bond on 07 January 2008, 04:25:01 PM
Selain citta ada  ngak bahasa pali yg sering dipakai untuk pikiran?Kalo ngomongin bahasa sedikit rumit. Tapi setidaknya kita harus bisa menangkap arti pikiran itu sendiri.Lalu direnungkan dgn mendalam.
_/\_

rasanya pertanyaannya terbalik deh... selain "pikiran" adakah yg lebih cocok untuk mendeskripsikan citta?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 04:30:40 PM
 :)). ngak apa bro paling pada bingung, justru belajar dhamma harus dimulai dari rasa ingin tahu-->bingung-->cari terus---> dapet deh jawabannya _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 04:35:57 PM
Quote from: tesla on 07 January 2008, 04:29:19 PM
Quote from: bond on 07 January 2008, 04:25:01 PM
Selain citta ada  ngak bahasa pali yg sering dipakai untuk pikiran?Kalo ngomongin bahasa sedikit rumit. Tapi setidaknya kita harus bisa menangkap arti pikiran itu sendiri.Lalu direnungkan dgn mendalam.
_/\_

rasanya pertanyaannya terbalik deh... selain "pikiran" adakah yg lebih cocok untuk mendeskripsikan citta?

http://www.buddhanet.net/e-learning/history/glossary_ae.htm
Citta: Consciousness or knowing.

Yg dibahaskan pikiran dan perasaan(pertama kali), dan padanan yg saya pakai citta,nah pikiran yg dimaksud palinya apa. Koq jadi terbalik bro?


:))
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 07 January 2008, 05:04:17 PM
Quote from: bond on 07 January 2008, 04:20:52 PM
Begini bro, Marah =jenis vedana yg terdiri dari kombinasi yg complex.
Jenis2 perasaan adalah bagian dari vedana.

IMO:
Marah bukanlah perasaan (vedana) saja.
Marah atau kemarahan, sudah masuk pada tahap SANKARA atau juga kamma yg berakar pada dosa-mula-citta, artinya suatu tindakan yg dilakukan didasari penolakan terhadap objek.

Citta (kesadaran/pikiran) selalu muncul disertai oleh cetasika (faktor batin). Dengan kata lain, kapanpun cetasika muncul, pasti ada citta.

Cetasika jumlahnya ada 52. Dari 52 ini, dua diantaranya adalah vedana (perasaan) dan sanna (pencerapan), selebihnya 50 yg lain disebut faktor batin (Sankara).

Jadi dalam KEMARAHAN kita telah terdapat dosa -mula-citta dan juga citta yg umum (termasuk dalam ini vedana).

::
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 07 January 2008, 05:13:07 PM
Quote from: bond on 07 January 2008, 04:35:57 PM
Yg dibahaskan pikiran dan perasaan(pertama kali), dan padanan yg saya pakai citta,nah pikiran yg dimaksud palinya apa. Koq jadi terbalik bro?

:))

Citta = pikiran / kesadaran, terdiri atas:
Vedana = perasaan
Sanna = pencerapan, pengenalan, persepsi
Sankhara = bentuk / faktor batin
Vinnana = kesadaran (kesadaran ini muncul bersamaan dengan vedana, sanna dan sankhara)

Nah, dengan begini mungkin agak jelas, yg mo dibahas yg mana.... tinggal pilih  ;D

::

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 07 January 2008, 06:11:42 PM
Quote from: bond on 07 January 2008, 03:09:26 PM
Quote from: Suchamda on 07 January 2008, 02:43:33 PM
QuoteTapi yg pasti semua bentuk pengalaman adalah "merasakan" yg kemudian membentuk persepsi, nah dari persepsi ini kemudian masuk ke bawah sadar(bhavanga).

Bhavanga bukan bawah sadar.
Bawah sadar adalah bagian dari teori psikoanalisa Freud, bukan Buddhism.

Jadi bhavanga apa bro?Mungkin saya salah artiin( apa yg saya dengar dari Sayalay Dipankara artinya ya itu (bawah sadar)atau coba lihat http://www.palikanon.com/english/wtb/b_f/bhavanga_sota.htm
_/\_

Bhavanga = Kesadaran yang berfungsi menyambung antar kehidupan atau di sebut adalah rangkaian kehidupan 5 Pintu Indera

_/\_ :lotus:
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 07 January 2008, 06:48:42 PM
QuoteJadi bhavanga apa bro?Mungkin saya salah artiin( apa yg saya dengar dari Sayalay Dipankara artinya ya itu (bawah sadar)atau coba lihat http://www.palikanon.com/english/wtb/b_f/bhavanga_sota.htm

Perhatikan kutipan di link yang anda berikan tsb:
The first term may tentatively be rendered as the 'undercurrent forming the condition of being, or existence', and the second as 'subconsciousness', though, as will be evident from the following, it differs in several respects from the usage of that term in Western psychology.

Bhavanga tidak tepat bila diterjemahkan sebagai 'subconsciousness', lebih tepat bila diterjemahkan sebagai 'life-continuum'.
Di Buddhism tidak mengenal konsep 'bawah sadar' seperti dalam psikologi barat. Orang sering salah mengerti dan kacau dalam hal ini, akhirnya menghasilkan teori 'Buddhism' yang bukan Buddhism.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 09:48:22 PM
Quote from: Suchamda on 07 January 2008, 06:48:42 PM
QuoteJadi bhavanga apa bro?Mungkin saya salah artiin( apa yg saya dengar dari Sayalay Dipankara artinya ya itu (bawah sadar)atau coba lihat http://www.palikanon.com/english/wtb/b_f/bhavanga_sota.htm

Perhatikan kutipan di link yang anda berikan tsb:
The first term may tentatively be rendered as the 'undercurrent forming the condition of being, or existence', and the second as 'subconsciousness', though, as will be evident from the following, it differs in several respects from the usage of that term in Western psychology.

Bhavanga tidak tepat bila diterjemahkan sebagai 'subconsciousness', lebih tepat bila diterjemahkan sebagai 'life-continuum'.
Di Buddhism tidak mengenal konsep 'bawah sadar' seperti dalam psikologi barat. Orang sering salah mengerti dan kacau dalam hal ini, akhirnya menghasilkan teori 'Buddhism' yang bukan Buddhism.

Ok Saya jelas mengenai bhavanga, pertanyaan berikutnya bawah sadar ada apa tidak?, ingatan muncul dari mana? Kalau bukan teori buddhism, lalu teori buddhism mengenai apa2 yg kita alami dan terekam , itu disimpan dimana?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 10:15:03 PM
Quote from: willibordus on 07 January 2008, 05:13:07 PM
Quote from: bond on 07 January 2008, 04:35:57 PM
Yg dibahaskan pikiran dan perasaan(pertama kali), dan padanan yg saya pakai citta,nah pikiran yg dimaksud palinya apa. Koq jadi terbalik bro?

:))

Citta = pikiran / kesadaran, terdiri atas:[b/]
Vedana = perasaan
Sanna = pencerapan, pengenalan, persepsi
Sankhara = bentuk / faktor batin
Vinnana = kesadaran (kesadaran ini muncul bersamaan dengan vedana, sanna dan sankhara)

Nah, dengan begini mungkin agak jelas, yg mo dibahas yg mana.... tinggal pilih  ;D

::



Mari kita lihat objek2 meditasi vipasana:

Kayanupasana, vedananupasana,cittanupasana, dan dhammanupasana.

Jadi  citta/kesadaran terdiri atas:
1.vedana 2...

Jadi apakah vedana bagian dari citta,jika ya kenapa terjadi pemisahan objek dalam vipasana?

Setau saya citta ada banyak jenisnya, demikian pula vedana ada banyak jenisnya. dan mereka saling bersekutu

_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 07 January 2008, 10:46:49 PM
Quote from: bond on 07 January 2008, 09:48:22 PM
Quote from: Suchamda on 07 January 2008, 06:48:42 PM
QuoteJadi bhavanga apa bro?Mungkin saya salah artiin( apa yg saya dengar dari Sayalay Dipankara artinya ya itu (bawah sadar)atau coba lihat http://www.palikanon.com/english/wtb/b_f/bhavanga_sota.htm

Perhatikan kutipan di link yang anda berikan tsb:
The first term may tentatively be rendered as the 'undercurrent forming the condition of being, or existence', and the second as 'subconsciousness', though, as will be evident from the following, it differs in several respects from the usage of that term in Western psychology.

Bhavanga tidak tepat bila diterjemahkan sebagai 'subconsciousness', lebih tepat bila diterjemahkan sebagai 'life-continuum'.
Di Buddhism tidak mengenal konsep 'bawah sadar' seperti dalam psikologi barat. Orang sering salah mengerti dan kacau dalam hal ini, akhirnya menghasilkan teori 'Buddhism' yang bukan Buddhism.

Ok Saya jelas mengenai bhavanga, pertanyaan berikutnya bawah sadar ada apa tidak?

Jangan campur adukkan teori. Disini saat anda belajar, oleh karena itu kita bicara murni dan saklek. Dilain kesempatan, silakan gunakan kata 'bawah sadar' sebagai bahasa awam.

Quoteingatan muncul dari mana?

Sanna.

QuoteKalau bukan teori buddhism, lalu teori buddhism mengenai apa2 yg kita alami dan terekam , itu disimpan dimana?
[/quote]

Ingat no-self?
No container.
Wrong question.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 07 January 2008, 10:48:12 PM
QuoteJadi apakah vedana bagian dari citta,jika ya kenapa terjadi pemisahan objek dalam vipasana?

Wrong question again.
Vedana bukan merupakan bagian dari citta.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 07 January 2008, 11:47:05 PM

Quoteby Suchamda:

Jangan campur adukkan teori. Disini saat anda belajar, oleh karena itu kita bicara murni dan saklek. Dilain kesempatan, silakan gunakan kata 'bawah sadar' sebagai bahasa awam.


Niiatnya bukan campur aduk tapi cari padanan kata yg pas ,yg penting kan ngak menghilangkan substansinya bro :P

Quoteposted by bond
ingatan muncul dari mana?

Quoteposted by suchamda

Sanna.

Ingatan muncul dari sanna, lalu apa yg terjadi dengan sanna sebelum muncul menjadi ingatan?

Quoteby bond:
Kalau bukan teori buddhism, lalu teori buddhism mengenai apa2 yg kita alami dan terekam , itu disimpan dimana?
Quotebysuchamda
Ingat no-self?
No container.
Wrong question.

kalo begitu apa yg kita alami dan terekam, apa selanjutnya?
Kalau saja jawabanya bawah sadar, apakah ini diartikan atta? atau hanya penjelas. Dan lalu dikatakan bukan teori buddhism, lalu apakah dhamma hanya menyangkut teori buddhism saja?

Apakah karena tidak ada kata "bawah sadar" bisa diartikan bukan teori Buddhism?
Teori Buddhism yg mana? atau ajaran Sang Buddha?
:)




_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 08 January 2008, 02:49:02 AM
Quote from: bond on 07 January 2008, 11:47:05 PM

Quoteby Suchamda:

Jangan campur adukkan teori. Disini saat anda belajar, oleh karena itu kita bicara murni dan saklek. Dilain kesempatan, silakan gunakan kata 'bawah sadar' sebagai bahasa awam.


Niiatnya bukan campur aduk tapi cari padanan kata yg pas ,yg penting kan ngak menghilangkan substansinya bro :P

Quoteposted by bond
ingatan muncul dari mana?

Quoteposted by suchamda

Sanna.

Ingatan muncul dari sanna, lalu apa yg terjadi dengan sanna sebelum muncul menjadi ingatan?

Quoteby bond:
Kalau bukan teori buddhism, lalu teori buddhism mengenai apa2 yg kita alami dan terekam , itu disimpan dimana?
Quotebysuchamda
Ingat no-self?
No container.
Wrong question.

kalo begitu apa yg kita alami dan terekam, apa selanjutnya?
Kalau saja jawabanya bawah sadar, apakah ini diartikan atta? atau hanya penjelas. Dan lalu dikatakan bukan teori buddhism, lalu apakah dhamma hanya menyangkut teori buddhism saja?

Apakah karena tidak ada kata "bawah sadar" bisa diartikan bukan teori Buddhism?
Teori Buddhism yg mana? atau ajaran Sang Buddha?
:)




_/\_

Mau belajar atau debat kusir?
Peduli amat deh.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 08 January 2008, 04:32:22 AM
Quotethanks all...
saya mulai bisa membedakan sedikit apa itu pikiran dan perasaa.
ini saya sadari ketika saya meditasi...
tadi pagi saya meditasi mencoba untuk sambil buka musik...
dan hasilnya saya susah untuk konsentrasi...
Quote
231. Oleh karena itu, apa yang disebut "perasaan muncul dari kontak" "
Perasaan muncul dari kontak dgn indera mata, kontak dgn indera telinga, kontak dgn indera hidung, kontak dengan indera lidah, kontak dengan indera tubuh, kontak dengan indera pikiran (mind).

(The Book of Analysis (Vibhanga), Pali Text Society)

dari tidak konsentrasi itu timbul perasaan tidak enak...dan cd saya matikan.
dan saya lanjut lagi meditasi.fokus pada obyek dan rasa tidak enak telah berganti dgn rasa tenang.
sepertinya saya bisa mengamati ternyata perasaan kita terpengaruh dari indra kita.dari indra memberi renspon pada pikiran dan timbullah rasa(senang/tidak senang)
diantara indra-pikiran dan rasa itu ada semacam kesadaran yg mengatur indra-pikiran dan perasaan itu.
benar engak kira-kira pemahaman saya ini ???


tapi ada kala nya tampa berpikir tampa melihat tiba-tiba ada perasaan tdk nyaman...nah yang ini saya belum memahami :)




:'( :'( :'( :'( :'(
kalian sibuk dengan argumen kalian sendiri...
samapai melupakan pertanyaan ku
saya kan lagi minta bimbingan :(

hmmm tapi tak apa deh saya juga sibuk dengan pikiran saya sendii
sama aja :) :) :)
so lanjutin deh....hitung-hitung belajar dhamma tingkat tinggi
tapi banyak yang malah bikin saya tambah binggung :(
tapi mungkin suatu hari entar baru terbuka nih pikiran baru nyampe
apa yang di perdebatkan :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 08 January 2008, 05:19:07 AM
hayo kembali ke laptop.
kesabaran adalah tapa tertinggi  :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 08 January 2008, 07:56:48 AM
Quote from: EVO on 08 January 2008, 04:32:22 AM
:'( :'( :'( :'( :'(
kalian sibuk dengan argumen kalian sendiri...
samapai melupakan pertanyaan ku
saya kan lagi minta bimbingan :(


back to laptop.... siap grak!  :))

Jadi, setelah puas memakai bahasa Abhidhamma nan njelimet, kini kita bahas pake bahasa umum....

Dalam percakapan sehari2 di Indonesia:
~ perasaan disebut juga emosi, yakni: marah, sedih, gembira, kesal, menderita, dsb
~ pikiran dalam pengertian umum sangat luas, mencakup semua, yakni: memikirkan sesuatu, berniat/kehendak, berencana, memori, dsbnya

Jadi, kalo bicara bahasa sehari2, maka: PERASAAN ADALAH BAGIAN DARI PIKIRAN.

Kita MERASA sedih, gembira, menderita karena PIKIRAN kita. Buddha mengatakan "PIKIRAN adalah pelopor".
PIKIRAN adalah misteri manusia yg terbesar. PERASAAN (emosi) ada karena PIKIRAN memikirkannya.

::


Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Predator on 08 January 2008, 09:37:27 AM
Quote from: willibordus on 08 January 2008, 07:56:48 AM
Quote from: EVO on 08 January 2008, 04:32:22 AM
:'( :'( :'( :'( :'(
kalian sibuk dengan argumen kalian sendiri...
samapai melupakan pertanyaan ku
saya kan lagi minta bimbingan :(


back to laptop.... siap grak!  :))

Jadi, setelah puas memakai bahasa Abhidhamma nan njelimet, kini kita bahas pake bahasa umum....

Dalam percakapan sehari2 di Indonesia:
~ perasaan disebut juga emosi, yakni: marah, sedih, gembira, kesal, menderita, dsb
~ pikiran dalam pengertian umum sangat luas, mencakup semua, yakni: memikirkan sesuatu, berniat/kehendak, berencana, memori, dsbnya

Jadi, kalo bicara bahasa sehari2, maka: PERASAAN ADALAH BAGIAN DARI PIKIRAN.

Kita MERASA sedih, gembira, menderita karena PIKIRAN kita. Buddha mengatakan "PIKIRAN adalah pelopor".
PIKIRAN adalah misteri manusia yg terbesar. PERASAAN (emosi) ada karena PIKIRAN memikirkannya.

::




Perasaan dibagi 3 kategori : senang, tidak senang, tidak pada keadaan senang atau tidak senang, muncul karena kontak, jika di hitung2 maka jadi ada 108 jenis

menurut sepengetahuan saya : Pikiran adalah pelopor.. benar.. pada kondisi yang berbeda, tapi pikiran diawali kontak yang saling bergantungan dari indra

sejauh yang saya ketahui : perasaan (vedana) terpisah dengan pikiran(mano bukan citta)

olehkarenanya saat ini sayamasih menyimpulkan bahasa indonesia belum sesuai dalam mendeskripsikan citta
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 08 January 2008, 10:18:14 AM
Quote from: Radi_muliawan on 08 January 2008, 09:37:27 AM
Perasaan dibagi 3 kategori : senang, tidak senang, tidak pada keadaan senang atau tidak senang, muncul karena kontak, jika di hitung2 maka jadi ada 108 jenis

menurut sepengetahuan saya : Pikiran adalah pelopor.. benar.. pada kondisi yang berbeda, tapi pikiran diawali kontak yang saling bergantungan dari indra

sejauh yang saya ketahui : perasaan (vedana) terpisah dengan pikiran(mano bukan citta)

:hammer:
Evo... jangan dikau salahkan kami yg menyeret ke pembahasan Abhidhamma, karena bagaimanapun, pembahasan soal pikiran dan perasaan dalam forum Buddhism pasti larinya ke bahasa njelimet juga... inilah buktinya.... dan kalo emang mo nyalahin, kali ini salahkanlah si Radi :whistle:, kali ini dia yg nyetir ke Abhidhamma lagi...   :))

Quote from: Radi_muliawan on 08 January 2008, 09:37:27 AM
olehkarenanya saat ini sayamasih menyimpulkan bahasa indonesia belum sesuai dalam mendeskripsikan citta

bener, setuju Bro...!!!  :>-

::
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 08 January 2008, 10:18:49 AM
Betul  kesabaran adalah tapa tertinggi, disini tempat proses pembelajaran bukan utk menjudgement org atau sok menggurui, ngak peduli ,masih ada yg peduli kok, EGP ah......:)) ;D


Ok back to laptop lagi, mari bahas yg diquote




Quote from: Radi_muliawan on 08 January 2008, 09:37:27 AM
Quote from: willibordus on 08 January 2008, 07:56:48 AM
Quote from: EVO on 08 January 2008, 04:32:22 AM
:'( :'( :'( :'( :'(
kalian sibuk dengan argumen kalian sendiri...
samapai melupakan pertanyaan ku
saya kan lagi minta bimbingan :(


back to laptop.... siap grak!  :))

Jadi, setelah puas memakai bahasa Abhidhamma nan njelimet, kini kita bahas pake bahasa umum....

Dalam percakapan sehari2 di Indonesia:
~ perasaan disebut juga emosi, yakni: marah, sedih, gembira, kesal, menderita, dsb
~ pikiran dalam pengertian umum sangat luas, mencakup semua, yakni: memikirkan sesuatu, berniat/kehendak, berencana, memori, dsbnya

Jadi, kalo bicara bahasa sehari2, maka: PERASAAN ADALAH BAGIAN DARI PIKIRAN.

Kita MERASA sedih, gembira, menderita karena PIKIRAN kita. Buddha mengatakan "PIKIRAN adalah pelopor".
PIKIRAN adalah misteri manusia yg terbesar. PERASAAN (emosi) ada karena PIKIRAN memikirkannya.

::




Perasaan dibagi 3 kategori : senang, tidak senang, tidak pada keadaan senang atau tidak senang, muncul karena kontak, jika di hitung2 maka jadi ada 108 jenis

menurut sepengetahuan saya : Pikiran adalah pelopor.. benar.. pada kondisi yang berbeda, tapi pikiran diawali kontak yang saling bergantungan dari indra

sejauh yang saya ketahui : perasaan (vedana) terpisah dengan pikiran(mano bukan citta)

olehkarenanya saat ini sayamasih menyimpulkan bahasa indonesia belum sesuai dalam mendeskripsikan citta


Saya setuju pada bro Radi, Dan saya setuju pikiran sebagai Pelopor

Jadi saya sendiri belum melihat titik terang, kalau vedana(perasaan) bagian dari pikiran bahkan tidak melihatnya.
Yg saya lihat adalah kesaling berhubungan dan persekutuan.

Maka dari itu saya bertanya kenapa vipasana memakai objek cittanupasana dan vedananupasana secara terpisah tapi dalam satu rangkaian.

Misal kusala citta bagian dari citanupasana. maka
disebut cukup objek cittanupasana.Maka jika Vedana bagian dari pikiran tidak perlu disebut vedananupasana.

Contoh : Karena A ada maka ada B, tapi belum tentu B merupakan bagian dari A, tetapi ada hubungannya karena B muncul karena ada A.



Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 08 January 2008, 10:30:43 AM
Quote from: EVO on 08 January 2008, 04:32:22 AM
:'( :'( :'( :'( :'(
kalian sibuk dengan argumen kalian sendiri...
samapai melupakan pertanyaan ku
saya kan lagi minta bimbingan :(

hmmm tapi tak apa deh saya juga sibuk dengan pikiran saya sendii
sama aja :) :) :)
so lanjutin deh....hitung-hitung belajar dhamma tingkat tinggi
tapi banyak yang malah bikin saya tambah binggung :(
tapi mungkin suatu hari entar baru terbuka nih pikiran baru nyampe
apa yang di perdebatkan :)

ok, kembali ke topik.

pembahasan di sini udah pecah menjadi 4 arah, yaitu:

1. perasaan adalah emosi2 yg muncul seperti marah, sedih, gembira, dll.
2. pikiran adalah kemampuan untuk mencerapi, menganalisa & memutuskan.
3. perasaan adalah vedana dalam konteks sukkha, dukkha, upekkha saja.
4. dan pikiran adalah citta (kira2 yg dimaksud adalah kesadaran)

oleh sebab itu sebaiknya EVO mendeskripsikan dulu, apa itu pikiran dan apa itu perasaan. lebih baik lagi diberikan contoh pikiran dan contoh perasaan.

Anumodana
_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 08 January 2008, 01:48:27 PM
hmmm thanks koko...koko....
engak apa kok terus aja...
mungkin dengan adanya pembahasan ini kita semua menjadi lebih maju dalam dhamma dan bertambah kebijaksanaan...
kalau saya tidak mengerti sekarang mungkin nanti
sering dengan waktu...saya yakin saya akan bisa memahami
asal saya sungguh sungguh belajar...

hmmm sekali-sekali boleh dong kita conferens bersama... kita bahas...
saya sih hanya bagian pendengar(melihat) saja.  :)

mari kita bahas sampai kita mencapai suatu pemahaman yang benar...
kan Sang Buddha telah mengatakan dalam "kalama Sutta"
".......setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui,'hal ini berguna, hal ini tidak tercela, hal ini dibenarkan oleh para bijaksana, hal ini kalau terus dilakukan akan membawa keberuntungan dan kebahagian,' maka sudah selayaknya kamu menerima dan hidup sesuai dengan hal-hal tersebut,' :) :) :)

hayo terus semangat kita belajar dalam dhamma...
karna dhamma terus hidup dan berkembang... :)   
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 08 January 2008, 03:31:17 PM
Mano: 'Mind', is in the Abhidhamma used as a synonym of vinnana (consciousness) and citta (state of consciousness, mind).http://www.buddhanet.net/e-learning/history/glossary_lr.htm


Mano(pikiran/mind)
Mind sendiri--->kata benda.

Kalo dalam bahasa Inggris. What is in your mind atau what is in your thoughts?



_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Kelana on 08 January 2008, 05:26:47 PM
Semakin menarik.

QuoteKadang kala pada momen-momen tertentu (khususnya waktu hujan) timbul perasaan yang tiba-tiba muncul, padahal sepertinya tidak sedang memikirkan sesuatu. Tetapi setelah saya mengamati, mencari penyebabnya saya menemukan bahwa secara tidak sadar saya menerima sensasi dari suasana yang terbentuk disekitar saya, seperti suara hujan, hembusan angin, cahaya yang remang-remang, bau tanah yang basah. Dan secara tidak sadar pula pikiran saya bekerja (saya tidak tahu secara jelas how) dan sepertinya "mengusik" memori pikiran dan dar! muncul perasaan.

Kalau saya coba memasukkan definisi istilah dari Sdr. Willibordus ke pengalaman saya di atas tsb, maka saya mendapatkan :
ketika saya menerima sensasi (rangsangan) dari suasana sekitar di sinilah vinnana (kesadaran) muncul kemudian diteruskan ke sanna (pencerapan) kemudian diteruskan ke sankhara (bentuk pikiran) yang keduanya ini saya istilahkan sebagai "mengusik memori pikiran" dan baru munculah perasaan (vedana).

Saya berpendapat, jika perasaan (vedana) itu muncul duluan tanpa proses batin/citta/pikiran lain, maka satu-satunya penyebab timbulnya vedana adalah kontak dengan objek. Berarti satu-satunya cara agar tidak memiliki perasaan yang tidak disukai adalah menghindari kontak dengan obyek yang tidak disukai. Dan ini adalah hal yang hampir tidak mungkin lantaran kita setiap saat didera oleh obyek yang disukai maupun tidak disukai. Lagi pula bagaimana kita bisa mengenal obyek yang disukai dan tidak disukai sehingga menimbulkan perasaan senang apabila tidak ada proses pikiran lain berupa pencerapan (sanna)?

Dengan uraian rekan-rekan dan apa yang saya alami saya menyimpulkan setidaknya untuk diri sendiri, bahwa perasaaan (vedana) memang muncul setelah didahului oleh proses batin/citta/pikiran yang lain terlebih dulu.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 08 January 2008, 06:34:32 PM
Bagus sekali bro Kelana, anda sudah dapat esensi dari pengalaman anda sendiri.

Seringkali berkutek2 di bahasa dan kata2 sering melenceng, logika melulu seringkali bisa salah dan juga benar. Pointnnya mengalami dulu baru nyontek, atau nyontek dulu lalu mengalami lalu nyontek lagi.Kalau nyontek melulu cuma bisa jadi pemikir bukan praktisi dhamma, nah tinggal kita pilih yg mana?? _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Hendra Susanto on 08 January 2008, 11:03:24 PM
Quote from: EVO on 05 January 2008, 10:00:01 AM
pertanyaan selanjut nya  ;D ;D ;D
biar nih otak bisa terbuka :) :) :)

bagaimana kita bisa menerima penderitaan???
bagaimana mengurangi penderitaan???
bagaimana mengakhiri penderitaan???
dengan menikmati, meneliti dan melepas  ;D
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 09 January 2008, 08:02:57 AM
Quote from: EVO on 05 January 2008, 10:00:01 AM
bagaimana kita bisa menerima penderitaan???
bagaimana mengurangi penderitaan???
bagaimana mengakhiri penderitaan???

pertanyaan selanjut nya  ;D ;D ;D
biar nih otak bisa terbuka :) :) :)



Apa yg sdr.Evo tanyakan itu adalah tujuan keseluruhan dari praktek Buddha Dharma.
Tiada cara lain untuk mencapai itu kecuali melalui pembelajaran teori dan praktek Dharma.
Seperti apa yg dikatakan sdr.bond bhw tidak mungkin pembebasan bisa dicapai hanya dengan belajar teori, apalagi belajar teori dengan motivasi yang tidak lurus. Tiada cara lain maka anda harus memulai praktek tersebut : sepenuh hati kepada Buddha Dharma.
Langkah pertama adalah bertisarana kepada Tiratana : berlindung pada Buddha , Dharma dan Sangha. Kemudian meminta bimbingan kepada bhikkhu yang berpengalaman untuk membimbing praktek meditasi. Setiap minggu puja bakti di vihara datang untuk mendengarkan ceramah dharma.
Itulah langkah2 yang perlu diambil guna menjawab pertanyaan anda.

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 09 January 2008, 10:22:55 AM
Quote from: Kelana on 08 January 2008, 05:26:47 PM
Semakin menarik.

QuoteKadang kala pada momen-momen tertentu (khususnya waktu hujan) timbul perasaan yang tiba-tiba muncul, padahal sepertinya tidak sedang memikirkan sesuatu. Tetapi setelah saya mengamati, mencari penyebabnya saya menemukan bahwa secara tidak sadar saya menerima sensasi dari suasana yang terbentuk disekitar saya, seperti suara hujan, hembusan angin, cahaya yang remang-remang, bau tanah yang basah. Dan secara tidak sadar pula pikiran saya bekerja (saya tidak tahu secara jelas how) dan sepertinya "mengusik" memori pikiran dan dar! muncul perasaan.

Kalau saya coba memasukkan definisi istilah dari Sdr. Willibordus ke pengalaman saya di atas tsb, maka saya mendapatkan :
ketika saya menerima sensasi (rangsangan) dari suasana sekitar di sinilah vinnana (kesadaran) muncul kemudian diteruskan ke sanna (pencerapan) kemudian diteruskan ke sankhara (bentuk pikiran) yang keduanya ini saya istilahkan sebagai "mengusik memori pikiran" dan baru munculah perasaan (vedana).

Saya berpendapat, jika perasaan (vedana) itu muncul duluan tanpa proses batin/citta/pikiran lain, maka satu-satunya penyebab timbulnya vedana adalah kontak dengan objek. Berarti satu-satunya cara agar tidak memiliki perasaan yang tidak disukai adalah menghindari kontak dengan obyek yang tidak disukai. Dan ini adalah hal yang hampir tidak mungkin lantaran kita setiap saat didera oleh obyek yang disukai maupun tidak disukai. Lagi pula bagaimana kita bisa mengenal obyek yang disukai dan tidak disukai sehingga menimbulkan perasaan senang apabila tidak ada proses pikiran lain berupa pencerapan (sanna)?

Dengan uraian rekan-rekan dan apa yang saya alami saya menyimpulkan setidaknya untuk diri sendiri, bahwa perasaaan (vedana) memang muncul setelah didahului oleh proses batin/citta/pikiran yang lain terlebih dulu.

Bang Kelana, kalau di buddhisme kan tidak menghilangkan vedana/perasaan/sensasi. tapi yang kita kikis adalah kemelekatannya.

Kalau kita intip paticcasamuppada,   ( a  -> b = dengan adanya a maka muncul b)
phasa (kontak) -> vedana (perasaan/sensasi)
vedana (perasaan/sensasi) -> tanha (keinginan rendah/craving)
tanha (keinginan rendah/craving)-> upadana (kemelekatan)

kuncinya keknya diantara vedana dan tanha, bukan di phasa dan vedana.

Tanha = craving, ini kehendak kan ? harusnya itu pikiran/citta  cmiiw

soal sanna dimana, keknya berbarengan kali ? i don't quite sure

check this out
Quote
SN 36.2
Sukha Sutta

Be it a pleasant feeling, be it a painful feeling, be it neutral,
one's own or others', feelings of all kinds1 —
he knows them all as ill, deceitful, evanescent.
Seeing how they impinge again, again, and disappear,2
he wins detachment from the feelings, passion-free.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 09 January 2008, 11:08:32 AM
Quote from: Sumedho on 09 January 2008, 10:22:55 AM
Bang Kelana, kalau di buddhisme kan tidak menghilangkan vedana/perasaan/sensasi. tapi yang kita kikis adalah kemelekatannya.

Kalau kita intip paticcasamuppada,   ( a  -> b = dengan adanya a maka muncul b)
phasa (kontak) -> vedana (perasaan/sensasi)
vedana (perasaan/sensasi) -> tanha (keinginan rendah/craving)
tanha (keinginan rendah/craving)-> upadana (kemelekatan)

kuncinya keknya diantara vedana dan tanha, bukan di phasa dan vedana.

Tanha = craving, ini kehendak kan ? harusnya itu pikiran/citta  cmiiw

soal sanna dimana, keknya berbarengan kali ? i don't quite sure



Kalo dikaitkan dengan Paticcasamuppada, pemutusan rantai kekna memang di TANHA ini....

"Cetanam Bikkhave, Kammam Vadani", terjemahannya: "Oh, para Bhikkhu, Cetana (Kehendak) itulah Kamma".

Jadi sensasi (vedana/perasaan) PASTI muncul setelah terjadinya kontak, namun selanjutnya RESPON BATIN kita akan sensasi tersebutlah yg menentukan ---->
~ melekati objek (Lobha Mula Citta / pikiran yg berakar pada kemelekatan)
~ membenci objek (Dosa Mula Citta / pikiran yg berakar pada penolakan)
Selanjutnya kamma (bahan bakar kehidupan) terbentuk dan kesadaran bertumimbal lahir terkondisi.

IMO
Pikiran adalah Pelopor...
"Pikiran" yg dimaksud oleh Sang Buddha disini adalah: Kehendak / Niat / Cetana / Respon Batin akan sensasi / Tanha;

"Pikiran" inilah yg harus kita perhatikan / kita kontrol / kikis.

::

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: gajeboh angek on 09 January 2008, 01:19:10 PM
Ada yang bilang kalau Paticcasamuppada memang memutusnya cuma bisa di 2 poros utama avijja dan tanha, tapi ada juga yang bilang di titik-titik lain bisa.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 09 January 2008, 01:50:53 PM
Sedikit tambahan:

Teringat sewaktu mengikuti pelatihan Vipassana 10 hari:

Pada hari ke 2 muncul perasaan sakit di pangkal kaki, semakin hari sakitnya semakin kuat, hingga serasa ditusuk oleh jarum / pedang. Sakit sekali.

Perasaan sakit ini adalah SENSASI (Vedana), kita tidak menyukai perasaan ini, akhirnya timbullah RESPON BATIN yg macam2. Mulai dari merasa kesal dengan alas duduk yg terlalu tipis, jam yg rasanya sangat lambat, hingga akhirnya merasa kesal dengan pembimbing (aku saat itu berpikir: kenapa nih pembimbing, kok lama banget bunyiin lonceng, apa dia nggak liat2 jam? tidur kali? seharusnya pakai weker aja biar tepat... bermacam2 pikiran muncul). Untung segera aku sadari pikiran/batin yg bergolak ini, hal ini adalah RESPON BATIN terhadap Vedana (Sensasi).

Selanjutnya, menjadi sedikit lebih mudah, kita menyadari pikiran2 dan perasaan2 yg timbul. Kita tidak lagi terhanyut / menjadi bagian dari pikiran. Tidak ada AKU yg merasa sakit, yang ada hanyalah rasa sakit itu, timbul lenyap, perhatikan saja...

Meditasi akhirnya bisa berlanjut menjadi lebih tenang dan baik.
Rasa sakit masih tetap ada, tetapi kita tidak membencinya...

::
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Kelana on 09 January 2008, 05:44:24 PM
Quote from: Sumedho on 09 January 2008, 10:22:55 AM
Bang Kelana, kalau di buddhisme kan tidak menghilangkan vedana/perasaan/sensasi. tapi yang kita kikis adalah kemelekatannya.

Maksud saya bukannya menghilangkan vedana-nya sebagai salah satu "unsur" batin, Bro Medh, tetapi sesuatu yang timbul dari kerja vedana (jenis vedana) itu seperti rasa sedih. Karena sebagai orang awam kadang kala ingin menghindar dari jenis perasaan tersebut (terlepas dari benar atau salah tindakan penghindaran ini dipandang dari Buddhisme).

QuoteKalau kita intip paticcasamuppada,   ( a  -> b = dengan adanya a maka muncul b)
phasa (kontak) -> vedana (perasaan/sensasi)
vedana (perasaan/sensasi) -> tanha (keinginan rendah/craving)
tanha (keinginan rendah/craving)-> upadana (kemelekatan)

kuncinya keknya diantara vedana dan tanha, bukan di phasa dan vedana.

Tanha = craving, ini kehendak kan ? harusnya itu pikiran/citta  cmiiw

soal sanna dimana, keknya berbarengan kali ? i don't quite sure

:o Waduh kok sudah ke tanha dulu..
Balik dulu ya sebentar ke proses munculnya perasaan (vedana), kita kan lagi bicara kemunculan vedana.

Jadi apakah ada proses pikiran di antara phasa dan vedana? Mengingat kadang kala seseorang langsung bisa menepis untuk tidak menjadi sedih karena tidak suka atau sebagainya setelah mendapat rangsangan dari obyek.
Contoh, si A mendengarkan musik. Sebelum-sebelumnya saat mendengarkan musik tersebut kemudian ia menjadi sedih. Kemudian suatu saat ia sedang mendengarkan musik yang sama tetapi ia langsung menyikapi ("pikirannya berkata") :"ah saya tidak akan terpengaruh musik ini" sehingga akhirnya tidak muncul perasaan sedih yang biasanya ia alami.
Nah, dari contoh di atas saya merasa kok ada proses filter, penyaringan (apakah ini sanna??) di antara phasa dan vedana. Apakah benar demikian? ini yang sedang ingin saya perbandingkan dengan pendapat rekan-rekan.

Begitu Bro Medh.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 09 January 2008, 08:11:39 PM
Quote from: Kelana on 09 January 2008, 05:44:24 PM
Quote from: Sumedho on 09 January 2008, 10:22:55 AM
Bang Kelana, kalau di buddhisme kan tidak menghilangkan vedana/perasaan/sensasi. tapi yang kita kikis adalah kemelekatannya.

Maksud saya bukannya menghilangkan vedana-nya sebagai salah satu "unsur" batin, Bro Medh, tetapi sesuatu yang timbul dari kerja vedana (jenis vedana) itu seperti rasa sedih. Karena sebagai orang awam kadang kala ingin menghindar dari jenis perasaan tersebut (terlepas dari benar atau salah tindakan penghindaran ini dipandang dari Buddhisme).

QuoteKalau kita intip paticcasamuppada,   ( a  -> b = dengan adanya a maka muncul b)
phasa (kontak) -> vedana (perasaan/sensasi)
vedana (perasaan/sensasi) -> tanha (keinginan rendah/craving)
tanha (keinginan rendah/craving)-> upadana (kemelekatan)

kuncinya keknya diantara vedana dan tanha, bukan di phasa dan vedana.

Tanha = craving, ini kehendak kan ? harusnya itu pikiran/citta  cmiiw

soal sanna dimana, keknya berbarengan kali ? i don't quite sure

:o Waduh kok sudah ke tanha dulu..
Balik dulu ya sebentar ke proses munculnya perasaan (vedana), kita kan lagi bicara kemunculan vedana.

Jadi apakah ada proses pikiran di antara phasa dan vedana? Mengingat kadang kala seseorang langsung bisa menepis untuk tidak menjadi sedih karena tidak suka atau sebagainya setelah mendapat rangsangan dari obyek.
Contoh, si A mendengarkan musik. Sebelum-sebelumnya saat mendengarkan musik tersebut kemudian ia menjadi sedih. Kemudian suatu saat ia sedang mendengarkan musik yang sama tetapi ia langsung menyikapi ("pikirannya berkata") :"ah saya tidak akan terpengaruh musik ini" sehingga akhirnya tidak muncul perasaan sedih yang biasanya ia alami.
Nah, dari contoh di atas saya merasa kok ada proses filter, penyaringan (apakah ini sanna??) di antara phasa dan vedana. Apakah benar demikian? ini yang sedang ingin saya perbandingkan dengan pendapat rekan-rekan.

Begitu Bro Medh.


Yup bro kelana
Phasa--->pikiran(knowing)---sanna/persepsi--->vedana

Vedana mengikuti apa yg dipersepsikan.
_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 09 January 2008, 08:35:14 PM
Quote from: karuna_murti on 09 January 2008, 01:19:10 PM
Ada yang bilang kalau Paticcasamuppada memang memutusnya cuma bisa di 2 poros utama avijja dan tanha, tapi ada juga yang bilang di titik-titik lain bisa.
Bro Karuna, di share donk _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 09 January 2008, 08:51:44 PM
QuoteMaksud saya bukannya menghilangkan vedana-nya sebagai salah satu "unsur" batin, Bro Medh, tetapi sesuatu yang timbul dari kerja vedana (jenis vedana) itu seperti rasa sedih.
Bro kelana, keknya definisi vedana itu berbeda dengan perasaan pada umumnya seperti sedih atau semangat atau bahagia. vedana itu cuma ada 3 variant (kek shampo aja), pleasant, not pleasant dan neutral

QuoteWaduh kok sudah ke tanha dulu..
Balik dulu ya sebentar ke proses munculnya perasaan (vedana), kita kan lagi bicara kemunculan vedana.
^:)^

QuoteJadi apakah ada proses pikiran di antara phasa dan vedana? Mengingat kadang kala seseorang langsung bisa menepis untuk tidak menjadi sedih karena tidak suka atau sebagainya setelah mendapat rangsangan dari obyek.
Contoh, si A mendengarkan musik. Sebelum-sebelumnya saat mendengarkan musik tersebut kemudian ia menjadi sedih. Kemudian suatu saat ia sedang mendengarkan musik yang sama tetapi ia langsung menyikapi ("pikirannya berkata") :"ah saya tidak akan terpengaruh musik ini" sehingga akhirnya tidak muncul perasaan sedih yang biasanya ia alami.
Nah, dari contoh di atas saya merasa kok ada proses filter, penyaringan (apakah ini sanna??) di antara phasa dan vedana. Apakah benar demikian? ini yang sedang ingin saya perbandingkan dengan pendapat rekan-rekan.
Kalau tidak salah yah, dari kontak lalu muncul kesadaran indra yang bersangkutan lalu berdasarkan bank info dari sanna, lalu muncullah vedana. Stelah itu baru pikiran ikutan, (ralat) vedana baru bentuk pikiran

agak berbeda dengan pendapat bro bond sih..

kalau dari contoh bro kelana, si sanna yang dirubah.

ada contekan nih

QuoteSN 36.10
Phassamulaka Sutta
Rooted in Sense-impression

"There are, O monks, these three feelings, rooted in sense-impression, caused by sense-impression, conditioned by sense-impression: pleasant, painful and neutral feelings.

"Dependent on a sense-impression that is liable to be felt as pleasurable, there arises a pleasant feeling. When that very sense-impression liable to be felt as pleasurable has ceased, then the sensation born from it1 — namely the pleasant feeling that arose dependent on that sense-impression — also ceases and is stilled.

"Dependent on a sense-impression that is liable to be felt as painful, there arises a painful feeling. When that very sense-impression liable to be felt as painful has ceased, then the sensation born from it — namely the painful feeling that arose dependent on that sense-impression — also ceases and is stilled.

"Dependent on a sense-impression that is liable to be felt as neutral, there arises a neutral feeling. When that very sense-impression liable to be felt as neutral has ceased, then the sensation born from it — namely the neutral feeling that arose dependent on that sense-impression — also ceases and is stilled.

"Just as from the coming together and rubbing of two sticks of wood heat results and fire is produced, and by the separation and disconnection of the sticks, the heat produced by them ceases and disappears, so it is also with these three feelings which are born of sense-impression, rooted in sense-impression, caused by sense-impression, dependent on sense-impression: dependent on a sense-impression of a certain kind there arises a corresponding feeling; by the cessation of that sense-impression the corresponding feeling ceases."

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: gajeboh angek on 09 January 2008, 11:10:18 PM
ada ayatana luar, gambaran batin tergantung indera, penglihatan, dll, kemudian ada ayatana dalam, kemudian terjadilah manayatana yang terdiri dari phassa, vedana, dst.

Arrrgh di mana link tadi siang itu, ada gambarnya bagus ...
tadi di google cari pake keyword  citta phasa vedana di halaman pertama, kenapa ga ada lagi sekarang

tapi di mana-mana liatnya phassa langsung vedana, kayaknya vedana yang dimaksud bukan perasaan biasa deh, seperti yang Sumedho bilang

Mengenai pemutusan paticcasamuppada cuma bisa avijja dan tanha ...
Arrrrgh siapa itu dulu yang kasih kursus sehari dari ekayana ...
Terus linknya cari di google breaking paticcasamuppada arrrrgh ilang juga ...
Terus yang bilang bisa di titik-titik lain ga ada juga.
Dulu pernah tanya romo cunda, katanya bisa di titik-titik lain, tapi mengenai referensi sutta lupa juga

Dasar otak pelupa ...
Forgive me all ...
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 10 January 2008, 05:35:43 AM
Thanks Karuna Murti atas sharingnya. At least you've tried.

Untuk Kelana dll.
Pengalaman kita mungkin menunjukkan hal lain, tapi ingat, kita harus tahu posisi / level kita sekarang dimana? Apakah penembusan kita sudah setaraf dengan para sesepuh yg telah mencapai kesucian?
Oleh karena itulah maka referensi dari sutta maupun kitab2 komentar sangatlah perlu digunakan sebagai acuan untuk pembelajaran.

Bila di tahap ini kita membuat teori sendiri (yang belum tentu benar), dikhawatirkan pembelajaran pada tahap berikutnya menjadi terhambat bahkan menimbulkan potensi salah jalan (dalam praktek). Disinilah gunanya kita belajar dari kitab2 suci. Banyak hal yang dikatakan oleh mereka yang telah berhasil, ternyat kita belum mampu melihatnya (melalui pengalaman langsung maupun inferensi logis).

Namun bukan berarti saya mengatakan harus percaya buta begitu saja, melainkan dengan semangat ehipassiko cobalah untuk menggali dan menyelidiki. Sikap open mind sangat membantu disini.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 10 January 2008, 05:40:10 AM
kgk apa2x bro karuna, nanti kalo pas "ketemu" romo cunda, cuma nanti 'tak tanyaken juga.
pengen tahu juga seperti apa.

thanks  :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 10 January 2008, 06:02:24 AM
Quote from: Suchamda on 09 January 2008, 08:02:57 AM
Quote from: EVO on 05 January 2008, 10:00:01 AM
bagaimana kita bisa menerima penderitaan???
bagaimana mengurangi penderitaan???
bagaimana mengakhiri penderitaan???

pertanyaan selanjut nya  ;D ;D ;D
biar nih otak bisa terbuka :) :) :)



Apa yg sdr.Evo tanyakan itu adalah tujuan keseluruhan dari praktek Buddha Dharma.
Tiada cara lain untuk mencapai itu kecuali melalui pembelajaran teori dan praktek Dharma.
Seperti apa yg dikatakan sdr.bond bhw tidak mungkin pembebasan bisa dicapai hanya dengan belajar teori, apalagi belajar teori dengan motivasi yang tidak lurus. Tiada cara lain maka anda harus memulai praktek tersebut : sepenuh hati kepada Buddha Dharma.
Langkah pertama adalah bertisarana kepada Tiratana : berlindung pada Buddha , Dharma dan Sangha. Kemudian meminta bimbingan kepada bhikkhu yang berpengalaman untuk membimbing praktek meditasi. Setiap minggu puja bakti di vihara datang untuk mendengarkan ceramah dharma.
Itulah langkah2 yang perlu diambil guna menjawab pertanyaan anda.



siap bos laksanakan ;D
btw saya udah tisarana waktu kecil :)
jadi engak usah lagi kan
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 10 January 2008, 08:03:45 AM
Quotebtw saya udah tisarana waktu kecil Smiley
jadi engak usah lagi kan

Tisarana secara fisik adalah formalitas. Hal itu memang bukan tidak berguna selama kita masih butuh formalitas. Tetapi yang lebih penting adalah bertisarana secara hati : hati dan pikiran yang benar-benar komit belajar Buddha Dharma dan memiliki aspirasi untuk mencapai pembebasan guna menolong semua mahluk hidup. Ciri orang yang bertisarana secara hati adalah memiliki Bodhicitta.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 10 January 2008, 08:14:02 AM
Quote from: Suchamda on 10 January 2008, 08:03:45 AM
Quotebtw saya udah tisarana waktu kecil Smiley
jadi engak usah lagi kan

Tisarana secara fisik adalah formalitas. Hal itu memang bukan tidak berguna selama kita masih butuh formalitas. Tetapi yang lebih penting adalah bertisarana secara hati : hati dan pikiran yang benar-benar komit belajar Buddha Dharma dan memiliki aspirasi untuk mencapai pembebasan guna menolong semua mahluk hidup. Ciri orang yang bertisarana secara hati adalah memiliki Bodhicitta.

bagaimana kita bisa melihat kita telah mempunyai bodhicitta???
bagaimana kita menerapkan bodhicitta itu dalam kehidupam sehari-hari kita
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 10 January 2008, 08:57:45 AM
IMO:
Vedana, yakni sensani yg menyenangkan, tdk menyenangkan, netral lebih bersifat PASIF. Sedangkan tanha (keinginan yg lagi) lebih bersifat PASIF.

Contoh, sewaktu bangun tidur, kaki kita merasakan kelembutan dan kesejukan alas tempat tidur yg halus, ini adalah sensasi PASIF yg menyenangkan alias VEDANA. Selanjutnya kita menggeser2kan kaki kita kekiri dan kekanan untuk menikmati kenyamanan itu lebih lanjut, tindakan ini adalah tindakan AKTIF yaitu: keinginan untuk melanjuti menikmati sensasi yg menyenangkan (craving/TANHA).

TANHA sudah merupakan suatu respon batin atas suatu  keadaan. Respon batin ini, baik didasari atas kemelekatan ataupun penolakan, kedua2nya adalah kamma yg akan menghasilkan vipaka.
Jadi, vedana lebih bersifat PASIF dan TANHA bersifat AKTIF.

Vedana dan sanna serta beberapa faktor batin lainnya kesemuanya muncul berbarengan dan disebut KESADARAN/PIKIRAN, mirip unsur pembentuk air (H2O). Tidak mungkin air terdiri atas H saja atau O saja, harus gabungan keduanya. Demikian juga dengan CITTA, harus terdapat Vedana, Sanna, dsbnya sekaligus.

::
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 10 January 2008, 09:01:53 AM
Quotebagaimana kita bisa melihat kita telah mempunyai bodhicitta???
bagaimana kita menerapkan bodhicitta itu dalam kehidupam sehari-hari kita

Bodhicitta ada 2 macam. Bodhicitta relatif dan Bodhicitta absolut.
Bodhicitta relatif adalah aspirasi untuk mencapai pembebasan ultimate selekas mungkin guna bisa menolong seluruh mahluk hidup keluar dari samsara.
Aspirasi ini sering2 diucapkan , baik setiap sebelum puja, sebelum bermeditasi, sebelum berpraktek dharma menolong orang lain, ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
Sering-sering ucapkan dalam hati "Semoga semua mahluk berbahagia". Terutama bila sedang marah atau ada orang yg bermaksud mencelakai kita, ucapkan dalam hati. Hal itu akan mengubah mindframe kita.
Bila resep sederhana ini anda praktekkan dengan sungguh-sungguh, maka anda akan bisa melihat perubahan dari memandang hidup ini sebagai penderitaan menjadi hidup ini sebagai ladang menanam kebajikan. Dari situ, kebahagiaan yang tak berwujud akan muncul sebagai manifestasi dari cintakasih tak bersyarat.

Bodhicitta absolut itu adalah pikiran yg telah merealisasi emptiness. Ini merupakan hasil nantinya yg didapat. Saat ini, kita hanya perlu melaksanakan bodhicitta relatif.

Anda akan bisa melihat bodhicitta ini bermanifestasi dalam keseluruhan totalitas kehidupan kita, dimana kita akan menjadi lebih welas asih, sabar dan bijaksana, dsb. Dengan kata lain, kita secara natural menjalankan paramitha.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 10 January 2008, 09:04:44 AM
QuoteVedana, yakni sensani yg menyenangkan, tdk menyenangkan, netral lebih bersifat PASIF. Sedangkan tanha (keinginan yg lagi) lebih bersifat PASIF.

Contoh, sewaktu bangun tidur, kaki kita merasakan kelembutan dan kesejukan alas tempat tidur yg halus, ini adalah sensasi PASIF yg menyenangkan alias VEDANA. Selanjutnya kita menggeser2kan kaki kita kekiri dan kekanan untuk menikmati kenyamanan itu lebih lanjut, tindakan ini adalah tindakan AKTIF yaitu: keinginan untuk melanjuti menikmati sensasi yg menyenangkan (craving/TANHA).

TANHA sudah merupakan suatu respon batin atas suatu  keadaan. Respon batin ini, baik didasari atas kemelekatan ataupun penolakan, kedua2nya adalah kamma yg akan menghasilkan vipaka.
Jadi, vedana lebih bersifat PASIF dan TANHA bersifat AKTIF.

Vedana dan sanna serta beberapa faktor batin lainnya kesemuanya muncul berbarengan dan disebut KESADARAN/PIKIRAN, mirip unsur pembentuk air (H2O). Tidak mungkin air terdiri atas H saja atau O saja, harus gabungan keduanya. Demikian juga dengan CITTA, harus terdapat Vedana, Sanna, dsbnya sekaligus.

Vedana adalah non-konseptual.
Perasaan-perasaan kompleks adalah konseptual.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 10 January 2008, 10:14:32 AM
Quote from: Sumedho on 09 January 2008, 08:51:44 PM




Kalau tidak salah yah, dari kontak lalu muncul kesadaran indra yang bersangkutan lalu berdasarkan bank info dari sanna, lalu muncullah vedana. Stelah itu baru pikiran ikutan

agak berbeda dengan pendapat bro bond sih..

kalau dari contoh bro kelana, si sanna yang dirubah.

ada contekan nih

QuoteSN 36.10
Phassamulaka Sutta
Rooted in Sense-impression

"There are, O monks, these three feelings, rooted in sense-impression, caused by sense-impression, conditioned by sense-impression: pleasant, painful and neutral feelings.

"Dependent on a sense-impression that is liable to be felt as pleasurable, there arises a pleasant feeling. When that very sense-impression liable to be felt as pleasurable has ceased, then the sensation born from it1 — namely the pleasant feeling that arose dependent on that sense-impression — also ceases and is stilled.

"Dependent on a sense-impression that is liable to be felt as painful, there arises a painful feeling. When that very sense-impression liable to be felt as painful has ceased, then the sensation born from it — namely the painful feeling that arose dependent on that sense-impression — also ceases and is stilled.

"Dependent on a sense-impression that is liable to be felt as neutral, there arises a neutral feeling. When that very sense-impression liable to be felt as neutral has ceased, then the sensation born from it — namely the neutral feeling that arose dependent on that sense-impression — also ceases and is stilled.

"Just as from the coming together and rubbing of two sticks of wood heat results and fire is produced, and by the separation and disconnection of the sticks, the heat produced by them ceases and disappears, so it is also with these three feelings which are born of sense-impression, rooted in sense-impression, caused by sense-impression, dependent on sense-impression: dependent on a sense-impression of a certain kind there arises a corresponding feeling; by the cessation of that sense-impression the corresponding feeling ceases."



kalimat yg saya tebalkan(kalau....), menjadi pertanyaan saya, bagaimana dengan pernyataan Sang Buddha:

Dhammapada syair 1 dan 2 :

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya.

Milinda Panha:

Milinda: 'Apakah kesadaran-pikiran muncul setiap kali kesadaran mata muncul?

Nagasena: 'Ya, baginda,bila ada yg satu maka ada juga yg lainnya

Milinda:Yang mana muncul terlebih dahulu?

Nagasena: Pertama kesadaran mata,baru kemudian kesadaran-pikiran.




Detail:

Phasa/kontak---->Kesadaran indra&kesadaran pikiran(muncul bersamaan )---->sanna----> vedana


Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 11 January 2008, 10:13:28 AM
QuoteDhammapada syair 1 dan 2 :

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya.
Bro bond, kalo disini sih, sepenerawangan aye,   ;D ini berbicara tentang kamma. Sebelum seseorang bertindak melalui ucapan dan perbuatan, didahului oleh perbuatan lewat pikiran.

QuoteMilinda Panha:

Milinda: 'Apakah kesadaran-pikiran muncul setiap kali kesadaran mata muncul?

Nagasena: 'Ya, baginda,bila ada yg satu maka ada juga yg lainnya

Milinda:Yang mana muncul terlebih dahulu?

Nagasena: Pertama kesadaran mata,baru kemudian kesadaran-pikiran.
kalau disini, artinya setelah kontak mata, muncul kesadaran mata...... lalu baru kontak pikiran, muncul kesadaran pikiran....

tiap indra (6 indra) itu puncak kontak, punya vedana sendiri2x

mungkin mesti dibedakan antara pikiran sankhara (bentukan batin) dengan pikiran (sebagai indra) nih... jadi ketuker2x

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 11 January 2008, 10:44:31 AM
 :)) :)) ha...ha kalo begitu mari kita latihan vipasanna beramai-ramai. Ciayo
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Predator on 11 January 2008, 11:14:51 AM
Quote from: Sumedho on 11 January 2008, 10:13:28 AM
QuoteDhammapada syair 1 dan 2 :

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya.
Bro bond, kalo disini sih, sepenerawangan aye,   ;D ini berbicara tentang kamma. Sebelum seseorang bertindak melalui ucapan dan perbuatan, didahului oleh perbuatan lewat pikiran.

QuoteMilinda Panha:

Milinda: 'Apakah kesadaran-pikiran muncul setiap kali kesadaran mata muncul?

Nagasena: 'Ya, baginda,bila ada yg satu maka ada juga yg lainnya

Milinda:Yang mana muncul terlebih dahulu?

Nagasena: Pertama kesadaran mata,baru kemudian kesadaran-pikiran.
kalau disini, artinya setelah kontak mata, muncul kesadaran mata...... lalu baru kontak pikiran, muncul kesadaran pikiran....

tiap indra (6 indra) itu puncak kontak, punya vedana sendiri2x

mungkin mesti dibedakan antara pikiran sankhara (bentukan batin) dengan pikiran (sebagai indra) nih... jadi ketuker2x


POint : tiap indra (6 indra) itu puncak kontak, punya vedana sendiri2x

Contoh yang memperkuat : ketika mata kita tiba2 gatal kesadaran mata timbul perasaan tidak menyenangkan maka muncullah pikiran.. "mata gw kenapa ya bisa gatal?"
* jadi saat itu ia merasakan tidak nyaman pada mata terlebih dahulu baru pikiran bereaksi

Contoh lain : "Cinta" ketika kita menyukai seseorang kadang pikiran kita tidak dapat mencerna nilai sesungghuhnya dari yang diterima ke pikiran, seperti saya suka melihatnya saya suka mendengar suaranya tapi kalo ditanya "kenapa kamus bisa suka??" terkadang pikiran kita kebingungan "Kenapa ya.." sedangkan bagi pihak yang indranya menangkap berbeda maka pikirannya bekerja sehingga muncul lah "Kok bisa sih elo suka sama dia??"
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 11 January 2008, 11:37:49 AM
ohhh gitu yah tiap idra punya vedana sendiri sendiri
indra disini maksudnya ada 6 yah???
mata
hidung
telinga
mulut
tangan
1 lagi apa???
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 11 January 2008, 11:38:49 AM
 Yg saya maksudkan sebagai pikiran adalah (knowing). kadangkala citta diartikan pikiran/kesadaran(knowing)supaya tidak bias terlalu jauh saya gunakan kata knowing.

Gampangnya gini setelah ada kontak indria, knowing dulu apa perasaan dulu. biar gampang dicerna.
_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 11 January 2008, 11:44:17 AM
menurut saya knowing dulu
baru perasaan
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 11 January 2008, 11:57:08 AM
kalau memang "bentukan batin" dahulu, artinya cukup kita bermain dipikiran kita bisa merubah sensasi/perasaan/vedana itu....

misalnya ketika kita dipukul, "bentukan batin" kita kendalikan, vedana/sensasi/perasaan itu bisa dirubah jadi pleasant/nyaman.  :-?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 11 January 2008, 12:09:16 PM
Quote from: bond on 11 January 2008, 10:44:31 AM
:)) :)) ha...ha kalo begitu mari kita latihan vipasanna beramai-ramai. Ciayo

Ato...mari kita belajar Abhidhamma ttg CITTA VITTHI.... ^:)^ ^:)^ ^:)^
Dalam CITTA VITTHI...kita akan mempelajari tentang proses kognisi 5 pintu indera dan saat-saat pikiran.....

_/\_ :lotus:
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Predator on 11 January 2008, 12:11:17 PM
Yah gini aja yang sederhana.. coba perhatikan apa yang disebut gerak reflek  8) ( bisa dikatan tanpa didahului pikiran perasaan itu bisa muncul terlebih dahulu. )

Contoh : ketika kita megang api dengan mata tertutup.. apa yang diterima pikiran??
(Kalo yang saya perhatikan sendiri sih.. indra peraba saya mengirimkan signal "ini tidak menyenangkan" ke pikiran, lalu pikiran memproses perasaan tidak menyenangkan menjadi "wah ini yang dinamakan sakit, kalo sakit dan begini terus kedepannya bisa bikin luka".. maka pikiran memberikan signal ke organ tubuh untuk menggerakan organ tubuh sesuai yang pikiran inginkan)

dan yang sejau saya tau perasaan itu ada dalam citta (bukan sekedar pikiran) makanya saya pribadi masih harus sangat hati2 menterjemahkan citta
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Kelana on 11 January 2008, 12:33:46 PM
Quote from: Sumedho on 09 January 2008, 08:51:44 PM
Bro kelana, keknya definisi vedana itu berbeda dengan perasaan pada umumnya seperti sedih atau semangat atau bahagia. vedana itu cuma ada 3 variant (kek shampo aja), pleasant, not pleasant dan neutral

Bro Medh, bukankah sedih adalah "anak" dari rasa tidak suka (not pleasant)? Maksudnya, karena kita tidak suka maka kita merasa sedih. Dan karena netral, maka kita tidak merasa sedih dan tidak sedih (bahagia)?

QuoteKalau tidak salah yah, dari kontak lalu muncul kesadaran indra yang bersangkutan lalu berdasarkan bank info dari sanna, lalu muncullah vedana. Stelah itu baru pikiran ikutan

agak berbeda dengan pendapat bro bond sih..
kalau dari contoh bro kelana, si sanna yang dirubah.
ada contekan nih

Bro Medh, dalam sutta di atas sepertinya hanya membahas munculnya jenis vedana yang dimulai dari phassa, belum menjelaskan apakah ada "filter" atau proses lain di antara keduanya.Tapi kalau dari pernyataan Bro Medho:
"Kalau tidak salah yah, dari kontak lalu muncul kesadaran indra yang bersangkutan lalu berdasarkan bank info dari sanna, lalu muncullah vedana. Stelah itu baru pikiran ikutan"
Maka nampaknya memang ada "filter" atau proses lain di antara phassa dengan vedana.

Jika memang benar ada "filter" atau proses lain yang disebut sanna, mungkin ini bisa menjelaskan mengapa seseorang bisa "menepis" perasaan. Dan juga bisa menjembatani pendapat apakah kontak--> pikiran --> perasaan ataukah kontak --> perasaan --> pikiran.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 11 January 2008, 02:45:29 PM
QuoteBro Medh, bukankah sedih adalah "anak" dari rasa tidak suka (not pleasant)? Maksudnya, karena kita tidak suka maka kita merasa sedih. Dan karena netral, maka kita tidak merasa sedih dan tidak sedih (bahagia)?
iya setuju. cuma, fungsi turunan kompleks yang bercampur dengan bentukan pikiran/sankhara... jadi nga pas diposisikan kedalam vedana CMIIW

QuoteBro Medh, dalam sutta di atas sepertinya hanya membahas munculnya jenis vedana yang dimulai dari phassa, belum menjelaskan apakah ada "filter" atau proses lain di antara keduanya.Tapi kalau dari pernyataan Bro Medho:
"Kalau tidak salah yah, dari kontak lalu muncul kesadaran indra yang bersangkutan lalu berdasarkan bank info dari sanna, lalu muncullah vedana. Stelah itu baru pikiran ikutan"
Maka nampaknya memang ada "filter" atau proses lain di antara phassa dengan vedana.

Jika memang benar ada "filter" atau proses lain yang disebut sanna, mungkin ini bisa menjelaskan mengapa seseorang bisa "menepis" perasaan. Dan juga bisa menjembatani pendapat apakah kontak--> pikiran --> perasaan ataukah kontak --> perasaan --> pikiran.
saya lupa pernah membaca/mendengar dari mana, masih cari2x sumber referensinya juga tapi belon nemu nih...

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 11 January 2008, 07:32:57 PM
Quote from: Lily W on 11 January 2008, 12:09:16 PM
Quote from: bond on 11 January 2008, 10:44:31 AM
:)) :)) ha...ha kalo begitu mari kita latihan vipasanna beramai-ramai. Ciayo

Ato...mari kita belajar Abhidhamma ttg CITTA VITTHI.... ^:)^ ^:)^ ^:)^
Dalam CITTA VITTHI...kita akan mempelajari tentang proses kognisi 5 pintu indera dan saat-saat pikiran.....

_/\_ :lotus:

Mami Lily bisa tolong di tulis seperti apa citta Vitthi itu. Smoga berkenan _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 12 January 2008, 09:45:28 AM
Quote from: EVO on 11 January 2008, 11:37:49 AM
ohhh gitu yah tiap idra punya vedana sendiri sendiri
indra disini maksudnya ada 6 yah???
mata
hidung
telinga
mulut
tangan
1 lagi apa???

[at] evo:

Kesadaran terdapat diseluruh tubuh kita. "Kontak"nya objek2 luar dengan kesadaran terjadi di setiap "landasan indera".
Indra (body sense) dikelompokkan atas 6, yaitu:
~ Landasan Mata, terdapat "kesadaran Penglihatan"
~ Landasan Telinga, terdapat "kesadaran Pendengaran"
~ Landasan Hidung, terdapat "Kesadaran Penciuman"
~ Landasan Lidah, terdapat "Kesadaran Pengecapan"
~ Landasan kulit/tubuh, terdapat "Kesadaran Sentuhan"
~ Kesadaran Batin /pikiran, muncul jika terdapat kontak antara pikiran dengan objek batin.

Berpindah2nya kesadaran, misalnya dari kesadaran melihat ke kesadaran pendengaran, dan pindah lagi ke kesadaran pikiran, pindah lagi ke kesadaran penciuman, berlangsung terus menerus dan dalam hitungan ribuan kali per detik <---- inilah yg kita sebut "KEHIDUPAN"

Berpindah2nya kesadaran itulah yg disebut: Timbul Tenggelamnya Citta, Kesadaran kita timbul dan lenyap setiap saat (Anicca)... Jadi yang ada hanyalah "KESADARAN YG TIMBUL DAN LENYAP" tidak ada Jiwa atau Roh yg berpikir, tidak ada Jiwa/roh yg melihat. Yang ada hanyalah "kesadaran melihat" yg segera akan padam dan digantikan dengan kesadaran lainnya, terus menerus.

Berpindah2nya kesadaran dari satu kesadaran ke kesadaran yg lain, disambung oleh Bhavanga (Kesadaran penyambung) <--- CMIIW

Kembali ke pertanyaan Sdr. Evo, apakah tiap indra punya vedana (sensasi) sendiri2? Jawaban yg bisa diberikan adalah: Indra (Bodysense) hanyalah berfungsi sebagai "Landasan". Setiap Kesadaran yg timbul dikarenakan terjadinya kontak pada setiap landasan ini memang pasti disertai oleh phassa, sanna, vedana dsbnya...

::




Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 14 January 2008, 12:04:45 PM
Mungkin versi saya seperti ini lengkapnya,

Ada landasan Indra + Ransangan Luar -> Kontak (phassa) -> Vinanna (kesadaran indra yg berhubugan, misalnya indra telinga + bunyi menghasilkan kesadaran telinga)  -> Sensasi/perasaan/vedana -> Sanna (pecerapan yg mengenali/melakukan pe-label-an) -> bentukan batin/volitional/respon (menolak, marah, kesal, benci, senang, dkk)

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 14 January 2008, 05:08:36 PM
Quote from: bond on 11 January 2008, 07:32:57 PM
Mami Lily bisa tolong di tulis seperti apa citta Vitthi itu. Smoga berkenan _/\_

Sy turut bermuditacitta buat Bro Bond yg ingin mengetahui seperti apa citta vithi itu..... :)

Citta Vithi ( Proses Pikiran ) :
* Melalui Pintu Panca Indera ada 17 saat saat pikiran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Ket :
1 2 3 = Bhavanga Citta = Kesadaran yg berfungsi menyambung antar kehidupan ato rangkaian kehidupan Pintu Panca Indera
4 = Kesadaran yang berfungsi mengarahkan indera ke objek
5 = Kesadaran indera (melihat), Kesadaran indera (mendengar), Kesadaran indera (mencium wewangian), Kesadaran indera (mengecap rasa kecapan) dan Kesadaran indera (mengalami sentuhan).
6 = Kesadaran yang menerima pengalaman (5)
7 = Kesadaran memeriksa pengalaman yang dialami oleh (6)
8 = Kesadaran yg memutuskan apa yg di periksa oleh (7)
9-15 = Javana = Kesadaran yg mendorong terjadinya aksi atas keputusan yang diambil oleh kesadaran ( 8 )
16-17 = Tadarammana Citta = Kesadaran yg fungsinya mencatat pengalaman yg diambil oleh (4-15)

* Melalui Pintu Indera Pikiran ada 13 saat saat Pikiran :
1 2 3 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 2 3 = Bhavanga Citta = Kesadaran yg berfungsi menyambung antar kehidupan ato rangkaian kehidupan Pintu Panca Indera
8 = Kesadaran yg memutuskan
9-15 = Javana = Kesadaran yg mendorong terjadinya aksi atas keputusan yang diambil oleh kesadaran ( 8 )
16-17 = Tadarammana Citta = Kesadaran yg fungsinya mencatat pengalaman yg diambil oleh (8-15)

Note :
SANNA (pencerapan/persepsi) ada di setiap CITTA
Saat saat pikiran itu adalah satu paket dan tidak bisa di pisahkan.


Demikianlah yg bisa sy jelaskan itu....jika masih tidak mengerti, Bro bisa belajar di Kelas Abhidhamma....

Anumodana atas perhatiannya....

_/\_ :lotus:
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 14 January 2008, 05:25:44 PM
Quote from: willibordus on 12 January 2008, 09:45:28 AM
Berpindah2nya kesadaran dari satu kesadaran ke kesadaran yg lain, disambung oleh Bhavanga (Kesadaran penyambung) <--- CMIIW
::
* Melalui Pintu Panca Indera ada 17 saat saat pikiran :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

* Melalui Pintu Indera Pikiran ada 13 saat saat Pikiran :
1 2 3 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Note :
Setelah cukup 1 paket saat saat pikiran tsb, pikiran atau kesadaran kembali menjadi  Bhavanga (mulai dari 1 2 3 dst nya).
Begitulah proses kognisi Pintu Panca Indera dan Pintu Indera Pikiran.

_/\_ :lotus:
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 15 January 2008, 09:15:02 AM
Saya ada tambahan dikit ttg CITTA VITHI....
Saya akan post di thread baru (ABHIDHAMMA)

_/\_ :lotus:
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 15 January 2008, 11:05:42 AM
Quote from: Lily W on 15 January 2008, 09:15:02 AM
Saya ada tambahan dikit ttg CITTA VITHI....
Saya akan post di thread baru (ABHIDHAMMA)

_/\_ :lotus:

kasih link nya donk sai...
susah cari2 data melalui search nih (baca: males)

;D

::
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: williamhalim on 15 January 2008, 11:14:25 AM
Quote from: Lily W on 14 January 2008, 05:08:36 PM

Citta Vithi ( Proses Pikiran ) :
* Melalui Pintu Panca Indera ada 17 saat saat pikiran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Ket :
1 2 3 = Bhavanga Citta = Kesadaran yg berfungsi menyambung antar kehidupan ato rangkaian kehidupan Pintu Panca Indera
4 = Kesadaran yang berfungsi mengarahkan indera ke objek
5 = Kesadaran indera (melihat), Kesadaran indera (mendengar), Kesadaran indera (mencium wewangian), Kesadaran indera (mengecap rasa kecapan) dan Kesadaran indera (mengalami sentuhan).
6 = Kesadaran yang menerima pengalaman (5)
7 = Kesadaran memeriksa pengalaman yang dialami oleh (6)
8 = Kesadaran yg memutuskan apa yg di periksa oleh (7)
9-15 = Javana = Kesadaran yg mendorong terjadinya aksi atas keputusan yang diambil oleh kesadaran ( 8 )
16-17 = Tadarammana Citta = Kesadaran yg fungsinya mencatat pengalaman yg diambil oleh (4-15)

Jadi... inilah rincian mendetil satu proses citta.
Satu letupan citta: timbul... proses... tenggelam.
Satu letupan citta tersebut terdiri dari 17 langkah.

Apakah VEDANA (perasaan/sensasi) terdapat di langkah ke 6 dan kAMMA/CETANA di langkah ke 9-15 sedangkan SANNA ada di langkah ke 16-17?

semakin menarik...

_/\_
::
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 15 January 2008, 11:22:23 AM
Quote from: willibordus on 15 January 2008, 11:14:25 AM
Apakah VEDANA (perasaan/sensasi) terdapat di langkah ke 6 dan kAMMA/CETANA di langkah ke 9-15 sedangkan SANNA ada di langkah ke 16-17?
semakin menarik...
_/\_
::

Jawabannya bisa liat di link ini....
http://www.dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1393.0

_/\_ :lotus:
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 15 January 2008, 01:01:46 PM
Thanks a lot Mami. bagus banget rinciannya.  ^:)^ ^:)^
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: bond on 15 January 2008, 01:30:15 PM
Kalo dari Citta Vitthi yg diposting my lovely mami Lily  ;D maka saya simpulkan bahwa yg sebenarnya kita perdebatkan sebagai pikiran atau citta atau knowing ada di point 5.Setelah saya renungkan ternyata knowing pertama kali itu adanya di kesadaran indera begitu kontak terjadi.

Jadi Singkatnya diluar Bhavanga citta.

kontak/phasa----> kesadaran indera(knowing)----->sanna--->vedana(dalam vedana juga terjadi sanna)

Saya juga menemukan bahwa bawah sadar disini artinya Tadarammana citta. Jadi sebenarnya subconciousness/bawah sadar ini dominasi kata yg dipinjam dari teori Freud  yg dikatakan dia yg menemukan semata dan juga bukan tidak ada dalam teori buddhism adalah tidak benar yg sebenarnya adalah Sang Buddha sudah mendahului teori Freud.

Dengan demikian kata bawah sadar bukanlah merupakan kata awam dan bukan tidak ada teori Buddhism. Ia benar2 ada :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 15 January 2008, 01:34:58 PM
QuoteDengan demikian kata bawah sadar bukanlah merupakan kata awam dan bukan tidak ada teori Buddhism. Ia benar2 ada

ko jelaskan ko...
anumodana

   
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: markosprawira on 15 January 2008, 09:34:49 PM
Quote from: willibordus on 15 January 2008, 11:14:25 AM
Quote from: Lily W on 14 January 2008, 05:08:36 PM

Citta Vithi ( Proses Pikiran ) :
* Melalui Pintu Panca Indera ada 17 saat saat pikiran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Ket :
1 2 3 = Bhavanga Citta = Kesadaran yg berfungsi menyambung antar kehidupan ato rangkaian kehidupan Pintu Panca Indera
4 = Kesadaran yang berfungsi mengarahkan indera ke objek
5 = Kesadaran indera (melihat), Kesadaran indera (mendengar), Kesadaran indera (mencium wewangian), Kesadaran indera (mengecap rasa kecapan) dan Kesadaran indera (mengalami sentuhan).
6 = Kesadaran yang menerima pengalaman (5)
7 = Kesadaran memeriksa pengalaman yang dialami oleh (6)
8 = Kesadaran yg memutuskan apa yg di periksa oleh (7)
9-15 = Javana = Kesadaran yg mendorong terjadinya aksi atas keputusan yang diambil oleh kesadaran ( 8 )
16-17 = Tadarammana Citta = Kesadaran yg fungsinya mencatat pengalaman yg diambil oleh (4-15)

Jadi... inilah rincian mendetil satu proses citta.
Satu letupan citta: timbul... proses... tenggelam.
Satu letupan citta tersebut terdiri dari 17 langkah.

Apakah VEDANA (perasaan/sensasi) terdapat di langkah ke 6 dan kAMMA/CETANA di langkah ke 9-15 sedangkan SANNA ada di langkah ke 16-17?

semakin menarik...

_/\_
::

dear ko will,

pada setiap citta, selalu ada vedana, sanna, dan cetasika netral yang totalnya ada 7 itu loh.... jadi tidak bisa dipecah2

kecuali 6 cetasika sewaktu, yang tidak selalu muncul pada tiap citta...

jadi yang 7 netral itu, jangan dipecah2  ;D
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: markosprawira on 15 January 2008, 09:43:09 PM
Quote from: bond on 15 January 2008, 01:44:37 PM
Tanpa menilai atau mengkritisi tapi fakta yg ingin saya babarkan. Jadi yg mensarankan kata" bawah sadar "sebagai kata awam dalam diskusi ini adalah bro Suchamda, dan Ia mengatakan bawah sadar tidak ada dalam teori buddhism juga(Silakan baca dengan seksama di postingan sebelumnya)
Nyatanya bawah sadar itu ada dalam teori Buddhism dan saya lebih senang mengatakan ada dalam ajaran Sang Buddha bukan teori buddhism. Maka saya katakan kata "bawah sadar "(ia) benar2 ada . Benar2 ada artinya ya memang ada secara eksistensi(keberadaan/non atta) dan juga ada dalam Ajaran Sang Buddha.


Sungguh luar biasa ajaran The Biggest Boss Sang Buddha :) _/\_ _/\_

dear bond,

tadaramanna disini hanya bertugas mencatat keseluruhan jika ada objek yang baru sama sekali atau jika objek pernah dikenali, maka yang dicatat adalah perubahannya

amat sangat jauh berbeda dengan konsep awam "bawah sadar" dimana itu merupakan tempat berkumpulnya kesadaran-kesadaran lampau

jika anda di jakarta, saya sarankan ikut kelas abhidhamma...... karena apa yang tertulis dan dibaca, ada kemungkinan dapat menyimpang jika tidak mendapat tuntunan yang sesuai

semoga bisa dimengerti yah
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 15 January 2008, 10:04:00 PM
Quotekontak/phasa----> kesadaran indera(knowing)----->sanna--->vedana(dalam vedana juga terjadi sanna)
bro bond, kalo seperti ini, seperti contoh bro radi, agak kurang masuk jg nih..

misalnya, kita sedang duduk, tiba2x ada suara hentakan keras. Yang muncul sensasi tidak enak dahulu atau kita langsung mengenal (mencerap) bunyi apakah itu ? IMO sih sensasi tidak enak dahulu
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: markosprawira on 16 January 2008, 10:44:53 AM
Quote from: Sumedho on 15 January 2008, 10:04:00 PM
Quotekontak/phasa----> kesadaran indera(knowing)----->sanna--->vedana(dalam vedana juga terjadi sanna)
bro bond, kalo seperti ini, seperti contoh bro radi, agak kurang masuk jg nih..

misalnya, kita sedang duduk, tiba2x ada suara hentakan keras. Yang muncul sensasi tidak enak dahulu atau kita langsung mengenal (mencerap) bunyi apakah itu ? IMO sih sensasi tidak enak dahulu


dear sumedho,

sebaliknya bro...... terlebih dahulu mencerna bunyi dahulu, setelah itu baru diputuskan enak atau tidak enak.....

contoh lainnya antara cubitan dan elusan :
1. dicubit : terjadi sentuhan dulu, baru terasa bahwa itu menyakitkan
2. elusan : terjadi sentuhan juga, setelah itu terasa bahwa itu nyaman  ;)

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 16 January 2008, 01:18:47 PM
Quotedear sumedho,

sebaliknya bro...... terlebih dahulu mencerna bunyi dahulu, setelah itu baru diputuskan enak atau tidak enak.....

contoh lainnya antara cubitan dan elusan :
1. dicubit : terjadi sentuhan dulu, baru terasa bahwa itu menyakitkan
2. elusan : terjadi sentuhan juga, setelah itu terasa bahwa itu nyaman 

Bro markos, coba refer ke diskusi sebelum2xnya tentang perasaan. Sepertinya vedana/sensasi setelah phassa itu berbeda dengan perasaan/feeling yang biasa kita rujuk.

Kalau perasaan/feeling itu agak kompleks dan tergantung pikiran (ekspektasi, pandangan, dkk). kalau vedana/sensasi itu tidak.

misalnya, kita di elus oleh tangan lembut -> sensasi/vedana enak/pleasant -> sanna mencerap sebagai elusan tangan. habis itu mata melihat dst ternyata itu cowo. lalu "perasaan"/feeling itu jadi ill feel ternyata itu cowo. jadi disini perasaan kompleks itu bisa berubah tergantung pikiran, terlepas dari sensasi/vedana dari elusan itu enak/pleasant.

demikian pula dicubit.  Dicubit itu tidak enak/not pleasant, tapi yang cubit itu cewe cantik, nah jadi enak deh...  ^-^
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 16 January 2008, 01:27:07 PM
nih pos paling enak bacanya malam dan pagi
otak masih segar...
tambah lama tambah asyik melihat pembahasannya...
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 16 January 2008, 05:40:47 PM
maaf yah postingan bawah sadar antara bro bond dan bro suchamda, di pindahkan ke thread baru.  _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 16 January 2008, 06:31:53 PM
Quotemaaf yah postingan bawah sadar antara bro bond dan bro suchamda, di pindahkan ke thread baru.

Ya, sebaiknya begitu.
Sebetulnya itupun isinya bukan pembicaraan tentang bawah sadar kok. Yah...baca sendiri deh... ^:)^
Saya sangat setuju dengan tindakan moderator.
Terimakasih.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 16 January 2008, 08:55:17 PM
Bro-bro semuanya,
Ada yang memberitahu katanya pengetahuan yang akurat tentang proses ini adalah sangat penting untuk melengkapi meditasi kita dalam mendapatkan jalan menuju pembebasan.
Salah mengerti ya salah jalan. Dimana ada Dharma dibabarkan, disitu pula Mara menyelinap.
Hati-hatilah terhadap sang penyesat yang bisa saja berwujud rupa "Buddha". (no pun intended).
Just be careful.

Selanjutnya no comment. ^:)^
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 16 January 2008, 09:52:06 PM
Quote from: Sumedho on 16 January 2008, 01:18:47 PM
Quotedear sumedho,

sebaliknya bro...... terlebih dahulu mencerna bunyi dahulu, setelah itu baru diputuskan enak atau tidak enak.....

contoh lainnya antara cubitan dan elusan :
1. dicubit : terjadi sentuhan dulu, baru terasa bahwa itu menyakitkan
2. elusan : terjadi sentuhan juga, setelah itu terasa bahwa itu nyaman 

Bro markos, coba refer ke diskusi sebelum2xnya tentang perasaan. Sepertinya vedana/sensasi setelah phassa itu berbeda dengan perasaan/feeling yang biasa kita rujuk.

Kalau perasaan/feeling itu agak kompleks dan tergantung pikiran (ekspektasi, pandangan, dkk). kalau vedana/sensasi itu tidak.

misalnya, kita di elus oleh tangan lembut -> sensasi/vedana enak/pleasant -> sanna mencerap sebagai elusan tangan. habis itu mata melihat dst ternyata itu cowo. lalu "perasaan"/feeling itu jadi ill feel ternyata itu cowo. jadi disini perasaan kompleks itu bisa berubah tergantung pikiran, terlepas dari sensasi/vedana dari elusan itu enak/pleasant.

demikian pula dicubit.  Dicubit itu tidak enak/not pleasant, tapi yang cubit itu cewe cantik, nah jadi enak deh...  ^-^

menurutku, kalau membahas dalam konteks perasaan emosi yg agak kompleks seperti yg dicontohkan bro markos... dalam kasus tertentu jg tidak mencerna dulu baru muncul perasaan...
contoh:

kasus1:
bunyi didengar oleh indra pendengaran -> dicerna dulu, oh ternyata music -> sensasi enak -> tindakan, stel volume agak keras

kasus2:
bunyi didengar oleh indra pendengaran -> sensasi sangat tidak enak -> tindakan, tubuh terkejut/melompat -> baru dicerna, oh ternyata cuman bunyi ban meletus
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Suchamda on 16 January 2008, 11:27:54 PM
Nih, saya kasih contekan. Cobalah baca Bahiya Sutta.
Mudah2an tercerahkan.
_/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: tesla on 17 January 2008, 10:02:45 AM
inikah yg dimaksud?
QuoteBahiya Sutta (Ud I.10) -- Mengenai Bahiya

Demikian telah kudengar. Satu ketika Sang Bhagava tengah bersemayam di
Savatthi, di Hutan Jeta, Taman Anathapindika. Adapun pada ketika itu
Bahiya yang berpakaian kulit kayu tengah bersemayam di Supparaka dekat
pantai. Ia dihormati, dihargai, dimuliakan, dipuji, dijunjung -- seorang
penerima jubah, makanan sedekah, pemondokan, dan keperluan obat-obatan
untuk menyembuhkan penyakit. Kemudian, sewaktu sendirian dalam penyepian,
pemikiran ini muncul dalam benaknya: "Nah, dari mereka yang di dunia ini
adalah para arahat atau telah memasuki jalan menuju kearahatan, akukah di
antaranya?"

Kemudian satu dewa yang dulunya pernah menjadi kerabat Bahiya yang
berpakaian kulit kayu -- welas asih, menghendaki kesejahteraannya,
mengetahui dengan benaknya sendiri pemikiran yang muncul dalam benak
Bahiya -- pergi ke tempat ia tengah bersemayam dan ketika tiba berkata
kepadanya: "Engkau, Bahiya, bukanlah seorang arahat ataupun telah
memasuki jalan menuju kearahatan. Engkau bahkan tidak mengikuti latihan
yang memungkinkanmu menjadi seorang arahat atau memasuki jalan menuju
kearahatan."

"Namun siapakah, yang hidup di dunia ini beserta para dewatanya, adalah
seorang arahat atau telah memasuki jalan menuju kearahatan?"

"Bahiya, terdapat sebuah kota di negeri sebelah utara bernama Savatthi.
Sang Bhagava -- seorang arahat, swabangun dengan benar -- tengah
bersemayam di sana saat ini. Beliau benar-benar seorang arahat dan beliau
mengajarkan Dhamma yang membimbing menuju kearahatan."

Kemudian Bahiya, tergugah secara mendalam oleh dewa tersebut,
meninggalkan Supparaka saat itu juga dan, dalam waktu sehari semalam,
pergi sampai ke tempat Sang Bhagava tengah bersemayam di Savatthi, di
Hutan Jeta, Taman Anathapindika. Adapun pada ketika itu, sejumlah besar
bhikkhu tengah melakukan meditasi jalan di udara terbuka. Ia pergi kepada
mereka dan, ketika tiba, berkata, "Di manakah, bhante, Sang Bhagava
tengah bersemayam -- sang arahat, swabangun dengan benar? Aku ingin
menemui beliau."

"Beliau telah pergi ke dalam kota untuk mengumpulkan makanan sedekah."

Kemudian Bahiya segera meninggalkan Hutan Jeta dan memasuki Savatthi,
serta melihat Sang Bhagava tengah mengumpulkan makanan sedekah di
Savatthi -- tenang, menenteramkan, indera-inderanya damai, pikirannya
damai, sangat sentosa dan seimbang, sempurna, terlatih, terjaga,
indera-inderanya terkendali, Orang yang Agung (naga). Melihatnya, ia
menghampiri Sang Bhagava dan, ketika tiba, menjatuhkan dirinya, dengan
kepala di kaki Sang Bhagava, dan berkata, "Ajarkan aku Dhamma, O Sang
Bhagava! Ajarkan aku Dhamma, O Sang Sugata, yang akan lama bagi
kesejahteraan dan kebahagiaanku."

Ketika ini dikatakan, Sang Bhagava berkata kepadanya: "Ini bukan
waktunya, Bahiya. Kami telah memasuki kota untuk mengumpulkan makanan
sedekah."

Kedua kalinya, Bahiya berkata kepada Sang Bhagava: "Namun adalah sulit
untuk mengetahui dengan pasti bahaya-bahaya apa yang mungkin terjadi pada
hidup Sang Bhagava, atau bahaya-bahaya apa yang mungkin terjadi pada
hidupku. Ajarkan aku Dhamma, O Sang Bhagava! Ajarkan aku Dhamma, O Sang
Sugata, yang akan lama bagi kesejahteraan dan kebahagiaanku."

Kedua kalinya, Sang Bhagava berkata kepadanya: "Ini bukan waktunya,
Bahiya. Kami telah memasuki kota untuk mengumpulkan makanan sedekah."

Ketiga kalinya, Bahiya berkata kepada Sang Bhagava: "Namun adalah sulit
untuk mengetahui dengan pasti bahaya-bahaya apa yang mungkin terjadi pada
hidup Sang Bhagava, atau bahaya-bahaya apa yang mungkin terjadi pada
hidupku. Ajarkan aku Dhamma, O Sang Bhagava! Ajarkan aku Dhamma, O Sang
Sugata, yang akan lama bagi kesejahteraan dan kebahagiaanku."

"Lantas, Bahiya, engkau hendaknya melatih dirimu sendiri demikian: Dalam
yang terlihat hanya akan ada yang terlihat. Dalam yang terdengar hanya
akan ada yang terdengar. Dalam yang terasa hanya akan ada yang terasa.
Dalam yang tersadari hanya akan ada yang tersadari. Demikianlah engkau
hendaknya melatih dirimu sendiri. Ketika bagimu hanya ada yang terlihat
dalam yang terlihat, hanya ada yang terdengar dalam yang terdengar, hanya
ada yang terasa dalam yang terasa, hanya ada yang tersadari dalam yang
tersadari, maka, Bahiya, engkau tidak akan 'dengan itu'. Ketika engkau
tidak dengan itu, engkau tidak akan 'di situ'. Ketika engkau tidak di
situ, engkau tidak akan berada 'di sini' ataupun 'di sana' ataupun di
antara keduanya. Ini, hanya ini, adalah akhir dari penderitaan."


Lewat mendengar penjelasan ringkas mengenai Dhamma dari Sang Bhagava ini,
pikiran Bahiya yang berpakaian kulit kayu di sana dan saat itu juga
terbebas dari noda-noda lewat ketaklekatan. Setelah menasihati Bahiya
yang berpakaian kulit kayu dengan penjelasan ringkas mengenai Dhamma,
Sang Bhagava berangkat.

Adapun tak lama setelah Sang Bhagava berangkat, Bahiya -- diserang oleh
seekor lembu beserta anak-lembu -- meninggal dunia. Kemudian Sang
Bhagava, setelah pergi mengumpulkan makanan sedekah di Savatthi, sehabis
bersantap, kembali dari pengumpulan makanan sedekahnya bersama dengan
sejumlah besar bhikkhu, melihat Bahiya telah wafat. Melihatnya, beliau
berkata kepada para bhikkhu, "Ambillah tubuh Bahiya dan, letakkan di atas
tandu serta bawalah pergi, kremasikan dan bangunkanlah sebuah stupa.
Sahabatmu dalam kehidupan suci telah wafat."

"Baiklah, bhante," para bhikkhu menyahut. Setelah meletakkan tubuh Bahiya
di atas tandu, membawanya pergi, mengremasikannya, dan membangunkannya
sebuah stupa, mereka pergi kepada Sang Bhagava dan, ketika tiba, setelah
menyalami beliau, duduk di satu sisi. Sementara mereka tengah duduk di
sana, mereka berkata pada Sang Bhagava, "Tubuh Bahiya telah dikremasikan,
bhante, dan stupanya telah dibangun. Bagaimana nasibnya? Bagaimana
keadaan masa depannya?"

"Para bhikkhu, Bahiya yang berpakaian kulit kayu itu bijaksana. Ia
berlatih Dhamma sesuai dengan Dhamma dan tidak merepotkanku dengan
masalah yang berkaitan dengan Dhamma. Bahiya yang berpakaian kulit kayu,
telah Parinibbana."

Kemudian, menginsyafi pentingnya hal tersebut, Sang Bhagava ketika itu
mengutarakan sabda ini:

Di mana air, tanah, api, & angin tak punya pijakan:
Di sana bintang-bintang tidak bersinar,
   matahari tidak terlihat,
   rembulan tidak muncul,
   kegelapan tidak diketemukan.
Dan ketika sang arif,
   seorang brahmana melalui kebijaksanaan,
   telah mengetahui [ini] untuk dirinya,
maka dari bentuk & nirbentuk,
   dari kebahagiaan & penderitaan,
      ia terbebas.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: markosprawira on 17 January 2008, 11:23:13 AM
Quote from: tesla on 16 January 2008, 09:52:06 PM

menurutku, kalau membahas dalam konteks perasaan emosi yg agak kompleks seperti yg dicontohkan bro markos... dalam kasus tertentu jg tidak mencerna dulu baru muncul perasaan...
contoh:

kasus1:
bunyi didengar oleh indra pendengaran -> dicerna dulu, oh ternyata music -> sensasi enak -> tindakan, stel volume agak keras

kasus2:
bunyi didengar oleh indra pendengaran -> sensasi sangat tidak enak -> tindakan, tubuh terkejut/melompat -> baru dicerna, oh ternyata cuman bunyi ban meletus

dear tesla,

sebenarnya proses keduanya sama saja..... hanya saja terlompat itu menjadi refleks, jadi seolah-olah memby pass

jadi sebenarya:
bunyi didengar oleh indra pendengaran -> dicerna -> sensasi sangat tidak enak -> tindakan, tubuh terkejut/melompat -> baru dicerna, oh ternyata cuman bunyi ban meletus

mirip kaya begitu mencium bau sampah, otomatis kita akan tutup hidung.........  ;D
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 18 January 2008, 10:11:45 AM
Quotejadi sebenarya:
bunyi didengar oleh indra pendengaran -> dicerna -> sensasi sangat tidak enak -> tindakan, tubuh terkejut/melompat -> baru dicerna, oh ternyata cuman bunyi ban meletus

mirip kaya begitu mencium bau sampah, otomatis kita akan tutup hidung......... 
bro markos, maksudnya mencerna itu artinya thinking/berpikir ?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: markosprawira on 21 January 2008, 09:49:01 AM
dear sumedho,

dicerna disini, adalah artian proses secara mano/indera pikiran..... yah bisa juga dibilang berpikir.... karena dari berpikir lah, muncul rasa suka atau tidak suka...

selama masih hanya kesadaran mendengar saja, itu sifatnya netarl.... .tidak ada suka atau tidak suka
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 22 January 2008, 03:06:50 PM
keknya yg bro markos rujuk dengan sensasi/perasaan itu bukan vedana deh

menurut SN25.5, Vedana Sutta,
QuoteAt Savatthi. "Monks, feeling born of eye-contact is inconstant, changeable, alterable. Feeling born of ear-contact... Feeling born of nose-contact... Feeling born of tongue-contact... Feeling born of body-contact... Feeling born of intellect-contact is inconstant, changeable, alterable.

"One who has conviction & belief that these phenomena are this way is called a faith-follower: one who has entered the orderliness of rightness, entered the plane of people of integrity, transcended the plane of the run-of-the-mill. He is incapable of doing any deed by which he might be reborn in hell, in the animal womb, or in the realm of hungry shades. He is incapable of passing away until he has realized the fruit of stream-entry.

"One who, after pondering with a modicum of discernment, has accepted that these phenomena are this way is called a Dhamma-follower: one who has entered the orderliness of rightness, entered the plane of people of integrity, transcended the plane of the run-of-the-mill. He is incapable of doing any deed by which he might be reborn in hell, in the animal womb, or in the realm of hungry shades. He is incapable of passing away until he has realized the fruit of stream-entry.

"One who knows and sees that these phenomena are this way is called a stream-enterer, steadfast, never again destined for states of woe, headed for self-awakening."

kalau yg bro maksud itu sepertinya intellect-contact, yang merupakan hasil pemikiran/mano/indra pikiran. padahal ada vedana dari kontak indra yang terjadi sebelumnya.

misalnya kontak indra hidung -> vedana dari kontak hidung, setelah itu baru berpikir (kontak indra pikiran) -> vedana dari kontak pikiran....
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: markosprawira on 23 January 2008, 09:48:23 AM
dear medho,

betul sekali ada vedana pada setiap proses itu, yaitu pada proses mendengar dan juga pada proses berpikir

namun sekali lagi, yang menjadi intinya adalah bahwa objek itu sifatnya netral, jadi kontak antara objek "bau" dengan indera hidung, juga netral

yang menjadikan itu tidak menyenangkan adalah karena "persepsi" atau sanna, dimana selama ini selalu ditanamkan bahwa jika bau, harus tutup hidung..... jika ribut, tutup kuping atau terkejut.........

contoh lainnya, misal ada org yg namanya A. Dengan org yg sama, B melihat A sebagai org yg nyebelin dan hal2 jelek lainnya, namun C melihat A sebagai org yg menyenangkan, dan hal2 baik lainnya.

objek itu netral, kesadaran yg muncul di indera juga netral..... yang menjadikan tidak netral, adalah di pikiran

semoga bisa dimengerti yah........
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Sumedho on 23 January 2008, 02:28:03 PM
keknya yg bro markos maksud itu bukan vedana, tetapi respon batin/bentukan pikiran deh, seperti benci, menolak, menyenangkan, dendam, dkk

yang saya mau tekankan disini sih, sepertinya orang banyak mengartikan vedana seperti perasaan/feeling yang sehari2x kita rasakan. Tapi dari penjelasan di beberapa sutta, sepertinya tidak demikian.
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: EVO on 23 January 2008, 03:34:07 PM
wao.... benar benar luar biasa yah dhamma sang buddha....
di sini ada perbedaan tapi perbedaan yang indah...
kita bisa melihat bahwa di sini lah letak begitu luar biasanya dhamma Sang  Buddha....
di sini kita saling mengali kebenaran dhamma sang buddha melalui pengalaman spritual kita.... :)
perbedaan yang indah..penuh kasih...saling berbagi untuk menjadi lebih baik...

ayo lanjutkan...
sampai kita menemukan suatu perkembangan spritual kita lewat kondisi tread ini...
bagi saya pribadi ini sangat membantu perjalanan saya mengenal ajaran Sang Buddha :)
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: johan3000 on 18 September 2008, 10:32:29 PM
Perasaan adalah hasil dari suatu kejadian/kontak yg akan menimbulkan
penilaian berkisar diantara.....

suka, tidak suka dan netral

atau sedikit lebih suka, luar biasa suka...........

dan kemudian PERASAAN INI (hasil outputnya)

akan disimpan kedalam jaringan otak.... menjadi
bagian dari INGATAN/PIKIRAN itu sendiri.............

jadi Perasaan itu cuma nama saja.....
semuanya tersimpan dalam jaringan otak kita..........

bagaimana menurut yg lain?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: markosprawira on 19 September 2008, 01:08:14 PM
Quote from: johan3000 on 18 September 2008, 10:32:29 PM
Perasaan adalah hasil dari suatu kejadian/kontak yg akan menimbulkan
penilaian berkisar diantara.....

suka, tidak suka dan netral

atau sedikit lebih suka, luar biasa suka...........

dan kemudian PERASAAN INI (hasil outputnya)

akan disimpan kedalam jaringan otak.... menjadi
bagian dari INGATAN/PIKIRAN itu sendiri.............

jadi Perasaan itu cuma nama saja.....
semuanya tersimpan dalam jaringan otak kita..........

bagaimana menurut yg lain?

dear johan

Perasaan/vedana hanyalah salah satu dari 6 cetasika/faktor batin yang selalu ada pada setiap citta/kesadaran (Sabbacittasadharana cetasika 7)

Berikut pengertian perasaan/vedana :
QuoteVedana = perasaan.

Perasaan merupakan padanan kata yang lebih tepat untuk vedana dibandingkan dengan sensasi seperti yang sering dijumpai.

Seperti halnya kontak, perasaan merupakan sebuah kekayaan penting bagi setiap kesadaran.

Perasaan dapat berwujud menyenangkan, tidak menyenangkan dan bukan menyenangkan juga bukan tidak menyenangkan / netral.

Perasaan merupakan faktor batin yang merasakan objek ketika objek itu 'kontak' dengan indera.

Kitalah yang membuatnya menjadi menyenangkan, tidak menyenangkan dan bukan menyenangkan juga bukan tidak menyenangkan / netral 

Semoga bisa dimengerti yah _/\_
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: johan3000 on 19 September 2008, 07:24:04 PM
Quote from: markosprawira on 19 September 2008, 01:08:14 PM
Quote from: johan3000 on 18 September 2008, 10:32:29 PM
Perasaan adalah hasil dari suatu kejadian/kontak yg akan menimbulkan
penilaian berkisar diantara.....

suka, tidak suka dan netral

atau sedikit lebih suka, luar biasa suka...........

dan kemudian PERASAAN INI (hasil outputnya)

akan disimpan kedalam jaringan otak.... menjadi
bagian dari INGATAN/PIKIRAN itu sendiri.............

jadi Perasaan itu cuma nama saja.....
semuanya tersimpan dalam jaringan otak kita..........

bagaimana menurut yg lain?

dear johan

Perasaan/vedana hanyalah salah satu dari 6 cetasika/faktor batin yang selalu ada pada setiap citta/kesadaran (Sabbacittasadharana cetasika 7)

Berikut pengertian perasaan/vedana :
QuoteVedana = perasaan.

Perasaan merupakan padanan kata yang lebih tepat untuk vedana dibandingkan dengan sensasi seperti yang sering dijumpai.

Seperti halnya kontak, perasaan merupakan sebuah kekayaan penting bagi setiap kesadaran.

Perasaan dapat berwujud menyenangkan, tidak menyenangkan dan bukan menyenangkan juga bukan tidak menyenangkan / netral.

Perasaan merupakan faktor batin yang merasakan objek ketika objek itu 'kontak' dengan indera.

Kitalah yang membuatnya menjadi menyenangkan, tidak menyenangkan dan bukan menyenangkan juga bukan tidak menyenangkan / netral 

Semoga bisa dimengerti yah _/\_

Bro bukankah out come nya bisa lebih dari 3 macam ?
(tidak suka, netral, suka)....

bagaimana agak suka?....

tanggapannya berlainnan tergantung isi memory/pengetahuan/pengalaman/keadaan/waktu/dll....

contoh:....
sewaktu dijubit
cewek baru kenal
cewek baru kenal + cantik
cewek idaman
pacar
isteri  (thn ke 1)
isteri  (thn ke 5)
isteri  (thn ke 10)

nah cubitnya sama... dan bisa juga org yg mencubit juga sama...
tetapi reaksinya kan berbeda bro.....

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: johan3000 on 07 November 2008, 11:06:01 AM
Apa artinya....

cowok lebih banyak menggunakan pikiran...

sedangkan

cewek lebih banyak menggunakan perasaan?

beri contoh yg jelas?....
Dlm kedua cara tsb diatas, manakah yg lebih baik menjalankan kehidupan?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: johan3000 on 07 November 2008, 11:09:49 AM

Pria menanyakan cewek cantik tsb,
Apakah engkau suka/cinta pada saya....

jawabannya cewek "BINGUNG" (mungkin pilihannya banyak)....
Quote

perasaan/vedana itu ada 3, suka, tidak suka dan netral.

Jadi bingung termasuk yg dimana?
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: markosprawira on 07 November 2008, 04:42:46 PM
Quote from: johan3000 on 19 September 2008, 07:24:04 PM
Bro bukankah out come nya bisa lebih dari 3 macam ?
(tidak suka, netral, suka)....

bagaimana agak suka?....

tanggapannya berlainnan tergantung isi memory/pengetahuan/pengalaman/keadaan/waktu/dll....

contoh:....
sewaktu dijubit
cewek baru kenal
cewek baru kenal + cantik
cewek idaman
pacar
isteri  (thn ke 1)
isteri  (thn ke 5)
isteri  (thn ke 10)

nah cubitnya sama... dan bisa juga org yg mencubit juga sama...
tetapi reaksinya kan berbeda bro.....

nah bukannya itu udah jelas bro???

cubitnya sama
orangnya juga sama

yg ngebedain cuma diri kita sendiri aja kok........
kalo dulu masih pacaran, melekat bgt, lobhanya tinggi, dosanya minim bgt..... jadi dicubit, rasanya malah berbunga2.....

kalo udah kawin, lobhanya berkurang, dosanya nambah terus krn sebel ngeliat kejelekan2 istri... jadi begitu dicubit, reaksinya akan jadi marah........

bro johan bertanya, bro johan juga yang menjawab  ^-^
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 08 November 2008, 12:21:35 PM
Quote from: johan3000 on 07 November 2008, 11:09:49 AM

Pria menanyakan cewek cantik tsb,
Apakah engkau suka/cinta pada saya....

jawabannya cewek "BINGUNG" (mungkin pilihannya banyak)....
Quote

perasaan/vedana itu ada 3, suka, tidak suka dan netral.

Jadi bingung termasuk yg dimana?

Tidak termasuk dimana-mana.... ;D ... coba liat di situ tidak ada kata bingung... :P

_/\_ :lotus:

Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: johan3000 on 11 September 2009, 10:51:27 AM
Quote from: Lily W on 08 November 2008, 12:21:35 PM
Quote from: johan3000 on 07 November 2008, 11:09:49 AM

Pria menanyakan cewek cantik tsb,
Apakah engkau suka/cinta pada saya....

jawabannya cewek "BINGUNG" (mungkin pilihannya banyak)....
Quote

perasaan/vedana itu ada 3, suka, tidak suka dan netral.

Jadi bingung termasuk yg dimana?

Tidak termasuk dimana-mana.... ;D ... coba liat di situ tidak ada kata bingung... :P

_/\_ :lotus:


jawaban yg semangkin membingungkan....
Title: Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
Post by: Lily W on 11 September 2009, 10:56:42 AM
Quote from: johan3000 on 11 September 2009, 10:51:27 AM
Quote from: Lily W on 08 November 2008, 12:21:35 PM
Quote from: johan3000 on 07 November 2008, 11:09:49 AM

Pria menanyakan cewek cantik tsb,
Apakah engkau suka/cinta pada saya....

jawabannya cewek "BINGUNG" (mungkin pilihannya banyak)....
Quote

perasaan/vedana itu ada 3, suka, tidak suka dan netral.

Jadi bingung termasuk yg dimana?

Tidak termasuk dimana-mana.... ;D ... coba liat di situ tidak ada kata bingung... :P

_/\_ :lotus:


jawaban yg semangkin membingungkan....

Nikmatilah bingungmu itu... ;D

_/\_ :lotus: