Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha

Started by aitristina, 23 February 2009, 05:44:48 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hatRed

Quote from: Reenzia on 05 March 2009, 08:38:05 AM
[at] hatred

merasa saia mengusik? saia mengusik atau pikiran anda yg mengusik saia? :))
pikiran adalah pelopor, saia hanya menyampaikan pendapat

kalan anda tidak terusik, kenapa sampai menyampaikan pendapat ?
bukankah anda sampai menyampaikan pendapat karena "terusik" :D
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

Quote from: hatRed on 05 March 2009, 08:42:16 AM
Quote from: Reenzia on 05 March 2009, 08:38:05 AM
[at] hatred

merasa saia mengusik? saia mengusik atau pikiran anda yg mengusik saia? :))
pikiran adalah pelopor, saia hanya menyampaikan pendapat

kalan anda tidak terusik, kenapa sampai menyampaikan pendapat ?
bukankah anda sampai menyampaikan pendapat karena "terusik" :D

bukan

naviscope

Quote from: hatRed on 05 March 2009, 08:39:43 AM
Quote
dari awal ,anda memang bego sebagai penyembah patung. barangsiapa yang mempraktekan Dhamma melihat Buddha. bukan pai pai patung melihat Buddha,ini cuman rasa psikologi.

iya, maha pintar, i emang bego. so coba donk tunjukkan Buddha ke saya, anda seorang pemraktek dhamma bukan :)

^-^

iya, sudah paling pinter dech, diantar yang paling pinter, bahkan bhikhu n bhikhuni j, masi kalah kelas ama dia....
uda ga usa diladeni bro, cape hati j, uda terlanjur sesat, ga bisa lebih sesat lagi bro...

_/\_
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

hatRed

Sifat2 seorang Buddha

Araham

Sammasambuddho

Vijjacaranasampanno

Sugato

Lokavidu

Anuttaro purisadammasarathi

Sattha devamanussanam

Buddho

Bhagava


apakah kita sudah mempraktekkan hal2 tersebut _/\_
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

saia jadi inget ceramah dhamma dari Ajahn Brahm mengenai patung, vihara, tipitaka dan monk sebagai media yg containing dhamma, beliau bercerita tentang seorang bhikku yang ditanya oleh wartawan mengenai kasus kitab suci agama lain yang terbuang ke toilet, bhikku ditanya pendapatnya bagaimana saat tipitaka dibuang ke toilet, hal pertama yang ia lakukan adalah menelpon tukang ledeng agar toiletnya tak tersumbat :))

semoga kisah diatas bisa dimengerti oleh para bijaksana _/\_

hatRed

 [at] reenzia

coba deh liat post aye, analogi yg tepat mengenai buddha bar ini di page sebelumnya :)

ada 20 page yg mesti dipereksa, males carinya :))
i'm just a mammal with troubled soul



xenocross

udahan deh.... yg penting sekarang kan udah tinggal tunggu waktu sampai bb ganti nama
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Reenzia

Quote from: hatRed on 05 March 2009, 09:00:18 AM
[at] reenzia

coba deh liat post aye, analogi yg tepat mengenai buddha bar ini di page sebelumnya :)

ada 20 page yg mesti dipereksa, males carinya :))

saia tahu saia tak membaca 20 page sebelumnya
makanya saia tak menujukan secara langsung kepada siapa saia membuat posting
saia murni hanya menuliskan pendapat tentang buddha bar, bukannya tentang apa yg diposting oleh kalian disini
jadi tak mungkin saia terusik karena postingan salah satu dari kalian disini, krn saia tak membaca

so, siapa yg merasa terusik oleh postingan?

sory OOT, saia AFK dlu, mo kuliah, tha tha, semoga semua bs bijaksana dalam menyikapi masalah buddha bar ini _/\_

tesla

Quote from: hatRed on 05 March 2009, 08:18:58 AM
[at] Tesla en om nyana

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

1. patung hanyalah pembungkus

2. dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau shg bisa merubah orang jahat menjadi baik...

sama sekali saya tidak mendukung ataupun melarang Buddha Bar kok :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

coedabgf

#294
Apakah/siapakah yang dibela?
klo ditelusuri-telusuri lebih dalam lagi pada akhir bersumber pada kebanggaan, tertuju kepada siapa?
kebanggaan milik siapa? Buddha pemilik kebanggaan sifat duniawi (tilakhanna)kah?
klo barang kepunyaan milik sendiri, hal yang wajar bila dilecehkan atau dirusak oleh orang lain timbul ketidaksenangan/kemarahan oleh karena privasi diri (kepemilikan/kebanggaan aku diri) atau sungguh itu benda yang kita hormati/sayangi (kelekatan terhadap obyek).
klo barang milik orang lain apalagi itu barang yang patut dihormati/dihargai, itu urusan mereka (karma). mengapa kita yang menghukumnya atau menjadi marah? bukankah kewajiban yang mengerti/bijak hanya mengingatkan saja untuk meluruskan penggunaan tujuan yang baik jika bisa tapi bukan dengan pelampiasan kemarahan? klo begitu sama yach seperti yang lagi trend, cuma bedanya minoritas kalee.
iKuT NGeRumPI Akh..!

yanfei

Quote from: tesla on 05 March 2009, 09:27:15 AM
Quote from: hatRed on 05 March 2009, 08:18:58 AM
[at] Tesla en om nyana

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

1. patung hanyalah pembungkus

2. dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau shg bisa merubah orang jahat menjadi baik...

sama sekali saya tidak mendukung ataupun melarang Buddha Bar kok :)
gak mendukung tapi pro banget dengan buddha bar  :whistle:

yanfei

Quote from: coedabgf on 05 March 2009, 09:32:41 AM
Apakah/siapakah yang dibela?
klo ditelusuri-telusuri lebih dalam lagi pada akhir bersumber pada kebanggaan, tertuju kepada siapa?
kebanggaan milik siapa? Buddha pemilik kebanggaan sifat duniawi (tilakhanna)kah?
klo barang kepunyaan milik sendiri, hal yang wajar bila dilecehkan atau dirusak oleh orang lain timbul ketidaksenangan/kemarahan oleh karena privasi diri (kepemilikan/kebanggaan aku diri) atau sungguh itu benda yang kita hormati/sayangi (kelekatan terhadap obyek).
klo barang milik orang lain apalagi itu barang yang patut dihormati/dihargai, itu urusan mereka (karma). mengapa kita yang menghukumnya atau menjadi marah? bukankah kewajiban yang mengerti/bijak hanya mengingatkan saja untuk meluruskan penggunaan tujuan yang baik jika bisa tapi bukan dengan pelampiasan kemarahan? klo begitu sama yach seperti yang lagi trend, cuma bedanya minoritas kalee.
emang ada yg marah? yg anti buddha bar perasaan gak ada yg demo anarkis, tuntutannya juga gak neko2 cuma minta ganti nama doang

naviscope

Quote from: yanfei on 05 March 2009, 09:43:07 AM
Quote from: tesla on 05 March 2009, 09:27:15 AM
Quote from: hatRed on 05 March 2009, 08:18:58 AM
[at] Tesla en om nyana

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

1. patung hanyalah pembungkus

2. dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau shg bisa merubah orang jahat menjadi baik...

sama sekali saya tidak mendukung ataupun melarang Buddha Bar kok :)
gak mendukung tapi pro banget dengan buddha bar  :whistle:
^
^
^
se7 bangettsssss.....

tidak mendukung ataupun melarang buddha bar ? tapi koq pro banget ya (sama seperti bro nyanadhana)
aW... aW... harusnya netral toh
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

coedabgf

aye cuma menulis aje syukur-syukur berguna, klo sudah ada tindakan anarkis itu kan sudah ade pelampiasan dari kemarahannye, tapi sumbernye dari dalam diri gitu loh. beda sich klo dari yang biasanye ditambah iri ati dari yang orang kecil dan lobha bagi yang besar.
iKuT NGeRumPI Akh..!

nyanadhana

at napis,
yang menilai anda bukan saya lho...ga ada kamsud untuk pro dan kontra,bosen ama dualitas.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.