ayo bahas Eksperimen Philadelphia/ Project Rainbow dalam pandangan Buddhism

Started by N1AR, 05 February 2009, 11:24:20 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

N1AR

kalau dalam buddhist semua yg kita lihat adalah palsu dan stimulasi rangsangan keotak ( :)) )
seperti yg saya bilang di post pertama. maka waktu yg ingin saya bahas adalah
mungkin saja waktu ada.
hanya saja seperti keluar angkasa, kalau tidak pake spacesuit bakalan langsung ko'it kali yah
dan kalau jendela waktu mungkin saja bisa diciptakan oleh ilmuwan masa depan
buktinya Buddha bisa melihat atau istilahnya membaca sampai kemasa datang / masa lalu (maka waktu pasti ada)
tidak hanya dimensi tapi , masi diperlukan pengukuran yang mesti ditambahkan waktu
tidak seperti semuanya ada sunyat saja.

kok jadi bahas teknologi dan teknologi :))

Nevada

Quote from: Toni on 05 February 2009, 03:02:47 PM
Jadi maksud anda waktu = hanya pikiran manusia?

Waktu hanyalah cetusan dari gagasan manusia mengenai masa (lamanya) suatu proses. Pikiran manusia yang terlalu berfantasilah yang menciptakan ide bahwa waktu itu adalah satu kesatuan tersendiri.



tesla

di bilang khayalan sih bukan juga...
konsep itu simbolisasi dari pengalaman.

yg merupakan kebenaran adalah pengalaman itu sendiri, bukan simbolnya.

namun, sering kali kita menganggap bahwa simbolnya lah yg kebenaran. inilah delusi pikiran.

semoga cukup jelas yah...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

hatRed

mungkin lebih baik di pilah dulu

mana yg disebut konsepsi waktu dan mana yg disebut penamaan waktu.
i'm just a mammal with troubled soul



Toni


hatRed

 [at] N1AR

jadi bagaimana cara Buddha Gotama meramal serta melihat kehidupan lampau?

dan bagaimana waktu itu berperan disana?
i'm just a mammal with troubled soul



Toni

Bagi wa, waktu bukanlah suatu simbolis, satuan, atau standarisasi. Seperti jam, menit, detik. Memang benar itu adalah pola yang kita buat (jam, menit, detik). "...for us physicists believe the separation between past, present, and future is only an illusion, although a convincing one."
Mungkin wa tidak begitu puas akan jawaban teman-teman

dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

tesla

Quote from: Toni on 05 February 2009, 03:43:13 PM
Bagi wa, waktu bukanlah suatu simbolis, satuan, atau standarisasi. Seperti jam, menit, detik. Memang benar itu adalah pola yang kita buat (jam, menit, detik).
Quote"...for us physicists believe the separation between past, present, and future is only an illusion, although a convincing one."
bro... quote 1 & quote 2 itu bertolak belakang, & saya lebih sepaham dg yg ke-2 :)

QuoteMungkin wa tidak begitu puas akan jawaban teman-teman
:)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

hatRed

Quote from: Toni on 05 February 2009, 03:43:13 PM
Bagi wa, waktu bukanlah suatu simbolis, satuan, atau standarisasi. Seperti jam, menit, detik. Memang benar itu adalah pola yang kita buat (jam, menit, detik). "...for us physicists believe the separation between past, present, and future is only an illusion, although a convincing one."
Mungkin wa tidak begitu puas akan jawaban teman-teman

lah menurut e waktu itu apa?

jelaskan donk? jangan membantah tanpa mengeluarkan argumen yg sahih.
i'm just a mammal with troubled soul



dilbert

Quote from: hatRed on 05 February 2009, 03:37:55 PM
[at] N1AR

jadi bagaimana cara Buddha Gotama meramal serta melihat kehidupan lampau?

dan bagaimana waktu itu berperan disana?

Buddha gotama melihat masa depan berdasarkan KARMA seseorang... misalnya begini, BUDDHA Dipankara meramalkan Petapa Sumedha akan mencapai tingkat Kebuddha-an (sammasambuddha) pada masa mendatang (dalam referensi tidak disebutkan waktu tepatnya) adalah berdasarkan kecenderungan KARMA dan kekuatan PARAMI dari petapa sumedha... Berdasarkan itulah BUDDHA DIpankara bisa meramalkan pencapaian petapa sumedha dimasa yang akan datang.

Tetapi jika BUDDHA diminta untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada seorang puthujana (yang belum dalam JALAN/MAGGA), maka akan kesulitan, karena seorang bathin seorang puthujana masih akan berubah ubah. Dalam kehidupan berikutnya saja, bathin seorang puthujana "MUNGKIN" sudah tidak dapat ditebak/diramalkan berdasarkan kecenderungan sekarang ini.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dilbert

Quote from: hatRed on 05 February 2009, 03:46:56 PM
Quote from: Toni on 05 February 2009, 03:43:13 PM
Bagi wa, waktu bukanlah suatu simbolis, satuan, atau standarisasi. Seperti jam, menit, detik. Memang benar itu adalah pola yang kita buat (jam, menit, detik). "...for us physicists believe the separation between past, present, and future is only an illusion, although a convincing one."
Mungkin wa tidak begitu puas akan jawaban teman-teman

lah menurut e waktu itu apa?

jelaskan donk? jangan membantah tanpa mengeluarkan argumen yg sahih.

waktu adalah saat ini... this moment...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

tesla

Quote from: dilbert on 05 February 2009, 03:49:30 PM
Quote from: hatRed on 05 February 2009, 03:37:55 PM
[at] N1AR

jadi bagaimana cara Buddha Gotama meramal serta melihat kehidupan lampau?

dan bagaimana waktu itu berperan disana?

Buddha gotama melihat masa depan berdasarkan KARMA seseorang... misalnya begini, BUDDHA Dipankara meramalkan Petapa Sumedha akan mencapai tingkat Kebuddha-an (sammasambuddha) pada masa mendatang (dalam referensi tidak disebutkan waktu tepatnya) adalah berdasarkan kecenderungan KARMA dan kekuatan PARAMI dari petapa sumedha... Berdasarkan itulah BUDDHA DIpankara bisa meramalkan pencapaian petapa sumedha dimasa yang akan datang.

Tetapi jika BUDDHA diminta untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada seorang puthujana (yang belum dalam JALAN/MAGGA), maka akan kesulitan, karena seorang bathin seorang puthujana masih akan berubah ubah. Dalam kehidupan berikutnya saja, bathin seorang puthujana "MUNGKIN" sudah tidak dapat ditebak/diramalkan berdasarkan kecenderungan sekarang ini.


saya jg sependapat dg bro dilbert... walau ini bukan pandangan mainstream[Buddha = Maha Tau]
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Toni

Waktu bukanlah sesuatu yang absolut, tapi merupakan sesuatu yang relatif.