Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha

Started by aitristina, 23 February 2009, 05:44:48 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

xenocross

guys, saya bongkar arsip lama dulu ada orang namanya budiman, dia ketua FORUM Demokrasi dan Reformasi Umat Buddha Indonesia (FDRUBI) yg mendukung pembubaran KASI. ini sekitar zaman tahun 1999 gitu.

Apakah ini Budiman Sudharma yg itu?

Soalnya tiap pernyataan dia, dia bawa-bawa nama KASI. misalnya:
http://www.republika.co.id/berita/34423
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=52927&ik=3
http://www.beritajakarta.com/V_Ind/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=32772

"Sebab, Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI) saat ini tengah merencanakan pertemuan bersama perwakilan seluruh umat Buddha untuk menyikapi hal itu. "Yang jelas saat ini belum disimpulkan apakah penggunaan nama dan simbol Budha pada restoran bernama Buddha Bar melanggar ketentuan. Kalau dinyatakan salah, kita akan ikut melarang. Tapi kalau dinyatakan tidak salah, kita tidak akan protes," jelasnya."

Tapi kemudian dia mendukung atau membela keberadaan Buddha Bar dan pemakaian nama Buddha, lihat di
http://www.republika.co.id/berita/34423/DPP_GMNI_Kafe_Budha_Bar_tak_Sebabkan_Dampak_Negatif
http://www.bbc.co.uk/go/wsy/pub/rss/1.0/-/indonesian/news/story/2009/03/090303_buddha.shtml

Ada surat pernyataan sikap dari Forum Anti Buddha Bar:
http://upload.kapanlagi.com/h/20090304165223_pernyataan_sikap_FABB_49ae4f5714b0c.jpg

Yang lalu terang-terangan dibantah (membela Buddha Bar) oleh pak budiman, dengan surat dari GMMI:
http://upload.kapanlagi.com/h/20090304171531_penggalan_surat_GMMI_49ae54c364ad9.jpg

surat diatas membawa-bawa nama KASI dan departemen agama dirjen bimas Buddha
Saya penasaran, apakah pak budiman sudah konsultasi dengan KASI atau Walubi atau dengan dirjen bimas Buddha sebelum tandatangan surat dibawah? ini surat rekomendasi operasi Buddha Bar
http://upload.kapanlagi.com/h/20090303182525_Surat_Rekomendasi_DPD_Gemabudhi_DKI_49ad13a583f08.JPG

Ironis ya? KASI yg dulu dia tentang sekarang dia pakai namanya...

Pak Budiman bilang hukum di kedua negara (indonesia dan perancis) berbeda.
Hal itu BENAR sekali. Di negara lain boleh saja berjudi, di indonesia tidak boleh
Di negara lain, ada yg membolehkan jualan ganja, di indonesia tidak boleh
Di negara lain, prostitusi itu legal, di indonesia ilegal
Di negara lain, pernikahan sesama jenis itu boleh, disini tidak boleh
Di negara lain, tidak ada pasal p*n*staan agama, di Indonesia ADA pasalnya

Dan perusahaan asing yg beroperasi di indonesia seharusnya mematuhi dua hukum: hukum negara asal dan hukum indonesia. Bukan berarti karena Freeport yg di papua asalnya punya amerika lalu tidak bisa digugat di indonesia pakai hukum indonesia. Begitu juga Buddha Bar yg hanya lisensi

Pasal 156 a KUHP berbunyi, "Dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun barang siapa dengan sengaja di depan umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan (a) yang pada pokoknya bersifat bermusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia, (b) dengan maksud supaya orang tidak menganut agama apa pun juga yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.

penyalahgunaan iya, penodaan mungkin iya
Bisakah membuat orang tidak memeluk agama Buddha? Kalau citra agama Buddha jadi negatif karena Buddha Bar, bisa saja. jadi kemungkinan pasal ini bisa dipakai

Wew, kalau satu pasal KUHP ga cukup, masih banyak pasal yg lain:

http://opinibebas.epajak.org//skb-tiga-menteri-kejahatan-terhadap-agama-905/

RUU KUHP mencantumkan secara tegas delik agama dalam Bab VII Buku II dengan title "Tindak Pidana Terhadap Agama dan Kehidupan Beragama" (lihat pasal 290-297 RUU KUHP Tahun 2004). Delik-delik yang diatur dalam bab VII Buku II RUU KUHP ini meliputi : Pasal 290 tentang perbuatan di muka umum menyatakan perasaan atau melakukan perbuatan bersifat penghinaan terhadap agama yang dianut di Indonesia, pasal 291 (1) dan (2) tentang perbuatan mengganggu, merintangi, atau dengan melawan hukum membubarkan dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap jemaah, yang sedang menjalankan ibadah atau suatu upacara keagamaan atau suatu pertemuan keagamaan, perbuatan yang membuat gaduh di dekat bangunan tempat untuk menjalankan ibadah pada waktu ibadah sedang berlangsung.

Kemudian, pasal 292 tentang perbuatan di muka umum mengejek orang yang sedang menjalankan ibadah atau mengejek petugas agama yang sedang melakukan tugasnya. Pasal 293 tentang perbuatan menodai, merusak, atau membakar bangunan tempat beribadah atau benda yang dipakai untuk beribadah. Pasal 294 tentang perbuatan menghina dengan maksud meniadakan keyakinan terhadap agama yang dianut. Pasal 295 tentang menghina Tuhan, firman, dan sifatnya serta pasal 296 tentang perbuatan mengejek, menodai, atau merendahkan agama, rasul, nabi, kitab suci, ajaran agama, atau ibadah keagamaan. Semua pasal-pasal ini ancaman pidananya antara 2 sampai 3 tahun penjara ditambah denda yang besarnya bervariasi.

Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

yanfei

Quote from: Toni on 04 March 2009, 10:46:05 PM
wa sangat setuju dengan bro tesla, jadi bagaimana kalau orang berkunjung ke Buddha Bar (tanpa minum2 pastinya) lalu mendapatkan pencerahan dan menjadi Buddha? Kalian mau salahkan siapa sekarang?
emang ada ya bar isinya jual susu dan teh doang? org dtg ke bar tujuannya tuh klo cari cewe, minum2an alkohol dan hura2

Hendra Susanto

uda dicopotin belon merek nya?? rame2 disini kenyataannya belon ada perkembangan signifikan soal hal ini... itu artinya kita cuma buang2 waktu...

tesla

Quote from: m1ch43l on 04 March 2009, 11:53:58 PM
saya menghormati Buddha rupang dgn meletakkan di tempat yg tenang  supaya menjadi salah satu pengingat gw untuk mempelajari serta melaksanakan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari. saya tanya ke anda, saya menghormati BUddha rupang itu salah?apakah melanggar sila? 
tidak melanggar sila,
tapi dhamma bukan utk orang2 tenang & baik saja.
justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Sunce™

Mahasiswa Buddhis Akan Gelar Kebaktian di Buddha Bar

Jakarta - Sejumlah mahasiswa Buddhis akan melakukan aksi protes atas keberadaan Buddha Bar, Kamis (5/3/2009). Massa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Buddhis Indonesia Tolak Buddha Bar ini akan mendatangi bar di Jl Teuku Umar No 1, Jakpus, sekitar pukul 10.30 WIB.

Dalam aksinya, mahasiswa akan melakukan kebaktian di bar yang terdapat berbagai simbol penghormatan kepada Buddha tersebut. Menurut mereka, Buddha seharusnya ditempatkan di Wihara, bukan di bar.

"Wihara adalah tempat suci bagi umat Buddha di mana di dalam wihara terdapat altar Buddha yang digunakan sebagai lambang/visualisasi untuk menghormati Guru Agung Buddha. Untuk itu, kami akan mengadakan kebaktian di depan Buddha Bar, karena di dalam Buddha Bar terdapat Buddha yang harus kami hormati," kata Koordinator aliansi Eko Nugroho dalam rilis yang diterima detikcom.

Setelah itu, mahasiswa akan melanjutkan aksinya di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus.

Reenzia

aaah anak muda, masa muda banyak dihabiskan untuk demo, membuat rusuh dan mengurusi urusan rumah tangga orang lain
saia sendiri tak ingin terusik oleh hal seperti ini, lebih baik meditasi saja

bagi orang yang peduli dengan perputaran roda dhamma
bagi orang yang ingin dhamma tak disalah artikan oleh orang lain
akan berusaha agar dhamma bisa dipahami dengan benar

bagi orang yang menyadari annica, juga menyadari bahwa asumsi orang pun annica
bagi orang yang memiliki kebijaksanaan akan memahami tindakan-tindakan diatas

dan pada akhirnya, semua perilaku harusnya disadari oleh kita secara pribadi
apakah berguna?
apakah efektif?
apakah bermanfaat untuk perkembangan batin? atau malah mengotori batin?

buddhism mengajarkan untuk inside out bukan outside in

xenocross

 Ratusan Umat Buddha Gelar Kebaktian di Depan Buddha Bar

Kamis, 05 Maret 2009 | 08:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ratusan umat Buddha akan melaksanakan prosesi "Paritta" atau kebaktian doa di depan Buddha Bar, Jalan Teuku Umar 1 Jakarta Pusat. Prosesi ini masuk dalam rangkaian protes mereka pada pengelola kafe waralaba Prancis itu, yang dianggap secara sembarangan memasang atribut keagamaan kaum Buddhis.

Demikian disampaikan Ketua Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia, Eko Nugroho, kepada Tempo, Kamis (05/03). Menurut dia, doa bersama ini digelar untuk menghormati Rupang Buddha atau patung representasi sang Buddha yang ada di dalam bangunan kafe. "Prosesi ini diikuti sedikitnya 200 orang," kata Eko.

Rencananya, sebelum menggelar Paritta, umat Buddha akan berkumpul di Taman Cut Mutia sekitar pukul 10.30, sebelum kemudian berjalan bersama sambil membaca doa hingga ke Jalan Teuku Umar 1.

Kebaktian bersama, menurut Eko, digelar agar pemilik kafe sadar dan melepas atribut Buddha yang telah mereka pasang. Lebih jauh Eko berharap agar tempat hiburan itu mau mengganti nama. "Sangat tidak pantas, ketika simbol agama atau nama agama dipakai dalam tempat hiburan yang menjual minuman keras," kata dia.

Selain unjuk rasa, umat Buddha yang tergabung dalam Forum Anti Buddha Bar (FABB) juga telah melayangkan somasi pada pemilik kafe tersebut. "Namun demikian hingga kini belum ada tanggapan," kata Eko.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta DKI Jakarta Arie Budiman menyatakan hingga kini pihaknya masih menjadi fasilitator antara umat Buddha dengan pemilik Buddha Bar. Arie menegaskan bahwa permintaan umat Buddha untuk mengganti nama kafe itu ditanggapi oleh pemiliknya. "Umat Buddha kami minta agar bersabar, karena franchise internasional, penggantian nama itu butuh proses," kata Arie di Balaikota DKI kemarin.

Arie menegaskan bahwa pemilik Buddha Bar mengantongi izin resmi pemerintah maupun organisasi agama Buddha. Namun demikian protes ini dinilai Arie sebagai sesuatu yang wajar, mengingat banyaknya faksi di antara organisasi beragama itu.

FERY FIRMANSYAH
http://www.tempointeraktif.com/hg/layanan_publik/2009/03/05/brk,20090305-163222,id.html
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

hatRed

sebagai pembela ANTI "Buddha Bar" i mo menjelaskan tudingan rekan2 sekalian atas sikap kami yang berusaha menolak buddha bar.

pertama, kami bukan orang bego yang menganggap Patung atau aksesoris Buddha sebagai sesuatu yg gaib/megic, penolakan kami atas buddha bar adalah semata2 sebagai perwujudan perhormatan kami terhadap Buddha Gotama sebagai samma sambuddha pada masanya. sama halnya anda menghormati beliau ketika bernamaskara.

Kenapa hanya Buddha bar yg kami tolak sedangkan ada hotel2 dan juga toko2 yg memakai aksesoris Buddha lainnya tidak kami Gubris. Yaaa.. anda tau kaleeee bar gitu loh...... "BAR" "BAR".....

[at] Tesla en om nyana

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

katanya patung itu cuma bungkus, gmana bisa jadi Dhamma. kalo gitu siapa yang menganggap patung itu dhamma :-? anda atau michael ???

[at] reenzia

kalau anda tidak ingin terusik, kenapa mengusik kami yg menolak ???
i'm just a mammal with troubled soul



xenocross

guys, di milis tetangga, si oknum mengepost tulisan "Surga dan Neraka"
Sepertinya sih untuk mengcounter tulisan saya tentang neraka Avici
Yg dia post itu adalah cerita zen mengenai surga dan neraka ada di hati.
Kemarin dia berlindung di balik kata2 ajahn brahm, sekarang dia pakai cerita zen.
Dia mencatut nama KASI, memalsukan surat Majabumi, dan sekarang memakai GMMI melawan keputusan Walubi

Harus diapakan ni orang? Sepertinya Walubi harus segera mentertibkan anggotanya
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

hatRed

ini sudah menunjukkan ketidakbecusan dan curat marutnya organisasi buddhis indonesia...

mari kita membentuk wadah baru sebagai saingan WALUBI.

bagaimana :D
i'm just a mammal with troubled soul



nyanadhana

pertama, kami bukan orang bego yang menganggap Patung atau aksesoris Buddha sebagai sesuatu yg gaib/megic, penolakan kami atas buddha bar adalah semata2 sebagai perwujudan perhormatan kami terhadap Buddha Gotama sebagai samma sambuddha pada masanya. sama halnya anda menghormati beliau ketika bernamaskara.

dari awal ,anda memang bego sebagai penyembah patung. barangsiapa yang mempraktekan Dhamma melihat Buddha. bukan pai pai patung melihat Buddha,ini cuman rasa psikologi.

pernah anda bilang kalau patung itu sebagai pembungkus dhamma saja, namun kok anda seakan2 setuju terhadap eksistensi buddha bar, karena ini
Quote
"justru dhamma akan lebih berharga jika berada di tempat yg kacau & jahat shg orang2 akan berubah dari jahat ke baik."

katanya patung itu cuma bungkus, gmana bisa jadi Dhamma. kalo gitu siapa yang menganggap patung itu dhamma


saya tidak menolak atau tidak menerima,tindakan kalian akan mengarah kepada pemuasan ego. benahi agama Buddha secara internal dulu dimana banyak hal ditutup2i selama ini untuk menjaga nama baik agama Buddha.gajah didepan pelupuk mata tidak terlihat,satu semut di ujung pandang,terlihat sangat besar.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanadhana

Quote from: hatRed on 05 March 2009, 08:30:41 AM
ini sudah menunjukkan ketidakbecusan dan curat marutnya organisasi buddhis indonesia...

mari kita membentuk wadah baru sebagai saingan WALUBI.

bagaimana :D

organisasi Buddhsit selalu dibentuk dari ego sekumpulan orang,gimana mau berhasil,sesama organisasi juga saling nyerang dan menjelek2an.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Reenzia

 [at] hatred

merasa saia mengusik? saia mengusik atau pikiran anda yg mengusik saia? :))
pikiran adalah pelopor, saia hanya menyampaikan pendapat

hatRed

Quote
dari awal ,anda memang bego sebagai penyembah patung. barangsiapa yang mempraktekan Dhamma melihat Buddha. bukan pai pai patung melihat Buddha,ini cuman rasa psikologi.

iya, maha pintar, i emang bego. so coba donk tunjukkan Buddha ke saya, anda seorang pemraktek dhamma bukan :)
i'm just a mammal with troubled soul



Reenzia

#284
Quote from: hatRed on 05 March 2009, 08:39:43 AM
Quote
dari awal ,anda memang bego sebagai penyembah patung. barangsiapa yang mempraktekan Dhamma melihat Buddha. bukan pai pai patung melihat Buddha,ini cuman rasa psikologi.

iya, maha pintar, i emang bego. so coba donk tunjukkan Buddha ke saya, anda seorang pemraktek dhamma bukan :)

tunjukkan? menurut anda apakah Buddha itu?? patung??