Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha

Started by aitristina, 23 February 2009, 05:44:48 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

DharmaGavesin

Kalo ketawa itu Bhikkhu G.Citra yang kebetulan lewat disana....

coedabgf

 [at] g citra
ya bhikkhu ke empat.
eh aku yang kasih komentar jadi bhikkhu ke lima deh, habis situ sich yang nanya!  :( :( :))
iKuT NGeRumPI Akh..!

ENCARTA

sudah selasai bahas barnya?

ayo kapan kesana, aye mau siapin perakitan perengkapan bom aye dulu :P

K.K.

Quote from: hatRed on 05 March 2009, 11:44:54 AM
Sang Buddha menolak usulan devadatta untuk vege, maka Sang Buddha mewujudkan kebencian

Kebencian dalam sang Buddha adalah suatu tuduhan atau fakta menurut Dhamma?

Devadatta mengusulkan sesuatu untuk dijalani para bhikkhu.
Di sini, orang yang membangun Buddha Bar tidak mengusulkan atau mengatur umat Buddha untuk melakukan apa pun juga.
Tolong dibedakan. Pembangunan Buddha Bar tidak berpengaruh apa pun pada umat Buddha. Hanya umat Buddha saja yang tersinggung.



g.citra

Quote from: coedabgf on 05 March 2009, 12:04:32 PM
[at] g citra
ya bhikkhu ke empat.
eh aku yang kasih komentar jadi bhikkhu ke lima deh, habis situ sich yang nanya!  :( :( :))

iya deh... thanks dah respon... :))


g.citra

Quote from: ENCARTA on 05 March 2009, 12:05:08 PM
sudah selasai bahas barnya?

ayo kapan kesana, aye mau siapin perakitan perengkapan bom aye dulu :P

Bawa bom apa nih bro ??

Bom-bom car yah... :))

ENCARTA


hatRed

 [at] om kainyn

ini kita bahas dalam sub topik yg beda lagi neh ;D

mungkin judulna "Pandangan Buddhism dalam penolakan Buddha bar di Indonesia"

mending i buat di thread baru deh... atau disini aja?

btw : tadi kan om kainyn mengatakan Penolakan itu wujud dari kebencian....
sama aja toh, sama sikap sang buddha terhadap usulan devadatta, kan termasuk penolakan juga, atau seperti yg om katakan kalau sang Buddha itu termasuk sekte candra mukti-ism yang melakukan kekerasan berdasarkan metta ? ;D
i'm just a mammal with troubled soul



coedabgf

 [at] encarta
itu termasuk kegiatan terorist, mengganggu kamtibmum (keamanan ketertiban umum).
iKuT NGeRumPI Akh..!

g.citra

Quote from: DharmaGavesin on 05 March 2009, 12:03:11 PM
Kalo ketawa itu Bhikkhu G.Citra yang kebetulan lewat disana....

wah iya juga yah... kalo gitu yg menjawab pertanyaan saya ttg ketawa (bhikhu DharmaGavesin) itu bhikkhu keberapa yah?

:))

g.citra

Quote from: coedabgf on 05 March 2009, 12:12:08 PM
[at] encarta
itu termasuk kegiatan terorist, mengganggu kamtibmum (keamanan ketertiban umum).

mgkn dalam bahasa yg lebih halus kali bro... terorist terlalu kasar deh... :))

Gimana kalau "jengkolist" ?? =))

coedabgf

klo jengkolist sich aku juga termasuk anggotanya, habis indonesia asli masih seneng makai jengkol juga klo makan nasi uduk.
iKuT NGeRumPI Akh..!

johny


K.K.

Quote from: hatRed on 05 March 2009, 12:10:12 PM
[at] om kainyn

btw : tadi kan om kainyn mengatakan Penolakan itu wujud dari kebencian....
sama aja toh, sama sikap sang buddha terhadap usulan devadatta, kan termasuk penolakan juga, atau seperti yg om katakan kalau sang Buddha itu termasuk sekte candra mukti-ism yang melakukan kekerasan berdasarkan metta ? ;D

Wah, anda sungguh pandai bermain kata-kata.

Kalau begitu saya tanya dulu begini:
Buddha MENOLAK pembunuhan, Buddha MENOLAK mengambil yang tidak diberikan, Buddha MENOLAK berhubungan seksual, Buddha MENOLAK berbohong dan Buddha MENOLAK mabuk-mabukan. Ini berarti Buddha penuh sekali kebencian yah?


DharmaGavesin

Pernah mendengar bahwa kita harus berpikir diluar dari kotak? (biasanya suka dipakai sama motivator)

Masalah Buddha Bar harus ditinjau dari beberapa bagian krn ini berkaitan (bukan hanya soal perasaan umat Buddha saja) yaitu :

- apakah menyinggung umat Buddha di Indonesia?
- bagaimana penilaian dari umat lain terhadap agama Buddha? apalagi bagi umat lain yang tidak paham samasekali konsep agama Buddha. Bahaya juga jika sampai timbul asumsi agama Buddha mengajarkan minum minuman keras serta diajarkan makan makanan yang enak-enak serta market buddha bar itu tentunya segment menengah keatas.....
- apakah ada melanggar undang-undang yang ada di indonesia?
- dan juga siapa yang mewakili umat Buddha menyatakan persetujuannya dan memberikan surat rekomendasi? apakah saudara-saudara merasa telah terwakili? Kalau dibilang mewakili organisasi tertentu setuju maka sah-sah saja... tapi kalau dianggap seluruh umat Buddha setuju maka harus diklarifikasi lebih lanjut
- apakah dengan adanya Buddha Bar ini menambah manfaat atau malah pertentangan?

Sebenarnya dengan mengganti nama bar nya dan tidak menempatkan Buddha Rupang yang tidak semestinya maka dah gak ada masalah, tidak ada yang melarang operasionalnya...
Semua pihak senang... umat Buddha dah tenang, pihak pemilik juga bisa menjalankan bisnisnya dgn baik, karyawan2nya juga tetap bekerja.....