Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...

Started by Edward, 21 February 2009, 03:52:27 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

sukuhong

Quote from: Juice_alpukat on 18 January 2010, 02:05:45 PM
Mengapa harus dicela? Astaganaga.
Buddha Amitabha emanasi tidak mengurangi harta benda kita, knapa harus merasa rugi?
Justru sbaliknya, Bila memang ada Buddha Amitabha , justru menguntungkan semua makhluk.

Memang kalau benar ada AMitaba Buddha, BAguslah dan Berbahagialah wahai para umat manusia yang sudah mempraktekan Dhamma yang sudah dibabarkan Beliau dan pasti akan diterima di surga Sukhavati !

tapi kalau Buddha Amitaba tidak benar adanya dan berupa khayalan ! gimana ?
bukankah sama saja dengan melakukan Akusala Kamma/perbuatan yang tidak bermamfaat, walaupun itu Kamma buruk yang diterima pelaku dengan mengarang adanya  Amitaba Buddha.
Para pengikut/umat yang sudah kecantol ama cerita pelaku pengarang, gimana ? kasihan deh !

Itulah pendapat saya abang Jus pukat.

Kalau pendapat abang/kakak yang lain, wa pu ce tau (artinya saya tidak tahu) ! silahkan batin masing-masing memahaminya tentang jalan dan cerita amitbaha Buddha benar atau tidak !

Juice_alpukat

Quote from: sukuhong on 31 January 2010, 07:37:22 AM
Quote from: Juice_alpukat on 18 January 2010, 02:05:45 PM
Mengapa harus dicela? Astaganaga.
Buddha Amitabha emanasi tidak mengurangi harta benda kita, knapa harus merasa rugi?
Justru sbaliknya, Bila memang ada Buddha Amitabha , justru menguntungkan semua makhluk.

Memang kalau benar ada AMitaba Buddha, BAguslah dan Berbahagialah wahai para umat manusia yang sudah mempraktekan Dhamma yang sudah dibabarkan Beliau dan pasti akan diterima di surga Sukhavati !

tapi kalau Buddha Amitaba tidak benar adanya dan berupa khayalan ! gimana ?
bukankah sama saja dengan melakukan Akusala Kamma/perbuatan yang tidak bermamfaat, walaupun itu Kamma buruk yang diterima pelaku dengan mengarang adanya  Amitaba Buddha.
Para pengikut/umat yang sudah kecantol ama cerita pelaku pengarang, gimana ? kasihan deh!
alasan tidk brmanfaat?
Alasan Buddha Amitabha ,adalah buddha khayalan ?


GandalfTheElder

#1847
Metode Sukhavati dan Amitabha dibabarkan Buddha Sakyamuni sendiri. Seorang Buddha tidaklah mungkin berbohong, Apalagi sampai ngomong tentang khayalan sudah barang tentu tidak masuk akal.

Bahkan kalau dipikir secara logika, bisa saja memang ada Amitabha Buddha.

Saya balik sekarang. Bagaimana kalau ternyata Nibbana itu juga bohong? Khayalan? Imajinasi? Karangan? Toh masih blm ada buktinya Nibbana itu gimana, ada atau nggak, dari segi science juga belum terbukti. Nah lho...sama saja dengan Sukhavati.

Shinran, patriark Tanah Suci pernah berkata, Amitabha mewujudkan diri di Gaya sebagai Sakyamuni Buddha. Ini juga ada kaitannya dengan masalah apakah Amitabha Buddha itu fiksi atau historikal!...hehe...

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Juice_alpukat

#1848
Andaikan trdapat nenek2 yg sering memanjatkan kebktian Namo Amitabha namo Amitabha, nenek2 ini yakin dngan pikiran kuat bhwa akan dijemput oleh Para bodhisatva ke tanah kebhagiaan, stlah ia meninggal.
Tapi datang anak2 muda, mengatakan kpd nenek2, amitabha hanya mitos,karangan, tidak ada,boongan, lalu si nenek2 itu jadi ragu2, dan pikiran menjelang meninggal nenek2 itu menjadi tidak yakin ada amitabha? Bgaimana? Apakah anak muda itu melakukan karma baik dngan mengatakan pd nenek2 itu,bhwa amitabha itu boongan,kayalan,mitos,karangan orang?Ataukh anak muda itu melakukan akusalakamma?
Sedang kita tau, pikiran menjelang wafatnya seseorang berpengaruh pada kelahiran mendatang, betul nggak?
CMIIW.


Kelana

Sepertinya yang dikatakan Sdr. Gandalf , masuk akal. Dan sepertinya sudah pernah dibahas jadi saya hanya memberikan pertimbangan kembali.
Quote from: GandalfTheElder on 01 February 2010, 06:40:50 AM
Metode Sukhavati dan Amitabha dibabarkan Buddha Sakyamuni sendiri. Seorang Buddha tidaklah mungkin berbohong, Apalagi sampai ngomong tentang khayalan sudah barang tentu tidak masuk akal.
Bahkan kalau dipikir secara logika, bisa saja memang ada Amitabha Buddha.

Seorang Buddha tidaklah mungkin berbohong, saya meyakini hal ini juga. Tapi pernahkah kita mempertimbangkan bahwa kita mendapat informasi ini dari pihak ketiga? Pernahkah kita mempertimbangkan bahwa error, penambahan, kebohongan, adopsi alkulturasi, dll pada masa/ oleh pihak ketiga? Selain itu tidak ada literatur dalam aliran lain.

Yang terakhir ini mungkin dibantah dengan alasan bahwa literatur aliran lain tidak lengkap. Tapi sebaliknya pernahkan dipertimbangkan bahwa adanya penambahan literatur pada aliran Mahayana, yang tadinya tidak ada menjadi ada. Apalagi mengingat Mahayana lebih bersifat liberal (bisa dikatakan sangat liberal) dibanding dengan aliran lain. Kita bisa lihat literatur-literatur yang jelas bukan dari Buddha sejarah dicap sebagai Sutra, contoh Sutra Altar.

Jika kita berpola pikir demikian, maka pendapat bahwa"Metode Sukhavati dan Amitabha dibabarkan Buddha Sakyamuni sendiri", masih dapat digoyahkan dan belum dapat dikatakan masuk akal.

QuoteSaya balik sekarang. Bagaimana kalau ternyata Nibbana itu juga bohong? Khayalan? Imajinasi? Karangan? Toh masih blm ada buktinya Nibbana itu gimana, ada atau nggak, dari segi science juga belum terbukti. Nah lho...sama saja dengan Sukhavati.

Jika Nibbana itu bohong baik dibuktikan secara science atau tidak, maka runtuhlah semua aliran Buddhisme, menimbang literatur semua aliran membahas mengenai Nibbana/Nirvana. Tapi ketika metode Sukhavati itu bohong maka hanya sebagian aliran yang runtuh, menimbang hanya Mahayana yang menjunjung ajaran ini. Jadi berbeda kualitas (secara literatur) antara Nirvana dan Sukhavati, sehingga tidak bisa diperbandingkan.

QuoteShinran, patriark Tanah Suci pernah berkata, Amitabha mewujudkan diri di Gaya sebagai Sakyamuni Buddha. Ini juga ada kaitannya dengan masalah apakah Amitabha Buddha itu fiksi atau historikal!...hehe...

Secara logika, Patriark Tanah Suci jelas ia adalah Mahayanis, tentu saja akan "memenangkan" konsep Mahayana (terlepas ia suciwan atau bukan). Alasan ini tidaklah kuat. Jika ada non Mahayanis yang setaraf Patriark Tanah Suci mengatakan hal sama dengan yang dikatakan Patriark Tanah Suci, maka bukankah kemungkinannya akan menjadi jauh lebih besar. :)

Ini hanya pertimbangan saja, selanjutnya terserah diri masing-masing. ;)
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

hengki

haiya....... Dari dulu selalu membahas atau debat kusir tentang Mahayana. :)
Kenapa sih kita gak Melatih Diri aja sesuai dgn Tradisi yg kita anut sampai Mencapai Tingkat Kesucian jadi kita bisa membuktikan kebenaran Dhamma yg kita pelajari.
Gw sih always Mahayana walaupun gw sering ikut Kebaktian, Meditasi di Dhammacakka.
Ngapain sih hidup dibuat rumit........ Gitu aja koq repot :))
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

hengki

Eh teman-teman,
Di Dhammacakka tiap hari Rabu, Kamis, Jumat ada Latihan Meditasi dipimpin oleh Bhante dari jam 19.00 sampai jam 20.30.
Yang mau Melatih Diri ikutan yok biar gak cuma Debat Kusir doang. Biar bisa membuktikan Kebenaran dari Teori yg kita pelajari :)
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

bond

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

truth lover

Quote from: Juice_alpukat on 01 February 2010, 08:21:29 AM
Andaikan trdapat nenek2 yg sering memanjatkan kebktian Namo Amitabha namo Amitabha, nenek2 ini yakin dngan pikiran kuat bhwa akan dijemput oleh Para bodhisatva ke tanah kebhagiaan, stlah ia meninggal.
Tapi datang anak2 muda, mengatakan kpd nenek2, amitabha hanya mitos,karangan, tidak ada,boongan, lalu si nenek2 itu jadi ragu2, dan pikiran menjelang meninggal nenek2 itu menjadi tidak yakin ada amitabha? Bgaimana? Apakah anak muda itu melakukan karma baik dngan mengatakan pd nenek2 itu,bhwa amitabha itu boongan,kayalan,mitos,karangan orang?Ataukh anak muda itu melakukan akusalakamma?
Sedang kita tau, pikiran menjelang wafatnya seseorang berpengaruh pada kelahiran mendatang, betul nggak?
CMIIW.



Andaikan trdapat nenek2 yg sering memanjatkan kebktian Namo Sun Go Kong atau Namo Na Cha, nenek2 ini yakin dngan pikiran kuat bhwa akan dijemput oleh Para bodhisatva ke tanah suci Sun Go Kong, stlah ia meninggal.
Tapi datang anak2 muda, mengatakan kpd nenek2, Sun Go Kong hanya mitos,karangan, tidak ada,boongan, lalu si nenek2 itu jadi ragu2, dan pikiran menjelang meninggal nenek2 itu menjadi tidak yakin ada Sun Go Kong? Bgaimana? Apakah anak muda itu melakukan karma baik dngan mengatakan pd nenek2 itu,bhwa Su Go Kong itu boongan,kayalan,mitos,karangan orang?Ataukh anak muda itu melakukan akusalakamma?
Sedang kita tau, pikiran menjelang wafatnya seseorang berpengaruh pada kelahiran mendatang, betul nggak?
CMIIW.
The truth, and nothing but the truth...

Indra


ryu

Sebenarnya masalah amitabha dan Buddha yang lain itu sudah menjurus ke Faith, hampir sama dengan ajaran lain, sama2 tidak bisa membuktikan, tinggal Faith nya itu bagaimana untuk menyikapinya, apakah untuk memberikan suatu jalan lain selain Nirvana? atau untuk tujuan lain Buddha Amitabha, Ksitigarbha, Avalokitesvara harus di munculkan dalam ajaran Buddha?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Juice_alpukat

 [at] tl,sayangnya nenek2 tidak percaya ama sungokong dan nacha ,karna sungokong dan nacha tak pernah bilang mereka ada tanah suci,dan tak pernah bilang ada ikrar2 dmikian.

[at] mod indra, tidak dmikian,hahah, buat apa true lover protes juice alpukat,kalo orang sama,wakaka.

truth lover

Quote from: Indra on 01 February 2010, 03:43:24 PM
mencurigakan TL=JA?

Saya mau bikin buku ahh, isinya tanah suci Sun Go Kong, boleh ngga ya? Nanti limaratus atau seribu tahun lagi ada tanah suci Sun Go Kong,  mungkin  agama Sun Go Kong, sekarang sudah ada kelenteng yang memuja Sun Go Kong kan?
The truth, and nothing but the truth...

Juice_alpukat


truth lover

Quote from: Juice_alpukat on 01 February 2010, 04:02:00 PM
Kalo kelenteng, i no comment.

Wah maaf mas Juice, maksudnya Vihara, tertulis jelas di depan gerbangnya Vihara kok.
The truth, and nothing but the truth...