News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

transform?

Started by ika_polim, 19 March 2009, 12:33:55 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ENCARTA

Quote from: Edward on 22 March 2009, 04:46:57 AM
karena yg diajar sama Sang Buddha kan makhluk yg masih terperangkap dalam dualitas...

bearti mutar2 dong ajarannya, yang tidak perlu diajarkan.. yang perlu di samarkan
kenapa tidak to the point saja.. kalau memang tidak ada baik dan buruk.. maka semua fondasi akan roboh
karena tidak ada pengertian pandangan benar dan pandangan salah

ENCARTA

#61
original nature =
'the True Self', 'the
Source of Enlightenment', 'One's Original Nature', and 'One's
Fundamental Substance'. One who awakens to this Original Nature is
said to return to the Ever-abiding and is called a Mahasattva

dari : shogobenzo

apa benar bergitu?

Edward

Bro Encarta,
klo mnrt gw, analoginya seperti anak TK yg baru mengerti 1+2 = 3 , diajari a + b = c.Keduanya sama2 matematika, tapi mau langsung loncat ajarin aljabar? Bukannya itu artinya bukan ngajarin, tapi bikin bingung?
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

ENCARTA

pelajaran tk deh gimana? sd gimana? smp? sma? universitas?  wakkaaaaaa..

ika_polim

Quote from: ika_polim on 19 March 2009, 12:33:55 PM
dearest bros & sisi,

silakan simak paragraf kecil dibawah ini:

  "once you stop clinging and let things be,
   you'll be free, even of birth and death,
   you'll transform everything.
   you'll possess spiritual powers that can't be obstructed.
   and you'll be at peace wherever you are.
   if you doubt this, you're better off doing nothing.
   once you act, you can't avoid the cycle of birth and death.
   but once you see your nature, you're a buddha even if you work as a butcher".


Pertanyaan:

   apa yang dimaksud dgn "let things be" sesuai konteks diatas.


ika.  :)

pertama-tama saya cukup dikagetkan oleh perpindahan dari Theravada ke Diskusi Umum.

Bukan karena saya menilai bahwa Diskusi Umum cuma membahas hal2 ringan sepele, sedangkan Theravada membahas hal2 yang menengah - berat, tetapi saya menilai potongan paragraf berbahasa inggris berikut pertanyaannya tersebut merupakan hal terutama dari Buddhism!

Disamping itu potongan paragraf berikut pertanyaannya tersebut merupakan hal terprioritas bagi "semua" yang memang commited utk menjawab "Who Am I" atau "What Is Actually My Own Nature" atau "What Is In Fact The Way Of Enlightenmet" itu !


ika.


Budhi26

 [at]  bro dilbert :

Kutipan setelah paragraf di atas, adalah :

If you don't understand by yourself, you'll have to find a teacher to get to the bottom of life and death. But unless he sees his nature, such a person isn't a teacher.

If so, diperlukan seorang guru (orang yang bijaksana) untuk menjelaskan arti dari "menemukan hakekat diri" itu.

_/\_

Budhi.

hatRed

Quote from: ika_polim on 23 March 2009, 01:01:25 PM

pertama-tama saya cukup dikagetkan oleh perpindahan dari Theravada ke Diskusi Umum.

Bukan karena saya menilai bahwa Diskusi Umum cuma membahas hal2 ringan sepele, sedangkan Theravada membahas hal2 yang menengah - berat, tetapi saya menilai potongan paragraf berbahasa inggris berikut pertanyaannya tersebut merupakan hal terutama dari Buddhism!

Disamping itu potongan paragraf berikut pertanyaannya tersebut merupakan hal terprioritas bagi "semua" yang memang commited utk menjawab "Who Am I" atau "What Is Actually My Own Nature" atau "What Is In Fact The Way Of Enlightenmet" itu !


ika.



ngigo ya,

tidak bisa membedakan baik dan buruk sudah merupakan kebodohan...

apalagi tidak bisa membedakan board ???
i'm just a mammal with troubled soul



dilbert

Quote from: Budhi26 on 23 March 2009, 01:22:15 PM
[at]  bro dilbert :

Kutipan setelah paragraf di atas, adalah :

If you don't understand by yourself, you'll have to find a teacher to get to the bottom of life and death. But unless he sees his nature, such a person isn't a teacher.

If so, diperlukan seorang guru (orang yang bijaksana) untuk menjelaskan arti dari "menemukan hakekat diri" itu.

_/\_

Budhi.

guru yang bagaimana ? atau bisa referensi salah satu guru yang bisa membantu "menemukan hakikat diri" ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

tesla

Quote from: Budhi26 on 23 March 2009, 01:22:15 PM
If you don't understand by yourself, you'll have to find a teacher to get to the bottom of life and death. But unless he sees his nature, such a person isn't a teacher.

If so, diperlukan seorang guru (orang yang bijaksana) untuk menjelaskan arti dari "menemukan hakekat diri" itu.

kalau boleh saya simpulkan, yg melihat hakikat sesungguhnya dari diri adalah seorang ariya (suci), entah itu sotapanna atau arahat. namun permasalahannya bagi putthujana (orang biasa/bukan ariya) tetap adalah bagaimana ia tahu seseorang itu ariya?

sejauh orang belum melihat hakikat sesungguhnya akan diri. ia akan mencari seorang guru atas dasar peruntungan saja, atas dasar gagasan tentang guru yg benar menurutnya. Padahal gagasan tsb sangat berkemungkinan salah, karena itu cuma sebuah gagasan dari orang yg belum melihat hakikat sesungguhnya.

di sisi lain, setelah melihat hakikat sesungguhnya akan diri, apakah ia masih merindukan sosok seorang guru? saya meragukan itu, karena hakikat sesungguh akan dirinya telah terlihat. tidak perlu repot lagi melihat hakikat diri orang lain ;)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: hatRed on 23 March 2009, 01:43:14 PM
Quote from: ika_polim on 23 March 2009, 01:01:25 PM

pertama-tama saya cukup dikagetkan oleh perpindahan dari Theravada ke Diskusi Umum.

Bukan karena saya menilai bahwa Diskusi Umum cuma membahas hal2 ringan sepele, sedangkan Theravada membahas hal2 yang menengah - berat, tetapi saya menilai potongan paragraf berbahasa inggris berikut pertanyaannya tersebut merupakan hal terutama dari Buddhism!

Disamping itu potongan paragraf berikut pertanyaannya tersebut merupakan hal terprioritas bagi "semua" yang memang commited utk menjawab "Who Am I" atau "What Is Actually My Own Nature" atau "What Is In Fact The Way Of Enlightenmet" itu !


ika.



ngigo ya,

tidak bisa membedakan baik dan buruk sudah merupakan kebodohan...

apalagi tidak bisa membedakan board ???

menurut saya, peletakan pada Diskusi Umum mengundang utk dibaca lebih oleh umat Buddha tradisi lain, bukan hanya umat dari tradisi Theravada saja. isi postingan ini memang pantas utk menjadi renungan umat Buddha dari tradisi manapun, krn isinya jelas menentang kepercayaan/gambaran Buddha pada umumnya, bukan hanya Theravada saja.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

hatRed

IMHO, kalau arti menemukan pencerahan dalam Zen tidak sama dengan Pandangan Terang seperti dalam sutta2 yg i tahu...

dalam Zen (IMO lagi) pencerahan itu cuma sebatas pengetahuan kebijaksanaan saja...
i'm just a mammal with troubled soul



gajeboh angek

dan memang lebih ke arah sosiokultural tertentu saja. misalnya musashi ditangkap pendeta selebor, digantung dipohon, akhirnya tercerahkan. kayaknya setiap pemain pedang jago di sana sudah tercerahkan semua.

memang ada batasannya gak sih antara buddhisme ( aka zen ) dengan cerita silat?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ENCARTA

jurus pedang ala zen

coedabgf

Quote from: hatRed on 23 March 2009, 02:59:20 PM
IMHO, kalau arti menemukan pencerahan dalam Zen tidak sama dengan Pandangan Terang seperti dalam sutta2 yg i tahu...
dalam Zen (IMO lagi) pencerahan itu cuma sebatas pengetahuan kebijaksanaan saja...


ujung-ujungnya jalan umum itu adalah realisasi jalan mulia, pengalaman Zen (pengenalan hati bodhi/True self)

anggap saja klo cerita kutipan ini benar seperti :
Quote from: Wolverine on 23 March 2009, 03:15:23 PM
misalnya musashi ditangkap pendeta selebor, digantung dipohon, akhirnya tercerahkan. kayaknya setiap pemain pedang jago di sana sudah tercerahkan semua.


jalan umum hanya sebatas jalan luar, jalan penanggalan aku ciri diri sementara (atta anicca dukkha anatta) tuk menuju pemahaman dan pengalaman/realisasi jalan mulia, pengalaman Zen (pengenalan hakekat sejati/hati bodhi/True self) pada akhirnya (tujuan akhir), itulah yang disebut pencerahan.
Quote from: coedabgf on 19 March 2009, 11:49:10 AM
Ada sesuatu yang sejati. (Udanna VIII.3)
pikiran yang bergerak kusebut keruh,
dan pikiran yang bening (jernih) bebas dari (gerak) bentuk-bentuk pikiran
dan sifat pikiran adalah kesementaraan, bukan nyata hanya sebatas tataran pengetahuan (pikiran) saja/filosofis
tetapi kenyataan (keberadaan) kebenaran/yang sejati bukan didalam pikiran, berbeda dari pikiran, diluar pikiran (yang sifatnya kesementaraan).
seperti syair dari blogku - poemofpathofwisdom.blogspot.com ini,
bagaikan melihat dasar kolam di air keruh
meski air keruh, dasar tak terlihat
tapi kuyakini adanya dasar
menjernihkan air sangatlah susah
bagaimana kalau (mata) tak tertuju kearah kolam????

makanya ada kutulis tahapan lebih lanjut pada reply#4
kutipan coedabgf :
ci lily.., saya tambahin yach.
klo pikiran diperumpamakan sebagai air yang harus dijaga kejernihannya, itu yang mungkin cocok disebut dengan kata 'to realize'.

Tetapi ada tahapan lebih lanjut lagi yaitu setelah melalui pikiran yang jernih itu sehingga seseorang dapat (to realize) melihat/mencapai/mengenal (to attain) sifat (kenyataan keberadaan) kebenaran yang sejati itu. dan setelah itu mengejewantahkannya dalam segala pandangan yang melatar-belakangi segala prilaku kehidupan orang tersebut (balik lagi to realize).
Mengapa? karena ini berhubungan dengan konsep salah awam tentang pengakuan aku diri dan kemelekatan kepemilikannya dan pandangannya tentang kebendaan/bentuk/kewujudan menurut ukuran nama-rupa sebagai keberadaan yang sejati, yang bertolak belakang dengan kenyataan keberadaan kebenaran yang sejati (so there ada dua sisi). Itulah mengapa dibilang 'to attain'.


kutipan dari hendra susanto :
Re: bagaimana menerjemahkan istilah bahasa Inggris?
« Reply #212 on: 13 October 2008, 04:26:38 PM »
   Reply with quoteQuote
klo "attain nibbana", enaknya ditranslate "mencapai nibbana" atau "merealisasikan nibbana"



semoga dapat melihat

iKuT NGeRumPI Akh..!

tesla

Quote from: hatRed on 23 March 2009, 02:59:20 PM
IMHO, kalau arti menemukan pencerahan dalam Zen tidak sama dengan Pandangan Terang seperti dalam sutta2 yg i tahu...

dalam Zen (IMO lagi) pencerahan itu cuma sebatas pengetahuan kebijaksanaan saja...

boleh tau, menurut bro, apa faktor yg kurang pada pencerahan ala Zen dibanding dg yg tercatat dalam sutta?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~