ayo bahas Eksperimen Philadelphia/ Project Rainbow dalam pandangan Buddhism

Started by N1AR, 05 February 2009, 11:24:20 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

gajeboh angek

ada yang udah meditasi vipassana dan melaporkan dalam meditasi, yang terjadi sebenarnya bukanlah tubuh yang bergerak, melainkan timbul dan lenyap, jadi rupa sebenarnya tidak bergerak, melainkan timbul dan lenyap

jadi teleport itu kagak aneh
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Toni

Quote from: upasaka on 05 February 2009, 02:05:18 PM
[at] Toni

Justru pemikiran tentang "waktu yang dapat dijelajahi" adalah pemikiran yang tidak sejalan dengan Hukum Sebab-Akibat. Contoh yang Anda kemukakan itu tidak relevan. Api adalah wujud materi. Sedangkan waktu sampai saat ini masih diperdebatkan sebagai 'dimensi'.

Lantas apakah yang membuat Anda yakin dengan konsep pemikiran bahwa 'waktu' adalah dimensi yang dapat dijelajahi?
Apakah Anda sudah ikut travelling dengan John Titor?
Apakah anda tahu bagaimana cahaya matahari menyinari bumi membutuhkan waktu 11 menit? Cahaya tersebut merupakan dimensi atau bukan? Jika bukan kenapa?

hatRed

Quote from: Wolverine on 05 February 2009, 02:09:45 PM
ada yang udah meditasi vipassana dan melaporkan dalam meditasi, yang terjadi sebenarnya bukanlah tubuh yang bergerak, melainkan timbul dan lenyap, jadi rupa sebenarnya tidak bergerak, melainkan timbul dan lenyap

jadi teleport itu kagak aneh

rupa yg timbul dan lenyap itu kan udah aneh
i'm just a mammal with troubled soul



Toni


hatRed

Quote from: Toni on 05 February 2009, 02:16:58 PM
Quote from: hatRed on 05 February 2009, 02:07:02 PM
loh kok ??? kenapa jadi gak percaya ???
Sekarang wa tanya kenapa percaya?

heii.. anda yg tau situasinya.... kok malah nanya..

kek ente yg dah pernah pergi ke bandung terus bilang i yg gak pernah ke bandung kalo ke bandung itu cape.

ente malah nanya balik kenapa gak cape?

aneh, sungguh aneh.
i'm just a mammal with troubled soul



Toni

Wa mengambil kesimpulan bahwa walaupun rumus waktu telah ditemukan anda tetap mempercayai hukum sebab-akibat, sekarang wa tanya, kenapa anda percaya sekarang? Apa yang membuat anda selalu percaya?
Kan ini pertemuan antara science vs religion. Jadi pantas donk, kalau wa bertanya tentang hal ini? Bagaimana pendapat anda?

gajeboh angek

Quote from: hatRed on 05 February 2009, 02:16:33 PM
rupa yg timbul dan lenyap itu kan udah aneh

kagak juga sih. dalam fisika kuantum, batasan antara energi dan materi itu sangat tipis, bergerak, berubah, timbul, dan lenyap.
apalagi kalau teori everything and superstring, kagak tau lagi dah.
bahkan dalam fisika biasa, elektron saja tidak bisa diketahui, ingat prinsip ketidakpastian heisenberg.

kalau baca-baca di situs-situs teknologi modern, para ilmuwan sedang berlomba menteleportasikan benda-benda kecil (lebih kecil dari proton dan neutron) dari satu tempat ke tempat lain. kalau gak salah hasil terbaik adalah 1 elektron sejauh satu meter.

kadang-kadang teorinya sangat aneh sehingga tidak ada satuan waktu
(Waktu itu sangat relatif, bahkan sebenarnya tidak ada!!!)

makanya katanya kalau meditasi vipassana bisa melihat satuan-satuan terkecil yang disebut dalam literatur sebagai kalapa,
menurut aye sih kagak bertentangan dengan fisika. mungkin kalapa itu adalah string, energi yang membentuk 1 dimensi materi terkecil
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Nevada

[at] Toni

Cahaya itu kan materi. Sinar Matahari adalah cahaya. Jadi kesimpulan logikanya adalah "Sinar Matahari adalah materi".

Ditinjau dari Ilmu Fisika, cahaya atau sinar itu bukanlah dimensi. Karena cahaya atau sinar itu tidak bisa dijelajahi. Tanpa satu syarat itu saja, maka kita tidak bisa mengkategorikannya sebagai dimensi. Lagipula, apakah Sang Buddha pernah menjelaskan bahwa Alam Semesta ini paduan dimensi 'ruang' dan 'waktu'?

gajeboh angek

Quote from: upasaka on 05 February 2009, 02:33:36 PM
[at] Toni

Cahaya itu kan materi. Sinar Matahari adalah cahaya. Jadi kesimpulan logikanya adalah "Sinar Matahari adalah materi".

Ditinjau dari Ilmu Fisika, cahaya atau sinar itu bukanlah dimensi. Karena cahaya atau sinar itu tidak bisa dijelajahi. Tanpa satu syarat itu saja, maka kita tidak bisa mengkategorikannya sebagai dimensi. Lagipula, apakah Sang Buddha pernah menjelaskan bahwa Alam Semesta ini paduan dimensi 'ruang' dan 'waktu'?

bukan pula materi, bukan pula energi ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

tesla

Quote from: Wolverine on 05 February 2009, 02:31:37 PM
kadang-kadang teorinya sangat aneh sehingga tidak ada satuan waktu
(Waktu itu sangat relatif, bahkan sebenarnya tidak ada!!!)
saya berpendapat, waktu tidak ada.
pemikiran ini terpengaruh sekali dari pengalaman meditasi saya,
jadi bukan pemahaman fisika sih...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Toni

upasaka, mungkin anda sudah mengerti maksud wa. Cahaya tidak dapat dirasakan dan dilihat. Jika anda bisa melihat cahaya, itu merupakan refleksi dalam ruang. Refleksi dalam ruang itulah yang disebut materi, sedangkan cahaya hanyalah suatu dimensi. Mengapa? Pernahkah anda mendengar resonansi suatu gelombang frekuensi (hal tersebut sekarang melintang kesana kemari disekitar anda seperti gelombang indosat, im3, tvri, rcti dan lain-lain). Apakah anda sebut itu sebagai materi? Bisakah anda menangkapnya dengan jaring panjang ruangan tersebut?

gajeboh angek

Quote from: tesla on 05 February 2009, 02:38:46 PM
Quote from: Wolverine on 05 February 2009, 02:31:37 PM
kadang-kadang teorinya sangat aneh sehingga tidak ada satuan waktu
(Waktu itu sangat relatif, bahkan sebenarnya tidak ada!!!)
saya berpendapat, waktu tidak ada.
pemikiran ini terpengaruh sekali dari pengalaman meditasi saya,
jadi bukan pemahaman fisika sih...

akhirnya, tosss ;D
waktu itu cuma konsep...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

tesla

Quote from: upasaka on 05 February 2009, 02:33:36 PM
Ditinjau dari Ilmu Fisika, cahaya atau sinar itu bukanlah dimensi. Karena cahaya atau sinar itu tidak bisa dijelajahi. Tanpa satu syarat itu saja, maka kita tidak bisa mengkategorikannya sebagai dimensi. Lagipula, apakah Sang Buddha pernah menjelaskan bahwa Alam Semesta ini paduan dimensi 'ruang' dan 'waktu'?
eh? adakah Sang Buddha berbicara soal "dimensi waktu"?
setahu saya, Sang Buddha berkata: Yg disebut dg segala sesuatu adalah mata & wujud, telinga & suara, hidung & aroma, lidah & rasa, tubuh & sensasi tubuh, pikiran & ide.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Nevada

[at] Toni
Apakah Nitrogen juga termasuk dimensi?

Kita kembali saja ke pembahasan awal, jangan sampai OOT terus... :)
Kalau mengenai 'waktu', saya sependapat dengan Tesla dan Wolverine.



Toni

Maksudnya, waktu hanyalah suatu konsep. Bisakah diterangkan lebih jelas? Maklumlah masih awam apa itu konsep